Anda di halaman 1dari 3

Nama : Resti

Nim : 90100118002

TOKOH PEMIKIR MERKANTILISMEDAN PENGARUHNYA


TERHADAP PERUBAHAN SOSIAL MASYARAKAT

Merkantilisme berkembang pada abad ke-18 dikawasan eropa barat


dengan tujuan melindungiperkembangan perdagangan dan kekayaan suatu negara.
Dimerkantilisme umum berusaha untuk meningkatkan eksporproduksi tetapi
membatasi impor. Saat ituwaktu, koloni negara merkantilisme diproduksibahan
baku tetapi kemudian menjadi konsumenproduk negara kolonial. Dalam
melindungi nasionalkekayaan, negara merkantilis mengandalkan
proteksioniskebijakan dengan harapan memperluas dan mengurangi eksporimpor.
Tujuan dari kebijakan ekonomi merkantilis adalah untukmengembangkan negara,
terutama di masa perang, itu negara secara agresif mencari cara untuk
memperkuat ekonomi dan melemahkan musuh asing.1

Para merkantilis ini memandang negara sebagai jumlah nol permainan


karena tidak dapat disangkal bahwa masing-masing negara memiliki kepentingan
nasionalnya sendiri. Merkantilisme adalah sarana negara untuk menjaga kekayaan
dan menarik keuntungan bagi negaranya. Negara mengatur semua kebijakan
berkaitan dengan ekonomi.2 namun nyatanya, dengan memberikan otoritas
ekonomi negara, ada banyak hal yang baik hal-hal yang dibuat di negara itu
mengingat negara tidak hanya menjalankan ekonominya tetapi juga memikirkan
konsekuensi dan aspek politik ketika negara tersebut menerapkan kebijakan
ekonominya. Lain halnya jika kebijakan ekonomi diserahkan kepada individu atau
pasar, yang mungkin terjadi nanti adalah persaingan satu sama lain untuk
mendapatkan keuntungan individu dengan mengabaikan negara sebagai entitas
penting.3

Merkantilisme merupakan model kebijakan ekonomi dengan campuran


tangan pemerintah yang dominan,proteksionalisme serta politik kolonial, diajukan
dengan neraca perdagangan luar negeri yang menguntungkan. Pemikiran
pemikiran ekonomi lahir dari kaum merkantilisme disebabkan adanya pembagian

1
Widodo, Tri. From Dutch Mercantilism To Liberalism: Indonesian Historical
Perspective. Journal Of Indonesian Economy And Business, 2006, 21.4: 323-343.
2
Navalino, R. Djoko Andreas; Sumartono, Sumartono; Rafsanjani, Wildan Akbar
Hashemi. The Urgency Of Indonesia Government To Dealing With Mercatilism From Developed
Country. Open Access Indonesia Journal Of Social Sciences, 2021, 4.2: 188-191.
3
Boyle, Chris. The Mystery Of Modern Wealth: Mercantilism, Value, And The Social
Foundations Of Liberal International Order. European Journal Of International Relations, 2008,
14.3: 405-429.
kerja yang timbul didalam masyarakat. Pembagian kerja secara teknis dan
pembagian kerja terotorial, yang selanjutnya akan mendorong perdagangan
internasional.4

Pemikir ekonomi kaum merkantilisme merupakan suatu kebijakan yang


sangat melindungi industri, dalam negeri tetapi menganjurkan persaingan,
sementara itu terjadi pembatasan-pembatasan yang terkontrol dalam kegiatan
perdagangan luar negeri, kebijakan kependudukan yang mendorong keluarga
dengan banyak anak, kegiatan industri didalam negeri dengan tingkat upah yang
rendah. Proteksi industri yang menganjurkan persaingan dalam negeri, dan
tingkatupah yang rendah mendorong ekspor.5 Adapun tokoh-tokoh merkantilisme
diantaranya sebagai berikut: 1. Jean bodin (1530-1596), 2. Thornas mun (1571-
1641), 3. Jean baptis colbert (1619-1683), 4. Sir williarn petty (1623-1687), 5.
David nurne (1711-1776).6

4
Suprapto, M. S. Perkembangan Pemikiran Ekonomi Dan Kontroversi.
5
Mth, Asmuni. Book Review: Ekonomi Islam, Antara Tantangan Dan Harapan. Al-
Mawarid Journal Of Islamic Law, 2010, 11.1: 26061.
6
Firmansyah, Firmansyah. Sejarah Pemikiran Ekonomi. 2007.
DAFTAR PUSTAKA

Boyle, C. (2008). The Mystery Of Modern Wealth: Mercantilism, Value, And The
Social Foundations Of Liberal International Order. European Journal Of
International Relations, 14(3), 405-429.

Firmansyah, F. (2007). Sejarah Pemikiran Ekonomi.

Mth, A. (2010). Book Review: Ekonomi Islam, Antara Tantangan Dan


Harapan. Al-Mawarid Journal Of Islamic Law, 11(1), 26061.

Navalino, R. D. A., Sumartono, S., & Rafsanjani, W. A. H. (2021). The Urgency


Of Indonesia Government To Dealing With Mercatilism From Developed
Country. Open Access Indonesia Journal Of Social Sciences, 4(2), 188-
191.

Suprapto, M. S. Perkembangan Pemikiran Ekonomi Dan Kontroversi.

Widodo, T. (2006). From Dutch Mercantilism To Liberalism: Indonesian


Historical Perspective. Journal Of Indonesian Economy And
Business, 21(4), 323-343.

Anda mungkin juga menyukai