Anda di halaman 1dari 10

PEMBERDAYAAN PEREMPUAN

DALAM MENURUNKAN STIGMA MASYARAKAT TENTANG HIV/AIDS PADA


TIM PENGGERAK PKK KECAMATAN WERU KABUPATEN SUKOHARJO

Titik Haryanti1*, Syefira Ayudia Johar2


1,2
Prodi Kesmas Universitas Veteran Bangun Nusantara Sukoharjo
*haryanti.titik@gmail.com
ABSTRAK
Peningkatan jumlah kasus di Kabupaten Sukoharjo sampai Februari 2019 adalah 529 orang perlu mendapat
perhatian. Peningkatan jumlah penderita HIV/AIDS pada kalangan perempuan terutama usia 20-40 tahun perlu
menjadi perhatian khusus. Sementara belum semua masyarakat mengetahui dengan benar tentang HIV/AIDS
sehingga stigma masyarakat tentang HIV/AIDS masih tinggi. Stigma masyarakat tentang penderita HIV/AIDS
terutama pada ibu rumah tangga berdampak pada program pencegahan dan penanggulangan HIV/AIDS. Untuk
itu, perlu pemberian pengetahuan tentang HIV/AIDS kepada Tim Penggerak PKK agar stigma masyarakat
pada ODHA menjadi rendah. Pengabdian kepada masyarakat ini dilakukan untuk memberikan pengetahuan
kepada pengurus Tim Penggerak PKK Kecamatan Weru Kabupaten Sukoharjo tentang stigma HIV/AIDS yang
berjumlah 65 orang. Metode pangabdian yang dilakukan dengan pemberdayaan perempuan melalui pemberian
pendidikan kesehatan tentang stigma HIV/AIDS pada pengurus PKK Kecamatan Weru yang berjumlah 6
orang. Evaluasi pemberdayaan dilakukan dengan pre-test dan post-test untuk mengetahui tingkat pemahaman
peserta. Keberhasilan program ditandai dengan pemberian pendidikan kesehatan dari pengurus pada anggota
PKK Kecamatan Weru, adanya peningkatan pengetahuan peserta tentang stigma HIV/AIDS dan kesediaan
mitra untuk menyampaikan informasi kepada pengurus dan anggota PKK dikelurahan/desa masing-masing.
Dari hasil kegiatan pelatihan yang diberikan kepada 6 orang pengurus PKK Kematan Weru diketahui ada
peningkatan rata-rata prosentase pengetahuan sebelum dan sesudah pelatihan sebesar 94,7%. Pemberian materi
tentang stigma HIV/AIDS dari salah satu perwakilan pengurus kepada 45 anggota PKK Kecamatan Weru
diketahui ada peningkatan rata-rata prosentase pengetahuan sebelum dan setelah pendidikan kesehatan sebesar
78%. Kegiatan PKM dinyatakan selesai dan berhasil dengan adanya kesediaan anggota PKK untuk
menyampaikan materi kepada pengurus dan anggota PKK ditingkat kelurahan/desa masing-masing.
Kata kunci: Pengetahuan, Pendidikan Kesehatan, Stigma HIV/AIDS.

ABSTRACT
The increase in the number of cases in Sukoharjo Regency until February 2019 was 529 people who needed
attention. The increase in the number of people living with HIV/AIDS among women, especially those aged
20-40 years, needs special attention. Meanwhile, not all people know correctly about HIV/AIDS, so the public's
stigma about HIV/AIDS is still high. The community's stigma about people living with HIV/AIDS, especially
housewives, has an impact on HIV/AIDS prevention and control programs. For this reason, it is necessary to
provide knowledge about HIV/AIDS to the PKK Mobilizing Team so that the stigma of the community on
PLWHA is low. This community service was carried out to provide knowledge to the management of the PKK
Mobilization Team, Weru District, Sukoharjo Regency about the stigma of HIV/AIDS, which totaled 65 people.
The community service method is carried out by empowering women through the provision of health education
about the stigma of HIV/AIDS to the PKK administrators in Weru District, totaling 6 people. Empowerment
evaluation was carried out with pre-test and post-test to determine the level of understanding of the
participants. The success of the program was marked by the provision of health education from the
administrators to PKK members in Weru District, an increase in participants' knowledge about the stigma of
HIV/AIDS and the willingness of partners to convey information to PKK administrators and members in their
respective sub-districts/villages. From the results of the training activities given to 6 PKK Kematan Weru
administrators, it is known that there is an average increase in the percentage of knowledge before and after
training by 94.7%. Giving material about the stigma of HIV/AIDS from one of the representatives of the
management to 45 members of the PKK in Weru District, it is known that there is an average increase in the
percentage of knowledge before and after health education by 78%. PKM activities were declared complete
and successful with the willingness of PKK members to deliver materials to the management and PKK members
at the respective sub-district/village levels.
Kata kunci: Knowledge, Health Education, HIV/AIDS Stigma

323
PENDAHULUAN
Epidemi HIV di dunia berdasarkan laporan dunia mulai menunjukkan penurunan
yang merupakan indikasi keberhasilan pencapaian tujuan ke-6 MDGs. UNAIDS
mencanangkan tujuan penanggulangan AIDS dunia untuk mengakhiri epidemi dengan 3
Zero (Zero infeksi baru, Zero kematian terkait AIDS, Zero stigma dan diskriminasi).
Berdasarkan data dari Kemenkes tahun 2015 jumlah penderita HIV/AIDS
berdasarkan pekerjaan diketahui bahwa ibu rumah tangga menduduki posisi kedua dengan
jumlah 10.626 orang. Di Kabupaten Sukoharjo diketahui bahwa terjadi peningkatan kasus
HIV/AIDS sampai Februari 2019 menjadi 537 orang menyebar pada 12 kecamatan yang ada
di Kabupaten Sukoharjo. Selain terjadi peningkatan kasus, yang memprihatinkan adalah
peningkatan kasus HIV/AIDS pada Ibu Rumah Tangga yang tertular dari suami 52 orang
pada tahun 2017 menjadi 62 orang pada bulan Februari 2019. Kecamatan Weru merupakan
daerah pedesaan namun jumlah penderita HIV/AIDS sampai Bulan Februari 2019 sebesar
29 orang (KPA Kabupaten Sukoharjo, 2019). Meskipun jumlah penderita HIV/AIDS
termasuk dalam kategori rendah dibandingkan dengan kecamatan lain di Kabupaten
Sukoharjo, namun setiap tahun mengalami peningkatan.
Dari hasil penelitian Haryanti (2015) diketahui bahwa faktor penyebab HIV/AIDS
di Kabupaten Sukoharjo faktor terbesar adalah tertular dari suami (39,30%), kemudian sek
bebas (35,7%), narkoba suntik (10,7%), tato (7,10%), tranfusi darah dan homosek masing-
masing 3,60%. Persepsi ODHA tentang stigma masyarakat terhadap HIV/AIDS diketahui
sebesar 67,9% berhubungan dengan umur (p value =0,001) dan pendidikan terakhir (p value
= 0,015), sementara dari uji multivariat disimpulkan bahwa pendidikan terakhir lebih
mempengaruhi dibandingkan umur ODHA (Haryanti, 2019). Hal ini perlu menjadi perhatian
karena ketidaktahuan mereka tentang penularan penyakit HIV/AIDS sehingga perlu untuk
memberikan pengetahuan kepada ibu-ibu agar dapat menjaga dirinya dari penularan
HIV/AIDS. Selain itu, pengetahuan yang belum benar tentang HIV/AIDS menyebabkan
masyarakat masih mempunyai stigma yang buruk terhadap ODHA. Stigma yang buruk pada
masyarakat menyebabkan terjadinya diskriminasi terhadap ODHA. Sementara ODHA
sendiri merasakan adanya stigma dan diskriminasi dari masyarakat tentang mereka. Stigma
dan diskriminasi masyarakat pada penderita HIV/AIDS tidak hanya memperburuk kondisi
penderita tetapi juga menjadi penghalang dalam program pencegahan dan penanggaulangan
HIV/AIDS.
Pengurus Tim Penggerak PKK Kecamatan Weru merupakan salah satu ujung tombak
dalam memberikan pengetahuan kepada ibu-ibu diwilayah masing-masing tentang stigma

324
HIV/AIDS. Pengurus Tim Penggerak PKK Kecamatan Weru merupakan perwakilan PKK
dari masing-masing desa/kelurahan yang ada di Kecamatan Weru Kabupaten Sukoharjo.
Oleh karena itu, penting untuk memberdayakan perempuan dalam rangka menurunkan
stigma HIV/AIDS pada PKK Kecamatan Weru dengan harapan agar mereka dapat
memberikan informasi tentang stigma HIV/AIDS kepada warga di kelurahan/desa masing-
masing melalui PKK kelurahan/desa.
Stigma masyarakat tentang HIV/AIDS yang buruk dapat memperburuk kondisi
penderita dan menjadi penghalang dalam program pencegahan dan penanggulangan
HIV/AIDS. Stigma ibu-ibu PKK Kecamatan Weru yang masih buruk tentang HIV/AIDS
perlu untuk diluruskan agar ODHA dapat hidup layak dan program pencegahan dan
penanggulangan HIV/AIDS dapat berjalan dengan baik. Oleh karena itu, salah satu upaya
untuk menyelesaikan permasalahan tersebut adalah dengan kegiatan pemberdayaan
perempuan dalam rangka penurunan stigma tentang HIV/AIDS pada Pengurus Tim
Penggerak PKK. Pengurus Tim Penggerak PKK mempunyai potensi yang besar dalam
membantu menyelesaikan permasalahan bangsa melalui potensi yang dimilikinya. Tim
Penggerak PKK mempunyai peran dalam menyelesaikan permasalahan perempuan, anak
dan keluarga terutama dalam bidang kesehatan. Peran aktif inilah yang harus ditangkap dan
diberdayakan dengan baik oleh pemerintah dan swasta dalam meningkatkan derajat
kesehatan masyarakat. Hal inilah yang kemudian menjadi sebuah gagasan untuk
meningkatkan pengetahuan tentang stigma HIV/AIDS melalui pemberdayaan perempuan.

METODE
Metode kegiatan yang dilaksanakan oleh tim PKM ini adalah memberikan
pendidikan kesehatan kepada mitra tentang penyakit HIV/AIDS, stigma dan diskriminasi
terhadap ODHA. Kegiatan dilaksanakan dalam 3 tahap, yaitu tahap pertama pemberian
Pendidikan Kesehatan, tahap kedua pendampingan dan tahap ketiga rencana tindak lanjut.
Kegiatan PKM dilaksanakan pada Tim Penggerak PKK di Kecamatan Weru
Kabupaten Sukoharjo. Jumlah Tim Penggerak PKK Kecamatan Weru Kabupaten Sukoharjo
sebanyak 65 orang. Kegiatan Pendidikan Kesehatan diberikan Kepada pengurus Tim
Penggerak PKK Kecamatan Weru sebanyak 6 orang sementara kegiatan pendampingan
diberikan Kepada 45 orang anggotan Tim Penggerak PKK Kecamatan Weru Kabupaten
Sukoharjo yang hadir pada saat pelaksanaan PKM.
Pelaksanaan pendidikan kesehatan pada 19 Agustus 2019 pada Pengurus Tim
Penggerak PKK Kecamatan Weru Kabupaten Sukoharjo sebanyak 6 orang yang terdiri dari

325
ketua, wakil ketua, sekretaris, bendahara, wakil bendahara dan ketua pokja IV. Metode
pendidikan kesehatan yang diberikan dalam bentuk pelatihan meliputi: materi 1 tentang
teknik penyampaian Pendidikan kesehatan dan materi 2 tentang penyakit HIV/AIDS, stigma
dan diskriminasi terhadap ODHA. Materi diberikan oleh dosen sebagai tim PKM.
Tahap pendampingan dilakukan pada tanggal 1 September 2019 pada 45 pengurus
Tim Penggerak PKK perwakilan dari masing-masing Desa/Kelurahan di Kecamatan Weru
Kabupaten Sukoharjo yang hadir pada saat kegiatan PKM. Materi diberikan oleh salah satu
perwakilan dan pengurus yang telah mendapatkan Pendidikan Kesehatan.
Monitoring dan evaluasi dilakukan kegiatan PKM dilaksanakan dengan pretest dan
posttest. Pretest dan posttest diberikan pada tahap pertama dan kedua. Kegiatan PKM
diakhiri dengan penandatanganan surat kesediaan peserta untuk memberikan Pendidikan
Kesehatan tentang HIV/AIDS Kepada anggota Tim Penggerak PKK di tingkat
Desa/Kelurahan masing-masing.

HASIL
Kegiatan PKM diawali dengan pemberian Pendidikan Kesehatan Kepada pengurus
Tim Penggerak PKK Kecamatan Weru. Pendidikan Kesehatan diberikan dalam bentuk
pelatihan tentang Teknik penyampaian Pendidikan Kesehatan dan Pendidikan Kesehatan
tentang HIV/AIDS, stigma dan diskriminasi Kepada ODHA. Sebelum kegiatan pelatihan
dimulai peserta diberikan soal pre test terlebih dahulu untuk mengetahui pengetahuan
sebelum dilakukan pelatihan. Setelah mengerjakan soal pre test peserta kemudian diberikan
pelatihan materi pertama tentang teknik penyampain materi. Setelah sesi diskusi materi
kedua diberikan terkait penyakit HIV/AIDS, stigma dan diskriminasi terhadap ODHA.
Sebelum kegiatan pelatihan ditutup maka peserta diberikan soal post test dengan soal yang
sama dengan soal pre test. Kegiatan pelatihan diakhiri dengan penentuan salah satu pengurus
yang akan memberikan materi pelatihan kepada seluruh anggota PKK Kecamatan Weru
Kabupaten Sukoharjo.
Dari hasil nilai pre test diketahui bahwa rata-rata pegetahuan pengurus PKK
Kecamatan Weru Kabupaten Sukoharjo tentang penyakit HIV/AIDS dan stigma terhadap
HIV/AIDS sebesar 69,17 dengan rata-rata nilai pos test sebesar 94,17 sehingga terdapat rata-
rata kenaikan pengetahuan sebesar 94,17%.

326
Gambar 1. Pelatihan Pengurus Tim Penggerak PKK
Pendampingan kegiatan penyampaian materi pelatihan oleh pengurus PKK
Kecamatan Weru Kabupaten Sukoharjo pada anggota PKK Kecamatan Weru dapat
terlaksana pada tanggal 12 September 2019 bersamaan dengan kegiatan pertemuan rutin
bulanan PKK kecamatan. Kegiatan ini baru dapat terselenggara karena terkendala padatnya
kegiatan di kecamatan dan puskesmas yang juga melibatkan pengurus dan anggota PKK
Kecamatan Weru Kabupaten Sukoharjo. Kegiatan penyampaian materi pelatihan pada
anggota PKK Kecamatan Weru Kabupaten Sukoharjo dilaksanakan pada sesi isian. Sebelum
pengurus yang telah ditunjuk untuk menyampaikan materi maka ketua tim pengabdian
kepada masyarakat memberikan penjelasan terlebih dahulu terkait dengan kegiatan yang
akan disampaikan.

Tabel 1. Hasil Pretest dan Posttest Pengurus Tim Penggerak PKK Kecamatan Weru
Kbupaten Sukoharjo
Nomor Peserta Pretest Postest Prosentase Kenaikan
1 65 90 89
2 60 90 89
3 70 95 94
4 80 100 99
5 80 100 99
6 60 90 89
Rata-rata 69,17 94,17 94,17

327
Sumber : Data Primer, 2021

Sebelum pemberian materi, semua peserta yang hadir diminta untuk mengisi soal pre
test terlebih dahulu. Dari 65 anggota PKK Kecamatan Weru Kabupaten Sukoharjo yang
dapat hadir pada kegiatan ini hanya 45 orang. Materi yang disampaikan oleh pengurus yang
ditunjuk. Materi berisi tentang penyakit HIV/AIDS dan stigma terhadap penderita
HIV/AIDS. Sebelum acara diakhiri peserta diminta untuk mengerjakan soal post test
terlebih dahulu.

Gambar 2. Pemberian Pendidikan Kesehatan Kepada Anggota Tim Penggerak PKK

Dari hasil nilai pre test dn post test diketahui bahwa rata-rata pengetahuan mitra
sebelum dilakukan pendidikan kesehatan tentang HIV/AIDS dan stigma terhadap penderita
HIV/AIDS sebesar 65,56%. Sementara rata-rata pengetahuan mitra setelah pendidikan
kesehatan sebesar 79% dan rata-rata persentase kenaikan pengetahuan mitra sebesar 78%.

328
Gambar 3. Mengerjakan pretest dan posttest

Kegiatan dilanjutkan dengan penandatanganan surat kesediaan menyampaikan


materi di kegiatan PKK masing-masing kelurahan yang diwakili oleh salah satu peserta.
Penandatanganan surat kesediaan menunjukkan kegiatan pendidikan kepada masyarakat
telah selesai dilaksanakan.

PEMBAHASAN
Tahap pertama dalam pengabdian ini adalah pemberian pelatihan kepada pengurus
Tim Penggerak PKK. Sebelum kegiatan pelatihan diberikan pretest dan posttest dengan soal
yang sama. Hal ini dilakukan untuk mengetahui apakah ada peningkatan pengetahuan
peserta sebelum diberikan pelatihan dengan setelah diberikan pelatihan tentang HIV/AIDS
dan stigma masyarakat terhadap penderita HIV/AIDS. Hasil pretest dan posttest menunjukkan
adanya perubahan pengetahuan pengurus Tim Penggerak PKK Kecamatan Weru Kabupaten
Sukoharjo dengan ditunjukkan adanya kenaikan prosentase rata-rata pengetahuan. Hal ini
menunjukkan bahwa terdapat perbedaan pengetahuan pengurus PKK Kecamatan Weru
Kabupaten Sukoharjo tentang penyakit HIV/AIDS dan stigma terhadap penderita HI/AIDS.
Artinya ada perubahan pengetahuan pengurus PKK Kecamatan Weru Kabupaten Sukoharjo
sebelum dan setelah diberikan pelatihan tentang penyakit HIV/AIDS dan stigma terhadap
penderita HIV/AIDS. Hal ini sejalan dengan penelitian Soekardi dan Marleniwati (2018)

329
bahwa pendidikan kesehatan tentang HIV-AIDS efektif untuk meningkatkan pengetahuan
ibu rumah tangga peserta arisan di Perum Korpri UPN tentang HIV-AIDS (pv=0,002). Hal
ini juga sejalan dengan penelitian Asmauryanah (2014) yang menyatakan bahwa ada
hubungan antara pengetahuan dengan upaya ibu hamil dalam pencegahan penularan HIV
dari ibu ke anak.
Tahap kedua dari pengabdian ini adalah pendampingan, yaitu penyampaian materi
pelatihan dari pengurus kepada anggota Tim penggerak PKK Kecamatan Weru Kabupaten
Sukoharjo. Kegiatan ini merupakan aplikasi dari pelatihan yang telah diberikan. Kegiatan
ini dilakukan oleh salah satu pengurus yang telah terpilih sesuai kesepakatan untuk
memberikan materi tentang HIV/AIDS dan stigma. Dari hasil pretest dan posttest diketahui
bahwa ada kenaikan rata-rata pengetahuan anggota sebelum dan setelah diberikan
Pendidikan Kesehatan. Hal ini menunjukkan bahwa ada perbedaan pengetahuan mitra
tentang HIV/AIDS dan stigma terhadap penderita HIV/AIDS sebelum dan setelah diberikan
pendidikan kesehatan. Artinya ada perubahan pengetahuan mitra tentang HIV/AIDS dan
stigma terhadap penderita HIV/AIDS sebelum dan setelah diberikan pendidikan kesehatan
oleh Pengurus PKK Kecamatan Weru Kabupaten Sukoharjo. Hal ini sejalan dengan
penelitian Rochmawati dan Novitasari (2016) bahwa ada perbedaan pengetahuan sebelum
dan sesudah diberikan pendidikan kesehatan tentang pencegahan penularan HIV dari ibu ke
anak (PPIA). Pendidikan kesehatan merupakan upaya yang direncanakan untuk
mempengaruhi orang lain, baik individu, kelompok, atau masyarakat. Harapannya mereka
dapat melakukan apa yang diinginkan oleh pelaku pendidikan atau promotor kesehatan
(Notoatmojo, 2012).
Tahap ketiga adalah rencana tindak lanjut dari kegiatan pengabdian masyarakat
dalam bentuk kesediaan pengurus dan anggota Tim Penggerak PKK Kecamatan Weru
Kabupaten Sukoharjo untuk menyampaikan materi tentang HIV/AIDS dan stigma kepada
pengurus dan anggota Tim Penggerak PKK di tingkat Desa/Kelurahan. Kegiatan ini hanya
dilakukan dengan penandantanganan surat kesediaan dari seluruh peserta kegiatan
pengabdian kepada masyarakat namun tidak sampai kepada pemantauan pelaksanaan
kegiatan penyampaian materi kepada pengurus dan anggota Tim Penggerak PKK ditingkat
Desa/Kelurahan karena keterbatasan dan tim pengabdian kepada masyarakat.

KESIMPULAN
Ada perbedaan rata-rata pengetahuan pengurus PKK Kecamatan Weru Kabupaten
Sukoharjo sebesar 94,17% sebelum dan setelah diberikan pelatihan tentang HIV/AIDS dan

330
stigma terhadap penderita HIV/AIDS. Ada perbedaan rata-rata pengetahuan anggota PKK
Kecamatan Weru Kabupaten tentang HIV/AIDS dan stigma terhadap penderita HIV/AIDS
sebesar 78% sebelum dan setelah diberikan pendidikan kesehatan tentang HIV/AIDS dan
stigma terhadap penderita HIV/AIDS oleh pengurus PKK Kecamatan Weru Kabupaten
Sukoharjo yang sebelumnya telah diberikan pelatihan. Seluruh pengurus dan anggota PKK
Kecamatan Weru bersedia menyampaikan pengetahuan tentang HIV/AIDS dan stigma
terhadap penderita HIV/AIDS kepada pengurus dan anggota PKK di Desa masing-masing.

UCAPAN TERIMA KASIH


Terima kasih kami ucapkan Kepada LPPM Universitas Veteran Bangun Nusantara
Sukoharjo yang telah memberikan dukungan pendanaan dalam kegiatan ini. Terima kasih
juga kami sampaikan Kepada Pengurus dan anggota Tim Penggerak PKK Kecamatan Weru
Kabupaten Sukoharjo yang telah berpartisipasi aktif dalam kegiatan ini.

DAFTAR PUSTAKA
1. KPAI. Laporan Perkembangan HIV/AIDS Tahun 2015.Jakarta. Kemenkes RI. 2019
2. KPA Kabupaten Sukoharjo. Laporan Perkembangan HIV/AIDS Kabupaten Sukoharjo
Tahun 2019. Sukoharjo. KPA Kabupaten Sukoharjo. 2019
3. Haryanti, Titik. Identifikasi Karakteristik dan Faktor Penyebab HIV/AIDS di Kabupaten
Sukoharjo. Sukoharjo: Univet Bantara. 2015
4. Haryanti, Titik. Perception of people living with HIV/AIDS on social stigma of
HIV/AIDS in Sukoharjo District. National Public Health Journal Volume 3 February
2019
5. Soekardi, R., & Marlinawati, U. Efektivitas Pendidikan Kesehatan Tentang Hiv-Aids
Pada Ibu Rumah Tangga Peserta Arisan Di Perum Korpri Upn Sambiroto Purwomartani
Sleman Yogyakarta 2017. Jurnal Medika Respati. 13(1) 2019.
http://medika.respati.ac.id/index.php/Medika/article/view/123/118.
6. Asmauryanah, Resty. Pencegahan Penularan HIV dari Ibu ke Bayi Di Puskesmas
Jumpangpandang Baru Makassar. Bagian Epidemiologi Fakultas Kesehatan Masyarakat
Universitas Hasanudin. 2014
7. BPS Kabupaten Sukoharjo. (2018). Kecamatan Weru Dalam Angka 2018.
https://sukoharjokab.bps.go.id/publication/download.html?nrbvfeve=YWJlMGVjNTk0
YjYxMjY4MmI3ZWExNGNm&xzmn=aHR0cHM6Ly9zdWtvaGFyam9rYWIuYnBz
LmdvLmlkL3B1YmxpY2F0aW9uLzIwMTgvMDkvMjYvYWJlMGVjNTk0YjYxMjY

331
4MmI3ZWExNGNmL2tlY2FtYXRhbi13ZXJ1LWRhbGFtLWFuZ2thLTIwMTguaHRt
bA%3D%3D&twoadfnoarfeauf=MjAxOS0wNS0wMiAwMzo0ODoxMQ%3D%3D.
8. Rochmawati, L., & Novitasari, R. Pengaruh Pendidikan Kesehatan Terhadap
Pengetahuan Dan Perilaku Pencegahan Penularan Hiv Dari Ibu Ke Anak (PPIA). Jurnal
Kebidanan. 5(1) 2016.
https://jurnal.unimus.ac.id/index.php/jur_bid/article/view/1817/1861
9. Notoatmojo, S. Promosi Kesehatan dan Perilaku Kesehatan. Edisi Revisi. Jakarta:
Rineka Cipta. 2012

332

Anda mungkin juga menyukai