Admin, (4) Pak Irpan
Admin, (4) Pak Irpan
Abstract. Research conducted at the Lubuklinggau City Manpower Office with the aim of finding out
how the work environment and communication influence the performance of the employees of the
Lubuklinggau City Manpower Office. The population in this study amounted to 44 people from all
employees of the Lubuklinggau City Manpower Office. The research method used is Multiple Linear
Regression Analysis. From the results of the study of the correlation between the work environment and
communication on the performance of employees of the Manpower Office of the Lubuklinggau City, it was
quite strong. Conclusions from this study Work Environment affect the performance of employees,
Communication affects the performance of employees and the work environment and communication affect
employee performance.
banyak dan tidak mendukung diperolehnya kerja tetap dalam keadaan aman maka perlu
rancangan sistem kerja yang efisien. diperhatikan adanya keamanan dalam bekerja.
Menurut Sedarmayati dalam Rosa (2015:189) Oleh karena itu faktor keamanan perlu
Mendefinisikan lingkungan kerja sebagai berikut diwujudkan keberadaannya. Salah satu upaya
Lingkungan kerja adalah keseluruhan alat perkakas untuk menjaga keamanan dietmpat kerja, dapa
dan bahan yang dihadapi, lingkungan sekitarnya di memanfaatkan tenaga satuan tugas
mana seseorang bekerja, metode kerjanya, serta pengamanan.
pengaturan kerjanya baik sebagai perseorangan
maupun sebagai kelompok. Menurut Nitisemito 2. Komunikasi
dalam Rosa (2015:189) Lingkungan kerja adalah Dalam kehidupan sehari-hari, setiap orang
merupakan segala sesuatu yang ada disekitar para tidak dapat dilepaskan dari dunia komunikasi,
pekerja yang dapat mempengaruhi dirinya dalam mulai dari bangun tidur hinggai akan tidur kembali.
mejalankan tugas-tugas yang di bebankan, Kegiatan komunikasi yang dilakukan dapat
misalnya kebersihan, musik dan sebaginya. menggunakan berbagai media komunikasi yang
Menurut Sedarmayanti dalam Rosa (2015:189) ada, baik media komunikasi
indikator-indikator likungan kerja yaitu sebagai nonelektronik/konvensional maupun media
berikut : komunikasi elektronik. Seorang pimpinan suatu
1. Penerangan/cahaya di tempat kerja organisasi dapat memberikan perintah kerja atau
Cahaya atau penerangan sangat besar tugas kepada bawahannya secara lisan maupun
manfaatnya bagi pegawai guna mendapat tertulis. Perintah kerja yang disampaikan secara
keselamatan dan kelancaran kerja, oleh sebab lisan meliputi peyampaian pesan melalui telepone,
itu perlu diperhatikan adanya penerangan radio panggil (pager), interkom, rapat-rapat
(cahaya) yang terang tetapi tidak menyilaukan. (meeting), dan pengarahan (briefing). Pesan-pesan
2. Sirkulasi udara ditempat kerja secara tertulis antar lain dapat berupa rangkuman
Oksigen merupakan gas yang dibutuhkan oleh rapat, laporan kerja, memo, surat tugas kerja surat
makhluk hidup untuk menjaga kelangsungan pejanjian kerja.
hidup, yaitu untuk proses metabolisme. Udara Menurut Himstreet dan Baty dalam Purwanto
di sekitar dikatakan kotor apabila kadar (2006:1) Komunikasi adalah suatu proses
oksigen dalam udara tersebut telah berkurang pertukaran informasi antara individu melalui
dan telah bercampur dengan gas atau bau- sistem yang biasa (lazim), baik dengan simbol-
bauan yang berbahaya bagi kesehatan tubuh. simbol, sinyal-sinyal, maupun perilaku atau
3. Kebisingan di tempat kerja tindakan. Menurut Purwanto (2006:1) komunikasi
Salah satu polusi yang cukup menyibukkan adalah paling tidak melibatkan dua orang atau
para pakar untuk mengatasinya adalah lebih, dan proses pemindahan pesannya dapat
kebisingan, yaitu bunyi yang tidak dilakukan dengan menggunakan cara-cara
dikehendaki oleh telinga. Tidak dikehendaki, berkomunikasi yang dilakukan oleh seseorang
karena terutama dalam jangka panjang bunyi melalui lisan, tulisan, maupun sinyal-sinyal non
tersebut dapat mengganggu ketenangan verbal.
bekerja, merusak pendengaran, dan Rivai dan Sagala (2010:809) Faktor-faktor
menimbulkan kesalahan komunikasi, bahkan yang umumnya mempengaruhi komunikasi antara
menurut penelitian, kebisingan yang serius lain karena pengaruh :
dapat menyebabkan kematian.
4. Bau tidak sedap di tempat kerja 1. Jabatan.
Adanya bau-bauan di sekitar tempat kerja Level jabatan sedikit banyak mempengaruhi
dapat dianggap sebagai pencemaran, karena kelancaran komunikasi diantara pihak-pihak.
dapat mengganggu konsentrasi bekerja, dan Bagi yang memiliki jabatan yang lebih tinggi
bau-bauan yang terjadi terus-menerus dapat malu jika harus berkomunikasi dengan
mempengaruhi kepekaan penciuman. bawahannya, demikian pula bawahan merasa
Pemakaian “air condition” yang tepat canggung untuk berkomunikasi dengan
merupakan salah satu cara yang dapat atasannya.
digunakan untuk menghilangkan bau- 2. Tempat.
bauanyang mengganggu disekitar tempat Ruang kerja yang terpisah (yang mungkin
kerja. jauh) akan mempengaruhi komunikasi, baik
5. Keamanan di tempat kerja antara karyawan yang selevel maupun antara
Guna menjaga tempat dan kondisi lingkungan atasan dengan bawahan.
Gambar 1. Populasi
Yang menjadi populasi dalam penelitian ini
Kerangka berpikir pengaruh lingkungan kerja dan adalah seluruh pegawai pada Dinas
komunikasi kerja terhadap kinerja pegawai Dinas
Ketenagakerjaan Kota Lubuklinggau. Ketenagakerjaan Kota Lubuklinggau yang
berjumlah 44 orang pegawai.
5. Hipotesis
Hipotesis dalam penelitian ini adalah sebagai Sumber Data
berikut : Sumber yang digunakan oleh peneliti yaitu
Hipotesis 1 sumber data primer yang dikupulkan sendiri oleh
Diduga ada pengaruh signifikan antara peneliti di Kantor Dinas Tenaga Kerja Kota
lingkungan kerja dan terhadap kinerja pegawai Lubuklinggau.
pada Dinas Ketenagakerjaan Kota Lubuklinggau.
Hipotesis 2 Teknik Pengumpulan Data
Diduga ada pengaruh signifikan antara Teknik ini dilakukan melalui penyebaran
komunikasi terhadap kinerja pegawai pada Dinas kuisioner kepada pegawai Dinas Ketenagakerjaan
Ketenagakerjaan Kota Lubuklinggau. Kota Lubuklinggau.
Hipotesis 3
Diduga lingkungan kerja dan komunikasi Regresi Linear Berganda
berpengaruh secara signifikan terhadap kinerja Untuk mengetahui pengaruh lingkungan kerja
pegawai pada Dinas Ketenagakerjaan Kotah dan komunikasi terhadap kinerja pegawai pada
Lubuklinggau Dinas Tenaga Kerja Kota Lubuklinggau.
Rumus :
METODE PENELITIAN Y = a + b2X1 + b2X2 (Sugiyono,
2008:277)
Variabel Penelitian Kinerja = a + b1 (Lingkungan Kerja) + b2
Variabel Bebas adalah lingkungan Kerja dan (Komunikasi)
Komunikasi
Variabel Tak Bebas adalah Kinerja HASIL DAN PEMBAHASAN
Tabel 1. Definiai Operasional Variabel Rekapitulasi hasil analisis korelasi dan regresi
linier berganda selanjutnya dapat dilihat pada tabel
berikut :
Tabel 2
Hasil Uji Analisis Regresi Linier Berganda
Lingkungan Kerja dan Komunikasi Terhadap Kinerja
Pegawai
Hipotesis 1
Pengaruh Lingkungan Kerja terhadap Kinerja
Pegawai Pada Dinas Ketenagakerjaan Kota
Lubuklinggau
Nilai signifikan Lingkungan Kerja 0.002 < 0.05 2, diperoleh nilai b1= 0.250 dan b2= 0.252
artinya Lingkungan kerja berpengaruh terhadap sedangkan nilai a =22.986. Kemudian nilai tersebut
Kinerja Pegawai. dapat diterjemahkan pada model sebagai berikut :
SIMPULAN
DAFTAR PUSTAKA