PENDAHULUAN
A. Latar belakang
Sebelum melangkah lebih jauh membahas materi, seyogyanya perlu
dimengerti bahwa ahlak merupakan suatu sifat yang tertanam dalam jiwa yang
dari padanya timbul perbuatan-perbuatan dengan mudah, dengan tidak
memerlukan pertimbangan terlebih dahulu. sedangkan ilmu akhlak adalah ilmu
yang menjelaskan arti baik dan buruk, dan menerangkan apa yang harus
diperbuat oleh sebagian manusia terhadap sesamanya dan menjelaskan tujuan
yang hendak dicapai oleh manusia dalam perbuatan mereka dan menunjukkan
yang lurus yang harus diperbuat. Ilmu Akhlak sering disamakan dengan ethika,
namun diantara keduanya memiliki perbedaan yaitu etika menentukan baik dan
buruk perbuatan manusia dengan tolak ukur akal pikiran, sedangkan ilmu
akhlak menentukannya dengan tolak ukur ajaran agama. Dengan demikian
objek pembahasan ilmu akhlak berkaitan dengan norma atau penilaian terhadap
suatu perbuatan yang dilakukan oleh seseorang.
Kaitannya dengan akhlak seseorang, itu tidak terlepas dari tingkah laku
(sikap) dengan sesama dan penciptanya (Tuhannya). Maka dalam hal ini ilmu
akhlak tentunya mempunyai hubungan-hubungan yang terkait dengan ilmu-
ilmu lainnya, baik dari segi tujuan, konsep dan kontribusi ilmu akhlak terhadap
ilmu-ilmu tersebut dan sebaliknya bagaimana kontribusi ilmu lain terhadap
ilmu akhlak.
B. Rumusan masalah
1. Pengertian ilmu ahlak
2. Pengertian ilmu pendidikan
3. Bagaimana hubungan ilmu akhlak dengan ilmu pendidikan?
C. Tujuan
Untuk mengetahui hubungan ilmu ahlak dengan ilmu pendidikan
.
BAB II
PEMBAHASAN
BAB III
PENUTUP
A. Simpulan
Antara ahlak dengan ilmu pendidikan mempunyai hubungan yang sangat
mendasar dalam hal teoritik dan pada tatanan praktisnya. sebab, dunia
pendidikan sangat besar sekali pengaruhnya terhadap perubahan perilaku, ahlak
seseorang. Berbagai ilmu diperkenalkan, agar siswa memahaminya dan dapat
melakukan suatu perubahan pada dirinya. Apabila siswa diberi pelajaran
“Ahlak”, pendidikan mengajarkan bagaimana seharusnya manusia itu bertingkah
laku, bersikap terhadap sesamanya dan penciptanya (Tuhan).
Dengan demikian, posisi ilmu pendidikan strategis sekali jika dijadikan
pusat perubahan perilaku yang kurang baik untuk diarahkan menuju perilaku
yang baik. oleh karena itu, dibutuhkan beberapa unsur dalam pendidikan untuk
bisa dijadikan agen perubahan sikap dan perilaku manusia. Dari tenaga pendidik
(pengajar) misalnya, perlu memiliki kemampuan profesionalitas dalam
bidangnya.
B. Saran
Kami menyadari makalah ini jauh dari sempurna maka dari itu kritik yang
membangun dari pembaca sangat kami harapkan untuk perbaikan. Harapan
pemakalah, semoga makalah ini dapat memberi pengetahuan baru dan bermanfaat
bagi kita semua