Anda di halaman 1dari 15

LAPORAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN

BUDIDAYA BAWANG PUTIH (Allium sativum)

DI CV. MULTI GLOBAL AGRINDO

Disusun Guna Melengkapi Syarat – Syarat

Dalam Mengikuti Ujian Sekolah/NasionalTahun ajaran 2023/2024

OLEH

NAMA : RYAN FERYNOVIYAN


NIS : 13900
KOMPETENSI KEAHLIAN : AGRIBISNIS TANAMAN PANGAN DAN
HOLTIKULTURA

PEMERINTAH PROVINSI JAWA TENGAH

DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN

SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN NEGERI 1 BAWEN

Jl. Kartini No. 119 Bawen Kab. Semarang Telp/Fax (0298) 591284

Tahun 2023
LAPORAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN

BUDIDAYA BAWANG PUTIH (Allium sativum)

DI CV. MULTI GLOBAL AGRINDO

Disusun Guna Melengkapi Syarat – Syarat

Dalam Mengikuti Ujian Sekolah/Nasional Tahun ajaran 2023/2024

OLEH

NAMA : RYAN FERYNOVIYAN


NIS : 13900
KOMPETENSI KEAHLIAN : AGRIBISNIS TANAMAN PANGAN DAN
HOLTIKULTURA

PEMERINTAH PROVINSI JAWA TENGAH

DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN

SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN NEGERI 1 BAWEN

Jl. Kartini No. 119 Bawen Kab. Semarang Telp/Fax (0298) 591284

Tahun 2023
LEMBAR PENGESAHAN
LAPORAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN
BUDIDAYA BAWANG PUTIH (Allium sativum)

DI CV. MULTI GLOBAL AGRINDO

KARANGANYAR JAWA TENGAH

Tanggal 7 Juli s/d 8 Desember 2023

DISUSUN OLEH:

NAMA : RYAN FERYNOVIYAN


NIS : 13900
KOMPETENSI : AGRIBISNIS TANAMAN PANGAN
KEAHLIAN DAN HORTIKULTURA

Disusun guna melengkapi syarat-syarat


Dalam mengikuti U jian Sekolah/Nasional
Tahun Pelajaran 2023/2024

Tanggal diterima:
Tanggal disetujui:

Mengetahui,
Pimpinan DU/DI Pembimbing/Instruktur

Mulyono Herlambang S.P M.M Bambang


LEMBAR PENGESAHAN
LAPORAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN BUDIDAYA
BAWANG PUTIH (Alliumsativum) DI CV. MULTI GLOBAL
AGRINDO
KARANGANYAR JAWA TENGAH

DISUSUN OLEH:
NAMA : RYAN FERYNOVIYAN
NIS : 13900
KOMPETENSI : AGRIBISNIS TANAMAN PANGAN
KEAHLIAN DAN HORTIKULTURA

Disusun guna melengkapi syarat-syarat


Dalam mengikuti U jian Sekolah/Nasional
Tahun Pelajaran 2023/2024

Tanggal diterima:
Tanggal disetujui:
Mengetahui,
Ketua Kompetensi Keahlian Guru Pembimbing

Susilo Wardani S.P, Gr. Endang Saptaningsih S.TP


19940730 202221 1 006 19811109 202221 2 013
Kepala Sekolah Waka Humas

Nana Mulyana S.P M.Si Zubaidah Gesit Cahyati, S.P.


19690601 199203 1 012 19750227 201406 2 001

Daftar isi
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah
memberikan rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan
pembuatan laporan praktik kerja lapangannya dengan judul Polinasi Tomat Cerry.

Penyusunan laporan PKL ini tidak akan selesai dengan baik tanpa dukungan
pihak-pihak yang terkait. Maka dari itu, penulis ingin menyampaikan terimakasih
kepada:

1. Bapak Nana Mulyana S.P M.Si, selaku Kepala SMK N 1 Bawen.


2. Ibu Zubaidah Gesit Cahyati S.P, selaku Waka Humas SMK N 1 Bawen.
3. Bapak Susilo Wardani S.P Gr, selaku Kaprog SMK N 1 Bawen.
4. Bapak Mulyono Herlambang S.P M.M, selaku pimpinan CV. MULTI
GLOBAL AGRINDO.
5. Bapak Bambang selaku pembimbing eksternal.
6. Ibu Endang Saptaningsih S.TP, selaku pembimbing internal.
7. Kedua orang tua penulis yang tak pernah berhenti memberi doa serta
dukungan kepada penulis.
8. Teman-teman yang tidak dapat disebutkan satu persatu yang senantiasa
memberi dukungan dan membantu penulis.

Penulis sadar sepenuhnya bahwa masih banyak kekurangan dalam laporan


ini, meskipun laporan ini telah melalui arahan dan pengujian bukan berarti
penulis merasa puas dan besar kepala. Mudah-mudahan dengan adanya laporan
ini dapat bermanfaat bagi para pembaca dan penulis di masa yang akan datang.

Segoro Gunung

Penulis
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang

Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) merupakan sekolah yang mengajarkan


murid-muridnya untuk melakukan perubahan besar, perubahan besar harus ditandai
dengan ketrampilan yang harus dimiliki setiap siswa sesuai dengan program keahlian
masing-masing siswa.

Ketrampilan ini bisa didapatkan di Dunia Usaha/Dunia Industri yang diperoleh


melalui proses kerja langsung pada bidang pekerjaan dengan bimbingan dan
pengarahan serta pengawasan yang intensif.

Penyusunan laporan praktik kerja lapangan ini merupakan salah satu syarat untuk
mengikuti ujian akhir nasional dan laporan ini juga sebagai barang bukti bahwa
siswa telah melaksanakan dan menyelesaikan Praktik Kerja Lapangan yang telah
ditentukan oleh pihak sekolah. Di sisi lain juga merupakan salah satu bentuk
penulisan karya ilmiah yang merinci berbagai kegiatan yang dilakukan oleh siswa
yang telah melaksanakan program Praktik Kerja Lapangan pada salah satu lembaga,
perusahaan ataupun instansi pemerintah.

Di dalam pelaksanaan PKL penulis telah melaksanakan berbagai macam jenis


kegiatan, salah satunya adalah praktik budidaya tanaman bawang putih. Tujuan
dilaksanakannya budidaya bawang putih adalah untuk menghasilkan
anakan/keturunan guna memperbanyak tanaman.
B. Tujuan PKL
Pelaksanaan Praktik Kerja Lapangan ini bertujuan:
1. Mengetahui secara langsung dunia kerja dan memecahkan suatu masalah
yang terjadi dalam suatu pekerjaan.
2. Mengetahui cara perlakuan tanaman secara khusus untuk dijadikan benih
yang memeiliki kualitas tinggi.
3. Menumbuh kembangkan sikap profesionalisme siswa sesuai dengan tuntutan
lapangan kerja saat ini.
4. Menjalin silaturahmi antara pihak sekolah dengan perusahaan dan pihak
siswa dengan lingkup kerja yang ada saat pelaksanaan PKL.

C. Manfaat PKL
 Manfaat bagi peserta didik:
1. Menambah wawasan mengenai dunia kerja.
2. Meningkatkan dan memperkuat kemampuan produktif.
3. Meningkatkan kompetensi keahlian.
4. Menanamkan etos kerja yang sesuai.
5. Mengembangkan kemampuan sesuai dengan bimbingan
pembimbing industri.
6. Memperkuat karakter sesuai dengan tuntutan budaya industri.
7. Memiliki keahlian profesional.
 Manfaat bagi sekolah:
1. Terjalinnya hubungan antara sekolah dan dunia kerja.
2. Meningkatkan kualitas lulusan.
3. Meningkatkan relefansi dan efektivitas program sekolah melalui
sinkronisasi perencanaan, pelaksanaan, proses pembelajaran,
teaching factory, pengembangan sarana dan prasarana praktik
berdasarkan hasil pengamatan di tempat PKL.
4. Merealisasikan program penguatan pendidikan karakter secara
terencana dan implementatif, khususnya nilai-nilai karakter
budaya industri.
 Manfaat bagi tempat dilanaknnya PKL:
1. Adanya masukan yang positif dan konstruktif dari SMK/MAK
untuk perkembangan dunia kerja.
2. Dunia kerja dapat mengenal kualitas peserta PKL dan
mendapatkan calon karyawan.
3. Meningkatkan citra positif dunia kerja karena dapat berkontribusi
terhadap dunia pendidikan.
4. Dunia kerja tempat PKL lebih dikenal oleh masyarakat.
5. Perusahaan dapat memberi tugas kepada peserta PKL.
6. Perusahaan dapat memperoleh insentif supertax deduction 200%
bagi perusahaan yang melakukan kegiatan vokasi.
BAB II
PEMBAHASAN

A. Tanaman Bawang Putih (Alliomsativum)


Menurut (Rahmi, 2014) tanaman bawang putih dalam sistematika taksonomi
tumbuhan, diklasifikasikan sebagai berikut:
1. Taksonomi Bawang Putih (Alliumsativum)

Kingdom : Plantae

Divisi : Spermatophyta

Sub divisi : Angiospermae

Kelas : Monocotyledonae

Ordo : Liliales

Family : Liliaceae

Genus : Allium

Spesies : Allium sativum

2. Morfologi Bawang Putih

a. Daun
Berupa helai-helai seperti pita yang memanjang ke
atas. Jumlah daun yang dimiliki oleh tiap tanamannyadapat
mencapai 10 buah. Bentuk daun pipih rata, tidak berlubang,
runcing di ujung atasnya dan agak melipat ke dalam (arah
panjang/membulur).

b. Akar
Terletak di batang pokok atau di bagian dasar umbi
ataupun pangkal umbi yang berbentuk cakram. Sistem
perakarannya akar serabut, pendek, menghujam ke tanah,
mudah goyang dengan air dan angin berlebihan.

c. Siung dan Umbi


Di dekat pusat pokok bagian bawah, tepatnya diantara
daun muda dekat pusat batang pokok, terdapat tunas, dan
dari tunas inilah umbi-umbi kecil yang disebut siung
muncul. Hampir semua daun muda yang berada di dekat
pusat batang pokok memiliki umbi. Hanya sebagian yang
tidak memiliki umbi.

d. Batang
Batangnya merupakan batang semu, panjang (bisa 30
cm) tersusunpelepah daun yang tipis, namun kuat.

e. Syarat Tumbuh
Bawang putih cocok dibududaya pada iklim kering
dengan suhu 15-20oC dengan curah hujan 110-200mm/bulan
atau 800-2.000/tahun. Untuk itu budidaya bawang putih
akan lebih baik apabila diusahakan pada dataran tinggi, yaitu
kurang lebih 700-1000 mdpl(Syamsiah dan Taudin, 2003).

f. Media Tanam
Media tanam yang baik untuk menanam bawang putih
adalah media tanam yang gembur, mudah menyerap air, dan
mempunyai unsur hara yang dibutuhkan tanaman. Media tanam
yang digunakan bisa berupa campuran tanah dan pupuk organik
dengan menggunakan perbandingan 1:1 atau 2:1. Selain media
tanam yang subur, penggunaan bibit berkualitas juga sangat
penting dalam budidaya bawang putih.
2. Budidaya Bawang Putih
a. Pengolahan Lahan
Pengolahan lahan dapat diartikan sebagai kegiatan
manipulasi mekanik terhadap tanah. Pengolahan lahan
merupakan tindakan yang penting untuk menciptakan kondisi
media perakaran yang mampu mendukung pertumbuhan
tanaman secara optimal.
Berikut tujuan dari pengolahan lahan
 Untuk mencampur dan mengemburkan tanah.
 Mengontrol tanaman pengganggu dan hama lainnya.
 Menciptaka kondisi kesuburan tanah yang baik untuk
akar tanaman.
 Mendorong aktivitas mikroorganisme tanah, dan
membuang gas-gas beracun dari dalam tanah.

b. Pemupukan
Pemupukan yang pertama dalam budidaya bawang putih,
yaitu pemupukan dasar. Pemupukan dasar diberikan bersamaan
dengan pengolahan lahan, secara ditaburkan pada permukaan
tanah lalu di cangkul dan diratakan.
Pupuk dasar yang diberikan, antara lain pupuk kandang dengan
dosis 20 ton ha-1, urea 200 kg/ha-1, TSP 130 kg/-1, dan ZK 200
kg/ha-1.
Kemudian pupuk susulan diberikan setelah tanaman
berumur 15 hari setalah tanam, yaitu pupuk urea sebanyak 100
kg/ha-1. Pupuk susulan setelah 35 hari setelah tanam, yaitu
pupuk ZA sebanyak 100 kg/ha-1.

c. Perbanyakan Tanaman
Perbanyakan tanaman Bawang Putih dilakukan secara
vegetatif mengunakan siung. Umbi yang digunakan hendaknya
berkualitas tinggi, berasal dari tanaman normal, sehat dan bebas
dari hama dan penyakit.
Selain itu bibit harus bernas, pangkal batang berisi penuh dan
keras, serta memiliki bobot 1,5-3 gram per siung.

d. Penanaman

Sebelum melakukan penaman, bibit bawang putih yang


masih berupa umbi dipipil terlebih dahulu menjadi siung.
Jangan menggunakan siung yang berukuran kecil karena akan
menghasilkan umbi yang kecil.

Selanjutnya tanam siung bawang putih pada lubang tanam


yang ukurannya 2/3 bagian tebenam kedalam dengan posisi
tegak. Hindari penanaman yang terlalu dalam karena dapat
menyebabkan tanaman tumbuh lambat dan berisiko tanaman
busuk.

e. Pemeliharaan
Terkadang bawang putih yang kita tanam tidak mau
tumbuh, atau mati larena pembusukan. Oleh karena itu perlu
dilakukan penyulaman untuk menggantikan individu yang
mengalama hal seperti itu. Penyulaman dapan dilakukan
seminggu setalah tanam.
Dalam budidaya bawang putih penyiagan dapat dilakukan
dua kali bahkan lebih tergantung kondisi lingkungan dari
populasi gulma yang tumbuh. Penyiangan dapat dilakukan
ketika tanaman berumur 2-3 minggu setelah tanam, bersamaan
dengan itu dapatdilakukan pendangiran untuk mengempurkan
tanah. Selanjutnya penyiangan dilakukan kembali setelah
tanaman berumuf 4-5 minggu setelah tanam.
Pembumbunam pada budidaya bawang putih juga perlu
dilakukan. Biasanya pada bagian tepi bedengan sering
mengalami longsor akibat penyiraman maupun hujan.
Pembumbunan bertujuan agar tanaman tetap kokoh, tidak roboh
dan menghasilkan umbi yang besar.
Padaasa awal penanaman pengairan perlu diberikan setiap
hari pagi atau sore. Setelah tanaman tumbuh dengan baik
pengairan perlu fijarangkan menjadi 2-3 hari sekali tergantung
kondisi tanah dan cuaca.
3. Penyakit dan Pengendalian
a. Penyakit Virus Kompleks
 Penyakit virus kompleks dapat disebabkan oleh
berbagai jenis virus, seperti virus mosaik, virus daun
menggulung, virus Y, dll.
 Pada umumnya penyakit virus ditularkan oleh serangga
vektor seperti kutu daun tujuannya agar struktur tanah
dan kebersihan lahan tetap terjaga sehingga atau oleh
tangan, peralatan pertanian, dll.
 Gejala serangan virus kompleks sangat bervariasi.
Namun demikian gejala umum yang tampak pada daun-
daun muda terdapat gambaran mosaik yang mempunyai
beberapa corak.
Pengendalian
 Tanaman yang terserang virus segera dicabut dan
dimusnahkan
 Taburkan fungisida dosis 100gram/100 kg yang
diberikam dua atau tiga hari senelum tanam
 Menggunakan fungisida Dithane M-45, Antacol 70 WP,
dosis sesuai anjuran
b. Penyakit busuk leher akar
 Penyakit busuk leher akar disebabkan oleh cendawan
Botrytis allii.
 Penyakit ini akan berkembang dengan cepat pada
kondisi kelembaban tinggi dan suhu udara rata-rata di
atas 15-20°C, lahan yang becek dan lembab.
 Gejala serangan ditandai dengan leher tanaman melunak
kemudian membusuk .
Pengendalian
 Hindari pemberian pupuk yang terlambat.
 Sirami tanaman secara teratur
c. Embun bulu/busuk daun
 Penyakit embun bulu/busuk daun disebabkan oleh
cendawan( peronospora destruktor ) yang meyerang
tanaman bawang putih, bawang merang, bawang daun,
dan bawang-bawangan lainnya .
 Gejala ini ditularkan memalui udara
 Gejala serangan pada tanaman bawang putih ditandai
dengan daun bewarna pucat dan menguning
 Kondisi optimum untuk perkembangan penyakit ini
ialah pada suhu 15°C dan kelembaban tinggi terjadi
selama 6-12 jam.
d. Penyakit layu fusarium
 Penyakit layu fusarium disebabkan oleh cendawan
(fusarium oxysporum), menyerang daun dan pangkal
daun.
 Gejala serangan ditandai dengan daun menguning dan
terpelintir, selanjutnya layu.
 Tanaman mudah layu dikarenakan akar membusuk
 Gejala serangan mulai terlihat pada umur 7-14 hari
setelah tanam.
Pengendalian
 Pemusnahan total bagian tanaman yamg terinfeksi
 Perlakuan terhadap bibit dengan fungisida yang
dianjurkan dengan takaran 10 gr/10kg umbi.
e.

Anda mungkin juga menyukai