Anda di halaman 1dari 8

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM MATA PELAJARAN

BAHASA INGGRIS MELALUI METODE PEMBELAJARAN DISCOVERY LEARNING


PADA SISWA KELAS X TPM SMKN 1 KALITENGAH
Erista Nur Faizah
Universitas Islam Lamongan
erista.en@gmail.com

Abstrak
Berdasarkan hasil belajar siswa Kelas X TPM SMKN 1 Kalitengah dalam mata pelajaran
Bahasa Inggris, mengungkapkan kalimat rencana dan niat. Ditemukan bahwa hasil belajar siswa
dalam mata pelajaran Bahasa Inggris mengungkapkan makna dalam esei dengan menggunakan
ragam bahasa lisan secara akurat, lancar dan berterima dalam konteks kehidupan sehari-hari dalam
teks berbentuk: narrative, spoof, dan hortatory exposition masih sangat rendah. Rata-rata hasil
belajar siswa masih berada di bawah KKM. Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan dan
mendapatkan informasi tentang upaya meningkatkan hasil belajar siswa dalam mata pelajaran
Bahasa Inggris mengungkapkan ungkapan kalimat rencana dan niat melalui Metode Pembelajaran
Discovery Learning di Kelas X TPM SMKN 1 Kalitengah Kabupaten Lamongan.
Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas. Prosedur penelitian dalam penelitian ini
meliputi perencanaan, tindakan, observasi dan refleksi. Penelitian ini terdiri dari dua siklus dengan
empat kali pertemuan. Subjek penelitian terdiri dari 35 Orang peserta didik Kelas X TPM SMKN 1
Kalitengah. Data penelitian dikumpulkan dengan menggunakan lembar observasi. Data dianalisis
dengan menggunakan persentase.
Kata Kunci: Hasil Belajar, Bahasa Inggris, Metode Pembelajaran Discovery Learning
Abstract
Based on the learning outcomes of Class X TPM SMKN 1 Kalitengah students in the subject
of English, they express plans and intentions. It was found that student learning outcomes in English
subjects revealed meaning in essays by using a variety of spoken languages accurately, fluently and
acceptably in the context of daily life in texts in the form of: narrative, spoof, and hortatory exposition
which were still very low. The average student learning outcomes are still below the KKM. The
purpose of this study was to describe and obtain information about efforts to improve student
learning outcomes in English subjects to express plans and intentions through the Discovery
Learning Method in Class X TPM SMKN 1 Kalitengah, Lamongan Regency.
This research is a classroom action research. Research procedures in this study include
planning, action, observation and reflection. This study consisted of two cycles with four meetings.
The research subjects consisted of 35 students of Class X TPM SMKN 1 Kalitengah. The research
data were collected using observation sheets. Data were analyzed using percentages.
Keywords: Learning Outcomes, English, Discovery Learning Methods
PENDAHULUAN informasi dan komunikasi dewasa ini dilandasi
Pendidikan adalah hal yang esensial oleh perkembangan Bahasa Inggris dibiadang
dalam pembentukan kepribadian dalam teori bilangan, aljabar, analisis, teori peluang
masyarakat yang berbudaya. Dalam proses dan Bahasa Inggris diskrit. Untuk mengusasi
pembentukan kepribadian, manusia diharapkan dan mencipta teknologi di masa depan
dapat memahami apa arti dan hakikat hidup, diperlukan penguasaan Bahasa Inggris yang
serta untuk apa dan bagaimana menjalankan kuat sejak dini. Mata pelajaran Bahasa Inggris
tugas hidup dan kehidupan secara benar. perlu diberikan kepada semua peserta didik
mulai dari sekolah dasar untuk membekali
Undang-Undang Republik Indonesia peserta didik dengan kemampuan berpikir
Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem logis, analitis, sistematis, kritis, dan kreatif,
Pendidikan Nasional pasal 1 ayat (1) serta kemampuan bekerjasama. Kompetensi
menyatakan bahwa pendidikan adalah usaha tersebut diperlukan agar peserta didik dapat
sadar dan terencana untuk mewujudkan memiliki kemampuan memperoleh, mengelola,
suasana belajar dan proses pembelajaran agar dan memanfaatkan informasi untuk bertahan
siswa secara aktif mengembangkan potensi hidup pada keadaan yang selalu berubah, tidak
dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual pasti, dan kompetitif.
keagamaan, pengendalian diri, kepribadian,
kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan Mata pelajaran Bahasa Inggris
yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa bertujuan agar peserta didik memiliki
dan negara. kemampuan sebagai berikut.

Edgar Dalle dalam Mulyasa (2012, 1. Memahami konsep Bahasa Inggris,


p.4) menyatakan pendidikan merupakan usaha menjelaskan keterkaitan antarkonsep dan
sadar yang dilakukan oleh keluarga, mengaplikasikan konsep atau algoritma,
masyarakat, dan pemerintah melalui kegiatan secara luwes, akurat, efisien, dan tepat,
bimbingan, pengajaran, dan latihan yang dalam pemecahan masalah.
berlangsung di sekolah dan di luar sekolah 2. Menggunakan penalaran pada pola dan
sepanjang hayat untuk mempersiapkan siswa sifat, melakukan manipulasi Bahasa
agar dapat memainkan peranan dalam berbagai Inggris dalam membuat generalisasi,
lingkungan hidup secara tetap untuk masa menyusun bukti, atau menjelaskan
yang akan datang. gagasan dan pernyataan Bahasa Inggris.
3. Memecahkan masalah yang meliputi
Idealnya pendidikan akan melahirkan
kemampuan meliputi kemampuan
siswa yang berkarakter, bermoral,
memahami masalah, merancang model
berpengetahuan dan kemampuan dasar lainnya
Bahasa Inggris, menyelesaikan model dan
untuk dijalankan dalam kehidupan
menafsirkan solusi yang diperoleh.
bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara.
4. Memecahkan masalah yang meliputi
Siswa harus aktif dan terlibat langsung dalam
kemampuan memahami masalah,
kegiatan pembelajaran agar kegiatan belajar
merancang model Bahasa Inggris,
menjadi bermakna bagi siswa, sehingga siswa
menyelesaikan model dan menafsirkan
mendapatkan pengalaman belajar yang
solusi yang diperoleh.
interaktif, inspiratif, memotivasi, dan tidak
5. Mengkomunikasikan gagasan dengan
menjemukan.
simbol, tabel, diagram, atau media lain
Menurut Permendiknas Nomor 22 untuk menperjelas keadaan atau masalah.
Tahun 2006 tantang Standar Isi, Bahasa 6. Memiliki sikap menghargai kegunaan
Inggris merupakan ilmu universal yang Bahasa Inggris dalam kehidupan, yaitu
mendasari perkembangan teknologi modern, memiliki rasa ingin tahu, perhatian, dan
mempunyai peran penting dalam berbagai minat dalam mempelajarai Bahasa Inggris,
displin dan memajukan daya pikir manusia. serta sikap ulet dan percaya diri dalam
Perkembangan pesat di bidang teknologi pemecahan masalah.
Dari uraian di atas dapat ditarik alamiah. Belajar akan lebih bermakna jika
kesimpulan bahwa pentingnya pendidikan bagi anak mengalami apa yang dipelajarinya bukan
peserta didik salah satunya pendidikan yang mengetahuinya. Pembelajaran yang
mengajarkan Bahasa Inggris, karena setiap berorientasi pada target penugasan materi
aktifitas kehidupan menggunakan Bahasa terbukti berhasil dalam kompetisi mengingat
Inggris, hal tersebutlah yang membuat Bahasa jangka pendek, tetapi gagal dalam membekali
Inggris adalah hal yang utama untuk dipelajari anak memecahkan persoalan dalam kehidupan
bagi peserta didik. Salah satunya materi dasar jangka panjang, dan itulah yang terjadi di
mengenai negara. Negara merupakan entitas kelas-kelas sekolah kita.
yang terdiri dari bagian-bagian yang berbeda
Model pembelajaran Bahasa Inggris
yang saling melengkapi dan saling tergantung
yang terdapat dalam buku pelajaran Bahasa
dan bertindak bersama-sama dalam mengejar
Inggris perlu diperkaya dengan modelmodel
tujuan bersama. Luka bagi siapapun adalah
lain yang memberi nuansa baru, sehingga
luka bagi semuanya. Jika salah satu anggota
dapat meningkatkan kompetensi komunikasi
dalam kelompok ini melarat atau terluka,
siswa. Selama ini Metode Pembelajaran
kesehatan seluruh anggota masyarakat juga
kurang menantang siswa, terutama gaya
ikut terganggu. Tujuan kita menegakkan
belajar yang monoton sehingga tidak
negara bukanlah ketidakseimbangan
memancing kreativitas siswa, masalah yang
kebahagiaan kelas tertentu, melainkan demi
paling menonjol dikalangan siswa khususnya
kebahagiaan buat semua.
pelajaran Bahasa Inggris, yang terasa sulit
Dari uraian di atas dapat ditarik untuk dimengerti yakni menyangkut
kesimpulan bahwa pentingnya pendidikan bagi penguasaan materi Bahasa Inggris tentang
peserta didik salah satunya pendidikan yang konsep-konsep terdapat di dalam ilmu Bahasa
mengajarkan Bahasa Inggris, karena setiap Inggris. Kenyataan ini menunjukkan adanya
aktifitas kehidupan menggunakan Bahasa suatu komponen belajar mengajar yang belum
Inggris, hal tersebutlah yang membuat Bahasa mampu memberikan hasil yang memuaskan
Inggris adalah hal yang utama untuk dipelajari sesuai dengan pencapaian susunan itu sendiri.
bagi peserta didik. Kenyataan di atas mengharuskan pembelajaran
Berhasilnya pelaksanaan suatu Bahasa Inggris dilakukan secara intensif.
pendidikan, khususnya di sekolah, salah Namun ada kesan yang berkembang di
satunya ditentukan oleh kegiatan belajar masyarakat bahwa mata pelajaran Bahasa
mengajar yang dilakukan. Kegiatan belajar Inggris merupakan mata pelajaran yang sangat
mengajar itu sendiri ditentukan oleh susah dan momok bagi siswa sehingga hasil
kemampuan guru dalam melaksanakan belajar siswa terhadap pelajaran Bahasa
pembelajaran. Pembelajaran akan berhasil Inggris tergolong rendah. Dalam hal ini
apabila seorang guru mampu berperan sebaik dibutuhkan pembenahan serius dalam
mungkin sebagai pendidik, fasilitator, pembelajaran Bahasa Inggris.
motivator dan innovator. Artinya,
SMKN 1 Kalitengah adalah salah satu
pembelajaran akan menjadi berhasil apabila
sekolah yang memiliki siswa yang mempunyai
guru mampu menjadi guru yang profesional.
kemampuan yang beragam, dan jurusan yang
Penentu keberhasilan suatu berbeda-beda. Oleh karena itu, perlu ada
pembelajaran pada dasarnya juga tergantung pendekatan pembelajaran yang memungkinkan
kepada siswa. Dalam pembelajaran, siswa siswa atau peserta didik untuk memahami
dituntut untuk memiliki motivasi yang tinggi, pelajaran sehingga pengetahuan yang
aktif dan berpartisipasi dalam setiap proses diperolehnya dapat bertahan lama. Dan salah
belajar yang diikuti. satu diantaranya adalah model pembelajaran
yang memperhatikan keragaman individu
Kecenderungan dewasa ini untuk
siswa yaitu Metode Pembelajaran Discovery
kembali pada pemikiran bahwa anak akan
Learning. Kondisi seperti di atas, dialami oleh
belajar lebih baik jika lingkungan diciptakan
siswa kelas X TPM SMKN 1 Kalitengah
Kabupaten Lamongan. Berdasarkan hasil hasil belajar siswa Kelas X TPM masih
wawancara dengan guru bidang studi Bahasa rendah, khususnya dalam materi “Plans and
Inggris pada sekolah tersebut diperoleh Intentions” dikarenakan:
informasi bahwa hasil belajar Bahasa Inggris
a. Kurangnya hasrat siswa untuk berhasil
siswa di kelas tersebut tergolong rendah. Hal
dalam belajar.
ini disebabkan karena siswa kurang mampu
b. Kurangnya semangat, keinginan, dan
mengaitkan antara materi yang diajarkan
dengan situasi dunia nyata siswa atau dalam kebutuhan siswa dalam belajar.
kehidupan sehari-hari. Dan juga para siswa c. Siswa belum menyadari pentingnya
lebih minat praktikum daripada teori. Selain materi yang disampaikan oleh guru.
itu, juga dikarenakan penyajian materi Bahasa d. Lingkungan untuk belajar kurang
Inggris yang masih monoton dan kondusif.
membosankan sehingga siswa kurang tertarik Discovery learning adalah cara untuk
belajar Bahasa Inggris. Dalam situasi menemukan oleh diri sendiri, bukan ditemukan
demikian, siswa menjadi bosan karena tidak oleh orang lain atau sumber lain. Siswa
adanya dinamika, inovasi, kreativitas, dan diminta untuk mencari tahu atau
siswa belum dilibatkan secara aktif sehingga membayangkan sesuatu. Pembelajaran
guru sulit mengembangkan atau meningkatkan discovery memberi kesempatan bagi siswa
pembelajaran agar benar-benar berkualitas. untuk mengumpulkan, menyusun,
Dengan penerapan Metode Pembelajaran memanipulasi, dan menganalisis data karena
Discovery Learning diharapkan mampu guru tidak memberi tahu siswa secara
membantu siswa dalam memahami konsep langsung, tetapi siswa menemukan konsep
yang mereka pelajari dan membantu mereka melalui serangkaian data atau informasi yang
menemukan kaitan antar konsep. Hal ini diperoleh melalui pengamatan atau percobaan
penting bagi siswa dalam mempelajari bidang (Aulss and Shore, 2008, p.121).
studi Bahasa Inggris. Sehingga dengan
penerapan Metode Pembelajaran Discovery Metode pembelajaran discovery
Learning diharapkan dapat meningkatkan menuntut guru untuk lebih kreatif menciptakan
aktivitas siswa dan hasil belajar siswa, serta situasi yang dapat membuat siswa belajar aktif
guru tidak lagi menjadi pusat pembelajaran. menemukan pengetahuan sendiri.
Guru hanya akan menjadi fasilitator dan Pembelajaran discovery melalui kegiatan
mengontrol aktivitas belajar siswa dalam eksperimen dapat menambah pengetahuan dan
proses pembelajaran. Dengan penerapan keterampilan siswa secara stimulan (Sani,
Metode Pembelajaran Discovery Learning, 2013, p.98). Keunggulan discovery learning :
maka diharapkan pelajaran Bahasa Inggris 1. Membantu siswa mengembangkan;
menjadi bidang studi yang disenangi, mempersiapkan, menguasai keterampilan
sehingga pada akhirnya akan meningkatkan dalam proses kognitif.
aktivitas dan hasil belajar Bahasa Inggris 2. Siswa memperoleh
siswa. Oleh karena itu berdasarkan latar pengalaman/pengetahuan bersifat
belakang di atas, dengan mengacu pada individual sehingga sulit dilupakan.
strategi eksporitori, penulis akan melakukan 3. Dapat membangkitkan semangat belajar
penelitian dengan judul yaitu, meningkatkan siswa.
hasil belajar Bahasa Inggris melalui Metode 4. Memberi kesempatan kepada siswa untuk
Pembelajaran Discovery Learning di Kelas X berkembang maju sesuai kemampuan
TPM SMKN 1 Kalitengah Kabupaten
masing-masing.
Lamongan.
5. Mengarahkan cara belajara siswa.
Berdasarkan studi pendahuluan yang 6. Membantu menaikkan rasa percaya diri
dilakukan peneliti melalui wawancara dengan siswa.
guru mata pelajaran Bahasa Inggris Kelas X 7. Strategi berpusat pada siswa bukan pada
TPM dan hasil observasi, ditemukan bahwa guru.
Rendahnya hasil belajar siswa menguasai pengalaman, dan mendapatkan
merupakan akibat dari banyak faktor informasi atau menemukan.
diantaranya yaitu sarana dan parasarana berupa Menurut Bloom yang dikutip Sudjana
media pembelajaran yang kurang memadai, (2002, pp.22-23) menyatakan bahwa: hasil
minat serta motivasi siswa rendah yang belajar diklasifikasikan menjadi tiga ranah
menyebabkan siswa kurang aktif dalam kognitif, ranah afektif dan ranah psikomotor.
mengikuti kegiatan belajar mengajar, metode Ranah kognitif berkenaan dengan hasil belajar
mengajar guru masih menggunakan metode intelektual yang terdiri dari enam aspek yakni
yang kurang bervariasi dan kurang sesuai. pengetahuan dan ingatan, pemahaman,
Untuk mengatasi hal tersebut perlu diupayakan aplikasi, analisis, sintesis dan evaluasi. Ranah
langkah-langkah yang dapat dilaksanakan baik afektif berkenaan dengan sikap yang terdiri
oleh siswa maupun guru. Guru hendaknya dari lima aspek yakni penerimaan jawaban
mengemas proses belajar mengajar dengan atau reaksi, penilaian, organisasi dan
metode yang tepat dan menarik dalam internalisasi. Ranah psikomotor berkenaan
penyajiannya. Salah satu langkahnya adalah dengan hasil belajar keterampilan dan
menggunakan metode variasi dan bantuan alat kemampuan bertindak.
peraga. Salah satu metode yang di gunakan
yaitu Metode Pembelajaran Discovery Hasil belajar adalah kemampuan yang
Learning. dimiliki peserta didik setelah ia menerima
pengalaman belajarnya (Sudjana, 2002, p.22).
Berdasarkan latar belakang tersebut Hasil belajar terwujud dalam perubahan
agar hasil belajar siswa Kelas X TPM SMKN tingkah laku dari tidak tahu menjadi tahu dan
1 Kalitengah dalam mata pelajaran Bahasa dari tidak mengerti menjadi mengerti. Hal ini
Inggris Mengungkapkan ungkapan kalimat sejalan dengan yang diungkapkan Arikunto
rencana dan niat dapat meningkat, maka (1992, p.7) yang menyatakan bahwa “Tujuan
penulis mencoba mengangkat sebuah penilaian hasil belajar adalah untuk
penelitian dengan judul “Upaya mengetahui apakah materi yang sudah
meningkatkan hasil belajar siswa dalam dipahami oleh peserta didik dan apakah
mata pelajaran Bahasa Inggris melalui metode yang digunakan sudah tepat atau
Metode Pembelajaran Discovery Learning belum”.
Pada Siswa Kelas X TPM SMKN 1
Kalitengah. Anita Lie (2008, p.56) menyatakan
bahwa Metode Pembelajaran tipe Discovery
KAJIAN PUSTAKA Learning atau bertukar pasangan merupakan
Belajar merupakan proses hidup yang teknik belajar yang memberi kesempatan siswa
dijalani manusia untuk mencapai kompetensi untuk bekerja sama dengan orang lain. Teknik
pengetahuan, keterampilan dan sikap. Belajar ini bisa digunakan dalam semua mata pelajaran
dalam Rahyubi (2012, p.3) adalah memperoleh dan untuk semua tingkatan usia anak didik.
pengetahuan melalui pengalaman, mengingat,
menguasai pengalaman, dan memperoleh atau Langkah-langkah Metode Pembelajaran
menemukan informasi. Belajar dilakukan kooperatif tipe Discovery Learning ini adalah
untuk mendapatkan perubahan dalam hidup sebagai berikut:
melalui pengalaman. Perubahan yang 1. Guru menyiapkan beberapa konsep/topik
didapatkan berupa perubahan pengetahuan,
yang cocok untuk sesi review (satu sisi
perubahan sikap dan perubahan keterampilan.
kartu soal dan satu sisi berupa kartu
Hilgrad dan Bower dalam jawaban beserta gambar).
Baharuddin dan Wahyuni (2010, p.13) 2. Setiap peserta didik mendapat satu kartu
menjelaskan belajar memiliki arti dan memikirkan jawaban atau soal dari
memperoleh pengetahuan atau menguasai kartu yang dipegang.
pengetahuan melalui pengalaman, mengingat, 3. Peserta didik mencari pasangan yang
mempunyai kartu yang cocok dengan
kartunya (kartu soal/kartu jawaban), Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini
peserta didik yang dapat mencocokkan terdiri dari Lembar observasi, Panduan
kartunya sebelum batas waktu diberi wawancara, Dokumentasi, Catatan lapangan.
point). Selain itu, media yang digunakan untuk
4. Setelah itu babak dicocokkan lagi agar penelitian ini melalui media online, yaitu
tiap peserta didik mendapat kartu yang aplikasi whatsapp dan Google Classroom.
berbeda dari sebelumnya. Dikarenakan sistem pembelajaran daring
(ganjil genap). setelah proses belajar mengajar
setiap putarannya dilakukan dengan cara
mengkalkulasikan hasil pengamatan terhadap
METODE PENELITIAN Hasil Belajar pada setiap akhir putaran.
Jenis penelitian ini adalah penelitian Analisis ini dihitung dengan menggunakan
tindakan. Menurut Zuriah, (2004, p.54) statistik sederhana yaitu:
penelitian tindakan menekankan kepada
kegiatan (tindakan) dengan menguji cobakan 1. Untuk menilai hasil belajar siswa
suatu ide ke dalam praktek atau situasi nyata Peneliti melakukan penjumlahan nilai
dalam skala mikro yang diharapkan kegiatan yang diperoleh atas pengamatan terhadap hasil
tersebut mampu memperbaiki, meningkatkan belajar siswa , yang selanjutnya dibagi dengan
kualitas dan melakukan perbaikan sosial. jumlah peserta didik yang ada di kelas
tersebut.
Nasution (2004, p.44) menjelaskan
bahwa lokasi penelitian menunjukkan pada 2. Kriteria keberhasilan
pengertian tempat atau lokasi sosial penelitian
Untuk melihat peningkatan hasil
yang dicirikan oleh adanya unsur yaitu pelaku,
belajar siswa dari satu pertemuan ke
tempat, dan kegiatan yang dapat di observasi.
pertemuan selanjutnya, dan dari siklus I ke
Penelitian ini dilaksanakan di SMKN 1
siklus II digunakan persentase. Menurut
Kalitengah Kabupaten Lamongan. Subjek
Yanuar (2005, p.45) adapun kategori
penelitian adalah peserta didik Kelas X TPM
penilaian :
SMKN 1 Kalitengah dengan jumlah peserta
didik 35 Orang. Penelitian tindakan kelas ini 76 % - 100% Baik
dilakukan pada semester I (Ganjil) tahun
ajaran 2020/2021. Pelaksanaan penelitian 51% - 75% Cukup
mulai dari perencanaan sampai penulisan 26% - 50% Kurang
laporan hasil penelitian dari Oktober-
Desember 2020. 0% - 25% Tidak

Jenis data dalam penelitian ini adalah Apabila rata-rata peserta didik telah
data Primer dan Data Sekunder. Setiap siklus diatas 75 maka pendekatan ini dikatakan
dimulai dari perencanaan (planning), tindakan berhasil.
(action), pengamatan (observation), refleksi
HASIL PENELITIAN
(reflection) yaitu perenungan terhadap
Deskripsi data yang akan dipaparkan
perencanaan kegiatan tindakan dan kesuksesan
berikut ini diperoleh dari temuan data di
hasil yang diperoleh”. Dalam penelitian ini,
lapangan terhadap peningkatan hasil belajar
data yang digunakan adalah data kuantitatif
siswa dalam pembelajaran Bahasa Inggris
dan data kualitatif. Data kuantitatif berupa nilai
materi Plans and Intentions. Di Kelas X TPM
yang diperoleh dari pengamatan terhadap hasil
SMKN 1 Kalitengah Kabupaten Lamongan,
belajar siswa . Data kualitatif berupa observasi
melalui penerapan Metode Pembelajaran
dari setiap kegiatan yang dilakukan oleh guru
Discovery Learning.
dan peserta didik . Sumber data diperoleh dari
subjek yang diteliti yaitu peserta didik Kelas
1. Siklus Pertama
X TPM SMKN 1 Kalitengah Kabupaten
Lamongan.
Siklus pertama dalam penelitian Sumber: Pengolahan data ulangan harian siswa
tindakan ini dilaksanakan sebanyak 1 kali
Berdasarkan tabel diatas, dapat
pertemuan. Selanjutnya untuk hasil belajar
diketahui bahwa hasil belajar siswa dalam
siswa pada siklus I diperoleh hasil dengan
mata pelajaran Bahasa Inggris sudah tinggi.
menggunakan Metode Pembelajaran Discovery
Hal ini terlihat banyak jumlah siswa yang
Learning sebagai berikut:
tuntas. Jumlah siswa yang tuntas pada siklus II
Tabel 1. Hasil Pengamatan Terhadap adalah sebanyak 12 orang dengan persentase
Hasil belajar siswa Pada Siklus I (43.33%). Sedangkan jumlah siswa yang tidak
No Hasil Belajar Jumlah tuntas hanya sebanyak 2 orang atau sebesar
1 Tuntas 5 (65.67%). Sementara itu, skor rata-rata hasil
2 Tidak Tuntas 30 belajar siswa untuk siklus II adalah 84.73.
Sumber: Pengolahan data tugas harian siswa
Berdasarkan diagram diatas terlihat
Berdasarkan tabel diatas, dapat bahwa persentase tertinggi terdapat pada
diketahui bahwa hasil belajar siswa dalam jumlah siswa yang tuntas. Selain itu, pada
mata pelajaran Bahasa Inggris Plans and diagram diatas dapat kita mengamati bahwa
Intentions .masih rendah. Hal ini terlihat rata-rata capaian hasil belajar siswa sudah
banyak jumlah siswa yang tidak tuntas. Jumlah berada diatas standar yang telah ditetapkan
siswa yang tidak tuntas pada siklus I adalah atau sudah berada di atas KKM. Untuk itu,
sebanyak 22 orang dengan persentase tindakan pelaksanaan pembelajaran dengan
(73.33%). Sedangkan jumlah siswa yang tuntas menggunakan model pembelajaraan
hanya sebanyak 8 orang atau sebesar Pembelajaran Discovery Learning tidak perlu
(26.67%). Sementara itu, skor rata-rata hasil dilanjutkan pada sisklus berikutnya.
belajar siswa untuk siklus I adalah 33.93%. Perkembangan hasil belajar siswa pada siklus I
Jadi, terlihat bahwa persentase dan siklus II dapat dilihat pada data berikut:
tertinggi terdapat pada jumlah siswa yang tidak
tuntas. Selain itu, pada diagram diatas dapat
kita mengamati bahwa rata-rata capaian hasil
belajar siswa masih di bawah standar yang Tabel 3. Perkembangan Rata-rata Hasil
telah ditetapkan atau masih di bawah KKM. belajar siswa antara Siklus I dan Siklus II
Untuk itu, di perlukan lanjutan pelaksanaan
pembelajaran dengan menggunakan Metode
Pembelajaran Discovery Learning pada sisklus Rata-rata Hasil
2. No Siklus Kategori
belajar siswa
2. Siklus kedua 1 I 50.8 Cukup
Siklus kedua dalam penelitian II 84.73 Baik
tindakan ini dilaksanakan sebanyak 2 kali
pertemuan. Selanjutnya untuk hasil belajar
siswa pada siklus II diperoleh hasil dengan
menggunakan model pembelajaraan Metode
Pembelajaran Discovery Learning sebagai
berikut: Berdasarkan tabel 3 diatas, perkembangan
rata-rata hasil belajar siswa pada siklus I dan
Tabel 2. Hasil Pengamatan Terhadap siklus II dapat disimpulkan bahwa terdapat
Hasil belajar siswa Pada Siklus II
peningkatan hasil belajar siswa, meskipun
No Hasil Belajar Jumlah peningkatan tidak begitu banyak dikarenakan
1 Tuntas 12 pembelajaran masih sistem ganjil genap,
Tidak Tuntas 23 dimana rata-rata hasil belajar siswa pada siklus
Jumlah 35 I adalah 50.8 meningkat menjadi 84.73 pada
siklus II. hal ini dapat dilihat bahwa terdapat 1. Guru harus mampu menggunakan
peningkatan sebesar 33.93 dalam hal hasil Metodeyang dapat menggali dan
belajar siswa. mengembangkan pengetahuan peserta
didik sehingga proses pembelajaran dapat
Selanjutnya, jumlah siswa yang tuntas
memotivasi peserta didik untuk mencari
setelah dilaksanakan pembelajaran dengan
pengetahuan baru.
menggunakan Metode Pembelajaran Discovery
Learning meningkatkan. Berikut ini tabel 2. Agar kegiatan pembelajaran dapat
perkembangan tingkat ketuntasan siswa. berhasil dengan baik, seorang guru
hendaknya selalu melibatkan peserta
Dari hasil analisis data hasil belajar didik secara aktif dan memberikan
peserta didik pada siklus II dapat dilihat kesempatan yang merata guna
bahwa hasil belajar siswa pada setiap siklus meningkatkan keaktifan pesertaa didk
mengalami peningkatan dan telah mencapai baik secara individu maupun kelompok.
target ditentukan yaitu 75, maka penelitian ini
dihentikan dan tidak di lanjutkan siklus
DAFTAR PUSTAKA
berikutnya.
Anita Lie .2008. Metode dan Model – model
PEMBAHASAN Mengajar Jakarta : Rineka Cipta.
Berdasarkan analisis terhadap hasil
belajar peserta didik pada siklus II, maka Arikunto 2005. Dasar-Dasar Proses Belajar
Mengajar. Bandung : Sinar Baru
terjadi peningkatan hasil belajar siswa dari
siklus I ke siklus II. Hasil belajar siswa pada Algesindo
siklus I adalah 50.8 meningkat menjadi 84.73. Baharuddin. Esa Nur Wahyuni. Teori Belajar
Berdasarkan uraian diatas, dapat dan Pembelajaran. 2010. Yogyakarta :
Ar-Ruzz Media.
disimpulkan bahwa Metode Pembelajaran
Discovery Learning dapat meningkatkan hasil
Kemmis, S dan R. Mc Taggart. (1988).
belajar siswa dalam mata pelajaran Bahasa
The Action Research Planner.
Inggris bab mengungkapkan rencana dan niat
Victoria: Deakin University.
di SMKN 1 Kalitengah.
Nasution (2004). Paradigma Pendidikan
KESIMPULAN
Islam. Bandung: PT Remaja Rakarya.
Berdasarkan hasil penelitian dan
pembahasan yang telah dikemukakan pada bab Rahyubi .2012. Teori-Teori Belajar dan
sebelumnya, maka dapat disimpulkan bahwa Aplikasi PembelajaranMotorik :
dapat disimpulkan bahwa Metode Deskripsi dan Tinjauan Kritis. 2012.
Pembelajaran Discovery Learning dapat Bandung : Nusa Media.
meningkatkan hasil belajar siswa dalam mata
pelajaran Bahasa Inggris bab mengungkapkan Yanuar. 2005. Manajeman Penelitian. Jakarta:
rencana dan niat di SMKN 1 Kalitengah. Rineka Cipta.

Hasil belajar siswa dari siklus I ke Zuriah. 2003. Konsep-Konsep dan Teknik
siklus II mengalami peningkatan. Hasil belajar Supervisi Pendidikan Dalam Rangka
siswa pada siklus I adalah 50.8 (Cukup) Pengembangan Sumber Daya
meningkat menjadi 84.73 (baik) pada siklus II Manusia. Jakarta: Rineka Cipta.
dengan peningkatan sebesar 33.93%.
SARAN
Berdasarkan kesimpulan di atas, maka
dapat dikemukakan beberapa saran sebagai
berikut :

Anda mungkin juga menyukai