Anda di halaman 1dari 7

Akhlak

-Kelompok VIII-
Anggota Kelompok

Chalik Alamsyah

Ikhsan Fikarussujud
Pengertian
Akhlak itu ada dua yaitu akhlak Mahmudah dan akhlak Madzmumah. Akhlak
mahmudah yaitu akhlak yang terpuji atau mulia (karimah). Akhlak ini sangat besar
artinya bagi kehidupan seorang muslim, baik dalam hubungannya dengan dirinya
sendiri , keluarga, masyarakat dengan profesinya,dalam hubungannya dengan
rasulullah dan yang terpuncak dalam hubungannya dengan Allah SWT.
Sesungguhnya dengan akhlak terpuji inilah manusia dapat mempertahankan
martabatnya selaku makluk yang termulia, sebagaimana dinyatakan Allah dalam
firman-Nya tersebut dalam surat at-Tin ayat 4, yang artinya “Niscaya sungguh KAMI
ciptakan manusia itu sebagus-bagusnya ciptaan”. Sedangkan akhlak madzmumah
(tercela) atau akhlak yang menjijikkan (radzilah) adalah akhlak yang bila disandang
oleh seseorang menjadikan dirinya akan dijauhi dalam berbagai macam pergaulan
yang terhormat. Pada umumnya berbagai macam sifat yang dikatagorikan sebagai
akhlak tercela biasanya disandang oleh seseorang yang hatinya belum tersentuh
oleh ajaran-ajaran Allah.
Jadi dapat disimpulkan bahwa definisi akhlak adalah keadaan jiwa yang
mendorong melakukan suatu perbuatan secara spontan tanpa pertimbangan dan
proses berfikir terlebih dahulu tanpa ada unsur keterpaksaan.
Tujuan
Tujuan mempelajari ilmu akhlak adalah :
a. Supaya dapat terbiasa melakukan yang baik, indah,
mulia serta menghindari yang buruk, jelek, hina dan
tercela.
b. Dapat menetapkan sebagian perbuatan lainnya
sebagai yang baik dan sebagian perbuatan lainnya
sebagai yang buruk.
c. Untuk membersihkan kalbu dari kotoran-kotoran
hawa nafsu dan amarah, sehingga hati menjadi bersih.
Ruang lingkup
Ruang lingkup pembahasan ilmu akhlak adalah : membahas tentang perbuatan-
perbuatan baik maupun buruk. Ilmu akhlak dapat pula disebut sebagai ilmu yang
berisi pembahasan dalam upaya mengenal tingkah laku manusia, kemudian
memberikan nilai-nilai atau hukum kepada perbuatan tersebut, yaitu apakah
pebuatan tersebut tergolong baik ataupun buruk. Dengan demikian objek
pembahasan ilmu akhlak berkaitan dengan norma atau penilaian terhadap suatu
perbuatan dengan dilakukan oleh seseorang. Pokok-pokok masalah yang dibahas
dalam ilmu akhlak pada intinya adalah : perbuatan manusia, perbuatan tersebut
selanjutnya ditentukan kriterianya apakah baik atau buruk.

Dalam agama islam, ajaran moral, akhlak atau ihsan bersumberkan pada ajaran Al-
qur’an dan Al-hadist yang shahih. Kedua sumber ini cukup sempurna memberikan
ajaran yang berhubungan dengan pembentukan watak ataupun kepribadian
seseorang, hingga baginya tidak memerlukan sama sekali tambahan ataupun rekaan
dari manusia.ia bagaikan sumber mata air yang bening, yang tak putus dan tidak
habis-habisnya mengalirkan air yang melimpah ruah, yang senantiasa menyediakan
diri untuk membersihkan diri dan diteguk sepuas-puasnya oleh siapapun juga yang
merasa dahaga.
Sumber
Sumber akhlak adalah wahyu (al-Qur’an dan al-Hadits).
Sebagai sumber akhlak, wahyu menjelaskan bagaimana
berbuat baik. al-Qur’an bukanlah hasil renungan
manusia, melainkan firman Allah s.w.t. yang Maha
Pandai dan Maha Bijaksana. Oleh sebab itu, setiap
muslim berkeyakinan bahwa isi al-Qur’an tidak dapat
dibuat dan ditandingi oleh buatan manusia. Sumber
akhlak yang kedua yaitu al-Hadits meliputi perkataan,
ketetapan dan tingkah laku Rasulullah s.a.w.
- Terima Kasih -

Anda mungkin juga menyukai