Anda di halaman 1dari 2

Nama : Wahyu Fahrizal Al Fayyadh

NIM : 2103506

Kelas : 2B – Teknik Komputer

Pancasila Sebagai Ideologi Negara

Secara etimologis, kata ideologi diambil dari bahasa Yunani yaitu idea yang
berarti gagasan, konsep, cita-cita, serta dasar. Sedangkan logos yang berarti ilmu,
sabda, sebuah pikiran. Maka dari itu, ideologi dapat diartikan sebagai suatu
pandangan bangsa yang menjadi panduan dalam kehidupan bermasyarakat dan
bernegara. Pancasila sebagai ideologi negara berfungsi sebagai dasar sistem
penyelenggaraan negara bagi seluruh warga negara Indonesia yang berdasarkan
kepada cita-cita luhur bangsa.

Secara historis, Pancasila sebagai ideologi negara sudah digunakan sejak


masa pemerintahan Soekarno-Hatta. Pada masa itu, Pancasila digunakan sebagai
alat pemersatu bangsa, namun dalam pengimplementasiannya sistem kenegaraan
tidak berjalan dengan baik. Selanjutnya pada masa pemerintahan Soeharto, beliau
menerapkan program P4 (Pedoman Pengahayatan dan Pengamalan Pancasila). Pada
masa pemerintahan Habibie, Program P4 atau Ekaprasetia Pancakarsa ini dihapus
dan tidak menjadikan Pancasila sebagai program prioritas, dikarenakan direpotkan
dengan kisruhnya bidang politik baik di dalam dan di luar negeri. Pada masa
pemerintahan Abdurrachman Wahid, beliau meninjau Pancasila dalam dua aspek
yaitu Pancasila sebagai ideologi bangsa dan falsafah negara berstatus sebagai
kerangka berpikir yang harus diikuti oleh undang-undang dan produk-produk
hukum yang berlaku. Pada masa pemerintahan Megawati, beliau memfokuskan
pemerintahannya kepada masalah ekonomi. Bahkan Pancasila memiliki posisi
lemah dikarenakan tidak dicantumkan sebagai mata pelajaran wajib di jenjang
pendidikan. Pada masa pemerintahan Susilo Bambang Yudhoyono, Pancasila
dibangkitkan lagi dengan cara Pendidikan Pancasila dijadikan sebagai mata kuliah
wajib di Perguruan Tinggi.

Ideologi pancasila memiliki beberapa aturan dan keunggulan dari ideologi


yang lain diantaranya sebagai berikut.
a) Hukum untuk menjunjung tinggi keadilan dan keberadaan individu dan
masyarakat.
b) Bebas memilih salah satu agama, serta harus menjiwai dalam kehidupan
bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.
c) Keselarasan, keadilan, keseimbangan, dan keserasian dalam setiap aspek
kehidupan.
d) Adanya peran negara agar tidak terjadi monopoli.

Sebagai Ideologi Negara tentunya pancasila memiliki tantangan dan


dinamika tersendiri, diantaranya sebagai berikut.

a) Berita palsu atau hoaks, yang dapat menghasut manusia.


b) Sifat radikalisme, yang dapat menggulingkan ideologi pancasila.
c) Perkembangan zaman yang berdampak pada eksistensi ideologi pancasila
itu sendiri.
d) Keberagaman ras, suku, agama, dan budaya di Indonesia.

Referensi:

Muslimin, H. (2016). Tantangan terhadap Pancasila sebagai Ideologi dan Dasar


Negara Pasca Reformasi. Jurnal Cakrawala Hukum, Vol.7, No.1, 30-38.

Surajiyo. (2020). Keunggulan Dan Ketangguhan Ideologi Pancasila. Jurnal IKRA-


ITH Humaniora Vol 4 No 3, 145-155.

Udin Sarifudin Winataputra, B. D. (2016). Buku Ajar Mata Kuliah Wajib Umum.
Jakarta: Direktorat Jenderal Pembelajaran dan Kemahasiswaan
Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Republik Indonesia.

Anda mungkin juga menyukai