1
Ittoki Josua Pakpahan, 2Rudi Herwin, 3Imelda Susanti, 4Emmy Fauziah Marpaung, 5Novita Rizki Harahap
1,2,3,4,5
Universitas Islam Sumatera Utara
1
ittoki..josuahrp@gmail.com, 2rudi.herwin@gmail.com, 3imelda.susanti@gmail.com, 4emmy.fauziah@gmail.com,
5
novita.rizki@gmail.com
ABSTRACT
This research aims to determine and analyze : 1) the effect of communication on the productivity
employees of the Kantor Camat Sibolga Kota; 2) the effect of work ethics on the productivity
employees of the Kantor Camat Sibolga Kota employees; 3) the influence of discipline on the
productivity employee of the Kantor Camat Sibolga Kota; and 4) the effect of communication,
work ethics and discipline on the productivity employees of the Kantor Camat Sibolga Kota. This
type of research is associative research, with a sample of 56 people. The results showed : 1)
communication had a positive and significant effect on the productivity employee of the Kantor
Camat Sibolga Kota; 2) Work ethics have a positive and significant effect on the productivity
employees of the Kantor Camat Sibolga Kota employees; 3) Discipline has a positive and
significant effect on the productivity employees of the Kantor Camat Sibolga Kota employees; 4)
Simultaneous communication, work ethics and discipline have positive and significant effect on the
productivity employees of the Kantor Camat Sibolga Kota employees. Productivity employees can
be influenced by communication, work ethics and discipline by 61.8%. While the remaining 38.2%
is influenced by other variables not examined in this research.
2.2 Sampel
Teknik pengambilan sampel dalam
penelitian ini adalah sampel jenuh (saturation Gambar 1 Grafik Normal P-P Plot
sampling) yaitu teknik pengambilan sampel bila
semua anggota populasi digunakan sebagai Pada grafik Normal P-P Plot terlihat titik
sampel, dengan syarat populasi tidak banyak. yang mengikuti data di sepanjang garis
Menurut Arikunto (2014:22) apabila subjek dari diagonal. Hal ini berarti data berdistribusi
suatu populasi yang akan diteliti kurang dari normal.
100, maka lebih baik diambil semua sehingga Untuk Uji Kolmogorov-Smirnov dilakukan
penelitiannya merupakan penelitian populasi, melalui Non Parametric Test, hasilnya seperti
selanjutnya apabila subjeknya lebih dari 100, pada Tabel berikut :
Tabel 1 Hasil Uji Kolmogorov-Smirnov
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Unstandardized
Residual
N 56
Normal Parametersa,b Mean 0E-7
Std. Deviation 1.14776361
Most Extreme Absolute
Positive .081
Differences .081
Negative
Kolmogorov-Smirnov Z -.065
Asymp. Sig. (2-tailed) .607
.855
a. Test distribution is Normal.
b. Calculated from data.
Besarnya koefesien determinasi dapat (6,311) > ttabel (1,675) dan taraf signifikasi
dilihat pada kolom Adjusted R Square yaitu 0,000 < 0,05. Artinya bahwa komunikasi
sebesar 0,618. Nilai ini berarti bahwa berpengaruh positif dan signifikan terhadap
produktivitas pegawai mampu dipengaruhi oleh produktivitas kerja pegawai kantor Camat
komunikasi, etika kerja dan kedisiplinan Kecamatan Sibolga Kota. Selain itu, variabel
sebesar 61,8%. Sedangkan sisanya sebesar komunikasi memberikan kontribusi positif
38,2% dipengaruhi variabel lain yang tidak terhadap produktivitas kerja, sebagaimana hasil
diteliti dalam penelitian ini. analisis regresi linear berganda bahwa nilai 𝛽
variabel komunikasi adalah 0,586. Hal ini
4. Evaluasi menunjukkan bahwa pegawai Kantor Camat
Berdasarkan hasil uji hipotesis pertama Kecamatan Sibolga Kota dapat meningkatkan
diketahui bahwa variabel mempunyai nilai thitung produktivitas kerjanya melalui komunikasi.
Jurnal Riset Akuntansi Multiparadigma (JRAM) Volume 7, No 2, Desember 2020 7
Artinya semakin baik komunikasi dalam nilai atau norma-norma tertentu. Hal ini sesuai
organisasi, maka akan semakin meningkat dengan pendapat Supardan (2013:57) yang
produktivitas kerja pegawai. menyatakan bahwa etika kerja adalah suatu
Komunikasi merupakan proses semangat kerja yang dimiliki oleh masyarakat
pemindahan suatu informasi dari seseorang untuk mampu bekerja lebih baik guna
kepada orang lain yaitu pengirim (sender) memperoleh nilai hidup mereka. Etika kerja
kepada penerima (receiver) agar dapat tercipta menentukan penilaian manusia yang
suatu persepsi atau pemahaman dari kedua diwujudkan dalam suatu pekerjaan.
belah pihak. Seorang pimpinan perusahaan di Menurut Ernawan (2013:83) etika kerja
dalam melakukan kegiatan-kegiatan manajemen merupakan sikap, pandangan, kebiasaan, ciri-
memerlukan komunikasi dengan bawahannya ciri atau sifat mengenai cara bekerja yang
baik secara horizontal, maupun vertikal. dimiliki seseorang, suatu golongan atau suatu
Komunikasi tersebut dipergunakan di dalam bangsa. Etika kerja yang tinggi tentunya
penyampaian pesan yang disampaikan oleh rutinitas tidak akan membuat bosan, bahkan
manajemen tingkat atas dengan tujuan dapat mampu meningkatkan prestasi kerjanya atau
diterima baik oleh manajemen tingkat kinerja. Hal yang mendasari etika kerja tinggi di
menengah, maupun manajemen tingkat bawah. antaranya keinginan untuk menjunjung tinggi
Komunikasi merupakan dasar adanya kerja mutu pekerjaan, maka individu yang
sama, jika dilakukan dengan baik, akan mempunyai etos kerja tinggi akan turut serta
membantu perusahaan dalam mencapai tujuan. memberikan masukan-masukan ide di tempat
Untuk mencapai tujuan dari perusahaan tersebut bekerja. Hal ini menunjukkan produktivitas
perlu adanya komunikasi yang efektif sebagai yang tinggi. Hasil penelitian ini menguatkan
proses interaksi atau hubungan satu sama lain penelitian terdahulu oleh Fitriyan (2015) yang
yang dikehendaki agar diterima dan dimengerti menyatakan bahwa etika kerja berpengaruh
antara atasan dengan bawahan maupun dengan positif dan signifikan terhadap produktifitas
atasannya. Hasil penelitian ini sejalan dan kerja karyawan.
menguatkan penelitian terdahulu oleh Mandala Selanjutnya berdasarkan uji hipotesis
(2014) dan Aning Kesuma Putri, Siti Holia ketiga diketahui bahwa variabel kedisiplinan
(2015), dimana mereka menyimpulkan bahwa mempunyai nilai thitung (2,879) > ttabel (1,675)
komunikasi berpengaruh terhadap produktivitas dan taraf signifikansi 0,006 < 0,05. Artinya
karyawan. bahwa kedisiplinan berpengaruh positif dan
Selanjutnya berdasarkan uji hipotesis signifikan terhadap produktivitas kerja pegawai
kedua diketahui bahwa variabel etika kerja kantor Camat Kecamatan Sibolga Kota. Selain
mempunyai nilai thitung (4,800) > ttabel (1,675) itu, variabel kedisiplinan memberikan
dan taraf signifikansi 0,000 < 0,05. Artinya kontribusi positif terhadap produktivitas kerja,
bahwa etika kerja berpengaruh positif dan sebagaimana hasil analisis regresi linear
signifikan terhadap produktivitas kerja pegawai berganda bahwa nilai 𝛽 variabel kedisiplinan
kantor Camat Kecamatan Sibolga Kota. Selain adalah 0,640. Hal ini menunjukkan bahwa
itu, variabel etika kerja memberikan kontribusi pegawai Kantor Camat Kecamatan Sibolga
positif terhadap produktivitas kerja, Kota dapat meningkatkan produktivitas
sebagaimana hasil analisis regresi linear kerjanya melalui kedisiplinan. Dengan kata lain
berganda bahwa nilai 𝛽 variabel etika kerja semakin baik disiplin pegawai, maka akan
adalah 0,297. Hal ini menunjukkan bahwa semakin baik pula produktivitas kerjanya.
pegawai Kantor Camat Kecamatan Sibolga Hasibuan (2017:193-194) menjelaskan
Kota dapat meningkatkan produktivitas bahwa kedisiplinan merupakan kesadaran dan
kerjanya melalui etika kerja. Dengan kata lain kesediaan seseorang menaati semua peraturan
semakin baik etika kerja pegawai, maka akan perusahaan dan norma-norma sosial yang
semakin baik pula produktivitas kerjanya. berlaku. Sedangkan kesadaran adalah sikap
Etika kerja merupakan suatu hal yang seseorang yang secara sukarela menaati semua
sangat penting untuk digunakan oleh suatu peraturan dan sadar akan tugas dan tanggung
individu atau perusahaan sebagai pedoman jawabnya. Kemudian kesediaan adalah suatu
dalam menjalankan aktivitas bisnisnya, guna sikap, tingkah laku, dan perbuatan seseorang
aktivitas yang dilakukan tidak merugikan yang sesuai dengan peraturan perusahaan, baik
dirinya sendiri maupun orang lain. Etika kerja yang tertulis maupun tidak. Disiplin mengacu
sebagai semangat kerja yang didasari oleh nilai- pada pola tingkah laku pegawai, umumnya
Jurnal Riset Akuntansi Multiparadigma (JRAM) Volume 7, No 2, Desember 2020 8
disiplin kerja karyawan dapat diukur dari produksi dalam sebuah perusahaan atau
ketaatan terhadap aturan waktu, ketaatan organisasi. Serta sesuai juga dengan teori dari
terhadap peraturan organisasi, dan ketaatan Suparno yang menyebutkan bahwa bahwa
terhadap aturan perilaku dalam pekerjaan. faktor yang mempengaruhi produktivitas yaitu,
Asumsi penulis pada awal terbukti benar pertama, faktor pendorong dan jaminan masa
yang menganggap bawasannya saat depan karyawan yang meliputi motivasi,
kedisiplinan dan peraturan ditegakkan dan disiplin, ketrampilan, jenjang karier, gizi dan
dilaksanakan dengan baik maka karyawan akan kesehatan, gaji atau upah, kesejahteraan,
bekerja dengan baik sehingga berjalan optimal lingkungan kerja, dan jaminan sosial. Kedua,
dan memberikan hasil yang baik. Hasil faktor hubungan industrial yaitu hubungan
penelitian ini mendukung penelitian terdahulu antara perusahaan dengan karyawan, yang
yang dilakukan oleh Safitri Indriyani (2015) melibatkan serikat buruh, dan departemen
dan Miftahul Fauzi (2016) yang menyatakan tenaga kerja, dan instansi terikat lainnya.
bahwa kedisiplinan berpengaruh signifikan
secara parsial terhadap produktivitas karyawan. 5. Kesimpulan
Berdasarkan hasil uji hipotesis keempat Berdasarkan hasil analisis yang telah
diketahui bahwa komunikasi, etika kerja dan dilakukan, maka penulis dapat mengambil
kedisiplinan mempunyai nilai Fhitung (30,718) > beberapa kesimpulan sebagai berikut :
Ftabel (2,783) dan taraf signifikasi 0,000 < 0,05. 1) Komunikasi berpengaruh positif dan
Artinya bahwa komunikasi, etika kerja dan signifikan terhadap produktivitas kerja
kedisiplinan secara simultan berpengaruh pegawai Kantor Camat Kecamatan Sibolga
positif dan signifikan terhadap produktivitas Kota.
kerja pegawai kantor Camat Kecamatan Sibolga 2) Etika kerja berpengaruh positif dan
Kota. Dengan kata lain apabila komunikasi, signifikan terhadap produktivitas kerja
etika kerja dan kedisiplinan pegawai berjalan pegawai Kantor Camat Kecamatan Sibolga
dengan baik, maka produktivitas pegawai akan Kota.
meningkat. 3) Kedisiplinan berpengaruh positif dan
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa signifikan terhadap produktivitas kerja
produktivitas kerja pegawai Kantor Camat pegawai Kantor Camat Kecamatan Sibolga
Kecamatan Sibolga Kota mampu dipengaruhi Kota.
oleh komunikasi, etika kerja dan kedisiplinan 4) Komunikasi, etika kerja dan kedisiplinan
sebesar 61,8%, sedangkan sisanya sebesar secara simultan berpengaruh positif dan
31,2% dipengaruhi variabel lain yang tidak signifikan terhadap produktivitas kerja
diteliti dalam penelitian ini. Dari ketiga variabel pegawai Kantor Camat Kecamatan Sibolga
yang mempengaruhi produktivitas kerja Kota.
tersebut diketahui bahwa variabel kedisiplinan
merupakan variabel yang paling dominan DAFTAR PUSTAKA
berpengaruh terhadap produktivitas kerja Agoes, Sukrisno dan I Cenik Ardana. (2014).
dimana nilai koefisien regresi-nya lebih besar Etika Bisnis dan Profesi. Jakarta : Salemba
dibandingkan yang lain. Empat.
Produktivitas kerja sangatlah penting Ali, Abbas. (2011). “Scaling of IslamicRork
sebagai alat pengukur keberhasilan dalam Ethic”. Journal of Social Pshycolgy. (hlm
menjalankan aktivitas karena dapat memberikan 679-581).
pengaruh terhadap pencapaian tujuan. Oleh Arikunto, Suharsimi. (2014). Prosedur
sebab itu penting bagi perusahaan untuk Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta
meningkatkan dan memelihara produktivitas : Rineka Cipta.
kerja agar tujuan perusahaan dapat tercapai, Bertens, K. (2011). Etika. Jakarta : Gramedia
diantaranya melalui komunikasi yang efektif, Pustaka Utama.
etika kerja yang baik dan kedisiplinan. Hasil Ernawan, R Erni. (2013). Etika Bisnis. Cetakan
penelitian ini sesuai dengan teori yang kedua, Bandung : Alfabeta.
kemukakan Ravianto menyebutkan bahwa Febrianto, dkk. (2016). “Pengaruh Insentif,
faktor-faktor yang mempengaruhi produktivitas Komunikasi Dan Lingkungan Kerja
kerja yaitu pendidikan, ketrampilan, disiplin, Terhadap Kepuasan Kerja Dan Implikasinya
sikap dan etika kerja, motivasi, kesehatan, Terhadap Produktivitas Kerja Di CV. Duta
tingkat penghasilan, jaminan sosial, dan sarana Karya Semarang”. Journal Of Management.
Jurnal Riset Akuntansi Multiparadigma (JRAM) Volume 7, No 2, Desember 2020 9
Fakultas Ekonomika dan Bisnis Universitas Sugiyono. (2013). Metode Penelitian Bisnis.
Pandanaran Semarang. Bandung : CV. Alfabeta.
Fitriyan. (2015). “Pengaruh Etika Kerja Dan Suranto, AW. (2015). Komunikasi Sosial.
Motivasi Kerja Islam Terhadap Yogyakarta : Graha Ilmu.
Produktivitas Kerja Karyawan (Studi Pada Sutrisno. Edi. (2016). Manajemen Sumber Daya
Karyawan Bank BNI Syari’ah Cabang Manusia. Jakarta : Kencana Prenada Media
Semarang)”. Skripsi. Fakultas Syari’ah Group.
Institut Agama Islam Negeri Walisongo Terry, George R. (2013). Dasar-Dasar
Semarang. Manajemen, (Terjemahan : G.A Ticoalu).
Hasibuan, Malayu SP. (2017). Manaemen Bandung : CV. Alfabeta.
Sumber Daya Manusia. Jakarta : PT. Bumi Wibowo. (2017). Manajemen Kinerja. Edisi
Aksara. Kelima. Jakarta : Raja Grafindo.
Indriyani, Safitri. 2015. “Pengaruh Pelatihan Widodo, Untung. (2011). “Pengaruh
Kerja dan Disiplin Kerja Terhadap Komunikasi dan Disiplin Kerja Terhadap
Produktivitas Kerja Karyawan Pada PT. Kinerja Karyawan Pada SMK Pelita
Paradise Island Furniture”. JM-Vol 5 No. 1. Nusantara 1 - 2 Semarang”. Fokus Ekonomi
Mandala, Zulhafis. (2014). “Pengaruh Vol. 6 No. 2 Desember 2011 : 99 – 114.
Komunikasi dan Koordinasi Terhadap Wursanto. (2011). Dasar-DasarManajemen
Produktivitas Kerja Pegawai H. Abdul Personalia. Jakarta : Dian Pustaka.
Manan Simatupang Kisaran Kabupaten
Asahan”. Jurnal Ilmu Kedokteran dan
Kesehatan, Volume 1 Nomor 2, April 2014.
Mankunegara, Anwar Prabu. (2015).
Manajemen Sumber Daya Manusia
Perusahaan. Cetakan keduabelas. Bandung :
Remaja Rosdakarya.
Notoatmodjo, S. (2015). Metodologi Penelitian
Kesehatan. Jakarta : Rineka Cipta.
Aning Kesuma Putri, Siti Holia. (2015).
“Pengaruh Komunikasi dan Lingkungan
Kerja Terhadap Produktivitas Kerja
Karyawan Pada PT. Perkebunan Hasil Musi
Lestari Jayaloka Kabupaten Musi Rawas”.
Jurnal Profit Volume 2, Nomor 2, November
2015.
Ravianto, J. Putra. 2014. Produktivitas dan
Pengukuran, Jakarta : Binaman Aksara.
Rudito, Bambang dan Melia Famiola. (2013).
Etika Bisnis dan Tanggung Jawab Sosial,
Perusahaan di Indonesia. Bandung :
Rekayasa Sains.
Siagian, Sondang P. (2014). Manajemen
Sumber Daya Manusia. Jakarta : Bumi
Aksara.
Sinamo, Jansen. (2012). Ethos Kerja
Profesional. Jakarta : Institut Dharman
Mahardika.
Sinungan, Muchdarsyah. (2014). Produktivitas :
Apa dan Bagaimana. Cetakan ke-9. Jakarta :
Bumi Aksara.
Supardan Dadang. (2013). Pengantar Ilmu
Sosial Sebuah Kajian Pendekatan Struktural.
Cetakan Kedua. Jakarta : Bumi Aksara.
Sopiah. (2013). Perilaku Organisasi.
Yogyakarta : Andi.