Anda di halaman 1dari 15

Tugas Full Document Session 1 - 10

Business Plan 1

LD28

Dosen :
Safira Fathin, S.E., M.Sc

Disusun oleh :

Katarina Angelica 2602114050

Universitas Bina Nusantara

Business School Program S1

2023
LATAR BELAKANG IDE BISNIS

Innitee.id lahir dari visi seorang pendiri yang memiliki hasrat tinggi terhadap gaya hidup
minimalis dan simple. Dengan mengamati kebutuhan dan tantangan dalam berpakaian sehari-hari,
Innitee didirikan sebagai solusi bagi mereka yang menginginkan kemudahan dalam penampilan
tanpa kehilangan sentuhan elegan. Keanggunan dan kemudahan menjadi fokus utama kepada
wanita yang menghargai tampilan rapi tanpa harus mengorbankan waktu dan gaya.

Dalam dunia yang semakin dipenuhi oleh banyak pilihan pakaian, Innitee hadir untuk
memberikan arah yang jelas dan sederhana. Filosofi minimalis yang diusung bukan hanya sekadar
tren, melainkan menciptakan pengalaman berpakaian yang praktis dan efisien. Setiap desain
dipilih dengan cermat dengan mengedepankan kualitas dan estetika, sehingga setiap item dapat
dengan mudah dipadu-padankan untuk menciptakan sebuah gaya.

Selain mengusung konsep clean look, Innitee juga berkomitmen untuk mengatasi dampak
negatif dari fast fashion yang semakin merajalela. Dengan melihat masalah berlebihan dalam
industri fashion yang menghasilkan limbah yang tidak terkelola dan menyebabkan dampak
lingkungan yang besar, Innitee berdiri sebagai solusi yang berkelanjutan. Melalui pendekatan ini,
Innitee tidak hanya menciptakan pakaian yang memanjakan mata, tetapi juga mengajak setiap
individu untuk berkontribusi pada upaya keberlanjutan melalui pilihan berbelanja yang bijak.

BIODATA KEPEMILIKAN

Katarina Angelica

260214050

LD28
LAMPIRAN TUGAS 1-10
Sesi 1
Business Idea
Ide bisnis yang ingin dikembangkan adalah capsule wardrobe yang menyediakan koleksi pakaian
minimalis. Tujuan dalam mengangkat tema ini adalah untuk mencegah praktik fast fashion yang
seringkali tidak berkelanjutan dan berkontribusi terhadap dampak lingkungan. Oleh karena itu,
saya ingin menumbuhkan kesadaran masyarakat terhadap praktik keberlanjutan di industri
fashion. Dengan menyediakan opsi pakaian yang bersifat timeless dan serbaguna, saya berharap
dapat mengubah cara orang melihat dan mendekati mode, serta memberikan alternatif yang
ramah lingkungan. Dengan demikian, ide bisnis ini tidak hanya menjawab kebutuhan gaya, tetapi
juga mendukung nilai-nilai keberlanjutan yang semakin penting dalam dunia fashion saat ini.

Reason
Alasan di balik pilihan saya untuk memulai ide bisnis ini adalah karena saya sering
mengalami kesulitan setiap kali harus bergegas ke kampus. Dalam situasi terburu-buru, saya
merasa bingung saat memilih pakaian yang sesuai dengan waktu dan suasana hati saya.
Meskipun waktu sangat terbatas, saya selalu menginginkan penampilan yang rapi dan elegan
ketika bertemu dengan orang lain.
Inspirasi saya datang dari para influencers yang secara konsisten menerapkan konsep
"capsule wardrobe" dalam gaya berpakaian mereka. Saya melihat bahwa pendekatan ini tidak
hanya menciptakan citra yang rapi dan modis, tetapi juga memberikan kemudahan dalam proses
pemilihan pakaian.
Masalah lainnya adalah finansial, dimana setiap ada tren baru di social media, saya selalu
ingin mengikuti tren dan membeli produk tersebut. Namun, melihat keuangan yang terbatas,
membuat saya berpikir bagaimana cara untuk memenuhi keinginan saya tanpa harus membeli
produk baru terus-menerus. Oleh karena itu, dengan memahami kesulitan yang saya alami
sendiri dan terinspirasi oleh para fashion-influencer, saya yakin bahwa ide bisnis ini dapat
memberikan solusi kepada banyak orang yang memiliki keterbatasan waktu dan finansial.
Problem and Trend about Business Idea
Masalah yang dihadapi oleh ide bisnis ini adalah keberadaan sejumlah besar brand
Indonesia yang sudah mengadopsi konsep minimalis, contohnya adalah This Is April dan Shop at
Velvet. Kehadiran pesaing yang sangat terkenal ini, mendorong Innitee untuk dapat
memperkenalkan brand ke pasar yang lebih luas.
Meskipun persaingan ketat, niat saya untuk membangun bisnis ini tidak tergoyahkan.
Sebaliknya, saya melihat hal ini sebagai peluang untuk menunjukkan keunggulan produk.
Dengan fokus pada inovasi desain, kualitas produk, dan harga terjangkau, Innite akan menjadi
pilihan utama bagi konsumen yang mencari kombinasi antara estetika, kenyamanan, dan
keberlanjutan.

Sesi 2
Introduction and Background
Ide dasar Innitee adalah "capsule wardrobe”. Setiap
item pakaian dirancang untuk memiliki ciri khas
simple dan elegan. Tujuan utamanya adalah
memberikan kemudahan dan fleksibilitas bagi
individu dalam menciptakan berbagai gaya pakaian
yang sesuai dengan kebutuhan mereka, sekaligus
mendukung gaya hidup yang praktis. Lebih dari itu,
Innitee melihat ide bisnis ini sebagai langkah
menuju transformasi kesadaran konsumen terhadap
fashion yang lebih bertanggung jawab dan dapat
meminimalisir dampak lingkungan.

Vision, Mission, and Goals


Visi
• Menjadi brand pilihan utama yang menginspirasi gaya hidup minimalis
• Pelopor “solusi masalah berpakaian” melalui konsep capsule wardrobe.
• Membantu individu menemukan keindahan dalam kesederhanaan.
Misi
• Mempermudah proses pemilihan outift (easy to mix and match)
• Mengedepankan desain timeless, but still chic
• Menjadi penggerak slow fashion dan praktik sustainability

Goals
• Menjual 20-30 produk saat pertama launching produk
• Mencapai tingkat kepuasan pelanggan di atas 90% melalui penilaian pelanggan.
• Meluncurkan dua koleksi setiap tahun dengan desain yang inovatif.
• Meningkatkan kehadiran merek dengan membuka offline store di tiga tahun ke depan.

Product/Service
Innitee menawarkan berbagai macam pakaian, mulai dari kaos, knitwear, kemeja, blouse,
celana, blazer, hingga dress. Sejalan dengan komitmen untuk memberikan pengalaman
berbelanja yang unik, Innitee ingin memberikan program loyalitas berupa poin bagi pelanggan
yang aktif berbelanja.
Membangun hubungan yang lebih erat dengan pelanggan, Innitee memiliki rencana untuk
mengadakan fashion workshops yang membahas informasi fashion dan teknik styling. Selain itu,
juga merencanakan program daur ulang dengan memberikan diskon kepada pelanggan yang
mengembalikan pakaian lama, sebagai langkah nyata dalam mendukung keberlanjutan dalam
industri fashion.

Status
1. Current Status
• Company Development Milestones :
• Composition Managament Team : Katarina as CEO
• Early Customer Reaction : -
• Company Financial Status : didanai oleh business owner
2. Legal Status and Ownership
• Owner of Business : Katarina Angelica
• Ownership Split : -
Sesi 3
Industry definition
Definisi dari Innitee adalah “one solution” dari segala
permasalahan wanita di seluruh dunia yang
mengalami kebingungan dalam hal berbusana.
Innitee hadir menjadi penyelamat yang tak terbatas
melalui produk-produk minimalisnya. Produk
dirancang untuk memberikan sentuhan yang khas
demi memberikan pengalaman istimewa dan
menyenangkan bagi para penggunanya.

Industry Size and Growth


Pertumbuhan industri Innite diharapkan dapat terus meningkat seiring dengan bertambahnya
kesadaran konsumen tentang keberlanjutan, kebutuhan akan praktisitas, dan perubahan gaya
hidup. Innitee akan terus berinovasi untuk memperluas target pasarnya dan fokus dalam
menjawab kebutuhan konsumen. Sehingga kedepannya, banyak konsumen yang merasa terbantu
akan hadirnya Innitee dan dapat meningkatkan loyalitas mereka terhadap merek.

Industry Attractiveness
Daya tarik dari produk Innitee terletak pada desain
yang simple namun tetap memberikan look yang
memukau untuk digunakan sebagai “daily wear”
baik dalam konteks formal maupun informal.
Sesuai dengan konsep "capsule wardrobe" yang
diusung Innitee, tujuannya untuk
mendemonstrasikan “outfit repeating” dan
menormalisasikan penggunaan pakaian secara
berulang dan selalu tampil percaya diri.
Industry Trends
Berkaca dari tren fashion yang bergerak sangat cepat dan banyaknya stigma masyarakat
yang tidak menormalisasikan penggunaan pakaian secara berulang sangatlah disayangkan. Tak
sedikit orang pula yang memaksakan keuangannya untuk membeli baju baru demi meniru
kekayaan dan status seseorang. Permasalahan seperti ini tak akan selesai jika tidak adanya
kesadaran dari diri sendiri dan perubahan paradigma dalam pandangan terhadap fashion.
Penting bagi setiap individu untuk memahami bahwa keberlanjutan dan kesadaran
lingkungan dapat dimulai dari keputusan sederhana seperti mengadopsi gaya hidup simple dalam
berpakaian. Melalui langkah-langkah kecil ini, masyarakat dapat berkontribusi pada perubahan
positif dalam industri fashion dan mengurangi dampak negatifnya terhadap aspek lingkungan,
social, dan ekonomi.
Tren "clean look" telah menjadi fenomena yang tidak hanya melintas sesaat, melainkan
menjadi sebuah gaya yang terus berkembang. Dibuktikan dengan banyaknya orang yang mulai
menyadari pentingnya penampilan mereka dan berusaha tampil stylish di berbagai kesempatan.
Dimana, kita sebagai pengguna dapat menarik minat masyarakat lain untuk mengikuti konsep
minimalis. Disinilah Innitee ingin menciptakan pandangan baru, merespons perubahan preferensi
konsumen, dan membangun keterlibatan yang positif dengan para pelanggan.

Sesi 4
Market Segmentation
• Demografis : generasi milenial, remaja hingga orang dewasa yang berjenis kelamin
perempuan dengan tingkat pendapatan rata-rata UMR.
• Geografis : Jabodetabek dan kota-kota besar yang lebih terpengaruh oleh tren mode.
• Psikografis : gaya hidup minimalis, terorganisir, dan menghargai kesederhanaan.
• Perilaku : sangat memperhatikan penampilan yang rapi.

Target Market Selection


Target utama dari Innitee adalah generasi milenial umur 17-25 tahun yang menyukai gaya hidup
sederhana dan minimalis. Terutama para wanita independent dan pekerja kantoran yang ingin
tampil modis dan clean, tetapi tidak mempunyai banyak waktu.
Target Market Size
Ukuran market untuk Innitee akan dipengaruhi oleh sejauh mana gaya hidup minimalis
diterapkan oleh konsumen dalam kehidupan sehari-hari. Innitee ingin memahami dan
menjangkau segmen pasar yang menghargai kesederhanaan dalam berpakaian, yang juga
memiliki kesadaran terhadap praktik keberlanjutan dalam industri fashion.

Customer Behaviour
Innitee akan menentukan apakah target pelanggan mempunyai kebiasaan berbelanja online
sehingga dapat membantu untuk merancang pengalaman berbelanja yang sesuai dengan
preferensi konsumen digital. Selain itu, menelusuri sejauh mana seseorang menghargai loyalitas
merek membantu dalam membangun strategi retensi pelanggan yang efektif, termasuk program
loyalitas dan penawaran khusus untuk memperkuat ikatan antara pelanggan dan brand. Dengan
begitu, Innitee yakin dapat meningkatkan strategi pemasaran dan pengembangan produk untuk
lebih efektif dalam memenuhi kebutuhan dan ekspektasi konsumen.

Sesi 5
Competitive Company
Tak dapat dipungkiri, industry fashion saat ini semakin berkembang dan menjadi perhatian saya
untuk dapat bersaing dengan brand local terkenal seperti Ecinos, Shopatvelvet, dan Karakiri.
Ketiga brand tersebut memiliki konsep yang sama dengan Innitee, yaitu basic clothes yang juga
menerapkan capsule wardrobe, sehingga menjadi tantangan sekaligus peluang bagi Innite.

Competitive Benchmarking
Saya melihat bahwa Ecinos, Shopatvelvet, dan Karakiri menawarkan produk dengan harga
terjangkau, kualitas tinggi, dan desain yang chic. Hal ini menjadi fokus Innitee terhadap
diferensiasi produk melalui desain inovatif, pemilihan bahan berkualitas tinggi, dan komitmen
terhadap keberlanjutan. Selain itu, Innitee akan mengedepankan strategi pemasaran digital yang
optimal, pengalaman pelanggan melalui promosi, dan kemitraan strategis yang akan menjadi
landasan untuk mencapai pertumbuhan dan keberlanjutan.
Competitive Analysis Grade
Dengan konsep simple and minimalist style, Innitee percaya dapat memberikan value tinggi
kepada konsumennya. Innitee akan terus berinovasi dalam menyempurnakan desain,
mempertahankan kualitas produk, dan menjaga harga yang kompetitif untuk memenuhi
kebutuhan konsumen yang menyukai estetika dan fungsional dalam gaya hidup mereka.

Sesi 6
Analisis SWOT
Strength Weakness
• Keunggulan produk • Desain baju yang kurang bervariasi
• Brand value (dominan polos)
• Harga terjangkau sesuai kualitas • Desain minimalis memberikan
• Mendukung gerakan sustainability pilihan terbatas bagi pelanggan
Opportunity Threats
• Memperluas e-commerce • Persaingan antar competitor yang
• Membuka offline store menerapkan konsep sama
• Inovasi dan kolaborasi • Perubahan preferensi konsumen

Value Chain
Business Model Canva

Sesi 7
Product
Produk yang ditawarkan dari Innitee sendiri mulai
dari baju, celana, blouse, dan dress yang tentunya
sesuai dengan konsep “capsule wardrobe”. Tema
warna dari Innitee sendiri adalah netral seperti putih,
abu-abu, dan beige yang memberikan sentuhan
modern dan kesan hangat sesuai gaya minimalis.
Warna yang dipilih bukan semata-mata hanya
memberikan clean look, tetapi ingin memberikan
kepraktisan kepada konsumen untuk melakukan mix & match dan menciptakan berbagai gaya
yang berbeda sesuai kreatifitas masing-masing. Sehingga, konsumen lebih mudah untuk
mengintegrasikan setiap item dari Innitee ke dalam koleksi pakaian mereka.
Positioning
Innitee memposisikan dirinya sebagai “solution” dari segala permasalahan yang mungkin timbul
dalam urusan berpakaian. Yaitu menekankan kepraktisan, kenyamanan, dan kemudahan dalam
memadukan setiap item untuk menciptakan berbagai gaya yang unik di berbagai kesempatan.
Dengan menyediakan koleksi pakaian yang casual, Innitee berkomitmen untuk memberikan
resolusi baru kepada wanita yang ingin tampil effortlessly chic.

Pricing
Perencanaan harga yang dipatok untuk setiap item bervariasi dari Rp 100.000 – Rp 300.000.
Kisaran harga ini dipilih setelah mempertimbangkan pesaing seperti Shop at Velvet dan Ecinos
yang memiliki range harga di rentang tersebut. Innite menyadari pentingnya menjaga
keseimbangan antara kualitas premium dan daya beli konsumen, sehingga memilih kisaran harga
yang dapat diakses oleh sebagian besar pasar.

Harga tersebut bukan hanya sekadar mengikuti tren di pasar, tetapi juga menjadi acuan dalam
memberikan nilai tambah kepada pelanggan. Dengan menyediakan produk berkualitas premium
dan harga yang ramah, tujuannya untuk memberikan pengalaman berbelanja yang memuaskan
dan menjadikan produknya lebih terjangkau bagi berbagai kalangan konsumen.

Promotion Mix
• Mengedepankan pemasaran digital melalui Instagram dan Tiktok yaitu mengunggah
konten yang menarik untuk memikat perhatian audiens. Pemanfaatan social media ini tak
menutup kemungkinan bagi Innitee untuk melakukan kerja sama seperti collaboration
ataupun endorse dengan fashion influencers demi meningkatkan citra merek.
• Mengikuti event untuk memperkenalkan produk kepada masyarakat yang lebih luas.
• Memberi voucher kepada pelanggan yang mereview produk dengan ulasan terbaik.
• Menyusun program loyalitas atau dikson untuk memperkuat hubungan dengan
pelanggan.
Distribution & Sales

Sebagai pemilik bisnis clothing brand, strategi distribusi saya akan melibatkan pendekatan
multichannel, dengan membuka toko online resmi melalui Instagram dan platform e-commerce
seperti Shopee. Selain itu, saya akan mendirikan offline store di lokasi strategis dan menjalin
kemitraan dengan butik atau department store yang sejalan dengan identitas merek. Dalam hal
penjualan, fokus utama akan diberikan pada pemasaran digital termasuk kampanye promosi di
Instagram dan TikTok, kolaborasi dengan influencer, dan partisipasi dalam event fashion. Selain
itu, Innitee akan menyediakan program diskon dan loyalty member .

Sesi 8
Management Team
Untuk saat ini, saya belum memiliki tim dan masih menjalankannya secara individu. Dana yang
akan dikeluarkan untuk proses produksi dan operasional akan menggunakan modal pribadi.
Namun, tak menutup kemungkinan di beberapa bulan berikut, saya akan merekrut tim yang
pastinya akan membantu kelancaran Innitee. Dengan harapan adanya anggota tim marketing, tim
kreatif, tim keuangan, dll dapat meningkatkan produktivitas dan efisiensi operasional, sehingga
bisnis dapat berkembang lebih baik di masa depan.

Supporting Management
Sementara ini, Innitee belum memiliki supporting management selain saya sendiri. Dimana
segala biaya akan saya tanggung sendiri. Namun, kedepannya untuk mendukung keberlanjutan
dan kesuksesan bisnis, saya akan membangun tim dan mencari investor yang harapannya dapat
mendukung pencapaian tujuan bisnis.

Organizational Structure
Pendiri dari Innitee adalah saya sendiri. Yang dalam organizational structure dapat disebut CEO
yang berperan sebagai pemimpin dan pengatur jalannya bisnis. Tak hanya sebagai pencetus,
namun juga merangkup semua peran untuk mendesain pakaian, menghitung keuangan, dan
memasarkan produk.
Sesi 9
Operations Model and Procedures
Produksi
• Langkah-langkah produksi pakaian meliputi pembuatan desain dan pemilihan bahan yang
tepat, pembuatan pola, pembuatan sampel, fitting, grading, produksi, dan quality check.
Hal ini penting untuk memastikan kualitas produk, karena mempengaruhi citra merek.
Pemasaran
• Pemilihan nama merek dan logo yang mudah diingat untuk mencerminkan konsep bisnis.
• Strategi pemasaran yang efektif di era digital meliputi pemanfaatan media sosial terutama
Instagram dan e-commerce untuk meraih pasar yang lebih luas.
Manajemen Persediaan
• Mengendalikan persediaan bahan baku dan produk jadi agar tetap optimal.
• Mencatat persediaan barang dan keuangan yang akurat untuk melaporkan kinerja bisnis.
Distribusi dan Logistik
• Mengemas produk dengan baik dan melakukan pengiriman barang secara tepat waktu.
Analisis data dan Kinerja
• Mengevaluasi preferensi konsumen dan mengambil keputusan melalui data.

Business Location
Rencana lokasi bisnis saat ini masih melalui platform online. Untuk kedepannya, saya
merencanakan studio dan tempat produksi yang terletak di Alam Sutera.

Facilities and Equipment


1. Fasilitas produksi yang baik dengan memperhatikan area yang strategis untuk distribusi
dan pasokan bahan baku. Selain itu, memperhatikan mesin jahit, mesin border, dan mesin
finishing untuk memastikan efisiensi produksi.
2. Fasilitas studio membutuhkan dekorasi, etalase, rak pakaian, hanger, cermin, kamera, dll.
3. Fasilitas layanan pelanggan untuk menjawab kebutuhan dan keluhan, serta proses retur.
4. Peralatan teknologi untuk mendesain produk, merencanakan produksi, mengelola
persediaan, dan mengoptimalkan penjualan online. Dimana pemasaran akan difokuskan
melalui social media dengan menampilkan produk yang eye-catching dan menarik.
Operations Strategy
1. Memilih bahan baku berkualitas tinggi dan menetapkan supplier yang handal.
2. Menunjukan transparansi dalam proses produksi untuk meningkatkan kepercayaan.
3. Mengontrol kualitas yang ketat untuk memastikan produk memenuhi standar.
4. Mengelola sistem manajemen persediaan produk untuk menghindari overstock.
5. Mengoptimalkan platform e-commerce sebagai wadah promosi dan pemasaran yang kuat.

Sesi 10
Development Status and Tasks
• Timeline
Ide bisnis ini sudah ada sejak lama dan sudah menjadi mimpi saya untuk membuka
clothing brand sendiri. Di mata kuliah Business Plan 1, saya mulai fokus untuk
mengembangkan Innitee dan menghadirkan produk yang tentunya menarik.

• Completed Milestones
Oktober – Desember 2023 : penentuan nama brand, konsep produk, serta mengumpulkan
data dan fakta tentang fashion, tren, dan preferensi pasar.

• Milestones to be Completed
Januari – Juni 2024 : desain produk dan logo yang fix, pemilihan bahan, penentuan
tempat produksi, mencari supplier, prototype, dan marketing.
Juli – Desember 2024 : launching produk melalui Instagram

Rencana di masa depan, saya mempunyai harapan besar untuk dapat mengikuti event-
event fashion, berkolaborasi dengan influencer, dan membuka offline store di lokasi yang
strategis. Tentunya, Innitee akan mengidentifikasi peluang pertumbuhan, responsive
terhadap perubahan pasar, dan mengembangkan brand menjadi lebih besar.
Challenges and Risks

Menjalani bisnis clothing brand tidaklah mudah dan tentunya terdapat tantangan serta
risiko. Apalagi di zaman sekarang, banyak sekali kompetitor yang menerapkan konsep minimalis
dan sangat popular dikalangan masyarakat. Tantangan ini mengharuskan saya untuk berpikir
matang terkait konsep dan keunikan produk agar dapat bersaing. Terutama risiko di setiap
tahunnya, dimana tren fashion selalu berubah yang mewajibkan Initee untuk selalu berinovasi
demi membangun fondasi bisnis yang kuat.
Kualitas produk dan kepercayaan pelanggan juga memerlukan perhatian serius untuk
meningkatkan reputasi brand. Selain itu, pengelolaan persediaan atau produksi menjadi krusial
dalam menjaga keseimbangan antara permintaan pasar dan ketersediaan produk. Kesalahan
dalam manajemen persediaan dapat mengakibatkan kekurangan atau kelebihan stok, keduanya
memiliki dampak negatif pada operasional bisnis dan kepuasan pelanggan.

Anda mungkin juga menyukai