Anda di halaman 1dari 4

TUGAS RIVIEW RESUME TAFSIR TARBAWI

Dosen pengampu: Jamal Muhammad.M.Pd


Nama : Oktavia laida
Prodi : menejemen pendidikan Islam
Semester : 1

Pengertian
Pendidikan keluarga merupakan proses pemberian nilai-nilai positif bagi
tumbuh kembang anak sebagai fondasi pendidikan selanjutnya.
(Mansur)
Pendidikan keluarga adalah segala usaha yang dilakukan oleh
orang tua berupa pembiasaan dan improvisasi,untuk membantu
perkembangan pribadi anak. (Abdullah)
Pendidikan keluarga,sebagai usaha yang dilakukan oleh ayah dan
ibu sebagai orang yang diberi tanggung jawab untuk memberikan
nilai-nilai, akhlak, keteladanan dan kefitrahan (an-Nahlawi)
Kesimpulan: Pendidikan keluarga merupakan hal primer yang erat
kaitannya dengan awal pembentukan jati diri manusia.
Pandangan Al-Qur’an Mengenai Pendidikan Keluarga
QS.At-Tahrim ayat 6
Artinya : Hai orang-orang yang beriman, peliharalah diri kamu dan keluarga kamu
dari api yang bahan bakarnya adalah manusia-manusia dan batu-batu; Diatasnya
malaikat yang kasar-kasar, yang keraskeras, yang tidak mendurhakai Allah
menyangkut apa yang Dia perintahkan kepada mereka dan mereka mengerjakan
apa yang diperintahkan”.
Ayat ini memerintahkan Nabi Muhammad saw, dan setiap kepala keluarga
muslim,untuk memerintahkan keluarganya melaksanakan sholat secara baik dan
berkesinambungan ,pada setiap waktunya dan
bersungguh-sungguhlah engkau wahai Nabi Muhammad saw dalam bersabar
atasnya, yakni dalam melaksanakannya. Kami tidak meminta kepadamu rezeki
dengan perintah shalat ini, atau Kami tidak membebanimu untuk menanggung rezeki
bagi dirimu atau keluargamu, Kami-lah yang memberi jaminan rezeki kepadamu.
Dan kesudahan yang baik di dunia dan diakhirat adalah bagi orang-orang yang
menghiasi dirinya dengan ketakwaan.

Konsep Pendidikan Keluarga Dalam Telaah Al-Qur’an


1. Periode Konsepsi
2. Masa Kehamilan
3. Pasca Kehamilan

Obyek Pendidikan Keluarga


1. Pendidikan Suami
2. Pendidikan istri
3. Pendidikan Orang Tua
4. Pendidikan Anak

PESERTA DIDIK DALAM PERSEPEKTIF AL- QUR AN

peserta didik obyek pendidikan dalam perseftik al Qur an


Secara kodrati anak memerlukan pendidikan atau bimbingan dari orang dewasa.
Dasar kodrati ini dapat dimengerti dari kebutuhan-kebutuhan dasar yang dimiliki oleh
setiap anak yang hidup di dunia ini. Kebutuhan yang harus dipenuhi serta berbagai
potensi maupun disposisi untuk dididik, dibimbing dan diarahkan sehingga dapat
mengaktualisasikan dirinya dalam kehidupan.
Diantara ayat yang berbicara pentingnya seorang peserta didik, yaitu:
Surat At-Taubah Ayat 122
Artinya :"Tidak sepatutnya bagi orang-orang yang mukmin itu pergi semuanya (ke
medan perang). Mengapa tidak pergi dari tiap-tiap golongan diantara mereka
beberapa orang untuk memperdalam pengetahuan mereka tentang agama dan
untuk memberi peringatan kepada kaumnya apabila mereka telah kembali
kepadanya, supaya mereka itu dapat menjaga dirinya".
Penjelasan Dalam surat At-Taubah ayat 122 diatas menjelaskan tentang suatu
kaum yang mana sebagian dari kaum tersebut diperintahkan untuk mencari ilmu dan
sebagian yang lain diperintahkan untuk berjihad di jalan Allah, karena sesungguhnya
berjihad itu merupakan fardhu kipayah bagi manusia.
Makna dari fardhu kifayah tersebut adalah apabila dalam sebuah kaum atau Negara
yang mana sebagian diantara mereka pergi melaksanakan jihad, maka dosa yang
lainnya akan hilang, salah satunya adalah jihad tadi, menegakkan kebenaran,
menegakan hukum, memisahkan yang berseteru dan sebagainya. Dan fardhu 'ain
adalah kewajiban yang harus dilaksanakan oleh setiap muslim yang baligh dan
berakal, seperti : shalat, zakat dan puasa. Adapun sebahagian kecil dari mereka
yang kembali setelah mencari ilmu, mereka wajib untuk untuk memberikan
pengetahuan dan berdakwah kepada orang lain karena mencari ilmu itu mengajak
orang menuju jalan yang lurus.
Menuntut ilmu merupakan keutamaan yang paling besar dan memiliki kedudukan
yang paling mulia, sebagaimana hadits Rasul yang diriwayatkan oleh Muslim :
"Barang siapa yang Allah kehendaki menjadi baik maka dia akan difahamkan oleh
agama". Dan diriwayatkan pula oleh Imam Turmudzi dari Abi Darda : "Aku
mendengar Rasulullah SAW bersabda:
"Barang siapa menjalani suatu jalan untuk menuntut ilmu, maka dianugerahi Allah
kepadanya jalan ke syurga, dan sesungguhnya malaikat-malaikat merebahkan
sayapsayapnya karena ridha untuk orang yang mencari ilmu, dan sesungguhnya
orang yang berilmu akan dia mohon ampunkan baginya oleh makhluk yang ada
dilangit dan dibumi, dan keutamaan orang yang berilmu dan orang yang beribadah
tanpa ilmu bagaikan keutamaan bulan purnama diantara bintang-bintang, dan
sesungguhnya ulama itu pewaris para nabi, dan para nabi itu tidak mewariskan dinar
ataupun dirham akan tetapi mereka mewariskan ilmu, dan barang siapa yang
diwarisi ilmu maka ia akan mendapatkan keuntungan yang banyak". Belajar
mempunyai peranan yang penting dalam kehidupan. Dengan belajar orang jadi
pandai, ia akan mengetahui terhadap segala sesuatu yang dipelajarinya. Tanpa
belajar, orang tidak akan mengetahui sesuatu pun, disamping belajar dapat untuk
menambah ilmu pengetahuan baik teori maupun praktrk, belajar juga dinilai sebagai
ibadah kepada Allah. Orang yang belajar sungguh-sungguh disertai niat ikhlas ia
akan memperoleh pahala yang banyak. Belajar juga dinilai sebagai suatu perbuatn
yang dapat mendatangkan ampunan dari Allah S.W.T. orang yang belajar dengan
niat ikhlas kepada Allah diampuni dosanya.

PENDIDIK DAN TENAGA KEPENDIDIKAN DALAM PERSPEKTIF ALQURAN


Pada konsep Islam, perencanaan atau planning adalah gambaran dari sesuatu
kegiatan yang akan datang dengan waktu, metode tertentu.
Setiap apa yang diperbuat oleh manusia maka ia harus mempertanggung
jawabkannya. Agama mengajarkan umatnya untuk membuat perencanaan yang
matang dan itqan, karena setiap pekerjaan akan menimbulkan sebab akibat. Adanya
perencanaan yang baik akan menimbulkan hasil yang baik juga sehingga akan
disenangi oleh Allah.
Tentunya penilaian yang paling utama hanya penilaian yang datangnya dari Allah
Swt.
Perencanaan atau planning adalah kegiatan awal dalam sebuah pekerjaan dalam
bentuk memikirkan hal-hal yang terkait dengan pekerjaan itu agar mendapat hasil
yang optimal4 serta tidak terjadi dengan sia-sia.
surat Shaad ayat 27
Artinya: “Dan Kami tidak menciptakan langit dan bumi dan apa yang ada antara
keduanya tanpa hikmah (sia-sia), yang demikian itu adalah anggapan orangorang
kafir. Maka celakalah orang-orang kafir itu karena mereka akan masuk neraka.

EVALUASI DALAM PERSPEKTIF ALQURAN


Evaluasi dalam proses pendidikan merupakan hal yang sangat penting. Evaluasi
merupakan rangkaian akhir dari proses pendidikan. Evaluasi secara luas dilakukan
untuk mengetahui tingkat keberhasilan clan kelemahan suatu proses pendidikan
Islam (dengan seluruh komponen yang terlibat di dalamnya) dalam mencapai tujuan
pendidikan yang dicita-citakan. Evaluasi secara sederhana sebagai suatu kegiatan
untuk menentukan taraf kemajuan suatu pekerjaan dalam proses pendidikan
Evaluasi dalam Al-Qur'an
Ada beberapa istilah yang dapat dipergnnakan untuk memahami evaluasi di da1am
al-Qur'an. Beberapa istilah itu terutama al-Hisab, alHajidh, Tazkirah, al-Fitnah, Bala',
al-Inba: an-Nadz.ar, al-WaZ,?1, dan atTaqdir. Sembilan istilah itu tersebar dalam 58
surat Secara rinci .

Anda mungkin juga menyukai