Anda di halaman 1dari 16

LAPORAN SISTIM KEWASPADAAN DINI DA

ANDI ALI RESA

KANTOR KESEHATAN PELABUHAN KELAS


LAPORAN SISTIM KEWASPADAAN DINI DAN RESPON PROPINSI SULAWESI SELATAN
MINGGU 25 TAHUN 2023

I Pendahuluan

Pembangunan bidang kesehatan di Indonesia saat ini mempunyai beban ganda (double burden).
Penyakit infeksi dan menular masih memerlukan perhatian besar dan sementara itu telah terjadi
peningkatan penyakit-penyakit tidak menular seperti penyakit karena perilaku tidak sehat serta
penyakit degeneratif. Kemajuan transportasi dan komunikasi, membuat penyakit dapat
berpindah dari satu daerah atau negara ke negara lain dalam waktu yang relatif singkat serta
tidak mengenal batas wilayah administrasi. Selanjutnya berbagai penyakit baru (new emerging
diseases) ditemukan, serta kecenderungan meningkatnya kembali beberapa penyakit yang
selama ini sudah berhasil dikendalikan (re-emerging diseases).

Oleh karena itu, untuk mewujudkan visi Indonesia sehat dan tercapainya tujuan nasional
pembangunan kesehatan serta terwujudnya tujuan pembangunan kesehatan daerah yang
spesifik dan lokal yang memerlukan penerapan konsep pengambilan keputusan berdasarkan
fakta, maka diselenggarakan sistem surveilans epidemiologi kesehatan yang handal, sehingga
para manajer kesehatan dapat mengambil keputusan program yang berhasil guna (efektif) serta
berdaya guna (efisien) sesuai dengan masalah yang dihadapi.

Dalam sistem ini yang dimaksud dengan surveilans epidemiologi adalah kegiatan analisis secara
sistematis dan terus menerus terhadap penyakit atau masalah-masalah kesehatan dan kondisi
yang mempengaruhi terjadinya peningkatan dan penularan penyakit atau masalah-masalah
kesehatan tersebut, agar dapat melakukan tindakan penanggulangan secara efektif dan
efisienmelalui proses pengumpulan data, pengolahan dan penyebaran informasi epidemiologi
kepada penyelenggara program kesehatan. Sistem surveilans epidemiologi merupakan tatanan
prosedur penyelenggaraan surveilans epidemiologi yang terintegrasi antara unit-unit
penyelenggara surveilans dengan laboratorium, sumber-sumber data, pusat penelitian, pusat
kajian dan penyelenggara program kesehatan, meliputi tata hubungan surveilans epidemiologi
antar wilayah Kabupaten/Kota, Propinsi dan Pusat. Berdasarkan hal tersebut dibangunlah Sistem
Kewaspadaan Dini dan Respon (SKDR) merupakan upaya pemantauan secara terus menerus
penyakit potensial Kejadian Luar Biasa (KLB) yang membutuhkan respon cepat. SKDR mengamati
23 penyakit berpotensi KLB melalui portal online yang sewaktu-waktu dapat memberikan sinyal
KLB jika melebihi nilai ambang batas pada masing-masing penyakit.

II Tujuan
Sebagai bahan respon kesiapsiagaan kasus penyakit potensial PHEIC

III Situasi Global dan Nasional


1. Situasi penyakit infeksi emerging pada minggu ke-25 secara global diketahui terdapat
beberapa penyakit yang terjadi seperti :
a. Penyakit Ebola
Tidak ada penambahan kasus pada minggu ke-25. Total kasus hingga 11 Januari 2023
adalah 164 kasus (142 kasus konfirmasi dan 22 kasus probable) dengan 77 kematian (CFR
pada kasus konfirmasi: 38,7%).
b. Mpox
asus Mpox (Monkeypox) pada tahun 2022 ditetapkan sebagai PHEIC pada 23 Juli 2022
dan
dinyatakan berakhir pada 11 Mei 2023. Per tanggal 24 Juni 2023, terjadi peningkatan
sebanyak 87 kasus dibandingkan minggu sebelumnya, dengan tiga negara yang
mengalami peningkatan kasus tertinggi yakni Cina (+34 kasus), Amerika Serikat (+31
Kasus) dan Korea Selatan (+11 kasus). Total kasus Mpox hingga 24 Juni 2023 sebanyak
88.056 kasus dengan 147 kematian (CFR: 0,17%)
c. Covid-19
Pada tanggal 5 Mei 2023, WHO telah mencabut status COVID-19 sebagai PHEIC. Total
kasus konfirmasi COVID-19 di dunia sejak 31 Desember 2019 sampai 24 Juni 2023 adalah
767.360.115 kasus konfirmasi dengan 6.946.237 kematian (CFR: 0,90%). Lima negara
yang melaporkan rata-rata kasus konfirmasi harian terbanyak pada minggu ke-25 tahun
2023, yaitu Korea Selatan, Australia, Malaysia, Brasil, dan Perancis.
d. Avian Influenza
- Tidak terdapat kasus baru pada minggu 25, sejak dilaporkan terakhir kasus A(H9N2)
pada minggu ke23 tahun 2023 di Sichuan, Cina dengan onset 30 Mei 2023. Sejak
tahun 1998 hingga minggu ke-23 tahun 2023 telah dilaporkan sebanyak 118 kasus
dengan 2 kasus kematian (CFR: 1,7%)
e. Polio
Terdapat penambahan pelaporan kasus polio pada minggu ke-25 tahun 2023 di
Madagaskar (+3 kasus cVDPV1), Benin (+1 kasus cVDPV2), Afghanistan (+1 kasus WPV1),
dan Mali (+1 kasus cVDPV2). Sehingga total kasus Polio di tahun 2022-2023 sebanyak
1.020 kasus (36 WPV1, 226 cVDPV1, 757 cVDPV2, dan 1 cVDPV3). Selain itu, pada
minggu ke-25 tahun 2023 dilaporkan temuan poliovirus pada sampel lingkungan tipe
cVDPV1 di Madagaskar.
f. Demam Kuning
Tidak terdapat penambahan kasus minggu 25 sejak Terdapat penambahan 1 kasus
konfirmasi Demam Kuning pada minggu ke-20 di Pantai Gading. Total kasus Demam
Kuning yang dilaporkan dari 15 negara di WHO Regional Afrika dan 3 negara di WHO
Regional Amerika pada tahun 20212023 sebanyak 280 kasus konfirmasi dengan 40
kematian (CFR: 14,28%). Selain itu pada minggu ke-21, KLB Demam Kuning di Republik
Afrika Tengah sudah dinyatakan berakhir.
g. Demam Lassa
Tidak terdapat penambahan kasud pada minggu ke 25. Sejak dilaporkan terkahir laporan
81 kasus suspek dengan 1 kasus konfirmasi Demam Lassa di Nigeria pada minggu ke-23
tahun 2023. Jumlah total kasus konfirmasi Demam Lassa pada tahun 2023 di Nigeria
sebanyak 5.903 kasus suspek, 8 kasus probable, 958 kasus konfirmasi dengan 164
kematian (CFR dari kasus konfirmasi: 17,12%). Selain Nigeria, Demam Lassa juga
dilaporkan pada tahun 2023 di Liberia (84 kasus konfirmasi dengan 26 kematian), Ghana
(27 kasus konfirmasi dengan 1 kematian), dan Guinea (1 kasus konfirmasi dengan 1
kematian))

h. MERS
Tidak ada penambahan kasus pada minggu 25 sejak pelaporan 1 kasus konfirmasi dengan
1 kematian di Arab Saudi pada minggu ke-10 tahun 2023. Total kasus konfirmasi MERS-
CoV di dunia sejak April 2012 hingga pada Februari 2023 sebanyak 2.604 kasus
konfirmasi dengan 936 kasus kematian (CFR: 36%). Sebagian besar kasus dilaporkan dari
Arab Saudi sebanyak 2.195 kasus konfirmasi dengan 855 kematian (CFR: 39%),
i. Meningitis
Australia kembali melaporkan penambahan 4 kasus meningitis meningokokus pada
minggu ke-25 tahun 2023 sehingga total kasus di Australia pada tahun 2023 sebanyak 64
kasus. Total kasus meningitis meningokokus yang dilaporkan dari tahun 2022 hingga
minggu ke-25 tahun 2023 dari 12 negara (Brasil, Etiopia, Irlandia, Niger, Nigeria, Perancis,
RD Kongo, Selandia Baru, Singapura, Sudan Selatan, Taiwan, dan Australia) sebanyak
11.063 kasus yang meliputi 471 kasus konfirmasi dan 680 kematian (CFR dari total kasus:
6,15%)
j. Marbug
Wabah Penyakit Virus Marburg di Tanzania (per 2 Juni 2023) dan Guinea Ekuatorial (per
8 Juni 2023) sudah dinyatakan berakhir setelah 42 hari tanpa ada penambahan kasus
konfirmasi. Total kasus Penyakit Virus Marburg yang dilaporkan di Guinea Ekuatorial dan
Tanzania pada tahun 2023 sebanyak 25 kasus konfirmasi dan 24 kasus probable dengan
41 kematian (CFR dari total kasus: 83,7%)..

k. Crimean-Congo Haemorrhagic Fever (CCHF


Pada minggu ke-24 tahun 2023, Afghanistan melaporkan total kasus dari Januari hingga
17 Juni 2023 sebanyak 359 kasus (kasus KLB dan kasus sporadis) Crimean-Congo
Haemorrhagic Fever dengan 11 kematian (CFR: 3,06%).

2. Situasi Nasional
a. Polio
Tidak ada penambahan kasus pada minggu 25 sejak terakhir dilaporkan satu kasus
tambahan polio (tipe cVDPV2) pada 14 Maret 2023 melalui surveilans AFP di Kab.
Purwakarta, Provinsi Jawa Barat. Ini merupakan kasus polio pertama yang dilaporkan
Provinsi Jawa Barat sehingga total kasus Polio di Indonesia sebanyak 4 kasus Polio tipe
cVDPV2 dengan tiga kasus polio sebelumnya di laporkan dari Provinsi Aceh (1 kasus di
Pidie, 1 kasus di Aceh Utara, dan 1 kasus di Bireuen) serta ditemukan cVDPV2 yang
terkait secara genetik dari hasil pemeriksaan tinja pada 4 anak sehat (tidak bergejala)
yang berasal dari komunitas yang sama dengan kasus di Pidie namun bukan kontak erat
dengan kasus.

b. MERS
Hingga minggu ke-25 tahun 2023 tidak dilaporkan adanya kasus baru, sejak minggu ke 12
dilaporkan 1 suspek MERS dengan hasil negatif sehingga sampai saat ini, tidak ada kasus
konfirmasi MERS-CoV di Indonesia.

c. Avian Influenza A (H5N1)


Indonesia pernah melaporkan kasus A(H5N1) pada tahun 2005-2017 sebanyak 200 kasus
dengan 168 kematian (CFR84%). Sejak tahun 2018 hingga minggu 20 tahun 2023 belum
ada pelaporan kasus baru.

d. Covid-19
Pada tanggal 22 Juni 2023, Indonesia telah menetapkan berakhirnya status pandemi
COVID-19 di Indonesia melalui Keputusan Presiden Nomor 17 Tahun 2023. Total kasus
COVID-19 di Indonesia sampai dengan 24 Juni 2023 sebanyak 6.811.712 kasus konfirmasi
dengan 161.863 kematian (CFR: 2,38%) dan 6.640.809 sembuh yang tersebar di 514
kab/kota di 34 provinsi. Lima provinsi yang melaporkan rata-rata kasus konfirmasi harian
terbanyak pada minggu ke-25 tahun 2023 di antaranya adalah DKI Jakarta, Jawa Barat,
Jawa Timur, Banten, dan Sumatera Utara..
3. Situasi SKDR Propinsi Sulawesi Selatan
a. Alert
Alert adalah mekanisme peringatan dini terjadinya penyakit potensial KLB dimana bila
jumlah kasus melebihi ambang batas yang ditetapkan. Pada minggu 25 tahun 2023
alert / peringatan dini yang terjadi sebanyak 165 alert dan yang direspon sebanyak 149
alert (90,3 %), Adapun Alert terbanyak di Kota Makassar sebanyak 19 Alert atau 11,52 %
dari 165 alert keseluruhan. Lebih jelasnya dapat dilihat dalam tabel dan diagram
berikut :

Distribusi Alert Kab/Kota Propinsi Sulawesi Selatan


Minggu 25 Tahun 2023
20 Tot Alert
Alert di respon
15

10

0
ng ru ne ba n g w a to u ur ra os ep ng ar ap j ai ng l ar aja ra jo sar po re
t ae Bar Bo um eka Go pon L uw Ti m Uta Mar ngk nra el ay i dr Si n ppe aka Tor Ut a W a kas al o e-P a
Ba
n
lu
k
En
r
ne u u Pa Pi S S
So T
na aj
a a P ar
Je w uw M P
Bu Lu L Ta Tor

Tabel 2. Distribusi Alert Kab/Kota Propinsi Sulawesi Selatan


Minggu 25 Tahun 2023
Alert Yang Direspon
No KAB./KOTA Total Alert %
Jumlah KLB 24 Jam
1 Bantaeng 5 3.03 5 5
2 Barru 8 4.85 8 8
3 Bone 10 6.06 10 10
4 Bulukumba 3 1.82 3 3
5 Enrekang 9 5.45 9 9
6 Gowa 2 1.21 1 1
7 Jeneponto 4 2.42 4 4
8 Luwu 12 7.27 12 12
9 Luwu Timur 9 5.45 9 9
10 Luwu Utara 3 1.82 3 3
11 Maros 6 3.64 6 6
12 Pangkep 8 4.85 8 8
13 Pinrang 1 0.61 1 1
14 Selayar 4 2.42 4 4
15 Sidrap 11 6.67 11 11
16 Sinjai 6 3.64 6 6
17 Soppeng 3 1.82 3 2
18 Takalar 6 3.64 6 6
19 Tana Toraja 11 6.67 3 3
20 Toraja Utara 16 9.70 9
21 Wajo 6 3.64 6 6
22 Makassar 19 11.52 19 19
23 Palopo 1 0.61 1 1
24 Pare-Pare 2 1.21 2 2
Propinsi Sulawesi Selatan 165 100 149 139
Sumber : Data SKDR 2023
Diagram Distribui Jumlah Alert dan Jumlah Kasus Di Kab/Kota
Propinsi Sulawesi Selatan Minggu 1 sd 25 Tahun 2023

180 1709 164 1800


154
160 1550
140 133 145
133 151 1351300
122 122 120 126
120 937109 115 121 114 115 945 888 108

Jumlah Kasus
113 117 110
Jumlah Alert

105 1050
100 98 715 708 800
80
422 465373
74 465477371 500426410 427591 439 492 550
60 308257 50
246 300
40 118 92
20 50
0 -200
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24
Minggu Jml Kasus
Jml Alert

Tabel 3. Distribui Jumlah Alert dan Jumlah Kasus Di Kab/Kota


Propinsi Sulawesi Selatan Minggu 1 sd 25 Tahun 2023
Minggu Jumlah Alert % Jumlah kasus %
1 74 2.45 118 0.88
2 122 4.04 422 3.16
3 113 3.75 1709 12.78
4 122 4.04 465 3.48
5 120 3.98 373 2.79
6 109 3.61 937 7.01
7 98 3.25 246 1.84
8 133 4.41 465 3.48
9 115 3.81 477 3.57
10 121 4.01 371 2.77
11 114 3.78 308 2.30
12 115 3.81 257 1.92
13 126 4.18 500 3.74
14 117 3.88 426 3.19
15 110 3.65 410 3.07
16 50 1.66 92 0.69
17 105 3.48 427 3.19
18 133 4.41 591 4.42
19 153 5.07 945 7.07
20 150 4.97 715 5.35
21 164 5.44 888 6.64
22 108 3.58 439 3.28
23 145 4.81 708 5.29
24 135 4.47 492 3.68
25 165 5.47 591 4.42
Jumlah 3017 100 13372 100.00
Sumber : Data SKDR Tahun 2023

Tabel 4. Distribui Jenis Alert dan Jumlah Kasus Berdasarkan Jenis Alert
Di Kab/Kota Propinsi Sulawesi Selatan Minggu 25 Tahun 2023
No Penyakit Jumah Alert % Jumlah Kasus %
1 Suspek Covid-19 2 1.21 34 5.75
2 Malaria Konfirmasi 18 10.91 25 4.23
3 Suspek Demam Typhoid 4 2.42 23 3.89
4 Suspek Campak 16 9.70 26 4.40
5 GHPR 105 63.64 210 35.53
6 ILI 7 4.24 82 13.87
7 Suspek HFMD 3 1.82 10 1.69
8 Diare Akut 8 4.85 164 27.75
9 AFP 1 0.61 1 0.17
10 Suspek Dengue 1 0.61 16 2.71
Jumlah 165 591
Sumber : Data SKDR Tahun 2023
Distribui Jenis Alert dan Jumlah Kasus Berdasarkan Jenis Alert
Di Kab/Kota Propinsi Sulawesi Selatan Minggu 25 Tahun 2023

250
210
200
Jmlh Kasus
150 Jmlh Alert
Jumlah Kasus

100 105 82
164
50 34 25
4 23 26
18 16
0 2 7 310 8 1 16
1

Berdasarkan data alert yang terjadi diketahui terdapat 10 kasus penyakit potensial KLB dan
alert tertinggi yang dilaporkan yakni Gigitan Hewan Penular Rabies (GHPR) sebanyak 105
(63,64 %) dari keseluruhan alert yang terjadi yakni 165 alert yang dilaporkan dengan jumlah
kasus GHPR sebanyak 210 kasus GHPR ( 35,53 % ).

IV. Kasus Morbiditas di Propinsi Sulawesi Selatan

Terdapat beberapa penyakit potensial PHEIC yang dilaporkan melalui SKDR seperti :

1. Kasus Malaria Konfirmasi

Kasus Malaria Konfomrasi Minggu 1 s/d 25 Tahun 2023


2. Provinsi Sulawesi Selatan

30 27 28
Jumlah Kasus

24 23 22 23
25 22 22 22
19 19 18 19 18
20 17 16 16
15 14 15
15 13 13 13
11
10
5
5
0
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25
Minggu

Kasus Pnemonia
Kasus Pnemonia Minggu 1 s/d 25 Tahun 2023
Provinsi Sulawesi Selatan

Jumlah Kasus 90
80 77
70 67 66
58 55 56 56 57
60 56 50 54 56 55
49 51 53 52 50 51
50 45 41 46
36 38
40
30 18
20
10
0
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25
Minggu

3. Kasus Suspek Demam Thypoid

Kasus Suspek Demam Typhoid Minggu 1 s/d 25


4. Tahun 2023 Provinsi Sulawesi Selatan

800 723
Jumlah Kasus

700
600
500 434
355 388 381 400 354 352 371 337 355 386 329 334
400 341 325
274 261
299 287 286 315 291 268
300
200 126
100
0
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25
Minggu

Kasus Suspek Campak

5.
Kasus Suspek Campak Minggu 1 s/d 25 Tahun 2023
Provinsi Sulawesi Selatan

50
43
Jumlah Kasus

40 37

30 24
19
20 14 14 16
13 13 12 12 11 12 10 11 11
9 9 8 8 8 8
10 5
2 2
0
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25
Minggu

Kasus GHPR
Kasus GHPR Minggu 1 s/d 25 Tahun 2023 Provinsi Sulawesi Selatan

250 229
Jumlah Kasus 200
151
150 133 123 128
115 110
6. 97 103 93 94 99 102
100 70 85 80 87 87 84 91 90 88 87
71 72
50

0
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25
Minggu

Kasus ILI

Kasus ILI Minggu 1 s/d 25 Tahun 2023


Provinsi Sulawesi Selatan

700
596 601
Jumlah Kasus

600
500 446 419 436
423 406
381 370 361 366 393 344 390 415 425 379 414 384 398 381 377
400 346 327
300 246
200
100
0
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25
Minggu

7. Kasus Covid-19

Kasus Suspek Covid-19 Minggu 1 s/d 25 Tahun 2023 Provinsi Sulawesi


Selatan
8.
50 47
45
Kasus Suspek HFMD 40Minggu 1 s/d 25 Tahun 2023
Jumlah Kasus

40 35
33 Provinsi Sulawesi Selatan 34
35 30 30 32 30 31 29 31
30 25 26 25 26 26
25 22 23
18 18 17 16 19
20
Jumlah Kasus

16 15
15 14
14 9 13
10
12
5 1 9
10 8
8 0 7
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 256
6 6
6 5
4 4
4 3 3 3 Minggu3 3
2 1 1 1 1 1 1
0
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23
Minggu

Kasus HFMD
Dari beberapa penyakit potensial PHEIC yang dilaporkan pada minggu 1 hingga 25 terdapat
penyakit yang mengalami tren peningkatan walaupun tidak signifikan peningkatannya yakni
kasus suspek campak, kasus GHPR dan Suspek HFMD, sedangkan penyakit lainnya mengalami
tren penurunan.

V. Suveilans Berbasis KLB

Selama periode minggu 25 tahun 2023 tidak dilaporkan adanya kejadian luar biasa (KLB) oleh
Kab/Kota

VI. Kesimpulan dan Saran / Rekomendasi


A. Kesimpulan
1. Alert yang terjadi sebanyak 165 alert dan yang direspon sebanyak 149 alert (90,3 % ).
2. terdapat 10 kasus penyakit potensial KLB dan alert tertinggi yang dilaporkan yakni Gigitan
Hewan Penular Rabies (GHPR) sebanyak 105 alert (63,64%) dari keseluruhan alert yang terjadi
yakni 165 alert yang dilaporkan dengan jumlah kasus GHPR sebanyak 210 kasus GHPR (35,53
%)
3. Kota Makassar terbanyak melaporkan alert yakni 19 alert (11,52 %)
4. Selama minggu 25 tahun 2023 tidak dilaporkan adanya KLB

b. Saran / Rekomendasi
1. Peningkatan kinerja surveilans Kab / Kota dengan melakukan pemantauan secara
intensif alert yang terjadi secara berkala
2. Diharapkan untuk mewaspadai kejadian / kasus Gigitan Hewan Penular Rabies di
beberapa daerah yang terjadi dengan melakukan koordinasi lintas sektor seperti Dinas
Peternakan di Kab / Kota guna memantau tingkat kepadatan binatang seperti anjing
dan monyet.
3. Guna meningkatkan dan mengantisipasi terjadinya lonjakan kasus Covid-19 perlu
ditingkatkan trancing dan upaya promotif lebih ditingkatkan dengan lebih
menitikberatkan pada penerapan protocol kesehatan.
4. Meningkatkan koordinasi Lintas Sektor dan masyarakat dalam upaya pencegahan dan
penanggulangan KLB seperti kasus Gigitan Hewan Penular Rabies ( GHPR ) dan penyakit
Suspek Demam Typhoid yang mempunyai kecenderungan meningkat setiap
minggunya.

Makassar, 26 Juni 2023


Pembuat Laporan,

Andi Ali Resa


NIP. 197109271994031011

Anda mungkin juga menyukai