Anda di halaman 1dari 5

3rd National Seminar on Maritime and Interdisciplinary Studies,

Vol. 3, No. 1, September 2021, ISBN: 978-623-98477-0-8


Politeknik Bumi Akpelni Semarang

PENGARUH PEMBELAJARAN BAHASA INGGRIS MARITIM DI KELAS


TERHADAP KEMAMPUAN TARUNA BERKOMUNIKASI DI SIMULATOR

Edy Dwi Prayitno1*, Yusi Rahmawati2


1
Program studi Nautika, Politeknik Bumi Akpelni
Jl. Pawiyatan Luhur II/17, Bendan Dhuwur, Semarang.
2
Program studi Ketatalaksanaan Pelayaran Niaga dan Kepelabuhanan, Politeknik Bumi Akpelni
Jl Pawiyatan Luhur II, Bendan Dhuwur, Semarang
*Email: edy.dwi.prayitno@akpelni.ac.id

Abstrak
Artikel ini berisi hasil penelitian tentang bagaimana pengaruh pembelajaran bahasa Inggris
maritim di kelas terhadap kemampuan taruna dalam berkomunikasi di simulator.Penelitian ini
menggunakan metode kausal komperatif kuantitatif dengan teknik analisa data menggunakan
uji analisis diskriptif dengan jumlah responden adalah 162 yang terdiri dari seluruh taruna/I
jurusan nautika angkatan 54 dengan hasil nilai rata-rata ujian teori/cba adalah 59.46 % dan
ujian praktek rata-rata adalah 78.87 % dengan range angka 55-69 adalah 82 taruna dengan
presentase 51% untuk ujian teori dan range angka 85-99 sebanyak 52 taruna dengan
presentasi 32.1 % dari hasil ujian praktek/simulator. Pada penelitian ini dapat disimpulkan
bahwa pengaruh pembelajaran di kelas dapat meningkatkan kemampuan taruna dalam
berkomunikasi di simulator/praktek hal ini di didukung dengan adanya pembelajaran bahasa
Inggris Maritim dikelas,ujian teori/CBA, dan ujian praktik sebelum melaksanakan praktik di
simulator.

Kata kunci:Kemampuan, Komunikasi, Pembelajaran ,Simulator

PENDAHULUAN walaupun selanjutnya dikatakan bahwa ada


Bahasa Inggris merupakan alat sebagian siswa yang menganggap pelajaran
komunikasi yang sangat penting dalam berbicara sebagai pelajaran yang
kehidupan pendidikan dan pengetahuan menakutkan. Walaupun menarik disatu sisi,
karena Bahasa Inggris adalah bahasa banyak yang mengakui bahwa pelajaran
internasional yang umum digunakan. Era berbicara sulit untuk dipraktikkan.
globalisasi yang ditandai dengan Pelajaran berbicara saling berkaitan dengan
perdagangan bebas memberi dampak bagi keterampilan yang lain, seperti: membaca,
kehidupan masyarakat dan juga pendidikan menulis, dan mendengar. Kesulitan tersebut
di Indonesia. Penguasaan Bahasa Inggris, dibuktikan dengan kenyataan bahwa
yang masih merupakan bahasa universal, walaupun seorang siswa sudah belajar
sangat diharapkan sehingga masyarakat bahasa Inggris di sekolah lanjutan atau
Indonesia dapat bersaing di pasar global. mengikuti kursus, namun kemampuannya
Bahasa Inggris merupakan mata pelajaran berbicara bahasa Inggris masih
yang harus dikuasai oleh siswa meliputi mengecewakan. Pembelajaran bahasa
empat kompetensi yaitu membaca Inggris dengan cara yang monoton kurang
(reading), me- nulis (writing), mendengar memberi kesempatan kepada siswa
(listening) dan berbicara (speaking). berinteraksi dengan siswa yang lain.
Kemampuan berbahasa Inggris sebagai (Haryani 2020) Pembelajaran berbicara
modal awal untuk bekerja di kapal bahasa Inggris bukan sebatas pemberian
berbendera asing. (Simbolon n.d.) pengetahuan yang bersifat hafalan
Rusmajadi (2010) mengatakan bahwa (grammatically); akan lebih baik lagi
pelajaran berbicara merupakan pelajaran apabila dalam pembelajaran berbicara
yang disenangi diantara pelajaran lainnya bahasa Inggris ada interaksi antara satu
yaitu mendengar, membaca dan menulis; siswa dengan siswa lainnya. Bahasa Inggris
172 | P a g e
3rd National Seminar on Maritime and Interdisciplinary Studies,
Vol. 3, No. 1, September 2021, ISBN: 978-623-98477-0-8
Politeknik Bumi Akpelni Semarang

merupakan salah satu mata pelajaran utama demi kemampuan dan kompetensi para
yang harus dikuasai oleh siswa untuk dapat peserta didik.
mengikuti perkembangan ilmu pengetahuan
dan teknologi. Untuk mengantisipasi LANDASAN TEORI
perkembangan ilmu pengetahuan dan Bahasa Inggris maritim adalah
teknologi perlu ditingkatkan kemampuan pendekatan pembelajaran dalam bahasa
berbicara bahasa Inggris pada siswa. Inggris dengan tujuan tertentu untuk
Bahasa Inggris maritim disebut juga kebutuhan peserta didik dalam bekerja di
sebagai bahasa operasional yang digunakan dunia pelayaran dimana lebih menekankan
di atas kapal. Bahasa Inggris maritim ini bagaimana mengenal kosa kata dalam dunia
memiliki kosa kata yang agak berbeda dan pelayaran yang digunakan oleh para pelaut
menjurus terhadap kegiatan yang berada di dan profesional yang akan bekerja pada
atas kapal sehingga harus dikuasai bagi bidang pelayaran untuk mengurangi
para pelaut dan professional dibidang kesalahpahaman sehingga mencegah
maritim. Bahasa Inggris juga dianggap hilangnya properti, material, dan
penting bagi beberapa praktisi yang akan lingkungan.
bekerja di atas kapal dengan kru kapal yang Simulator adalah kegiatan belajar
terdiri dari beberapa Negara dan memiliki mengajar yang dilakukan untuk
rute pelayaran internasional. Menurut mensimulasi suatu peralatan, suara dan
(Demydenko 2012) Maritim is a global gambar yang menyerupai dengan keadaan
language is used at sea, sehingga banyak sesungguhnya sehingga dapat mengarahkan
digunakan tidak hanya di atas kapal peserta didik untuk mencapai kompetensi
komunikasi antara kru melainkan yang di inginkan menurut Kamus Besar
komunikasi antara kapal dan pelabuhan,kru Bahasa Indonesia (Kemendikbud 2018).
dan penumpang,sehingga dapat mencegah Definisi pada kamus mengatakan bahwa
terjadinya kesalahpahaman yang berujung kebermaknaan berarti kualitas sesuatu yang
pada kehilangan material, properti dan memiliki nilai dan signifikansi yang tinggi
lingkungan laut. (Yusi rahmawati,Joddy Setya adhitama
Dari hasil penelitian terdahulu. 2016). Komisi pendidikan untuk abad ke-21
(Amalia, Puji astuti, Minarni adam 2020) yang dibentuk oleh UNESCO melaporkan
dengan judul metode pengajaran bahasa bahwa agar pendidikan dapat secara relevan
Inggris maritim untuk mencari metode membantu untuk hidup pada era
pengajaran bahasa Inggris maritim yang globablisasi, harus bertumpu pada empat
efektif dengan hasil menggunakan metode pilar pendidikan, yaitu learning to know,
Program Based Learning (PBL) sehingga learning to do, learning to be, dan learning
penelitian kali ini tertarik untuk to live together. Belakangan muncul yang
mengembangkan bagaimana pengaruh kelima, yaitu learning to live sustainable,
pembelajaran bahasa Inggris maritim di yaitu belajar untuk menjamin kelangsungan
kelas terhadap kemampuan mereka hidup manusai dan alam lingkungannya.
berkomunikasi di simulator. Jadi, pendidikan yang bermakna adalah
Permasalahan yang ingin dicari pada pendidikan yang membelajarkan pebelajar
penelitian kali ini adalah apakah terdapat untuk memahami dan mengaplikasikan
pengaruh pembelajaran di kelas terhadap konsep-konsep pengetahuan dan
kemampuan di simulator. menjadikannya sesuatu yang berguna bagi
Dengan tujuan dari penelitian ini dirinya dan lingkungannya. Dengan
dapat menganalisa perbedaan pembelajaran demikian, pengetahuan dalam belajar yang
di kelas dan di simulator sehingga dapat bermakna harus bersifat dinamis, dalam
memaksimalkan pembelajaran yang sesuai arti, pengetahuan dipelajari untuk
digunakan mengatasi persoalan-persoalan
173 | P a g e
3rd National Seminar on Maritime and Interdisciplinary Studies,
Vol. 3, No. 1, September 2021, ISBN: 978-623-98477-0-8
Politeknik Bumi Akpelni Semarang

masyarakat sesuatu dengan tuntutan era atau narasi dengan bantuan Computer
globalisasi ini. Dalam proses tersebut, Based Assesment (CBA) dan hasil ujian
pengetahuan juga berkembang seiring simulator dengan menggunakan praktek
dengan interaksi internal-eksternal dari pada ruangan Full Bridge Navigation
pebelajar tersebut. Jika hal ini terwujud, Simulator dimana penilaian berdasarkan
maka tidak akan ada lagi kekhawatiran kemampuan dan kecakapan dalam
(Buchari 1994) yang mengatakan bahwa berkomunikasi dan menggunakan Standard
pendidikan jangan sampai tidak memiliki Marine Communication Phrase (SMCP).
makna bagi pembelajar, sebab jika itu
terjadi, pendidikan hanya akan menjadi
beban hidup.
Dalam kaitannya dengan
pembelajaran bahasa, utamanya dalam
pembelajaran bahasa asing/kedua, (Palmer
1996) mengatakan bahwa kebermaknaan
tugas-tugas pembelajaran bahasa
(meaningfulness of language learning
tasks) dicirikan oleh pelibatan lima unsur,
yaitu pengetahuan tentang topik tugas, Dari Uji satistik deskriptif diatas
kemampuan bahasa, pelibatan atribut menunjukkan pada responden yang
personal seperti tingkat minat, skemata mengikuti ujian CBA/Teori Taruna yang
afektif yaitu interseksi antara tingkat memiliki Nilai (Minimum) adalah 32 dan
kesulitan tugas dan kemampuan yang nilai (Maximum) adalah 80, Dan rata-rata
dimiliki, dan strategi pemecahan masalah. nilai dari 162 responden yang mengikuti
Untuk optimalisasi pelibatan kelima unsur ujian CBA/Teori adalah 59.46 dengan
tersebut, diperlukan suatu evaluasi diri. standar deviasi sebesar 10.290
(Salvia dan Ysseldike 1996) menekankan
bahwa refleksi dan evaluasi diri merupakan
cara untuk menumbuhkan rasa kepemilikan
(ownership), yaitu timbul suatu pemahaman
bahwa apa yang dilakukan dan dihasilkan
peserta didik tersebut memang merupakan
hal yang berguna bagi diri dan
kehidupannya.

METODE
Penelitian ini menggunakan kausal Dari Uji statistik deskriptif di atas
komperatif kuantitatif dengan teknik analisa menunjukkan pada responden yang
data menggunakan uji analisis diskriptif mengikuti ujian Praktek/Spoken Taruna
dimana populasi adalah seluruh taruna yang memiliki Nilai (Minimum) adalah 36
jurusan nautika dan sampelnya adalah dan nilai (Maximum) adalah 98,Dan rata-
angkatan 54 dengan jumlah 162 responden. rata nilai dari 162 responden yang
Metode pengumpulan data adalah seluruh mengikuti ujian Praktek/Spoken adalah
hasil ujian dikelas dan di simulator pada 78.87 dengan standar deviasi sebesar 9.168
semester genap tahun ajaran 2019/2020.

HASIL DAN PEMBAHASAN


Hasil penelitian ini berlandaskan dari hasil
ujian di kelas dengan menggunakan teori

174 | P a g e
3rd National Seminar on Maritime and Interdisciplinary Studies,
Vol. 3, No. 1, September 2021, ISBN: 978-623-98477-0-8
Politeknik Bumi Akpelni Semarang

sehingga pembelajaran di kelas harus


digabungkan dengan metode Program
Based Learning (PBL), maka peneliti
mengajukan beberapa saran kepada pihak
lembaga yaitu untuk melakukan
peningkatan pembelajaran yang sesuai
dengan silabus/skenario/kebutuhan DUDI
Berdasarkan analisis dan hasil perhitungan (Dunia Usaha dan dunia Industri) pada
yang telah diperoleh, maka dapat diambil pelajaran bahasa Inggris maritim sehingga
kesimpulan bahwas terdapat pengaruh hal ini akan meningkatkan kemampuan
pembelajaran bahasa Inggris maritim di taruna dalam berkomunikasi di kelas dan di
kelas terhadap kemampuan taruna simulator.
berkomunikasi di simulator.
1. Dari table 1 (Uji statistic diskriptif) DAFTAR PUSTAKA
teori/CBA dapat dilihat bahwa Amalia, Puji astuti, Minarni adam, Rusman.
a. Nilai minimum adalah 32 2020. “Metode Pengajaran Bahasa
b. Nilai Maximum adalah 80 Inggris Maritim.” Metode pengajaran
c .Nilai rata-rata adalah 59.46 bahasa inggris maritim (2020).
2. Dari table 2 (Uji Statistic diskriptif) Buchari, Mochtarr. 1994. “Ilmu Pendidikan
praktek/Spoken dapat dilihat bahwa Dan Praktek Pendidikan Dalam
a.Nilai minimum adalah 36 Renungan.” Kerjasama PT.Tiara
b Nilai Maximum adalah 98 Wacana,Yogyakarta,dengan IKIP
c Nilai rata-rata adalah 78.87 Muhammadiyah Jakarta Press.
3.Dari table 3 Dengan hasil ujian teori Demydenko, Nadiya. 2012. “Teaching
taruna yang mendapatkan nilai terbanyak Maritime English.” jurnal of chipping
dengan range angka 55-69 sebanyak 82 and Ocean Engineering 2(2012): 249.
Taruna dengan presentase 51 % Haryani, H., Rachmat, A. W., & Rafsanjani, A.
4. Dari table 4 Dengan hasil ujian praktek 2020. Pronounciation Error in Speaking
taruna yang mendapatkan nilai terbanyak Performance of Seafarer Students. Marine
dengan range angka 70-84 sebanyak 91 Science and Technology Journal, 1(1), 38-
41.
taruna dengan 56,2 % dan kedua
Kemendikbud. 2018. “KBBI Daring.
terbanyak adalah nilai 85-99 sebanyak
Retrieved from Kamus Besar Bahasa
52 Taruna dengan presentase 32,1 %
Indonesia: Https://Kbbi.Kemdikbud.
Dari hasil ujian praktek/simulator pada
Go.Id/.” Kemendikbud. (2018, Januari
penilian ini dapat disimpulkan pengaruh
13). KBBI Daring. Retrieved from
pembelajaran dikelas dapat meningkatkan
Kamus Besar bahasa Indonesia:
kemampuan taruna dalam berkomunikasi di
https://kbbi.kemdikbud.go.id/ (2018).
simulator/praktek hal ini di didukung
Palmer, Brachman. 1996. “Definisi
dengan melakukan ujian teori/CBA setelah
Kebermaknaan.”
mendapat pembelajaran dikelas sebelum
Salvia dan Ysseldike. 1996. “Refleksi Dan
melakukan ujian praktek/simulator.
Evaluasi Diri.”
Simbolon, Naeklan. “Kata
KESIMPULAN
Kunci:PENGARUH PENDEKATAN
Berdasarkan hasil penelitian, didapatkan
PEMBELAJARAN DAN
banyaknya yang mendapatkan nilai tinggi
KEMAMPUAN VERBAL
pada saat ujian praktek bisa menjadi suatu
TERHADAP KEMAMPUAN
argument dalam menentukan program
BERBICARA BAHASA INGGRIS
pembelajaran sehingga para peserta didik
SISWASMA NEGERI 14 DAN 21
melakukan ujian lebih relax dan santai,
175 | P a g e
3rd National Seminar on Maritime and Interdisciplinary Studies,
Vol. 3, No. 1, September 2021, ISBN: 978-623-98477-0-8
Politeknik Bumi Akpelni Semarang

MEDAN.” (2010): 225–35.


Rahmawati, Y., Adhitama, J. S., & Sulistyorini,
D. (2020). Pentingnya Bahasa Inggris
dalam Perekrutan Crew Kapal Reefer
Cargo di PT. KIA Marindo Jusema
Jakarta. Prosiding NSMIS 2, 2(1), 188-
194.
.

176 | P a g e

Anda mungkin juga menyukai