BAB V
SEJARAH GEOLOGI
Sejarah geologi daerah pemetaan dimulai pada Kala Miosen Tengah (N12- N15)
ditandai dengan adanya fosil Globorotalia fohsi robusta pada bagian bawah dan fosil
Globorotalia lenguansis pada bagian atas satuan ini. Daerah ini merupakan lingkungan
laut dalam (middle slope – lower slope) pada batimetri batial atas – batial tengah (upper-
middle bathial), berdasarkan fosil bentonik yang ditemukan yaitu Plectofrondicularia dan
Pyrgo murhina Schwager. Diendapkan material sedimen berukuran lanau dengan
komposisi kuarsa, kalsit dan mineral lempung yang berselingan dengan pengendapan
sedikit material berukuran pasir halus - sedang. Mekanisme pembentukan batuannya
berupa arus turbit ditandai dengan adanya sekuen Bouma berupa struktur masif, laminasi
paralel, dan konvolut sedangkan struktur slump menandakan adanya lereng. Kandungan
kuarsa dan plagioklas yang cukup melimpah pada batupasir menunjukkan kondisi
lingkungan yang dekat dengan kegiatan vulkanisme yaitu pada cekungan busur depan
(fore arc basin). Kondisi muka air laut yang mendangkal menunjukan proses regresi
ditunjukan oleh batupasir yang semakin tebal pada kala Miosen tengah (N16-N17), pada
satuan ini bagian bawah ditemukan fosil Globorotalia Juanai dan bagian atas
Globorotalia merotumida. Daerah ini merupakan laut dangkal (upper slope – middle
slope) dengan batimetri neritik luar – batial atas (outter neritic-upper bathial), dengan
adanya fosil Cibicinoides incrassatus. Lingkungan pengendapan adalah kipas bawah laut
neritik dan masih berada pada cekungan busur depan. Diendapkan material sedimen
berukuran pasir halus - kasar dengan bagian dalam terdapat struktur laminasi parallel
dan konvolut, terjadi juga pengendapan sedikit material berukuran lanau. Kondisi arus
tenang dicirikan oleh kehadiran fosil jejak cruziana yang cukup terorientasi pada
permukaan batupasir karbonatan. Kemudian, terjadi transgresi yang menyebabkan daerah
ini kembali menjadi lingkungan laut dalam (middle slope – lower slope) pada batimetri
batial atas – batial tengah (upper-middle bathial), berdasarkan fosil pencirinya adalah
Discopulvinula baconica. Diendapkan material berukuran pasir halus - kasar berselingan
dengan pengendapan material berukuran lanau. Kondisi laut yang tenang ditandai oleh
struktur sedimen laminasi dan perlapisan sejajar. Bersamaan dengan itu, kegiatan
Rani Evelyn Sianipar
05/187748/TK/31016 57
Geologi Daerah Bantarbolang dan Sekitarnya
Kecamatan Bantarbolang, Kabupaten Pemalang, Propinsi Jawa Tengah