Anda di halaman 1dari 8

MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMAHAMI MAKNA NARRATIVE TEXT

DENGAN FOCUS PADA VOCABULARY MASTERY MELALUI PENERAPAN


INSIDE-OUTSIDE CIRCLE MODEL

Muhammad Haeril Lumuan


Guru SMAN 1 Peling Tengah Kabupaten Banggai Kepulauan

Abstrak : Penelitian ini bertujun untuk menemukan perkembangan kemampuan siswa dalam
memahami narrative teks dengan memfocuskan pada penguasaan kosakata yang dikuasai oleh siswa
dengan penerapan Inside-outside circle technik. Penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas yang
dilakukan pada Kelas X Cut Nyak Dien pada SMAN 1 Peling Tengah. Penelitian ini melibatkan
seluruh siswa Cut Nyak Dien yang berjumlah 24 siswa. Penelitian ini dilakukan dalam 2 siklus
dengan 2 pertemuan setiap siklusnya. Setiap siklus terdiri dari empat tahapan yaitu: perencanaan,
pelaksanaan, observasi dan refleksi. Hasil dari test menunjukan bahwa terdapat peningkatan yang
cukup berarti dari siklus pertama dan kedua, peningkatan hasil belajar adalah dari 84 % pada siklus
satu, dan 96 % pada siklus dua. Selanjutnya hasil dari cheklist siswa menunjukan hal yang sama
yaitu terdapat peningkatan keaktifan dan kerjasama yang sangat signifikant pada setiap siklusnya.
Sehingga dapat disimpulkan bahwa teknik ini bisa meningkatan motivasi belajar dan hasil siswa
pada Kelas X Cut Nyak Dien pada pelajaran bahasa Inggris pada SMAN 1 Peling Tengah.

Kata Kunci : Peningkatan, Narrative Teks, Kosakata, Inside-Outside Circle.

1. PENDAHULUAN memiliki kemampuan prior knowledge yang


1.1 Latar Belakang hampir sama dari tahun ke tahun. Kondisi
Di masa lampau pengajaran dan inilah yang sering mamaksa penulis untuk
pembelajaran kosakakata masih kurang rmerubah arah pengajaran di awal awal kelas
mendapat perhatian yang serius terutam dalam X pada SMAN 1 Peling Tengah.
pengajaran bahasa kedua. Dalam pengajaran Untuk memperoleh penguasaan kosakata
bahasa Inggris dewasa ini juga kelihatanya bahasa Inggris yang maksimal sangat
masih kurang memberikan ruang khusus bagi dibutuhkan sebuah upaya sistematis dan
siswa dalam menguasai kosakata secara baik. terukur serta menyenangkan dalam upaya
Pengajaran bahasa dewasa ini diajarkan secara pencapaina target tersebut. Olehnya itu,
terintegrasi dalam topik yang disajikan. pemilihan teknik pebelajaran menjadi penting
Penguasaan kosakata merupakan merupakan dalam pengajaran di dalam maupun di luar
salah satu masalah yang sering dihadapi oleh kelas. Pengajaran kosakata menjadi sebuah
hampir setiap siswa kelas X yang masuk di keniscayaan bagi siswa yang memang masih
SMAN 1 Peling Tengah. Mereka memiliki memiliki kemampuan yang sangat rendah.
keterbatasan kosakata yang sangat Pengajaran kosakata yang terintegrasi
menghawatirkan untuk level siswa SMA. merupakan salah cara yang terbaik agar tidak
Sehingga akibatnya mereka mengalami terpisah dari konteks/tema teks yang disajikan.
kesulitan dalam memahami makna kata dalam Inside-outside circle tecnique merupakan salah
teks. tehnik dari pembelajaran kooperatif yang
Sementara itu, pembelajaran kosakata memiliki memberkan kesempatan pada semua
memiliki peran yang sentral dan strategis bagi siswa untuk belajar sambil bergerak agar
siswa khususnya pada bagi siswa yang materi yang disampaikan lebih tersimpan lama
memiliki keterbatasan akses terhadap bahasa dalam memori pemikiran mereka.
Inggris, serta kemampuan berbahasa yang 1.2 Pernyataan Masalah
sangat rendah. Dan hampir setiap tahun siswa Berdasarkan pengalaman penulis yang
yang masuk di SMAN 1 Peling Tengah mengajar pada kelas X maka berkaitan dengan

Muhammad Haeril Lumuan, Meningkatkan Kemampuan Memahami Makna .............................. 11


kurangnya penguasaan kosakata bahasa Inggris pikirannya melaluli speaking atau berbicara,
pada kelas awal sangat berdampak pada atau kosakata bahkan akan memberi pengaruh
keterampilan bahasa lainnya. Sehingga hal ini kuat pada keterampilan siswa dalam
menjadi penghambat bagi para siswa dalam memahami bacaan atau teks dalam bahasa
beradaptasi dengan pelajaran bahasa Inggris inggris. Hal senada juga dikatakan oleh
pada level SMA. Sehingga harus ada langkah Harmer: 1991: 153 bahwa betapa peran
cepat untuk menyelesaikan masalah ini. Inside- kosakata dalam mengungkapkan makna
ouside circle merupakan salah satu technique sangatlah vital dalam sebuah bahasa. Kosakata
untuk mengatasi kekurangan kosakata para lebih lanjut turut memberi fasiltas kepada
siswa kelas X di SMAN1 Peling Tengah. penutur untuk mengunakan bahasa dengan
1.3 Rumusan Masalah berbagai keperluan dalam kehidupan sehari
Untuk menyelesaikan masalah yang telah hari.
diidentifikasi di awal maka, maka penulis Kosakata sebagai kata akan merangkai
menerapkan technik Outside-inside circle menjadi sebuah frase dan frase terangkai
untuk memperkaya kosakata siswa kelas X menjadi kalimat, dan kalimat terangkai
SMAN 1 Peling Tengah. Rumusan masalahnya menjadi sebuah paragraph dan akhirnya akan
DGDODK VHEDJDL EHULNXW ³ Apakah Inside- membentuk sebuah bahasa yang utuh. Sebuah
outside model mampu menigkatkan kosakata kata juga dikatakan kata dasar atau kata
dalam memahami teks berbentuk narrative kelurga words family misalnya kata make
pada siswa kelas X SMAN 1 Peling Tengah"´ maka kata dekatnya seperti making, made
1.4. Tujuan Penelitian maker, makers.
Penelitian ini bertujuan pertama, untuk
menyelesaikan masalah yang dihadapi oleh 2.2 Pengajaran Kosakata
oleh penulis di dalam kelasnya sendiri. Kedua Akhir-akhir pengajaran kosakata
untuk mengambarkan secara secara rinci khususnya pada level Sekolah Menengah Atas
tahapan tahapan dari penerapan inside-out tidak mendapat tempat khusus karena
circle. Ketiga untuk mengetahui hasil yang pengajaran kosakata disajikan secara terpadu
dicapai oleh siswa melalui penerapan teknik dalam penyajian pemebelajaan di dalam kelas.
pembelajaran ini. Padahal menurut penulis hal ini tidaklah terlalu
1.5 Batasan Penelitian tepat, mengingat pada daerah-daerah tertentu
Penelitian ini dibatasi pada kosakata kemampuan berbahasa bagi para siswa sangat
bahasa Inggris khususnya noun, verb, adjective heterogen dan masih jauh dari harapan.
dan adverb yang terdapat pada materi kelas X Setidaknya ada tiga pendekatan pegajaran
SMA. dan pelajaran kosakata sebagai mana
disampaikan oleh Hant dan Beglar yaitu
2. TINJAUAN TEORITIS pelajaran insidental yaitu pelajaran kosakata
2.1 Selayang Pandang Tentang Kosakata sebagai produk hasil dari membaca dan
Kosakata atau Vocabulary dalam bahasa mendengar yang sering dialami oleh para
Inggris merupakan salah satu komponen pebelajar. Kedua instruksi explisit yaitu
bahasa disamping Stuktur bahasa yang menyangkut seberapa besar jumlah perolehan
berhubungan dengan kata (lexicon) dan kosakata yang harus dikuasai oleh para siswa
maknanya. Sebagai language component pada level tertentu. Ketiga pengembangan
kosakata memiliki peran vital dalam strategi independent yaitu target yang
membantu para siswa untuk menguasai diberikan kepada siswa dalam penguasan
language skills. kosakata untuk memenuhi level kebahasaan
Kosakata merupakan komponen ini tertentu.
kecapakan bahasa dan memberikan dasar awal Pada kurikulum 1994 telah disebutkan
kepada siswa dalam mengungkapkan ide dan bahwa pada level Sekolah Menegah Atas

Muhammad Haeril Lumuan, Meningkatkan Kemampuan Memahami Makna .............................. 12


setidaknya setiap siswa harus memiliki paling circle (lingkaran kecil lingkaran besar)
tidak 2500 kata. Karena dengan menguasai merupkan model pembelajaran siswa saling
kata sejumlah itu para siswa telah mampu berbagi informasi pada saat yang bersamaan,
memahami, mengunakan serta mengakses ilmu dengan pasangan yang berbeda dengan singkat
pengethuan melalui bahasa tersebut. Untuk dan teratur. (Kagan: 2009). Informasi yang
mencapai kosakata yang jumlahnya d iatas dibagikan adalah materi yang berkaitan
dibutukan strategi yang khusus agar para siswa pembelajarana yang mengarah pada tujuan
bisa mencapai angka sesuai yang diharapkan. pembelajaran. Para siswa akan menerima
Beberapa prinsip yang harus diperhatikan istruksi dari tentang apa yang akan dilakukan.
dalam pengajaran bahasa sebagai mana di Siswa yang ada dalam lingkaran memberi
sampaikan oleh Hunt and Beglar adalah pertanyaan atau memperkenalkan kata yang
sebagai berikut: ada hal kartu. Siswa juga bergantian diluar dan
Prinsip pertama: memberikan kesempatan di dalam lingkaran tergantung perintah
untuk peljaran kosakata insidental kosakata. gurunya. Jika tidak memungkinan dengan
Kedua: mendiagnosa mana dari 3000 kata mengunakan lingkaran maka guru bisa
yang harus dipelajari oleh siswa sebagai skala mengunakan garis (line).
prioritas. Ketiga: berikan kesempatan untuk Langkah langkah pembelajarannya adalah
pelajaran kosakata yang disengaja sebagai berikut:
(intensional). Keempat: berikan kesempatan 1. Guru menjelaskan tujuan pembelajaran
untuk mengelabora pengetahuan kata. Kelima: 2. Siswa dibagi dalam beberapa kelompok
berikan kesempatan untuk mengembangkan maksimal 4-5 orang
kefasihan dengan kosakata yang sudah dikenal. 3. Setiap kelompok bekerja mandiri
Keenam berexperiment dengan menebak dari 4. Dua siswa berpasangan dalam lingkaran
konteks. Ketujuh: memeriksa jenis kamus yang kecil dan besar akan berbagi informasi.
digunakan siswa dan ajari cara Begitu juga sebaliknya.
mengunakannya. Model ini juga dapat melatih siswa belajar
mandiri dan disiplin dalam menyampaikan dan
2.3 Inside-Outside Circle mengemukakan pendapatnya
Pembelajaran kooperatif adalah sebuah
pembelajaran yang sanagt menyenangkan dan 3. METODE PENELITIAN
sangat bermamfaat. Cooperative learning juga 3.1 Desain Penelitian
telah terbukti dapat meningkatkan partisiapasi Penelitian ini adalah penelitian tindakan
siswa dalam pembelajaran dan menjaga kelas dimana penulis selkaligus peneliti
atmosfer pembelajaran yang lebih kondusif. dwengan melibatkan teman sejawat dalam satu
(Spencer Kagan dan Miguel Kagan 2009). sekolah. Penulis dan rekan sejawat akan
Beberapa perubahan paradikma dari mencoba menyelesaikan masalah yang
pembelajaran tradisional ke pembelajaran dihadapi siswa kelas X di SMAN 1 Peling
kooperatif adalah: Tengah Kabupaten Banggai Kepulauan.
1. Pembelajaran di penuhi dengan suara
pembelajaran yang sehat 3.2 Setting dan Subjek Penelitian
2. Membantu teman dalam menyelesaikan Penelitian ini dilakukan pada SMAN 1
sesuatu. Peling Tengah Kabupaten Banggai Kepulauan.
3. Bangun dan lihat apa yang disampaikan Penulis memiliki keinginan besar untuk
oleh teman anda menyelesaikan masalah yang dihadapi oleh
4. Belajar mengunakan verbal. suswanya sendiri. Terutama berhubungan
Inilah hal- hal yang membedakan dengan kurang penguasaan kosakata yang
pembelajaran ini dengan pembelajaran dimiliki oleh siswa kelas X. Subjek
traditional secara mendasar. Inside-outside

Muhammad Haeril Lumuan, Meningkatkan Kemampuan Memahami Makna .............................. 13


penelitianya adalah kelas X kelas Cut Nyak antara kualitatif dan kuantitatif. Data dari hasil
Dien. siswa akan dipresentasikan secara kuantitatif
3.3 Prosedur Penelitian Tindakan Kelas sebaliknya, ddata dari check list guru dan
Ada empat tahapan peenelitian yang telah siswa akan dipresentasikan secara kualitatif.
dilakukan yaitu, Perencanaan, Implemetasi,
Observasi dan Refleksi. Tahap ini dilakukan 4. PRESENTASI DATA DAN
ketika penerapan inside-outside technique. PEMBAHASAN
3.4 Instrument Pengumpulan Data. 4.1. Pembahasan Penemuan pada siklus 1
Ada dua instrument pada penelitian Berdasarkan penemuan pada siklus 1 yang
tindakan kelas ini. Yaitu test untuk mengukur terdiri dari 2 pertemuan terdapat perubahan
kemampuan dari siswa dan dan check list tentang penguasaan kosakata yang dimiliki
untuk siswa dan guru. oleh siswa dengan penerpan model
3.5 Prosedur Analisis Data pembelajaran ini. Untuk melihat lebih jelas
Pada penelitan tindakan ini, penulis dapat dilhat pada tabel berikut.:
memrepakan pengoalahan data campuran

Tabel 4.1
Perolehan siswa pada siklus 1

Nilai
No Inisial Siswa Ket
Pertemuan 1 Pertemuan 2
1 ASN 60 66
2 CAN 55 59
3 FAT 65 65
4 HAK 60 60
5 HAM 55 65
6 HAR 65 65
7 INR 70 75
8 IRW 60 60
9 JUS 65 70
10 NUS 80 80
11 MEL 60 60
12 MER 80 85
13 MOH 60 70
14 NUH 60 70
15 NUR 70 75
16 RAH 70 80
17 RES 60 60
18 RIA 55 55
19 ROS 65 70
20 RAH 65 75
21 SRI 60 70
22 SUH 60 70
23 SUK 60 65
24 SRI 50 60
25 ZAH 60 65

Muhammad Haeril Lumuan, Meningkatkan Kemampuan Memahami Makna .............................. 14


Berdasarkan tabel di atas dapat sampaikan peningkatan namun telah mencapai KKM,
bahwa ada perubahan nilai yang dipeoleh oleh selanjutnya terdapat 4 siswa yang belum
siswa dari pertemuan pertama dan kedua. mencapai KKM pada siklus ini atau terdapat
Terdapat peningkatan yang cukup berarti. 84 % siswa tuntas pada siklus ini. Berdasarkan
Hampir semua siswa menunjukan penigkatan hasil pada siklus 1 maka penulis ingin
pada pertemuan kedua pada siklus 1. Hanya melanjutkan pada siklus berikutnya yaitu pada
terdapat 8 siswa yang tidak mengalami siklus 2.

Tabel 4.2
Perolehan siswa pada siklus 2

Nilai
No Inisial Siswa Ket
Pertemuan 1 Pertemuan 2
1 ASN 65 70
2 CAN 65 70
3 FAT 70 75
4 HAK 70 75
5 HAM 65 65
6 HAR 70 75
7 INR 70 75
8 IRW 80 80
9 JUS 70 75
10 NUS 90 90
11 MEL 65 70
12 MER 85 90
13 MOH 60 75
14 NUH 70 75
15 NUR 80 85
16 RAH 80 80
17 RES 70 70
18 RIA 65 70
19 ROS 65 70
20 RAH 70 75
21 SRI 70 75
22 SUH 70 75
23 SUK 65 70
24 SRI 65 70
25 ZAH 65 65

Berdasarkan hasil yang dicapai pada keaktifan dan kerjasama pada semua siswa.
siklus 2, maka dapat ditarik kesimpulan bahwa Merujuk pada hal ini maka, penulis
hampir semua siswa mengalami peningkatan memutuskan untuk tidak lagi melanjutkan pada
yang sangat signifikan walaupun ada beberapa siklus berikut karena semua siswa telah
siswa peningkatannya tidak begitu terlalau mampu melewati kriteria ketuntasan minimal
besar. Terdapat 96 % siswa mengalami yang telah ditetapkan oleh pihak sekolah yaitu
peningkatan hasil pembelajaran. Selanjutnya 60 untuk kelas X.
checklist siswa menunjukan peningkatan

Muhammad Haeril Lumuan, Meningkatkan Kemampuan Memahami Makna .............................. 15


Table 4. 13
Checklist siswa

Siklus Siklus
Inisial
No Per 1 Per 2 Per 1 Per 2
Siswa
Kerjasama Keaktifn Kerjasma Keaktfn
1 ASN 9 9 9 9
2 CAN 9 9 9 9
3 FAT 9 9 9 9
4 HAK 9 9 9 9
5 HAM 9 9 9 9
6 HAR 9 9 9 9
7 INR 9 9 9 9
8 IRW 9 9 9 9
9 JUS 9 9 9 9
10 NUS 9 9 9 9
11 MEL 9 9 9 9
12 MER 9 9 9 9
13 MOH 9 9 9 9
14 NUH 9 9 9 9
15 NUR 9 9 9 9
16 RAH 9 9 9 9
17 RES 9 9 9 9
18 RIA 9 9 9 9
19 ROS 9 9 9 9
20 RAH 9 9 9 9
21 SRI 9 9 9 9
22 SUH 9 9 9 9
23 SUK 9 9 9 9
24 SRI 9 9 9 9
25 ZAH 9 9 9 9

Berasarkan hasil dari check list bagi siswa memahami tugas yang diberikan. Khususnya
menunjukan bahwa model inside-outcircle pada siswa kelas X Cut Nyak Dien SMAN 1
mampu meningkatkan kerjasama dan keaktifan Peling Tengah. Kabupaten Banggai
siswa. Hal ini terlihat dari hasil yang dicapai Kepulauan..
pada setiap pertemuan. Pertemuan pertama dan
terakhir menunjukan bahwa hampir semua 5. KESIMPULAN DAN SARAN
siswa terlihat begitu aktif dan terlibat dalam 5. 1 Kesimpulan
kerjasama yang sangat baik. Sehingga hal ini Penelitian telah dilakukan selama hampir
memperkuat pendapat dari Kagan bahwa satu bulan untuk mengetahui perkembangan
pembelajaran kooperatif denga model inside- kemampuan siswa melalui penerapan Inside-
outside technique bisa meningkatkan outside circle, maka dapat disimpulkan bahwa
kemampuan siswa dalam bahasa Inggris serta terdapat peningkatan yang cukup significant
menciptakan iklim pembelajaran yang baik dan pada siklus satu sampai siklus 2, yaitu 84 %
dapat merangsang perkembangan dan pada siklus satu dan 96 % pada siklus dua.
meningkatkan kemampuan siswa dalam dimana hampir semua siswa bisa mencapai

Muhammad Haeril Lumuan, Meningkatkan Kemampuan Memahami Makna .............................. 16


kriteria ketuntasan yang telah ditetapkan. Beberapa kesulitan yang dihadapi oleh
Sehingga dapat ditarik sebuah kesimpulan penulis selama penelitian ini adalah kurangnya
bahwa penerapan Inside-outside circle bisa waktu yang diberikan kepada siswa sehingga
meningkatkan iklim pembelajaran yang terkadang mereka lupa tentang kosakata yang
kondusif dan meyenangkan bagi siswa, diberikan, hal inilah yang mungkin bisa saya
sehingga dengan suasana bisa memberikan atau peneliti lain bisa lengkapi pada penelitian
efek yang sangat positif pada bagi peningkatan berikutnya. Untuk penulis ingin
kualitas pembelajaran. Khususnya pada siswa mengembangkan penelitian berikut dengan
Kelas X Cut Nyak Dien pada SMAN 1 Peling memberikan intruksi khusus untuk dilakukan
Tengah Kabupaten Banggai Kepulauan. di luar jam pembelajaran.

5.2 Saran
Berdasarkan hasil yang didapatkan pada
penelitian ini maka penulis memberikan
beberapa saran, untuk guru hasil penelitian ini
sebagai tecnik alternatif yang bisa digunakan
sebagai salah model pembelajaran yang bisa
digunakan, khususnya pembelajaran kosakata
tentu dengan mempertimbangakn berbagai
aspek kesamaan dan perbedaan subjek
penelitian. Kedua untuk kepala sekolah bisa
lebih banyak memberikan perhatian pada yang
khusus pada pembelajaran bahasa Inggris di
sekolah

BIBLIOGRAPHY

Allen, V.F 1983. Techniques in Teaching Kemmis, S and Mctaggart R. 1988.The Action
Vocabulary. Oxford: Oxford University Research Planner.Victoria: Deakin
Press. University Printery.
Depdikbud. 1999. Penyempurnaan /
PenyesuaianKurikulum 1994 Nunan, D. 1988. Syllabus Design. Oxford:
(Supplemen GBPP) SMU/SMA. Jakarta: Oxford University Press.
DepartemenPendidikandanKebudayaan. Nurhemida. 2007. The Relationship between
Finocchiaro, M and Brumfit C. 1988.The Morphological Awareness and English
Functional Notional Approach from Vocabulary Knowledge of Indonesian
theory to practice. New York: Oxford Senior High School Students.
University Press. Unpublished.Retrieved from.
Harmer, J. 1991.The practice of English http//www.asia-efl-
Language Teaching. New York: journal.com/Thesis/Thesis-
Longman Publishing. Nurhemida.pdf. On 30/11/2011. 17.00
Hiebert, EH.andKamil, M. 2005. Teaching and pm
Learning Vocabulary. New Jersey: Pikulski, J J. and Templeton S. 2004. Teaching
Lawrence Elbaum Associates and Developing Vocabulary: Key to
Publishers. Long-Term Reading Success. USA.
Kagan and Kagan, 2009. Cooperative Leaning. Houghton Mifflin Company.
San Clamente, Kagan Publishing

Muhammad Haeril Lumuan, Meningkatkan Kemampuan Memahami Makna .............................. 17


Redman, S. 1997. English Vocabulary in Use,
Pre-Intermediate and Intermediate.
Cambridge: Cambridge University
Press.
Richard, J C. and Renandya W A.
2002.Methodology in Language
Teaching. ,Q +XQW $ DQG %HJODU ' ³
Current Research and Practice in
7HDFKLQJ 9RFDEXDOU\´ (page 258-265)
New York: Cambridge University Press.
Richards, J C. and Rodgers, T S. 1986.
Approaches and Methods in Language
Teaching. New York: Cambridge
University Press

Muhammad Haeril Lumuan, Meningkatkan Kemampuan Memahami Makna .............................. 18

Anda mungkin juga menyukai