Anda di halaman 1dari 41

OPERATING SYSTEM

By : Sendi Novianto
What’s in ?

Function
Architecture
Penamaan File
Akses File
Tipe File
Atribut File
Operasi File
What’s in ?

Function
Architecture
Penamaan File
Akses File
Tipe File
Atribut File
Operasi File
Function
• Menciptakan, memodifikasi dan menghapus berkas
• Menyediakan user interface yang friendly
• Transfer informasi antar berkas
• Menyediakan tipe pengaksesan terkendali seperti read, write, execute ataupun kombinasi
• Pada lingkungan sensitive informasi tersimpan aman dan rahasia
What’s in ?

Function
Architecture
Penamaan File
Akses File
Tipe File
Atribut File
Operasi File
Architecture
Architecture
Pile-File
• File pile merupakan struktur yang paling sederhana dan jarang
digunakan secara praktis.
• Contoh Penggunaannya : File Log, File system, Config.sys
• Isinya terdiri dari atribut dan value , contoh : nama = aplikasi virus
Architecture
Pile-File - Analisa
- Ukuran Record (R)
- Waktu Pengambilan Record (TF)
- Waktu Pengambilan Record berikutnya (TN)
- Waktu Penyisipan record berikutnya (TI)
- Waktu Pembaruan Record (TU)
- Waktu Pembacaan seluruh Record (TX)
- Waktu Reorganisasi File (TY)
Architecture
Pile-File (Analisis Kinerja-ukuran Record [R])
Rumus :
R = a’ (A+V+2)
Ket :
a’ : Rata – rata panjang atribut
A : Panjang rata – rata nama atribut
V : Panjang rata – rata nilai atribut
2 : Rata – rata panjang separator
Architecture
Pile-File (Analisis Kinerja-Waktu Pengambilan
record tertentu [TF])
• Waktu pengambilan record tertentu berhungan dengan Fetch record time (TF). Fetch
record time adalah waktu yang dibutuhkan untuk menemukan
suatu record didalam file pile. Waktu yang dibutuhkan sangatlah lama karena
didalam file pile, seluruh record harus dilalui untuk menemukan sebuah item data yang
dikehendaki.
• Ketentuannya, sebuah record dapat ditemukan setelah sedikitnya membaca satu
buah blok atau sebanyak – banyak pembacaan harus dilakukan terhadap semua
blok.
• Mekanisme penelusurannya dilakukan secara sekuensial. Jadi, penelusuran dilakukan
dari record awal sampai menemukan record yang dicari.
Architecture
Pile-File (Analisis Kinerja-Waktu Pengambilan
record tertentu [TF])
Rumus :
TF = ½ b (B/t’)

Atau

TF = ½ n (R/t’)

Ket :
b : Jumlah blok pada file
B : Ukuran blok
n : Jumlah record t’ = (t/2) * {R/(R+W)}
R : Ukuran Record
t’ : Bulk transfer rate
W : Ukuran interblock gap
Architecture
Pile-File (Analisis Kinerja-Waktu Pengambilan
record berikutnya [TN])
• Waktu pengambilan record berikutnya berhubungan dengan Get Next Time (TN).
Pada saat pengambilan record berikutnya, tidak terjadi pengurutan record,
pengambilan record berikutnya pada file pile dapat dilakukan dilokasi manapun.
Dengan demikian, karena posisi tidak diketahui, maka untuk
menemukan record penerus sama dengan mencari record tertentu.
• Pada file pile, waktu yang diperlukan untuk mendapatkan record berikutnya adalah
sama dengan waktu yang diperlukan untuk mendapatkan record tertentu. Karena
data tidak terurut, maka waktunya sama dengan waktu untuk
menemukan record tertentu

Rumus :
TN = TF
Architecture
Pile-File (Analisis Kinerja-Waktu Pengambilan
record berikutnya [TN])
Rumus :
TN = TF
Architecture
Pile-File (Analisis Kinerja-Waktu Penyisipan
record [TI])
• Waktu penyisipan record pada file pile berhubungan dengan insert time (TI). Data
yang terdapat pada file pile tidak terstruktur. Pada file pile,
penyisipan record dilakukan dengan cara menambahkan record di akhir file.

Rumus :
TI = s + r + btt +TRW

r = 1/2 ((60 x 1000) / RPM )

Berikut ini merupakan mekanisme penyisipan record pada file pile yang dilakukan
diakhir file.
- Cari akhir file (EOF = End Of file ), diperlukan waktu sebesar seek time (s).
- Cari sektor yang tepat, diperlukan waktu sebesar rational latency (r)
- Lakukan transfer data yang memerlukan waktu sebesar block transfer time (btt), dan
- Baca atau tulis block data dengan waktu sebesar waktu untuk baca – tulis (TRW)
Architecture
Pile-File (Analisis Kinerja-Waktu Pembaruan
record [TU])
• Waktu pembaruan record berhubungan dengan Update Time (TU).

Rumus :
TU = TF + TRW + TI
Mekanisme pembaruan record pada file pile sebagai berikut :
- Mencari posisi record yang diperbaharui, dan
- Memeriksa apakah ukuran tempat record masih memenuhi syarat.
Architecture
Pile-File (Analisis Kinerja-Waktu Pembaruan
record [TU])
• Syarat ukuran record pada file pile, yaitu :
• - Bila ukuran record baru lebih kecil dari ukuran record lama atau record baru sama
dengan record lama, maka dilakukan penimpaan record. Penimpaan yang dilakukan
pada file pile yaitu dengan cara melakukan penghapusan record kemudian lakukan
penulisan kembali di tempat tersebut.
• - Bila ukuran record lebih besar dari pada ukuran record lama, maka dilakukan
penghapusan dan penyisipan record baru diakhir file.

• Ketika melakukan pembaruan pada record terdapat dua kasus sebagai berikut :
• - Hanya dilakukan penimpaan. Hal ini, berarti tidak terjadi penyisipan record baru
diakhir file.
• - Dilakukan penandaan. Hal ini, berarti terjadi proses penandaan record yang akan
dihapus dan terjadi penyisipan di akhir file.
Architecture
Pile-File (Analisis Kinerja-Waktu Pembacaan
Seluruh Record [TX])
• Mekanisme pembacaan seluruh record pada file pile dilakukan secara sekuensial
yaitu : dibaca secara terurut dari record awal sampai record yang terakhir

Rumus :
TX = 2TF = n (R/t’)
Ket :
TF : waktu pengambilan record tertentu
n : Jumlah record
R : ukuran record
t’ : Bulk transfer rate
Architecture
Pile-File (Analisis Kinerja-Waktu Reorganisasi
File [TY])
Berikut ini merupakan alasan kinerja file yang dapat turun drastis,diantaranya.

• File telah berisi banyak record yang secara logik sebagai file yang sudah dihapus
• Banyak record yang telah ditambahkan ke pile sejak reorganisasi terakhir sehingga
banyak record yang tidak berada ditempat.

• Waktu reorganisasi file pada file pile berhubungan dengan reorganisasi File Time (TY).
Reorganisasi file sangatlah dibutuhkan, agar file dapat menjadi lebih ringkas dan
proses pengambilan record menjadi lebih cepat.

Rumus :
TY = (n+o) R/t’ + (n+o+d) R/t’

Ket :
n = Jumlah record
o = n insert
d = n delete
Architecture
File Sekuen (Sequential File)

• Sequential file merupakan suatu cara ataupun suatu metode penyimpanan dan
pembacaan data yang dilakukan secara berurutan. Dalam hal ini, data yang ada
akan disimpan sesuai dengan urutan masuknya.
• Dalam melakukan pembacaan data, juga akan dilakukan secara berurutan, artinya,
pembacaan akan dimulai dari data paling awal dan dilanjutkan dengan data
berikutnya sehingga data yang dimaksud bisa diketemukan.

• Definisi file sequensial


Terdiri dari kumpulan record fixed dan terurut berdasarkan ketentuan tertentu

Kelemahannya :

- Penyimpanan data tidak fleksibel


- Update dalam file cukup sulit
- Struktur file sederhana.
Architecture
File Sekuen (Sequential File)

Keuntungan
• Merupakan organisasi file yang sederhana. Jarak setiap aplikasi yang tersimpan
sangat jelas. Metode penyimpanan didalam memory sangat sederhana, sehingga
efisien untuk menyimpan record yang besar. Sangat murah untuk digunakan, sebab
medianya cukup menggunakan magnetic tape.

Kerugian
• Seandainya diperlukan perubahan data, maka seluruh record yang tersimpan
didalam master file, harus semuanya diproses.
• Data yang tersimpan harus sudah urut (sorted). Posisi data yang tersimpan sangat
susah untuk up-to-date, sebab master file hanya bisa berubah saat proses selesai
dilakukan. Tidak bisa dilkukan pembacaan secara langsung.
Architecture
File Sekuen Berindeks (Indexed-Sequential
File)
Sebelum kita mengarah pada definisi dari Organisasi Berkas Indeks Sequential, lebih baik
terlebih dahulu kita pahami dulu satu persatu dari pengertian Organisasi Berkas Indeks
Sequential tersebut.

• Organisasi File debut juga sebagai suatu teknik atau cara yang digunakan untuk
menyatakan dan menyimpan record–record dalam sebuah file.
• Campuran organisasi berkas langsung dengan organisasi berkas sekuensial
• Cocok untuk aplikasi yang memakai kedua jenis cara pengaksesan (langsung dan
sekuensial)
• Sangat berguna kalau kita pada suatu saat perlu mengakses satu record saja, dan
pada saat yang lain perlu mengakses banyak rekord sekaligus
• Sedangan pengertian dari Index Sequential File merupakan perpaduan terbaik dari
teknik Sequential dan random file. Pada teknik penyimpanan yang dilakukan,
menggunakan suatu index yang isinya berupa bagian dari data yang sudah tersortir.
Index ini diakhiri denga adanya suatu pointer (penunjuk) yang bisa menunjukkan
secara jelas posisi data yang selengkapnya. Index yang ada juga merupakan record-
key (kunci record), sehingga kalau recordkey ini dipanggil, maka seluruh data juga
akan ikut terpanggil.
Architecture
File Sekuen Berindeks (Indexed-Sequential
File)
organisasi berkas indeks sequential adalah Berkas/file yang disusun sedemikian rupa
sehingga dapat diakses secara sequential maupun secara direct (langsung) atau
kombinasi keduanya, direct dan sequential.

Contoh sederhana dari organisasi ini adalah susunan data yang ada di sebuah buku
kamus. Kita bisa mengakses buku kamus tersebut secara sequential (berurutan), maupun
melalui index (daftar isi) nya.

Definisi File Sekuensial Berindeks :


Struktur organisasi yang mengombinasikan indeks dengan sekuensial file

Keunggulan :
pencarian data dan update file berdasarkan 1 atribut tertentu jauh lebih baik daripada
sekuensial file
Architecture
File Berindek Majemuk (Multiple Indexed
File)
File Brindeks Majemuk (Multiple Indexed File) : File indeks berisi kumpulan isian indeks
untuk mengacu record di file utama. Isian indeks berisi pasangan nilai atribut kunci
record dan pointer acuan untuk pengaksesan seketika record tersebut, yaitu ( nilai kunci,
pointer ).

Pada file berindeks majemuk, pembaruan dilakukan terhadap file utama bukan file
overflow. Karena record dicari lewat indeks, maka indeks harus dinamis. Begitu terjadi
pembaruan ( insert, update, delete ), maka indeks –indeks diperbarui mengikuti
perubahan di file utama.

Definisi File Berindeks Majemuk :


- File indeks dengan banyak key
- Memungkinkan pencarian data dengan menggunakan lebih dari 1 atribut
- Cukup fleksibel
- Proses update kompleks
- Pengambilan record lebih mudah
Architecture
File Ber-Hash (Hashed File)

File ber-Hash (Hashed File) adalah Metode penempatan dan pencarian yang
memanfaatkan metode Hash disebut hashing atau ‘Hash addressing’ dan fungsi yang
digunakan disebut fungsi hashing / fungsi Hash.

Fungsi hashing atau fungsi Hash inilah yang dapat menjadi salah satu alternatif dalam
menyimpan atau mengorganisasi File dengan metode akses langsung. Fungsi Hash
berupaya menciptakan “fingerprint” dari berbagai data masukan.

Fungsi Hash akan mengganti atau mentransposekan data tersebut untuk menciptakan
fingerprint, yang biasa disebut Hashvalue (nilai Hash).

Definisi Hash File :


- Memungkinkan pencapaian record secara cepat berdasarkan rumus tertentu
- Format record tetap
Architecture
File Cincin (multiring file)
Multiring File merupakan metode pengorganisasian file yang berorientasi pada
pemrosesan subset dari record secara efisien.

Subset tersebut digambarkan sebagai grup dari beberapa record yang terdiri dari nilai
atribut yang biasa.

Contohnya “Semua pekerja yang berbicara bahasa Perancis”.

Subset dari record dihubungkan bersama secara eksplisit menggunakan pointer. Rantai
penghubung ini menentukan urutan anggota dari subset. Setiap subset mempunyai
record kepala yang merupakan record awal dari suatu rantai.
Sebuah record kepala berisi informasi yang berhubungan dengan seluruh record
anggota di bawahnya. Record-record kepala ini juga dapat dihubungkan menjadi
sebuah rantai.
Tipe rantai tertentu yang digunakan untuk menggambarkan hal ini dinamakan ring, yang
merupakan rantai di mana pointer anggota terakhir digunakan untuk menunjuk record
kepala dari rantai. Ring-ring dapat disarangkan dalam banyak level kedalaman. Dalam
hal ini record anggota dari ring level ke-i record kepala ring bawahan pada level i-1. Ring
level terbawah, yang berisi data terakhir, selalu dianggap berada pada level 1
Architecture
File Cincin (multiring file)

- Terdiri dari kumpulan record yang memiliki interkoneksi antar record


- Mempercepat pencarian
- Boros tempat karena membutuhkan pointer.
What’s in ?

Function
Architecture
Penamaan File
Akses File
Tipe File
Atribut File
Operasi File
Penamaan File

Pemakai mengacu file dengan nama simbolik. Tiap file di sistem harus mempunyai nama
unik agar
tidak ambigu. penamaan file dengan nama direktori tempat file memberi nama unik.
Tidak
diperbolehka nama file yang sama di satu direktori. Penamaan file berbeda sesuai
sistem. Terdapat 2 pendekatan, yaitu :
• sistem yang case sensitive : sistem membedakan antara huruf kecil dan huruf kapital
• sistem yang case insensitive : sistem tidak membedakan antara huruf kecil dan huruf
kapital
What’s in ?

Function
Architecture
Penamaan File
Akses File
Tipe File
Atribut File
Operasi File
Akses File
Cara akses perangkat penyimpanan :

1. Perangkat akses sekuensial (sequential access devices)


Proses harus membaca semua byte atau record file secara berurutan mulai dari awal,
tidak
dapat meloncati dan membaca di luar urutan, contoh : tape

2. Perangkat akses acak (random access devices)


Dimungkinkan dapat membaca byte atau record file di luar urutan, atau mengakses
rekord
berdasarkan kunci, bukan posisinya.

Kriteria memilih organisasi file / pengaksesan dasar file :


• redudansi kecil
• pengaksesan yang cepat
• kemudahan dalam memperbaharui
• pemeliharaan yang sederhana
• kehandalan yang tinggi
Akses File
Organisasi file / metode akses file :

1. pile file (file pile)


2. sequential file (file sekuensial)
3. indexed sequential file (file indeks sekuensial)
4. multiple indexed file (file berindeks majemuk)
5. hashed or direct file (file ber-hash)
6. multiring file (file cincin)
What’s in ?

Function
Architecture
Penamaan File
Akses File
Tipe File
Atribut File
Operasi File
Tipe File
♦ File regular : file berisi informasi terdiri dari file ASCII dan biner
♦ File direktori : merupakan file yang berisi infomrasi mengenai file-file yang termasuk
dalam
direktori itu.
♦ File spesial : merupakan nama logik perangkat I/O. Perangkat I/O dapat dipandang
sebagai file.
• file spesial karakter : berhubungan dengan perangkat I/O aliran karakter. File ini
memodelkan perangkat I/O seperti terminal, printer, port jaringan, modem, dll, alat yang
bukan penyimpan sekunder.
• file spesial blok : berhubungan dengan perangkat I/O sebagai kumpulan blok-
blok data (berorientasi blok)
What’s in ?

Function
Architecture
Penamaan File
Akses File
Tipe File
Atribut File
Operasi File
Atribut File
What’s in ?

Function
Architecture
Penamaan File
Akses File
Tipe File
Atribut File
Operasi File
Operasi File
Latihan Perhitungan kinerja File Pile, jika diketahui:
Parameter Hardisk
1. Putaran disk (RPM) = 6000rpm
2. Seek Time (s) = 5 ms
3. Transfer rate (t) = 2 Kbyte/ms atau 2048 byte/ms
4. Waktu untuk pembacaan dan penulisan (TRW) = 2 ms

Parameter Penyimpanan
1. Metode blocking : variable length spanned blocking
2. Ukuran blok (B) = 1024 byte
3. Ukuran Pointer blok (P) = 8 byte
4. Ukuran interblock gap (G) = 512 byte

Parameter File
1. Jumlah record di file (n) = 10600 rekord
2. Jumlah field rata-rata (a') = 5 field
3. Panjang nama rata-rata (A) = 7 byte
4. Panjang nilai rata-rata (v) = 15 byte

Parameter reorganisasi
1. Jumlah penambahan rekord (o) = 1000 rekord
2. Jumlah rekord ditandai sebagai dihapus (d) = 200 record

Parameter pemrosesan
1. Waktu untuk pemrosesan blok (c) = 2 ms

Hitung R, TF, TN, TI, TU, TX, TY...!


What’s in Next Chapter

Keamanan Sistem
Contact
Sendi Novianto
Bidang minat utama : game technology, Artificial
Intelligence, Image Processing, Pattern
Recognition, IOT
Bidang minat sekunder : Computer Graphics,
Operating System, Database, Web Programing
Email : sendi.novianto@dsn.dinus.ac.id
No. HP / Whatsapp : 0813 9010 5422
Tempat Ruang H.2.4

Anda mungkin juga menyukai