Anda di halaman 1dari 10

DIADIK: Jurnal Ilmiah Teknologi Pendidikan, 10 (2) 2020 p-ISSN 2089-483X

e-ISSN 2655-8130

PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN DRILL AND PRACTICE UNTUK MENINGKATKAN


KEMAMPUAN SPEAKING DAN VOCABULARY
(Studi Pada Mata Pelajaran Bahasa Inggris Kelas XI) SMK Negeri 2 Lahat

Wimbika Hastensi1)
2)
SMK Negeri 2 Lahat
1)
wimbikacurup78@gmail.com

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan penerapan metode pembelajaran Drill and
Practice untuk meningkatkan kemampuan speaking dan vocabulary siswa kelas XI OTKP
SMK Negeri 2 Lahat . Rancangan penelitian adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK)
model Kemmis dan Taggart, yang dilanjutkan dengan kuasi eksperimen. Subjek
penelitiannya adalah siswa kelas XI OTKP 1 semester genap tahun pelajaran 2019/2020
SMK Negeri 2 Lahat. Untuk sampel kuasi eksperimen adalah kelas XI OTKP 1 dan OTKP
3. Penelitian tindakan kelas berjumlah 25 siswa, untuk kelas eksperimen berjumlah 25 siswa
dan kelas kontrol berjumlah 25 siswa.Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini
menggunakan lembar penelitian. Analisis data menggunakan rata-rata (mean) persentase
dan uji-t. Kesimpulan dari penelitian ini menunjukan bahwa penerapan metode Drill And
Practice dapat meningkatkan kemampuan speaking dan vocabulary siswa.

Kata kunci : Drill And Practice,Speaking, Vocabulary,

68
DIADIK: Jurnal Ilmiah Teknologi Pendidikan, 10 (2) 2020 p-ISSN 2089-483X
e-ISSN 2655-8130

THE APPLICATION OF DRILL AND PRACTICE LEARNING METHOD TO IMPROVE SPEAKING


AND VOCABULARY
(The Study of English Language Grade XI at SMKN 2 Lahat)

Wimbika Hastensi1)
2)
SMK Negeri 2 Lahat
1)
wimbikacurup78@gmail.com

ABSTRACT

The research purpose is to describe the application of Drill and Practice learning methods to
improve the speaking and vocabulary skills of students of class XI OTKP SMK Negeri 2 Lahat.
The study design was the Classroom Action Research (CAR) model of Kemmis and Taggart,
which was followed by a quasi experiment. The research subjects were students of class XI
OTKP 1 even semester of the 2019/2020 school year SMK Negeri 2 Lahat. For quasi-
experimental samples are class XI OTKP 1 and OTKP 3. Classroom action research totaling
25 students, for the experimental class totaling 25 students and the control class totaling 25
students. Data collection techniques in this research used a research sheet. Data
analysis uses mean (percentage) percentages and t-tests. The conclusion of this research
indicate that the application of the Drill And Practice method can improve students'
speaking and vocabulary abilities.

Keywords : Drill And Practice,Speaking, Vocabulary

69
DIADIK: Jurnal Ilmiah Teknologi Pendidikan, 10 (2) 2020 p-ISSN 2089-483X
e-ISSN 2655-8130

PENDAHULUAN kalimat. Tidak dipungkiri bahwa pelafalan


Bahasa Inggris merupakan bahasa dalam bahasa inggris memang perlu
asing internasional yang banyak dipakai di pembiasaan untuk dipelajari karena sangat
institusi dan badan internasional. Ini berbeda dan terdapat bunyi sengau yang
menyebabkan kebutuhan untuk tidak ada dalam pembelajaran bahasa
mempelajari dan menguasaibahasa Indonesia ataupun bahasa Inggris. Hal itu
tersebut terus meningkat. Kebutuhan banyak dialami oleh siswa yang baru
tersebut kemudian direspon pemerintah mendapatkan mata pelajaran bahasa
Indonesia dengan memasukkan pelajaran inggris di tingkat Sekolah Menengah Atas.
bahasa inggris ke dalam kurikulum Sekolah Terlebih lagi, minimnya waktu pelajaran
Menengah Atas (SMA) dan sederajat.
(3x45 menit setiap minggu) menyebabkan
Kondisi yang ditemui ialah kurang
kurangnya pendalaman keterampilan
antusiasnya siswa dalam mengikuti
kegiatan pembelajaran bahasa inggris yang berbicara yang menuntut pola latihan yang
ditunjukkan dari sikap mereka ketika guru rutin dan intensif. Minimnya kemampuan
memasuki kelas, siswa sibuk dengan berbicara yang disebabkan karena
kegiatannya masing-masing. Mereka kurangnya minat belajar siswa
beranggapan bahwa bahasa Perancis sulit merupakan akibat dari penggunaan
untuk dipahami dan dipelajari, sehingga metode yang kurang tepat. Maka dari itu,
mereka kurang berminat untuk mengikuti perlu adanya metode baru dan menguji
pelajaran. Kondisi lain yang ditemui yakni keberhasilan metode tersebut dalam
masih banyak siswa yang belum mampu pengajaran bahasa inggris agar siswa bisa
menggunakan bahasa inggris untuk merubah paradigma mereka mengenai
berkomunikasi dengan baik. Penguasaan mata pelajaran bahasa inggris yang
kosakata dan tata bahasa masih kurang, cenderung sulit dan membosankan
misalnya dalam pemilihan kata kurang sehingga bisa meningkatkan keterampilan
tepat sehingga ide yang ingin disampaikan berbicara siswa. Metode baru yang
tidak dapat tersampaikan dengan baik.
digunakan pada penelitan ini ialah
Mereka lebih memilih mencari kosakata
metode Drill atau Drilling Method.
dan membuat kalimat menggunakan
google translate yang terdapat dalam Metode Drill merupakan suatu cara
telepon genggam (handphone) yang mengajar dengan memberikan latihan-
tingkat kevalidannya masih rendah. Selain latihan terhadap apa yang telah dipelajari
itu, siswa juga belum begitu menguasai siswa sehingga memperoleh suatu
empat keterampilan berbahasa, terutama kompetensi tertentu. Kata latihan
keterampilan berbicara. Keterampilan mengandung arti bahwa sesuatu itu selalu
berbicara merupakan suatu kemampuan diulang-ulang, akan tetapi antara situasi
seseorang untuk bercakap-cakap dengan belajar yang pertama dengan situasi
mengujarkan bunyi-bunyi bahasa untuk belajar yang selanjutnya akan dibedakan
menyampaikan pesan berupa ide, gagasan, dan peneliti akan berusaha melatih
maksud atau perasaan untuk melahirkan keterampilannya. Ketika situasi belajar itu
intraksi kepada orang lain. diubah-ubah kondisinya maka menuntut
Hasil pengamatan saat observasi juga respons yang berubah pula, sehingga
menunjukkan bahwa peserta didik keterampilan bisa lebih disempurnakan.
terlihat gugup dan bingung ketika Metode ini juga didukung oleh media
mendapat perintah dari guru untuk yang menarik agar tercipta suatu
mengucapkan atau menjawab salam dalam pembelajaran yang efektif. Dengan
bahasa inggris. Siswa banyak melakukan demikian diharapkan Metode Drill dapat
kesalahan saat pelafalan kosakata dalam memberikan variasi dalam proses belajar

70
DIADIK: Jurnal Ilmiah Teknologi Pendidikan, 10 (2) 2020 p-ISSN 2089-483X
e-ISSN 2655-8130

mengajar siswa sehingga perhatian siswa disimpulkan bahwa untuk dapat


akan lebih besar dan pelajaran yang meningkatkan keterampilan berbicara,
diberikan mudah diingat dan dipahami. siswa harus diberikan kesempatan untuk
Berdasarkan uraian di atas maka judul berbicara bahasa Inggris secara leluasa
yang diajukan dalam penelitian ini ialah dengan cara drill and practice.Era
Penerapan Metode Drill and Practice globalisasi sekarang ini, siswa dituntut
untuk Meningkatkan kemampuan untuk memiliki keterampilan
berbicara dan Kosa Kata Bahasa Inggris berkomunikasi secara lisan atau berbicara
siswa kelas XI SMK Negeri 2 Lahat.. dengan baik. “Berbicara adalah
Untuk jenjang sekolah menengah bahasa kemampuan mengucapkan bunyi-bunyi
inggris merupakan pelajaran wajib yang artikulasi atau kata- kata untuk
harus siswa pelajari sebagai modal mereka mengekspresikan, menyatakan serta
untuk melangkah ke dunia kerja. Sama menyampaikan pikiran, gagasan dan
halnya seperti pembelajaran bahasa pada perasaan” (Tarigan, 1981: 15).
umurnnya, pembelajaran Bahasa Inggris Faktor penyebab kesulitan siswa
juga diarahkan untuk mengembangkan tersebut tentu beragam, kurangnya
keterampilan bahasa sesuai dengan motivasi dari siswa untuk mengikuti
Standar Kompetensi lulusan mata pembelajaran di kelas, siswa cenderung
pelajaran No. 23 Tahun 2006 yaitu: kurang aktif sehingga menyebabkan
mendengarkan (listening), membaca pembelajaran bersifat teacher centered.
(reading), menulis (writing) dan yang Inid isebabkan kurangnya kemampuan
terakhir berbicara (speaking). (Badan guru untuk menciptakan metode
Standar Nasional Pendidikan, 2006: pembelajaran yang menarik yang
366). Keempat keterampilan diatas melibatkan peran siswa secara aktif dalam
hendaknya dapat disampaikan guru proses pembelajaran. Permasalahan yang
dengan strategi pembelajaran menarik ada yaitu kurangnya kemampuan siswa
yang dapat mengembangkan pemahaman dalam berkomunikasi menggunakan
dan keterampilan siswa. Dari keempat bahasa Inggris diperlukan hubungan
keterampilan bahasa diatas, saat ini yang saling mendorong antara guru, siswa,
keterampilan berbicara menjadi metode dan media agar tujuan
sorotan utama. Kurangnya kesempatan pembelajaran dapat dicapai. Oleh karena
bagi siswa untuk berbicara dengan itu guru sebagai tenaga pengajar harus
menggunakan bahasa Inggris baik di mempunyai wawasan tentang pemilihan
sekolah maupun di rumah disinyalir metode pembelajaran yang sesuai dengan
menjadi salah satu penyebabnya. Sejalan materi, situasi dan kondisi agar mencapai
dengan hal tersebut. tujuan pembelajaran yang maksimal.
Paul (2007: 76) mengatakan: The Melihat permasalahan-
children can listen to English at home, permasalahan tersebut peneliti
read English at home and even write berkesimpulan untuk melakukan
English at home, but most of them have eksperimen mengenai salah satu metode
few opportunities to speak English at pembelajaran untuk melatih keterampilan
home. If we want children to learn to berbicara siswa. Metode yang dipandang
speak English, each of them must tepat untuk meningkatkan keterampilan
have many opportunities to speak berbicara siswa dalam pembelajaran
during our lessons. They need to bahasa Inggris adalah cara latihan/drill,
practice, practice and practice. dialog, dramatisasi dialog, membaca
Berdasarkan pendapat di atas dapat berulang-ulang materi pelajaran untuk

71
DIADIK: Jurnal Ilmiah Teknologi Pendidikan, 10 (2) 2020 p-ISSN 2089-483X
e-ISSN 2655-8130

meningkatkan keterampilan berbicara siswa yang masih takut dan malas untuk
siswa” (Iskandarwassid, 2010:56-57). mempelajari keterampilan speaking Bahasa
Budaya pembelajaran bahasa Inggris Inggris. Hal ini yang membuat
harus di bedakan dari pembelajaran kekhawatiran siswa bahwa mereka akan
pelajaran lainnya hai ini karena tujuan membuat kesalahan dan takut jika siswa
pembelajaran setiap pelajaran berbeda. lain tidak paham atau mentertawakannya.
Sebuah kelas bahasa Inggris, seharusnya Karena itulah banyak siswa masih takut
memberikan kesempatan kepada siswa untuk melakukan praktek speaking Bahasa
untuk berlatih bahasa yang sedang mereka Inggris. Hal tersebut menyebabkan
pedajari, dan tugas seorang guru di dałam kemampuan speaking Bahasa Inggris
kelas hanya sebagai fasilitator dalam menjadi rendah. Dalam rangka
proses pembelajaran. Keterampilan mengembangkan pembelajaran speaking
berbicara sangatlah penting untuk dan penguasaan kosa kata pada pelajaran
mempermudah berkomunikasi dengan Bahasa Inggris, maka perlu adanya metode
orang lain. Keterampilan berbicara yang yang menarik. Salah satunya yaitu metode
terbatas (tidak terampil) akan menggangu pembelajaran Drill and Practice.
kelangsungan proses berkomunikasi antara Penguasaan bahasa bukan hanya
pemberi pesan dan penyimak (orang berguna untuk berkomunikasi dengan
yang menerima infomasi). Dengan bangsa asing di dalam negeri, namun juga
berbicara yang baik dan benar maka berfungsi sebagai daya tawar tenaga
maksud pesan yang ingin disampaikan yang hendak bekerja ke luar negeri. Siswa
pemberi pesan dapat diterima dengan dituntut untuk memiliki keterampilan
baik oleh penyimak.Kegiatan pembelajaran berkomunikasi secara lisan atau berbicara
bahasa harus dibuat menarik dałam dengan baik. “Berbicara adalah
suasana kondusif, siswa harus didorong kemampuan mengungkapkan bunyi-bunyi
berani bereksperimen dengan bahasa dan artikulasi atau kata- kata untuk
menggunakan bahasa dalam suasana riang mengekspresikan, menyatakan serta
untuk menyatakan pendapat atau menyampaikan pikiran,gagasan dan
perasaannya (Siswandi,2008: 11). perasaan”(Tarigan,1981:15).
Keadaan ini juga terjadi di kelas XI Berdasarkan dilapangan bahwa
SMKN 2 Lahat ditemukan bahwa pembelajaran bahasa inggris sering
kemampuan speaking dan penguasaan dianggap sulit oleh siswa SMKN 2 Lahat
vocabulary siswa di SMKN 2Lahat karena mereka merasa terbebani dengan
masih rendah. Hal ini ditunjukkan dari 25 harus menghapal kata-kata yang asing bagi
siswa hanya 5 siswa (5%) yang mereka. Yang paling dirasakan sulit bagi
mendapatkan nilai di atas kriteria siswa SMKN2 Lahat adalah berbicara
Ketuntasan Minimal (KKM) yang ditetapkan dengan fasih dalam bahasa inggris. Faktor
sekolah yaitu 75 sedangkan sisanya 20 penyebab kesulitan siswa tersebut tentu
siswa (20%) nilainya masih dibawah KKM. beragam, kurangnya motivasi dari siswa
Pembelajaran Bahasa Inggris lebih untuk mengikuti pembelajaran
sering dilakukan dengan mengerjakan dikelas,siswa cenderung kurang aktif
soal di buku atau di papan tulis, Guru sehingga menyebabkan pembelajaran
jarang melakukan praktek speaking Bahasa bersifat teacher centered. Ini disebabkan
Inggris untuk meningkatkan keterampilan kurangnya pembelajaran yang menarik
speaking Bahasa Inggris siswa. Masih yang melibatkan peran siswa secara aktif
banyak siswa yang belum menguasai kosa- dalam proses pembelajaran.
kata Bahasa Inggris. sehingga banyak Permasalahan yang ada yaitu kurangnya

72
DIADIK: Jurnal Ilmiah Teknologi Pendidikan, 10 (2) 2020 p-ISSN 2089-483X
e-ISSN 2655-8130

kemampuan siswa dalam berkomunikasi Hal tersebut dijelaskan Sudjana (2013: 83)
menggunakan bahasa inggris diperlukan sebagai berikut. Metode Drill adalah suatu
hubunganyang saling mendorong antara kegiatan melakukan hal yang sama,
guru,siswa dan metode agar tujuan berulang ulangsecara sungguh-sungguh
pembelajaran dapat dicapai. Oleh karena dengan tujuan untuk memperkuat suatu
itu guru sebagai tenaga pengajar harus asosiasi atau menyempurnakan suatu
mempunyai wawasan tentang pemilihan keterampilan agar menjadi bersifat
metode pembelajaran yang sesuai dengan permanen. Ciri yang khas dari metode ini
materi, situasi dan kondisi agar mencapai adalah kegiatan berupa pengulangan yang
tujuan pembelajaran yang maksimal. berkali-kali dari suatu hal yang sama.
Dengan menggunakan metode Drill Dengan demikian terbentuklah
and practice, siswa menjadi aktif karena pengetahuan-siap atau keterampilan siap
terlibat langsung dalam mata pelajaran, hal Yang setiap saat siap untuk di
tersebut akan membuat siswa tertarik pergunakan oleh yang bersangkutan.
pada materi atau suatu mata pelajaran. Roestiyah (2008:125) Metode Drill
Selain membuat siswa tertarik pada mata merupakan suatu teknik yang dapat
pelajaran, keterampilan speaking dan diartikan sebagai suatu cara mengajar
penguasaan vocabulary Bahasa Inggris dimana siswa melaksanakan kegiatan-
siswa juga akan meningkat karena metode kegiatan latihan, siswa memiliki
tersebut dapatmeningkatkan keterampilan ketangkasan atau keterampilan yang lebih
speaking dan vocabulary siswa dengan tinggi dari apa yang telah dipelajari.
mempraktekkan secara langsung sesuai Langkah-Langkah Metode
peran yang diberikan. Dengan metode Drill Pembelajaran Drill and Practice Sudjana
and Practice siswa bisa secara langsung (1991 ; 86)
masuk dalam aktivitas komunikasi 1. Tahap persiapan : Pada tahap ini, ada
menggunakan Bahasa Inggris yang akan beberapa hal yang dilakukan,antara lain
mengembangkan keterampilan : a. Rumuskan tujuan yang harus
penggunaan Bahasa Inggris mereka. dicapai oleh siswa, b. Tentukan dengan
Minimnya praktek speaking yang dilakukan jelas keterampilan secara spesifik dan
oleh siswa, mengakibatkan keterampilan berurutan, c. Tentukan rangkaian atau
speaking dan penguasaan vocabulary langkah yang harus dikerjakan untuk
siswa kelas Xl SMKN 2 Lahat menjadi lebih menghindari kesalahan., d. Lakukan
rendah,berdasarkan uraian diatas, peneliti kegiatan pradrill sebelum menerapkan
memilih metode Drill and Practice untuk metode ini secara penuh
meningkatkan keterampilan speaking dan 2. Tahap Pelaksanaan : a. Langkah
penguasaan vocabulary dalam kegiatan Pembukaan Dalam langkah pembukaan,
pembelajaran Bahasa Inggris, karena ada beberapa hal yang perlu
metode tersebut dapat digunakan untuk dilaksanakan oleh guru diantaranya
menciptakan suasana pembelajaran mengemukakan tujuan yang harus
Bahasa Inggris yang aktif. dicapai, bentuk-bentuk latihan yang
Kata “Drill” berasal dari bahasa akan dilaksanakan. b. Langkah
Inggris yang berarti latihan berulang-ulang Pelaksanaan , 1. Memulai latian dengan
baik yang bersifat “trial and error” ataupun hal-hal yang sederhana dulu, 2. Ciptakan
melalui prosedur rutin tertentu (Sardiman, suasana yang menyenangkan /
2006: 23). Metode ini memberikan menyejukkan, 3. Yakinkan bahwa
kesempatan sebanyak- banyaknya kepada semua siswa tertarik untuk ikut, 4.
peserta didik untuk berlatih keterampilan. Berikan kesempatan kepada siswa intuk

73
DIADIK: Jurnal Ilmiah Teknologi Pendidikan, 10 (2) 2020 p-ISSN 2089-483X
e-ISSN 2655-8130

terus berlatih, c. Langkah Mengakhiri kolaborasi yang dilaksanakan dengan


Apabila latihan sudah selesai, maka guru mengikuti prosedur penelitian berdasarkan
harus terus memberikan pada penelitian (PTK), yang mencakup
motivasi untuk siswa terus kegiatan perencanaan (planning),
melakukan latihan secara tindakan (action) observasi (observation),
berkesinambungan sehingga latihan yang refleksi (reflection) atau evaluasi.
diberikan dapat semakin melekat, terampil Lokasi penelitian tindakan ini adalah
dan terbiasa. d. Penutup:1.Melaksanakan SMK Negeri 2 Lahat pada kelas XI subjek
perbaikan terhadap kesalahan-kesalahan penelitiannya adalah siswa kelas XI OTKP 2
yang dilaksanakan oleh siswa. 2. dengan jumlah siswa 25 siswa sebagai
Memberikan latihan penenangan. kelas PTK atau kelas yang dikenai tindakan
Tarigan (2008:16) menyebutkan penerapan Model Pembelajaran Drill and
bahwa berbicara adalah kemampuan Practice yang dimaksudkan untuk
seseorang dalam mengucapkan bunyi- menemukan pola yang ideal.
bunyi artikulasi atau kata-kata yang Populasi dan sampel adalah siswa
bertujuan untuk mengekspresikan, kelas XI OTKP 2 dengan jumlah siswa 25
menyatakan, serta menyampaikan pikiran, orang dan siswa kelas XI OTKP 3
gagasan, dan perasan orang tersebut. Jumlah 25 orang siswa di SMK Negeri 2
Tarigan (1987: 34) adalah keterampilan lahat. Pada penelitian ini mengunakan
menyampaikan pesan melalui bahasa lisan. sampel total. Sampel penelitiannya adalah
Peristiwa bicara akan berlangsung apabila kelas XI OTKP 3 sebagai kelas eksperimen
dipenuhi sejumlah persyaratan, yaitu: dan kelas XI OTKP 1 di SMK Negeri 2 Lahat
pengirim, pesan, penerima, media, sarana, yaitu sebagai kelas control
interaksi, dan pemahaman
HASIL DAN PEMBAHASAN
METODE Hasil penelitian menunjukkan bahwa
Rancangan yang digunakan dalam dengan menerapkan model pembelajaran
penelitian ini adalah Penelitinan Tindakan Drill and practice mampu meningkatkan
Kelas Classroom Action Researcd (CAR) kemampuan Speaking dan Vocabulary
yang dilakukan secara siklus dalm kelas. siswa. Hal ini terlihat dari data kemampuan
Menurut (Kemmis dan Taggart berpikir kritis dan prestasi belajar yang
(Afandi,2013). Ada empat tahapan penting diperoleh sebagai berikut : (1) data
dalam penelitian tindakan kelas yaitu kemampuan guru dalam penerapan model
perencanaan, pelaksanaan, pengamatan pembelajaran drill and practice pada siklus
dan refleksi. Penelitian dilakukan sebanyak pertama memperoleh skor 2.16, pada
tiga siklus dan setiap siklus mengikuti siklus kedua 2,97, pada siklus ketiga
langkah-langkah sebagaimana yang memperolah skor 3,62. (2) data
dikemukakan oleh Kemmis. Penelitian ini kemampuan speaking siswa berdasarkan
bekerjasama dengan guru sebagai hasi l observasi menunjukkan peningkatan
pengamat dan peneliti sebagai guru, subjek dari sebelum mendapatkan perlakuan
dalam penelitian ini adalah siswa kelas XI dengan setelah mendapatkan pelakuan
Otomatisasi Tata Kelola Perkantoran SMK pada siklus pertama yaitu skor rata-rata
Negeri 2 Lahat yang masing-masing kelas 2.23, pada siklus kedua dengan skor rata-
25 peserta didik. rata 2.87, kemudian data hasil obsevasi
Penelaitian ini merupakan speaking siklus ketiga 3.42.Vocabulary
PenelitianTindakan Kelas (PTK), dan kuasi siswa pada siklus pertama diperoleh rata-
esperimen yaitu penelitian yang bersifat

74
DIADIK: Jurnal Ilmiah Teknologi Pendidikan, 10 (2) 2020 p-ISSN 2089-483X
e-ISSN 2655-8130

66.4 menyampaikan indikator atau tujuan


rata pre-test 48.8 skor post – test
pembelajaran yang ingin dicapai dalam
dan 𝑡ℎ𝑖𝑛𝑔 = 7,818, pada iklus kedua
proses pembelajaran tersebut pada
diperoleh rata-rata pre-test indikator atau tujuan pembelajran adalah
. Hasil pembelajaran dengan menggunakan acuan/patokan tercapai atau tidaknya
model pembelajaran drill and practice suatu proses pembelajaran.
dalam setiap siklus pada tahap penelitian Strategi pembelajaran yang
tindakan mengalami kenaikan yang digunakan oleh guru pada kegiatan inti
signifikan dari siklus pertama kedua dan pembelajaran masih cenderung
ketiga, didominasi oleh guru atau teacher centre
3) Penerapan model pembelajaran drill and dimana guru lebih domonan aktif,
practice efektif meningkatkan kemampuan siswa terlihat pasif tidak ada aktivitas
speaking dan vocabulary siswa pada mata siswa untuk terlibat lansung dalam
pelajaran, Bahasa Inggris hal ini bisa pembelajaran. Media pembelajaran yang
dilihat dari hasil analisis yang dilakukan digunakan oleh guru masih terpaku pada
mengunakan statistic uji-t untuk buku pegangan tanpa mengunakan media
mengetahui efektivitas penerapan model lain untuk menarik perhatian siswa kearah
pembelajaran drill and practice belajar yang lebih baik sehingga siswa
dibandingkan dengan merasa jenuh atau bosan selama mengikuti
modelpembelajarankonvensional kegiatan pembelajaran, sehingga
Deskripsi dan Interprestasi Studi Awal wawasan siswa tentang materi yang
Pada tahap studi awal ini dilakukan dipelajari hanya sebatas yang ada di buku
penelitian yang bersifat deskriptif tentang materi itu saja.
pelaksanaan pemebelajaran terhadap Sementara itu pada kegiatan
siswa kelas XI SMK Negeri 2 Lahat penutup guru kurang melibatkan siswa
untuk memperoleh gambaran Model dalam membuat kesimpulan, sehingga
pemebelajaran yang di terapkan kesimpulan yang dibuat kurang dipahami
kemempuan speaking dan vocabulary oleh siswa. Selain itu tindak lanjut yang
siswa. Data data tersebut di peroleh semestinya dilakukan oleh guru lansung
melalui observasi lansung. memberikan PR dan menutup
Gambaran awal tentang kondisi pembelajaran dengan salam tanpa
belajar, berdasarkan hasil obsevasi yang memberikan motivasi atau penguatan
dilakukan penelitian tentang kondisi kepada siswa
pembelajaran Bahasa Inggris di kelas XI, Dari hasil penesuluran studi
secara umum guru Bahasa Inggris dokumentasi diperoleh data tentang nilai
mengajar menggunakan model mata Bahasa Inggris kelas XI SMK Negeri
pembelajaran konvesioanal, komunikasi 2 Lahat pada semester genap tahun
masih berjalan satu arah, pembelajaran pelajaran 2019 /2020 masih berada
berpusat pada guru, dan siswa nampak dibawah KKM yaitu 75. Hal itu
mengalami kebosanan mendengarkan mengambarkan bahwa kemampuan dasar
penjelasan guru, guru kurang siswa kelas XI SMK Negeri 2 Lahat pada
memperhatikan model atau model mata pelajaran Bahasa Inggris tergolong
pembelajaran yang telah banyak masih rendah, hal ini menunjukkan bahwa
diperkenalkan. Hal itu terlihat pada RPP proses pembelajaran Bahasa Inggris
yang telah dibuat oleh guru yang salah perlu di perbaiki disamping itu perlu
satu indiksinya adalah dalam kegiatan diketahui kemampuan siswa dalam
awal pembelajaran guru tidak memecahkan persoalan pelajaran Bahasa

75
DIADIK: Jurnal Ilmiah Teknologi Pendidikan, 10 (2) 2020 p-ISSN 2089-483X
e-ISSN 2655-8130

Inggris. Dari uraian di atas dapat indikator yang ada.


disimpulkan bahwa kemampuan speaking PENUTUP
siswa dipengaruhi oleh bagaimana Simpulan
guru mengemas suatu model ataupun Berdasarkan hasil maka dapat
model pembelajaran yang diberikan, disimpulkan sebagai berikut:
menciptakan suasana belajar yang kreatif 1. Penerapan motode drill and practice
dan aktif, membimbing siswa untuk dapat meningkatkan kemampuan
berpikir kritis dalam memecahkan speaking siswa pada mata pelajaran
persoalan pelajaran Bahasa Inggris. Bahasa Inggris di SMK negeri 2 Lahat,
Berdasarkan pengamatan yang melalui langkah-langkah metode
dilakukan terhadap proses pembelajaran pembelajaran drill and practice yaitu
guru Bahasa Inggris kelas XI SMK Negeri : memulai latihan dengan hal-hal yang
2 Lahat, peneliti memperoleh data awal sederhana dulu,ciptakan suasana yang
menyenangkan dan
yang akan dijadikan pertimbangan
menyejukkan,yakinkan bahwa semua
penelitian untuk mengembangkan
siswa tertarik untuk ikut,berikan
pendekatan Metode drill and practice. kesempatan kepada siswa untuk terus
Pada awal pertemuan guru terlupa berlatih.Penerapan metode drill and
memantau kesiapan perserta didik untuk practice pada mata pelajaran Bahasa
belajar demikian pula pada tahap Inggris dari penelitian tindakan kelas
apersepsi, guru melakukan apersepsi yang mengalami peningkatan setiap siklusnya
jauh menyimpang dari materi yng akan atau kenaikan yang signafikan dari
disampaikan, guru justru bercerita tentang penerapan siklus pertama hingga siklus
sesuatu yang tidak ada hubungannya ketiga.
dengan materi, pemebelajaran berpusat 2. Penerapan metode drill and practice
pada guru, sehingga pembelajaran dapat meningkatkan penguasaan
terkesan membosankan. Maka secara vocabulary siswa dan menjadi
umum dapat diinterprestasikan bahwa : motivasi sendiri bagi siswa dalam
pertama mempersiapkan model yang bisa mengikuti materi pembelajaran.
melibatkan siswa berpesan secara aktif Hal ini disebabkan oleh beberapa
dalam hal ini penerapan model faktor diantaranya adalah kemampuan
pembelajaran drill and practice, kedua guru dalam mengelola
pembelajaran,dan pendekatan
menyiapkan bahan ajar atau media yang
pembelajaran yang digunakan berbeda
sesuai dengan penerpan pembelajaran,
dengan yang biasa diterapkan dalam
dan ketika bediskusi antara peneliti dengan kelas, hasil pembelajaran dengan
guru observasi agar terjadi kesepakatan metode pembelajaran drill and
dalam menerapkan model pembelajaran practice dalam setiap siklus pada tahap
drill and practice. Hasil belajar siswa penelitian tindakan mengalami
yang diperoleh masih di bawah KKM peningkatan yang signifikan dari siklus
yaitu rata-rata 70 hal itu pertama sampai pada siklus ketiga.
menggambarkan bahwa tergolong 3. Penerapan metode drill and practice
masih rendah jika dibandingkan efektif untuk meningkatkan
dengan besaran standar ketuntasan vocabulary siswa pada mata
minimal (KKM) yang ditetapkan guru pelajaran Bahasa inggris di SMK Negeri
mata pelajaran bahasa inggris, yaitu 75. 2 Lahat tahun pelajaran
Maka yang harus diinterprestasikan 2019/2020. Hal ini dapat dilihat dari
adalah merumuskan soal pre-tes dan hasil analisis yang dilakukan
pos-test harus di sesuaikan dengan menggunakan statistik uji-t untuk

76
DIADIK: Jurnal Ilmiah Teknologi Pendidikan, 10 (2) 2020 p-ISSN 2089-483X
e-ISSN 2655-8130

mengetahui efektifitas penerapan


metode pembelajaran drill and DAFTAR PUSTAKA
practice dibandingkan dengan metode
pembelajaran konvensional dengan Arikunto,suharsimi.(2006). Prosedur
kemampuan awal siswa yang relative penelitian kuntitatif.jakarta: Reneka
sama. Dari hasil analisis di ketahui cipta.
bahwa semakin baik kemampuan guru
dalam menerapkan pembelajaran drill Arikunto,suharsimi.2010.prosedur
and practice maka semakin efektif penelitian suatu
peningkatan vocabulary mereka. pendekatan praktik. Jakarta:rineke
cipta
Saran
Berdasarkan hasil makan di sarankan: Kemmis, S& Mc Taggart, R. 1992.
1. Bagi guru Penerapan metode The Action Research Planner.
pembelajaran diharapkan Australia :Deakin University Press
memperbanyak intensitas keikut
sertaanya dalam pelatihan-pelatihan, Roestiyah NK. 2001. Strategi Belajar
elakukan inovasi-inovasi dalam Mengajar. Jakarta : Rineka Cipta.
pembelajaran bahasa inggris, metode
ini dapat digunakan sebagai salah satu Sudjana, Nana. 2011. Dasar-Dasar Proses
cara untuk menarik minat siswa Belajar Mengajar. Bandung: Sinar
belajar untuk meningkatkan Baru Algesindo.
kemampuan speaking mereka.
Tarigan, Henry Guntur.1983. Berbicara
b) Siswa hendaknya
Sebagai Suatu Keterampilan
memperhatiakan aspek-aspek penilaian
Berbahasa. Bandung. Angkasa.
dalam speaking yang dapat menunjang
keefektifan speaking dalam kegiatan
Tarigan H. G. 1989.Metodologi pengajaran
berdialog.
Bahasa. Jakarta: depdikbud
c) Kepala sekolah hendaknya
memberikan dukungan kepada guru Tarigan,H.G.2008.pengajaran kemampuan
dalam melakukan inovasi dalam speaking. Bandung:angkasa.
pembelajaran.

77

Anda mungkin juga menyukai