ARTIKEL RISET
Hubungan Paparan Asap Rokok Dengan Kejadian Infeksi
Saluran Pernapasan Pada Balita
Rezky Amaliyah1 Nur Faidah2
1
S1 Keperawatan, Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Gunung Sari
Correspondensi : kikyujhie@gmail.com
ABSTRAK
Infeksi Saluran Pernapasan Akut merupakan infeksi akut yang disebabkan oleh virus,bakteri dan
jamur. Asap rokok mengandung oksidan yang diperkirakan 1015- 1018 partikel ekstrim bebas setiap
hirupan, sehingga perokok pasif yang terus- menerus terpapar asap rokok dapat mengalami
ISPA.Tujuan penelitian ini guna mengenali seperti apa ikatan keterpaparan asap rokok dengan peristiwa
peradangan saluran respirasi akut pada balita di Daerah Kerja UPT Puskesmas Somba Opu Kabupaten
Gowa. Kategori riset yang digunakan dalam riset ini ialah riset Survey Analitik dengan desan penelitian
Cross Sectional. Populasi berjumlah 201 orang dengan sampel 132 orang balita dengan gangguan
pernapasan, pengambilan sampel menggunakan tehnik Accidental Sampling. Hasil penelitian yang
dilakukan dari 132 sampel didapatkan 122 orang balita terkena ISPA dan dari 132 sampel didapatkan
126 orang balita yang terpapar asap rokok. Hasil Uji Statistik dengan menggunakan Chi Square di
dapatkan nilai p= 0,000 (p≤α) maka dapat disimpulkan ada hubungan paparan asap rokok dengan
kejadian infeksi saluran pernapasan akut pada balita di Wilayah Kerja UPT Puskesmas Somba Opu
Kabupaten Gowa. Simpulan dari penelitian ini yakni paparan asap rokok akan berdampak pada
peristiwa peradangan saluran pernapasan akut. Disarankan agar keluarga berpartisispasi aktif untuk
menghindari terjadinya ISPA terhadap balita.
ABSTRACT
ARI is infections caused by viruses, germs and fungi. Cigarette smoke contains oxidants which are
estimated to be 1015-1018 free radical molecules one inhaled so that passive smokers who are
constantly exposed to secondhand smoke may experience ARI. The purpose of this research is to
identify whether there is a relationship between exposure to cigarette smoke and the incidence of ARI
in toddlers in the UPT Work Area of Somba Opu Public Health Center, Gowa Regency. Type of study
used in this study is analytical survey study with cross sectional research design. The population
consisted of 201 people with a sample of 132 toddlers with
respiratory disorders. The samples were taken using the Accidental Sampling technique. The results of
the research conducted from 132 samples showed that 122 toddlers were exposed to ARI and from 132
samples obtained 126 toddlers who were exposed to cigarette smoke. The results of statistical tests using
Chi Square obtained a value of p = 0.000 (p <α), it can be concluded that there is a relationship between
cigarette smoke exposure and the incidence of acute respiratory infections in toddlers in the Work Area
of the UPT Public Health Center, Gowa Regency. The conclusion of this study is exposure to cigarette
smoke will have an impact on the incidence of acute respiratory infections. It is recommended that
families participate actively to avoid the occurrence of ARI in toddlers.
Keywords: Exposure, Cigarette Smoke, AI, Toddler
28
Jurnal Berita Kesehatan : Jurnal Kesehatan, Vol. XVI No. 1 (Juni.2023) ISSN : Print : 2356 - 1068
Cetak : 2807 - 5617
31
Jurnal Berita Kesehatan : Jurnal Kesehatan, Vol. XVI No. 1 (Juni.2023) ISSN : Print : 2356 - 1068
Cetak : 2807 - 5617
ISPA Terpapar Tidak Total Value angka peristiwa penyakit ISPA melonjak.
Terpapar Tingginya persentasi ISPA pada balita kerap
n % n % n %
lantaran oleh masalah keadaan kesehatan
ISPA 120 98,4 2 1,6 122 100 0,000
balita serta area yang tidak sehat. Sebab kuat
Tidak 6 60 4 40 10 100
ISPA lainnya adalah tidak adanya informasi serta
Total 126 95.5 6 4.5 132 100 kemahiran keluarga untuk melangsungkan
Sumber : Data Primer (2022) peran perawatan keluarga di rumah, sehingga
Berdasarkan tabel 4 diperoleh hasil bahwa keluarga tidak dapat mengetahui tentang
terdapat ikatan paparan asap rokok dengan masalah kesehatan secara dini dan cara
peristiwa ISPA pada balita di daerah kerja penanganan yang tepat di rumah agar tidak
UPT Puskesmas Somba Opu Kabupaten terjadi keparahan bahkan kematian
Gowa, yaitu peristiwa ISPA dan Tepapar (Wulaningsih, 2018)
Asap Rokok sebanyak 120 orang (98,4), Sedangkan menurut KEMENKES RI
Kejadian ISPA dan Tidak Tepapar Asap (2018) Kejadian ISPA dipengaruhi oleh
Rokok sebanyak 2 orang(1,6%), aspek intrinsik serta faktor luar. Aspek dalam
Sedangkanuntuk Kejadian Tidak ISPA dan meliputi usia, menyusui, status gizi, berat
Tepapar Asap Rokok sebanyak 6 orang tubuh lahir rendah, status vaksinasi.
(60%), dan Kejadian Tidak ISPA dan tidak Sebaliknya aspek ekstrinsik meliputi
tepapar asap rokok berjumlah 4 orang (40%). pengetahuan, unsur pembelajaran, kepadatan
Hasil uji statistik (Chi Square) dikenal jika perumahan, keadaan rumah, ventilasi
terselip ikatan yang bermakna antara rumah, asap rokok, keuangan serta pekerjaan.
kejadian ISPA dengan paparan asap rokok Berdasarkan hasil penelitian tentang
pada balita di Wilayah Kerja UPT Puskesmas Kejadian ISPA yaitu sebanyak 122 orang
Somba Opu Kabupaten Gowa (p = 0.000, p ≤ (100%) yang ISPA dan yang tidak ISPA 10
α). orang (100%). Dari 132 balita ada 122 balita
yang ISPA dan berdasarkan data dari
PEMBAHASAN kuisener kebanyakan balita yang terkena
Kejadian ISPA ISPA karena terdapat kerabat yang merokok
ISPA umumnya berlangsung pada dalam rumah, kerabat yang menggunakan
responden yang ada informasi yang rendah. alat trasportasi umum saat berpergian dan
Rendahnya informasi ini dipengaruhi oleh kurangnya pengetahuan terhadap keluarga
tidak adanya data serta penyuluhan yang tentang ISPA.
diperoleh responden tentang peristiwa Penelitian ini sejalan dengan penelitian
penyakit ISPA pada balita yang membuat Aini (2020) yaitu ada sanak saudara yang
32
Jurnal Berita Kesehatan : Jurnal Kesehatan, Vol. XVI No. 1 (Juni.2023) ISSN : Print : 2356 - 1068
Cetak : 2807 - 5617
merokok namun tidak mengalami efek buruk penyakit seperti gangguan pernapasan,
ISPA sebab keadaan rumah serupa ventilasi memperparah asma dan angina pectoris serta
yang sesuai standar ( ventilasi 10% dari luas dapat meningkatkan risiko terkena serangan
lantai ruang tidur serta kamar tamu) hingga ISPA terutama pada balita.
perputaran dalam rumah mudah,seperti Berdasarkan Hasil peneltian tentang
halnya kerabat yang merokok jauh dari balita Paparan Asap Rokok yaitu sebanyak 126
serta kerabat yang ada dikala merokok orang (95.4%) yang terpapar asap rokok serta
.Perbedaan dari riset ini menggunakan yang tak terpapar asap rokok 6 orang (4.6%).
pengetahuan tentang kontak langsung antara Berdasarkan penelitian dilakukan sanggup
perokok dan balita sedangkan penelitian Aini disimpulkan jika sebagian besar balita
menggunakan Pengetahuan tentang terpapar asap rokok dikarenakan adanya
lingkungan rumah seperti ventilasi rumah. kebiasan anggota keluarga yang merokok
didalam rumah dan di sekitar balita dan ada
Paparan Asap Rokok yang merokok sambil mengendong balita
Perokok pasif masih menjadi perkara sehingga balita tersebut menjadi perokok
kesehatan yang signifikan di Indonesia. pasif. Dari data kuesioner yang diperoleh
Sampai sekarang, terselip pengaturan yang kurangnya perhatian untuk mencuci tangan
terkait dengan Kawasan Tanpa Rokok guna dengan sabun pada anggota keluarga yang
kurangi penggunaan rokok serta kurangi merokok kemudian kontak dengan balita.
imbas buruk pada perokok pasif. Namun Perihal ini sejalan dengan Riset
dalam pelaksanaannya KTR dinilai kurang Syahputra et al., (2014) bahwa berlandaskan
berhasil, mengingat hasil riset yang dicoba terhadap 68 keluarga
penjaminan ruang dalam strategi KTR di daerah kerja Puskesmas Rejosari diketahui
ditempatkan di wilayah metropolitan, jikalau dari 34 keluarga dengan balita serta
sedangkan di wilayah pedesaan tidak ada kerabat yang merokok di dalam rumah, 20
larangan merokok, meskipun faktanya orang balita ( 58, 8%) kerap mengalami
sebagian besar perokok berada di daerah ISPA. Jumlah ini lebih besar dibanding
pedesaan (Amaliah, 2018) keluarga yang tak mempunyai kerabat yang
Menurut Kusumawardani (2020) Salah merokok, yang mana dari 34 keluarga cuma
satu penyebab kejadian ISPA pada bayi 10 orang balita (29, 4%) kerap mengalami
adalah sebab paparan asap rokok di area ISPA.
sekitar balita. Hal ini karena dengan memiliki Dan pada penelitian yang dilakukan
minimal satu perokok di dalam rumah akan Nurcahyati et al., (2019) yaitu dari 42
meningkatkan risiko keluarga mengalami responden, diketahui mayoritas responden
33
Jurnal Berita Kesehatan : Jurnal Kesehatan, Vol. XVI No. 1 (Juni.2023) ISSN : Print : 2356 - 1068
Cetak : 2807 - 5617
terpapar asap rokok, yaitu 34 responden atau tidak dapat dikeluarkan akan menyebabkan
81,0% dan sisanya infeksi saluran pernapasan pada balita
hanya 8 responden (19%) yang tidak terpapar (Trisnawati, 2013)
asap rokok. Mengingat informasi ini Hasil Penelitian menunjukkan dari 132
cenderung dianggap jikalau sebagian besar orang balita (100%) yaitu Kejadian ISPA dan
balita terpapar asap rokok. Tepapar Asap Rokok sebanyak 120 orang
(98,4%), Kejadian ISPA dan Tidak Tepapar
Hubungan Paparan Asap Rokok Dengan Asap Rokok sebanyak 2 orang (1,6%).
Kejadian Infeksi Saluran Pernapasan di Berdasarkan penelitian ini, kejadian ISPA
Daerah Kerja UPT Puskesmas Somba dan tidak Terpapar Asap Rokok adalah 2
Opu Kabupaten Gowa balita. Dari data peneliti menemukan bukan
Orang tua yang memiliki kecenderungan hanya asap rokok yang menjadi pemicu utama
merokok di dalam rumah berpeluang tetapi disebabkan karena sebagian orangtua
menaikkan angka ISPA sebesar 7, 83 kali dan balitanya mengunakan transportasi
ketimbang dengan rumah dengan balita yang umum saat bepergian sehingga terkena polusi
orang tuanya tidak merokok di dalam rumah. udara.
Selagi itu, jumlah perokok dalam satu Sedangkan untuk Kejadian Tidak ISPA
keluarga sangat besar. Jikalau jumlah dan Tepapar Asap Rokok sebanyak 6 orang
perokok dalam keluarga sangat besar hendak (60%), dan Kejadian Tidak ISPA dan tidak
tingkatkan frekuensi ISPA (Milo et al., 2015) Tepapar Asap Rokok sebanyak 4 orang
Nikotin adalah zat kimia utama yang (40%). Berdasarkan penelitian ini, ada balita
menyebabkan seseorang kecanduan untuk yang terpapar asap rokok dan tidak ISPA ada
merokok. Jika perokok aktif merokok di 6 balita. Disebabkan karena sebagian anggota
dekat balita yang menjadi perokok pasif keluarga mempunyai pengetahuan tentang
didalam rumahnya setiap hari, balita tersebut lingkungan yang bersih sehingga pada
memiliki resiko yang lebih tinggi untuk anggota keluarga yang merokok tidak berada
terserang infeksi saluran pernafasan. asap didekat balita, cuci tangan dengan sabun
rokok yang dihirup oleh balita akan sehabis merokok dan menganti pakaian
terakumulasi dalam tubuhnya, merangsang setelah merokok kemuadian mengendong
pembentukan lendir dalam paru-paru. balitanya sehingga resiko terpapar asap rokok
Dahak yang cukup lama tertahan di saluran sedikit.
pernapasan dapat menjadi tempat Berdasarkan Penelitian ini dapat
berkembangbiak bagi organisme disimpulkan bahwa adanya Hubungan
mikroskopis, mikroba yang menumpuk dan Paparan Asap Rokok dengan Peristiwa
34
Jurnal Berita Kesehatan : Jurnal Kesehatan, Vol. XVI No. 1 (Juni.2023) ISSN : Print : 2356 - 1068
Cetak : 2807 - 5617
pada balita serupa menukar baju serta cuci Anak: Sesuatu Kajian Sistematik.
Harian Kesehatan Area Indonesia, 19(
tangan dengan sabun sehabis merokok saat
2),152–159. https:// doi. org/
sebelum memegang balita. Oleh sebab itu, 10.14710/ jkli. 19. 2. 152- 159
keluarga anjurkan guna tak merokok di Milo, S., Ismanto, A.,& Kallo, V.( 2015).
rumah kala bersama kerabat paling utama bila Ikatan Kerutinan Merokok Di Dalam
Rumah Dengan Peristiwa Ispa Pada
terdapat balita. Diharapkan agar keluarga Anak Usia 1- 5 Tahun Di Puskesmas
dapat memiliki pengetahuan tentang bahaya Sario Kota Manado. Buletin
Keperawatan UNSRAT, 3(2), 107603.
yang ditimbulkan asap rokok terhadap
kesehatan tubuh kerabat dan orang lain jika Nurcahyati, A., Nurrahmah, A., &
Pangarungan, N. (2019). Distribusi
terpapar asap rokok. Penyakit Infeksi
Saluran Pernafasan Atas Di
Kabupaten Bombana Tahun
DAFTAR PUSTAKA 2016-2018. Jurnal Kesehatan
Aini, N. (2020). Peristiwa Ispa Pada Balita ( Masyarakat Celebes, 1(1), 8–17.
Riset Analitik Di UPTD Puskesmas
Bontomatene Serta Kelurahan P2PTM. (2017). Hidup Sehat Tanpa Rokok.
Batangmata Kecamata n Bontomatene direktorat P2PTM.Jakarta Pusat
Kepulauan Selayar). Media
RISKESDAS. (2018). Laporan Provinsi
Komunikasi Sivitas Akademika Serta
Sulawesi Selatan. In Journal of
Warga 20(1), 51.
Chemical Information and Modeling(
Amaliah, N. A. (2018). Sudah efektifkah Vol. 110, Issue 9).
kebijakan kawasan tanpa rokok di
Syahputra, H., Sabrian, N. F., & Utomo,
Indonesia? Berita Kedokteran
Masyarakat,12. W. (2014). Perbandingan Kejadian ISPA
Balita pada Keluarga yang Merokok di
https://doi.org/10.22146/bkm.
dalam Rumah dengan Keluarga Yang
37644Menjawab Peringatan Bahaya
Tidak Merokok. Jurnal Keperawatan
Merokok Pada Iklan Rokok Di Tv (
Komunitas, 2(1), 7–14.
Riset Warga Desa Talang Jambu
fsabrian@unri.ac.id
Kecamatan Kerkap Kabupaten
Bengkulu Utara). Handal: Harian Trisnawati, Y. (2013). Ikatan Sikap Merokok
Komunikasi Serta Administrasi Orang Tua Dengan Peristiwa Ispa
Publik, 6( 1),81–89. Pada Balita Di Daerah Kerja
https://doi.org/10.37676/profess Puskesmas Rembang Kabupaten
ional.v6i1.840 Purbalingga 2012. Harian
Kesmasindo, 6 no.1,35–42.
KEMENKES RI. (2018). Laporan
Nasional RKD 2018. In Badan Wardani, N. kusuma. (2016). Hubungan
Penelitian dan Pengembangan Antara Paparan Asap Rokok Dengan
Kesehatan (p. 198) . Kejadian Infeksi Saluran Pernapasan
Akut (Ispa) Pada Balita Di Desa
Kusumawardani, R. D., Suhartono, S.,&
Pucung Rejo
Budiyono, B.( 2020). Keberadaan
Perokok dalam Rumah selaku Aspek WHO. (2020). Children aged <5 years with
Resiko Peristiwa Pneumonia pada
36
Jurnal Berita Kesehatan : Jurnal Kesehatan, Vol. XVI No. 1 (Juni.2023) ISSN : Print : 2356 - 1068
Cetak : 2807 - 5617
37