Anda di halaman 1dari 2

Latar belakang

Museum adalah lembaga yang berfungsi melindungi, mengembangkan, memanfaatkan koleksi, dan
mengomunikasikannya kepada masyarakat. Oleh karena itu museum harus mempunyai karakteristik
sendiri agar masyarakat sadar bahwa budaya peninggalan sejarah wajib di lestarikan.

Logo merupakan karakteristik yang wajib ada karena adanya logo identitas suatu museum akan menjadi
simbol mewakili museum tersebut dan bisa dimanfaatkan dalam bentuk media sebagai alat
promosi/branding.

Dalam melakukan perancangan suatu logo banyak hal yang harus diperhatikan seperti efisiensinya,
bentuk logonya, jumlah font, bentuk font, serta makna logo itu sendirisendiri agar mencerminkan suatu
perusahaan yang terkait.

Pendahuluan

Museum Tanah Lampung atau Museum Lampung, adalah sebuah museum yang terletak di Kota Bandar
Lampung, provinsi Lampung, Indonesia. Beralamat di Jalan ZA Pagar Alam No.64 Bandar Lampung.
Museum ini merupakan museum pertama dan terbesar di provinsi Lampung dan merupakan
kebanggaan pemerintah provinsi Lampung. Letak museum ini cukup strategis sebab tak jauh dari pusat
kota Bandar Lampung, yakni hanya 30 menit perjalanan.

Museum Lampung diresmikan oleh mentri Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Lampung. Prof. Dr. Fuad
Hasan pada tanggal 24 September tahun 1998. Museum ini sebenarnya telah dimulai pada tahun 1975
dan peletakan batu pertama dilaksanakan pada tahun 1978.

Menurut data tahun 2011, Museum Lampung “Ruwa Jurai” menyimpan sekitar 4.735 buah benda
koleksi. Benda-benda koleksi ini terbagi menjadi 10 jenis, yaitu koleksi geologika, biologika, etnografika,
historika, numismatika/heraldika, filologika, keramologika, seni rupa, dan teknografika.

Koleksi yang paling banyak adalah etnografika yang mencapai 2.079. Koleksi etnografika ini mencakup
berbagai benda buatan manusia yang proses pembuatan dan pemakaiannya menjadi ciri khas dari
kebudayaan masyarakat Lampung.

Di antara koleksi-koleksi yang ditampilkan, antara lain pernak-pernik aksesori dari dua kelompok adat
yang dominan di Lampung, yaitu Sei Bathin (Peminggir) dan Pepadun. Kedua kelompok adat ini masing-
masing memiliki kekhasan dalam hal ritual adat dan aksesori yang dikenakan

Museum Lampung digunakan sebagai sarana tempat pendidikan dan rekreasi fungsi utama museum
Lampung adalah melestarikan peninggalan sejarah sejarah khusus nya yang ada di lampung baik
peninggalan masa penjajahan, peninggalan hindu-buddha, maupun peninggalan budaya Lampung
sendiri.

Tujuan Perancangan Permasalahan


Tujuan perancangan logo dan maskot museum lampung tersebut untuk me-rebranding museum
lampung dan memberikan karakteristik yang baru untuk memudahkan pengunjung serta memberikan
ciri khas yang unik. Logo berguna untuk ikon museum lampung agar menjadi daya tarik pengunjung dari
luar maupun dalam negri karena menurut saya belum ada logo yg pasti di museum lampung ini serta
maskot yang memberikan keunikan yang sendiri tentu nya dengan desain yang menampilkan minimalis,
elegan, dan simple namun mudah diingat.

Permasalahan umum pada museum lampung adalah tidak ada logo yang spesifik hanya ada tulisan font
pada bagian gerbang utama dan atap nya, serta kurangnya desain yang khas pada museum tersebut
sehingga terkadang ada beberapa pengunjung yang kurang memperhatikan museum lampung tersebut.

Konsep Logo dan Maskot

Konsep Logo yang akan saya desain adalah mengambil inspirasi dari kain tapis yaitu motif tenda yang
ada di perahu tapis tersebut dan di dalam nya akan saya pakai corak tapis lampung untuk membuat
sebuah kata yang berisikan nama Museum Lampung serta untuk logo type akan saya buat berdasarkan
font brand dari lampung itu sendiri Saya akan mendesain dengan minimalis dan simple namun tetap
terjaga ciri khasnya.

Maskot saya akan mendesain dengan karakter chibi yang memakai baju adat lampung didesain seunik
mungkin dan se kreatif mungkin bertujuan agar anak-anak juga dapat menyukai maskot ini dan akan
saya tonjolkan karakternya dengan memakai siger diatasnya.

Anda mungkin juga menyukai