PENDAHULUAN
A. LatarBelakang
Negara Indonesia merupakan Negara berkembang yang saat ini sedang
Dimana kesehatan itu adalah keadaan sehat baik itu secara fisik, mental, spiritual
maupun sosial yang memungkinkan setiap orang untuk hidup produktif secara
masyarakat dan merupakan salah satu penyakit infeksi yang paling sering
mikroorganisme murni lebih dari 105 cfu/ml (Sukandar, 2009). Bakteri utama
penyebab bakteriuria pada penyakit infeksi saluran kemih yang didapat di urin
komunitas dan hampir 10% orang pernah terkena ISK selama hidupnya. Sekitar
150 juta penduduk di seluruh dunia tiap tahunnya terdiagnosis menderita infeksi
saluran kemih. Prevalensinya sangat bervariasi berdasar pada umur dan jenis
kelamin, dimana infeksi ini lebih sering terjadi pada wanita dibandingkan
dengan pria yang oleh karena perbedaan anatomis antara keduanya (Rajabnia,
2012). Berdasarkan data dari WHO pada tahun 2011, infeksi saluran kemih
termasuk kedalam kumpulan infeksi paling sering didapatkan oleh pasien yang
associatedinfection)
serikat misalnya, angka meningkat dalam 10 tahun. Pada 1990, terjadi 166 ribu
kasus ISK ( inveksi saluran kemih) dan pada tahun 2000 menjadi 372 ribu kasus.
Angka tersebut diperkirakan terus naik, pada 2010 jumlahnya diestimidasi lebuh
dari 650 ribu, selain data tersebut, 6 juta-20 juta individu di AS diperkirakan
Kemih maka pada studi literature ini penulis akan melakukan analisis kasus
infeksi saluran kemih di Indonesia berdasarkan jenis kelamin, usia dan spesies
3
Menurut data yang didapatkan dari dinas kesehatan propinsi aceh pada
tahun 2018, kasus ISK sekitar 1.342 kasus yang dilaporkan dan diperkirakan
(Pengaribuan,2019)
bulan terakhir (Januari – November 2023), dari total 1072 pasien yang berada di
dengan persentase 5,97%. Pasien yang menderita penyakit infeksi saluran kemih
adalah 34 pasien dengan persentase 53,1%. Sedangkan pasien yang dirawat inap
hasil sebagai berikut: jumlah keseluruhan pasien yang dirawat di ruang Interna
sebanyak 140 pasien. Yang menderita infeksi saluran kemih sebanyak 2 pasien
dengan persentase 1,7%. ISK adalah persentase tertinggi pada penyakit sistem
perkemihan.
Nyeri panggul, meningkatkan dorongan buang air kecil, nyeri saat buang air
kecil, dan ada darah dalam urine, infeksi ginjal dapat menyebabkan sakit
bagi penderita infeksi saluran kemih. Dan bagi tenaga keperawatan untuk
sehingga pasien kembali pada keadaan semula sesuai wakt u tanpa komplikasi.
Oleh karena itu penulis tertarik untuk mengangkat kasus dengan judul
B. Tujuan Penulisan
1. Tujuan Umum
keperawatan pada pasien dengan Infeksi Saluran Kemih, serta sebagai salah satu
2. Tujuan khasus
Mahasiswa mampu :
Kutacane Tahun 2024, penulisan hanya membatasi satu kasus saja yaitu berjudul
Tahun 2024, penulisan mengkaji selama 3 hari dimulai tanggal 28 s/d 31 Januari
2024
6
Berikut :
diperlukan
Keperawatan.
E. Sistematika Penulisan
Karya Tulis Ilmiah Yang Penulis Susun Terdiri Dari Lima Bab Dengan
Penulisan.
BAB II
TINJAUAN TEORITIS
1. Definisi
Infeksi bakteri pada saluran kemih adalah alasan umum kedua untuk
mencari layanan kesehatan, setelah infeksi pernapasan atas. Infeksi saluran kemih
prostat dan prostatitis bakteri adalah faktor resiko pada pria. Sirkumsisi tampak
Jumlah organisme dalam urine lebih besar dari yang dapat di tampung. kriteria
diagnosis paling umum ISK terdapat minimal 100.000 koloni bakteri dalam 1 ml
urine pancar tengah pada dua biakan beturut-turut. Adanya urine dan kotoran di
kedalam uretra. Anak-anak yang beresiko adalah mereka yang mengalami system
2. Etiologi
epidemidis, enterococci, dan lain-lain (Aru dkk 2009, dan Nanda NIC-NOC
2015). Com
3. Patofisiologi
organisme dalam urine lebih besar dari yang dapat ditampung. kriteria diagnostik
paling umum untuk ISK adalah terdapat minimal 100.000 koloni bakteri dalam 1
bakteri berproliferasi dan naik ke dalam uretra. Anak-anak yang beresiko adalah
merwka yang mengalami defek dalam system perkemihan, penyakit kronis, dan
kelainan neurologis. ISK adalah penyakit infeksi kedua terbanyak setelah infeksi
4. Manifestasi klinis
mambran mukosa daerah perineum menuju saluran kemih bawah. Bakteri yang
telah berkolonisasi di jaringan uretra, vagina, atau perineum adalah sumber infeksi
Dari kandung kemih, bakteri dapat terus naik ke saluran kemih jarang
terjadi. Infeksi yang masuk dengan cara ini biasanya di sebabkan oleh kerusakan
sebelumnya atau jaringan parut pada saluran kemih. Bakteri yang masuk ke dalam
dan pasien dieabetes mellitus atau pasien yang terpasang kateter urine menetap.
Infeksi dapat menyerang jaringan superficial sepersi mukosa kandung kemih atau
dapat menyerang jaringan lain seperti prostat atau jaringan ginjal secara
5. Pemeriksaan Diagnostik
6. Penatalaksaan
saluran kemih bagian bawah. Prinsip managemen ISK bawah meliputi intake
cairan yang banyak, anti biotika yang adekuat, dan kalau perlu terapi
antibiotik
dorong untuk minum dengan bebas sejumlah cairan (air adalah pilihan
12
terbaik) untuk mendukung aliran darah renal dan untuk membilas bakteri
dari urine Hindari cairan yang dapat mengiritasi kandung kemih (misal:
7. Komplikasi
antaranya :
Saat seseorang terkena infeksi pada kandung kemih, bakteri dapat naik dan
masuk ke ginjal. Jika terjadi, maka orang tersebut beresiko terkena infeksi ginjal
dengan gejala berupa nyeri punggung, mual, demam, hingga menggigil. Infeksi
ginjal yang tidak segera ditangani dapat mengarah pada gagal ginjal atau
b) Infeksi darah.
Komplikasi ini terjadi ketika bakteri yang terdapat di dalam system saluran
kemih memasuki aliran darah dan pada akhirnya turut menyerang organ-organ
c) Prostatis.
Komplikasi yang hanya dialami oleh pria ini terjadi ketika kelenjar prostat
mengalami peradangan. Gejala yang muncul bisa berupa rasa nyeri di daerah
selangkangan saat buang air kecil atau saat ejakulasi (Mansjoer, 2008). Com
13
1. Pengkajian
suatu proses pengumpulan data yang sistematis dari berbagai sumber untuk
2008)
a. Data Subyektif
b. Data Obyektif
2. Diagnosa Keperawatan
2008).
14
3. Intervensi
Intervensi:
1. Observasitanda-tandavital.
b. Nyeriakut.
Intervensi:
Intervensi:
Intervensi:
Intervensi:
meningkatkan istirahat.
f. Ansietas
Intervensi:
3. Implementasi
Pada tahapan pelaksanaan dari rencana intervensi untuk mencapai tujuan yang
spesifik. Tahapan implementasi di mulai setelah rencana intervensi disusun dan ditujukan
pada nursing orders untuk membantu klien mencapai tujuan yang diharapkan (Nursalam,
2008). Com
18
d. Evaluasi
5) Ansietas
19
BAB III
TINJAUAN KASUS
A. Pengkajian
1. PengumpulanData
Nama :K P
Suku/Bangsa :Indonesia
RM :047384
2. Alasan Dirawat
Pasien mengatakan nyeri pada pinggang bawah kanan dan pasien mengatakan
susah buang air kecing pasien juga mengatakan tidurnya sering terjaga karena
20
keturunan
3. Genogram keluarga
: Meninggal
: Laki-Laki
: Perempuan
21
: Pasien
: Pasien
: Satu Rumah
4. Riwayat Psikososial
Pasien yakin akan sembuh, dan pasien berusaha mengikuti saran dokter
pasien baik )
c. Adaptasi
5. Riwayat Sosial
berkunjung dan hubungan pasien dengan orang lain juga baik,selama sirawat
dirumah sakit tetanggga pasien datang berkunjung. Bahasa yang digunakan pasien
sehari – hari bahasa Indonesia. Pasien sering bertanya kepada perawat tentang
6. Riwayat Spiritual
rumah sakit pola ibadah pasien tidak teratur lagi. keyakinan pasien tentang
8. Pemeriksaan Fisik
a. Tanda-Tanda Vital
- TEMP : 36,2 C
- TB : 165 cm
- Berat Badan Sebelum Sakit : 60 kg
- Berat Badan Sesudah Sakit : 60 kg
9. Data Penunjang
a. Pemeriksaan Laboratorium
2. Mikroskopik
- Epitel (-)Negatif LPB
- Leukosit
- Eritosit (-)Negati Negatif
- Kristal Negatif
- Bakteri/jamur (+) positif Negatif
3. Mikroskopik
- Epitel 4-8 <3 / LPB
- Leukosit 4-8 <3 /LPB
- Eritosit 0-1 <3 /LPB
- Silinder (-)Negatif Negatif
- Kristal (-)Negatif Negatif
- Bakteri/jamur (+) positif Negatif
c. Terapi Obat
B. Analisa Data
1 2 3 4
1 DS : inflamasi pada saluran Nyeri akut
- Nyeri dirasakan kemih
pada pinggang
bagian kanan bawah
skala nyeri 5 dari 0-
10 skala nyeri
- Nyeri yang
dirasakan setiap
pinggang di gerakan
DO
- Pasien tampak
Meringis
- Tand- tanda vital
Td: 110/80 mmHg
2 DS : penurunan kapasitas Perubahan
- Pasien mengatakan kandung kemih Eleminasi Urine
susah buang air
kencing
- Pasien mengatakan
kencingnya tidak
lancar.
DO :
- Pasien tampak
terpasang kateter
- Produksiurin 700
cc/hari
- terdapat distensi
- abdomen pada bagian
pinggang kanan bawah
3 DS : Timbulnya rasa nyeri Gangguan Pola
- Pasien mengatakan Tidur
tidak biasa tidur
karena nyeri pada
pinggang kanan
bawah
DO : Tedapat lingkaran
hitam di bawah
mata
- Pasien tampak pucat
C. Diagnosa keperawatan
26
pinggang digerakan, skala nyeri 5 dari 0-10 skala nyeri yang di berikan,
ditandai dengan pasien mengatakan tidak biasa tidur karena nyeri pada
64
pinggang kanan bawah
D. Intervensi Keperawatan
E. Implementasi Keperawatan
72
07:00 Wib - Kolaborasi dengan ahli gizi ilanjutkanD
- Mengkaji skala nyeri
menggunakan PQRST
08:15 Wib
- Menghilangkan perhatian
pasien dengan cara mengajak
berbicara
- Katerolak
Obat oral :
- Urinter
- Memberikan lingkungan
yang nyaman dan
20.45 Wib membatasi pengunjung
Pasien
- Memberikan kesempatan
pada pasien untuk
mengungkapkan
21:00 Wib perasaannya
- Membantu pasien
melakukan kebersihan
diri
Senin 1
29/01/2024
- Memberikan lingkungan
yang nyaman dan
membatasi pengunjung
Pasien
21.00 Wib
- Memberikan kesempatan
pada pasien untuk
mengungkapkan
perasaannya
- Menganjurkan pasien
05.00 Wib untuk istirahat
- Memantau keadaan
06.00 Wib pasien
- Mengganti cairan infuse
pasien
- Membantu pasien
melakukan kebersihan
diri
32
- kolaborasi dalam
pemberian gizi
07.00 Wib - Memantau keadaan
pasien dengan mengukur
tanda-tanda vital
- TD : 120/80 mmHg
- HR : 80 x/i
- RR : 20 x/I
- T : 36 ᵒc
memberikan pasien
bantal Guling
- Memantau keadaan
pasien dengan mengukur
tanda-tanda vital
- TD : 120/80 mmHg
- HR : 80 x/i
- RR : 20 x/I
- T : 36 ᵒc
F. Evaluasi Keperawatan
Tanggal No DX Evaluasi
Minggu 1 S: pasien mengatakan
34
PEMBAHASAN
Berdasarkan atas uraian yang telah dipaparkan dalam bab III yang
memuat tentang tinjauan teoritis dan tinjauan kasus yang nyata ditemukan di
ruangan, maka dalam bab berikut ini akan dibahas tentang beberapa kesenjangan
dankesesuaianantarateoridankenyataan yangditemukanpadakasusdandibahas
A. Pengkajian
subyektifpada pasien yang sesuai dengan tinjauan teori infeksi saluran kemih
tidak paham tentang penyakitnya. Data obyektif yang ditemukan penulis pada
pasien yang sesuai dengan teori yaitu pasientampak meringis, terpasang kateter,
pasien tampak bertanya-tanya, pasien tampak cemas. Pada data subyektif dan
hidronefrosis penulis menemukan data subyektif pada pasien yang sesuai dengan
tinjauanteoriyaitupasienmengatakannyeripadapinggang,pasienmengatakan
99
100
kencingnyatidaklancar,pasienmengatakanbengkakpadakakibawahbagian kanan
kiri. Data obyektif pasien tmpak meringis, pasien tampak terpasang kateter.
Dalammelakukanpengkajianuntukmendapatkandata-datayangmaksimal
yangdiperlukandalampembuatan kasusini,penulistidakmendapatkan
hambatanyangcukupberartikarenapasiendankeluargasangatkooperatif dengan
penulis,sehinggapengambilandataberjalanlancar
Diagnosakeperawatan merupakantahapkeduadariproseskeperawatan.
perubahan eliminasi urine, intoleransi aktivitas, gangguan pola tidur. Pada kedua
kelebihan volume cairan karena pasien kencing 700cc/hari, edema pada kaki
bagian pergelangan sampai ujung kaki kanan dan kiri pasien dengan hasil
berbatas tegas, tapi iriguler di daerah recktum, curiga massa, DD/Fecalith, ureum:
57mg/dl, creatinin: 1,7 mg/dl. Nyeri akut muncul karena nyeri di rasakan sepertidi
tusuk-tusuk, nyeri di rasakan pada pinggang bagaian bawah kanan kiri, skala nyeri
5 dari 0-10 skala nyeri, nyeri di rasakan setiap pinggang di gerakan, pasien
tampakmeringis,dianalisadatapenulistidakmencantumkannyeripadaabdomen kiri
bawah karena sudah dimasukan pada diagnosa perubahan eliminasi urine dan
buang air kecil, kencingnya tersendat, pasien tampak terpasang kateter, terdapat
pasien dalam mandi, berpakaian, BAB di bantu oleh keluarga, pasien tampak
lemah. Gangguan pola tidur di angkat karena terdapat lingkaran hitam di bawah
penyakitnya.
yang tidak terdapat dalam teori infeksi saluran kemih & hidronefrosistapimuncul
dalam kasus yaitu Perubahan eliminasi BAB diangkat karena terdapat skibala
pada iliaka bagian kiri, bising usus 2x/menit, konsistensi BAB keras, warna coklat
pekat, bau khas feses, hasil USG tanggal 12 April 2016 : Hydronefrosis sedang
kanan dan DD/Fecalith yang terdapat pada infeksi saluran kemih. Sedangkan pada
dari kebutuhan tubuh, penulis tidak mengangkat karena diagnosa ini tidak
B. Perencanaan
dengan teori yaitu berdasarkan berat ringannya masalah. Secara teori berdasarkan
beratringannyamasalah,kegawatdaruratandankeluhanutamapasien.Pada
102
kasuspenulismemprioritaskandiagnosaberdasarkanberatrigannyamasalah yaitu
saluran kemih akibatnya pertumbuhan bakteri meningkat dan cairan dalam tubuh
pasien tidak dapat di ekskresikan sehigga urine menumpuk pada vesika urinaria
Prioritas kedua yaitu nyeri akut karena akibat dari terkumpulnya urine di saluran
pada baldder sehingga menimbulkan nyeri akut. Prioritas ketiga yaitu perubahan
keempat yaitu perubahan eliminasi BAB karena sisa makanan yang mengeras
bagiankirisehinggamenimbulkanperubahanelimiasiBAB.Prioritas yangkelima
keluarga dan perawat dalam memenuhi ADLnya seperti berpakaian, mandi dan
toileting. Priorits keenam yaitu gangguan pola tidur karena masuknya bakteri ke
visikaurinariamelaluiuretramengakibatkankontraksipadabalddersehingga,
103
nyeri yang hilang timbul yang di rasakan menyebabkan gangguan pola tidur.
Prioritas yang ke tujuh adalah prioritas yang terakhir yaitu ansietas karena
muncul dalam pedoman pada tinjauan teori infeksis saluran kemih dan
tinjauan teori penulis mencantumkan observasi ttv setiap 6 jam sedangkan pada
jadwal ruangan dan diagnosa perubahn eliminasi bab pada teori tidak
mencantumkanpemeriksaanureumdancreatinin,sedangkanrencanakeperawatan
pada rencana tujuan penulis mencantumkan batas normal ureum dan creatinin
teori umum tentang asuhan keperawatan infeksi saluran kemih dan hidronefrosis
C. Pelaksanaan
merupakan realisasi dari rencana yang telah dibuat. Dimana tujuan dari
pelaksanaan ini adalah untuk memenuhi kebutuhan pasien secara optimal. Dalam
menggunakan leaflet.
memberikan HE untuk mengotrol kencing pasien oleh karena kondisi pasien yang
lemah dan tidak bisa bangun dari tempat tidur. Sedangkan pada diagnosa
karena untuk megetahui berapa peristaltik usus pada pasien dengan perubahan
eliminasi BAB.
D. Evaluasi
Dalamhalinipenulismelaksakanevaluasikeperawatansetiapharidengan
105
pada tanggal 26-28 April 2016 didapatkan hasil yaitu :untuk diagnosa
iwl:1020cc,CK:2020,CM:3919-CK:2020cc=+1899cc,TD:120/80mmHg,
: 1500cc, BAK : 1300cc, makan : 1 porsi. Diagnosa nyeri akut belum teratasi
sebelah kanan kiri, nyeri di rasakan seperti ditusuk-tusuk, skala nyeri 4 dari 0-
82x/menit,Respirasi:18x/menit,Suhu:36,70c.Diagnosagangguaneliminasi
dibantu, ADL pasien tampak di bantu oleh keluraga, pasien tampak lemas,TD:
Evaluasi terhadap masalah yang muncul hanya satu hasil yang sesuai
dengan kriteria hasil yaitu ansietas 1 x 30 menit pada senin 25 April 2016.
teratasi dengan sesuai kriteria hasil yaitu 3x24 jam karena kondisi pasien
PENUTUP
A. Kesimpulan
107
108
B. Saran
sebagai berikut :
penyembuhan.
dapat terlaksana.
109
dapatmenciptakantenaga-tenagaprofesionalyanghandal,dandiharapkan
Baradero,M.,Dayrit,W.M.,&Siswadi,Y.(2009).SeriAsuhanKeperawatan Klien
Carpenito,L.J.(2013).Bukusakudiagnosiskeperawatan.(Edisi13).Jakarta: EGC.
Doengoes, M.E (2014). Recana Asuhan Keperawatan (Edisi 3). Jakarta: EGC.
DepartemenKesehatanRepublikIndonesia.(2009).BabIPendahuluan.
http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/48681/5/Chapter%20I.pdf
diagnosa medis dan Nanda Nic-Noc (Edisi Revisi Jilid 2.). Yogjakarta:
Mediaction.
Nursalam,(2008).ProsesdanDokumentasiKeperawatan:KonsepdanPraktik
Nerurka et al. ( 2012). BAB I Pendahuluan. Diperoleh tanggal 19 Mei 2016, dari
http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/45815/5/Chapter%20I.pdf.
Prabowo&Pranata,(2014).BukuAjarAsuhanKeperawatanSistemPerkemihan.
Yogyakarta:NuhaMedika.
Walkinson,M.J.,&Ahern,R.N.(2015).BukuSakuDiagnosaKeperawatan
(Edisi9.).Jakarta:EGC
WHO,(2011).BABIPendahuluan.Diperolehtanggal19mei2016,dari
http://siat.ung.ac.id/files/wisuda/2015-1-1-48201-821411050-abstraksi-
01082015122355.pdf.
Lampiran1
PENYAKITDANPENGOBATANINFEKSISALURANKEMIH
Topik :PenyakitSistemPerkemihan
Waktu :30menit
Tempat :RuangCRSUDKlungkung
A. Tujuan
1. Tujuanumum
Setelahdiberikanpenyuluhandiharapkanpasiendankeluargadapat memahami
2. Tujuankhusus
Setelahdiberikanpenyuluhan, pasiendankeluargamampu:
a. Menjelaskantentangpengertianinfeksisalurankemih denganbenar
b. Jenis-jenisinfeksisalurankemih
c. Menyebutkanpenyebabinfeksisalurankemihdenganbenar
d. Menyebutkantandadangejalainfeksisalurankemihdenganbenar
e. Menyebutkankomplikasiinfeksisaluran kemih
f. Menyebutkancarapengobataninfeksisalurankemih denganbenar
B. Metode
1. Ceramah
2. Tanyajawab
C. Media
Leaflet
D. Materi
1. Pengertianinfeksisalurankemih
2. Jenis-jenisinfeksisalurankemih
3. Penyebabinfeksisaluran kemih
5. Komplikasiinfeksisaluran kemih
6. Carapengobataninfeksi salurankemih
E. Evaluasi
Evaluasidilakukansecaralisandenganmateripertanyaan
1. Apakahyangdimaksuddenganinfeksisalurankemih?
3. Apapenyebab infeksisalurankemih?
4. Apatandadangejalainfeksisaluran kemih?
5. Apasajakomplikasipadainfeksisalurankemih?
6. Bagaimanacarapengobataninfeksisalurankemih?
Lampiran2
MATERIPENYULUHANTENTANG
PENYAKITDANPENGOBATANINFEKSISALURANKEMIH
A. PengertianInfeksisaluran kemih
mkroorganisme di dalam saluran kemih, yang dalam kedaan normal air kemih
B. Jenis-jenisinfeksisalurankemih
1. Kandungkemih (sistitis)
2. Uretra(uretritis)
3. Prostat(prostatitis)
4. Ginjal (pielonefritis)
C. PenyebabInfeksisalurankemih
1. Menahankencing yangterlalulama
3. Kebiasaanmencebokyangsalah
4. Kekurangancairan
1. Peningkatanfrekuensi berkemih
1. Gangguanpada ginjal
2. Infeksidarah
3. prostatis
F. CaraPengobatanInfeksisalurankemih
sejumlah cairan dalam sehari untuk membilas bakteri, dan hindari minumkopi,
teh, minuman alcohol, berkemih setiap 2-3 jam dalam sehari dan kosongkan
G. Evaluasi
1. Keluargadanpasien“NK”mampumenyebutkanpengertianInfeksi Saluran
Kemih.
2. Keluargadan pasien“NK”mampumenyebutkan2jenis-jenisInfeksi
Saluran Kemih.
3. Keluargadanpasien“NK”mampumenyebutkanpenyebabInfeksi Saluran
Kemih.
Saluran Kemih.
Infeksi Saluran Kemih
adalah infeksi akibat
berkembang biaknya
InfeksiSaluran mikroorganisme di dalam
Kemih salurankemih,yangdalam
keadaan normal air kemih
tidakmengandungbakteri,
virus, atau mikroorganisme
lain.
JenisInfeksiSaluranKemih:
Kandung kemih(sistitis)
Uretra (uretritis)
Prostat(prostatitis)
Ginjal(pielonefritis)
Oleh:
NiPutuDiahSuandewi
13E10998
SekolahTinggiIlmuKesehatanBali
2016
PenyebabInfeksiSaluranKemih:
Bakteri
Mikroorganisme
GejalaIinfeksiSaluranKemh(ISK):
PenyebabInfeksiSaluranKemih:
Bakteri
Mikroorganisme
GejalaIinfeksiSaluranKemh(ISK):
Komplikasinyayaitu:
2.Infeksi darah
3.terasaperihsaatbuang
air kencing
3. prostattis
CaraMengatasinya
Minumdenganairbebassej
umlah cairan setiap hari
Hindariminumkopi,
ethdanalkohol
Berkemihdenganjarakwa
ktu3-4dalamsehari
dankosongknkandung
kemih dengan
sempurna
CegahInfeksiSaluranKemih
CaraMengatasinya
Minumdenganairbebassej
umlah cairan setiap hari
Hindariminumkopi,
ethdanalkohol
Berkemihdenganjarakwa
ktu3-4dalamsehari
dankosongknkandung
kemih dengan
sempurna
CegahInfeksiSaluranKemih