Anda di halaman 1dari 4

HUBUNGAN ANTARA RIWAYAT KONTAK TB SERUMAH DENGAN KEJADIAN

TB PARU

Disusun oleh :

NAMA : SYAFIQAH FAKHIRAH


NPM : 51120002

Dosen Pembimbing I : Dr. Ana Faizah, S.Kep., M.Biomed


Dosen Pembimbing II : Ns. Cica Maria

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN


FAKULTAS ILMU KESEHATAN
2024
Tuberkulosis atau TBC adalah penyakit yang disebabkan oleh infeksi bakteri Mycobacterium
tuberculosis di paru. Kondisi ini, kadang disebut juga dengan TB paru. Bakteri tuberkulosis
yang menyerang paru menyebabkan gangguan pernapasan, seperti batuk kronis dan sesak
napas. Penderita TBC biasanya juga mengalami gejala lain seperti berkeringat di malam
hari dan demam. Pengobatan penyakit tuberkulosis biasanya membutuhkan waktu
berbulan-bulan dengan aturan minum obat yang ketat guna mencegah risiko terjadinya
resistensi antibiotik. Jika tidak ditangani dengan segera, TBC dapat berakibat fatal.
Bakteri Mycobacterium tuberculosis dapat menginfeksi bagian organ tubuh lainnya, seperti
ginjal, tulang, sendi, kelenjar getah bening, atau selaput otak, kondisi ini dinamakan dengan
TB ekstra paru. Indonesia berada di urutan ke 3 negara dengan kasus TBC tertinggi di dunia
setelah India dan Cina. Data tahun 2019 menunjukkan, ada sekitar 845.000 penderita TBC
di Indonesia. Penyakit ini dapat berakibat fatal bagi penderitanya jika tidak segera ditangani.
Meski begitu, TBC adalah penyakit yang dapat disembuhkan dan bisa dicegah (Kemenkes,
2022). 2250.1303

Secara geografis kasus TBC terbanyak di Southeast Asia (45,6%), Afrika (23,3%) dan Western Pacific
(17,8%), dan yang terkecil di Eastern Mediterranean (8,1%), The Americas (2,9%) dan Eropa (2,2%).
Terdapat 10 negara menyumbang dua sepertiga dari total kasus TBC; India (27,9%), Indonesia (9,2%),
China (7,4%), Philippines (7,0%), Pakistan (5,8%), Nigeria (4,4%), Bangladesh (3,6%), Democratic
Republic of the Chongo (2,9%), South Africa (2,9%) dan Myanmar (1,8%). Berdasarkan insiden
tuberkulosis tahun 2000-2020 terjadi penurunan insiden TBC dan angka kematian TBC meskipun
tidak terlalu tajam tetapi pada tahun 2020-2021 terjadi peningkatan. Insiden TBC pada tahun 2021
terjadi peningkatan 18% (absolut tahun 2020; 819.000 tahun 2021; 969.000 dan rate per 100.000
penduduk tahun 2020; 301 tahun 2021; 354) dan angka kematian TBC mengalami peningkatan 55%
untuk aboslut (tahun 2020; 93.000 tahun 2021; 144.000), 52% untuk rate per 100.000 penduduk
(tahun 2020; 34 tahun 2021; 52).

Berdasarkan data, Insidensi Tuberkulosis di Batam tahun 2020 (182 per 100.000 penduduk), realisasi
sampai dengan Triwulan II tahun 2021 (101 per 100.000 penduduk), kondisi triwulan II tahun 2021
masih dibawah target tahun 2021 (180 per 100.000 penduduk) (DInkes, 2021).

Berdasarkan data dinkes, menunjukkan bahwa penemuan kasus TBC hasil konfirmasi biologis
terbanyak berada di Kota Batam dengan jumlah kasus sebesar 1.717 (61%), sedangkan kasus
terendah berada di Kabupaten Natuna dengan 36 kasus. Untuk capaian Cure Rate atau disebut juga
angka kesembuhan TB paru terkonfiirmasi bakteriologis, tertinggi di Kota Batam dengan capaian
77,1%. Untuk capaian Complete Rate atau Angka Pengobatan Lengkap semua kasus TBC, tertinggi
berada di Kabupaten Karimun dengan capaian sebesar 74,2%. Untuk Success Rate TBC di 2021, atau
disebut juga angka keberhasilan pengobatan semua kasus TBC, tertinggi dicapai oleh 2
Kabupaten/Kota yaitu Kabupaten Karimun (89,7%) dan Kota Batam (89,7%) (Dinkes, 2021)

Berdasarkan insiden TBC sebesar 969.000 kasus per tahun terdapat notifikasi kasus TBC tahun 2022
sebesar 724.309 kasus (75%); atau masih terdapat 25% yang belum ternotifikasi; baik yang belum
terjangkau, belum terdeteksi maupun tidak terlaporkan. Estimasi kasus TBC MDR/RR tahun 2021
sebesar 28.000 atau 10 per 100.000; bila dibandingkan dengan tahun 2020 terdapat peningkatan
sebesar 17% dari 24,000 dan rate per 100.000 penduduk sebesar 15%; Penemuan kasus TBC RO
sebesar 12.531 dengan cakupan 51%. Fasilitas pelayanan kesehatan untuk Program Pengendalian
Tuberkulosis pada tahun 2022; Puskesmas sebanyak 10.293, Rumah Sakit Pemerintah sebanyak
1.151, Rumah Sakit Swasta sebanyak 1.969, DPM/Klinik sebanyak 7.451, lembaga pemasyarakatan
(lapas)/rumah tahanan (rutan) sebanyak 526 dan BBKPM/BKPM/BP4 sebanyak 18
Tuberkulosis menyerang terutama orang dewasa pada usia-usia paling produktif. Namun,
semua kelompok usia tetap berisiko. Lebih dari 95% kasus dan kematian terjadi di negara-
negara berkembang. TB terjadi di setiap bagian dunia. Pada tahun 2020, jumlah
terbesar kasus baru TB, yaitu 43%, terjadi di Kawasan WHO Asia Tenggara, diikuti
oleh Kawasan WHO Afrika, dengan 25% kasus baru, dan Kawasan WHO Pasifik
Barat, dengan 18%. Pada tahun 2020, 86% kasus TB baru terjadi di 30 negara
dengan beban TB yang tinggi. Delapan negara menyumbangkan dua pertiga kasus
TB baru: India, Tiongkok, Indonesia, Filipina, Pakistan, Nigeria, Bangladesh, dan
Afrika Selatan (WHO, 2022).
DAPUS
https://www.who.int/indonesia/news/campaign/tb-day-2022/fact-sheets#:~:text=TB
%20terjadi%20di%20setiap%20bagian,dengan%20beban%20TB%20yang%20tinggi.
https://yankes.kemkes.go.id/view_artikel/1375/tbc
https://p2p.kemkes.go.id/penyelenggaraan-5th-indonesia-tuberkulosis-international-
research-meeting-ina-time/#:~:text=Berdasarkan%20Global%20TB%20Report
%202022,saat%20ini%20yaitu%20717.941%20kasus.

Anda mungkin juga menyukai