Anda di halaman 1dari 5

Topik 5

Teknologi Baru Dalam Pembelajaran dan Pengajaran

Perangkat Web dalam Pembelajaran

Nama Kelompok : Ance Rolapika. S

: Defi Jeniarti

: Esti Kora Zhulaiha

: Linda Putriana

: Rizki Putra Unsu

Kelas : Bahasa 2

1. Pengertian Web 2.0

Tim O’Reilly menjelaskan tentang Web 2.0 sebagai jaringan platform yang
mencakup semua perangkat terkoneksi dan memberikan banyak keuntungan. Web 2.0
perangkat lunak yang terus diperbarui dengan layanan semakin baik dan semakin banyak
yang menggunakan, mengkonsumsi, mengolah data dari beberapa sumber, termasuk
pengguna individu, sambil memberikan data dan layanan dalam bentuk yang
memungkinkan pencampuran ulang bersama orang lain, menciptakan efek jaringan
melalui "arsitektur partisipasi," untuk menghadirkan pengguna yang kaya akan
pengalaman.

teknologi web 2.0 mempunyai tingkat kedinamisan yang baik. Hal tersebut yang
menjadikan web 2.0 sebagai dasar bagi pengembangan model pembelajaran di abad
pengetahuan, dengan menyediakan fasilitas bagi pengguna untuk dapat melakukan proses
penciptaan, kolaborasi, penyimpanan, ekstraksi dan berbagi pengetahuan
secara online dengan sesama pengguna di seluruh dunia. Dengan itu, sekat ilmu
pengetahuan dapat dihilangkan.
2. Fungsi Web 2.0
Secara kolektif, Web 2.0 terdiri dari aplikasi online atau aplikasi yang dirancang
untuk mendukung konten yang dibuat pengguna. Meskipun aplikasi Web 2.0 sering
menyertakan berbagai macam kemampuan, fungsi penting meliputi :
a. Kontribusi Kolaboratif Situs Web 2.0
mendukung kontribusi kolaboratif dalam waktu yang sama (real) di mana
pengguna dapat membuat situs dengan menambahkan dan mengedit konten lebih
dari satu kontributor. Di antara contohnya adalah aplikasi produktivitas seperti
Google docs, Sheets, blog, wiki; dan bookmark sosial.
b. Jejaringan Sosial
Jejaring sosial disediakan melalui aplikasi seluler dan berbasis web seperti
Facebook dan Twitter yang memungkinkan pengguna untuk berinteraksi,
berkolaborasi, bekerjasama, berbagi, dan mempublikasikan informasi, ide, dan
multimedia. Fokus situs jejaring sosial dapat berupa pendidikan, profesional, atau
pribadi, seperti yang dirancang untuk jaringan keluarga dan teman. Contoh
populer termasuk Edmundo sebagai jaringan pendidikan global, LinkedIn sebagai
situs jejaring sosial profesional yang berfokus pada individu atau kelompok, dan
Facebook, yang mendukung pendidikan, profesional, dan keluarga/teman.
Misalnya, Facebook menampung banyak kelompok guru yang berkolaborasi
dalam komunitas berdasarkan tingkat kelas, bidang pelajaran, dan juga bidang
minat, misalnya, integrasi teknologi, kompetisi matematika, dan sebagainya.
c. Mashup
Mashup adalah situs web yang menggunakan konten dari situs lain dan
memprosesnya menjadi aplikasi baru. Mashup web menggunakan aplikasi yang
menyatukan konten dari berbagai sumber, membuat situs web yang baru dan
berbeda dari sumber aslinya. Misalnya, situs media berita online menggabungkan
teks, video, audio, dan informasi waktu nyata yang diperbarui setiap 15 menit.
Contoh lainnya yang paling terkenal yaitu 'remixing the web' Google Maps, di
mana data tambahan ditambahkan ke peta geografis. Kombinasi informasi ini
memberikan data terkini untuk guru dan peserta didik untuk digunakan dalam
laporan atau sebagai bagian dari kegiatan kelas.

3. Mengintegrasikan sumber belajar Web 2.0 dalam pengajaran

Secara kolektif, Web 2.0 terdiri dari aplikasi online atau aplikasi yang dirancang
untuk mendukung konten yang dibuat pengguna. Meskipun aplikasi Web 2.0 sering
menyertakan berbagai macam kemampuan, fungsi penting meliputi: kontribusi
kolaboratif, jaringan sosial, dan Mashup. Sebagian besar sumber daya Web 2.0
menyediakan dua atau lebih fungsi ini. Kontribusi Kolaboratif Situs Web 2.0 mendukung
kontribusi kolaboratif dalam waktu yang sama (real) di mana pengguna dapat membuat
situs dengan menambahkan dan mengedit konten lebih dari satu kontributor.
Di antara contohnya adalah aplikasi produktivitas seperti Google docs, Sheets,
blog, wiki; dan bookmark sosial. Jaringan Sosial Jejaring sosial disediakan melalui
aplikasi seluler dan berbasis web seperti Facebook dan Twitter yang memungkinkan
pengguna untuk berinteraksi, berkolaborasi, bekerjasama, berbagi, dan mempublikasikan
informasi, ide, dan multimedia.
Fokus situs jejaring sosial dapat berupa pendidikan, profesional, atau pribadi,
seperti yang dirancang untuk jaringan keluarga dan teman. Contoh populer termasuk
Edmundo sebagai jaringan pendidikan global, LinkedIn sebagai situs jejaring sosial
profesional yang berfokus pada individu atau kelompok, dan Facebook, yang mendukung
pendidikan, profesional, dan keluarga/teman. Misalnya, Facebook menampung banyak
kelompok guru yang berkolaborasi dalam komunitas berdasarkan tingkat kelas, bidang
pelajaran, dan juga bidang minat, misalnya, integrasi teknologi, kompetisi matematika,
dan sebagainya.
Mashup Mashup adalah situs web yang menggunakan konten dari situs lain dan
memprosesnya menjadi aplikasi baru. Mashup web menggunakan aplikasi yang
menyatukan konten dari berbagai sumber, membuat situs web yang baru dan berbeda dari
sumber aslinya. Misalnya, situs media berita online menggabungkan teks, video, audio,
dan informasi waktu nyata yang diperbarui setiap 15 menit. Contoh lainnya yang paling
terkenal yaitu 'remixing the web' Google Maps, di mana data tambahan ditambahkan ke
peta geografis. Kombinasi informasi ini memberikan data terkini untuk guru dan peserta
didik untuk digunakan dalam laporan atau sebagai bagian dari kegiatan kelas.

4. Keuntungan menggunakan Web 2.0 untuk pengajaran

Meskipun ada berbagai macam sumber belajar Web 2.0 yang berkisar dari blog,
wiki, jejaring sosial, podcast, dan mashup. Sumber belajar Web memiliki beberapa
keuntungan secara umum, yang meliputi.

a. Portabilitas. Informasi dapat diakses dan digunakan di mana saja di perangkat seluler
seperti laptop, tablet, dan ponsel serta komputer desktop.
b. Mudah diproduksi. Aplikasi Web 2.0 menyediakan alat yang mudah digunakan untuk
membuat dan berbagi konten digital seperti podcast atau video online.
c. Penonton otentik. Saat mengembangkan keterampilan melek huruf dan komunikasi,
alat Web 2.0 interaktif seperti blog dan wiki menawarkan peluang untuk menjangkau
pembaca autentik di luar kelas yang dapat memberikan umpan balik yang berharga.
d. Keterhubungan. Komunikasi Web 2.0 antar peserta didik memfasilitasi, mendorong,
dan mendukung kolaborasi.
e. Kesadaran sosial. Peserta didik menjadi lebih peka terhadap orang lain melalui situs
jejaring sosial di mana mereka memiliki akses ke informasi untuk belajar tentang satu
sama lain.
f. Gratis. Banyak alat Web 2.0 tersedia untuk keperluan pendidikan tanpa biaya.

5. Keterbatasan menggunakan Web 2.0 untuk pengajaran

Saat memutuskan alat Web 2.0 mana yang akan diintegrasikan ke dalam
pengajaran, penting untuk mempertimbangkan dengan cermat batasan yang dicatat dari
sumber daya online ini untuk membantu membuat keputusan yang tepat. Perhatian ekstra
diperlukan terkait penggunaan Web 2.0 untuk mendukung pengajaran, karena banyak
sumber daya, seperti Facebook, YouTube, dan Twitter digunakan secara ekstensif untuk
tujuan non-pendidikan. Ini secara substansial meningkatkan kemungkinan peserta didik
mengakses konten atau pengguna yang tidak pantas, yang menimbulkan pertanyaan
berikut ini :
a. Akses ke perangkat keras canggih yang diperlukan. Beberapa alat Web 2.0 interaktif
memerlukan kemampuan perangkat keras yang tidak tersedia pada model teknologi
seluler yang lebih murah.
b. Ketidakstabilan aplikasi open source. Karena banyak aplikasi Web 2.0 bersifat open
source (gratis) sehingga tidak dibeli dan dilisensikan, guru mungkin berencana untuk
menggunakan aplikasi tertentu, hanya untuk mengetahui bahwa aplikasi tersebut tidak
lagi tersedia atau sekarang hanya dapat digunakan jika membayar biaya.
c. Kualitas pesan. Karena mudah dibuat dan gratis, banyak jenis postingan Web 2.0
berkualitas buruk dan tidak disiapkan dengan baik.
d. Kredibilitas. Hanya karena sesuatu muncul di Web tidak membuatnya menjadi
sumber yang otentik atau berwibawa. Alat web 2.0 membuatnya sangat mudah untuk
memposting informasi yang mungkin tidak akurat.
e. Bias. Blog mungkin bersifat sangat subjektif, ditulis oleh individu sebagai cara untuk
mengekspresikan ide dan posisi mereka kepada audiens.
f. Masalah keamanan. Karena sifat sumber daya yang terbuka, adalah penting bahwa
guru memastikan peserta didik memahami perlunya kehati-hatian dan mendapatkan
persetujuan orang tua atau wali sebelum membagikan informasi pribadi.

Anda mungkin juga menyukai