Anda di halaman 1dari 7

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat pembangunan manusia di

Indonesia terus mengalami kemajuan dimana Indeks Pembangunan Manusia

(IPM) Indonesia mencapai 71,92, angka ini meningkat sebesar 0,53 poin atau

tumbuh sebesar 0,74 persen di bandingkan tahun 2018. Salah satu indikator

meningkatnya IPM di Indonesia adalah keberhasilannya yaitu mampu

ditekannya angka kejadian penyakit menular seperti Infeksi Saluran

Pernapasan Atas (ISPA), Pneumonia, Tuberkulosis Paru, Hepatitis, Diare, dan

Malaria.

Berdasarkan data WHO tahun 2017, penyakit diare merupakan

penyebab kematian kedua pada anak di bawah lima tahun, dan menyebabkan

kematian sekitar 525.000 anak setiap tahunnya. Diare dapat berlangsung

selama beberapa hari, dan dapat menyebabkan tubuh kekurangan air dan

garam yang diperlukan untuk kelangsungan hidup. Di masa lalu, bagi

kebanyakan orang, dehidrasi parah dan kehilangan cairan merupakan

penyebab utama kematian akibat diare. Kini, penyebab lain seperti infeksi

bakteri septik kemungkinan besar menjadi penyebab peningkatan proporsi

kematian akibat diare. Anak-anak yang kekurangan gizi atau memiliki

gangguan imunitas serta pengidap HIV adalah kelompok yang paling berisiko

terkena diare yang mengancam jiwa.

1
Di Indonesia, diare merupakan penyakit endemis dan penyakit potensial

kejadian luar biasa yang sering berhubungan dengan kematian. Pada tahun

2016, penderita diare semua umur yang dilayani di fasilitas kesehatan

berjumlah 3.176.079 jiwa dan pada tahun 2017 meningkat menjadi 4.274.790

jiwa. Selain disebabkan gizi buruk, ditinjau dari ilmu kesehatan masyarakat

terdapat faktor-faktor lain yang berhubungan dengan kejadian diare. Seperti

air yang kotor, dan perilaku hidup yang tidak sehat yang menyebabkan

terjadinya diare pada bayi dan balita.

Prevalensi diare di Provinsi Jawa Barat berdasarkan Kemenkes RI

tahun 2015-2019, dalam 5 tahun terakhir, kematian pada bayi dan anak usia 4

bulan sampai 1 tahun, penyebab utama kematian adalah infeksi khususnya

pnemonia dan diare.

Sedangkan menurut Dinkes Provinsi Jawa Barat di wilayah Kabupaten

Subang, angka kematian bayi pada tahun 2017-2021 sebanyak 4 orang yang

disebabkan oleh diare.

Berdasarkan hasil laporan bulanan pasien rawat inap di Klinik Cahaya

Medika Insani Cinangsi Kaupaten Subang bulan Maret-September, terdapat

10 kasus teratas, kasus Bacterial Infection sebanyak 20 (14%), kasus Colic

Abdomen 13 (9%), kasus Gastritis Akut 21 (15%), kasus ISPA 5 (4%), kasus

Thypoid 34 (24%), kasus Diare 12 (9%), kasus Hipertensi 3 (2%), kasus

Vertigo 6 (4%), kasus Gerd 9 (6%), dan kasus Viral Infection 19 (13%).

Melihat hasil laporan bulanan pasien rawat inap di Klinik Cahaya

Medika Insani Cinsngsi Kabupaten Subang di atas maka penulis tertarik

2
untuk mengambil judul “Asuhan Keperawatan pada An. S dengan gangguan

sistem pencernaan a.i Diare di Ruang Siti Khodijah Klinik Cahaya Medika

Insani Kabupaten Subang Tahun 2023”.

1.2 Tujuan Penulisan

1.2.1 Tujuan umum

Untuk mengetahui Asuhan Keperawatan pada An. S dengan

gangguan sistem pencernaan a.i Diare di Ruang Siti Khodijah

Klinik Cahaya Medika Insani Kabupaten Subang Tahun 2023.

1.2.2 Tujuan khusus

Untuk mengetahui Asuhan Keperawatan pada An. S dengan

gangguan sistem pencernaan a.i Diare di Klinik Cahaya Medika

Insani Cinangsi Kabupaten Subang Tahun 2023 pada tahap

pengkajian.

a) Untuk mengetahui Asuhan Keperawatan pada An. S dengan

gangguan sistem pencernaan a.i Diare di Klinik Cahaya

Medika Insani Cinangsi Kabupaten Subang Tahun 2023 pada

tahap diagnosa.

b) Untuk mengetahui Asuhan Keperawatan pada An. S dengan

gangguan sistem pencernaan a.i Diare di Klinik Cahaya

Medika Insani Cinangsi Kabupaten Subang Tahun 2023 pada

tahap perencanaan.

c) Untuk mengetahui Asuhan Keperawatan pada An. S dengan

gangguan sistem pencernaan a.i Diare di Klinik Cahaya

3
Medika Insani Cinangsi Kabupaten Subang Tahun 2023 pada

tahap implementasi.

d) Untuk mengetahui Asuhan Keperawatan pada An. S dengan

gangguan sistem pencernaan a.i Diare di Klinik Cahaya

Medika Insani Cinangsi Kabupaten Subang pada tahap

evaluasi.

1.3 Manfaat Penulisan

1.3.1 Bagi Penulis

a. Memberikan pengalaman yang nyata tentang asuhan

keperawatan pada gangguan sistem pencernaan diare.

b. Menambah pengetahuan dalam praktik.

c. Pengalaman dalam pembelajaran dan pekerjaan

keperawatan.

1.3.2 Bagi Institusi

a. Meningkatkan kuantitas dan kualitas sekolah dalam

bersaing di dunia Pendidikan khususnya Keperawatan.

b. Sekolah dapat bekerja sama dengan klinik untuk

menciptakan tenaga kerja yang professional.

c. Meningkatkan mutu sekolah agar siswa/siswi lulusan

sekolah ini dapat diakui oleh masyarakat.

4
1.3.3 Bagi Instansi

a. Menjalin kerja sama yang baik dalam menciptakan tenaga

kerja yang professional.

b. Untuk meningkatkan profesionalisme perawat dalam

memberikan asuhan Keperawatan.

c. Klinik merasa terbantu dalam menangani pasien sehingga

pekerjaan akan terasa ringan.

1.4 Metode Penulisan

Dalam penulisan laporan tugas akhir ini penulis

menggunakan metode studi kasus dengan pendekatan proses

Keperawatan, sedangkan Teknik pengumpulan data yang digunakan

adalah sebagai berikut :

1.4.1 Wawancara

Suatu teknik pengumpulan data dan dimana penulis

memperoleh informasi secara langsung dari pasien.

1.4.2 Observasi

Observasi yaitu suatu pengamatan secara langsung

terhadap pasien untuk memperoleh suatu informasi dan data

pasien melalui proses pemeriksaan fisik.

5
1.4.3 Studi Dokumentasi

Data yang diperoleh dari catatan Keperawatan dan

catatan medis lainnya.

1.4.4 Studi kepustakaan

Studi kepustakaan yaitu suatu pengumpulan data yang

diperoleh dengan cara penelusuran buku-buku tentang

Keperawatan dan ilmu-ilmu penyakit maupun media lain untuk

memperoleh ketentuan dasar terhadap kasus yang dihadapi.

1.5 Sistematika Penulisan

BAB I : Pendahuluan berisikan tentang latar belakang Diare,

tujuan, manfaat, metode dan sistematika penulisan.

BAB II : Tujuan teori, terdiri dari konsep dasar penyakit Diare

yang berisi pengertian, etiologi, anatomi fisiologi,

patofisiologi, manifestasi klinik dan penatalaksanaan

masalah yang timbul. Konsep dasar proses Keperawatan

meliputi pengkajian, diagnose, perencanaan,

implementasi, dan evaluasi.

BAB III : Tujuan khusus asuhan keperawatan komprehensif, terdiri

dari asuhan Keperawatan pada Nn. T dengan gangguan

sistem pencernaan a.i Diare di Klinik Salsabila

Jalancagak meliputi, pengkajian, diagnose, implementasi

6
dan evaluasi.

BAB IV : Kesimpulan dan saran, berisi uraian-uraian kesimpulan

dari penerapan langkah-langkah proses keperawatan yang

terdiri dari pengkajian sehingga evaluasi

Anda mungkin juga menyukai