Anda di halaman 1dari 8

NAMA : MUHAMAD YUSUP ARYA KURNIAWAN

NIM : 2022731150104
MATA KULIAH : METODE PELAKSANAAN KONSTRUKSI

A. Jenis-Jenis Pondasi Rumah 1 Lantai


Pastikan menggunakan tulangan besi dengan diameter yang tepat agar hasil pondasi
rumah kokoh. (Foto: iStock – Madhourse)
Pada dasarnya, pondasi bangunan terbagi dalam 2 kategori yakni pondasi dangkal dan
pondasi dalam. Untuk tempat tinggal keluarga kecil, kontraktor biasanya akan
menggunakan tipe pondasi dangkal. Dari tipe tersebut setidaknya ada 6 jenis pondasi
rumah 1 lantai yang bisa dipilih sesuai kebutuhan dan bujet. Apa saja? Inilah penjelasan
selengkapnya:

1. Pondasi Rumah 1 Lantai Plat Jalur

Pondasi rumah 1 lantai jenis plat jalur bisa dipakai untuk konstruksi bangunan dengan
beban berat. Pada jenis ini konstruksi akan dibangun dengan beton bertulang yang dibuat
memanjang. Hasilnya bangunan di atasnya akan bisa berdiri kokoh dan tahan lama.
2. Pondasi Rumah 1 Lantai Rollag

Pada jenis rollag, pondasi akan dibangun dari tumpukan pasangan batu bata yang
dirangkai dengan pengikat adukan beton. Konstruksi ini lebih cocok diaplikasikan untuk
struktur ringan seperti pagar halaman rumah atau bagian bangunan lain yang dibuat dari
material bambu dan kayu.
3. Pondasi Rumah 1 Lantai Batu Kali

Batu kali adalah jenis pondasi rumah 1 lantai yang paling banyak direkomendasikan
karena pemasangan cukup praktis, biaya terjangkau, dan waktu pengerjaan relatif
singkat.

Struktur pondasi ini terbuat dari susunan batu kali yang dibuat dengan penampang
berbentuk trapesium, persegi empat, atau bentuk lainnya dan menggunakan adukan
beton sebagai perekat. Jika ingin menggunakan jenis pondasi rumah 1 lantai ini, pastikan
jenis tanahnya keras.
4. Pondasi Rumah 1 Lantai Cerucuk

Kebalikan dari jenis pondasi batu kali, pondasi cerucuk cocok untuk hunian yang
dibangun di atas tanah yang kurang stabil atau memiliki permukaan air cukup tinggi
(tanah gambut/rawa).

Untuk mendirikan struktur bangunan, dibutuhkan cerucuk atau pasak sebagai pondasi
yang berfungsi meningkatkan kekuatan geser dan mengurangi penurunan tanah.

Cerucuk pada pembangunan tradisional bisa menggunakan kayu atau bambu, namun
untuk hasil lebih kuat dapat digantikan pipa PVC yang telah diisi dengan adonan beton
bertulang.
6. Pondasi Rumah 1 Lantai Foot Plat

Sesuai namanya, pondasi rumah ini terbuat dari material beton bertulang yang dibentuk
seperti telapak kaki. Penggunaan jenis konstruksi ini biasanya diletakan di bawah kolom
bangunan lainnya atau bisa dibuat menyatu bersama pondasi biasa dan menerus.

Jika memilih jenis pondasi rumah 1 lantai ini, ada empat tahap yang harus dilalui yaitu
penggalian tanah pondasi, penulangan besi, pembuatan papan bekisting, dan proses
pengecoran beton.
B. MEMBANGUN PONDASI RUMAH 1 LANTAI YANG KOKOH

1. Pastikan Daya Dukung Tanah

Kekuatan tanah jadi salah satu faktor penentu dalam membangun pondasi rumah 1 lantai
yang kokoh. Jenis tanah keras dan padat akan lebih baik dibandingkan tanah yang
kurang stabil dan lembek karena tanah keras mampu menahan beban bangunan
sehingga meminimalisir hasilnya miring.

2. Perhatikan Kedalaman Galian Pondasi

Selanjutnya, kedalaman pondasi bangunan harus dipastikan agar konstruksi bisa


menahan bangunan di atasnya. Jika terlalu dangkal, bangunan akan mudah rusak
bahkan roboh karena berat materialnya. Untuk rumah 1 lantai, setidaknya dibutuhkan
kedalaman galian 60 sampai 80 cm. Namun jika berencana membangun lantai 2, Anda
bisa membuat galian pondasi lebih dalam lagi.

3. Tanamkan Pondasi Tahan Gempa dengan Kedalaman Cukup

Demi berjaga-jaga dari potensi bencana alam, tidak ada salahnya menggunakan pondasi
rumah yang tahan gempa. Anda bisa memilih menanam pondasi rumah 1 lantai jenis
batu kali agar cengkraman bangunan terhadap tanah lebih kuat.

4. Kaitkan Pondasi, Sloof, dan Kolom

Untuk membangun pondasi rumah 1 lantai yang kokoh, gunakan stek besi yang nantinya
dikaitkan dengan besi sloof. Lengkapi struktur bangunan menggunakan mutu beton
dengan kisaran K22. Ukur juga rasio campuran semen, pasir, dan kerikil dengan
menggunakan metode rasio 1:2:3.

Selain cara di atas, jangan lupa pastikan tulangan pondasi tadi menyatu dengan kolom
tiang struktur hingga ke bagian atas bangunan agar hasil pondasi tahan gempa.
Tambahan tips, jika Anda menggunakan jenis pondasi cakar ayam, sebaiknya gunakan
besi dengan diameter 12 mm sebagai tulangannya.
5. Gunakan Jenis Pondasi Rumah Tapak

Jenis rumah 1 lantai sering dipilih karena biaya pembangunannya lebih sedikit
dibandingkan hunian bertingkat. Agar semakin menghemat bujet, Anda bisa memilih jenis
rumah tapak sebagai pondasi rumah 1 lantai.

Pada tipe ini, tanah galian yang diperlukan lebih sedikit karena hanya pada kolom struktur
saja. Agar dapat menyangga beban bangunan, struktur pondasi tapak akan dibangun
dalam bentuk melingkar atau persegi.

C. TIPS MEMBANGUN PONDASI RUMAH 1 LANTAI

1. Memilih Kontraktor yang Tepat

Menentukan desain rumah sebelum memulai proses pembangunan memang penting.


Namun, memilih kontraktor profesional dan memiliki hasil kerja baik jadi yang utama.

Agar hasil pondasi rumah 1 lantai kuat dan tahan lama, pastikan mencari jasa kontraktor
yang transparan dan mampu berkomunikasi dengan baik.

Tak perlu ragu dengan bujet Anda, konsultasikan semuanya dan bicarakan juga soal
material yang akan dipilih. Setelah deal, cek lokasi pembangunan secara berkala untuk
memantau bahan yang digunakan dan proses kerjanya.

2. Cek Aturan Mendirikan Bangunan

Tips selanjutnya dalam membangun pondasi rumah 1 lantai adalah mencari tahu
mengenai regulasi yang berlaku. Agar tidak menimbulkan konflik, pastikan perizinan
sudah aman dan memungkinkan untuk melakukan pembangunan.

Pikirkan juga bagaimana mobilisasi bahan-bahan konstruksi apakah jika diangkut


menggunakan truk besar apakah memungkinkan atau tidak.
3. Tes Tanah

Kekuatan tanah di lokasi yang akan dibangun jadi faktor selanjutnya yang harus
diperhatikan sebelum memulai pondasi rumah 1 lantai.

Agar hasilnya maksimal, pastikan jenis tanah layak digunakan dengan karakteristik
kokoh, memiliki resapan air yang baik, sampai tidak basah.

Untuk mengeceknya, Anda bisa menggunakan jasa insinyur berkualifikasi dan


berpengalaman dengan pengujian 2 jenis tes yakni tes perc dan reaksi tanah saat
dipadatkan.

4. Buat Rancangan Pondasi

Apabila tanah yang akan digunakan sudah dipastikan kuat, jangan lupa rancang ukuran
serta bentuk denah yang akan dipasang pondasi rumah.

Buatlah gambar rancangan pondasi rumah 1 lantai yang jelas agar kontraktor bisa
menempatkan material dengan tepat.

Gunakan papan bangunan sebagai patokan untuk menentukan titik tengah dari badan
kolom, yang menunjukkan siku 90 derajat pada badan kolom.

5. Periksa Jalur Utilitas Bawah Tanah

Terakhir, cek jalur utilitas bawah tanah untuk memastikan tidak ada pipa atau kabel yang
dapat mengganggu pembangunan pondasi.

Jika ternyata jalur utilitas berada di tempat kolom pondasi segera bicarakan dengan
kontraktor untuk mencari solusinya. Pastikan setelah pondasi rumah terpasang, jaringan
pipa air dan listrik rumah tidak akan terganggu.

Anda mungkin juga menyukai