Anda di halaman 1dari 23
BABII TINJAUAN PUSTAKA Landasan Teori Wd 11.1.2 Pengertian Pengetahuan (Knowledge) Pengetahuan adalah merupakan hasil “tahu” dan terjadi setclah orang melakukan pengindraan terhadap suatu obyek tertentu penginderaan terjadi melalui panca indera manusia yaitu indera penglihatan, pendengaran, penciuman, rasa dan raba. Sebeyaian besar pengetahuan manusia diperoleh melalui mata dan telinga (Notoatmodjo, 1997). Faktor-faktor yang mempengaruhi Pengetahuan Pengetahuan dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor antara lain 1. Umur Masa pubertas akhir atau adolesensi terjadi suatu proses kematangan yang berlangsung lambat dan teratur, masa ini merupakan kunci perkembangan. Menurut ahli jiwa batas waktu adolesensi ialah umuir 17-22 tahun. Perkembengan biologi menimbulkan terjadinya perubahan-perubahan tertentu baik kualitatif ataupun kuantitatif’ yang bersifat ‘fisiologis atau psikologis oleh perkembangan baru akan dihadapkan banyak masalah baru dan kesulitan yang sangat rumit dan kompleks. Pada usia ini dibutuhkan adanya pendidikan dari orang tua yang berkepribadian sederhana dan jujur serta tidak terlampau menurut kepadanya serta membiarkan tumbuh dan berkembang dengan kodratnya senditi dalam menghadapi_pemgalaman- pengalaman sendiri dan kemudian menemukan arti dari nilai- nilai tertentu untuk menetapkan sikap dan tujuan hidup sendiri (Kartini-Kartono, 1997), ‘Tingkat Pendidikan Konsep dasar pendidikan adalah suatu proses belajar yang berarti dalam pendidikan itu terjadi_ proses _pertumbuhan, perkembangan atau perubahan kearah yang lebih dewasa dar lebih matang pada diri indi ju, Kelompok dan masyarakat Kegiatan atau proses belajar apabila didalamnya terjadi perubahan dari tidak tahu menjadi tahu, dari yang tidak mengerjakan menjadi dapat mengerjakan sesuatu, namun demikian tidak semua perubahan itu terjadi karena belajar saja tetapi karena juga karena proses kematangan dari perkembangan dirinya, Didalam kegiatan belajar terdapat 3 (tiga) persoalan pokok yaitu persoalan masukan (input), persoalan proses dan persoalan keluaran (ouput). Persoalan masukan adalah yang menyangkut sasaran belajar, persoalan proses adalah mekanisme dan interaksi terjadinya perubahan kemampuan (perilaku) pada iri subjek belajar sedangkan persoalan keluaran adalah merupakan hasil belajar itu sen yaitu perubahan kemampuan atau perilaku subyek belajar (Notoatmodjo, 1997). Pekerjaan Kerja merupakan suatu yang dibutuhkan oleh manusia, kebutuhan itu bermacam-macam, berkembang dan berubah olch manusia, Kebutuhan itu bermacam-macam, berkembang dan berubah bahkan seringkali tidak disadari_ oleh pelakunya Seseorang, bekerja karena ada sesutau yang hendak dicapainya dan orang tepsebut berharap bahwa aktivitas kerja yang dilakukannya akan membawa kepada suatu keadaan yang lebih. memuaskan dari pada keadaan sebelumnya. Apabila definisi kerja dikaithan dengan imbalan atau pembayaran maka para ibu rumah tangea yang juga bekerja keras tentulah tidak akan tercakup dalam pengertian kerja. Tetapi bila definisi_ ini dihubungkan dengan pilihan maka bagi semua orang diantara permainan atau keisengan sesungguhnya sama saja_artinya dengan bekerja. Peran wanita sebagai pengatur rumah tanga yang cukup berat itu dalam pengurusan yang sangat tinggi ialah faktor kemampuan dalam membagi waktu dan tenaga untuk melakukan 1001 macam tugas pekerjaan di rumah dari subuh dini hari sampai larut malam (Kartini-Kartono, 1997). ‘Sumber Informasi Dengan memberikan informasi tentang meneapai cara-cara hidup sehat dan sebagainya akan meningkatkan pengetahuan masyarakat. Selanjutnya dengan pengetahuannya akan menumbubkan kesadaran dan pada akhirnya akan menycbabkan orang berperilaku sesuai dengan pengetahuan yang dimilikinya. Hasil atau perubahan yang dicapai akan bersifat langgeng karena didasari pada kesadaran mereka sendiri dan bukan paksaan (Notoatmodjo, 1997). 11.1.3 Berhagai Cara Memperoleh Pengetahuan Cara memperolch pengetahuan dikelompokkan menjadi dua yaitu \. Cara tradisional atau non ilmiah antara lain : a. Cara coba salah (trial and error) Cara yang paling tadisional, yang pernah digunakan oleh manusia dalam memperoleh pengetahuan adalah manuisia cara coba-coba atau dengan kata yang lebih dikenal “wrial and error". Cara telah dipakai orang sebelum adanya kebudayaan, bahkan mungkin sebelum adanya peradaban. Pada waktu itu seseorang apabila menghadapi persoalan atau masalah, upaya pemecahannya dilakukan dengan coba-coba saja. Cara coba-coba ini dilakukan dengan menggunakan kemungkinan dalam memecahkan masalah dan apabila kemungkinan tersebut tidak berhasil, dicoba kemungkinan yang lain. Apabila kemungkinan kedua ini gagal pula, maka dicoba kembali dengan kemungkinan ketiga dan apabila kemungkinan ketiga gagal dicoba kemungkinan keempat dan seterusnya sampai_masalah tersebut dapat terpecahkan. Itulah sebabnya maka cara ini disebut metode trial (coba) and error (gagal atau salah) atau metode coba-salah/coba-coba (Notoatmodjo, 2005). Cara Kekuasaan atau Otoritas Dalam kehidupan manusia sehari-hari, banyak sekali kebiasaan-kebiasaan dan tradisi-tradisi yang dilakukan oleh orang, tanpa melalui penalaran apakah yang dilakukan ini biasanya diwariskan turun temurun dari generasi ke generasi berikutnya. “Misalnya, mengapa harus ada upacara selapanan dan turun tanah pada bayi, mengapa ibu yang sedang menyusui harus minum jamu, mengapa anak tidak boleh makan telur dan sebagainya, Kebiasaan seperti ini tidak hanya terjadi pada masyarakat tradisional saja, melainkan juga terjadi pada masyarakat_ modern. Kebiasaan-kebiasaan ini seolah-olah diterima dari sumbernya sebagai kebenaran yang mutlak. Sumber pengetahuan tersebut dapat berupa_pemimpin- pemimpin masyarakat baik formal maupun informal, ahi agama, pemegang pemerintahan dan sebagainya. Dengan kata lain, pengetahuan te sebut diperoleh berdasarkan pada otoritas atau kekuasaan, baik tradisi, otoritas pemerintah, otoritas pemimpin agama, maupun ahli ilmu pengetahuan (Notoatmodjo, 2005). 10 Berdasarkan pengalaman pribadi Pengalaman adalah guru yang baik, demikian bunyi papatah. Pepatah ini mengandung maksud bahwa pengalaman ini merupakan sumber pengetahuan atau pengalaman itu merupakan suatu cara untuk memperoleh kebenaran pengetahuan. Qlch sebab itu pengalaman pribadipun dapat digunakan sebagai upaya memperoleh pengetahuan, Hal ini dilakukan dengan cara mengulang Kembali pengalaman yang diperoleh dalam memecahkan permasalahan yang dihadapi pada masa yang lalu. Apabila dengan cara yang digunakan tersebut orang dapat memecahkan masalah yang dihadapi_ maka untuk memecahkan masalah lain yang sama, orang dapat pula menggunakan cara tersebut, ia tidak akan mengulangi cara itu dan berusaha untuk mancari cara yang lain, sehingga dapat berhasil memecahkannya (Notoatmodjo, 2005). Melalui jalan pikiran Sejalan dengan perkembangan umat manusia, cara berpikir manusiapun ikut berkembang. Dari sini manusia telah mampu — menggunakan_—_penalarannya dalam memperolch pengetahuannya. Dengan kata lain dalam memperoleh kebenaran pengetahuan manusia__ telah menggunakan jalan pikirannya, baik melalui induksi maupun deduksi iT Induksi dan deduksi pada dasamya merupakan cara melahirkan pemikiran secara tidak langsung melalui pernyataan-pemyataan yang dikemukakan, kemudian dicari hubungannya sehingga dapat dibuat suatu kesimpulan. Apabila proses pembuatan kesimpulan itu melalui pemyataan-pemnyataan khusus kepada yang umum dinamakan induksi. Sedangkan deduksi adalah pembuatan kesimpulan dari_pern; (aan-pemyataan umum kepada yang khusus (Notoatmodjo, 2005). Cara modem atau cara ilmiah Cara baru atau modem dalam memperoleh pengetahuan pada dewasa ini lebih sisteamtis, logis dan il ? disebut *Metode Penelitian Imiah’ atau lebih populer disebut Cara ini metodologi penelitian (research methodologi). Cara ini mula- mula dikembangkan olch Francios Bacon (1561-1626). la adalah seorang tokoh yang mengembangkan metode beriikir induktif| Mula-mula ia mengadakan pengamatan langsung terhadap gejala-gejala alam atau kemasyarakatan, kemudian hasil pengamatannya tersebut dikumpulkan dan diklasifikasikan dan akhimya diambil kesimpulan umum. Kemudian metode ber induktif yang dikembangkan oleh Bacon ini dilan‘utkan oleh Deobold Van Dallen, la mengatakan bahwa dalam memperoleh kesimpulan dilakukan dengan mengadakan observasi langsung dan membuat _pencatatan-pencatatan 12 terhadap semua fakta sehubungan dengan obyck yang, diamatinya, Pencatatan ini mencakup tiga hal pokok yakni : a. Segala sesuatu yang positif, yakni gejala tertentu yang ‘muncul pada saat dilakukan pegamatan, b. Segal suatu yang negatif, yakni gejala tertentu yang tidak muncul pada saat dilakukan pengamatan, c. Gejala-gejala yang muncul secara bervariasi yaitu gejala- gejala yang berubah-ubah pada kondisi-kondisi tertentu, Berdasarkan hasil pencatatan-pencatatatan ini kemudian ditetapkan citi: i atau unsur-unsur yang pasti ada pada sesuatu ggjala, Selanjutnya hal tersebut dijadikan dasar pengambilan kesimpulan atau generalisasi. Prinsip-prinsip umum yang dikembangkan oleh Bacon ini kemudian dijadikan dasar untuk mengembangkan metode penelitian yang lebih praktis. Selanjutnya diadakan penggabungan antara_ proses berfikir deduktif-indul if-vervikatif seperti yang dilakukan oleh Newton dan Galileo. Akhimya lahir suatu cara melakukan penelitian yang dewasa ini kita kenal dengan metode penelitian ilmiah (scientific research method) (Notoatmodjo, 2005). 11.1.4 Cara Mengukur Pengetahuan Pengukuran pengetahuan dapat dilakukan dengan wawancara lau angket_ yang tentang materi yang ingin diukur dari subyek penelitian atau respon dan kedalam pengetahuan yang ingin WAS 13 kita ketahui atau kita ukur dapat kita sesuaikan dengan tingkat tersebut diatas (Notoatmodjo, 2003). Konsep Dasar Kanker Payudara Pengertian Kanker payudara adalah kanker yang berasal dari kelenjar saluran dan jaringan penunjang payudara (Sumber : Buku Pelajaran Askeb IV), Kanker payudara adalah suatu penyakit neoplasma yang ganas yang berasal dari Parenchyma (Pane, 2002). Kanker payudara adalah kanker yang mengenai organ parenchym, struma, areola dan papila payudara (Sumber pendidikan keperawatan, berkelanjutan II, RSI Dr. Soetomo), Kanker payudara adalah tumor ganas yang berasal dari kelenjar, saluran kelenjar dan jaringan payudara (Luwira, 2003). ides ogi Kanker payudara sering ditemukan di seluruh dunia dengan insiden relatif tinggi, yakni 20 % dari seluruh keganasan. Jumlah penderita kanker payudara di seluruh dunia terus mengalami peningkatan. Dari 600.000 kasus kanker payudari. baru yang didiagnosis setiap tahunnya sebanyak 250.000 diantaranya ditemukan di negara berkembang, Kanker payudara merupakan kanker terbanyak kedua sesudah kanker Ieher rahim di Indonesia dan diperkirakan terdapat 100 penderita kanker baru untuk setiap 100.000 penduduk pertahunnya (Pane, 2002). 2 14 Etiologi Etiologi penyebabnya belum diketahui, faktor endogen yang diduga memegang peranan dalam proses kejadian tumor ini adalah faktor hormon estrogen. Akan tetapi pemberian estrogen dan progesteron yang biasa dipergunakan menekan ovulasi (kontrasepsi) belum terbukti_berpengaruhmeningkatkan kejadian kanker payudara (Tambunan, 1995). Patofisiologi Kanker payudara sebagian besar (95%) merupakan karsinoma, Neoplasma ini 90 % berasal dari epitel duktus terminal. Pertumbuhan tumor dimulai pada duktus, kemudian meluas pada jaringan stoma yang sering disertai pembentukan jaringan ikat padat, klasifikasi dan reaksi radang. Kemudian tumor menyebuk membentuk konfigurasi jari kearah fasia dan membuat perlengketan, sedang kearah kulit_ menimbulkan kongesif, Pembuluh getah bening yang membuat gambaran kulit mirip dengan kulit jeruk (peau d orange) yang lambat laun dapat terjadi ulserasi pada kulit (Tambunan, 1995). Gejala Klinis Gejala Klinis pada kanker payudara dapat berupa benjolan pada payudara, erosi atau eksema puting susu atau berupa perdarahan pada puting susu. Umumnya berupa benjolan yang tidak nyeri pada payudara. Benjolan ini mula-mula kecil, makin lama makin besar, Jalu melekat pada kulit atau menimbulkan 15 perubahan pada kulit payudara atau perubahan pada puting susu. Kulit atau puting susu itu menjadi tertarik kedalam (refraksi), berwarma merah muda atau kecoklat-coklatan sampai menjadi ‘oedema hingga kulit menjadi seperti Kulit jerk (peau d'orange), mengkerut, atau timbul borok (ulkus) pada payudara (Pane, 2002). Diagnosis Diagno: kanker payudara dapat dibedakan menjadi 2 yakni diagnos ini dan diagnosis pas |. Diagnosis dini terdiri dari diagnosis Klinis yang meliputi inspeksi, palpasi, sadari, pemeriksaan kelenjar getah bening regional dan juga pemeriksaan penunjang yang meliputi mammografi, termografi, USG, terografi, santimammografi. Sedangkan untuk diagnosis pasti hanya dapat —ditegakkan dengan pemeriksaan histopatologis. Bahan pemeriksaan dapat diambil dengan berbagai cara yaitu : biopsy aspirasi (fine nedile biopsy), “nedlle care biopsy” dengan jarum silverman, “excisional biopsy" dan pemeriksaan frozensection (potong beku) waktu operasi (Ramli, dkk. 2002). Penyebab dan Faktor Resiko Sampai saat ini penyebab kanker payudara belum diketahui secara pasti. Disebutkan bahwa kanker payudara terutama disebabkan oleh kegagalan payudara dalam menjalankan fungsi fisiologisnya (Santoso, 2004), Meskipun 16 penyebab spesifik kanker payudara masih belum diketahui tetapi terdapat banyak faktor yang diperkirakan mempunyai pengaruh cthadap terjadinya kanker payudara (Pane, 2002). Berikut ini adalah kelompok resiko tinggi yang terkena kanker payudara a, Wanita diatas usia 30 tahun, b. Wanita yang pernah mempunyai riwayat kanker payudara. ©. Wanita usia diatas 25 tahun yang keluarganya pernah menderita kanker payudara (pada mereka yang tidak menikah), d. Wanita yang menikah tetapi tidak pernah melahirkan anak. ¢. Wanita yang melahirkan anak pertama setelah berusia 35 tahun. f Wanita yang tidak menyusui. g Wanita yang mengalami tauma berulang kali pada payudara, h. Wanita yang mendapat haid pertama pada usia yang sangat muda. i. Wanita yang mengalami radiasi sebelumnya pada payudara (pengobatan koloid). j. Wanita yang pemah dioperasi payudara atau alat reproduksinya. k. Wanita yang cenderung kelebihan berat badan. | Wanita yang pernah mendapat obat hormonal yang lama karena mandul. m. Wanita yang mengalami berbagai macam goncangan jiwa yang hebat dalam kehidupannya (Dharmais, 2003). Stadium Kanker Payudara Stadium | Stadium IL Stadium Ila m Tis 5 Kanker in situ (in situ lobular, intra duktus murni dan penyakit paget pada puting susu tanpa tumor yang teraba), : Tumor dalam diameter yang terbesar 2 cm atau kurang tanpa adanya bukti penyebaran regional atau jauh, : Tumor Iebih dari 2 cm tetapi dalam diameter yang terbesar tidak lebih dari $ em dengan atau tanpa nodus aksila yang dapat berpindah, tetapi tanpa penyebaran yang jauh. : Tumor diameternya sampai 5 em, yang mungkin tidak atau dapat terikat dengan penyebaran homoloteral regional yang secara_klinik mencurigakan atau tumor lebih dari Sem diameternya dengan atau tanpa penyebaran homolateral regional yang secara__ Klinik mencurigakan. Tidak ada bukti metastasis yang jauh. 10. 18 Stadium Ib : Tumor atau setiap dimensi dengan nodus atau edema supraklavikular atau infraklavikular homolateral metastatik yang tidak meragukan pada lengan tetapi tanpa metastatis yang jauh, Staidum IV; Tumor dengan ukuran berapapun dengan atau tanpa penyebaran regional tetapi dengan bukti metastatis yang jauh (Hocker, 2001). Pengobatan Kanker Payudara menurut Stadium Stadium |: Dilakukan operasi dan kemoterapi Stadium I Tindakan operasi dilanjurkan dengan kemoterapi ditambah hormonal. Stadium Hla-b: Dilakukan operasi lanjutan dengan kemoterapi ditambah radiasi dan hormonal. Stadium IV: Pengobatan kemoterapi dilanjutkan dengan radiasi dan hormonal. Pada stadium lanjut, setelah diobati barapan hidup untuk pasien paling lama 4 tahun (Dharmais, 2003). Pengobatan Kanker Payudara Ada beberapa cara pengobatan kanker payudara yang penerapannya banyak tergantung kepada stadium Klinik penyakit. Cara-cara yang dikenal adalah : Pembedahan, baik yang bersifat kuratif (menyembuhkan) maupun paliatif (menghilangkan gejala-gejala penyakit), b. Penyinaran, baik yang bersifat kuratif maupun paliatif. 19 Kemoterapi/Sitistatika (obat-obatan untuk kanker) yang merupakan pengobatan suportif (penunjag). Syarat-syarat yang harus diperhatikan dalam pemberian obat-obatan, kemoterapi pada kanker_payudara stadium lanjut 1) Pemberian tanggal bersifat aktif dan memberikan respon : AC, antara lain : a) Adriamyan : 40 mg/m? IV, hari ke-1 b) Cyclophosphamide : 600 mg/m? IV, hari ke-1 Lamanya | siklus adalah 21 hari. Respons 60 ~ 70 % (CR + PR) (CR Remission, PR = Rartial Remission). 2) Mempunyai titik tangkap yang berbeda pada siklus sel CAF, terdiri atas : a) Cyclophosphamide : 100 mg/m? per oral, hari 1 sampai dengan hari 14. b) Adriamyan : 50 mg/m? IV, hari 1 dan 8. c) 5 Fluourasil : 500 mg/m? IV, hari 1 dan 8. Lamanya | siklus adalah 28 hari. Respons 82 % (CR + PR) 3) Tidak mempunyai efek samping yang sama ; CMF, terdiri atas : a) Cyclophosphamide : 100 mg/m* per oral, hari 1 sampai dengan hari 14, b) Methotrexate : 40 mg/m* IV, hari 1 dan 8. c) 5 Fluourasil + 600 mg/m* IV, hari 1 dan 6. Lamanya | siklus adalah 26 hari. Respons 53 % (CR 15 %) (Tambunan, 1995). Hormonal yang merupakan pengobatan suportif dan berupa. tindakan ablasi (melenyapkan) atau editif (penambahan), Dalam pemberian terapi hormon pada stadium lanjut dibedakan dalam 3 kelompok yaitu : 1) Pramenopause Pada penderita pramenopause dimana efek estrogen masih positif dilakukan ablasi hormonal yaitu dengan jalan overektomi bilateral, 2) 1-5 tahun pascamenopause Sebelum diterapi diperiksa dulu estrogen reseptor dalam jaringan tumor. Apabila positif (efek estrogen positif) dilakukan kastrasi. Bila nega dianggap kelompok post menopause. 3) Pasca menopause lebih dari 5 tahun Pada penderita yang sudah lebih 5 tahun menopause biasanya diberikan hormon yang sifatnya aditif ataupun kompetitif. Obat_ hormonal yang, dipasarkan dan mudah diperoleh adalah : a) Linoral dosis 3 x 01-05 mg/hari b) Diethylstilbestrol dosis 3 x 5-15 mg/hari ©) Testosteron dosis 50 mg/minggu 4) Sustanon dosis 250 mg/minggu ©) Tamofixen dosis 20-40 mg/hati 1) Tamofin, Nolvadex dosis : 20-40 mg/hari (Tambunan, 1995), c Imunoterapi, cbagai tindakan untuk menaikkan daya tahar, tubuh, 1. Simptomatik, termasuk cara perawatan/penanggulangan keluhan-keluhan dari penderita kanker payudara yang sudah Janjut (Ramli, dk, 2002), 11. Pencegahan Kanker Payudara Penceyahan adalah suatu usaha untuk mencegah timbulnya kanker atau kerusakan yang lebih lanjut yang ditimbulkan oleh kanker itu (Sukardja, 2000). Ada langkah-langkah tertentu yang setiap wanita dapat Jakukan untuk — membantu mengurangi__kemungkinan herkembangnya kanker payudara. Berikut cara yang dapat membantu pencegahan kanker payudara. a. Kesadaran akan payudara itu sendiri. b. Berikan ASI pada bayi. Jika menemukan gumpalan segera ke dokter. d. Cari tahu apakah ada sejarah kanker payudara pada keluarga ©. Perhatikan konsumsi alkohol f{. Perhatikan berat badan ¢. Olahraga secara teratur 12. h. m 22 Kurangi makanan berlemak Jika lebih dari 50 tahun, lakukan secreening payudara secara teratur. Belajar relax (Yayan, 2004). Konsumsi bush-buahan yang mengandung vitamin C dan sayuran, Konsumsi makanan dari tumbuhan yang kaya dengan nutrien antioksidan yang mencegah kerusakan sel-sel yang, bisa menyebabkan kanker. Kurangi_makanan yang mengandung bahan pengawet (Dharmais, 2003). ‘Tugas Bidan dalam Tumor dan Keganasan Payudara a Memberikan KIE motivasi tentang tumor/keganasan payudara, Menemukan tumor sedini mungkin, Melakukan rujukan penderita sehingga dapat penanganan lebih lanjut. Melakukan pemeriksaan ikutan setelah pengobatan rumah sakit Bidan diharapkan dapat menegakkan diagnosis dini keganasan payudara agar mendapat pengobatan yang adckuat (Manuaba, 1998). 11.1.6 Konsep Dasar Deteksi Dini Kanker Payudara 1. Pegertian Detcksi dini kanker payudara adalah upaya yang dapat dilakukan agar kanker dapat ditemukan sedini _mungkin (Dharmais, 2005). 2. Manfaat Deteks Dini Kanker Payudara a. Agar kanker ditemukan sedini mungkin. b. Agat terdeteksi dan dapat segera ditangani oleh dokter untuk mengurangi rasa sakit dan kelangsungan hidup yang lebih lama, meski kanker tidak dapat disembuhkan (Annida, 2005). 3. Beberapa cara untuk mendeteksi dini kanker payudara a. Dengan pemeriksaan payudarasendiri_ (SADAR), sebaiknya dilakukan sejak umur 20 tahun, sebulan sekali yaitu setelah menstruasi, pada mereka yang sudah menopause, tentukan tanggal yang tetap setiap bulannya, untuk wanita yang menyusui lakukan setelah menyusui b. Dengan memeriksakan diri ke dokter pada usia 20-39 tahun, sebaiknya dilakukan setiap 3 tahun dan pada usia 40 tahun keatas pemeriksaan dilakukan setiap tahun, ¢. Dengan mammografi, pemeriksaan dengan alat canggih ini bisa dilakukan di Rumah Sakit. Bagi yang berusia 40-49 tahun, pemeriksaan dengan mammografi cukup dilakukan 24 1-2 kali setahun, Dan bagi wanita yang telah berusia 50 tahun keatas mammografi harus dilakukan setiap tahun, Dengan USG yang dapat memberikan resolusi tinggi agar bisa diperoleh gambaran rinei dari lesi. USG yang digunakan sebaiknya memiliki frekwensi 10 mil: agar resolusi_ yang diperoleh dapat mengidentifikasi “mikro klasifikasi dan akan mendapat gambaran yang lebih rinci mengenai bentuk, volume, permukaan dari tumor, pemeriksaan dengan USG aman karena bebas radiasi (Dharmais, 2003). 4. Cara melakukan pemeriksaan payudara sendiri a Berdirilah secara tegap di depan SS af kesimetrisan dan perubahan bentuk kedua payudara. (Sumber Depkes, 2002) Kedua tangan diangkat keatas kepala, amati kesimetrisan dan perubahan gerakan kedua payudara, 6A Adanya tarikan pada _—_kulit ‘merupakan pertanda kemungkinan (Sumber Depkes, 2002) karsinoma. © 25 Untuk melihat lebih jelas “ tarikan pada kulit, masa tumor ditekan diantara kedua jari. = (Sumber Depkes, 2002) ‘Tangan kanan diangkat Jurus keatas, tangan kiri , i meraba payudara sebelah kanan, Meraba dimoulai dari bagian atas ene pee ae) payudara kemudian lakukan keseluruh bagian payudara (dapat dilakukan dengan keadaan tidur). Tangan Kiri diangkat lurus keatas, tangankanan meraba payudara sebelah kkiri, kemudian lakukan ke seluruh bagian payudara Apabila ada kelainan atau benjolan, terutama dibagian yang diarsir, segera periksakan diri ke dokter. (Sumber Depkes, 2002) (Sumber Depkes, 2002) 26 12 Kerangka Teori Faktor-faktor yang mempengaruhi pengetahuan : 1. Umur Tingkat pengetahuan Pekerjaan 4. Sumber informasi Pengetahuan 1. Pengertian Deteksi dini kanker payudara 2. Manfiat detcksi dini kanker payudara 3. Cara melakukan deteksi |__ dini kanker payudara Faktor penyebab kanker payudara adalah kegagalan |—J payudara dalam menjalankan fungsi fisiologisnya Kerangka Konsep Pengetahuan 1. Pengertian Deteksi dini kanker payudara 2. Manfaat deteksi dini kanker payudara Cara melakukan deteksi dini kanker payudara +] Pengetahuan ibu tentang (>| deteksi dini kanker payudara Pengetahuan ibu tentang deteksi dini kanker payudara

Anda mungkin juga menyukai

  • Lembar Observasi Penerapan International Patient Safety Goals
    Lembar Observasi Penerapan International Patient Safety Goals
    Dokumen3 halaman
    Lembar Observasi Penerapan International Patient Safety Goals
    ANDIS SHAFA
    Belum ada peringkat
  • Askeb Komunitas Pecoro Wes Print
    Askeb Komunitas Pecoro Wes Print
    Dokumen104 halaman
    Askeb Komunitas Pecoro Wes Print
    ANDIS SHAFA
    Belum ada peringkat
  • Bab 5
    Bab 5
    Dokumen2 halaman
    Bab 5
    ANDIS SHAFA
    Belum ada peringkat
  • 92 404 1 PB
    92 404 1 PB
    Dokumen9 halaman
    92 404 1 PB
    ANDIS SHAFA
    Belum ada peringkat
  • Fenomena Putri
    Fenomena Putri
    Dokumen5 halaman
    Fenomena Putri
    ANDIS SHAFA
    Belum ada peringkat
  • Fenomena Diah
    Fenomena Diah
    Dokumen3 halaman
    Fenomena Diah
    ANDIS SHAFA
    Belum ada peringkat
  • Fenomena Della
    Fenomena Della
    Dokumen7 halaman
    Fenomena Della
    ANDIS SHAFA
    Belum ada peringkat
  • Transparan Tyas
    Transparan Tyas
    Dokumen14 halaman
    Transparan Tyas
    ANDIS SHAFA
    Belum ada peringkat
  • Bab 2
    Bab 2
    Dokumen14 halaman
    Bab 2
    ANDIS SHAFA
    Belum ada peringkat
  • Fenomena Kend
    Fenomena Kend
    Dokumen4 halaman
    Fenomena Kend
    ANDIS SHAFA
    Belum ada peringkat
  • Bab 5
    Bab 5
    Dokumen3 halaman
    Bab 5
    ANDIS SHAFA
    Belum ada peringkat
  • Nifas Bab 1 - 5
    Nifas Bab 1 - 5
    Dokumen46 halaman
    Nifas Bab 1 - 5
    ANDIS SHAFA
    Belum ada peringkat
  • Cover Nifas
    Cover Nifas
    Dokumen15 halaman
    Cover Nifas
    ANDIS SHAFA
    Belum ada peringkat
  • Kti Lengkap
    Kti Lengkap
    Dokumen44 halaman
    Kti Lengkap
    ANDIS SHAFA
    Belum ada peringkat
  • Bagian Depan Kti
    Bagian Depan Kti
    Dokumen15 halaman
    Bagian Depan Kti
    ANDIS SHAFA
    Belum ada peringkat
  • Bab 3
    Bab 3
    Dokumen5 halaman
    Bab 3
    ANDIS SHAFA
    Belum ada peringkat
  • Leaflet
    Leaflet
    Dokumen2 halaman
    Leaflet
    ANDIS SHAFA
    Belum ada peringkat
  • Ky 1
    Ky 1
    Dokumen6 halaman
    Ky 1
    ANDIS SHAFA
    Belum ada peringkat
  • Bab Ii Tinjauan Pustaka
    Bab Ii Tinjauan Pustaka
    Dokumen18 halaman
    Bab Ii Tinjauan Pustaka
    ANDIS SHAFA
    Belum ada peringkat
  • Depan Lengkap
    Depan Lengkap
    Dokumen13 halaman
    Depan Lengkap
    ANDIS SHAFA
    Belum ada peringkat
  • Bab 1-5 Baru
    Bab 1-5 Baru
    Dokumen112 halaman
    Bab 1-5 Baru
    ANDIS SHAFA
    Belum ada peringkat
  • Depan Lengkap
    Depan Lengkap
    Dokumen15 halaman
    Depan Lengkap
    ANDIS SHAFA
    Belum ada peringkat
  • Ls 3
    Ls 3
    Dokumen7 halaman
    Ls 3
    ANDIS SHAFA
    Belum ada peringkat
  • Formulir Persetujuan Menjadi Responden
    Formulir Persetujuan Menjadi Responden
    Dokumen1 halaman
    Formulir Persetujuan Menjadi Responden
    ANDIS SHAFA
    Belum ada peringkat
  • Ky 5
    Ky 5
    Dokumen3 halaman
    Ky 5
    ANDIS SHAFA
    Belum ada peringkat
  • Bab V
    Bab V
    Dokumen2 halaman
    Bab V
    ANDIS SHAFA
    Belum ada peringkat
  • Lembar Kuesioner
    Lembar Kuesioner
    Dokumen3 halaman
    Lembar Kuesioner
    ANDIS SHAFA
    Belum ada peringkat
  • Ky 3
    Ky 3
    Dokumen6 halaman
    Ky 3
    ANDIS SHAFA
    Belum ada peringkat
  • Ls 1
    Ls 1
    Dokumen5 halaman
    Ls 1
    ANDIS SHAFA
    Belum ada peringkat
  • BAB 4 Yunani
    BAB 4 Yunani
    Dokumen6 halaman
    BAB 4 Yunani
    ANDIS SHAFA
    Belum ada peringkat