Kelas/ Semester:
Kelompok:
Anggota:
1. _______________________
2. _______________________
3. _______________________
4. _______________________
Kompetensi Dasar
Indikator
Materi Singkat
Gametogenesis adalah proses pembentukan sel gamet. Proses ini terjadi pada makhluk hidup.
Pada hewan, gametogenesis umumnya terjadi di dalam tubuh individu diploid melalui proses
pengandaan sel yang diawali dengan penggandaan nukleus secara meiosis. Gametogenesis pada
hewan terjadi di dalam alat kelamin jantan dan betina. Pada tumbuhan, proses pengandaan sel
yang diawali dengan penggandaan nukleus secara meiosis juga berperan dalam pembentukan sel
gamet. Pada tumbuhan biji, pengandaan sel yang diawali dengan penggandaan nukleus secara
meiosis terjadi pada kepala sari dan kandung lembaga. Sedangkan pada tumbuhan lumut,
pengandaan sel yang diawali dengan penggandaan nukleus secara meiosis terjadi di sporogonium
dan pada tumbuhan paku, pengandaan sel yang diawali dengan penggandaan nukleus secara
meiosis terjadi di sporangium.
1. Gametogenesis pada Hewan
Gametogenesis pada hewan terjadi di dalam alat kelamin jantan dan betina. Gametogenesis
pada hewan dibedakan menjadi dua, yaitu spermatogenesis dan oogenesis.
a. Spermatogenesis
Spermatogenesis adalah proses pembentukan sel gamet jantan (spermatozoa). Proses
spermatogenesis terjadi di dalam testis. Di dalam testis terdapat bagian yang disebut tubulus
seminiferus. Pada tubulus seminiferus terdapat sel-sel primordium yang bersifat diploid. Sel-
sel primordium akan mengalami penggandaan sel yang diawali dengan penggandaan
nukleus secara mitosis secara berulang kali. Salah satu hasil penggandaannya adalah
terbentuknya spermatogonium.
Spermatogenesis diawali dengan spermatogonium yang bersifat diploid (2n) mengganda
yang diawali dengan penggandaan nukleus secara mitosis menghasilkan spermatosit
primer yang bersifat diploid (2n). Kemudian spermatosit primer mengganda yang diawali
dengan penggandaan nukleus secara meiosis. Pada tahap meiosis I dihasilkan dua
spermatosit sekunder yang bersifat tetraploid (4n) dan setelah sitokinesis (penggandaan
sel), masing-masing sel spermatosit sekunder akan bersifat diploid (2n), dan pada akhir
tahap meiosis II dihasilkan empat spermatid yang bersifat haploid (n) hal ini dikarenakan
tidak terjadinya replikasi kromatin. Spermatid mengalami diferensiasi dan menjadi
spermatozoa. Jadi, pada spermatogenesis dihasilkan empat spermatozoa yang bersifat
haploid (n).
b. Oogenesis
Oogenesis adalah proses pembentukan sel gamet betina (ovum). Proses oogenesi terjadi di
dalam ovarium, yang didalamnya terdapat sel primordium yaitu oogonium.
Oogenesis diawali dari oogonium yang bersifat diploid (2n) mengganda yang diawali
dengan penggandaan nukleus secara mitosis menghasilkan oosit primer yang bersifat
diploid (2n). Kemudian oosit primer mengganda yang diawali dengan penggandaan nukleus
secara meiosis. Hasil tahap meiosis I adalah sebuah oosit sekunder dan sebuah badan
kutub primer. Kedua sel ini memiliki ukuran yang tidak sama, badan kutub primer
berukuran lebih kecil dari oosit sekunder. Kedua sel ini mengganda yang diawali dengan
penggandaan nukleus secara meiosis sehingga hasil meiosis II adalah satu ootid dan tiga
badan kutub sekunder. Badan kutub sekunder mengalami degenerasi hingga akhirnya
mati, sedangkan ootid mengalami perkembangan menjadi ovum. Jadi, pada oogenesis
dihasilkan satu ovum yang bersifat haploid (n) dan tiga badan kutub yang tidak fungsional.
1. Bacalah bahan ajar dan sumber belajar tentang gametogenesis dengan cermat
2. Diskusikanlah secara berkelompok untuk mengisi jawaban dari pertanyaan-pertanyaan
di bawah ini!
Pertanyaan
A
……………………………………….
B
…………………………….
.
C
……………………
….
D
………………
…………
2 Hasil akhir
2 Hasil akhir