BLOK 2.3
NEOPLASMA DAN DEGENERATIF
Semester 3
Fase III: Proses Sehat - Sakit
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG
2023
Kontributor Materi:
dr. Mochamad Aleq Sander, M.Kes., SpB., FinaCS
dr. Mochamad Bachrudin, SpS
Dr. dr. Fathiyah Safithri, M.Kes
dr. Dian Yuliartha, SpPA
Dr. dr. Alfa Sylvesteris, SpM
dr. Andi Abdillah, SpB., FinaCS
dr. Feny Tunjungsari, M.Kes
dr. Risma Karlina Prabawati, SpS
SINOPSIS
Blok ini akan mengintegrasikan berbagai aspek Neoplasma (Laboratorium, patologi anatomi,
Radiodiagnostik-Radioterapi, Sitostatika, peran Nutrisi dan Palliative Care) dan Degeneratif (Fisiologi of
Aging, penyekit Degeneratif, Famakoterapi, peran Nutrisi dan Adab terhadap Orang Tua). Berbagai strategi
pembelajaran akan dilaksanakan dalam beberapa kegiatan seperti kuliah, tutorial, praktikum, dan
laboratorium keterampilan klinis (skill) untuk membantu para mahasiswa memahami bagaimana untuk
secara aktif dan efektif mempelajari isi blok. Dalam rangka untuk secara komprehensif memahami isi blok
dan tujuannya, mahasiswa juga harus mempelajari berbagai keterampilan klinis seperti Eksisi Tumor Jinak,
Pap Smear – IVA, Pelayanan Paliatif, Pembinaan Kesehatan Lansia, dan Sakaratul Maut. Untuk kegiatan
praktikum terdiri dari Biopsi dan Diskusi Farmakoterapi pada Lansia.
Untuk menguji kemampuan kognitif mahasiswa dalam mengikuti Blok Neoplasma dan Degeneratif
ini dilakukan melalui Ujian Tengah blok (UTB) dan Ujian akhir blok (UAB), sedangkan untuk menilai
Keterampilan Klinis dan Praktikum dilakukan dengan menggunakan metode OSCE (objective structured
clinical examination). Proses belajar mahasiswa yang dapat menunjukkan keterampilan critical appraisal,
clinical reasoning, dan keterampilan komunikasi serta perilaku profesional juga akan dinilai melalui proses
tutorial.
DAFTAR ISI
Fakultas Kedokteran - UMM | Blok Neoplasma dan Degeneratif – Semester III 4
Judul Blok ...................................................................................................................................... 1
PJB, Kontributor Materi ................................................................................................................... 2
Sebaran Kurikulum Blok 2020 FK UMM.......................................................................................... 3
Sinopsis ……. .............................................................................................................................. 4
Daftar Isi ...................................................................................................................................... 5
BAB I Pendahuluan ................................................................................................................. 6
1.4 Persyaratan............................................................................................................. 9
BAB II Pohon Topik .................................................................................................................. 10
BAB III Kegiatan Pembelajaran ................................................................................................ 11
BAB IV Jadwal Pembelajaran.................................................................................................... 12
PENDAHULUAN
Blok Neoplasma dan Degeneratif adalah blok ke-2.3 pada tahun ke-2 fase ke-3 tentang proses
sehat-sakit. Dalam blok ini mahasiswa belajar tentang ilmu neoplasma dan degeneratif yang dipicu oleh
pertumbuhan baru sel (neoplasma) maupun masalah degeneratif yang dihadapi dalam kehidupan sehari-
hari. Blok ini terdiri dari 2 unit pembelajaran yaitu neoplasma dan degeneratif.
S1 Bertakwa kepada Tuhan yang Maha Esa dan mampu menunjukkan sikap religious
S2 Menjunjung tinggi nilai kemanusiaan dalam menjalankan tugas berdasakan agama, moral, dan
etika
S3 Berkontribusi dalam peningkatan mutu kehidupan bermasyarakat, berbangsa, bernegara, dan
kemajuan peradaban berdasarkan Pancasila.
S5 Menghargai keanekaragaman budaya, pandangan, agama, dan kepercayaan, serta pendapat
atau temuan orisinil orang lain
S6 Mampu bekerja sama dan memiliki kepekaan sosial serta kepedulian terhadap masyarakat
dan lingkungan
KU1 Mampu menerapkan pemikiran logis, kritis, sistematis, dan inovatif dalam konteks
pengembangan atau implementasi ilmu pengetahuan dan teknologi sesuai dengan bidang
keahliannya;
KU3 Mampu mengkaji implikasi pengembangan atau implementasi ilmu pengetahuan, teknologi
yang memperhatikan nilai dan menerapkan nilai humaniora sesuai dengan keahliannya
berdasarkan kaidah, tata cara dan etika ilmiah dalam rangka menghasilkan solusi, gagasan,
desain atau kritik seni
KU5 Mampu mengambil keputusan secara tepat dalam konteks penyelesaian masalah di bidang
keahliannya berdasarkan hasil analisis terhadap informasi dan data.
KK1 Mengimplementasikan nilai-nilai keislaman dan kemuhammadiyahan dalam kehidupan (UMM)
KK6 Mampu memanfaatkan pengetahuan ilmiah dalam rangka melakukan perubahan terhadap
fenomena kedokteran dan kesehatan melalui tindakan kedokteran dan intervensi kesehatan
pada individu, keluarga, komunitas dan masyarakat untuk kesejahteraan dan keselamatan
manusia, serta kemajuan ilmu dalam bidang kedokteran dan kesehatan yang memperhatikan
kajian inter/multidisiplin, inovatif dan teruji. ;
KK8 Mampu mengelola masalah kesehatan individu, keluarga, komunitas dan masyarakat secara
komprehensif, holistik, terpadu dan berkesinambungan menggunakan sumber daya secara
efektif dalam konteks pelayanan kesehatan primer.
KK9 Mampu melakukan ketrampilan pemeriksaan fisik, diagnostik, terapetik, praktek laboratorium
dan ketrampilan kesehatan masyarakat yang berkaitan dengan masalah kesehatan dengan
menerapkan prinsip keselamatan pasien, keselamatan diri sendiri, dan keselamatan orang
lain.
P1 Menguasai konsep teoritis al islam dan kemuhammadiyahan
P2 Menguasai konsep profesionalitas yang luhur DAN Etika kedokteran, hak asasi manusia serta
M35 Menguasai konsep ilmu Biomedik, ilmu Humaniora, ilmu Kedokteran Klinik, dan ilmu
Kesehatan Masyarakat/Kedokteran Pencegahan/Kedokteran Komunitas yang terkini untuk
mengelola masalah kesehatan secara holistik dan komprehensif ditingkat individu, keluarga,
komunitas dan masyarakat.
M46 Menguasai konsep upaya promotif dan preventif pada masalah kesehatan untuk individu,
keluarga, komunitas dan masyarakat.
M47 Mengidentifikasi kebutuhan perubahan pola pikir, sikap dan perilaku, serta modifikasi gaya
hidup untuk promosi kesehatan pada berbagai kelompok umur, agama, masyarakat, jenis
kelamin, etnis, dan budaya.
M49 Merencanakan pengelolaan masalah kesehatan individu, keluarga , komunitas dan
masyarakat secara holistik, komprehensif, bersinambung dan kolaboratif.
M50 Mengidentifikasi cara meningkatkan keterlibatan pasien, keluarga, komunitas dan masyarakat
secara berkelanjutan dalam menyelesaikan masalah kesehatan.
M62 Menegakkan diagnosis, dan diagnosis banding masalah kesehatan dengan menerapkan
keterampilan klinis yang sesuai termasuk anamnesis, pemeriksaan fisis, pemeriksaan
penunjang, interpretasi hasil, serta memperkirakan prognosis penyakit dalam kondisi simulasi.
M64 Melakukan prosedur klinis dalam bidang kedokteran sesuai masalah, kebutuhan pasien dan
kewenangannya, berdasarkan kelompok/nama penyakit serta masalah/tanda atau gejala klinik
termasuk kedaruratan klinis dalam kondisi tersimulasi.
M71 Menguasai konsep komunikasi dengan kepekaan terhadap aspek biopsikososiokultural dan
spiritual pasien dan keluarga.
L1 Mahasiswa mampu menguasai konsep sakit dalam islam serta adab terhadap orang tua
Blok 2.3 terkait dengan blok-blok di fase II (blok 1.2 sampai 2.2) tentang sistem normal dimana mahasiswa
harus mengetahui sel-sel dan jaringan yang normal terlebih dahulu sebelum dapat mengenali sel-sel atau
jaringan yang mengalami neoplasma (pertumbuhan baru) atau degeneratif. Dalam blok 2.3 ini mahasiswa
akan belajar lebih banyak tentang dasar-dasar penyakit neoplasma, deteksi dini, bagaimana cara
mendiagnosis, dan penatalaksanaan pasien.
1.4 PERSYARATAN
Praktikum 1: Biopsi
Maut
Patologi Neoplasma
Skill 1: Pelayanan Paliatif
Radiodiagnostik pada tumor
Radioterapi Skenario 1:
Neoplasma Benjolan besar di
Laboratorium neoplasma punggung
Skill 4: Pembinaan
kesehatan Lansia
Fisiologi of aging
Praktikum 2: Diskusi
Farmakotarapi pd Lansia
Penyakit-penyakit degeneratif
Degeneratif
Farmakoterapi pada usia tua, Skenario 3: Neurogenic
antidemensia Bladder
Blok 2.3 dibagi menjadi 2 unit pembelajaran (neoplasma dan degeneratif) dan 4 skenario.
Modul neoplasma dan degeneratif dilaksanakan dalam 6 minggu dengan kegiatan pembelajaran sebagai
berikut:
a. Tutorial (Diskusi kelompok dengan tutor)
Hal ini dijadwalkan 2 kali seminggu. Selama diskusi, kelompok memastikan bahwa mereka
membawa sumber daya yang relevan untuk belajar yang dapat disebut dalam tutorial. Dalam
rangka mencapai tujuan pembelajaran, metode “7 langkah” ( seven jump) akan digunakan dalam
diskusi kelompok. Biasanya diskusi kelompok pertama mencakup 1-5 langkah, dan langkah 6-7
dilakukan dalam diskusi kelompok kedua dalam skenario yang sama.
Ke-7 langkah tersebut adalah sebagai berikut:
- Langkah 1: mengklarifikasi istilah dan konsep
- Langkah 2: mendefinisikan masalah
- Langkah 3: menganalisis masalah
- Langkah 4: membuat persediaan sistematis berbagai penjelasan ditemukan di step 3
- Langkah 5: merumuskan tujuan pembelajaran
- Langkah 6: mengumpulkan informasi tambahan di luar diskusi kelompok
- Langkah 7: mensintesis dan menguji informasi yang diperoleh
b. Belajar Mandiri
Sebagai pelajar dewasa, mahasiswa diharapkan untuk melakukan belajar mandiri, keterampilan
yang sangat penting bagi pengembangan karir dan masa depan. Keterampilan ini meliputi
menemukan kepentingan mereka sendiri, mencari informasi lebih lanjut dari sumber belajar yang
tersedia, memahami informasi dengan strategi belajar yang berbeda dan menggunakan berbagai
kegiatan pembelajaran, menilai pembelajaran mereka sendiri, dan mengidentifikasi kebutuhan
belajar lebih lanjut. Mereka tidak akan pernah puas untuk belajar hanya dari catatan kulaih atau
buku teks. Belajar mandiri adalah fitur penting dari pendekatan PBL dan pada tahap tertentu,
pembelajaran akan menjadi perjalanan yang tak pernah berakhir tanpa batas.
Mahasiswa dalam belajar mandiri didasarkan pada tujuan blok dan tujuan skenario itu. Sumber
belajar bisa berasal dari referensi yang sudah direkomendasikan (buku teks) atau didapat dari
internet.
c. Kuliah Pakar
Kuliah pakar ditujukan pada konsep dasar neoplasma dan degeneratif. Aspek klinis dari neoplasma
akan diajarkan kepada mahasiswa untuk memperkaya pemahaman serta menerapkan konsep-
konsep dasar dalam kondisi klinis.
Selama mengikuti blok 2.3 akan ada beberapa kuliah yang terkait dengan topik modul pada minggu
berjalan. Para mahasiswa didorong untuk mengajukan pertanyaan dan meminta penjelasan dari
masalah yang belum terpecahkan dalam tutorial.
d. Praktikum dan Skill
Selama mengikuti blok 2.3 akan ada beberapa sesi praktikum dan skill yang diselenggarakan untuk
mengembangkan dan memperkaya pemahaman mahasiswa yang terkait dengan topik modul
pada minggu berjalan.
V 07.00 – 07.50
VI 07.00 – 07.50
09 - 15 Jan 2023 07.50 – 08.40 UAB
08.40 – 09.30 UAB
09.30 – 10.20 UAB
10.20 – 11.10 UAB
11.10 – 12.10
12.10 – 13.00 Ujian Skill Ujian Skill REMIDI
17.10 – 18.00
Keterangan:
ALQ : dr. Moch. Aleq S, M.Kes., SpB., FINACS IWN : dr. Iwan Sis Indrawanto, SpKJ
SHT : dr. Suharto, Sp.R SNF : dr. Shonnif Akbar, SpAn
NIS : dr. Annisa Hanifwati, MSi FSF : Dr. dr. Fathiyah Safithri, M.Kes
AFA : Dr. dr. Alfa Sylvesteris, Sp.M ANA : Dr. dr. Kusuma Andriana, Sp.OG
DSA : dr. Desy Andari, M.Biomed HCW : dr. Hanna Cakrawati, M.Biomed
BAH : dr. Mochamad Bahrudin, SpS GSP : dr. Gita Sekar Prihanti, M.Pd.Ked
DIN : dr. Dian Yuliarta Lestari, SpPA NMM : dr. Nimim Putri Zahara, Sp.THT-KL
FBR : Dr. dr. Febri Endra BS, M.Kes., FISPH, FISCM SMA : Dr. dr. Sulistyo M Agustini, SpPK
FYT : dr. Feny Tunjungsari, M.Kes DIL : dr. Andi Abdillah, SpB., FINACS, FICS
FJR : dr. Fajar Yuliwidodo, SpAn RSM : dr. Risma Karlina Prabawati, SpS
3 Kedokteran Ke-Islaman
(Mad Wajib Mutashil, Mad Jaiz Munfashil + Mad Dr. dr. Fathiyah Safithri, M.Kes
shilah thowilah, Idhar halqi, Hukum Mim 1 (Idhar dr. Fatimah Masyhur
safawi), Al Balad + surat sebelumnya)
DAFTAR TUTOR
Blok : NEOPLASMA dan DEGENERATIF
PJB : dr. Moch. Aleq Sander, M.Kes., Sp.B., FinaCS
TUTOR:
1. dr. Djaka Handaja, MPH
2. Dr. dr. Alfa Sylvestris SpM
3. dr. Pamela Andria Putri Kusuma Sumarauw
4. dr. Annisa Hanifwati, M.Si.
5. dr. Aryani Vindhya Putri, Sp.M
6. dr. Probo Yudha Pratama Putra
7. dr. Aida Musyarrofah, SpOG
8. dr. Ratna Wulandari, SpKK
9. dr. Fatimah Masyhur
10. dr. Bambang Widianto, MS., SpOT
11. dr. Abi Noer Wahjono, M.Kes, SpAN
12. dr. Hanna Cakrawati, MBiomed
BAB V
DAFTAR PUSTAKA
Patologi 1. DeSantis C, Siegel R, Jemal A. 2012. American Cancer Society. Breast Cancer Facts & Figures
Klinik 2011-2012. Atlanta: American Cancer Society, Inc
2. Duffy MJ. 2001. Clinical uses of tumor markers: a critical review. Critical Reviews in Clinical
Laboratory Sciences ; 38(3):225–262
3. Sharma S. 2009. Tumor markers in clinical practice: General principles and guidelines, Indian J
Med Paediatr Oncol | Jan-Mar 2009 | Vol 30 | Issue
4. Lennon AM, Buchanan AH, Kinde I, et al. Feasibility of blood testing combined with PET-CT to
screen for cancer and guide intervention. Science 2020; 369(6499):eabb9601
5. Lee C W, Tsai H-I, Lee WC, et al. 2019. Normal Alpha-Fetoprotein Hepatocellular Carcinoma:
Are The Really Normal? J Clin Med. 2019 Oct; 8(10): 1736
6. Djatmiko D P, Santosa IPA, Lawanto E R, et al. 2019. Diagnostic Test of PIVKA-II as A Tumor
Marker for Hepatocellular Carcinoma. DOI: http://dx.doi.org/10.24293/ijcpml.v26i2.1436
7. Robertson L, Yeoh SE, Stansby G, Agarwal R. 2017. Effect of testing for cancer on cancer- and
venous thromboembolism (VTE)-related mortality and morbidity in people with unprovoked VTE
(Review). The Cochrane Collaboration. Published by John Wiley & Sons, Ltd
8. Zakhary NI, Khodeer SM, Shafik HE, Malak CAA. Impact of PIVKA-II in diagnosis of
hepatocellular carcinoma. Journal of Advanced Research 2013; 4: 539 - 546
Ilmu AAO 2019-2020, Clinical Optics, Basic and Clinical Science Course, American Academy of
Penyakit Ophthalmology, p. 175-190.
Mata
Telinga 1. Dhingra PL, Dhingra S. Hearing Loss. Disease of Ear, Nose and Throat& Head and Neck
Hidung Surgery. Edisi VI. 2014. Hal: 29-40.
2. Dhingra PL, Dhingra S. Otosclerosis. Disease of Ear, Nose and Throat& Head and Neck
Tenggoro Surgery. Edisi VI. 2014. Hal: 86-89
kan 3. Howarth A, Shane GR. Ageing and the Auditory System. Postgrad Med J. 2006; 82: 166-171.
Doi: 10.1136/pgmj.2005.039388
Ilmu 1. Brunicardi, Anderson, Billiar et al, 2010. Principles of Surgery 8th ed, Boston: McGraw-Hill
Bedah Companies.
2. Sander, MA., 2007. Atlas Berwarna Patologi Anatomi, jilid 1- Edisi revisi, Rajagrafindo Persada,
Jakarta.
3. Sander, MA., 2004. Atlas Berwarna Patologi Anatomi, jilid 2, Rajagrafindo Persada, Jakarta.
4. Manuaba, TW., 2010. Panduan Penatalaksanaan Kanker Solid, CV Sagung Seto, Jakarta.
BAB VI
BLUEPRINT PENILAIAN DAN KISI-KISI SOAL UJIAN
UNIT BELAJAR 1
NEOPLASMA
Tujuan Pembelajaran Unit Belajar 1
Minggu 2
Pada akhir unit pembelajaran ini, mahasiswa diharapkan Metode
dapat: Kuliah Tutorial Skill Praktikum
1 Mahasiswa mampu menguasai ilmu PA berkaitan dengan
dasar-dasar neoplasma dan proses penuaan (L3)
2 Menguasai ilmu patologi klinik berkaitan dengan pemilihan
laboratorium pada kasus neoplasma (L4)
3 Menguasai ilmu radiologi berkaitan dengan
radiodiagnostik serta prinsip radioterapi pada kasus
neoplasma (L5)
4 Mahasiswa mampu menguasai prinsip onkologi klinik
serta biologi tumor (L9)
5 Menguasai konsep peran nutrisi pada penyakit keganasan
dan degerenatif (L10)
6 Menguasai konsep tentang palliative care (L11)
7 Mengusai prinsip palliative care dan manajemen nyeri
pada kasus-kasus neoplasma (L12)
8 Mahasiswa mampu melakukan teknik anamnesis pada
kasus neoplasma (L18)
9 Mahasiswa mampu melakukan pemeriksaan pap smear,
vvp, iva, dan sadari (L17)
SKENARIO 1
Seorang laki-laki berusia 45 tahun datang ke poliklinik bedah dengan keluhan terdapat benjolan di
punggung. Benjolan ini diketahui muncul sejak lebih kurang 6 tahun yang lalu. Awal muncul benjolan
tidak dirasakan ada keluhan lain. Namun sejak setahun terakhir ini dirasakan makin membesar karena
jika dipakai tidur terlentang terasa ada yang mengganjal di punggung. Pasien mengatakan
keluarganya tidak ada yang memiliki keluhan yang sama.
Saat dilakukan pemeriksaan status lokalis didapatkan sebagai berikut:
a/r Thorax posterior: massa solid, ukuran diameter 15 cm, konsistensi kenyal, kesan terfixir dengan
dasar tumor, batas tegas, tenderness (+), kulit hiperemis (-), tanda-tanda inflamasi (-), ulkus (-).
Dokter menyarankan pasien untuk melakukan pemeriksaan penunjang untuk menegakkan diagnosis.
TOPIK
1. Soft tissue tumor
2. Penegakan diagnosis dengan biopsi
BAB VIII
UNIT BELAJAR 2
UNIT BELAJAR 2
NEOPLASMA
Tujuan Pembelajaran Unit Belajar 2
Minggu 3
Pada akhir unit pembelajaran ini, mahasiswa diharapkan Metode
dapat: Kuliah Tutorial Skill Praktikum
1 Mahasiswa mampu menguasai ilmu PA berkaitan dengan
dasar-dasar neoplasma dan proses penuaan
(L3)
2 Mahasiswa mampu menguasai prinsip onkologi klinik
serta biologi tumor
(L9)
3 Mahasiswa mampu melakukan teknik anamnesis pada
kasus neoplasma
(L18)
4 Mahasiswa mampu melakukan pemeriksaan pap smear,
vvp, iva, dan sadari
(L17)
SKENARIO 2:
Anus saya sering sakit dok...dan badan saya tambah kurus…kenapa ya dok?
Seorang laki-laki usia 69 tahun diantar istrinya datang ke Puskesmas dengan keluhan nyeri di anusnya
sejak 1 bulan ini. Nyeri disertai bau yang tidak sedap sehingga pasien sering menjauh dari lingkungan
sekitarnya. Nyeri disertai susah tidur dan anoreksia sehingga berat badannya turun sampai 20 kg
dalam 3 bulan ini. Pasien bercerita ke dokter Puskesmas bahwa dia telah menjalani operasi colostomy
di RSUD sejak 4 bulan yang lalu akibat ada benjolan di anusnya yang besar sehingga konstipasi.
Pasien juga sempat menjalani perawatan di poli paliatif RSUD tersebut. Pasien juga telah menjalani
kemoterapi 2 siklus.
Pada pemeriksaan fisik didapatkan:
Status generalis:
- Kesadaran: compos mentis
- Vital sign: TD: 120/80 mmHg, N: 80 x/m, RR: 20 x/m, S: 37oC
- Kepala: konjungtiva anemis.
- Pemeriksaan lainnya dalam batas normal.
Status lokalis:
a/r LLQ Abdomen: tampak kantong colostomy dengan isi feses didalamnya, colon tampak vital, area
kulit sekitar colostomy tampak hiperemis
a/r Anus: tampak massa berdungkul-dungkul memenuhi anal canal, konsistensi padat keras dan
sebagian rapuh, mudah berdarah
Pasien tampak putus asa dan menyampaikan ke dokter kalau dia lebih baik mati saja karena sudah
tidak kuat dengan sakit yang diderita dan pengobatan yang dijalaninya.
TOPIK:
1. Keganasan Stadium Akhir
2. Komunikasi Paliatif + Breaking Bad News
BAB IX
UNIT BELAJAR 3
UNIT BELAJAR 3
DEGENERATIF
Tujuan Pembelajaran Unit Belajar 3
Minggu 4
Metode
Pada akhir unit pembelajaran ini, mahasiswa diharapkan dapat:
Kuliah Tutorial Skill Praktikum
1 Mahasiswa mampu menguasai konsep sakit dalam islam
serta adab terhadap orang tua (L1)
2 Menguasai fisiologi dan biokimia proses penuaan serta
kesehatan lansia (L2)
3 Menguasai ilmu patologi klinik berkaitan dengan pemilihan
laboratorium pada kasus neoplasma (L4)
4 Mengusai prinsip palliative care dan manajemen nyeri
pada kasus-kasus neoplasma (L12)
5 Mengajak pasien dan keluarga untuk berkompromi
penyakitnya (L19)
SKENARIO 3
Laki2 60 tahun datang ke IGD diantar istrinya dengan keluhan tidak bisa kencing. Tidak bisa kencing
dirasakan sejak 2 hari ini, sebelumnya 2 minggu terakhir pasien sering kali merasa ingin kencing dan
ketika dipaksakan kencing keluar air seni sedikit dan 2 hari ini tidak bisa kencing sama sekali. Pasien
mengeluh sakit di supra pubis dan ada benjolan yang cukup besar. Selain itu sejak 1 tahun terakhir
pasien mengeluh kedua kaki kebas yang makin memberat dan kedua kaki semakin berat. Dari
pemeriksaan fisik didapatkan T 120/80 mmHg, nadi 100x/menit, RR 20x/menit dan temperatur 36,2 oC.
Dari pemeriksaan neurologis didapatkan parahipestesi setinggi papilla mamae, paraparesis inferior,
klonus ankle dan patella, reflek babinsky positif, neurogenic bladder (frekwency, urgency, retensio urin
dan leakage of urine) dan kandung urin penuh. Oleh dokter IGD segera dilakukan pemasangan kateter
dan keluar air seni 2000 cc. Dokter jaga IGD meresepkan obat yang bekerja pada sistem saraf otonom
yang meregulasi relaksasi otot polos vesika urinaria dan otot polos spinkter uretra.
TOPIK:
1. Neurogenic Bladder
2. Farmakoterapi pada Lansia
BAB X
UNIT BELAJAR 4
UNIT BELAJAR 4
DEGENERATIF
Tujuan Pembelajaran Unit Belajar 4
Minggu 5
Metode
Pada akhir unit pembelajaran ini, mahasiswa diharapkan dapat:
Kuliah Tutorial Skill Praktikum
1 Mahasiswa mampu menguasai konsep sakit dalam islam
serta adab terhadap orang tua (L1)
2 Menguasai fisiologi dan biokimia proses penuaan (L2)
3 Menguasai ilmu patologi klinik berkaitan dengan pemilihan
laboratorium pada kasus neoplasma (L4)
4 Mengusai prinsip palliative care dan manajemen nyeri
pada kasus-kasus neoplasma (L12)
5 Mengajak pasien dan keluarga untuk berkompromi
penyakitnya (L19)
SKENARIO 4
Seorang laki-laki berusia 75 tahun datang sorang diri ke poli umum RSU UMM dengan tertatih-tatih,
beberapa kali menabrak kursi dan meja di depannya. Dia mengeluh kedua matanya kabur sejak 1
tahun ini dan makin memberat dalam 2 minggu ini. Mata kabur tidak disertai keluhan mata merah
ataupun nyeri. Awal mulanya mata kabur seperti tertutup kabut yang makin lama makin tebal sehingga
menghalangi pandangan. Penderita tidak memiliki riwayat penyakit sistemik lain dan tidak memiliki
riwayat alergi.
Pemeriksaan fisik lokalis mata menunjukkan hasil:
Visus ODS 1/60 ph –
Segmen anterior : palpebra : edema-/-, spasme -/-
Conjunctiva : conjunctival injection -/-, pericorneal injection -/-
Cornea : jernih +/+
COA : dalam dan jernih +/+
Iris dan pupil : kripte iris +/+, pupil leukokoria +/+, isokor dengan refleks pupil langsung dan tidak
langsung +/+
Lensa : setelah dilakukan midriatikum keruh merata +/+
TIO palpasi : ODS n/p
Tonometri Schiotz : ODS 17,3 mmHg
Segmen posterior : Fundus refleks -/-
Detail tidak bisa dievaluasi +/+
Dokter kemudian meminta pasien untuk datang kembali 1 minggu kemudian bersama anaknya agar
dokter dapat menjelaskan diagnosis dan rencana tatalaksana selanjutnya. Dokter juga berencana
memberikan edukasi mengenai bagaimana adap terhadap orang tua kepada anaknya.
TOPIK:
1. Katarak Senilis
2. Adab terhadap Orang Tua