Lansia
1.Pengertian
Lanjut usia menurut (Reimer 1999, dalam Stanley dan Beare,2007) berdasarkan karateristik sosial masyarakat
yang menganggap bahwa orang telah tua jika menunjukkan ciri fisik seperti rambut beruban, kerutan kulit, dan
hilangnya gigi. Peran masyarakat tidak bisa lagi melaksanakan fungsi peran orang dewasa, seperti pria yang tidak lagi
terikat dalam kegiatan ekonomi produktif, dan untuk wanita tidak dapat memenuhi tugas rumah tangga. Masyarakat
kepulauan Pasifik, seseorang dianggap tua ketika ia berfungsi sebagai kepala dari garis keluarganya.
Usia tua menurut Hurlock (2006) adalah periode penutup dalam rentang hidup seseorang, yaitu suatu
periode dimana seseorang telah “ beranjak jauh” dari periode terdahulu yang lebih menyenangkan, atau
Lanjut usia berdasarkan usia kronologis/biologis (WHO dalam maryam, 2008) digolongkan menjadi 4
kelompok yaitu usia pertengahan (middle age) antara usia 45 sampai 59 tahun, lanjut usia (elderly) berusia
antara 60 dan 74 tahun, lanjut usia tua (old) usia 75-90 tahun, dan usia sangat tua (very old) diatas 90 tahun.
Lanjut usia menurut Setyonegoro (2002 dalam Azizah, 2011) dikelompokkan menjadi usia dewasa
muda (elderly adulhood) yaitu 18 atau 25-29 tahun, usia dewasa penuh (middle
years) atau maturitas yaitu 30-60 tahun atau 65 tahun, lanjut usia (geriatric age) lebih dari 65 tahun atau 75
tahunyang dibagi lagi dengan 70-75 tahun (young old),75-80 tahun (old), lebih dari 80 (veryold).
Dewasa akhir (late adulthood) atau lanjut usia biasanya merujuk pada tahap siklus kehidupan yang
dimulai pada usia 65 tahun. Ahli gerontologi membagi lanjut usia menjadi dua kelompok: young-old, berusia
65-74 tahun; dan old-old, berusia 75 tahun ke atas. Kadang-kadang digunakan istilah oldest old untuk
merujuk pada orang-orang yang berusia 85 tahun ke atas (Sadock dan Sadock, 2007).
Lansia menurut Departemen kesehatan RI terbagi menjadi sebagai berikut:
a. Ada perubahan individu yang menonjol sebagai akibat dari usia lanjut, yaitu ketuaan yang bersifat
fisik mendahului ketuaan psikologis yang merupakan kejadian yang bersifat umum.
b. Ada beberapa masalah dari penyesuaian diri dan sosial yang khas bagi usia lanjut, misalnya
meningkatnya ketergantungan fisik dan ekonomi pada orang lain, membentuk kontak sosial baru,
mengembangkan keinginan dan minat baru serta kegiatan untuk memanfaatkan waktu luang yang
jumlahnya meningkat.
c. Perubahan yang umum terjadi pada masa ini adalah perubahan yang menyangkut kemampuan
d. Keterkaitan terhadap agama bertambah dan sering dipusatkan pada masalah tentang kematian pada
usia tersebut yang bersifat pribadi tidak abstrak seperti masa-masa sebelumnya.
e. Di antara sekian banyak bahaya fisik yang bersifat umum yang merupakan ciri usia lanjut,ialah
penyakitan, hambatan yang bersifat jasmaniah, kurang gizi, gigi banyak yang tanggal dan hilangnya
kemampuan seksual.
f. Bahaya yang bersifat psikologis meliputi kepercayaan terhadap pendapat klise tentang lanjut usia,
perasaan rendah diri, perasaan tidak berguna, perubahan tidak enak akibat perubahan fisik, perubahan
a. Periode kemunduran
Kemunduran pada usia lanjut sebagian datang dari faktor fisik yang merupakan suatu perubahan pada
sel-sel tubuh bukan karena penyakit khusus tapi karena proses menua. Selain itu kemunduran usia lanjut juga
datang dari faktor psikologis yaitu sikap tidak senang terhadap diri sendiri, orang lain, pekerjaan, dan kehidupan
Setiap orang yang menjadi tua pasti berbeda karena mereka mempunyai sifat bawaan yang berbeda
pula, sosio ekonomi, latar pendidikan yang berbeda, dan pola hidup yang berbeda. Perbedaan kelihatan di antara
Pada waktu anak-anak mencapai remaja, mereka menilai lanjut usia dalam cara yang sama dengan penilaian orang
dewasa, yaitu dalam hal penampilan diri, apa yang dapat dan tidak dapat dilakukannya. Dengan mengetahui bahwa hal
tersebut merupakan dua kriteria yang amat umum untuk menilai usia mereka banyak orang berusia lanjut melakukan segala
apa yang dapat mereka sembunyikan atau samarkan yang menyangkut tanda-tanda penuaan fisik dengan memakai pakaian
yang biasa dipakai orang muda dan berpura-pura mempunyai tenaga muda.Inilah cara mereka untuk menutupi dan membuat
Pendapat klise yang telah dikenal masyarakat tentang lanjut usia adalah pria dan wanita yang keadaan
fisik dan mentalnya loyo, usang, sering pikun,jalannya membungkuk, dan sulit hidup bersama dengan siapa pun,
karena hari-harinya yang penuh manfaat telah lewat,sehingga perlu dijauhkan dari orang-orang yang lebih muda.
Pendapat klise tentang usia lanjut mempunyai pengaruh yang besar terhadap usia lanjut
maupun terhadap orang berusia lanjut dan kebanyakan pendapat klise tersebut tidak menyenangkan,
dihubungkan dengan peran usia bukan dengan keberhasilan mereka. Perasaan tidak berguna dan tidak
diperlukan lagi bagi lanjut usia menumbuhkan rasa rendah diri dan kemarahan, yaitu suatu perasaan yang
Karena sikap sosial yang tidak menyenangkan bagi kaum lanjut usia, yang nampak dalam cara orang
memperlakukan mereka, maka tidak heran lagi kalau banyak orang usia mengembangkan konsep diri yang
tidak menyenangkan. Hal ini cenderung diwujudkan dalam bentuk perilaku yang buruk dengan tingkat
kekerasan yang berbeda pula. Mereka yang masa lalunya sulit dalam menyesuaikan diri cenderung untuk
semakin jahat ketimbang mereka yang pada masa lalunya mudah dalam menyesuaikan diri.
Dewasa ini berbagai cara dilakukan untuk menjadi muda kembali seperti obat-obatan telah
mengambil alih tugas-tugas tersebut yang mencoba menahan ketuaan, tukang sihir, ilmu gaib digunakan
untuk mencapai tujuan tersebut. Kemudian muncul orang-orang yang mempunyai kekuatan magis yang
dipercayai untukmengubah lanjut usia menjadi lebih muda lagi dan bisa membuat orang tetap awet muda,
Tugas perkembangan lansia lebih banyak berkaitan dengan kehidupan pribadi seseorang daripada
kehidupan orang lain (Hurlock, 2006). Adapun tugas perkembangan lansia adalah:
2. Menyesuaikan diri dengan masa pensiun dan berkuangnya income (penghasilan) keluarga
Akibat proses menua terdapat perubahan dalam tatacara pelayanan kesehatannya, yang
penyebabnya dapat diakibatkan oleh berbagai hal, yakni (Kane, 1994 dalam Darmojo, 2006):
1) Perubahan-perubahan anatomik/fisiologik akibat proses menua. Semakin tua usia seseorang
maka kemungkinan terjadinya penurunan anatomik atas organ-organnya main besar. (Kane
dalam Darmojo, 2006) menyebutkan bahwa fungsi organ akan menurun sebanyak satu persen
setiap tahunnya setelah usia 30 tahun.Penurunan fungsional yang lebih nyata aka terlihat
2) Berbagai penyakit atau keadaan patologik sebagai akibat penuaan Penurunan anatomik dan
fungsional pada organ akan menyebabkan lebih mudah timbulnya penyakit pada organ yang
bersangkutan.
3) Pengaruh psiko-sosial pada fungsi organ. Pengaruh psiko sosial pada fungsi organ ini
merupakan efek patologik dari penurunan fungsi organ seperti patologik ketulian yang dapat
b. Perubahan Psikososial
Perubahan psikososial menyebabkan rasa tidak aman, takut, merasa penyakit selalu mengancam, sering bingung,
panik, dan depresi. Hal itu disebabkan antara lain karena ketergantungan fisik dan sosial ekonomi. Ketergantungan sosial
finansial pada waktu pensiun menyebabkan kehilangan rasa bangga, hubungan sosial, kewibawaan, dan sebagainya.
Setiap ada kesempatan lansia selalu melakukan instropeksi diri. Terjadi proses kematangan dan bahkan tidak jarang
terjadi pemeranan gender yang terbalik. Para wanita lansia bisa lebih tegar dibandingkan lansia pria, apalagi dalam
memperjuangkan hak mereka. Sebaliknya, bayak lansia pria yang tidak segan-segan memerankan peran yang 6sering wanita
kerjakan, seperti mengasuh cucu, menyiapkan sarapan, membersihkan rumah dan sebagainya. Persepsi tentang kondisi
kesehatan berpengaruh kepada kehidupan psikososial, dalam hal memilih bidang kegiatan yang sesuai dan cara menghadapi
persoalan hidup.
1. Perubahan Fisik
Perubahan dari tingkat sel sampai ke semua sistem organ tubuh, diantaranya sistem
Pada umumnya lanjut usia mengalami penurunan fungsi kognitif dan psikomotor. Perubahan -
mental emosional sering muncul perasaan pesimis, timbulnya perasaan tidak aman dan cemas, adanya
kekacauan mental akut, merasa terancam akan timbulnya suatu penyakit atau takut di telantarkan karena tidak
berguna lagi.
3. Perubahan Psikososial
Masalah-masalah ini serta reaksi individu terhadapnya akan sangat beragam, tergantung kepada
kepribadian invidu yang bersangkutan. Pada saat ini orang yang telah menjalani kehidupannya dengan bekerja
mendadak diharapkan untuk menyesuaikan dirinya dengan masa pensiun. Tetapi bagi banyak pekerja pensiun
berarti terputus dari lingkungan dan teman-teman yang akrab dan disingkirkan untuk duduk-duduk dirumah
dengan begitu dapat menimbulkan perasaan kesepian akibat pengasingan dari lingkungan sosial, kehilangan
hubungan teman dan keluarga, perubahan mendadak dalam kehidupan rutin yang membuat mereka merasa
a. Minat
Pada umumnya minat seseorang akan berubah kuantitas dan kualitasnya pada masa lanjut usia.
Lazimnya minat dalam aktifitas fisik cenderung menurun dengan bertambahnya usia. Kendati perubahan minat
pada usia lanjut jelas berhubungan dengan menurunnya kemampuan fisik, tidak dapat diragukan bahwa hal-hal
dan sebagainya. Selanjutnya membuat orang lanjut usia merasa terputus dari hubungan dengan
orang-orang lain. Faktor lain yang membuat isolasi makin manjadi lebih parah adalah perubahan sosial,
terutama mengendornya ikatan kekeluargaan. Bila orang lanjut usia tinggal bersama saudaranya, lansia
bisa bersikap toleran terhadap mereka, sayangnya mereka jarang menghormatinya sehingga lansia
c. Peranan iman
Menurut proses fisik dan mental pada usia lanjut memungkinkan orang yang sudah tua tidak begitu membenci dan
merasa kuatir dalam memandang akhir dari kehidupan dibanding orang yang lebih muda. Namun demikian, hampir tidak
disangkal lagi bahwa iman yang teguh adalah senjata yang paling ampuh melawan rasa takut terhadap kematian. Usia lanjut
4. Perubahan Kognitif
a. Kemunduran umumnya terjadi pada tugas-tugas yang membutuhkan kecepatan dan tugas yang
c. Kemampuan verbal dalam bidang kosakata akan menetap bila tidak ada penyakit.
5. Perubahan Spiritual
c. Perkembangan spiritual pada usia 70 tahun adalah perkembangan yang dicapai pada tingkat ini
adalah berfikir dan bertindak dengan cara memberikan contoh cara mencintai dan keadilan.
B.Sosialisasi
Istilah sosialisasi sering diartikan sebagai kemampuan interaksi sosial dan penyesuaian diri seseorang.
Sosialisasi adalah suatu proses mental dan tingkah laku yang mendorong seseorang untuk menyesuaikan diri sendiri
sesuai dengan keinginan yang berasal dari dalam diri sendiri, yang dapat diterima oleh lingkungannya. Hali ini
menunjukkan sosialisasi merupakan reaksi seseorang terhadap rangsangan-rangsangan dari dalam diri sendiri
maupun reaksi seseorang terhadap situasi yang berasal dari lingkungannya (Hurlock, 2006).
Menurut (Ridwan Efendi dkk, 2005), penuaan kesejahteraan lanjut usia adalah suatu tata kehidupan dan
penghidupan sosial, baik material maupun spiritual, yang diliputi rasa keselamatan dan ketentraman lahir batin yang
memungkinkan setiap lanjut usia untuk mengadakan pemenuhan kebutuhan jasmani, rohani dan sosial yang
sebaik-baiknya bagi diri, keluarga, serta masyarakat dengan menjunjung tinggi hak dan kewajiban asasi manusia.
Sosialisasi adalah jika seseorang mampu menyesuaikan diri terhadap orang lain secara umum ataupun terhadap
kelompoknya dan memperlihatkan sikap serta tingkah laku yang menyenangkan, untuk itu maka seseorang diterima