Anda di halaman 1dari 20

IBTIDA’: Jurnal Program Studi Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah

Pembelajaran, Pengembangan dan Pendidikan Dasar p-ISSN: 2722-8452 (Print)


Volume 01, No. 02, November 2020, Hal. 161-180 e-ISSN: 2722-8290 (Online)

https://journal.stitaf.ac.id/index.php/ibtida

ANALISIS KEBUTUHAN ANAK USIA DASAR DAN IMPLIKASINYA DALAM


PENYELENGGARA PENDIDIKAN

Annisa Nidaur Rohmah1, Abu Amar2


1,2 STIT Al-Fattah Siman Lamongan, Pon. Pes Al-Fattah Siman Sekaran Lamongan, Telp.0322-3382086,
Fax.0322-3382086
Pos-el : farikhanida93@gmail.com
abuamar@stitaf.ac.id

Abstrak
Setiap tahap proses perkembangan manusia memiliki kebutuhan yang tidak sama pada
setiap tingkatannya. Seperti pada tahap anak-anak usia dasar, usia remaja, usia dewasa
dan usia tua. Pada anak usia dasar mulai usia 6-12 tahun kebutuhan-kebutuhan yang
harus dipenuhi sangat bergantung terhadap orang lain (orang tua, kakak, guru, teman dan
lain sebagainya) karena mereka belum mampu memenuhi kebutuhannya secara personal.
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kebutuhan anak usia dasar dan implikasinya
terhadap penyelenggaraan pendidikan. Metode penelitian yang digunakan adalah metode
penelitian kualitatif jenis library research. Berdasarkan hasil analisis kebutuhan anak usia
dasar meliputi beberapa aspek, terpenting orang tua maupun guru harus memahami
tingkat Kebutuhan anak usia dasar karena hal ini sangat berkaitan dengan proses
pendidikan anak itu sendiri.

Kata kunci: Kebutuhan Anak Usia Dasar, Penyelenggara Pendidikan

Abstract
Every stage of human development process has unequal needs at each level. Same as stage of
children of basic age, adolescence, adulthood and old age. In children aged 6-12 years , the
needs that must be complied depend on other people (parents, siblings, teacher, friends, etc
because they have not been able to comply their needs personally. This study aims to analyze
the needs of basic children’s age and their implications for applaying of education. The
research method used is a qualitative research method of library research. Based on the
result of the analysis of the needs of basic children’s age covering several aspects, yhe most
important thing is that parents and teachers must understand the level of needs of basic
children’s age because this is closely related to the educational process of the child it self.

Keywords: Applaying of education, the needs of basic children’s age

PENDAHULUAN Sigmund preud dan lain-lain. Manusia


Banyak ahli atau para pakar dalam menjalani kehidupannya
psikologi telah melakukan penelitian sebagai makhluk yang bernyawa dan
dan melahirkan suatu teori terkait hidup berdampingan dengan makhluk
dengan kebutuhan-kebutuhan dasar hidup lainnya, tentu memiliki
manusia baik pada saat dalam masa kebutuhan-kebutuhan wajib dan
prenatal, masa kelahiran, masa anak- mendasar yang mesti terpenuhi dan
anak, masa remaja, masa dewasa dan tidak bisa hindarkan. Kebutuhan-
tua. Seperti Abraham Lincoln, Thomas kebutuhan itu beragam, mulai dari
Jefferson, Albert Einstein, Piaget, kebutuhan yang diperlukan untuk

161
162 Ibtida’, Volume 01, No. 02, Nopember 2021, Hal. 161-180

https://journal.stitaf.ac.id/index.php/ibtida

memenuhi kebutuhan fisiologis menunjukan bahwa kebutuhan


maupun yang berkaitan dengan mempunyai peran dan pengaruh
kepribadian seperti keamanan, kasih penting dalam menentukan tingkah
sayang, harga diri, kesuksesan dan laku manusia. Manusia akan mendapat
lain sebagainya. beban merasa memiliki kekurangan
Menurut Maslow dalam dan tidak nyaman apabila
(Alwisol, 2009) variasi kebutuhan kebutuhannya tidak terpenuhi.
manusia tersusun dalam bentuk Proses perkembangannya
hierarki atau berjenjang. Setiap setiap manusia memiliki kebutuhan
jenjang kebutuhan dapat dipenuhi yang tidak sama pada setiap
hanya kalau jenjang sebelumnya telah tingkatannya. Seperti, pada tahap
terpuaskan. Jenjang itu meliputi anak-anak usia dasar, usia remaja,
kebutuhan pada tingkatan yang lebih usia dewasa dan usia tua. Perbedaan-
rendah menuju kebutuhan yang perbedaan kebutuhan itu bisa dari
tingkatannya lebih tinggi. Menurut jenis atau hanya memiliki perbedaan
Maslow menekankan bahwa mulanya dari segi ukuran dan levelnya. Pada
manusia akan memenuhi kebutuhan anak usia dasar, kebutuhan-
fisiknya terlebih dahulu seperti makan kebutuhan yang harus dipenuhi
dan minum sebelum memenuhi sangat bergantung terhadap orang
kebutuhan batinnya. Bagaimana lain karena mereka belum mampu
manusia akan memenuhi kebutuhan memenuhi kebutuhannya secara
rasa nyaman dan kasih sayang apabila personal. Misalnya, untuk memenuhi
kebutuhan fisik yang sejatinya kebutuhan fisiologis kecil
penggerak seluruh bagian tubuh kemungkinan anak-anak harus
belum terpenuhi, artinya kebutuhan bekerja karena anak usia dasar
rasa nyaman dan kasih sayang akan memiliki keterbatasan dalam berfikir,
terwujud apabila manusia sudah bergerak, dan bekerja layaknya
memenuhi kebutuhan fisiknya. seperti orang dewasa.
Kebutuhan manusia bersifat Fase anak usia dasar menurut
sama meskipun setiap pribadinya Oswald Kroch dalam (Desmita, 2017)
memiliki perbedaan dari segi fisik, umumnya mengalami keguncangan
sikap dan perilaku, namun pada jiwa yang dimanifestasikan dalam
kondisi tertentu apabila ada suatu bentuk sifat keras kepala, suka
kebutuhan tidak terpenuhi akan membantah, menentang orang lain
berdampak pada perubahan sikap dan terutama terhadap orang tuanya.
perilaku pada pribadi seseorang. Pendapat Oswald Kroch sesuai dengan
Fakta itu mengindikasikan bahwa fakta pada umumnya anak usia dasar
manusia memiliki kebutuhan- cenderung memiliki sifat manja,
kebutuhan tertentu yang tidak bisa di sensisitif dan egois. Tidak jarang kita
rekayasa atau dipaksakan apabila itu temukan kesalahan orang tua dalam
bertentangan dengan dirinya. Hal itu mendidik anak dan banyak terjadi

Copyright © 2020, STIT Al-Fattah Siman Lamongan


Rohmah, Analisis Kebutuhan Anak … 163

https://journal.stitaf.ac.id/index.php/ibtida

kekerasan terhadap anak di dunia Penelitian studi pustaka


pendidikan. Kesalahan tersebut dapat setidaknya ada empat ciri utama yang
berpengaruh terhadap pribadi anak. penulis perlu perhatikan diantaranya:
Sebagaimana (Gardner, 2011) Pertama, bahwa penulis atau peneliti
kreatifitas bisa menurun karena berhadapan langsung dengan teks
adanya kesalahan dalam mendidik atau data angka, bukan dengan
anak Salah satu faktor penyebab pengetahuan langsung dari lapangan.
peristiwa tersebut rentan terjadi yaitu Kedua, data pustaka bersifat siap
ketika orang tua atau seorang pakai artinya peniliti tidak terjung
pendidik tidak memahami tahap langsung kelapangan karena peneliti
perkembangan anak dalam memenuhi berhadapan langsung dengan sumber
kebutuhan-kebutuhan yang sesuai data yang ada di perpustakaan. Ketiga,
dengan fasenya. Karenannya setiap bahwa data pustaka umumnya adalah
orang tua atau guru penting sumber sekunder, dalam arti bahwa
memahami perkembangan serta peneliti memperoleh bahan atau data
kebutuhan-kebutuhan yang harus dari tangan kedua dan bukan data
terpenuhi oleh anak usia dasar karena orisinil dari data pertama di lapangan.
hal ini sangat berkaitan dengan proses Keempat, bahwa kondisi data pustaka
pendidikan anak itu sendiri. tidak dibatasi oleh ruang dan waktu
Berdasarkan hal tersebut penulis (Zed, 2003).
tertarik untuk melakukan penelitian Sedangkan menurut (Joko,
ini dengan mengkaji dan menganalisis 1991) Library research adalah suatu
tentang kebutuhan anak usia dasar penelItian yang dilakukan dengan cara
dan implikasinya dalam mengumpulkan data, informasi dan
penyelenggara pendidikan. berbagai macam data-data lainnya
yang terdapat dalam kepustakaan
METODE PENELITIAN sehingga, pada penelitian ini,
Metode penelitian yang pembasannya didasarkan pada teori-
digunakan dalam penelitian ini yaitu teori kebutuhan dasar manusia
metode penelitian kualitatif. khususnya tentang kebutuhan
Berdasarkan objek kajian, penelitian kebutuhan anak usia dasar dan
ini termasuk penelitian yang bersifat implikasinya teradap pendidikan.
Literatur atau kepustakaan (Library Sumber data yang digunakan dalam
Research). Menurut (Zed, 2003) Studi penelitian ini yaitu buku, jurnal,
pustaka atau kepustakaan atau library artikel, dan karya ilmiah lainnya yang
research dapat diartikan sebagai relevan terhadap objek kajian pada
serangkaian kegiatan yang berkenaan penelitian ini. Teknik pengumpulan
dengan metode pengumpulan data data pada penelitian ini adalah
pustaka, membaca dan mencatat serta dokumentasi. Selanjutnya, untuk
mengolah bahan penelitian. mengolah dan menganalisis data,
164 Ibtida’, Volume 01, No. 02, Nopember 2021, Hal. 161-180

https://journal.stitaf.ac.id/index.php/ibtida

penulis menggunakan metode content pihak luar dalam hal ini manusia dan
analysis. alam.
Penulis memahami bahwa
HASIL DAN PEMBAHASAN kebutuhan merupakan sesuatu yang
Teori Kebutuhan Dasar Manusia sangat subtansial yang sudah menjadi
Manusia mempunyai bagian dari diri manusia sejak
kebutuhan-kebutuhan yang wajib dan dilahirkan untuk memenuhi
mendasar untuk dipenuhi sebagai kesesuaian hidup yang normal hingga
upaya untuk dapat bertahan hidup meninggal dunia. Semua manusia
dan mewujudkan kehidupan yang dilahirkan dengan kebutuhan-
nyaman, senang dan sejahtera. kebutuhan instinktif yaitu suatu
Kebutuhan merupakan sesuatu yang kebutuhan-kebutuhan universal yang
sangat dibutuhkan oleh manusia mendorong manusia tumbuh dan
untuk dapat mencapai kesejahteraan, berkembang, untuk
sehingga bila kebutuhan tersebut ada mengaktualisasikan dirinya dan untuk
yang tidak atau belum terpenuhi maka menjadikan semuanya sejauh
pastilah manusia akan merasa kurang kemampuan dasar yang dimiliki (Mif,
sejahtera (Heru, 2017). Selaras 2008). Jadi, jelas bahwa setiap
dengan pendapat (Afrooz, 1966), individu membawa potensi
Kebutuhan adalah A natural pertumbuhan, kondisi fisik dan
requirement which should be satisfied kesehatan yang berbeda sejak
in order to secure a better organic dilahirkan. Sehingga, disamping
compatibility (Desmita, 2017). Artinya kondisi sosial atau lingkungan, potensi
adalah kebutuhan merupakan suatu bawaan juga memberikan pengaruh
keperluan/syarat alamiah yang harus yang signifikan dan dapat menentukan
terpenuhi untuk menjamin kebaikan, keberhasilan dari pada aktualisasi diri
kesenangan dan kesejahteraan seseorang. Akan tetapi manusia
seseorang sesuai dengan keinginan memiliki kecenderungan untuk
dirinya. Kebutuhan sebagai satu mencapai kebutuhan-kebutuhan yang
subtansi seluler yang harus dimiliki penuh makna dalam hidupnya dan
oleh organisme, agar organisme memberikan suatu kepuasaan yang
tersebut tetap sehat (Chaplin, 2002). membuat dirinya merasa nyaman dan
Lebih umum Chaplin menyebutkan tentram.
bahwa kebutuhan adalah segala Kebutuhan biasanya akan
kekurangan dan ketiadaan atau muncul ketika seseorang merasa
ketidaksempurnaan yang dirasakan memiliki kekurangan dalam dirinya
seseorang, sehingga merusak dan sesegara mungkin berusaha untuk
kesejahteraan (Desmita, 2017). memenuhi kekurangan tersebut.
Kebutuhan-kebutuhan tersebut dapat Kondisi demikian, apabila kekurangan
diperoleh secara pribadi maupun dari yang dirasakan itu tidak segera
tertutupi maka akan mengganggu

Copyright © 2020, STIT Al-Fattah Siman Lamongan


Rohmah, Analisis Kebutuhan Anak … 165

https://journal.stitaf.ac.id/index.php/ibtida

kenyaman dirinya, bahkan akan perkembangan atau pertumbuhan


berdampak lebih dari itu, misalnya yang hanya dibutuhkan oleh manusia
stres dan frustasi yang dapat merusak diantara makhluk hidup lainnya.
kesejahteraan hidup. Sehingga, pada Kebutuhan wajib atau kebutuhan
kondisi tertentu suatu kebutuhan dasar sudah menjadi kebutuhan
tidak bisa terelakan dari manusia. pokok yang alamiah sejak manusia
Maslow mengemukakan bahwa berada dalam kandungan hingga
manusia dimotivasikan oleh sejumlah terlahir di dunia. Sehingga, jelas
kebutuhan dasar yang bersifat sama bahwa kebutuhan tersebut dapat
untuk seluruh spesies, tidak berubah, dikatakan sebagai sarat wajib bagi
dan berasal dari sumber genetis atau manusia untuk hidup dan bertahan
naluria (Mif, 2008), kebutuhan- hidup. Sebagai contoh, ketika
kebutuhan yang mendominasi pribadi seseorang merasa haus dan lapar
seseorang tidak selalu berkaitan maka yang terpikirkan adalah
dengan hal fisiologis melainkan juga bagaimana untuk mendapatkan
berkaitan dengan kebutuhan makanan dan minuman secepat
psikologis. Penulis memahami bahwa mungkin ketimbang memikirkan
kebutuhan-kebutuhan tersebut kebutuhan yang lain.
merupakan aspek yang mesti Penulis berpendapat setiap
terpenuhi dalam keberlangsungan kebutuhan tidak selamanya muncul
hidup manusia itu sendiri. lebih awal dari kebutuhan tertingi ke
Selanjutnya, disisi lain, manusia juga terendah atau sebaliknya. Misalnya,
memiliki kelemahan yang sewaktu- pada kondisi tertentu seseorang
waktu dapat dengan mudahnya cenderung mengutamakan kebutuhan
terkendalikan dan terpengaruhi oleh esteem seperti kompetensi, kekuatan,
lingkungannya. Kendati sewaktu- dan kepercayaan diri dari pada
waktu kebutuhan sudah terpenuhi, kebutuhan prestise seperti
namun masih belum merasa penghargaan, status, eksistensi dan
terpuaskan bahkan akan melahirkan apresiasi.
tuntutan-tuntutan dari kebutuhan Fakta itu mensinyalir bahwa
yang lainnya. Hal demikian akan terus secara ilmiah dan alamiah kebutuhan
terjadi dalam diri setiap individu wajib dan kebutuhan dasar dapat
sepanjang kehidupannya, selagi hawa dikaji dan dirumuskan bagian-bagian
nafsu mendominasi pribadi seseorang. dan tingkatannya oleh para ahli ketika
Berdasarkan pemaparan di dalam konteks normal. Namun, disisi
atas, penulis menyimpulkan bahwa lain, dalam kondisi tertentu tidak bisa
pada hakikatnya seluruh makhluk dikatakan mutlak seseorang
hidup khususnya manusia pasti mempunyai tingkatan kebutuhan
mempunyai kebutuhan-kebutuhan, tertentu melainkan individu itu
baik yang bersifat wajib dan mendasar sendiri yang mengetahui kebutuhan
maupun yang bersifat kebutuhan apa yang dibutuhkan dan diutamakan.
166 Ibtida’, Volume 01, No. 02, Nopember 2021, Hal. 161-180

https://journal.stitaf.ac.id/index.php/ibtida

Dalam kondisi ini yang menurut mendefiniskan kebutuhan dasar


penulis letak kealamiahan yang khususnya terkait dengan dorongan
dimiliki oleh manusia yang sifatnya manusia. Setiap manusia juga
spontanitas muncul dalam setiap didorong oleh kebutuhan-kebutuhan
individu baik yang lahir dari faktor yang universal yang dibawa sejak lahir
bawaan maupun faktor lingkungan. yang tersusun dalam satu tingkat dari
yang paling utama hingga yang paling
rendah karena manusia memiliki hak
Teori Kebutuhan Anak Usia Dasar untuk mengaktualisasikan dirinya
Pakar psikologi atau para ahli dengan lingkungan.
telah melakukan penelitian dan Sebagaimana telah disinggung
melahirkan suatu teori terkait dengan diatas, secara komprehensif setiap
kebutuhan-kebutuhan dasar manusia, manusia mempunyai kebutuhan-
baik pada saat dalam masa prenatal, kebutuhan dasar yang sama meskipun
masa kelahiran, masa anak-anak, masa berbeda tingkatan usia. Karena
remaja, masa dewasa dan tua. Pada kebutuhan dasar merupakan aspek
dasarnya, kebutuhan menurut yang mesti dimiliki dan dipenuhi oleh
Maslow, suatu sifat dipandang manusia untuk bisa bertahan hidup
sebagai kebutuhan dasar jika dan memperoleh kebahagian. Hanya
memenuhi syarat-syarat sebagai saja yang membedakan antara
berikut: kebutuhan orang dewasa dengan anak
1. Ketidak hadirannya menimbulkan usia dasar yaitu pada tingkat
penyakit kebutuhan atau levelnya. Pembahasan
2. Kehadirannya mencegah timbulnya mengenai kebutuhan dasar pada anak
penyakit usia dasar tentu tidak terlepas dari
3. Pemulihannya menyembuhkan pada perkembangan psikologi anak.
penyakit Anak usia dasar memiliki bentang usia
4. Pada situasi-situasi tertentu yang mulai dari 6-12 tahun. Menurut Erik
sangat kompleks, dimana orang Erikson, dalam teori perkembangan,
bebas memilih, orang yang sedang usia 610 tahun berada dalam masa
berkekurangan ternyata pertengahan dan akhir kanak-kanak
mengutamakan kebutuhan itu dan usia 10-12 tahun berada dalam
dibandingkan jenis-jenis kepuasan masa remaja (King, 2014). Kebutuhan-
lainnya kebutuhan yang harus dimiliki oleh
5. Kebutuhan itu tidak aktif, lemah, anak tentu menyesuaikan pada taraf
atau secara fungsional tidak perkembangnnya yang meliputi
terdapat pada orang sehat (Mif, perkembangan fisik, kepribadian,
2008). kognitif dan sosial-emosional.
Meski pendapat tersebut dapat Kebutuhan-kebutuhan anak
dipahami, akan tetapi masih banyak usia dasar yang mesti terpenuhi tentu
lagi penjelasan Maslow dalam lebih banyak memerlukan bantuan

Copyright © 2020, STIT Al-Fattah Siman Lamongan


Rohmah, Analisis Kebutuhan Anak … 167

https://journal.stitaf.ac.id/index.php/ibtida

dari orang lain seperti Orang tua, sekian banyak kebutuhan manusia
kakak, adik, nenek, kakek, guru, teman adalah kebutuhan untuk
dan lainnya, pada usia dasar anak mempertahankan hidupnya secara
memiliki kekuatan dan kemampuan fisik. Kebutuhan fisiologis adalah
yang masih terbatas. Oleh sebab itu, sejumlah kebutuhan yang paling
sebagai pihak eksternal, orang tua, mendesak dan menjadi prioritas
seorang guru dan sebagai orang yang utama dalam pemenuhannya
lebih dewasa perlu mengetahui dan karena berkaitan dengan
memahami jenis dan tingkat kelangsungan hidup dan kondisi
kebutuhan peserta didik yang dalam fisik anak. Sebagaimana dalam
hal ini anak usia dasar. Termasuk Islam, manusia dalam konsep al-
kebutuhan rasa ingin tahu atau Basyr yaitu sebagai mahluk yang
kebutuhan belajar yang dapat memiliki unsur biologis yang
dipahami pada perinsipnya membutuhkan makanan dan
merupakan manifestasi pemenuhan minuman dapat bertahan hidup
kebutuhan-kebutuhan anak. (Muallimin, 2017). Kebutuhan
Tujuannya, supaya dapat dengan fisiologis meliputi oksigen untuk
mudah membantu memenuhi bernafas, makanan, minuman,
kebutuhan dasar anak sesuai dengan sandang, tempat tinggal, seks, tidur,
taraf perkembangannya, baik di buang air besar atau air kecil,
lingkungan keluarga, di sekolah dan di menghindari bahaya dan penyakit,
lingkungan masyarakat. istirahat dan lain-lain. Manusia
Teori kebutuhan dasar Maslow yang lapar akan selalu termotivasi
membangun suatu teori yang dikenal untuk makan, bukan untuk
dengan hierarki kebutuhan hierarchy melakukan hal lain, meskipun
of need. Teori hierarki kebutuhan secara nyata masih merasakan
dasar, terdapat lima tingkatan, yaitu kebutuhan akan kasih sayang, rasa
kebutuhan fisiologis, kebutuhan akan nyaman dan kebutuhan lainnya.
rasa aman dan perlindungan, Manusia akan mengabaikan semua
kebutuhan akan rasa kasih sayang dan kebutuhan lain sampai kebutuhan
memiliki, kebutuhan akan fisiologisnya terpenuhi dan
penghargaan (harga diri) dan terpuaskan. Maka jelas bahwa
kebutuhan akan aktualisasi diri (King, kebutuhan dasar fisiologis ini
2014). Berdasarkan hasil analisis, merupakan kebutuhan terkuat dari
berikut ini deskripsi mengenai semua kebutuhan.
kebutuhan-kebutuhan anak usia Pada kondisi normal anak
dasar: usia dasar, kebutuhan akan
1. Kebutuhan-kebutuhan fisiologis makanan dan minuman tidak
(Pysiological Needs) sebanyak sebagaimana kebutuhan
Kebutuhan yang paling orang dewasa. Anak pada usia (6-
dasar dan paling kuat diantara 10 tahun) cenderung makan dan
168 Ibtida’, Volume 01, No. 02, Nopember 2021, Hal. 161-180

https://journal.stitaf.ac.id/index.php/ibtida

minum dengan ukuran yang sedikit, perubahan-perubahan secara


berkisar sepertiga dari ukuran kuantitatif, kualitatif, dan
makanan orang dewasa, karena fungsional dari sistem-sistem kerja
kapasitas lambung dan usus hayati seperti kontraksi otot,
mereka masih terbatas. Begitu juga peredaran darah dan pernafasan,
ketika anak-anak menginjak usia persyaratan, sekresi kelenjar dan
yang lebih tua (10-12) yang pencernaan (Yudrik, 2011).
dibarengi dengan pertumbuhan Pertumbuhan fisik tidak
fisik yang lebih besar, maka ukuran serta merta dipengaruhi oleh faktor
makanan yang dibutuhkan semakin makanan, tetapi juga dipengaruhi
banyak, karena energi yang oleh faktor genetika, kematangan,
dibutuhkan semakin tinggi. Ukuran kesehatan dan stimulasi lingkungan
fisik anak usia dasar (6-12 tahun) (Muhammad, 2014). Misalnya,
dinyatakan pada table berikut: anak-anak yang orang tuanya
memiliki postur tinggi, sangat
Tabel 1. ukuran fisik anak usia dasar (6-12
memungkinkan pertumbuhan fisik
tahun) menurut Eillen
Tinggi anak akan cepat tinggi. Begitu juga
Berat Kebutu
Usia Badan dengan fisik orang Eropa dan
badan han
(cm) Timur Tengah lebih tinggi dan
(Kg) Energi

6 tahun 17,3 - 106,7-


besar dibandingkan dengan fisik
20,5 116,8 orang asia termasuk orang
27,7- 115- Indonesia. Pada kondisi normal,
7 tahun 25 124
8 tahun 25 - 120-
Anak yang mendapatkan asupan
27,7 130 >18000 gizi, vitamin, protein, karbohidrat
9-10 tahun 27,72 130- k/Hari dan kalsium yang banyak akan
– 150
lebih sehat, lebih cerdas dan lebih
30,42
11-12 36,79 138,75– cepat pertumbuhannya, kecuali
tahun – 158,7 dengan anak yang membawa faktor
39,49
keturunan.
Kebutuhan fisiologis
Ukuran fisik anak usia dasar berkaitan dengan pendidikan
yang dipaparkan pada tabel diatas seseorang dalam suatu teori
bukan berarti ukuran yang mutlak, kebutuhan dasar psikologis (Niemic
ukuran tersebut merupakan ukuran
& Riyan, 2009) menjelaskan bahwa
secara umum pertumbuhan fisik pemenuhan kepuasan kebutuhan
anak usia dasar. Pertumbuhan fisik dasar psikologis berkaitan dengan
anak ada yang cepat dan ada juga aktif atau pasifnya individu dalam
yang lambat. Pertumbuhan fisik belajar (Alsa, 2016). Teori ini
anak laki-laki umumnya lebih cepat mengemukakan bahwa seseorang
dari pertumbuhan fisik anak dapat mengikuti proses pendidikan
perempuan.. Pertumbuhan dengan baik apabila kebutuhan
fisiologis ditandai dengan adanya

Copyright © 2020, STIT Al-Fattah Siman Lamongan


Rohmah, Analisis Kebutuhan Anak … 169

https://journal.stitaf.ac.id/index.php/ibtida

fisiologis sudah terpenuhi. membutuhkan waktu untuk


Misalnya, anak usia membutuhkan istirahat yang cukup. Anak usia
wahana bermain dan berolahraga dasar cenderung cepat merasa lelah
yang sesuai dengan taraf dalam bergerak maupun berfikir
perkembangannya, baik di rumah dan juga cepat mengantuk.
maupun di sekolah. 2. Kebutuhan akan rasa aman dan
Pada usia dasar, anak berada perlindungan (Need for self-security
pada fase yang sangat suka dengan and security)
aktivitas bermain dan sangat suka Kebutuhan akan rasa aman
bergerak. Anak harus disediakan dan perlindungan juga termasuk
fasilitas bermain supaya merasa dalam kebutuhan dasar yang
senang dan bahagia untuk berada pada level kedua setelah
mengekspresikan keinginannya. fisiologis. Kebutuhan ini cenderung
Fakta ini juga yang menjadi dasar mendorong manusia untuk
bahwa pentingnya model memperoleh kenyamanan,
pembelajaran berbasis game ketentraman hidup dan terjaga dari
sebagai upaya untuk membuat anak lingkungannya, seperti mendapat
merasa senang dan nyaman dalam jaminan keamanan dan terlindungi
mengikuti kegiatan belajar dari marabahaya serta kebebasan
mengajar. Guru tidak hanya dari daya-daya mengancam seperti
mengajar dengan model formal saja kriminalitas, perang, terorisme,
melainkan pembelajaran harus penyakit, takut, cemas, bahaya,
diwarnai dengan permainan- kerusuhan dan bencana. Seseorang
permainan yang bermuatan yang tidak mendapatkan rasa aman
edukasi, agar anak tidak merasa dan perlindungan tentu akan selalu
bosan dan jenuh. Ketika anak-anak merasa resah, gelisah, takut dan
merasa bosan dalam mengikuti bahkan dapat berakibat lebih fatal
pembelajaran, maka secara seperti stres dan gila.
otomatis minat belajar anak akan Pada usia dasar, anak akan
menurun yang kemudian akan merasa aman yang cukup apabila
berdampak terhadap pencapaian berada dalam ikatan keluarga yang
hasil belajar yang tidak maksimal. kuat dan harmoni begitu juga
Kebutuhan wahana sebaliknya, apabila ikatan keluarga
permainan juga sangat mendukung lemah, maka anak akan merasa
pertumbuhan kekuatan tulang dan cemas, gelisah, tidak tentram,
otot anak. Ketika anak kurang setres, dan kurang percaya diri
bermain dan berolahraga, maka (Muhammad, 2004).
dampaknya anak cenderung Perkembangan keperibadian anak
terlihat tidak bahagia dan tidak berkaitan dengan pola asuh orang
jarang juga rentan terkena tua, termasuk memberikan rasa
penyakit. Selanjutnya, anak juga aman kepada anak. Suatu penelitian
170 Ibtida’, Volume 01, No. 02, Nopember 2021, Hal. 161-180

https://journal.stitaf.ac.id/index.php/ibtida

membutikan bahwa pola asuh masih membutuhkan


orang tua berpengaruh positif pendampingan orang tua ketika
terhadap kepribadian anak (Inikah, berangkat ke sekolah, berbeda
2015). Oleh sebab itu, peran orang dengan anak usia 9-12 tahun yang
tua atau keluarga sangat sudah bisa berangkat ke sekolah
dibutuhkan dalam memenuhi dan sendiri. Kebutuhan rasa aman anak
menjamin rasa aman anak agar mesti terpenuhi dimanapun
memperoleh ketentraman, tempatnya termasuk di sekolah dan
kepastian dan keteraturan di lingkungan masyarakat.
lingkungannya. Pentingnya rasa aman terhadap
Kebutuhan rasa aman anak anak usia dasar diperkuat dengan
usia dasar dapat dipenuhi dengan sejumlah hasil penelitian yang
cara memberikan perhatian yang membuktikan bahwa rasa aman di
penuh, menciptakan lingkungan sekolah sangat penting bagi
keluarga, sekolah dan masyarakat keberhasilan belajar peserta didik.
yang tentram, jauh dari konflik dan Capaian tingkah laku dan
membatasi ruang bermain anak akademis anak cenderung baik
dari tempat yang berbahaya bagi ketika kondisi sekolah bersih dan
fisik anak. Jika kebutuhan rasa memiliki dekorasi yang bagus (Alsa,
aman tidak terpenuhi, tentu 2016). Artinya bahwa peran pihak
berdampak bahaya terhadap sekolah atau guru sama pentingnya
psikologi anak seperti mental dan seperti peran keluarga layaknya
sikap misalnya anak yang berada di orang tua untuk memberikan rasa
wilayah konflik sosial tentu akan aman terhadap anak. Kehilangan
mengalami stres, rasa takut yang rasa aman di sekolah dapat
berlebihan dan tarauma yang berdampak terhadap proses
sangat berbahaya dan dapat belajar, seperti anak menjadi tidak
menjadi penghambat masa depan fokus, jenuh dan hilangnya
anak. semangat belajar yang kesemuanya
Semakin dini anak usia dasar itu berpengaruh terhadap hasil
maka semakin membutuhkan belajar anak.
perlindungan dan rasa aman dari 3. Kebutuhan akan rasa kasih sayang
orang lain dalam hal ini orang tua dan memiliki (Need for Love and
dan orang dewasa. Begitupun belongingness)
sebaliknya, semakin bertambah Ketika kebutuhan fisiologis
usia anak, maka akan semakin bisa dan rasa aman sudah terpenuhi,
berfkir tentang yang baik, buruk, maka rasa kasih sayang akan
bahaya dan tidaknya segala sesuatu muncul dalam diri seseorang,
di sekitarnya serta rasa merasa butuh rasa kasih sayang
keberaniannya juga semakin tinggi. dari seorang teman, sahabat dekat,
Misalnya, anak usia 6-8 tahun dan kekasih. Kebutuhan ini yang

Copyright © 2020, STIT Al-Fattah Siman Lamongan


Rohmah, Analisis Kebutuhan Anak … 171

https://journal.stitaf.ac.id/index.php/ibtida

mendorong individu untuk suka untuk dipuji, disanjung, dan


melakukan atau mengadakan dibanggakan oleh orang
hubungan afeksi dengan orang lain terdekatnya sehingga, orang tua
yang diaktualisasikan dalam bentuk dan orang dewasa mesti paham
kebutuhan akan rasa memiliki dan memperlakukan mereka dan sabar
dimiliki, mencintai dan dicintai, dalam menghadapi perilkunya.
kebutuhan akan rasa diakui dan Kebutuhan rasa kasih
diikutsertakan sebagai bagian dari sayang pada anak usia dasar dapat
suatu kelompok, merasa dirinya dilakukan dengan cara memberikan
penting, rasa setia kawan, perhatian penuh kepada mereka,
kerjasama dan sebagainya. misalnya menyediakan sarapan
Pada anak usia dasar, anak atau bekal makanan, menemani
masih berada pada masa yang anak ketika belajar, mengajak
pubertas dimana sangat ingin mereka berwisata bermain,
diperhatikan, diberi perhatian dan bersanda gurau, membelikan
disayang. Kendati anak-anak mereka makanan, mainan atau
melakukan kesalahan, mereka benda-benda yang mereka sukai.
cenderung tidak ingin disalahkan, Selain dari pada itu, di lingkungan
bahkan akan kembali marah, kesal sekolah, anak sangat merasa
dan menangis apabila terus senang dan berperliku lebih positif
menerus disalahkan. Sikap agresi ketika segala bentuk perbuatan dan
seperti rasa kesal, kecewa dan usaha mereka diapresiasi. Misalnya,
frustasi masih sangat tinggi anak-anak diberi reward ketika
khususnya pada anak yang berusia mereka berhasil melakukan
6-8 tahun. Pada usia ini, anak tidak sesuatu hal. Sebaliknya, anak akan
ingin disalahkan, anak cenderung berprilaku negatif dan hilang
menampilkan perilaku menyerang kepercayaan diri apabila merasa
seperti membentak, memukul, diremehkan, dikucilkan dan merasa
menggigit dan sebagainya terhadap terisolasi dari orang-orang
orang yang mengganngunya. disekitarnya. Seorang guru dapat
Berbeda dengan anak usia 9-10 melakukan berapa upaya untuk
tahun yang sudah bisa menunjukan menumbuhkan rasa berharga
benar atau salahnya suatu dalam diri anak, seperti
perbuatan dan pada anak usia 12 menghargai pendapat anak, memuji
tahun ke atas yang sudah memiliki hasil karyanya, menegur dengan
pandangan yang kompleks dan bahasa yang halus ketika
teratur tentang dirinya (Makmun, mengingatkan seorang anak yang
2006). Akan tetapi, umumnya anak berbuat salah, melengkapi
usia dasar masih sangat sensitif kekurangannya dan memberi
terhadap segala sesuatu yang motivasi secara terus menerus.
mengganggu dirinya dan sangat
172 Ibtida’, Volume 01, No. 02, Nopember 2021, Hal. 161-180

https://journal.stitaf.ac.id/index.php/ibtida

Jika kebutuhan rasa kasih kapasitas, kredibilitas dan merasa


sayang tidak terpenuhi oleh orang berharga. Maslow membagi
tua, maka sikap dan kepribadian kebutuhan akan rasa penghargaan
anak akan mengalami kekurangan menjadi dua jenis yaitu, pertama
dan berpengaruh terhadap mental kebutuhan akan penghormatan dan
dan perilaku sosial anak. Interaksi penghargaan dari diri sendiri,
yang buruk antara orang tua dan seperti percaya diri, hasrat untuk
anak sangat berpengaruh dalam memiliki kompetensi, kekuatan
membentuk cara pandang anak pribadi, edukasi dan kemandirian.
terhadap kehidupannya, anak usia Kedua yaitu esteem kebutuhan
dasar usia 6-8 tahun seringkali akan pernghargaan dari orang lain
meniru perilaku orang tuanya. atas apa yang telah dilakukan,
Tatkala orang tua berperilaku berupa pengakuan, penerimaan,
buruk misalnya saja berbicara perhatian, kedudukan atau status,
kasar dan marah maka anak juga pangkat, nama baik dan sebagainya.
akan meniru dan melakukan hal Setiap individu membutuhkan
yang sama. Akibatnya, anak akan pengakuan orang lain akan
berani melawan nasehat orang tua. kemampuan dan nilai-nilai yang
Sebagaimana yang terjadi di daerah dimilikinya, termasuk anak usia
perkotaan, banyak anak-anak yang dasar. Anak usia dasar sangat suka
kurang mendapat perhatian dari diberi pujian atas segala sesuatu
orang tuanya karena sibuk bekerja, yang mereka kerjakan. Anak akan
sehingga tidak ada waktu untuk merasa senang dan bangga ketika
mendidik anak. Dampaknya, Anak- mendapatkan suatu penghargaan
anak akan terbiasa hidup sendiri, seperti pujian, hadiah dan
bebas, dan tidak peduli dengan dipandang hebat oleh orang lain
orang tuanya dan tidak jarang seperti orang tua, guru, teman dan
terkena pergaulan bebas yang pada sebagainya. Anak sangat suka
gilirannya membuat harapan masa diakui keberadaannya di tengah-
depan anak pupus. Oleh karenanya, tengah orang banyak. Seorang anak
hidup tanpa cinta dan kasih sayang yang memiliki cukup harga diri
dapat memungkinkan menjadi akan merasa lebih percaya diri,
hambatan proses pertumbuhan dan aktif, progresif dan lebih produktif.
perkembangan anak. Misalnya, ketika di kelas, jika salah
4. Kebutuhan akan rasa harga diri satu anak diberi apresiasi dan
(Need for self-esteem) disanjung dengan kata-kata seperti
Kebutuhan akan rasa harga hebat, pintar dan rajin di depan
diri merupakan suatu kebutuhan temantemannya, maka anak
seseorang untuk dapat tersebut akan semakin percaya diri
menumbuhkan rasa percaya diri dan bangga dengan dirinya.
dimana ia merasa memiliki

Copyright © 2020, STIT Al-Fattah Siman Lamongan


Rohmah, Analisis Kebutuhan Anak … 173

https://journal.stitaf.ac.id/index.php/ibtida

Anak usia dasar sangat mungkin mengembangkan segala


sensitif, mereka akan kesal dan kemampuan, kapasitas dan potensi
mentalnya akan menurun ketika yang dimilikinya.
hasil usaha atau pekerjaan mereka Kebutuhan aktualisasi diri
tidak dihargai terlebih dinilai menjadi suatu kebutuhan yang
buruk. Rasa malu akan terus paling tinggi. Meskipun kebutuhan-
menerus menyelimuti dirinya, kebutuhan dalam tingkatan
sehingga tidak jarang seorang anak sebelumnya sudah terpuaskan,
akan merasa minder dari teman- namun kebutuhan akan aktualisasi
temannya. Oleh sebab itu, sebagai diri gagal diwujudkan maka bukan
orang tua maupun orang dewasa tidak mungkin akan menyebabkan
yang dekat dengan anak mesti pribadi seseorang merasa kecewa,
pandai memberikan penghargaan tidak tenang, tidak puas, bahkan
untuk meumbuhkan rasa percaya dapat dikatakan dalam keadaan
diri anak. Sebab, ketika anak usia tidak sehat secara psikologis.
dasar kehilangan percaya diri, Aktualisasi sebagai tujuan final-
maka akan berdampak terhadap ideal hanya dapat dicapai oleh
psikologinya, cenderung menutup sebagian kecil dari populasi, itupun
diri, rasa tidak berdaya, merasa hanya dalam presentase yang kecil.
malu, kehilangan semangat atau Menurut Maslow rata-rata
gairah hidup dan dapat kebutuhan aktualiasasi diri hanya
menimbulkan rasa putus asa, terpuaskan 10% (Alwisol, 2009).
merasa tidak bisa apa-apa yang Ada beberapa faktor penyebab
pada akhirnya merusak mental mengapa kebutuhan aktualisasi diri
anak. jarang terpenuhi yaitu terjadi
5. Kebutuhan akan aktualisasi diri ketika seseorang kesulitan untuk
(Need for self-actualization) menyeimbangkan antara suatu
Kebutuhan aktualisasi diri kebanggaan dengan kerendahan
adalah kebutuhan untuk memenuhi hati, antara kemampuan memimpin
dorongan hakiki manusia untuk dengan tanggung jawab yang harus
menjadi orang yang sesuai dengan diemban, merasa takut lemah dan
keinginan dan potensi dirinya. merasa tidak mampu.
Kebutuhan ini memberikan Kebutuhan akualisasi diri
kecenderungan individu untuk pada anak usia dasar masih bersifat
berjuang melakukan apa saja dalam ringan dan sederhana. Pada usia
meraih sebuah harapan. Aktualisasi tersebut, anak sangat gemar
diri menjadi suatu kebutuhan yang menampilkan kemampuan yang
mendorong individu untuk mereka miliki di depan orang lain.
membuktikan dan menunjukan Anak sering kali melakukan suatu
dirinya kepada orang lain. Pada tindakan sesuai dengan kehendak
tahap ini, seseorang semaksimal mereka dan mengekspresikan diri
174 Ibtida’, Volume 01, No. 02, Nopember 2021, Hal. 161-180

https://journal.stitaf.ac.id/index.php/ibtida

secara bebas. Pada usia 6-9 tahun, sebagai orang tua, guru dan orang
anak sangat cepat tertarik dengan dewasa mesti mengenal dan
sesuatu yang unik dan memahami kepribadian, bakat dan
menyenangkan. Ego mereka masih keterampilan yang dimiliki anak
sangat tinggi, mereka tidak bisa serta memberikan kebebasan
dipaksa untuk melakukan sesuatu berekspesi kepada anak tanpa
yang tidak mereka sukai dan pola mengkesampingkan batas normal,
pikir anak belum bisa kewajaran, dan tidak
mempertimbangkan sesuatu secara membahayakan. Pemahaman
matang, apakah sesuatu itu terhadap bakat anak juga dapat
berdampak baik, berbahaya, membantu orang tua dan guru
merugikan dan sebagainya. dalam menyusun program
Misalnya, ketika hujan, anak-anak pembinaan anak, seperti
melihat orang-orang sedang mandi memfasilitasi hobi anak, benda-
hujan, maka mereka akan cepat benda yang disenangi, kegiatan-
teratrik dan memaksakan diri kegiatan individu yang disenangi
untuk mandi meskipun dalam dan membantu mewujudkan masa
keadaan yang kurang sehat. Ketika depan anak yang berprestasi.
ia dilarang, mereka akan
melakukan berbagai macam cara, Analisis Kebutuhan Anak Usia
seperti menangis bahkan Dasar dan Implikasinya dalam
mengamuk, agar tetap diizinkan. Penyelenggara Pendidikan
Begitu juga di waktu belajar, ketika Setiap tahapan perkembangan,
anak ribut atau berdebat dengan manusia mempunyai karakteristik
temannya, maka akan sangat sulit yang khas dan tugas-tugas
untuk didiamkan dan ketika diam, perkembangan tersendiri yang
itupun hanya dengan durasi waktu bermanfaat sebagai petunjuk arah
yang singkat, kemudian anak akan perkembangan yang normal. Tugas-
kembali mengulangi kejadian yang tugas perkembangan tersebut juga
sama. sangat berhubungan dengan
Ekspresi anak tidak bisa pendidikan yang diterima oleh
dipaksakan atau diatur sedemikan individu dan harus dipahami oleh para
rupa, mereka cenderung bebas penyelenggara pendidikan.
berekspresi sesuai dengan apa yang Pendidikan menentukan tugas apakah
mereka sukai dan sulit untuk yang dapat dilaksanakan seseorang
dilarang. Jika seorang anak dilarang pada masa-masa tertentu. Menurut
melakukan sesuatu dengan (Monks dkk., 1998) Konsep diri dan
paksaan, maka akan membuat anak harga diri akan turun bila seseorang
marah dan frustasi yang akan tidak melaksanakan tugas
berdampak terhadap kerusakan perkembangannya dengan baik,
mental anak. Oleh karenanya, karena individu tersebut akan

Copyright © 2020, STIT Al-Fattah Siman Lamongan


Rohmah, Analisis Kebutuhan Anak … 175

https://journal.stitaf.ac.id/index.php/ibtida

mendapat celaan dari masyarakat mengajar dalam rangka membentuk


sekitarnya sehingga menimbulkan pribadi anak yang beriman, cerdas
ketidakbahagiaan bagi individu yang dan berkarakter.
bersangkutan. Sebaliknya Mengkaji tentang kebutuhan
keberhasilan dalam melaksanakan anak usia dasar dan berhubungan
tugas-tugas perkembangan dengan pendidikan yang diterima
memberikan perasaan berhasil dan anak sangatlah terkait dengan guru
perasaan bahagia. sebagai salah satu unsur dalam
Berdasarkan hasil analisis penyelenggara pendidikan tentunya
penulis kebutuhan anak usia dasar menjalin kerjasama yang baik dengan
ada beberapa aspek enam aspek yaitu, orang tua. Salah satu faktor dalam
Pertama kebutuhan fisiologis seperti pendidikan yang sangat berpengaruh
makanan, minuman, wahana dalam keberhasilan proses belajar
permainan dan sebagainya. Kedua, anak adalah guru. Beberapa peran
kebutuhan perlindungan dan rasa guru yaitu Pertama, sebagai Inspirator
aman seperti lingkungan yang asri, dan motivator. Dalam proses belajar
aman dan damai. Ketiga, kebutuhan dan pembelajaran, guru mampu
akan rasa kasih sayang dan perhatian. menstimulasi, mendorong, serta
Keempat, kebutuhan akan mengelaborasi daya berpikir anak,
penghargaan atas segala tindakan atau sehingga mampu membentuk
prestasi. Kelima, kebutuhan perasaaan senang dalam belajar dan
aktualisasi diri seperti menunjukan memiliki sikap dan perilaku yang
kemampuan (ability) atau bakat tepat. Kedua, seorang yang memiliki
(talent) yang dimiliki. Keenam yaitu sikap empati yaitu berusaha
kebutuhan akan rasa sukses. Setiap menyelami alam pikiran dan perasaan
individu dan tingkatan usia anak anak. Ketiga, Pengelola proses belajar
memiliki level kebutuhan yang yang mampu menfasilitasi setiap
berbeda-beda, dikarenakan adanya kemampuan dan kecerdasan anak.
perbedaan faktor usia, fisik, psikologi, Keempat, Pemegang penguat perilaku
keturunan dan lingkungan. Kebutuhan yang bijaksana, sehingga perilaku-
anak usia dasar sangat berkaitan perilaku positif anak dapat terus
dengan proses pendidikan anak. Pada berkembang dan mengarah ke tingkat
usia dasar, anak memiliki kemampuan yang lebih baik. Bagi guru sebagai
berifkir dan bergerak yang masih penyelenggara pendidikan dengan
terbatas. Anak juga memiliki sifat yang berbagai macam peran yang sudah
egois, keras kepala, manja dan sensitif disebutkan, harapannya dapat
yang masih sangat tinggi. Hematnya mengetahui dan memahami
orang tua, guru maupun orang dewasa perkembangan dan karakteristik anak,
wajib memahami tingkat kebutuhan hal ini sangatlah penting karena
dan karakter anak, supaya tidak transfer of learning dalam proses
terjadi kesalahan dalam mendidik dan belajar mengajar dapat tersampaikan
176 Ibtida’, Volume 01, No. 02, Nopember 2021, Hal. 161-180

https://journal.stitaf.ac.id/index.php/ibtida

dan dapat diterima oleh anak dengan kejadian-kejadian yang membuat


baik. Selain itu, dengan memahami mereka malu atau rendah dimata
perkembangan anak usia dasar orang lain. Pada ranah pendidikan
tersebut guru dapat menggunakan misalnya, anak akan merasa senang
teknik-teknik yang tepat untuk dan puas apabila pekerjaan yang
mempelajari kebutuhan-kebutuhan, dilakukannya berhasil dan berbuah
kemampuan, minat, dan tingkat prestasi dan merasa kecewa apabila
persiapan belajar anak. Selain itu juga tidak berhasil. Hal tersebut menjadi
mampu mempertimbangkan bukti bahwa rasa sukses merupakan
bermacam-macam prosedur salah satu kebutuhan pokok anak
mengajar, serta mampu menganalisis sehingga, sudah semestiinya orang tua
dan meneliti cara belajar, kekuatan dan guru harus mampu bekerja sama
dan kelemahan belajar yang dialami dengan baik dalam hal mendidik dan
oleh anak, mendorong anak untuk mencapai
Secara umum, manfaat keberhasilan dan prestasi. Orang tua
mempelajari kebutuhan anak usia maupun guru mesti memberikan
dasar dapat dirasakan guru sebagai penghargaan setinggi-tingginya
salah satu penyelenggara pendidikan terhadap pencapaian prestasi anak
diantaranya: meskipun hanya bernilai kecil atau
1. Memberikan gambaran tentang bahkan ketika anak memperoleh
perkembangan manusia sepanjang kegagalan. Hal yang perlu
rentang kehidupan beserta faktor- diperhatikan oleh orang tua dan guru
faktor yang mempengaruhinya, harus menghindari perkataan yang
yang meliputi aspek fisik, kasar dan bernada negatif atau
intelektual, emosi, sosial dan moral. menampakkan sikap tidak puas
2. Memberikan gambaran tentang manakala anak prestasinya sedang
bagaimana proses pembelajaran menurun atau hasil belajarnya tidak
yang tepat sesuai dengan tahapan sesuai dengan harapan.
dan kebutuhan perkembangan Selain itu pada proses
anak. pendidikan di sekolah, anak
Anak usia dasar juga memiliki membutuhkan wadah untuk
kebutuhan akan rasa sukses. Anak menyalurkan bakatnya, sehingga
usia dasar memiliki keinginan dan sudah semestinya setiap pendidikan
target dari segala sesuatu yang tingkat dasar (SD/MI) menyediakan
mereka lakukan agar berbuah prestasi kegiatan ekstrakurikuler. Menggiatkan
terutama dalam bidang akademis, kegiatan-kegiatan ekstrakurikuler
bakat dan kreatifitas. Anak memiliki yang menyesuaikan bakat anak sangat
perasaan khawatir apabila segala membantu dalam proses peningkatan
sesuatu yang mereka lakukan tidak keahlian (skill) sejak dini yang pada
mendapatkan hasil sesuai yang ingin gilirannya dapat menghantarkan
dicapai. Anak cenderung menjauhi mereka meraih prestasi. Dengan

Copyright © 2020, STIT Al-Fattah Siman Lamongan


Rohmah, Analisis Kebutuhan Anak … 177

https://journal.stitaf.ac.id/index.php/ibtida

demikian, lembaga sekolah tidak anak sangat merasa senang dan


hanya berperan dan berfungsi sebagai berperliku lebih positif ketika segala
wadah untuk memberikan bentuk perbuatan dan usaha mereka
pengetahuan secara kognitif yang diapresiasi. Misalnya, anak-anak diberi
reward ketika mereka berhasil melakukan
bersifat abstrak saja, melainkan
sesuatu hal. Sebaliknya, anak akan
benar-benar menjadi lembaga yang
berprilaku negatif dan hilang kepercayaan
berfungsi sebagai media diri apabila merasa diremehkan,
pengembangan dan pembinaan minat, dikucilkan dan merasa terisolasi dari
bakat dan keterampilan anak dalam orang-orang disekitarnya. Seorang guru
rangka menyiapkan diri anak untuk dapat melakukan berapa upaya untuk
mencapai tujuan atau cita-cita menumbuhkan rasa berharga dalam diri
hidupnya. anak, seperti menghargai pendapat anak,
memuji hasil karyanya, menegur dengan
KESIMPULAN DAN SARAN bahasa yang halus ketika mengingatkan
Berdasarkan hasil Kajian Pustaka seorang anak yang berbuat salah,
dan dilakukan Analisis, maka dapat melengkapi kekurangannya dan memberi
diketahui bahwa Kebutuhan-kebutuhan motivasi secara terus menerus.
fisiologis (Pysiological Needs), kebutuhan Kebutuhan akan rasa harga diri (Need for
fisiologis ini berkaitan dengan pendidikan self-esteem), setiap individu
anak. Pemenuhan kepuasan kebutuhan membutuhkan pengakuan orang lain akan
dasar psikologis berkaitan dengan aktif kemampuan dan nilai-nilai yang
atau pasifnya anak dalam belajar, dimilikinya, termasuk anak usia dasar.
seseorang anak dapat mengikuti proses Anak usia dasar sangat suka diberi pujian
pendidikan dengan baik apabila atas segala sesuatu yang mereka kerjakan.
kebutuhan fisiologis sudah terpenuhi. Anak akan merasa senang dan bangga
Kebutuhan akan rasa aman dan ketika mendapatkan suatu penghargaan
perlindungan (Need for self-security and seperti pujian, hadiah dan dipandang
security, capaian tingkah laku dan hebat oleh orang lain seperti orang tua,
akademis anak cenderung baik ketika guru, teman dan sebagainya. Anak sangat
kondisi sekolah bersih dan memiliki suka diakui keberadaannya di tengah-
dekorasi yang bagus yang disertai rasa tengah orang banyak. Seorang anak yang
aman dan nyaman didalamnya, artinya memiliki cukup harga diri akan merasa
bahwa peran pihak sekolah atau guru lebih percaya diri, aktif, progresif dan
sama pentingnya seperti peran keluarga lebih produktif. Misalnya, ketika di kelas,
layaknya orang tua untuk memberikan jika salah satu anak diberi apresiasi dan
rasa aman terhadap anak. Kehilangan disanjung dengan kata-kata seperti hebat,
rasa aman di sekolah dapat berdampak pintar dan rajin di depan temantemannya,
terhadap proses belajar, seperti anak maka anak tersebut akan semakin
menjadi tidak fokus, jenuh dan hilangnya percaya diri dan bangga dengan dirinya.
semangat belajar yang kesemuanya itu Kebutuhan akan aktualisasi diri (Need for
berpengaruh terhadap hasil belajar anak. self-actualization, kebutuhan akualisasi
Kebutuhan akan rasa kasih sayang dan diri pada anak usia dasar masih bersifat
memiliki (Need for Love and ringan dan sederhana. Pada usia tersebut,
belongingness, di lingkungan sekolah, anak sangat gemar menampilkan
178 Ibtida’, Volume 01, No. 02, Nopember 2021, Hal. 161-180

https://journal.stitaf.ac.id/index.php/ibtida

kemampuan yang mereka miliki di depan Eileen, A. & Lynn R., M. Profil
orang lain. Anak sering kali melakukan Perkembangan Anak : Prakelahiran
suatu tindakan sesuai dengan kehendak Hingga Usia 12 Tahun.
mereka dan mengekspresikan diri secara
bebas. Feldman, D., R., Old, S.,W., S. & Papalia, E.,
D. (2008). Human Dovelopment
DAFTAR PUSTAKA (Psikologi Perkembagan) : Bagian I
s/d IV (A. K. Anwar, Penerjemah).
Abraham H. Maslow, (2010). Motivation
Jakarta : Kencana Prenada Media
and Personality. Jakarta:Rajawali.
Group.
Alsa, A., & Yunus St. N. (2016). Peranan
Feldman, Old & Papalia. (2009). Human
Kepuasan Kebutuhan Dasar
Development (Briyan Marswendy,
Psikologis dan Orientasi Tujuan
Penerjemah). Jakarta : Salemba
Mastery Approach terhadap
Humanika.
Belajar Berdasar Regulasi Diri,
Jurnal Psikologi Volume 43, Nomor Feldman, Old & Papalia. (2010). Human
2. Development, Cet. Ke-2 Jakarta :
Prenada Media Group.
Alwisol. (2009). Psikologi Kepribadian,
Malang : UMM Press. Astuti, D., Gamayanti, L., I., Sudargo, T. & Puspitasari,
Megawangi, R. & Sari, M., P., E. D., F. (2011). Hubungan Antara
2013. Pengaruh Gaya Pengasuhan Status Gizi dan Faktor Sosio
Ibu Terhadap Tingkat Kreatifitas Demografi dengan Kemampuan
Siswa Sekolah Dasar Progresif dan Kognitif Anak Sekolah Dasar Di
Konvensional di Kota Depok, Daerah Endemis Gaki. Jurnal Gizi
Badan Penelitian dan Indon, 34 (1)
pengembagan KEMENDIKBUD,
Jurnal Pendidikan dan Gardner & Calvin S. (1993). Teori-teori
Kebudayaan, Vol. 19, No. 3, hlm. Psikodinamik,Yogjakarta : Kanisus.
365.
Hadis A. (2006). Pendidikan Anak
Chaplin, J.P. (2002). Kamus Lengkap Berkebutuhan Khusus (Autistik),
Psikologi. Cetakan keenam Bandung : Alfabeta.
Penerjemah:Kartiko, K. Jakarta:PT.
Hadinuto, R., S. & Monks F.J. (2014).
Raja Grafika Persada.
Psikologi Perkembangan, Yogjakarta
Desmita. (2015). Psikologi Perkembangan, : UGM Press.
Bandung : PT Remaja Rosdakarya.
Hurlock B. Elizabeth. (1980). Psikologi
Desmita. (2017). Psikologi Perkembangan Perkembangan Suatu Pendekatan
Peserta Didik, Bandung : Remaja Sepanjang Rentang Hidup, Jakarta :
Rosda Karya. Jakarta Erlangga.

Efendi M. Pengantar Psikopedagogik Anak Inikah.S.(2015).Pengaruh Pola Asuh


Berkelainan, Jakarta: PT Bumi Orang Tua
Aksara. danKecemasanKomunikasi
terhadap Kepribadian Peserta

Copyright © 2020, STIT Al-Fattah Siman Lamongan


Rohmah, Analisis Kebutuhan Anak … 179

https://journal.stitaf.ac.id/index.php/ibtida

Didik. Jurnal Konseling Religi : Rakhmawati I. (2015). Peran Keluarga


Bimbingan Konseling Islam, Vol. 6, dalam Pengasuhan Anak.
No.1 Konseling Religi: Jurnal Bimbingan
Konseing Islam, Vol. 6, No.1.
Juabdin, H. (2017). Konsep Kebutuhan
Dasar Manusia dalam Perspektif Santrock, W., J. (2007). Perkembangan
Pendidikan Islam, Al-Tadzkiyyah : Anak (Mila Rachmawati dan Anna
Jurnal Pendidikan Islam, Vol. 8, Kuswanti, Penerjemah). Jakarta :
Edisi II. Penerbit Erlangga.

Laura, K., A. (2014). Psikologi Umum, Santrock, W., J. (2011). Perkembangan


Jakarta : Salemba Humanika. Anak, terj. Verawaty Pakpahan &
Wahyu Anugraheni, Edisi 11,
King, L.A. (2014). The scince of Psychology: Jakarta: Salemba Humanika.
and Appriciative view (3ed rd).
New York:Mc Graw Hill Education. Sugyono. (2009). Metode Penelitian
Kualitatif, Kuantitatif dan R&D,
Mif, B. (2008). Psikologi Pertumbuhan, Bandung:Alfabeta.
Bandung : Rosdakarya.
Suryabrata S. (2013). Psikologi
Muallimin. (2017). Konsep Fitrah Manusia Kepribadian, Jakarta : PT
dan Implikasinya dalam RajaGrafindo Persada.
Pendidikan Islam, Al-Tadzkiyyah:
Jurnal Pendidikan Islam, Vol. 8, Yudrik, J. (2011). Psikologi Perkembangan,
Edisi II, hlm. 249266. Jakarta : Kencana.

Mubayidh, M. (2006). Kecerdasan dan Yusuf S. (2017). Psikologi Perkembangan


Kesehatan Emosional Anak , Anak dan Remaja, Bandung : PT
Jakarta : Pustaka Al-Kautsar. Remaja Rosdakarya Offest.

Muhammad, A. & Muhammad, A. (2004). Zed. (2003). Metode Penelitian


Psikologi Remaja: Perkembangan Kepustakaan, Jakarta: Yayasan Obor
Peserta Didik, Jakarta : PT Bumi Indonesia
Aksara.

Niemic, Christopher P, Ryan. (2009).


Autonomy, Competence, and
Relatedness in The Classroom:
Applying Self-Determination
Theory to Educational Practice.
Theory and Research in Education.
Volume 7, 133-144.

Punney U. (2012). Psikologi Perkmbangan,


terj.Noermalasari Fajar Widuri,
Jakarta: Penerbit Erlangga.
180 Ibtida’, Volume 01, No. 02, Nopember 2021, Hal. 161-180

https://journal.stitaf.ac.id/index.php/ibtida

Copyright © 2020, STIT Al-Fattah Siman Lamongan

Anda mungkin juga menyukai