e-ISSN 2655-8130
Wimbika Hastensi1)
2)
SMK Negeri 2 Lahat
1)
wimbikacurup78@gmail.com
Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan penerapan metode pembelajaran Drill and
Practice untuk meningkatkan kemampuan speaking dan vocabulary siswa kelas XI OTKP
SMK Negeri 2 Lahat . Rancangan penelitian adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK)
model Kemmis dan Taggart, yang dilanjutkan dengan kuasi eksperimen. Subjek
penelitiannya adalah siswa kelas XI OTKP 1 semester genap tahun pelajaran 2019/2020
SMK Negeri 2 Lahat. Untuk sampel kuasi eksperimen adalah kelas XI OTKP 1 dan OTKP
3. Penelitian tindakan kelas berjumlah 25 siswa, untuk kelas eksperimen berjumlah 25 siswa
dan kelas kontrol berjumlah 25 siswa.Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini
menggunakan lembar penelitian. Analisis data menggunakan rata-rata (mean) persentase
dan uji-t. Kesimpulan dari penelitian ini menunjukan bahwa penerapan metode Drill And
Practice dapat meningkatkan kemampuan speaking dan vocabulary siswa.
68
DIADIK: Jurnal Ilmiah Teknologi Pendidikan, 10 (2) 2020 p-ISSN 2089-483X
e-ISSN 2655-8130
Wimbika Hastensi1)
2)
SMK Negeri 2 Lahat
1)
wimbikacurup78@gmail.com
ABSTRACT
The research purpose is to describe the application of Drill and Practice learning methods to
improve the speaking and vocabulary skills of students of class XI OTKP SMK Negeri 2 Lahat.
The study design was the Classroom Action Research (CAR) model of Kemmis and Taggart,
which was followed by a quasi experiment. The research subjects were students of class XI
OTKP 1 even semester of the 2019/2020 school year SMK Negeri 2 Lahat. For quasi-
experimental samples are class XI OTKP 1 and OTKP 3. Classroom action research totaling
25 students, for the experimental class totaling 25 students and the control class totaling 25
students. Data collection techniques in this research used a research sheet. Data
analysis uses mean (percentage) percentages and t-tests. The conclusion of this research
indicate that the application of the Drill And Practice method can improve students'
speaking and vocabulary abilities.
69
DIADIK: Jurnal Ilmiah Teknologi Pendidikan, 10 (2) 2020 p-ISSN 2089-483X
e-ISSN 2655-8130
70
DIADIK: Jurnal Ilmiah Teknologi Pendidikan, 10 (2) 2020 p-ISSN 2089-483X
e-ISSN 2655-8130
71
DIADIK: Jurnal Ilmiah Teknologi Pendidikan, 10 (2) 2020 p-ISSN 2089-483X
e-ISSN 2655-8130
meningkatkan keterampilan berbicara siswa yang masih takut dan malas untuk
siswa” (Iskandarwassid, 2010:56-57). mempelajari keterampilan speaking Bahasa
Budaya pembelajaran bahasa Inggris Inggris. Hal ini yang membuat
harus di bedakan dari pembelajaran kekhawatiran siswa bahwa mereka akan
pelajaran lainnya hai ini karena tujuan membuat kesalahan dan takut jika siswa
pembelajaran setiap pelajaran berbeda. lain tidak paham atau mentertawakannya.
Sebuah kelas bahasa Inggris, seharusnya Karena itulah banyak siswa masih takut
memberikan kesempatan kepada siswa untuk melakukan praktek speaking Bahasa
untuk berlatih bahasa yang sedang mereka Inggris. Hal tersebut menyebabkan
pedajari, dan tugas seorang guru di dałam kemampuan speaking Bahasa Inggris
kelas hanya sebagai fasilitator dalam menjadi rendah. Dalam rangka
proses pembelajaran. Keterampilan mengembangkan pembelajaran speaking
berbicara sangatlah penting untuk dan penguasaan kosa kata pada pelajaran
mempermudah berkomunikasi dengan Bahasa Inggris, maka perlu adanya metode
orang lain. Keterampilan berbicara yang yang menarik. Salah satunya yaitu metode
terbatas (tidak terampil) akan menggangu pembelajaran Drill and Practice.
kelangsungan proses berkomunikasi antara Penguasaan bahasa bukan hanya
pemberi pesan dan penyimak (orang berguna untuk berkomunikasi dengan
yang menerima infomasi). Dengan bangsa asing di dalam negeri, namun juga
berbicara yang baik dan benar maka berfungsi sebagai daya tawar tenaga
maksud pesan yang ingin disampaikan yang hendak bekerja ke luar negeri. Siswa
pemberi pesan dapat diterima dengan dituntut untuk memiliki keterampilan
baik oleh penyimak.Kegiatan pembelajaran berkomunikasi secara lisan atau berbicara
bahasa harus dibuat menarik dałam dengan baik. “Berbicara adalah
suasana kondusif, siswa harus didorong kemampuan mengungkapkan bunyi-bunyi
berani bereksperimen dengan bahasa dan artikulasi atau kata- kata untuk
menggunakan bahasa dalam suasana riang mengekspresikan, menyatakan serta
untuk menyatakan pendapat atau menyampaikan pikiran,gagasan dan
perasaannya (Siswandi,2008: 11). perasaan”(Tarigan,1981:15).
Keadaan ini juga terjadi di kelas XI Berdasarkan dilapangan bahwa
SMKN 2 Lahat ditemukan bahwa pembelajaran bahasa inggris sering
kemampuan speaking dan penguasaan dianggap sulit oleh siswa SMKN 2 Lahat
vocabulary siswa di SMKN 2Lahat karena mereka merasa terbebani dengan
masih rendah. Hal ini ditunjukkan dari 25 harus menghapal kata-kata yang asing bagi
siswa hanya 5 siswa (5%) yang mereka. Yang paling dirasakan sulit bagi
mendapatkan nilai di atas kriteria siswa SMKN2 Lahat adalah berbicara
Ketuntasan Minimal (KKM) yang ditetapkan dengan fasih dalam bahasa inggris. Faktor
sekolah yaitu 75 sedangkan sisanya 20 penyebab kesulitan siswa tersebut tentu
siswa (20%) nilainya masih dibawah KKM. beragam, kurangnya motivasi dari siswa
Pembelajaran Bahasa Inggris lebih untuk mengikuti pembelajaran
sering dilakukan dengan mengerjakan dikelas,siswa cenderung kurang aktif
soal di buku atau di papan tulis, Guru sehingga menyebabkan pembelajaran
jarang melakukan praktek speaking Bahasa bersifat teacher centered. Ini disebabkan
Inggris untuk meningkatkan keterampilan kurangnya pembelajaran yang menarik
speaking Bahasa Inggris siswa. Masih yang melibatkan peran siswa secara aktif
banyak siswa yang belum menguasai kosa- dalam proses pembelajaran.
kata Bahasa Inggris. sehingga banyak Permasalahan yang ada yaitu kurangnya
72
DIADIK: Jurnal Ilmiah Teknologi Pendidikan, 10 (2) 2020 p-ISSN 2089-483X
e-ISSN 2655-8130
kemampuan siswa dalam berkomunikasi Hal tersebut dijelaskan Sudjana (2013: 83)
menggunakan bahasa inggris diperlukan sebagai berikut. Metode Drill adalah suatu
hubunganyang saling mendorong antara kegiatan melakukan hal yang sama,
guru,siswa dan metode agar tujuan berulang ulangsecara sungguh-sungguh
pembelajaran dapat dicapai. Oleh karena dengan tujuan untuk memperkuat suatu
itu guru sebagai tenaga pengajar harus asosiasi atau menyempurnakan suatu
mempunyai wawasan tentang pemilihan keterampilan agar menjadi bersifat
metode pembelajaran yang sesuai dengan permanen. Ciri yang khas dari metode ini
materi, situasi dan kondisi agar mencapai adalah kegiatan berupa pengulangan yang
tujuan pembelajaran yang maksimal. berkali-kali dari suatu hal yang sama.
Dengan menggunakan metode Drill Dengan demikian terbentuklah
and practice, siswa menjadi aktif karena pengetahuan-siap atau keterampilan siap
terlibat langsung dalam mata pelajaran, hal Yang setiap saat siap untuk di
tersebut akan membuat siswa tertarik pergunakan oleh yang bersangkutan.
pada materi atau suatu mata pelajaran. Roestiyah (2008:125) Metode Drill
Selain membuat siswa tertarik pada mata merupakan suatu teknik yang dapat
pelajaran, keterampilan speaking dan diartikan sebagai suatu cara mengajar
penguasaan vocabulary Bahasa Inggris dimana siswa melaksanakan kegiatan-
siswa juga akan meningkat karena metode kegiatan latihan, siswa memiliki
tersebut dapatmeningkatkan keterampilan ketangkasan atau keterampilan yang lebih
speaking dan vocabulary siswa dengan tinggi dari apa yang telah dipelajari.
mempraktekkan secara langsung sesuai Langkah-Langkah Metode
peran yang diberikan. Dengan metode Drill Pembelajaran Drill and Practice Sudjana
and Practice siswa bisa secara langsung (1991 ; 86)
masuk dalam aktivitas komunikasi 1. Tahap persiapan : Pada tahap ini, ada
menggunakan Bahasa Inggris yang akan beberapa hal yang dilakukan,antara lain
mengembangkan keterampilan : a. Rumuskan tujuan yang harus
penggunaan Bahasa Inggris mereka. dicapai oleh siswa, b. Tentukan dengan
Minimnya praktek speaking yang dilakukan jelas keterampilan secara spesifik dan
oleh siswa, mengakibatkan keterampilan berurutan, c. Tentukan rangkaian atau
speaking dan penguasaan vocabulary langkah yang harus dikerjakan untuk
siswa kelas Xl SMKN 2 Lahat menjadi lebih menghindari kesalahan., d. Lakukan
rendah,berdasarkan uraian diatas, peneliti kegiatan pradrill sebelum menerapkan
memilih metode Drill and Practice untuk metode ini secara penuh
meningkatkan keterampilan speaking dan 2. Tahap Pelaksanaan : a. Langkah
penguasaan vocabulary dalam kegiatan Pembukaan Dalam langkah pembukaan,
pembelajaran Bahasa Inggris, karena ada beberapa hal yang perlu
metode tersebut dapat digunakan untuk dilaksanakan oleh guru diantaranya
menciptakan suasana pembelajaran mengemukakan tujuan yang harus
Bahasa Inggris yang aktif. dicapai, bentuk-bentuk latihan yang
Kata “Drill” berasal dari bahasa akan dilaksanakan. b. Langkah
Inggris yang berarti latihan berulang-ulang Pelaksanaan , 1. Memulai latian dengan
baik yang bersifat “trial and error” ataupun hal-hal yang sederhana dulu, 2. Ciptakan
melalui prosedur rutin tertentu (Sardiman, suasana yang menyenangkan /
2006: 23). Metode ini memberikan menyejukkan, 3. Yakinkan bahwa
kesempatan sebanyak- banyaknya kepada semua siswa tertarik untuk ikut, 4.
peserta didik untuk berlatih keterampilan. Berikan kesempatan kepada siswa intuk
73
DIADIK: Jurnal Ilmiah Teknologi Pendidikan, 10 (2) 2020 p-ISSN 2089-483X
e-ISSN 2655-8130
74
DIADIK: Jurnal Ilmiah Teknologi Pendidikan, 10 (2) 2020 p-ISSN 2089-483X
e-ISSN 2655-8130
75
DIADIK: Jurnal Ilmiah Teknologi Pendidikan, 10 (2) 2020 p-ISSN 2089-483X
e-ISSN 2655-8130
76
DIADIK: Jurnal Ilmiah Teknologi Pendidikan, 10 (2) 2020 p-ISSN 2089-483X
e-ISSN 2655-8130
77