Anda di halaman 1dari 17

LAPORAN SISTIM KEWASPADAAN DINI DA

ANDI ALI RESA

KANTOR KESEHATAN PELABUHAN KELAS


LAPORAN SISTIM KEWASPADAAN DINI DAN RESPON PROPINSI SULAWESI SELATAN
MINGGU 29 TAHUN 2023

I Pendahuluan

Pembangunan bidang kesehatan di Indonesia saat ini mempunyai beban ganda (double burden).
Penyakit infeksi dan menular masih memerlukan perhatian besar dan sementara itu telah terjadi
peningkatan penyakit-penyakit tidak menular seperti penyakit karena perilaku tidak sehat serta
penyakit degeneratif. Kemajuan transportasi dan komunikasi, membuat penyakit dapat
berpindah dari satu daerah atau negara ke negara lain dalam waktu yang relatif singkat serta
tidak mengenal batas wilayah administrasi. Selanjutnya berbagai penyakit baru (new emerging
diseases) ditemukan, serta kecenderungan meningkatnya kembali beberapa penyakit yang
selama ini sudah berhasil dikendalikan (re-emerging diseases).

Oleh karena itu, untuk mewujudkan visi Indonesia sehat dan tercapainya tujuan nasional
pembangunan kesehatan serta terwujudnya tujuan pembangunan kesehatan daerah yang
spesifik dan lokal yang memerlukan penerapan konsep pengambilan keputusan berdasarkan
fakta, maka diselenggarakan sistem surveilans epidemiologi kesehatan yang handal, sehingga
para manajer kesehatan dapat mengambil keputusan program yang berhasil guna (efektif) serta
berdaya guna (efisien) sesuai dengan masalah yang dihadapi.

Dalam sistem ini yang dimaksud dengan surveilans epidemiologi adalah kegiatan analisis secara
sistematis dan terus menerus terhadap penyakit atau masalah-masalah kesehatan dan kondisi
yang mempengaruhi terjadinya peningkatan dan penularan penyakit atau masalah-masalah
kesehatan tersebut, agar dapat melakukan tindakan penanggulangan secara efektif dan
efisienmelalui proses pengumpulan data, pengolahan dan penyebaran informasi epidemiologi
kepada penyelenggara program kesehatan. Sistem surveilans epidemiologi merupakan tatanan
prosedur penyelenggaraan surveilans epidemiologi yang terintegrasi antara unit-unit
penyelenggara surveilans dengan laboratorium, sumber-sumber data, pusat penelitian, pusat
kajian dan penyelenggara program kesehatan, meliputi tata hubungan surveilans epidemiologi
antar wilayah Kabupaten/Kota, Propinsi dan Pusat. Berdasarkan hal tersebut dibangunlah Sistem
Kewaspadaan Dini dan Respon (SKDR) merupakan upaya pemantauan secara terus menerus
penyakit potensial Kejadian Luar Biasa (KLB) yang membutuhkan respon cepat. SKDR mengamati
23 penyakit berpotensi KLB melalui portal online yang sewaktu-waktu dapat memberikan sinyal
KLB jika melebihi nilai ambang batas pada masing-masing penyakit.

II Tujuan
Sebagai bahan respon kesiapsiagaan kasus penyakit potensial PHEIC

III Situasi Global dan Nasional


1. Situasi penyakit infeksi emerging pada minggu ke-29 secara global diketahui terdapat
beberapa penyakit yang terjadi seperti :
a. Penyakit Ebola
Tidak ada penambahan kasus pada minggu ke-29. Total kasus hingga 11 Januari 2023
adalah 164 kasus (142 kasus konfirmasi dan 22 kasus probable) dengan 77 kematian (CFR
pada kasus konfirmasi: 38,7%).
b. Mpox
Kasus Mpox (Monkeypox) pada tahun 2022 ditetapkan sebagai PHEIC pada 23 Juli 2022
dan dinyatakan berakhir pada 11 Mei 2023. Per tanggal 22 Juli 2023, terjadi peningkatan
sebanyak 166 kasus dibandingkan minggu sebelumnya, dengan tiga negara yang
mengalami peningkatan kasus tertinggi yakni Cina (+117 kasus), Ekuador (+24 kasus),
dan Meksiko (+8 Kasus). Total kasus Mpox hingga 22 Juli 2023 sebanyak 88.523 kasus
dengan 150 kematian (CFR: 0,17%)

c. Covid-19
Pada tanggal 5 Mei 2023, WHO telah mencabut status COVID-19 sebagai PHEIC. Total
kasus konfirmasi COVID-19 di dunia sejak 31 Desember 2019 sampai 22 Juli 2023 adalah
768.274.454 kasus konfirmasi dengan 6.952.178 kematian (CFR: 0,90%). Lima negara
yang melaporkan rata-rata kasus konfirmasi harian terbanyak pada minggu ke-29 tahun
2023, yaitu Korea Selatan, Brasil, Australia, Singapura, dan Selandia Baru.

d. Avian Influenza
- Terdapat penambahan laporan 1 kasus konfirmasi A(H9N2) di Guangxi, Cina dengan
onset gejala pada 22 Juni 2023. Sejak tahun 1998 hingga minggu ke-25 tahun 2023
telah dilaporkan sebanyak 119 kasus dengan 2 kasus kematian (CFR: 1,68%

e. Polio
Tanzania melaporkan 1 kasus pertama polio cVDPV2 di tahun 2023. Kasus konfirmasi
tersebut diketahui memiliki keterkaitan gen dengan sampel lingkungan yang ditemukan
di Burundi. Di samping itu, terdapat penambahan pelaporan kasus polio pada minggu ke-
29 tahun 2023 di RD Kongo (+8 kasus cVDPV1 dan +16 kasus cVDPV2), Chad (+5 kasus
cVDPV2) dan Tanzania (+1 cVDPV2). Sehingga total kasus Polio di tahun 2022-2023
sebanyak 1.048 kasus (36 WPV1, 241 cVDPV1, 800 cVDPV2, dan 1 cVDPV3). Selain itu,
pada minggu ke-29 tahun 2023 dilaporkan temuan poliovirus pada sampel lingkungan
tipe cVDPV1 di Madagaskar dan tipe cVDPV2 di RD Kongo, Somalia, dan Kongo.

f. Demam Kuning
Tidak ada penambahan kasus pada minggu 29 2023 sejak pelaporan 1 kasus konfirmasi
pertama Demam Kuning di Senegal pada 7 Juni 2023. Total kasus Demam Kuning yang
dilaporkan dari 16 negara di WHO Regional Afrika dan 3 negara di WHO Regional
Amerika pada tahun 2021-2023 sebanyak 281 kasus konfirmasi dengan 40 kematian
(CFR: 14,23%).

g. Demam Lassa
Tidak ada penambahan kasus minggu 29 sejak ada penambahan laporan 108 kasus
Demam Lassa di Nigeria pada minggu ke 27. Jumlah total kasus konfirmasi Demam Lassa
pada tahun 2023 di Nigeria sebanyak 6.364 kasus suspek, 9 kasus probable, 990 kasus
konfirmasi dengan 170 kematian (CFR dari kasus konfirmasi: 17,17%).

h. MERS
Tidak ada penambahan kasus minggu 29 sejak penambahan laporan 1 kasus konfirmasi
di Uni Emirat Arab pada minggu 28. Total kasus konfirmasi MERS-CoV di dunia sejak April
2012 hingga pada Juli 2023 sebanyak 2.605 kasus konfirmasi dengan 936 kematian (CFR:
36%). Sebagian besar kasus dilaporkan dari Arab Saudi sebanyak 2.196 kasus konfirmasi
dengan 855 kematian (CFR: 39%
i. Meningitis
Pada minggu ke-27 tahun 2023, Nigeria melaporkan tambahan 143 kasus dengan 32
kematian. Selain itu, Amerika Serikat melaporkan tambahan 18 kasus pada minggu ke-28
tahun 2023. Australia juga melaporkan tambahan 6 kasus pada minggu ke-29 tahun
2023.
Total kasus meningitis meningokokus yang dilaporkan pada tahun 2023 sebanyak 4.246
kasus yang meliputi 400 kasus konfirmasi dan 322 kematian (CFR dari total kasus: 7,58%)
j. Marbug
Wabah Penyakit Virus Marburg di Tanzania (per 2 Juni 2023) dan Guinea Ekuatorial (per
8 Juni 2023) sudah dinyatakan berakhir setelah 42 hari tanpa ada penambahan kasus
konfirmasi. Total kasus Penyakit Virus Marburg yang dilaporkan di Guinea Ekuatorial dan
Tanzania pada tahun 2023 sebanyak 25 kasus konfirmasi dan 24 kasus probable dengan
41 kematian (CFR dari total kasus: 83,7%).
k. Crimean-Congo Haemorrhagic Fever (CCHF
Pada minggu ke-29 tahun 2023, Afghanistan melaporkan total kasus tahun 2023
sebanyak 677 kasus suspek dengan 225 kasus konfirmasi dan 67 kematian (CFR: 9,90%).
l. Guillain Barre Syndrome (GBS)
Pada 26 Juni 2023, Peru melaporkan adanya kenaikan kasus GBS. Total kasus GBS tahun
2023 hingga 15 Juli sebanyak 231 kasus dilaporkan dengan 100 kasus konfirmasi
termasuk 4 kematian. Dari 22 sampel yang diperiksa, 14 sampel (64%) positif
Campylobacter jejuni yang merupakan salah satu faktor risiko yang banyak
menyebabkan GBS
m. Echovirus 11
Penambahan laporan kasus infeksi Echovirus 11 kembali dilaporkan oleh WHO di
beberapa negara di Regional Eropa. Per 26 Juni 2023, jumlah kasus di Perancis sebanyak
9 kasus, Kroasia sebanyak 1 kasus, Italia sebanyak 7 kasus, Spanyol sebanyak 2 kasus,
Swedia sebanyak 4 kasus, dan Inggris Raya sebanyak 2 kasus. Beberapa kasus terjadi
pada bayi kembar (4 pasang di Perancis dan masing-masing 1 pasang di Spanyol dan
Inggris Raya), lahir pada persalinan preterm (Perancis dan Spanyol), dan masuk
perawatan NICU
(Italia dan Spanyol).

2. Situasi Nasional
a. Polio
Tidak ada penambahan kasus pada minggu 29 sejak terakhir dilaporkan satu kasus
tambahan polio (tipe cVDPV2) pada 14 Maret 2023 melalui surveilans AFP di Kab.
Purwakarta, Provinsi Jawa Barat. Ini merupakan kasus polio pertama yang dilaporkan
Provinsi Jawa Barat sehingga total kasus Polio di Indonesia sebanyak 4 kasus Polio tipe
cVDPV2 dengan tiga kasus polio sebelumnya di laporkan dari Provinsi Aceh (1 kasus di
Pidie, 1 kasus di Aceh Utara, dan 1 kasus di Bireuen) serta ditemukan cVDPV2 yang
terkait secara genetik dari hasil pemeriksaan tinja pada 4 anak sehat (tidak bergejala)
yang berasal dari komunitas yang sama dengan kasus di Pidie namun bukan kontak erat
dengan kasus.
b. MERS
Terdapat 576 kasus suspek MERS di Indonesia pada tahun 2013-2023. Sebanyak 569
kasus dengan hasil laboratorium negatif dan 7 kasus tidak dapat diambispesimennya.
Pada 2023, dilaporkan 1 suspek MERS dengan hasil negatif sehingga sampai saat ini, tidak
ada kasus konfirmasi MERS-CoV di Indonesia.
c. Avian Influenza A (H5N1)
Indonesia pernah melaporkan kasus A(H5N1) pada tahun 2005-2017 sebanyak 200 kasus
dengan 168 kematian (CFR84%). Sejak tahun 2018 hingga minggu 29 tahun 2023 belum
ada pelaporan kasus baru.

d. Covid-19
Pada tanggal 22 Juni 2023, Indonesia telah menetapkan berakhirnya status pandemi
COVID-19 di Indonesia melalui Keputusan Presiden Nomor 17 Tahun 2023. Total kasus
COVID-19 di Indonesia sampai dengan 22 Juli 2023 sebanyak 6.812.810 kasus konfirmasi
dengan 161.901 kematian (CFR: 2,38%) dan 6.645.916 sembuh yang tersebar di 514
kab/kota di 34 provinsi. Lima provinsi yang melaporkan rata-rata kasus konfirmasi harian
terbanyak pada minggu ke-29 tahun 2023 di antaranya adalah DKI Jakarta, Jawa Barat,
Jawa Timur, Banten, dan Jawa Tengah.

3. Situasi SKDR Propinsi Sulawesi Selatan


a. Alert
Alert adalah mekanisme peringatan dini terjadinya penyakit potensial KLB dimana bila
jumlah kasus melebihi ambang batas yang ditetapkan. Pada minggu 29 tahun 2023
alert / peringatan dini yang terjadi sebanyak 158 alert dan yang direspon sebanyak 142
alert (89,87 %), Adapun Alert terbanyak di Kota Makassar sebanyak 16 Alert atau 10,3 %
dari 158 alert keseluruhan. Lebih jelasnya dapat dilihat dalam tabel dan diagram
berikut :

Tabel 2. Distribusi Alert Kab/Kota Propinsi Sulawesi Selatan


Minggu 29 Tahun 2023
Alert Yang Direspon
No KAB./KOTA Total Alert %
Jumlah KLB 24 Jam
1 Bantaeng 1 0.63 1
2 Barru 6 3.80 6 6
3 Bone 13 8.23 13 13
4 Bulukumba 8 5.06 8 8
5 Enrekang 7 4.43 7 7
6 Gowa 5 3.16 5 1
7 Jeneponto 2 1.27 2 2
8 Luwu 13 8.23 13 13
9 Luwu Timur 6 3.80 6 6
10 Luwu Utara 5 3.16 5 5
11 Maros 6 3.80 6 6
12 Pangkep 4 2.53 4 4
13 Pinrang 7 4.43 7 7
14 Selayar 3 1.90 3 3
15 Sidrap 6 3.80 6 6
16 Sinjai 6 3.80 6 6
17 Soppeng 3 1.90 3 3
18 Takalar 7 4.43 6 6
19 Tana Toraja 9 5.70 4 4
20 Toraja Utara 10 6.33
21 Wajo 8 5.06 8 8
22 Makassar 16 10.13 16 16
23 Palopo 3 1.90 3 3
24 Pare-Pare 4 2.53 4 4
Propinsi Sulawesi Selatan 158 100 142 0 137
Sumber : Data SKDR 2023
Tabel 3. Distribui Jumlah Alert dan Jumlah Kasus Di Kab/Kota
Distribusi Alert Kab/Kota Propinsi Sulawesi Selatan
Minggu 29 Tahun 2023
18
16 Tot Alert
14
Column1
12
10
8
6
4
2
0
ng ru ne b a n g w a to u ur ra os ep ng ar ap j ai ng l ar aja ra jo sar po re
t ae Bar Bo um eka Go pon L uw Ti m Uta Mar ngk nra el ay i dr Si n ppe aka Tor Ut a W a kas al o e-P a
n k r e u a P i S S o T a a P r
Ba lu En Je
n u
w uw P S na aj M Pa
Bu Lu L Ta Tor

Propinsi Sulawesi Selatan Minggu 1 sd 29 Tahun 2023


Minggu Jumlah Alert % Jumlah kasus %
1 74 2.06 118 0.71
2 122 3.39 422 2.54
3 113 3.14 1709 10.29
4 122 3.39 465 2.80
5 120 3.34 373 2.25
6 109 3.03 937 5.64
7 98 2.72 246 1.48
8 133 3.70 465 2.80
9 115 3.20 477 2.87
10 121 3.36 371 2.23
11 114 3.17 308 1.86
12 115 3.20 257 1.55
13 126 3.50 500 3.01
14 117 3.25 426 2.57
15 110 3.06 410 2.47
16 50 1.39 92 0.55
17 105 2.92 427 2.57
18 133 3.70 591 3.56
19 153 4.25 945 5.69
20 150 4.17 715 4.31
21 164 4.56 888 5.35
22 108 3.00 439 2.64
23 145 4.03 708 4.26
24 135 3.75 492 2.96
25 165 4.59 591 3.56
26 121 3.36 587 3.54
27 164 4.56 1295 7.80
28 138 3.84 677 4.08
29 158 4.39 672 4.05
Jumlah 3598 16603
Sumber : Data SKDR Tahun 2023

Diagram Distribui Jumlah Alert dan Jumlah Kasus Di Kab/Kota


Propinsi Sulawesi Selatan Minggu 1 sd 29 Tahun 2023
180 1709 164 1800
154 165 164 158
160 1550
140 145 1295
133 133 151 135 138 1300
122 122 126
120 113120 115121114115 117110 121

Jumlah Kasus
Jumlah Alert

937109 945 888 1050


105 108
100 98 715 708 677672 800
80 74 591 591587
422 465373 465477 500426 439 492
371308 410 50 427 550
60 257
246
40 118 92 300
20 50
0 -200
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29

Minggu Jml Kasus


Jml Alert

Tabel 4. Distribui Jenis Alert dan Jumlah Kasus Berdasarkan Jenis Alert
Di Kab/Kota Propinsi Sulawesi Selatan Minggu 29 Tahun 2023
No Penyakit Jumah Alert % Jumlah Kasus %
1 Suspek Covid-19 1 0.63 17 2.53
2 Malaria Konfirmasi 8 5.06 10 1.49
3 Suspek Demam Typhoid 15 9.49 117 17.41
4 Suspek Campak 16 10.13 20 2.98
5 GHPR 92 58.23 155 23.07
6 ILI 8 5.06 95 14.14
7 Suspek HFMD 3 1.90 3 0.45
8 Diare Akut 13 8.23 248 36.90
9 AFP 1 0.63 1 0.15
10 Diare Berdarah/ Disentri 1 0.63 6 0.89
Jumlah 159 672
Sumber : Data SKDR Tahun 2023
Distribui Jenis Alert dan Jumlah Kasus Berdasarkan Jenis Alert
Di Kab/Kota Propinsi Sulawesi Selatan Minggu 29 Tahun 2023

400
350
300 Jmlh Kasus
250
Jmlh Alert
Jumlah Kasus

200
363
150 114
100 58
66 75
50 28 12 12
11 19 23 5 24 11 8
0 1 1 1

Berdasarkan data alert yang terjadi diketahui terdapat 10 kasus penyakit potensial KLB dan
alert tertinggi yang dilaporkan yakni Gigitan Hewan Penular Rabies (GHPR) sebanyak 92
(58,23 %) dari keseluruhan alert yang terjadi yakni 158 alert yang dilaporkan dengan jumlah
kasus GHPR sebanyak 155 kasus GHPR (23,07 % ).

IV. Kasus Morbiditas di Propinsi Sulawesi Selatan


Terdapat beberapa penyakit potensial PHEIC yang dilaporkan melalui SKDR seperti :

1. Kasus Malaria Konfirmasi

Kasus Malaria Konfirmasi Minggu 1 s/d 29 Tahun 2023


Provinsi Sulawesi Selatan

28
Jumlah Kasus

30 27
25
25 22 22 22 23 22 23
20 19 19 18 18 19 18
16 16
15 14 15 14 14
15 13 13 13 12 11
11
10
5
5
0
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29
Minggu

2. Kasus Pnemonia

Kasus Pnemonia Minggu 1 s/d 29 Tahun 2023 Provinsi Sulawesi Selatan


90
80 77
70 67 66
Jumlah Kasus

58 57
60 56 54 55 56 55 53 56 56 52 55 54
50 49 51 50
46
51
46
50 45
41 38 39
40 36
30
18
20
10
0
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29
Minggu

3. Kasus Suspek Demam Thypoid


Kasus Suspek Demam Typhoid Minggu 1 s/d 29 Tahun 2023
Provinsi Sulawesi Selatan
800
723
700
600
Jumlah Kasus

500 434
400 355
388 381400354352 371 386
355 329334
341 325 337 315 320
299 287 286 291268 290
300 274 261 238
200 177
126
100
0
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29
Minggu

4. Kasus Suspek Campak

Kasus Suspek Campak Minggu 1 s/d 29 Tahun 2023


Provinsi Sulawesi Selatan
50
43
Jumlah Kasus

40 37
30
30 24 26
22
19
20 14 14 16
13 13 12 12 11 12 10 11 11
9 9 8 8 8 8 9
10 5
2 2
0
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29
Minggu

5. Kasus GHPR

Kasus GHPR Minggu 1 s/d 29 Tahun 2023 Provinsi Sulawesi Selatan


250 230
196
200 178
Jumlah Kasus

167
151
150 133 123 128 124
103 93 112 110 102
100
97
85 80 94 90 99 87 84 91 90 88 87
70 71 72
50

0
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29
Minggu

6. Kasus ILI
Kasus ILI Minggu 1 s/d 29 Tahun 2023
Provinsi Sulawesi Selatan
700 655
596601
Jumlah Kasus 600
500 446419436 465
423406 393 390 415425 414384398381
381 370 361 366 379 377 352367
400 346 327 344
300 246
200
100
0
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29
Minggu

7. Kasus Covid-19

Kasus Suspek Covid-19 Minggu 1 s/d 29 Tahun 2023 Provinsi Sulawesi Se-
latan
47
Jumlah Kasus

50
40
40 33 30 30 32 30 35 34
31 29 31 28
30 25 26 25 26 26 23
19 22 22
18 17 15 15 17
20
9
10
1
0
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29
Minggu

8. Kasus HFMD
Kasus Suspek HFMD Minggu 1 s/d 29 Tahun 2023 Provinsi Sulawesi Sela-
tan

18 16
16 14
Jumlah Kasus

14 13
12
10 9
8
8 7 7
6 6 6
6 5
4 4 4 4
4 3 3 3 3 3 3
2 1 1 1 1 1 1
0
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27
Minggu

Dari beberapa penyakit potensial PHEIC yang dilaporkan pada minggu 1 hingga 29 terdapat
penyakit yang mengalami tren peningkatan walaupun tidak signifikan peningkatannya yakni
kasus suspek campak, kasus GHPR dan Suspek HFMD, sedangkan penyakit lainnya mengalami
tren penurunan.

V. Suveilans Berbasis KLB

Selama periode minggu 29 tahun 2023 tidak dilaporkan adanya kejadian luar biasa (KLB) oleh
Kab/Kota.
VI. Kesimpulan dan Saran / Rekomendasi
A. Kesimpulan
1. Alert yang terjadi sebanyak 158 alert dan yang direspon sebanyak 142 alert (89,87 % ).
2. terdapat 10 kasus penyakit potensial KLB dan alert tertinggi yang dilaporkan yakni Gigitan
Hewan Penular Rabies (GHPR) sebanyak 92 alert (58,23%) dari keseluruhan alert yang terjadi
yakni 158 alert yang dilaporkan dengan jumlah kasus GHPR sebanyak 155 kasus GHPR (23,07
%)
3. Kota Makassar terbanyak melaporkan alert yakni 16 alert (10,13 %)
4. Selama minggu 29 tahun 2023 tidak dilaporkan adanya KLB.
5. Terdapat 3 kasus penyakit potensial KLB yang mengalami trend peningkatan walaupun
tidak signifikan.

b. Saran / Rekomendasi
1. Peningkatan kinerja surveilans Kab / Kota dengan melakukan pemantauan secara
intensif alert yang terjadi secara berkala
2. Diharapkan untuk mewaspadai kejadian / kasus Gigitan Hewan Penular Rabies di
beberapa daerah yang terjadi dengan melakukan koordinasi lintas sektor seperti Dinas
Peternakan di Kab / Kota guna memantau tingkat kepadatan binatang seperti anjing
dan monyet.
3. Guna meningkatkan dan mengantisipasi terjadinya lonjakan kasus Covid-19 perlu
ditingkatkan trancing dan upaya promotif lebih ditingkatkan dengan lebih
menitikberatkan pada penerapan protocol kesehatan.
4. Meningkatkan koordinasi Lintas Sektor dan masyarakat dalam upaya pencegahan dan
penanggulangan KLB seperti kasus Gigitan Hewan Penular Rabies ( GHPR ) dan penyakit
Suspek Demam Typhoid yang mempunyai kecenderungan meningkat setiap
minggunya.

Makassar, 24 Juli 2023


Pembuat Laporan,

Andi Ali Resa


NIP. 197109271994031011

Anda mungkin juga menyukai