Pola kalimat ini digunakan untuk menjelaskan bahwa setelah melakukan sesuatu dengan berat atau
lama, akhirnya mendapatkan solusi atau akibatnya. Berikut rumus dan contoh penggunaannya:
Rumus:
Pola kalimat ini digunakan untuk menyatakan bahwa sesuatu terjadi dalam tingkat yang tinggi atau
berlebihan, sehingga menyebabkan hasil atau reaksi tertentu. Berikut rumus dan contoh
penggunaannya:
Rumus:
Kata benda + no + amari
Kata kerja bentuk biasa + amari
Kata sifat-i akhiran sa + no + amari
Kata sifat-na + na + amari
Contoh:
Pola kalimat ini digunakan untuk menjelaskan kebiasaan atau tindakan yang terus-menerus dilakukan
oleh seseorang. Ini menggambarkan bahwa sesuatu terjadi secara berulang atau berkesinambungan.
Rumus:
Pola kalimat ini digunakan untuk menyatakan "tidak hanya... tetapi juga." Ini menunjukkan variasi atau
perbedaan dalam situasi atau sifat yang dijelaskan dalam kalimat.
Rumus:
Kata kerja bentuk kamus + ばかりか / ばかりでなく
Kata benda + ばかりか / ばかりでなく
Kata sifat-i (い) + ばかりか / ばかりでなく
Kata sifat-na (な) + な + ばかりか / ばかりでなく
Contoh:
Pola ini digunakan untuk menyatakan "hanya karena... saja" dan selalu memiliki makna negatif. Ini
digunakan untuk menggambarkan akibat buruk yang terjadi karena suatu tindakan atau situasi tertentu.
Rumus:
Pola kalimat ini digunakan untuk menyatakan "semakin... maka semakin..." dan menggambarkan
ketergantungan atau hubungan antara dua peristiwa atau tindakan.
Rumus:
Kata kerja bentuk (ば) + Kata kerja bentuk kamus yang sama + ほど
Kata sifat-i + ければ + Kata sifat-i yang sama + ほど
Kata sifat-na / Kata benda + であれば / なら + Kata sifat-na / Kata benda yang sama + ほど
Contoh:
Pola ini digunakan untuk menyatakan "andai saja... pasti..." dan menggambarkan kekecewaan atau
perasaan bahwa sesuatu tidak sesuai dengan harapan.
Rumus:
Pola ini digunakan untuk menyatakan "seharusnya... / (tidak) seharusnya..." dan menggambarkan
pendapat atau saran yang kuat.
Rumus:
Kata kerja bentuk kamus + beki da / beki dewa nai
Contoh: