Anda di halaman 1dari 6

Vol. 02, No. 02.

Tahun 2018 ISSN 2540-959X

PENGARUH LINGKUNGAN KERJA DAN KOMUNIKASI


TERHADAP KINERJA PEGAWAI DENGAN ANALISIS REGRESI
BERGANDA
Muhamad Irpan Nurhab
Email : irpanmatstat@gmail.com
IAIN Metro Lampung

Abstract. Research conducted at the Lubuklinggau City Manpower Office with the aim of finding out
how the work environment and communication influence the performance of the employees of the
Lubuklinggau City Manpower Office. The population in this study amounted to 44 people from all
employees of the Lubuklinggau City Manpower Office. The research method used is Multiple Linear
Regression Analysis. From the results of the study of the correlation between the work environment and
communication on the performance of employees of the Manpower Office of the Lubuklinggau City, it was
quite strong. Conclusions from this study Work Environment affect the performance of employees,
Communication affects the performance of employees and the work environment and communication affect
employee performance.

Keywords : Work Environment, Communication and Performance

PENDAHULUAN kebijaksanaan dalam mewujudkan sasaran, tujuan,


Pegawai merupakan elemen utama dalam misi dan visi organisasi.
intansi pemerintah dan salah satu unsur paling Menurut Nitisemito dalam Zuriani (2014:4)
berhargah dan mempunyai peranan yang penting Lingkungan kerja merupakan segala sesuatu yang
dalam kegiatan organisasi dibandingkan dengan ada disekitar para pekerja yang dapat
elemen lain seperti modal, teknologi dan uang. mempengaruhi dirinya dalam mejalankan tugas-
Karena manusialah yang merupakan satu-satunya tugas yang dibebankan, misalnya kebersihan,
sumber daya yang dapat menggerakkan sumber musik dan sebagainya. Menurut Sedarmayanti
daya lainnya. Membicarakan pegawai tidak dalam Wakhid (2014:66) lingkungan kerja adalah
terlepas dari kegiatan-kegiatan atau proses keselurahan alat perkakas dan bahan yang
manajemen lainnya seperti strategi perencanaan, dihadapi, lingkungan sekitarnya di mana seseorang
pengembangan manajemen dan pengembangan bekerja, metode kerjanya baik sebagai
organisasi. Keterkaitan antara aspekaspek perseorangan maupun sebagai kelompok.
manajemen itu sangat erat sekali sehingga sangat Meskipun lingkungan kerja tidak melaksanakan
sulit bagi kita untuk menghindari dari pembicaraan proses kinerja dalam suatu organsasi, namun
secara terpisah satu dengan lainnya. lingkungan kerja mempunyai pengaruh langsung
Sebuah instansi pemerintah harus didukung terhadap para pegawai yang melaksanakan proses
pegawai yang cakap karena pegawai sangat kerja tersebut.
berperan dalam menjalankan kegiatan didalam
intansi tersebut. Pegawai merupakan hal yang KAJIAN PUSTAKA
terpentinmg dalam suatu organisasi karena
perannya sebagai pelaksana kebijakan dan kegiatan 1. Lingkungan Kerja
operasional suatu organisasi. Oleh karena itu Selama melakukan pekerjaan, setiap pegawai
instansi membutuhkan pegawai yang mempunai akan berinteraksi dengan berbagai kondisi yang
kinerja yang tinggi. Dimana kinerja pegawai yang terdapat pada lingkungan kerja. Suatu kondisi
tinggi atau baik dapat dijadikan salah satu faktor lingkungan kerja dikatakan baik atau sesuai apabila
dasar keberhasilan suatu organisasi dalam manusia dapat melaksanakan kegiatan secara
mencampai tujuan. Menurut Lembaga Adminstrasi optimal, sehat, aman dan nyaman. Kesesuaian
Negara Republik Indonesia dalam Zuriani (2014:3) lingkungan kerja dapat dilihat akibatnya dalam
kinerja adalah gambaran mengenai tingkat jangka waktu yang lama. Lebih jauh lagi
pencapaian pelaksanaan suatu kegiatan, program, lingkungan-lingkungan kerja yang kurang baik
dapat menuntut tenaga kerja dan waktu yang lebih

Irpan : Pengaruh Lingkungan Kerja dan Komunikasi 37


Vol. 02, No. 02. Tahun 2018 ISSN 2540-959X

banyak dan tidak mendukung diperolehnya kerja tetap dalam keadaan aman maka perlu
rancangan sistem kerja yang efisien. diperhatikan adanya keamanan dalam bekerja.
Menurut Sedarmayati dalam Rosa (2015:189) Oleh karena itu faktor keamanan perlu
Mendefinisikan lingkungan kerja sebagai berikut diwujudkan keberadaannya. Salah satu upaya
Lingkungan kerja adalah keseluruhan alat perkakas untuk menjaga keamanan dietmpat kerja, dapa
dan bahan yang dihadapi, lingkungan sekitarnya di memanfaatkan tenaga satuan tugas
mana seseorang bekerja, metode kerjanya, serta pengamanan.
pengaturan kerjanya baik sebagai perseorangan
maupun sebagai kelompok. Menurut Nitisemito 2. Komunikasi
dalam Rosa (2015:189) Lingkungan kerja adalah Dalam kehidupan sehari-hari, setiap orang
merupakan segala sesuatu yang ada disekitar para tidak dapat dilepaskan dari dunia komunikasi,
pekerja yang dapat mempengaruhi dirinya dalam mulai dari bangun tidur hinggai akan tidur kembali.
mejalankan tugas-tugas yang di bebankan, Kegiatan komunikasi yang dilakukan dapat
misalnya kebersihan, musik dan sebaginya. menggunakan berbagai media komunikasi yang
Menurut Sedarmayanti dalam Rosa (2015:189) ada, baik media komunikasi
indikator-indikator likungan kerja yaitu sebagai nonelektronik/konvensional maupun media
berikut : komunikasi elektronik. Seorang pimpinan suatu
1. Penerangan/cahaya di tempat kerja organisasi dapat memberikan perintah kerja atau
Cahaya atau penerangan sangat besar tugas kepada bawahannya secara lisan maupun
manfaatnya bagi pegawai guna mendapat tertulis. Perintah kerja yang disampaikan secara
keselamatan dan kelancaran kerja, oleh sebab lisan meliputi peyampaian pesan melalui telepone,
itu perlu diperhatikan adanya penerangan radio panggil (pager), interkom, rapat-rapat
(cahaya) yang terang tetapi tidak menyilaukan. (meeting), dan pengarahan (briefing). Pesan-pesan
2. Sirkulasi udara ditempat kerja secara tertulis antar lain dapat berupa rangkuman
Oksigen merupakan gas yang dibutuhkan oleh rapat, laporan kerja, memo, surat tugas kerja surat
makhluk hidup untuk menjaga kelangsungan pejanjian kerja.
hidup, yaitu untuk proses metabolisme. Udara Menurut Himstreet dan Baty dalam Purwanto
di sekitar dikatakan kotor apabila kadar (2006:1) Komunikasi adalah suatu proses
oksigen dalam udara tersebut telah berkurang pertukaran informasi antara individu melalui
dan telah bercampur dengan gas atau bau- sistem yang biasa (lazim), baik dengan simbol-
bauan yang berbahaya bagi kesehatan tubuh. simbol, sinyal-sinyal, maupun perilaku atau
3. Kebisingan di tempat kerja tindakan. Menurut Purwanto (2006:1) komunikasi
Salah satu polusi yang cukup menyibukkan adalah paling tidak melibatkan dua orang atau
para pakar untuk mengatasinya adalah lebih, dan proses pemindahan pesannya dapat
kebisingan, yaitu bunyi yang tidak dilakukan dengan menggunakan cara-cara
dikehendaki oleh telinga. Tidak dikehendaki, berkomunikasi yang dilakukan oleh seseorang
karena terutama dalam jangka panjang bunyi melalui lisan, tulisan, maupun sinyal-sinyal non
tersebut dapat mengganggu ketenangan verbal.
bekerja, merusak pendengaran, dan Rivai dan Sagala (2010:809) Faktor-faktor
menimbulkan kesalahan komunikasi, bahkan yang umumnya mempengaruhi komunikasi antara
menurut penelitian, kebisingan yang serius lain karena pengaruh :
dapat menyebabkan kematian.
4. Bau tidak sedap di tempat kerja 1. Jabatan.
Adanya bau-bauan di sekitar tempat kerja Level jabatan sedikit banyak mempengaruhi
dapat dianggap sebagai pencemaran, karena kelancaran komunikasi diantara pihak-pihak.
dapat mengganggu konsentrasi bekerja, dan Bagi yang memiliki jabatan yang lebih tinggi
bau-bauan yang terjadi terus-menerus dapat malu jika harus berkomunikasi dengan
mempengaruhi kepekaan penciuman. bawahannya, demikian pula bawahan merasa
Pemakaian “air condition” yang tepat canggung untuk berkomunikasi dengan
merupakan salah satu cara yang dapat atasannya.
digunakan untuk menghilangkan bau- 2. Tempat.
bauanyang mengganggu disekitar tempat Ruang kerja yang terpisah (yang mungkin
kerja. jauh) akan mempengaruhi komunikasi, baik
5. Keamanan di tempat kerja antara karyawan yang selevel maupun antara
Guna menjaga tempat dan kondisi lingkungan atasan dengan bawahan.

Irpan : Pengaruh Lingkungan Kerja dan Komunikasi 38


Vol. 02, No. 02. Tahun 2018 ISSN 2540-959X

3. Alat komunikasi Umpan balik melamporkan kemajuan, baik


Alat komunikasi sangat besar pengaruhnya kualitas maupun kuantitas, dalam mencapai
dalam menciptakan kelancaran dalam tujuan yang didefinisikan oleh standar. Umpan
berkomunikasi. Akan tetapi saat ini masalah balik merupakan masukan yang dipergunakan
alat sesungguhnya bukan penghalang lagi untuk mengukur kemajuan kinerja, standar
karena telah ada alat komunikasi seperti hand kinerja, dan pencapaian tujuan.
phone. 4. Alat atau Sarana
4. Kepadatan kerja. Alat atau sarana merupakan sumber daya yang
kesibukan kerja yang dihadapi dari waktu ke dpat dipergunakan untuk membantu
waktu merupakan penghambat komunikasi, meyelesaikan tujuan dengan sukses. Alat atau
terutama di kota besar dengan volume kerja sarana merupakan faktor penunjang untuk
yang padat dan memerlukan ekstra hati-hati. pencapaian tujuan.
Di sini jangankan untuk berkomunikasi, 5. Kompetensi
bahkan terkadang untuk makan pun tidak Kompetensin merupakan persyaratan utama
sempat. dalam kinerja. Kompetensi merupakan
kemampuan yang dimiliki oleh seseorang
3. Kinerja untuk menjalankan pekerjaan yang diberikan
Istilah kinerja berasal dari kata job performance kepadanya dengan baik.
atau actual performance(prestasi kerja atau prestasi 6. Motif
sesungguhnya yang dicapai oleh seseorang). Motif merupakan alasan atau pendorong bagi
Menurut Mangkunegara (2011:67) pengertian seseorang untuk melakukan sesuatu. Manajer
kinerja adalah hasil kerja secara kualitas dan memfasilitas motivasi kepada karyawan
kuantitas yang dicapai oleh seorang pegawai dalam dengan insentif berupa uang, memberikan
melaksanakan tugasnya sesuai dengan tanggung pengakuan, menetapkan tujuan menantang,
jawab yang diberikan kepadanya. menetapkan standar terjangkau, meminta
Menurut Lembaga Adminstrasi Negara umpan balik, memberikan kebebasan
Republik Indonesia dalam Zuriani (2014:3) kinerja melakukan pekerjaan termasuk waktu
adalah gambaran mengenai tingkat pencapaian melakukan pekerjaan.
pelaksanaan suatu kegiatan, program, 7. Peluang
kebijaksanaan dalam mewujudkan sasaran, tujuan, Pekerja perlu mendapatkan kesempatan untuk
misi dan visi organisasi. Menurut Armstrong dan menunjukan prestasi kerjanya. Terdapat dua
Baron dalam Wibowo (2014:2) kinerja merupakan faktor yang menyumbangkan pada adanya
hasil pekerjaan yang mempunyai hubungan kuat kekurangan kesempatan untuk berprestasi,
dengan tujuan strategis organisasi, kepuasan yaitu ketersedian waktu dan kemampuan
konsumen dan memberikan kontribusi ekonomi. untuk memenuhi syarat.
Indikator kinerja atau ferformance indicators
kadang-kadang dipergunakan secara bergantian 4. Kerangka Pemikiran
dengan ukuran kinerja. Menurut Wibowo
(2014:86) terdapat 7 indikator kinerja yaitu :
1. Tujuan
Tujuan merupakan keadaan yang berbeda
yang secara aktif dicari oleh sseseorang
individu atau organisasi untuk dicapai. Tujuan
merupakan sesuatu keadaan yang lebih baik
yang ingin dicapai di masa yang akan datang.
Dengan demikian, tujuan menunjukan arah ke
mana kinerja harus dalakukan. Atas dasar arah
tersebut, dilakukann kinerja untuk mencapai
tujuan.
2. Standar
Standar mempunyai arti penting karena
memberitahukan kapan suatu tujuan dapat
diselesaikan. Standar merupakan suatu ukuran
apakah tujaun yang diinginkan dapat dicapai.
3. Umpan Balik

Irpan : Pengaruh Lingkungan Kerja dan Komunikasi 39


Vol. 02, No. 02. Tahun 2018 ISSN 2540-959X

Gambar 1. Populasi
Yang menjadi populasi dalam penelitian ini
Kerangka berpikir pengaruh lingkungan kerja dan adalah seluruh pegawai pada Dinas
komunikasi kerja terhadap kinerja pegawai Dinas
Ketenagakerjaan Kota Lubuklinggau. Ketenagakerjaan Kota Lubuklinggau yang
berjumlah 44 orang pegawai.
5. Hipotesis
Hipotesis dalam penelitian ini adalah sebagai Sumber Data
berikut : Sumber yang digunakan oleh peneliti yaitu
Hipotesis 1 sumber data primer yang dikupulkan sendiri oleh
Diduga ada pengaruh signifikan antara peneliti di Kantor Dinas Tenaga Kerja Kota
lingkungan kerja dan terhadap kinerja pegawai Lubuklinggau.
pada Dinas Ketenagakerjaan Kota Lubuklinggau.
Hipotesis 2 Teknik Pengumpulan Data
Diduga ada pengaruh signifikan antara Teknik ini dilakukan melalui penyebaran
komunikasi terhadap kinerja pegawai pada Dinas kuisioner kepada pegawai Dinas Ketenagakerjaan
Ketenagakerjaan Kota Lubuklinggau. Kota Lubuklinggau.
Hipotesis 3
Diduga lingkungan kerja dan komunikasi Regresi Linear Berganda
berpengaruh secara signifikan terhadap kinerja Untuk mengetahui pengaruh lingkungan kerja
pegawai pada Dinas Ketenagakerjaan Kotah dan komunikasi terhadap kinerja pegawai pada
Lubuklinggau Dinas Tenaga Kerja Kota Lubuklinggau.
Rumus :
METODE PENELITIAN Y = a + b2X1 + b2X2 (Sugiyono,
2008:277)
Variabel Penelitian Kinerja = a + b1 (Lingkungan Kerja) + b2
Variabel Bebas adalah lingkungan Kerja dan (Komunikasi)
Komunikasi
Variabel Tak Bebas adalah Kinerja HASIL DAN PEMBAHASAN

Definisi Operasional Variabel Analisis Regresi Linier Berganda

Tabel 1. Definiai Operasional Variabel Rekapitulasi hasil analisis korelasi dan regresi
linier berganda selanjutnya dapat dilihat pada tabel
berikut :
Tabel 2
Hasil Uji Analisis Regresi Linier Berganda
Lingkungan Kerja dan Komunikasi Terhadap Kinerja
Pegawai

Berdasarkan tabel 2 diatas diketahui hasil


perhitungan regresi yang diterjemahkan sebagai
berikut :

Hipotesis 1
Pengaruh Lingkungan Kerja terhadap Kinerja
Pegawai Pada Dinas Ketenagakerjaan Kota
Lubuklinggau

Irpan : Pengaruh Lingkungan Kerja dan Komunikasi 40


Vol. 02, No. 02. Tahun 2018 ISSN 2540-959X

Nilai signifikan Lingkungan Kerja 0.002 < 0.05 2, diperoleh nilai b1= 0.250 dan b2= 0.252
artinya Lingkungan kerja berpengaruh terhadap sedangkan nilai a =22.986. Kemudian nilai tersebut
Kinerja Pegawai. dapat diterjemahkan pada model sebagai berikut :

Hipotesis 2 Kinerja Pegawai = 22.986 + 0.250 Lingkungan


Kerja + 0.252 Komunikasi
Pengaruh Komunikasi terhadap Kinerja
Pegawai Pada Dinas Ketenagakerjaan Kota 1. Koefisien regresi Lingkungan Kerja sebesar
Lubuklinggau b1= 0,250 menyatakan bahwa setiap
Nilai signifikan Komunikasi 0.02 < 0.05 artinya peningkatan Lingkungan Kerja maka hal
Komunikasi berpengaruh terhadap Kinerja tersebut akan meningkatkan kinerja pegawai.
Pegawai 2. Koefisien regresi Komunikasi sebesar b2=
0.252 menyatakan bahwa setiap peningkatan
Koefisien Determinasi Komunikasi maka hal tersebut akan
meningkatkan kinerja pegawai.
Tabel 3
Hasil Uji Koefisien Determinasi PEMBAHASAN
Lingkungan Kerja dan Komunikasi Terhadap
Kinerja Pegawai Pengaruh Lingkungan Kerja terhadap Kinerja
Pegawai Pada Dinas Ketenagakerjaan Kota
Lubuklinggau.

kerja berpengaruh signifikan terhadap kinerja


pegawai pada dinas Ketenagakerjaan Kota
Lubuklinggau. Lingkungan kerja berpengaruh
Dari tabel 3 diatas diperoleh angka R sebesar terhadap kinerja pegawai karena lingkungan kerja
0.38 atau 38%. Nilai tersebut memberi pengertian merupakan faktor pendorong bagi pegawai untuk
bahwa Lingkungan Kerja dan Komunikasi secara bekerja lebih baik. Apabila lingkungan kerja baik
bersama-sama (simultan) memberikan sumbangan maka akan menghasilkan kinerja yang baik.
pengaruh sebesar 38% terhadap Kinerja Pegawai. Penelitian ini sejalan dengan penelitian yang
Sedangkan sisanya sebesar 62% dipengaruhi oleh dilakukan oleh Arie Puspita Wardhani (2016).
variabel yang lain yang belum diteliti dalam
penelitian ini. Pengaruh Komunikasi terhadap Kinerja
Pegawai Pada Dinas Ketenagakerjaan Kota
Uji Serentak (Uji F) Lubuklinggau.

Tabel 4 Komunikasi berpengaruh terhadap kinerja


Hasil Uji F pegawai pada Dinas Ketenagakerjaan Kota
Lubuklinggau, karena Komunikasi merupakan
faktor pendorong bagi pegawai untuk bekerja lebih
baik. Apabila Komunikasi dilakukan dengan baik
maka akan menghasilkan kinerja yang baik.
Penelitian ini sejalan dengan penelitian yang
dilakukan oleh Mailiana (2016).
Hipotesis III
Pengaruh Lingkungan Kerja dan Komunikasi
Pengaruh Lingkungan Kerja dan Komunikasi Terhadap Kinerja Pegawai Dinas
terhadap Kinerja Pegawai Pada Dinas Ketenagakerjaan Kota Lubuklinggau
Ketenagakerjaan Kota Lubuklinggau.
Tabel 4 menunjukkan nilai signifikan sebesar Terdapat adanya pengaruh lingkungan kerja
0.000 < 0.05, sehingga disimpulkan model dan komunikasi terhadap kinerja pegawai Dinas
dinyatakan cocok atau fit, yang artinya Lingkungan Ketenagakerjaan Kota Lubuklinggau. Pengaruh
Kerja dan Komunikasi secara bersama mampu lingkungan kerja lebih besar dibandingkan dengan
menjelaskan perubahan dari Kinerja Pegawai. pengaruh komunikasi. Hal ini terjadi karena kinerja
Sehingga dari hasil perhitungan regresi pada tabel

Irpan : Pengaruh Lingkungan Kerja dan Komunikasi 41


Vol. 02, No. 02. Tahun 2018 ISSN 2540-959X

pegawai pada Dinas Ketenagakerjaan Kota


Lubuklinggau lebih mengutamakan lingkungan
kerja yang baik agar mencapai hasil kinerja yang
lebih baik. Penelitian ini sejalan dengan penelitian
yang dilakukan oleh Syafi’i (2015).

SIMPULAN

Berdasarkan penelitian dari hasil analisis sesuai


dengan tujuan penelitian, maka peneliti dapat
menyimpulkan bahwa :
1. Berdasarkan dari hasil analisis perhitungan
menunjukan bahwa variabel Lingkungan
Kerja berpengaruh terhadap kinerja pegawai.
2. Berdasarkan dari hasil analisis perhitungan
menunjukan bahwa variabel Komunikasi
berpengaruh terhadap kinerja pegawai.
3. Berdasarkan dari hasil analisis perhitungan
menunjukan bahwa variabel lingkungan kerja
dan komunikasi berpengaruh terhadap kinerja
pegawai.

DAFTAR PUSTAKA

Mangkunegara, Anwar Prabu, 2011. Manajemen


Sumber Daya Manusia Perusahaan.
Bandung: PT. Remaja Rosdakarya
Purwanto, Djoko, 2006. Komunikasi Bisnis. Edisi
Ketiga. Surakarta: PT. Gelora Aksara
Pratama
Rivai Veithzal, Sagala Ella Jauvani, 2010.
Manjemen Sumber Daya Manusia untuk
Perusahaan. Jakarta: PT. Rajagrafindo
Persada
Rosa, Hendri, 2015. Pengaruh Likungan Kerja dan
Pelatihan Terhadap Kinerja Karyawan
Ptpn VI Unit Ophir Sariak. Pasaman:
STIE.
Wakhid Gusti Abdul, 2014. Pengaruh Likungan
Kerja dan Motivasi Kerja Terhadap
Kinerja Pegawai Pada Sekretariat
Daerah Kabupaten Kota Baru. STIE
Dharma Iswara Madiun: Madiun.
Wibowo, 2014. Manajemen Kinerja. Cetakan
Keempat. Jakarta: PT. Rajagrafindo
Persada.
Zuriani Silfina, Hendrayady Agus, Akhyary Edy,
2014. Pengaruh Likungan Kerja
Terhadap Kinerja Pegawai Studi di
Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota
Tanjungpinang. UMRAH:Tajungpinang

Irpan : Pengaruh Lingkungan Kerja dan Komunikasi 42

Anda mungkin juga menyukai