Anda di halaman 1dari 3

Nomor : T-PD.01.01.61.613.09.23.

559 Jakarta, 08 September 2023


Lampiran : -
Hal : Hasil Evaluasi Laporan Kegiatan Cegah
Tangkal Semester 1 Tahun 2023

Yth. Kepala Balai Besar POM di Banjarmasin


di tempat

Sehubungan dengan surat Saudara Nomor PD.01.01.22A.22A3.09.23.885 tanggal 3


September 2023 perihal Pelaporan Kegiatan Cegah Tangkal Kejahatan di Bidang Obat dan
Makanan, bersama ini kami sampaikan hal-hal sebagai berikut:
1. Kami mengucapkan terima kasih dan apresiasi atas kegiatan Cegah Tangkal periode
Semester 1 Tahun 2023 di wilayah kerja Saudara yang telah dilaksanakan dan
dilaporkan, yakni pelaksanaan tindak lanjut rekomendasi atas Analisis Kerawanan
Kejahatan Obat dan Makanan Tahun 2022. Total rekomendasi yang telah
ditindaklanjuti oleh Balai Besar POM di Banjarmasin selama Semester 1 Tahun 2023
berjumlah 9 dari 11 rekomendasi atau sebesar 82%.
2. Berdasarkan kegiatan Cegah Tangkal yang telah dilaksanakan, kami informasikan
bahwa:
a. Tindak lanjut rekomendasi Cegah Tangkal dapat dilaksanakan oleh seluruh
fungsi di Balai Besar POM di Banjarmasin baik pengujian, pemeriksaan, infokom,
dan penindakan. Rekomendasi Cegah Tangkal kiranya dapat dilaksanakan
secara berkelanjutan.
b. Rekomendasi Cegah Tangkal kiranya dapat dilaksanakan secara berkelanjutan
dan untuk rekomendasi yang belum dilakukan tindak lanjut agar dapat
ditindaklanjuti dan dilaporkan kepada Direktorat Cegah Tangkal.
c. Tindak Lanjut Rekomendasi Analisis Kejahatan Obat dan Makanan akan
dipergunakan sebagai data penilaian klasifikasi UPT oleh Biro Hukum dan
Organisasi pada Subunsur “Persentase Tindak Lanjut Rekomendasi Analisis
Kejahatan Obat dan Makanan”.
3. Di tahun 2023, Balai Besar POM di Banjarmasin ditargetkan untuk menyusun 2 (dua)
Analisis Kejahatan Obat dan Makanan. Berkaitan dengan hal tersebut, dapat kami
sampaikan beberapa hal sebagai berikut:
a. Analisis Kejahatan Obat dan Makanan dapat disusun berdasarkan data
kerawanan kejahatan, data tren atau potensi kejahatan Obat dan Makanan atau
hasil kegiatan penggalangan pemangku kepentingan dalam rangka pencegahan
kejahatan Obat dan Makanan.
b. Sebagai proses awal penyusunan analisis, dapat disusun analisis kerawanan
kejahatan Obat dan Makanan untuk memetakan kerawanan di wilayah kerja
Balai Besar POM di Banjarmasin. Namun demikian, pengumpulan data analisis
tidak terbatas pada data-data sekunder dan tersier seperti data kerawanan
kejahatan. Analisis dapat didukung oleh data-data primer seperti hasil survei,

Dokumen ini telah ditandatangani secara elektronik yang diterbitkan oleh Balai Sertifikasi Elektronik (BSrE), BSSN
hasil wawancara, hasil penelusuran lapangan, dan sebagainya untuk mendalami
data kerawanan kejahatan yang telah diperoleh.
c. Penyusunan analisis dapat mengacu pada Pedoman Pelaksanaan Cegah
Tangkal Kejahatan Obat dan Makanan. Analisis yang disusun diharapkan sesuai
dengan sistematika penulisan analisis sebagaimana tercantum pada Formulir
Analisis Kejahatan Obat dan Makanan SOP Makro POM-05.01/CFM.01/SOP.03.
d. Sebagai penilaian terhadap kegiatan penyusunan analisis, Kepala Balai Besar
POM di Banjarmasin diharapkan dapat memberikan penilaian terhadap analisis
yang disusun sesuai dengan unsur-unsur penilaian pada Pedoman Pelaksanaan
Cegah Tangkal Kejahatan Obat dan Makanan yaitu validitas, objektivitas, aktual,
sistematika penulisan, dan kemanfaatan. Penilaian dapat dilakukan sesuai
Formulir Evaluasi Kegiatan Cegah Tangkal Kejahatan Obat dan Makanan SOP
Makro POM-05.01/CFM.01/SOP.05.
e. Apabila analisis bersumber dari data hasil kegiatan penggalangan pemangku
kepentingan dalam rangka pencegahan kejahatan Obat dan Makanan, Balai
Besar POM di Banjarmasin dapat melaksanakan penggalangan sesuai dengan
panduan pada Pedoman Pelaksanaan Cegah Tangkal Kejahatan Obat dan
Makanan dengan menyasar pemangku kepentingan yang berkaitan dengan
pencegahan kejahatan Obat dan Makanan, seperti:
1) Pemangku kepentingan terkait penegakan hukum (Direktorat Intelkam Polda,
Korwas PPNS Polda, Kejaksaan Tinggi, BNN Provinsi/Kab/Kota, Polres
Kab/Kota).
2) Pemangku kepentingan terkait pembangunan ekonomi (Disperindag
Provinsi, perwakilan Bea Cukai, PD IAI Provinsi, GP Farmasi, pelaku usaha).
3) Pemangku kepentingan terkait dukungan sumber informasi (Bais TNI, PD IAI
Provinsi, Dinas Kesehatan Provinsi/Kab/Kota, perwakilan Bea Cukai, Jasa
Pos, Logistik, dan Forwarder, Perusahaan Otobus, Pemuda Pemudi
Penggiat Anti Narkoba (PUPAN), pelaku usaha).
4) Pemangku kepentingan terkait KIE (PD IAI Provinsi, Dinas Kesehatan
Provinsi/Kab/Kota, perwakilan Bea Cukai, Media cetak dan online,
Disperindag Provinsi, PUPAN, pelaku usaha).
f. Sebagai penilaian terhadap kegiatan penggalangan, Balai Besar POM di
Banjarmasin agar dapat mengukur persentase respon positif dari pemangku
kepentingan berdasarkan aspek penyelenggaraan kegiatan, materi
penggalangan, dan tindak lanjut penggalangan sebagaimana telah tercantum
pada Pedoman Pelaksanaan Cegah Tangkal Kejahatan Obat dan Makanan.
Penilaian dilakukan melalui pengisian kuesioner oleh pemangku kepentingan
sesuai Formulir Evaluasi Kegiatan Cegah Tangkal Kejahatan Obat dan Makanan
SOP Makro POM-05.01/CFM.01/SOP.05.

Dokumen ini telah ditandatangani secara elektronik yang diterbitkan oleh Balai Sertifikasi Elektronik (BSrE), BSSN
4. Laporan kegiatan cegah tangkal periode Semester 2 Tahun 2023 dapat mengacu
pada Formulir Pelaporan Kegiatan Cegah Tangkal Kejahatan di Bidang Obat dan
Makanan SOP Makro POM-05.01/CFM.01/SOP.04 dan diunggah melalui
https://bit.ly/laporangiatCT maksimal tanggal 10 Januari 2024.
5. Pedoman Pelaksanaan Cegah Tangkal Kejahatan Obat dan Makanan, SOP Makro
dan Formulir seluruh kegiatan cegah tangkal dapat diakses melalui
https://bit.ly/dokumenQMSCT2023.
Demikian kami sampaikan, atas kerja sama yang baik kami ucapkan terima kasih.

Direktur Cegah Tangkal,

I Gusti Ngurah Bagus Kusuma Dewa, S.Si, Apt, MPPM

Tembusan:
Plt. Deputi Bidang Penindakan

Dokumen ini telah ditandatangani secara elektronik yang diterbitkan oleh Balai Sertifikasi Elektronik (BSrE), BSSN

Powered by TCPDF (www.tcpdf.org)

Anda mungkin juga menyukai