Anda di halaman 1dari 91

PEKERJAAN INSTALASI LISTRIK ARUS KUAT, INSTALASI LISTRIK ARUS

LEMAH DAN PENANGKAL PETIR PADA PROYEK PEMBANGUNAN GEDUNG


MENARA 1912 UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH TANGERANG (UMT)

(Laporan Kerja Praktik)

Oleh :
RISTA FEBRIYANTI
1905081042

D3 – ARSITEKTUR BANGUNAN GEDUNG


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS LAMPUNG
BANDAR LAMPUNG
2022
ABSTRAK

PEKERJAAN INSTALASI LISTRIK ARUS KUAT, INSTALASI LISTRIK ARUS


LEMAH DAN PENANGKAL PETIR PADA PROYEK PEMBANGUNAN GEDUNG
MENARA 1912 UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH TANGERANG (UMT)

Oleh
RISTA FEBRIYANTI

Didalam pekerjaan utilitas kering pada pembangunan proyek merupakan kelengkapan


yang sangat wajib untuk melengkapi perencanaan pembangunan secara optimal. Adapun tujuan
dari pelaksanaan kerja praktik ini adalah dapat mengaplikasikan teori-teori yang diperoleh
selama perkuliahan, sehingga nantinya dalam kerja praktik yang dilakukan dapat menganalisis
dan membandingkan teori perencanaan yang ada dengan penyusunan laporan yang telah
dilakukan secara langsung (praktik di lapangan). Selain itu, hal ini dilakukan karena selama ini,
para mahasiswa hanya cenderung mendapatkan pemahaman mengenai ilmu perencanaan yang
hanya sebatas teori, sehingga nantinya dapat digunakan menjadi landasan untuk mengkritisi
kekurangan dan kelebihan yang ada berdasarkan ilmu perencanaan yang telah diajarkan.
Sementara penulis mengambil konsentrasi pekerjaan Instalasi Arus Kuat, Instalasi Arus
Lemah, dan Penangkal Petir, sehingga proses pengamatan saat kerja praktik ini hanya terbatas
pada pengamatan pekerjaan Mekanikal Elektrikal. Untuk hasil pengamatan terhadap pekerjaan
Utilitas Kering proyek pembangunan Gedung Universitas Muhammadiyah Tangerang ini
menurut penulis cukup baik, dan sebagian besar berjalan sesuai dengan syarat - syarat teknis,
standar, dan peraturan yang berlaku.

Kata Kunci : Pekerjaan Instalasi Listrik Arus Kuat, Instalasi Listrik Arus Lemah, dan Penangkal
Petir.

i
PELAKSANAAN PENGERJAAN UTILITAS KERING PADA
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH TANGERANG

Oleh

RISTA FEBRIYANTI
1905081042

Laporan Kerja Praktik


Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Mencapai Gelar
AHLI MADYA TEKNIK ARSITEKTUR
Pada
Program Studi D3 - Arsitektur Bangunan Gedung

D3 – ARSITEKTUR BANGUNAN GEDUNG


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS LAMPUNG
BANDAR LAMPUNG
2022
RIWAYAT HIDUP

Penulis dilahirkan di Bandar Lampung pada tanggal 03 Februari 2002, sebagai anak ke tiga dari
tiga bersaudara dari pasangan Bapak Sunyono SB, S.Pd dan Ibu Mutiri Ningsih.

Pendidikan yang telah ditempuh :


1. TK Budaya, lulus pada tahun 2007
2. SD N 2 Sumberrejo Bandar Lampung, lulus pada tahun 2013
3. SMP N 26 Bandar Lampung, lulus pada tahun 2016
4. SMA N 7 Bandar Lampung, lulus pada tahun 2019

Setelah lulus SMA, penulis terdaftar sebagai mahasiswa D3 - Arsitektur Bangunan Gedung,
Fakultas Teknik, Universitas Lampung melalui jalur simanila Vokasi/Diploma. Pada tahun 2022,
penulis melakukan Kerja Praktik di proyek pembangunan Gedung Universitas Muhammadiyah
Tangerang pada tanggal 01 Februari – 30 April 2022.

Dan menyusun laporan Kerja Praktik sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan perkuliahan
pada D3 - Arsitektur Bangunan Gedung Universitas Lampung.

vi
PERSEMBAHAN

Alhamdulillahirobbil aalamiin..
Terimakasih atas rahmat dan hidayah-Mu ya Allah.
Yang telah memberikan begitu banyak nikmat kepada hamba.
Dan tak lupa Sholawat serta salam kepada junjungan Nabi besar Muhammad SAW.

Laporan ini saya persembahkan kepada


Kedua orang tua saya tercinta
Bapak Sunyono SB, S.Pd
Ibu Mutiri Ningsih

Yang telah membimbing, berkorban, dan selalu mendoakan dengan tulus


dan ikhlas demi keberhasilan masa depan saya
di dunia maupun di akhirat.

Juga tak lupa,


Civitas Akademika Arsitektur
Fakultas Teknik Universitas Lampung

vii
SANWACANA

Puji syukur penulis haturkan kepada Allah SWT, karena atas rahmat dan hidayahnya laporan ini
dapat diselesaikan dengan baik. Shalawat serta salam semoga selalu tersampaikan kepada
Rasulullah Muhammad SAW, para sahabat, keluarga, serta umatnya yang selalu dalam
lindungannya. Karena atas ramhat dan hidayah-Nya laporan ini dapat diselesaikan dengan baik
yang berjudul “Pekerjaan Instalasi Listrik Arus Kuat, Instalasi Listrik Arus Lemah, dan
Penangkal Petir, pada Proyek Pembangunan Gedung Menara 1912 Universitas Muhammadiyah
Tangerang (UMT) diwaktu yang tepat.

Diharapkan dengan dilaksanakan Kerja Praktik tersebut, Penulis dapat lebih memahami ilmu
yang telah diperoleh di bangku kuliah serta menambah pengalaman dalam dunia kerja yang
sebenarnya. Selain itu Penulis juga berharap laporan yang sederhana ini bisa menjadi refrensi
bagi pembaca mengenai kegiatan pembangunan gedung bertingkat.

Pada penyusunan laporan ini penulis banyak mendapatkan bantuan, dukungan, bimbingan, dan
pengarahan dari berbagai pihak. Untuk itu, Penulis mengucapkan terima kasih yang setulus-
tulusnya kepada :
1. Bapak Dr. Eng. Ir. Helmy Fitriawan, S.T., M.Sc., selaku Dekan Fakultas Teknik
Universitas Lampung.
2. Bapak Drs. Nandang, M.T. selaku Ketua Jurusan Arsitektur Universitas Lampung
3. Ibu Dr. Ir. Citra Persada, M.Sc. selaku Ketua Program Studi Arsitektur Bangunan
Gedung.
4. Bapak Dona Jhonnata, S.T., M.T. selaku Dosen Pembimbing Kerja Praktik yang telah
bersedia meluangkan waktu untuk membimbing, memberikan arahan serta motivasi yang
membangun selama penulis menyelesaikan laporan ini.
5. Bapak Ir. Panji Kurniawan, S.T., M. Sc. selaku Dosen Penguji Kerja Praktik sekalian
Dosen Koordinator Kerja Praktik yang telah bersedia meluangkan waktu dan segala
saran, serta pengarahan yang telah di berikan.

viii
6. Kedua orang tua saya tercinta, Bapak Sunyono SB, S.Pd dan Ibu Mutiri Ningsih. Terima
kasih atas cinta dan kasih sayang yang luar biasa, yang tak akan pernah didapatkan dari
manapun. Tak henti-hentinya mendoakan di setiap sujudnya, memotivasi, mengerti, dan
selalu menemani dengan penuh kesabaran, mendengarkan keluh kesah, dan selalu
menjadi alasan untuk tetap berdiri.
7. Kepada PT. Gucimas Artha Mandiri sebagai kontraktor proyek yang telah menerima saya
untuk melaksanakan kerja praktik, sehingga laporan ini berjalan dengan baik. Terutama
kepada bapak H. Adlis Rosyidin selaku project manager, bapak idrus selaku pembimbing
lapangan dan para staff juga para pekerja yang sudah ikut membantu memberi informasi
proyek untuk laporan ini.
8. Bapak Tri Wijaya Kusuma selaku supervisor proyek dari sub kontraktor PT. Global
Mukti Berkah yang selalu sedia meluangkan waktu nya untuk berbagi ilmu, memberi
arahan, motivasi, dan turut mendoakan akan kesukseksan saya.
9. Kepada bapak Ahmad Supendi selaku project manager, bapak Nasrudin selaku site
manager, kak Putri Segita selaku admin project, dan bapak pekerja lainnya dari PT.
Global Mukti Berkah yang sudah memperlakukan sangat baik atas sikap perhatiannya
dan sikap kekerabatannya selama saya disana.
10. Kepada teman kost juga menjadi teman di proyek untuk Aqhil Adisty Oktafiani, terima
kasih atas berbagi canda tawa, perhatiannya, juga kebersamaan nya. Juga kepada teman
seperjuangan kerja praktik di Tangerang yang telah memberikan sikap saling membantu
saat membutuh kan pertolongan.
11. Terima kasih atas kebersamaannya dan berbagi cerita nya pada pertemuan yang singkat
ini kepada teman kerja praktik dari univeristas lain.
12. Terutama teman - teman D3 Arsitektur Bangunan Gedung angkatan 2019 yang telah
memberi motivasi, keceriaan, kepedulian, serta kebersamaan kita selama ini.
13. Semua pihak yang terlibat dan tidak dapat disebutkan satu persatu, terimakasih atas doa,
motivasi dan dukungan yang diberikan kepada penulis sehingga penulis dapat
menyelesaikan laporan ini.

ix
DAFTAR ISI

Halaman
ABSTRAK .................................................................................................................................. i
HALAMAN JUDUL ................................................................................................................. ii
LEMBAR PERSETUJUAN .................................................................................................... iii
LEMBAR PENGESAHAN ...................................................................................................... v
RIWAYAT HIDUP .................................................................................................................. vi
PERSEMBAHAN .................................................................................................................... vii
SANWACANA ......................................................................................................................... viii
SURAT PERNYATAAN ......................................................................................................... xi
DAFTAR ISI............................................................................................................................. xii
DAFTAR GAMBAR ................................................................................................................ xvii
DAFTAR SKEMA DAN TABEL .......................................................................................... xxii

BAB 1 PENDAHULUAN ...................................................................................................... 1


1.1 Latar Belakang ................................................................................................................... 1
1.2 Maksud dan Tujuan ............................................................................................................ 2
1.2.1 Maksud dan Tujuan Proyek ...................................................................................... 2
1.2.2 Maksud dan Tujuan Kerja Praktik ............................................................................ 2
1.3 Manfaat .............................................................................................................................. 3
1.4 Ruang Lingkup ................................................................................................................... 3
1.5 Batasan Masalah ................................................................................................................ 3
1.6 Waktu dan Tempat Pelaksanaan Kerja Praktik .................................................................. 4
1.7 Metode Pelaksanaan Kerja Praktik .................................................................................... 4
1.8 Sistematika Penulisan ........................................................................................................ 5

BAB II GAMBARAN UMUM PROYEK ............................................................................ 6


2.1 Lokasi Proyek .................................................................................................................... 6
2.2 Data Umum Proyek ............................................................................................................ 6

xii
2.3 Sarana dan Prasarana Pelaksanaan Proyek ......................................................................... 8
2.4 Pengertian Proyek .............................................................................................................. 9
2.5 Tahap – Tahap Kegiatan Proyek ........................................................................................ 9
2.5.1 Studi Kelayakan ......................................................................................................... 9
2.5.2 Penjelasan (Briefing) .................................................................................................10
2.5.3 Studi Perencanaan ......................................................................................................10
2.5.4 Pengadaan / Pelelangan (Procurement / Tender) ......................................................11
2.5.5 Pelaksanaan ...............................................................................................................11
2.6 Pelelangan ..........................................................................................................................12
2.6.1 Definisi Dan Tujuan Pelelangan ................................................................................12
2.6.2 Jenis Pelelangan ........................................................................................................12
2.7 Surat Perjanjian Atau Kontrak Kerja .................................................................................13
2.8 Sistem Pembayaran Kerja ..................................................................................................15
2.9 Sistem Pelaporan ................................................................................................................15
2.10 Masa Pemeliharaan ..........................................................................................................15
2.11 Struktur Organisasi Proyek ..............................................................................................16
2.11.1 Pemilik Proyek (Owner) .........................................................................................16
2.11.2 Perencana Proyek ....................................................................................................17
2.11.3 Pengawas Proyek ....................................................................................................18
2.11.4 Pelaksana Proyek ....................................................................................................18
2.12 Struktur Organisasi Pelaksana Lapangan .........................................................................20
2.12.1 Manager Proyek ......................................................................................................21
2.12.2 Manager Lapangan (Site Manager) ........................................................................21
2.12.3 OHSE / Safety Officer (K3) ....................................................................................22
2.12.4 Supervisor ...............................................................................................................22
2.12.5 Quantity Surveyor ...................................................................................................22
2.12.6 Quality Control .......................................................................................................22
2.12.7 Drafter .....................................................................................................................22
2.12.8 Administrasi dan Keuangan ....................................................................................23
2.12.9 Logistik ...................................................................................................................23
2.12.10 Mechanical, Electrical, Plumbing (ME & P) .......................................................23

xiii
2.12.11 Mandor ..................................................................................................................23
2.12.12 Kepala Tukang ......................................................................................................24
2.12.13 Tukang ..................................................................................................................24
2.12.14 Keamanan .............................................................................................................24

BAB III DESKRIPSI TEKNIS PROYEK ...........................................................................27


3.1 Macam dan Spesifikasi Peralatan Kerja ............................................................................27
3.2 Macam dan Spesifikasi Persyaratan Material ....................................................................39
3.2.1 Material Instalasi Listrik Arus Kuat .........................................................................39
3.2.2 Material Instalasi Listrik Arus Lemah ......................................................................47
A. Material Sistem Fire Alarm .................................................................................47
B. Material Sistem Sound System .............................................................................50
3.2.3 Material Instalasi Penangkal Petir ............................................................................53
3.3 Persyaratan Dan Teknis Pelaksanaan .................................................................................54
3.3.1 Pekerjaan Instalasi Listrik Arus Kuat .......................................................................54
A. Lingkup Pekerjaan ...............................................................................................54
B. Persyaratan Teknis Pemasangan ..........................................................................55
C. Pengujian .............................................................................................................. 57
3.3.2 Pekerjaan Instalasi Listrik Arus Lemah ....................................................................60
3.3.2.1 Pekerjaan Fire Alarm ....................................................................................60
A. Lingkup Pekerjaan ...................................................................................60
B. Persyaratan Teknis Pemasangan ..............................................................60
C. Pengujian ..................................................................................................61
3.3.2.2 Pekerjaan Sound System ................................................................................63
A. Lingkup Pekerjaan ...................................................................................63
B. Persyaratan Teknis Pemasangan ..............................................................63
C. Pengujian ..................................................................................................63

xiv
BAB IV PELAKSANAAN PEKERJAAN DAN PEMBAHASAN ....................................65
4.1 Pekerjaan Instalasi Listrik Arus Lemah .............................................................................65
4.1.1 Pekerjaan Instalasi Penerangan, Kontak – Kontak dan Saklar .................................65
4.1.1.1 Pelaksanaan Pekerjaan ..................................................................................65
A. Data Lapangan .........................................................................................65
B. Teknis Pelaksanaan ..................................................................................65
C. Pembahasan Pelaksanaan .........................................................................70
4.1.2 Pekerjaan Instalasi Fire Alarm ..................................................................................72
4.1.2.1 Pelaksanaan Pekerjaan ..................................................................................72
A. Data Lapangan .........................................................................................72
B. Teknis Pelaksanaan ..................................................................................72
C. Pembahasan Pekerjaan .............................................................................74
4.1.3 Pekerjaan Instalasi Sound System .............................................................................76
4.1.3.1 Pelaksanaan Pekerjaan ..................................................................................76
A. Data Lapangan .........................................................................................76
B. Teknis Pelaksanaan ..................................................................................76
C. Pembahasan Pekerjaan .............................................................................80
4.2 Pekerjaan Instalasi Listrik Arus Kuat ................................................................................84
4.2.1 Pekerjaan Instalasi Panel Listrik ...............................................................................84
4.2.1.1 Pelaksanaan Pekerjaan ..................................................................................84
A. Data Lapangan .........................................................................................84
B. Teknis Pelaksanaan ..................................................................................84
I. Pemasangan Kabel Tray ........................................................................85
II. Pemasangan Kabel Ladder ..................................................................87
C. Pembahasan Pelaksanaan .........................................................................97
4.3 Pekerjaan Instalasi Penangkal Petir ...................................................................................100
4.3.1 Pelaksanaan Pekerjaan ..............................................................................................100
A. Data Lapangan .....................................................................................................100
B. Pelaksanaan Pekerjaan .........................................................................................100
C. Pembahasan Pekerjaan .........................................................................................102

xv
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN .................................................................................103
5.1 Kesimpulan ........................................................................................................................103
5.2 Saran ..................................................................................................................................105

DAFTAR ISTILAH ............................................................................................................... xxiii


DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................................. xxiv

LAMPIRAN
Lampiran A (Administrasi Kerja Praktik) ...............................................................................108
Lampiran B (Dokumentasi Pelaksanaan Lapangan) ................................................................ 127
Lampiran C (Gambar Kerja Forcon Drawing dan Shop Drawing) .........................................130

xvi
DAFTAR GAMBAR

Halaman
Gambar 2.1 Tapak Lokasi Proyek .................................................................................................. 2
Gambar 3.1 Meteran ...................................................................................................................... 7
Gambar 3.2 Bor Beton ................................................................................................................. 28
Gambar 3.3 Gerinda .................................................................................................................... 28
Gambar 3.4 Gergaji Besi............................................................................................................... 28
Gambar 3.5 Palu............................................................................................................................ 29
Gambar 3.6 Bending Spiral ........................................................................................................... 29
Gambar 3.7 Pipa Conduit 25mm2 (3/4”)....................................................................................... 29
Gambar 3.8 Pipa Conduit 20mm2 ................................................................................................. 30
Gambar 3.9 Track Per .................................................................................................................. 30
Gambar 3.10 Test Pen .................................................................................................................. 31
Gambar 3.11 Pahat ....................................................................................................................... 31
Gambar 3.12 Tang Potong ............................................................................................................ 31
Gambar 3.13 T-Dus 3 ................................................................................................................... 32
Gambar 3.14 T-Dus 4 ................................................................................................................... 32
Gambar 3.15 Clamp Merah........................................................................................................... 32
Gambar 3.16 Clamp Putih............................................................................................................. 33
Gambar 3.17 Lasdop ................................................................................................................... 33
Gambar 3.18 Skun ........................................................................................................................ 34
Gambar 3.19 Vinyl ....................................................................................................................... 34
Gambar 3.20 Socket .................................................................................................................... 35
Gambar 3.21 Tang Press Hidrolik ................................................................................................ 35
Gambar 3.22 Water Pass .............................................................................................................. 35
Gambar 3.23 Isolasi .................................................................................................................... 36
Gambar 3.24 Kabel Ties ............................................................................................................... 36
Gambar 3.25 Cutter .................................................................................................................... 36
Gambar 3.26 Long Drat ................................................................................................................ 37
Gambar 3.27 Dynaset.................................................................................................................... 37

xvii
Gambar 3.28 Digital Multi Tester................................................................................................. 38
Gambar 3.29 Megger Meter .......................................................................................................... 38
Gambar 3.30 Scaffolding .............................................................................................................. 38
Gambar 3.31 Panel MVMDP ........................................................................................................ 39
Gambar 3.32 Trafo Step Down ..................................................................................................... 40
Gambar 3.33 LVMDP ................................................................................................................... 40
Gambar 3.34 Panel SDP ............................................................................................................... 41
Gambar 3.35 Panel Power............................................................................................................. 41
Gambar 3.36 Kabel N2XSEY ....................................................................................................... 42
Gambar 3.37 Kabel NYY ............................................................................................................. 42
Gambar 3.38 Kabel NYM 3x2,5mm2 ........................................................................................... 43
Gambar 3.39 Kabel NYA 1x1,5mm2 ............................................................................................ 43
Gambar 3.40 Kabel NYMHY ....................................................................................................... 43
Gambar 3.41 Kabel Tray............................................................................................................... 44
Gambar 3.42 Kabel Ladder Type 40 ............................................................................................ 44
Gambar 3.43 Kabel Ladder Type 20 ............................................................................................ 44
Gambar 3.44 Downlight Expose ................................................................................................... 45
Gambar 3.45 Lampu RM .............................................................................................................. 45
Gambar 3.46 Lampu TL ............................................................................................................... 45
Gambar 3.47 Saklar Inbow ........................................................................................................... 46
Gambar 3.48 Saklar Outbow ......................................................................................................... 46
Gambar 3.49 Stop Kontak............................................................................................................. 46
Gambar 3.50 MCP-FA .................................................................................................................. 47
Gambar 3.51 FATB ................................................................................................................... 47
Gambar 3.52 Heat Detectore ........................................................................................................ 48
Gambar 3.53 Smoke Detectore ..................................................................................................... 48
Gambar 3.54 Manual Call Point................................................................................................... 49
Gambar 3.55 Alarm Bell ............................................................................................................... 49
Gambar 3.56 Lampu Indikator ...................................................................................................... 49
Gambar 3.57 Ceiling Speaker ....................................................................................................... 50
Gambar 3.58 Box Speaker............................................................................................................. 50

xviii
Gambar 3.59 Volume Kontrol ...................................................................................................... 51
Gambar 3.60 Microphone ............................................................................................................. 51
Gambar 3.61 Main Unit Sound System ......................................................................................... 51
Gambar 3.62 Terminal Petir ......................................................................................................... 53
Gambar 3.63 Kabel NYA 50mm2 ............................................................................................... 53
Gambar 3.64 Kabel BC 50mm2................................................................................................... 53
Gambar 3.65 Diagram Skematik Alur Listrik dari PLN Menuju Gedung UMT .......................... 59
Gambar 3.66 Diagram Skematik Fire Alarm ................................................................................ 62
Gambar 3.67 Diagram Skematik Sound System ........................................................................... 64
Gambar 4.1 Pengeboran Dak Beton.............................................................................................. 66
Gambar 4.2 Penenkukkan Pipa PVC Conduit High Impact 20mm2 dengan Bending Spiral ........ 66
Gambar 4.3 Proses Pemasangan Kabel ......................................................................................... 67
Gambar 4.4 Pemasangan Pipa PVC Conduit High Impact 20mm2 pada Dinding........................ 68
Gambar 4.5 Pemasangan Inbow Doos Saklar ............................................................................... 68
Gambar 4.6 Proses Menghubungkan Kabel Saklar ...................................................................... 69
Gambar 4.7 Penutupan Outlet Saklar............................................................................................ 69
Gambar 4.8 Detail Pemasangan Lampu Downlight Expose ......................................................... 70
Gambar 4.9 Tampak Depan Stop Kontak ..................................................................................... 71
Gambar 4.10 Potongan A-A Stop Kontak .................................................................................... 71
Gambar 4.11 Pemasangan Pipa PVC High Impact Conduit 20mm2 ............................................ 72
Gambar 4.12 Penarikkan Kabel NYA 1 x 1,5mm2 ....................................................................... 73
Gambar 4.13 Pemasangan Kabel NYA 1 x 1,5mm2 di Box Hydrant ........................................... 73
Gambar 4.14 Pemasangan Heat Detector ..................................................................................... 74
Gambar 4.15 Detail Fire Alarm Terminal Box ............................................................................. 75
Gambar 4.16 Skematik Instalasi Fire Alarm ................................................................................ 75
Gambar 4.17 Pemasangan Pipa PVC High Impact Conduit ......................................................... 76
Gambar 4.18 Proses Melubangi Plafond ...................................................................................... 77
Gambar 4.19 Membuka Kulit Kabel NYMHY 2 x 1,5mm2 ......................................................... 77
Gambar 4.20 Pemasangan Kabel ke Kapasitor Ceiling Speaker .................................................. 78
Gambar 4.21 Pemasangan Sekrup Speaker .................................................................................. 78
Gambar 4.22 Penghubungan Kabel NYMHY 3 x 1,5mm2 Volume Kontrol ............................... 79

xix
Gambar 4.23 Penutupan Sekrup pada Volume Kontrol................................................................ 79
Gambar 4.24 Pemasangan Speaker Box........................................................................................ 80
Gambar 4.25 Detail Ceiling Speaker ............................................................................................ 81
Gambar 4.26 Detail Speaker Box .................................................................................................. 81
Gambar 4.27 Detail Volume Kontrol............................................................................................ 82
Gambar 4.28 Detail Terminal Box Tata Suara .............................................................................. 82
Gambar 4.29 Skematik Instalasi Sound System ............................................................................ 83
Gambar 4.30 Detail Pemasangan Kabel Tray ............................................................................... 85
Gambar 4.31 Pengeboran Dak Beton............................................................................................ 86
Gambar 4.32 Pemasangan Longdrat ............................................................................................. 86
Gambar 4.33 Pemasangan Besi Siku (Sapot) ............................................................................... 86
Gambar 4.34 Pemasangan Kabel Tray.......................................................................................... 87
Gambar 4.35 Pemasangan Detail dari Kabel Ladder.................................................................... 87
Gambar 4.36 Detail Pemasangan Kabel Ladder ........................................................................... 88
Gambar 4.37 Pengeboran Dak Beton............................................................................................ 88
Gambar 4.38 Pemasangan Kabel Ladder...................................................................................... 89
Gambar 4.39 Penyambungan Kabel Ladder ................................................................................. 89
Gambar 4.40 Penghubungan Kabel di Tray .................................................................................. 90
Gambar 4.41 Menghubungkan Kabel pada Panel Power ............................................................. 90
Gambar 4.42 Detail Pemasangan di Atas Plafond ....................................................................... 91
Gambar 4.43 Pemasangan Panel SDP .......................................................................................... 92
Gambar 4.44 Ilustrasi Ruang Panel Berada di Setiap Shaft Lift Gedung...................................... 92
Gambar 4.45 Ruang Panel Berada di Setiap Shaft Lift Gedung ................................................... 93
Gambar 4.46 Pembuatan Tempat Panel LVMDP ......................................................................... 93
Gambar 4.47 Pembuatan Tempat Panel MVMDP ........................................................................ 94
Gambar 4.48 Pemasangan MVMDP pada Tempatnya ................................................................. 94
Gambar 4.49 Pemasangan Kabel NYY di Kabel Ladder ............................................................. 95
Gambar 4.50 Pemasangan Kabel Ties pada Kabel Ladder........................................................... 95
Gambar 4.51 Skema Pemasangan Skun Kabel ............................................................................. 96
Gambar 4.52 Pengujian Tegangan Panel ...................................................................................... 96
Gambar 4.53 Skema Alur Listrik dari PLN ke Gedung Proyek UMT ......................................... 97

xx
Gambar 4.54 Alur Listrik dari Gardu Listrik ke Ruang Panel di Basement ................................ 98
Gambar 4.55 Denah Peletakkan Ruang Panel di Basement .......................................................... 99
Gambar 4.56 Pemasangan Pipa Conduit Untuk Jalur Kabel NYA 50mm2 ................................ 101
Gambar 4.57 Pemasangan Terminal Petir .................................................................................. 101
Gambar 4.58 Penggabungan Kabel NYA 50mm2 dengan Kabel BC 50mm2 ............................ 102

xxi
DAFTAR SKEMA DAN TABEL

Halaman
SKEMA
Gambar 2.2 Struktur Organisasi Proyek ..................................................................................... 20
Gambar 2.3 Struktur Organisasi Kontraktor PT.Gucimas Artha Mandiri .................................. 25
Gambar 2.4 Struktur Organisasi Sub Kontraktor PT. Global Mukti Berkah .............................. 26

TABEL
Tabel 3.1 Macam Peralatan Kerja dan Spesifikasi ......................................................................... 7
Table 3.2.1 Material Instalasi Listrik Arus Kuat .......................................................................... 39
Tabel 3.3 Macam Material Sistem Fire Alarm ............................................................................. 47
Tabel 3.5 Macam Material Sistem Sound System ......................................................................... 50
Tabel 3.6 Macam Material Instalasi Penangkal Petir ................................................................... 53

xxii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Kerja praktik merupakan salah satu kurikulum wajib yang harus ditempuh oleh
mahasiswa D3-Arsitektur Bangunan Gedung, Fakultas Teknik, Universitas Lampung.
Dengan kegiatan tersebut diharapkan mahasiswa dapat menambah pengetahuan dan
pengalaman dengan menunjang pengetahuan teoritis yang didapat dari perkuliahan
sehingga mahasiswa dapat menjadi sumber daya manusia yang siap menghadapi tantangan
era globalisasi. Selain itu, mata kuliah kerja praktik menjadi salah satu pendorong utama
bagi mahasiswa untuk mengenal kondisi di lapangan kerja. Dan mahasiswa dapat
menghadapi situasi dunia kerja. Pemahaman yang baik terhadap kondisi lapangan membantu
mahasiswa tidak canggung ketika berada di dalam dunia pekerjaan lapangan. Oleh karena itu
sangat diperlukan kerja sama antara dunia usaha dan perguruan tinggi untuk mengadakan
kerja praktik di dunia kerja tersebut.
Melalui kerja praktik, mahasiswa mendapatkan ilmu pengetahuan yang tidak mendapat
dari kampus, dan kerja praktik memberikan pelajaran melalui aplikasi perkerjaan
konstruksi mulai dari proses gagasan menjadi wujud fisik bangunan. Dengan pelaksanaan
kerja praktik ini diharapkan mahasiswa memiliki pengetahuan dan pengalaman dari
lapangan yang dapat digunakan untuk bekal dalam memasuki dunia kerja. Seluruh kegiatan
kerja praktik dilakukan di bawah bimbingan dari kontraktor pembangunan proyek.
Oleh karena itu, untuk merencanakan pelaksanaan kerja praktik / magang selama 3
bulan (Februari 2022 - April 2022) di proyek pembangunan gedung Menara 1912
Universitas Muhammadiyah Tangerang (UMT) yang mengambil fokus pada pekerjaan
Utilitas Kering dengan dipimpin oleh kontraktor PT. Gucimas Artha Mandiri. Sebagai
usaha memperoleh nilai tambah bagi mahasiswa Univeristas Lampung dalam rangka
terwujudnya alumni Universitas Lampung yang siap kerja.
2

1.2 Maksud dan Tujuan


1.2.1 Maksud dan Tujuan Proyek
• Menyediakan fasilitas gedung baru dikarenakan mahasiswa sudah terlalu
banyak pada bangunan lama.
• Bangunan sebelumnya pada gedung Universitas Muhammadiyah Tangerang
(UMT) sudah sampai mengalami penyewaan gedung lain di luar lokasi
kampus.
• Ingin lebih menspesifikasi kan suatu jurusan yang sebelum nya terpisah.
• Ikut dalam mewadahi tempat belajar mengajar pada lingkungan pendidikan.

1.2.2 Maksud dan Tujuan Kerja Praktik


Adapun maksud dan tujuan dari pelaksanaan kerja praktik Proyek
Pembangunan Gedung Kampus Universitas Muhammadiyah Tangerang ini
untuk memenuhi beban Satuan Kredit Semester (SKS) yang harus ditempuh
sebagai persyaratan akademis di prodi D3-Arsitektur Bangunan Gedung
Fakultas Teknik Universitas Lampung. Secara rinci, tujuan mahasiswa pada
kerja praktik di proyek Gedung Menara 1912 Universitas Muhammadiyah
Tangerang ini, sebagai berikut :
a. Melaksanakan mata kuliah Kerja Praktik sebagai salah satu mata kuliah
wajib di program studi D3-Arsitektur Bangunan Gedung Fakultas Teknik
Universitas Lampung.
b. Mengetahui dan mempelajari permasalahan yang terjadi dalam proyek
gedung kampus Universitas Muhammadiyah Tangerang.
c. Memperluas pengetahuan dan pengalaman guna bekal pada dunia kerja.
d. Mendapatkan ilmu tentang dunia pekerjaan Mekanikal Elektrikal.
e. Mengamati dan mengaplikasikan langsung sebagai mana yang telah di
pelajari saat proses perkuliahan dalam proyek yang sedang berlangsung.
3

1.3 Manfaat
Adapun manfaat bagi mahasiswa dalam pelaksanaan kerja praktik pembangunan kampus
di Universitas Muhammadiyah Tangerang, sebagai berikut :
a. Merubah dan membina sikap serta cara dan pola pikir mahasiwa.
b. Memperoleh pengalaman, keterampilan dan wawasan di dunia kerja.
c. Menciptakan mahasiswa mampu berfikir secara sistematis, dan ilmiah tentang
lingkungan kerja.

1.4 Ruang Lingkup


Ruang lingkup pekerjaan yang dilakukan oleh PT. Gucimas Artha Mandiri dalam
pelaksanaan proyek pembangunan kampus Universitas Muhammadiyah Tangerang
(UMT), sebagai berikut :
a. Pekerjaan Struktur
b. Pekerjaan Utilitas
c. Pekerjaan Finishing
• Pekerjaan dinding
• Pekerjaan lantai
• Pekerjaan plafond
• Pekerjaan atap
• Pekerjaan fasad bangunan

1.5 Batasan Masalah


Permasalahan yang dibahas dalam laporan ini mengenai kerja praktik selama 3 bulan di
proyek pembangunan kampus Universitas Muhammadiyah Tangerang (UMT), yaitu
dalam pengerjaan Utilitas Kering. Adapun batasan masalah Utilitas Kering pada
pengerjaan di lapangan, sebagai berikut :
a. Pekerjaan instalasi listrik
• Titik lampu
• Stop kontak
• Saklar
4

b. Pekerjaan penangkal petir (Grounding)


c. Pekerjaan sistem arus lemah
• Fire Alarm
• Tata Suara

1.6 Waktu dan Tempat Pelaksanaan Kerja Praktik


a. Waktu Pelaksanaan : Tanggal 01 Februari 2022 s/d 30 April 2022
b. Nama Perusahaan : PT. Gucimas Artha Mandiri
c. Nama Proyek : Gedung Kampus Universitas Muhammadiyah Tangerang (UMT)
d. Alamat Proyek : Jalan Perintis Kemerdekaan I Babakan No.33, RT.007/RW.003,
Cikokol, Kec. Tangerang, Kota Tangerang, Banten 15118.
e. Jadwal Kerja : Senin – Jum’at

1.7 Metode Pelaksanaan Kerja Praktik


Adapun metodologi yang digunakan selama pelaksanaan kerja praktik, sebagai berikut :
a. Observasi di Lapangan
Melakukan pengamatan langsung di lapangan, tentang teknik pelaksanaannya sampai
masalah yang terjadi selama proyek berlangsung.
b. Studi Literatur
Mengamati, memperhatikan pembelajaran yang didapat selama di lapangan, sampai
mencatat hal yang didapat di lapangan selam kerja praktik. Kemudian
membandingkan terhadap pembelajaran yang telah berlangsung di perkuliahan.
c. Wawancara
Melakukan wawancara kepada pekerja proyek dan pihak-pihak yang berwenang
dalam pembangunan proyek ini. Guna mendapatkan informasi atau sumber data non
tertulis sebagai bahan yang akan digunakan dalam penulisan laporan ini.
d. Asistensi
Melaporkan keadaan progress pekerjaan proyek terhadap kegiatan selama di lapangan
kepada dosen pembimbing kerja praktik D3-Arsitektur Bangunan Gedung.
e. Penulisan Laporan
Melakukan penulisan laporan berisi pekerjaan di lapangan kerja praktik.
5

1.8 Sistematika Penulisan


Data – data yang diperoleh selama melakukan kerja praktik disusun dalam bentuk Laporan
Kerja Praktik, sesuai dengan format yang berlaku di Universitas Lampung. Sistematika
Laporan Kerja Praktik tersebut dibagi menjadi 5 bab, sebagai berikut :
1. BAB I Pendahuluan
Menguraikan latar belakang, maksud dan tujuan, manfaat, ruang lingkup, batasan
masalah waktu dan tempat pelaksanaan kerja praktik, metode pelaksanaan kerja
praktik, serta sistematika penulisan laporan.
2. BAB II Gambaran Umum Proyek dan Manajemen Proyek
Berisikan mengenai lokasi proyek, data umum proyek,sarana dan prasarana
pelaksanaan proyek, pengertian proyek, tahap - tahap kegiatan proyek, pelelangan,
surat perizinan atau kontrak kerja sistem pembayaran proyek, struktur organisasi
proyek, dan struktur organisasi pelaksanaan lapangan.
3. BAB III Deskripsi Teknis Proyek
Menguraikan tentang spesifikasi maupun persyaratan material dan peralatan maupun
persyaratan dan teknis pelaksanaan pekerjaan.
4. BAB IV Pelaksanaan dan Pembahasan
Menjelaskan metode pelaksanaan proyek di lapanganyang meliputi tata cara
pekerjaan utilitas kering pada bangunan, diawali dengan pembentukan tenaga kerja,
perencanaan jadwal, pelaksanaan kegiatan, serta proses pekerjaan dan pembahasan.
5. BAB V Kesimpulan dan Saran
Berisikan tentang ringkasan atau kesimpulan serta saran dari hasil pengamatan
kegiatan kerja praktik yang telah didapat salama pelaksanaan pekerjaan.
BAB II
GAMBARAN UMUM PROYEK

2.1 Lokasi Proyek


Proyek pembangunan Gedung Menara 1912 Universitas Muhammadiyah Tangerang
(UMT) ini berada di kawasan pendidikan. Yang berlokasikan di Jalan Perintis
Kemerdekaan I Babakan No.33, RT.007/RW.003, Cikokol, Kec. Tangerang, Kota
Tangerang, Banten 15118. Adapun batas - batas lokasi proyek, sebagai berikut :

• Utara: MTS Tangerang District 1


• Barat: SMK PGRI 1 Tangerang
• Selatan: SMK PANCAKARYA
• Timur: SMA N 7 Tangerang

Gambar 2.1 Tapak Lokasi Proyek


(Sumber : www.google.com/maps)

2.2 Data Umum Proyek


Data teknis proyek pembangunan Menara 1912 Universitas Muhammadiyah Tangerang
didasarkan atas data-data yang diperoleh penyusun selama melaksanakan kerja praktik.
Adapun data-data proyek pembangunan Menara 1912 Universitas Muhammadiyah
Tangerang sebagai berikut :
7

a. Nama Proyek : Gedung Menara 1912 Univeristas Muhammadiyah


Tangerang (UMT)
b. Pemberi Tugas : Universitas Muhammadiyah Tangerang
c. Lokasi Proyek : Jalan Perintis Kemerdekaan I Babakan No.33,
RT.007/RW.003, Cikokol, Kec. Tangerang, Kota
Tangerang, Banten 15118
d. Jumlah Lantai : 21 Lantai
e. Owner : Universitas Muhammadiyah Tangerang (UMT)
f. Luas Bangunan : ± 16.796 m2
g. Luas Lahan : ± 4.444 m2
h. Fungsi Bangunan : Gedung Perkuliahan
i. Jumlah Lantai : 1 Lantai Basement ( Area Parkir)
5 Lantai Area Parkir
1 Lantai Masjid
12 Lantai Ruang Perkuliahan
1 Lantai Guest House
1 Lantai Aula
j. Sumber Dana : Universitas Muhammadiyah Tangerang (UMT)
k. Kontraktor Utama : PT. GUCIMAS ARTHA MANDIRI
l. Konsultan Arsitektur : Ipuk Eko Purwanto
m. Konsultan MK : PT. SANGHA YASA
n. Konsultan MEP : PT. GLOBAL MUKTI BERKAH
o. Quality Control : Sutrisna
p. SubKontraktor : PT. Java Nayla Kontraktor
q. Jenis Kontrak : Lump Sum
r. Mata Uang : Rupiah (Rp.)
s. Sistem Pembayaran : Progres Bobot Pekerjaan
t. Waktu pelaksanaan : Agustus 2021 s/d Oktober 2022
u. Waktu Pemeliharaan : 3 Bulan
v. Nilai Kontrak : Rp. 130.000.000.000
8

2.3 Sarana dan Prasarana Pelaksanaan Proyek

Seperti proyek pembangunan pada umumnya, kontraktor pelaksana pada pembangunan


kampus Universitas Muhammadiyah Tangerang (UMT) menempatan sarana serta
prasarana atau fasilitas - fasilitas proyek agar pelaksanaan pekerjaan konstruksi dapat
berjalan dengan lancar dan meminimalisir dari gangguan apapun. Berikut adalah fasilitas -
fasilitas yang disediakan di lokasi proyek, yaitu :
1. Kantor Direksi
Kantor direksi merupakan kantor sementara yang berada di dalam gedung
pembangunan. Kantor ini berfungsi sebagai tempat melakukan rencana kerja dan
evaluasi hasil kerja di lapangan. Dimana lebih tepatnya sebagai tempat bekerja staff
dari kontraktor, pengawas lapangan. Dengan dilengkapi dengan ruang - ruang kerja
staff serta ruang rapat.
2. Gudang Logistik
Gudang logistik berfungsi sebagai tempat penyimpanan material dan peralatan
kerja yang bertujuan menjaga kualitas dan kuantitas material tersebut sesuai standar
kebutuhan pembangunan proyek.
3. Jaringan Listrik dan Air Bersih
Jaringan listrik dan air bersih merupakan sarana terpenting dalam pekerjaan di proyek.
Jaringan listrik didapat dari mesin genset dan air bersih sudah disediakan.
4. Pos Satpam
Pos satpam adalah tempat petugas keamanan proyek yang berfungsi memudahkan
pengawasan keamanan seluruh kegiatan proyek.
5. Tower Crane
Penggunaan tower crane berguna sebagai alat angkat pada bangunan gudang atau pada
barang yang baru datang sehingga ditempatkan pada titik yang tepat supaya
memudahkan dalam medahkan dalam melakukan pengangkutan material – material
yang ada di proyek.
6. Passenger Hoist
Passenger hoist (alimak) yaitu peralatan transportasi yang dipakai untuk mengangkut
pekerja proyek & bahan-bahan atau material kebutuhan lapangan, menyerupai bahan -
9

bahan untuk pekerjaan MEP & peralatan bantu (travo las, concrete vibrator, peralatan
ukur, etc).
7. Fabriksasi
Fabrikasi adalah proses pengolahan komponen material baku atau setengah jadi yang
dirangkai, dibentuk, dan dimanipulasi untuk menghasilkan barang baru yang memiliki
nilai tambah dan fungsi.
8. Dan sarana serta prasarana penunjang lainnya, seperti jalan lingkungan, pagar, toilet,
mushola, kantin, lahan parkir, dan mes kerja.

2.4 Pengertian proyek


Beberapa pengertian proyek menurut pendapat para ahli yang telah dijabarkan dalam materi
perkuliahan antara lain :
1. Proyek adalah upaya yang diorganisasikan untuk mencapai tujuan, sasaran, dan
harapan - harapan penting dengan menggunakan anggaran dana serta sumber daya yang
tersedia, yang harus diselesaikan dalam jangka waktu tertentu.
2. Proyek merupakan suatu proses pengadaan barang atau jasa dalam waktu tertentu, yang
dimulai dari timbulnya kebutuhan atau gagasan dasar yang dituangkan dalam bentuk
gambar, anggaran biaya, dokumen tender yang dihasilkan dalam masa perencanaan.
3. Proyek adalah suatu kegiatan sementara (yang berlangsung sementara) dengan alokasi
jangka waktu tertentu dengan alokasi sumber daya yang ada dan dimasukkan
untuk melakukan fungsi yang telah ditetapkan.

2.5 Tahap-Tahap Kegiatan Proyek


Tahap-tahap kegiatan Proyek Pembangunan Gedung Menara 1912 Universitas
Muhammadiyah Tangerang, yang dilaksanakan oleh pihak kontraktor PT.Gucimas Artha
Mandiri dari awal pelaksanaan sampai akhir pelaksanaan proyek, sebagai berikut :
2.5.1 Studi Kelayakan
Studi kelayakan memiliki tujuan untuk meyakinkan pemilik proyek bahwa proyek
konstruksi yang diusulkannya layak untuk dilaksanakan. Kegiatan yang dilakukan
dalam tahap ini adalah :
10

• Perencanaan bangunan yang dibuat harus memperhatikan hubungan antar


waktu, biaya yang tersedia, perawatan, lingkungan (bangunan lain) dan
master plan yang ada.
• Menyusun rancangan proyek secara kasar dan mengestimasi biaya.
• Menganalisis kelayakan proyek, secara ekonomi maupun finansial.
• Memperkirakan manfaat yang akan diperoleh jika proyek tersebut
dilaksanakan.

2.5.2 Penjelasan (Brieffing)

Pada tahap ini, pemilik proyek menjelaskan fungsi proyek dan biaya yang diijinkan,
sehingga konsultan perencana dapat mengartikan keinginan pemilik proyek dan
membuat perkiraan biaya yang diperlukan. Adapun kegiatan yang dilakukan dalam
tahap penjelasan yaitu :
a. Menyusun rencana kerja dan menunjuk para perencana tenaga ahli.
b. Mempertimbangkan kebutuhan pemakai, keadaan lokasi, merencanakan
rancangan, taksiran biaya, dan persyaratan mutu.
c. Mempersiapkan ruang lingkup kerja dan juga jadwal rencana pelaksanaan
d. Mempersiapkan ruang lingkup kerja maupun jadwal rencana pelaksanaan.
e. Mempersiapkan sketsa dengan skala maupun menggambarkan denah dan batas -
batas area proyek.

2.5.3 Studi Perencanaan

Tahapan ini bertujuan untuk melengkapi penjelasan proyek dan menentukan


progam kerja, tata letak, metode konstruksi serta perhitungan tentang konstruksi
tersebut dan taksiran biaya agar mendapatkan persetujuan dari pemilik proyek /
owner dan pihak berwenang yang terlibat selain itu juga untuk mempersiapkan
informasi pelaksanaan yang diperlukan, termasuk gambar rencana dan spesifikasi
untuk melengkapi semua dokumen tender. Kegiatan yang dilakukan dalam tahap
ini meliputi :
11

a. Program kerja
b. Penelitian dan pengukuran
c. Penentuan jenis konstruksi/yang akan dipakai
d. Perhitungan struktur bangunan
e. Metode Pelaksanaan

2.5.4 Pengadaan / Pelelangan ( Procurement / Tender )


Pelelangan adalah suatu sistem pemilihan yang ditawarkan oleh pemilik proyek
atau wakilnya kepada kontraktor untuk mengadakan penawaran biaya pekerjaan
secara tertulis untuk menyelesaikan proyek yang akan di lelangkan. Tujuan dari
pelelangan adalah memilih kontraktor yang memenuhi syarat dalam pelaksanaan
pembangunan suatu proyek yang dilelangkan, sesuai dengan persyaratan dokumen
pelelangan yang ditentukan dengan harga paling ekonomis & efisien.

2.5.5 Pelaksanaan
Tahap pelaksanaan adalah untuk mewujudkan bangunan yang dibutuhkan oleh
pemilik proyek yang sudah dirancang oleh konsultan perencana dalam batasan
biaya dan waktu yang telah disepakati. Dalam tahap pelaksanaan terdiri dari
sejumlah kegiatan yang saling berkaitan diantaranya :
1. Persiapan
2. Pelaksanaan pekerjaan tanah
3. Pelaksanaan pekerjaan struktur
4. Pelaksanaan pekerjaan finishing
5. Pelaksanaan pekerjaan elektrikal dan plumbing
6. Pemeliharaan
7. Perbaikan.
12

2.6 Pelelangan
2.6.1 Definisi dan Tujuan Pelelangan
Pelelangan atau tender adalah suatu sistem pemilihan yang ditawarkan oleh
pemilik proyek atau wakilnya kepada kontraktor untuk mengadakan penawaran
biaya pekerjaan secara tertulis. Tujuan dari pelelangan adalah memilih kontraktor
yang memenuhi syarat dalam pelaksanaan pembangunan suatu proyek yang
dilelangkan sesuai dengan persyaratan dokumen pelelangan yang ditentukan
dengan harga paling ekonomis dan hasil pekerjaan proyek tersebut dapat
dipertanggung jawabkan.

2.6.2 Jenis Pelelangan


Secara umum terdapat 4 jenis pelelangan proyek pembangunan, yaitu :
a. Pelelangan Umum atau Terbuka, pelelangan terbuka merupakan proses
pelelangan yang bersifat tidak terbatas. Biasanya kontraktor yang telah
diundang adalah kontraktor-kontraktor yang telah memiliki reputasi baik
dalam melaksanakan pekerjaan di lapangan.
b. Penunjukan Langsung, metode penetapan ini dilakukan dengan menunjuk
langsung suatu kontraktor atau rekanan yang mampu tanpa melalui proses
pelelangan dengan alasan :
• Adanya keterbatasan waktu pelaksanaan.
• Merupakan pekerjaan lanjutan yang sebelumnya dilakukan oleh
kontraktor yang sama.
• Adanya kepercayaan dari pemilik proyek atas prestasi yang telah
dicapai sebelumnya.
• Kepercayaan terhadap suatu kontraktor karena kemampuannya.

Pada pembangunan kampus Universitas Muhammadiyah Tangerang (UMT) di


menangkan oleh PT. Gucimas Artha Mandiri. Jenis pelelangan yang dipakai
dalam proses tender Proyek Pembangunan Kampus Universitas Muhammadiyah
Tangerang (UMT) yang dilaksanakan oleh pihak kontraktor PT. Gucimas Artha
Mandiri ialah pelelangan umum atau terbuka. Hasil dari pelelangan umum /
13

terbuka tersebut adalah PT. Gucimas Artha Mandiri kontraktor dalam pelaksana
pekerjaan persiapan, struktur dan arsitektural, elektrikal & plumbing.

2.7 Surat Perjanjian atau Kontrak Kerja


Kontrak adalah perjanjian atau persetujuan oleh kedua belah pihak yang berkekuatan
hukum dan saling mengikat antara pemilik proyek dengan pelaksana pekerjaan termasuk
perubahanperubahan yang disepakati bersama. Fungsi kontrak adalah sebagai landasan
pokok untuk mengatur hubungan kerja, hak, kewajiban, dan tanggung jawab dari
masing-masing pihak yang terlibat. Untuk memperjelas landasan pokok ini, maka pada
dokumen kontrak ditambahkan dengan penjelasan-penjelasan ruang lingkup pekerjaan
dan syarat-syarat lain yang berkaitan dengan pelaksanaan proyek.
Dalam pelaksanaan pekerjaan proyek terdapat 4 jenis kontrak yaitu :
1. Kontrak dengan Harga Satuan (Unit Price Contract)
Kontraktor selaku pelaksana, hanya menawarkan harga satuan pekerjaan kepada
owner. Hal ini dikarenakan volume pekerjaan atau yang biasa disebut bill of
quantity telah di hitung sebelumnya oleh konsultan perencana dan dicantumkan
dalam dokumen tender. Meskipun volume pekerjaan telah dihitung oleh konsultan
perencana, pihak kontraktor biasanya meneliti ulang perhitungan volume
pekerjaan. Fluktuasi biaya akibat penambahan volume pekerjaan menjadi tanggung
jawab owner, sedangkan fluktuasi biaya akibat kenaikan harga bahan, upah kerja,
dan ongkos peralatan menjadi resiko kontraktor. Dalam kontrak sistem ini, peranan
quantity surveyor sangat penting, karena mereka diharapkan bisa membuat
penilaian yang jujur dan objektif.
2. Kontrak dengan Harga Tetap (Lump Sum Contract Fixed Price)
Biasa dikenal dengan istilah kontrak borongan, dimana seluruh harga kontrak
dianggap tetap, pemberi tugas tidak mengakui adanya fluktuasi biaya kontruksi di
proyek. Maka bila terjadi fluktuasi biaya selama proses kontruksi berlangsung,
sepenuhnya menjadi resiko Kontraktor. Sehingga kontraktor mau tidak mau harus
bisa bekerja dengan mengendalikan biaya dan waktu pelaksanaan secara efektif
dan efisien. Pekerjaan di bawah kontrak ini memerlukan gambar kerja dan
spesifikasi yang jelas. Pemilik akan membayar sejumlah uang yang telah
14

disepakati kepada kontraktor untuk menyelesaikan suatu proyek sesuai dengan


rencana dan spesifikasi- spesifikasi yang telah dibuat oleh konsultan perencana.
3. Kontrak dengan Harga Tidak Tetap (Negotiated Cost Plus Fee)
Pada proyek ini pemilik akan membayar biaya yang ditentukan untuk membangun
proyek tersebut kepada kontraktor, meliputi biaya tenaga kerja, biaya bahan dan
material, biaya sub-kontraktor, biaya peminjaman peralatan pekerjaan dan biaya
tambahan berupa biaya manajemen, pajak - pajak, serta asuransi. Imbalan yang
diberikan oleh pemberi tugas kepada kontraktor dengan jumlah tetap atau
berdasarkan presentase nilai proyek. pemberi tugas menanggung resiko apabila
terjadi fluktuasi biaya proyek sehingga biasanya kontraktor kurang efisiensi dalam
melakukan pengendalian biaya dan waktu pelaksanaan.
4. Putar Kunci (Turn Keys Contract)
Pada kontrak jenis ini, mulai dari peninjauan proyek, pelaksanaan dan penyediaan
dananya diatur oleh kontraktor. Pemilik akan membayar semua biaya
pembangunan proyek kepada kontraktor sesuai dengan perjanjian yang ada setelah
proyek selesai ditambah dengan masa pemeliharaan. Jika pihak pemilik proyek
menghendaki diadakan perubahan terhadap bangunan maka biaya yang
berhubungan dengan hal tersebut diperhitungkan sebagai biaya tambah kurang.

Sistem kontrak pada proyek pembangunan Menara 1912 Universitas


Muhammadiyah Tangerang ini adalah lump sum. Dimana kontrak jasa atas
penyelesaian seluruh pekerjaan yang ditawarkan sesuai dengan persyaratan yang
disepakati (gambar konstruksi, spesifikasi, schedule, dan semua persyaratan dalam
dokumen lainnya) dalam jangka waktu tertentu dengan jumlah harga yang pasti,
tertentu dan tetap yang disetujui secara tertulis sebelum pekerjaan
dimulai.Semua risiko yang mungkin terjadi dalam proses penyelesaian pekerjaan
yang sepenuhnya ditanggung oleh penyedia jasa (risiko yang cukup besar)
sepanjang gambar dan spesifikasi tidak berubah.
15

2.8 Sistem Pembayaran Projek


Berdasarkan cara pembayaran seperti yang diatur dalam Perpres No.54 Tahun 2010
pasal 89 ayat 1 pembayaran pekerjaan dapat diberikan dalam bentuk, sebagai berikut :
a. Pembayaran bulanan.
b. Pembayaran berdasarkan tahapan penyelesaian pekerjaan (termin).
c. Pembayaran secara sekaligus setelah penyelesaian pekerjaan.
Sistem pembayaran yang digunakan oleh pembangunan kampus Universitas
Muhammadiyah Tangerang (UMT) ini adalah pembayaran berdasarkan tahapan
penyelesaian pekerjaan (termin), yang mana pembayaran dilakukan berdasarkan
tahapan penyelesaian pekerjaan.

2.9 Sistem Pelaporan


Sistem pelaporan berguna untuk mengetahui kemajuan pekerjaan yang sudah
dilaksanakan sesuai dengan jadwal pelaksanaan yang ditetapkan. Laporan yang telah
disusun tersebut diserahkan kepada pengawas selanjutnya diteruskan kepada pihak
pemilik proyek. Laporan yang disusun oleh kontraktor terdiri dari satu macam yaitu
Laporan Bulanan. Laporan bulanan ini merupakan kumpulan laporan harian dan
mingguan yang terlebih dahulu disusun. Kontraktor tetap membuat laporan harian dan
mingguan walaupun tidak dilaporkan secara langsung kepada pemilik proyek / owner.
Laporan bulanan berisi pelaporan seluruh kegiatan atau pekerjaan yang telah
dilaksanakan dalam jangka waktu satu bulan. Laporan bulanan juga berisi tentang
keadaan cuaca, lingkungan sekitar, penggunaan material, peralatan dan evaluasi bulanan
untuk mengetahui kemajuan atau keterlambatan proyek.

2.10 Masa Pemeliharaan


Masa pemeliharaan yang diberikan oleh PT. Gucimas Artha Mandiri untuk
memperbaiki kekurangan dan kerusakan adalah selama 3 bulan. Dalam jangka waktu
tersebut pimpinan proyek masih bertanggung jawab terhadap kerusakan ataupun
kekurangan akibat tidak baiknya pekerjaan.
16

2.11 Struktur organisasi proyek


Struktur organisasi proyek merupakan suatu cara penyusunan atau bagan yang membuat
gambaran tentang pihak - pihak yang terlibat dalam suatu proyek dan menunjuk
kedudukan, pembagian tugas, wewenang dan tanggung jawab, dalam proyek agar
kegiatan lapangan dapat berjalan dengan efektif dan efisien. Prinsip dasar manajemen
yang harus diperhatikan dalam struktur organisasi proyek adalah :
a. Jalur instruksi harus langsung dan sependek mungkin.
b. Uraian pekerjaan untuk masing-masig personil harus jelas dan terperinci.
c. Masing-masing personil memiliki tugas dan tanggung jawab sesuai dengan
wewenang yang diberikan untuk mengambil keputusan sesuai dengan jabatannya.

2.11.1 Pemilik Proyek ( Owner )


Pemilik proyek adalah orang atau badan hokum yang membiayai proyek dan
mempunyai hak atas pembangunan proyek. Dalam hal ini pemilik proyek adalah
Kampus Universitas Muhammadiyah Tangerang (UMT).
Adapun hak dan kewajiban pemilik proyek, sebagai berikut :
1. Menyediakan biaya perencanaan dan pelaksanaan pekerjaan proyek.
2. Mengadakan kegiatan administrasi proyek.
3. Memberikan tugas kepada kontraktor atau pelaksana pekerjaan proyek.
4. Meminta pertanggung jawaban kepada konsultan pengawas atau manajemen
konstruksi (MK).
5. Memberikan informasi dan penjelasan kepada kontraktor mengenai segala hal
yang dibutuhkan untuk kepentingan proyek.
Wewenang pemilik proyek atau owner, sebagai berikut :
1. Membuat surat perintah kerja (SPK).
2. Mengesahkan atau menolak perubahan pekerjaan yang telah direncanakan.
3. Meminta pertanggung jawaban kepada para pelaksana proyek atas hasil
pekerjaan konstruksi.
4. Memutuskan hubungan kerja dengan pihak pelaksana proyek yang tidak dapat
melaksanakan pekerjaan sesuai dengan isi surat perjanjian kontrak.
17

2.11.2 Perencana Proyek


Perencana proyek adalah suatu badan atau perorangan yang ditunjuk atau
dipercayai oleh pemilik proyek untuk merencanakan Proyek Pembangunan
Gedung Kampus Universitas Muhammadiyah Tangerang (UMT).
Adapun tugas dan wewenang dari konsultan perencana, sebagai berikut :
a. Mengadakan penyesuaian keadaan lapangan dengan keinginan pemilik
proyek (owner).
b. Membuat gambar kerja pelaksanaan.
c. Membuat rencana kerja dan syarat-syarat pelaksanaan bangunan sebagai
pedoman pelaksanaa.
d. Membuat anggaran biaya bangunan.
e. Memproyeksikan keinginan atau ide pemilik proyek ke dalam desain
bangunan.
f. Melakukan perubahan desain bila terjadi penyimpangan pelaksanaan
pekerjaan di lapangan yang tidak memungkinkan desain tersebut
diwujudkan.
g. Mempertanggung jawabkan desain dan perhitungan struktur jika terjadi
kegagalan konstruksi.
Wewenang konsultan perencana, sebagai berikut :
a. Mempertahankan desain dalam hal adanya pihak-pihak pelaksana proyek
yang melaksanakan pekerjaan tidak sesuai dengan rencana.
b. Menentukan jenis material yang akan digunakan dalam pelaksanaan proyek.

Pada proyek pembangunan Menara 1912 Universitas Muhammadiyah Tangerang


terdapat konsultan perencana dengan masing-masing bidang keahliannya yaitu :
a. Konsultan Arsitektur : Ipuk Eko Purwanto
b. Konsultan Struktur : PT. Sangha Yasa
c. Konsultan MEP : PT. Global Mukti Berkah
18

2.11.3 Pengawas Proyek


Pihak Pengawas adalah suatu instansi berbadan hukum atau perseorangan yang
ditunjuk pemilik proyek untuk memonitor pekerjaan kontraktor berikut sub
kontraknya agar persyaratan pelaksanaan pekerjaan dan hasil pekerjaan di
lapangan sesuai dengan spesifikasi dalam bestek dan gambar bestek, yang
dilaksanakan oleh pihak Manajemen Konstruksi (MK). Pengawas dalam proyek
Pembangunan Menara 1912 Universitas Muhammadiyah Tangerang adalah :
a. PT. Sangha Yasa
b. Pengawas proyek dari kontraktor PT. Gucimas Artha Mandiri terdiri
dari Idrus Irnanda, S.T. & Ir. Nanang Yudi Siswanto.
c. Pengawas proyek dari pemilik proyek Universitas Muhammadiyah
Tangerang terdiri dari :
• Ir. Sugeng Purwanto, MM,. MT.
• Rully Angraeni .S., S.Pd., M. Eng.
• Bambang. SW.,S.T.,M.T.
• Ir. Sobri
Adapun tugas dan wewenang dari pengawas, sebagai berikut :
a. Melakukan pengawasan terhadap cara kerja kontraktor pelaksana
b. Mengawasi dan mengontrol pelaksanaan proyek sehari-hari.
c. Memeriksa dan memberikan persetujuan izin kerja pengujian material,
schedule kerja dan berita acara kemajuan pekerjaan kontraktor pelaksana.
d. Memeriksa rencana kerja kontraktor pelaksana.
e. Memberi teguran kepada kontraktor bila terjadi penyimpangan dalam
pelaksanaan proyek.

2.11.4 Pelaksana Proyek


a. Kontraktor
Pelaksana Proyek adalah pelaksana perorangan atau badan hukum yang telah
memenangkan tender atau ditunjuk oleh pemilik proyek untuk melaksanakan
pekerjaan konstruksi. Pembangunan Menara 1912 Universitas Muhammadiyah
19

Tangerang (UMT) yang dilaksanakan oleh pihak kontraktor PT. Gucimas


Artha Mandiri.
Pelaksana pekerjaan memiliki tugas dan wewenang, sebagai berikut:
• Menyediakan tenaga kerja, material, alat-alat yang sesuai dengan
spesifikasi teknik dan syarat perjanjian kontrak.
• Melaksanakan pekerjaan sesuai RKS.
• Menyediakan pembangunan tepat pada waktunya dan sesuai dengan
persyaratan teknis maupun administrasi yang tercantum dalam gambar
forcon.
• Menempatkan wakil yang bertanggung jawab serta mempunyai kekuasaan
penuh atas pelaksanaan pekerjaan.
• Bertanggung jawab atas tindakan dan kelalaian semua orang yang
melakukan pekerjaan.

b. Sub kontraktor
Subkontraktor adalah orang individu atau dalam beberapa hal seorang usahawan
yang menandatangani kontrak untuk melaksanakan sebagian atau seluruh
kewajiban dari kontrak orang lain. Sub kontraktor biasanya disewa atau
dipekerjakan oleh kontraktor umum (atau kontraktor utama) untuk melaksanakan
tugas tertentu sebagai bagian dari seluruh proyek.
Adapun sub kontraktor dalam pembangunan proyek Gedung Menara 1912
Universitas Muhammadiyah Tangerang (UMT), sebagai berikut :
• PT. Java Nayla Kontraktor, dibagian pengerjaan bekisting kayu dan
pembesian
• PT. Global Mukti Berkah, dibagian pengerjaan Mechanical Electrical &
Plumbing.
20

Pola hubungan antar unsur-unsur organisasi pada Proyek Pembangunan Gedung


Menara 1912 Universitas Muhammadiyah Tangerang (UMT) dengan kontraktor
PT.Gucimas Artha Mandiri dapat dilihat Gambar 2.2.

STRUKTUR ORGANISASI PROYEK


Pembangunan Menara 1912 Universitas Muhammadiyah Tangerang (UMT)

Garis Perintah
Garis Koordinasi

Gambar 2.2 Struktur Organisasi Proyek


(Sumber : Hasil Analisi, 2022)

2.12 Struktur Organisasi Pelaksana Lapangan


Kontraktor dalam menjalankan kegiatan proyek harus mempunyai struktur organisasi. Hal
ini agar kegiatan-kegiatan yang berlangsung dapat berjalan secara efektif dan efisien sesuai
dengan yang direncanakan. Adapun struktur organisasi yang dimiliki oleh kontraktor
beserta tugas-tugas nya, sebagai berikut :
21

2.12.1 Manager Proyek


Dapat didefiniskan sebagai seseorang yang bertanggung jawab terhadap
pelaksanaan hingga selesainya suatu proyek, mulai dari kegiatan yang paling
awal. Manajer proyek (project manager) bertanggung jawab terhadap organisasi
induk, proyeknya sendiri, dan tim yang bekerja dalam proyeknya.
Adapun kriteria manajer proyek, sebagai berikut :
a. Mampu mengusahakan sumber daya yang memadai.
b. Mampu memotivasi sumber daya manusia.
c. Mampu membuat keputusan yang tepat.
d. Mempunyai pandangan yang berimbang pada timnya.
e. Berkomunikasi dengan baik.
f. Mampu melakukan negosiasi.
Wewenang dan tanggung jawab manager proyek antara lain :
a. Mengadakan konsultasi dengan pemilik proyek mengenai perkembangan
pelaksanaan maupun permasalahan teknis.
b. Memberikan laporan lisan atau tertulis kepada pemilik proyek.
c. Menjalankan manajemen proyek dan sewaktu-waktu dapat turun ke
lapangan mengadakan pemeriksaan pekerjaan proyek.
d. Bertanggung jawab atas berlangsungnya kegiatan proyek.
e. Mengatur rencana pekerjaan dan anggaran selama pelaksanaan proyek.
f. Menerima laporan dari pelaksana lapangan mengenai masalah-masalah
yang dihadapi selama pelaksanaan dan membuat solusinya.
g. Mengkoordinasi dan memimpin seluruh kegiatan proyek.
2.12.2 Manager Lapangan ( Site Manager )
Manajer lapangan merupakan orang yang bertanggung jawab langsung kepada
manajer proyek dan bertugas mengatur dan mengawasi pelaksanaan proyek agara
proyek tersebut dapat selesai sesuai dengan batas waktu dan biaya yang telah
direncanakan. Tugas pengawas lapangan yaitu :
a. Menentukan metode pelaksanaan yang dilaksanakan dilapangan oleh
pelaksana-pelaksana sesuai dengan rencana mingguan/bulanan.
22

b. Mengintruksikan metode dan rencana kerja kepada pelaksana yang


bersangkutan. Mengawasi pelaksanaan dan hasil kerja.
c. Evaluasi hasil kerja pelaksana-pelaksana.
d. Melaporkan hasil evaluasi pekerjaan kepada atasan langsung.
2.12.3 OHSE / Safety Officer ( K3 )
K3 adalah singkatan dari Kesehatan dan Keselamatan Kerja, yaitu orang yang
bertanggung jawab atas keselamatan pekerja yang ada di dalam sebuah pekerjaan
atau proyek, seperti menggunakan helm proyek, sepatu safety atau boot, sarung
tangan, dan lain sebagainya. Petugas K3 berwewenang untuk menegur siapa saja
yang melanggar peraturan K3, bila pelanggaran terjadi berkali-kali petugas K3
wajib memberi sanksi atau denda sesuai dengan peraturan.
2.12.4 Supervisor
Supervisor adalah badan atau orang yang bertugas untuk mengawasi pekerjaan
proyek secara langsung di lapangan. Supervisor bertugas menghitung ulang
gambar kontrak yang dibuat oleh konsultan perencana apakah aman untuk
dilaksanakan di lapangan, dan juga bertugas untuk melakukan efesiensi jika
memang masih aman untuk dilakukan. Selain itu, supervisor membantu
pengawas lapangan dalam mengawasi pekerjaan dan mengecek gambar yang
datang dari kantor pusat.
2.12.4 Quantity Surveyor
Quantity surveyor adalah orang yang menghitung anggaran kebutuhan dari suatu
proyek, volume pekerjaan, kebutuhan bahan / material, dan kerja tambah –
kurang pekerjaan.
2.12.5 Quality Control
Quality control adaalah orang yang mengontrol jalannya suatu pekerjaan
sehingga setiap item pekerjaan dapat menghasilkan kualitas maksimal sesuai
standar perusahaan.
2.12.6 Drafter
Tugas Drafter pada kontraktor adalah :
a. Membuat gambar pelaksanaan / shop drawing.
b. Menyesuaikan gambar perencanaan dengan kondisi nyata lapangan.
23

c. Menjelaskan gambar kepada surveyor / pelaksana lapangan.


d. Membuat gambar akhir pekerjaan / as bult drawing.
2.12.7 Administrasi dan Keuangan
Administrasi dan keuangan proyek bertanggung jawab kepada pimpinan proyek
dan bertugas mengelola pekerjaan yang berkaitan dengan keuangan dan
diserahkan kepadanya.
a. Melaksanakan tugas-tugas yang berhubungan dengan administrasi dan
keuangan.
b. Mendokumentasikan surat-surat dan dokumen penting.
c. Membuat laporan pertanggung jawaban atas biaya proyek.
d. Melakukan inventarisasi barang dan peralatan.
2.12.8 Logistik
Logistik berkaitan dengan penyediaan suatu bahan dan peralatan serta
kebutuhan material di proyek. Tugas bagian logistik adalah :
a. Bertanggung jawab terhadap sirkulasi barang dan peralatan.
b. Mencatat inventarisasi barang dan alat.
c. Mengecek dan mencatat material yang masuk sesuai pesanan.
d. Bertanggung jawab atas material yang sudah masuk di lapangan.
e. Mengontrol keluar atau masuk barang pada proyek.
2.12.9 Mechanical, Electrical, dan Plumbing ( ME & P )
Bertanggung jawab terhadap pemasangan instalasi yang menggunakan tenaga
mesin dan listrik seperti AC, penerangan, plumbing, pemadam kebakaran, dan
telepon.
2.12.10 Mandor
Mandor adalah orang yang mengatur dan mengawasi para pekerja agar
kegiatan proyek dapat berjalan dengan lancar. Tugas mandor antara lain :
a. Mengatur pekerja agar pekerjaan dapat dilaksanakan dengan benar.
b. Mengepalai dan mengawasi aktivitas pekerja.
c. Menempatkan pekerja dengan tepat sesuai dengan kemampuan yang
dimiliki oleh pekerja agar pekerjaan konstruksi tersebut dikerjakan oleh
pekerja yang sudah ahli dibidangnya.
24

2.12.11 Kepala Tukang


Kepala Tukang adalah orang yang bertugas untuk mengatur serta
mengkoordinir para pekerja agar dapat melaksanakan pekerjaan proyek sesuai
dengan keahlian dan keterampilan yang dimiliki sehingga pelaksanaan
kegiatan proyek dapat berjalan dengan baik. Tugas dan wewenang kepala
tukang antara lain :
a. Melaksanakan pekerjaan sesuai dengan gambar kerja (bestek) dan jadwal
pelaksanaan pekerjaan.
b. Mengatur dan mengintruksikan pekerjaan kepada pekerja agar dapat
melaksanakan pekerjaan dengan baik dan benar.
c. Membuat laporan tentang kemajuan pekerjaan.
2.12.12 Tukang
Tukang adalah orang yang mempunyai keterampilan maupun kemampuan
berdasarkan bidang keahilian masing-masing yang dimiliki.
Tugas dan wewenang tukang antara lain :
a. Melaksanakan pekerjaan sesuai dengan instruksi kepala tukang.
Bertanggung jawab terhadap apa yang telah dikerjakan.
b. Bersedia merubah pekerjaan apabila terajdi kesalahan dalam pekerjaan.
2.12.13 Keamanan
Bagian keamanan bertugas menjaga lokasi proyek agar tidak terjadi hal-hal
yang tidak diinginkan dan bekerjasama dengan pihak Polisi dan TNI.
25

Berikut struktur organisasi kontraktor dari PT. Gucimas Artha Mandiri,


sebagai berikut :

Gambar 2. 3 Struktur Organisasi Kontraktor PT. Gucimas Artha Mandiri


(Sumber: PT. Gucimas Artha Mandiri, 2022)
26

Berikut struktur organisasi sub kontraktor dari PT. Global Mukti Berkah,
sebagai berikut :

Gambar 2.4 Struktur Organisasi Sub Kontraktor PT. Global Mukti Berkah
(Sumber: PT.Global Mukti Berkah, 2022)
BAB III
DESKRIPSI TEKNIS PROYEK

3.1 Macam dan Spesifikasi Peralatan Kerja


Untuk menunjang kelancaran dalam melaksanakan suatu proses pembangunan
Gedung Menara 1912 Universitas Muhammadiyah Tangerang (UMT) yang dilaksanakan
oleh Kontraktor PT. Gucimas Artha Mandiri dan Sub Kontraktor PT. Global Mukti Berkah
pada pengerjaan Mechanical Electrical.
Kelengkapan peralatan dapat mempermudah proses kegiatan dilapangan dari awal
hingga akhir pekerjaan proyek. Pemilihan alat dan penggunaan secara tepat akan
meningkatakan kualitas dan kuantitas pekerjaan.
Berikut adalah berbagai macam peralatan yang digunakan dalam pelaksanaan
pekerjaan arus kuat dan arus lemah pada Proyek Pembangunan Gedung Menara 1912
Universitas Muhammadiyah Tangerang (UMT).

Tabel 3.1 Macam Peralatan Kerja dan Spesifikasi

No. Nama Alat Pekerjaan Gambar Alat


1. Meteran • Instalasi listrik
Meteran atau dikenal arus kuat
dengan pita ukur atau • Instalasi listrik
yang biasa disebut juga arus lemah
roll meter yang
merupakan alat ukur
panjang yang biasa
digulung.
Gambar 3.1 Meteran
(Sumber : Dokumentasi penulis,
2022)
28

2. Bor Beton • Instalasi listrik


Alat yang digunakan arus kuat
untuk melubangi • Instalasi listrik
dinding dengan sistem arus lemah
pengeboran. Alat ini
digunakan untuk
tempat klem saat
pemasangan instalasi
pipa conduit. Gambar 3.2 Bor Beton
Spesifikasi : (Sumber : Dokumentasi penulis,
2022)
• Dimensi : 13mm
• Daya Listrik : 830
Watt
3 Gerinda • Instalasi listrik
Alat yang digunakan arus kuat
untuk memotong plat • Instalasi listrik
besi kotak panel. arus lemah
Spesifikasi :
• Dimensi : 5-12 mm
Gambar 3.3 Gerinda
• Tegangan : 220 V (Sumber : Dokumentasi penulis,
• Frekuensi : 50 Hz 2022)

4. Gergaji Besi • Instalasi listrik


Alat yang digunakan arus kuat
untuk memotong pipa • Instalasi listrik
conduit pada arus lemah
pemasangan pipa di
instalasi listrik.

Gambar 3.4 Gergaji Besi


(Sumber : Dokumentasi penulis,
2022)
29

5. Palu • Instalasi listrik


Alat yang digunakan arus kuat
untuk membantu saat • Instalasi listrik
melubangi hebel (bata arus lemah
ringan) atau untuk
membantu pengerjaan
pembobokkan dinding.

Gambar 3.5 Palu


(Sumber : Dokumentasi penulis,
2022)
6. Bending Spiral • Instalasi listrik
Alat yang digunakan arus kuat
untuk menekukkan • Instalasi listrik
pipa conduit. arus lemah
Spesifikasi :
Bahan : Per stainless
Jenis : Pipa Spiral
Panjang : 50 cm
Gambar 3.6 Bending Spiral
(Sumber : Dokumentasi penulis,
2022)
7. Pipa Conduit • Instalasi listrik
Digunakan sebagai arus kuat
pelindung kabel, • Instalasi listrik
dengan berbahan PVC arus lemah
High Impact. Pipa
conduit ada 2 jenis,
yaitu :
• Pipa conduit Gambar 3.7 Pipa Conduit 25mm2
(3/4”)
ukuran diameter (Sumber : Dokumentasi penulis,
2022)
25mm2 atau
dikenal pipa 3/4”.
Mempunyai bahan
30

lebih keras.
Digunakan untuk
pipa pada instalasi
kabel infokus dan
penangkal petir.
• Dengan ukuran
diameter 20mm2 Gambar 3.8 Pipa Conduit 20mm2
(Sumber : Dokumentasi penulis,
dan bahannya 2022)
lebih fleksibel
untuk ditekuk. Dan
pemasangan pada
balok anak dengan
dipasang 45° untuk
ruangan berplafond
dan pemasangan di
basement
ditekukkan 90°
bersentuhan dengan
balok anak.
Digunakan pada
pengerjaan instalasi
listrik arus lemah.
8. Track Per • Instalasi listrik
Alat yang digunakan arus kuat
untuk membantu • Instalasi listrik
penarikkan kabel yang arus lemah
berada di dalam pipa
conduit.

Gambar 3.9 Track Per


(Sumber : Dokumentasi penulis,
2022)
31

9. Test Pen • Instalasi listrik


Alat ini digunakan arus kuat
untuk mengetahui ada • Instalasi listrik
atau tidaknya tegangan arus lemah
dan arus listrik yang
mengalir pada suatu
benda.

Gambar 3.10 Test Pen


(Sumber : Dokumentasi penulis,
2022)
10. Pahat • Instalasi listrik
Digunakan untuk arus kuat
melubangi hebel • Instalasi listrik
dibantu dengan palu. arus lemah
Pekerjaan dengan alat
ini untuk melubangi di
instalasi pipa, stop
kontak, dan saklar.

Gambar 3.11 Pahat


(Sumber : Dokumentasi penulis,
2022)
11. Tang Potong • Instalasi listrik
Berguna untuk arus kuat
memotong tembaga • Instalasi listrik
pada kabel. arus lemah

Gambar 3.12 Tang Potong


(Sumber : Dokumentasi penulis,
2022)
32

12. T-Dus • Instalasi listrik


Digunakan sebagai arus kuat
wadah percabangan • Instalasi listrik
kabel alur listrik atau arus lemah
sebagai tempat
sambung kabel. Juga
T-Dus dapat
mempermudah Gambar 3.13 T-Dus 3
(Sumber : Dokumentasi penulis,
pekerjaan jika ada 2022)
kerusakan kabel,
mempermudah untuk
tempat perawatan
kabel. T-Dus ada
beberapa macam
cabang, yaitu T-Dus 2
(90°), T-Dus 2 (180°), Gambar 3.14 T-Dus 4
T-Dus 3, dan T-Dus 4. (Sumber : Dokumentasi penulis,
2022)
Namun, T-Dus yang
digunakan di lapangan
hanya T-Dus 3 dan T-
Dus 4 saja.
13. Clamp • Instalasi listrik
Digunakan untuk arus kuat
merapihkan pipa yang • Instalasi listrik
terpasang dan juga arus lemah
untuk memudahkan
penandaan jaringan
listrik. Clamp memiliki
banyak warna yang Gambar 3.15 Clamp Merah
dimana setiap warna (Sumber : Dokumentasi penulis,
2022)
memiliki arti kegunaan
33

pada instalasi pipa,


seperti warna putih
untuk listrik, biru
untuk telepon, merah
fire alarm, hijau untuk
elektronik, dan kuning
untuk data. Namun,
clamp yang digunakan Gambar 3.16 Clamp Putih
(Sumber : Dokumentasi penulis,
di lapangan warna 2022)
putih (instalasi pipa
AC, penerangan, stop
kontak, data, telepon,
sound system, alarm,
CCTV) dan warna
merah (untuk instalasi
pipa fire alarm).
14. Lasdop • Instalasi listrik
Untuk pelindung dan arus kuat
penutup sambungan • Instalasi listrik
kabel. Yang diletakkan arus lemah
di dalam T-Dus.
Lasdop memiliki
kelebihan lebih aman
untuk dijadikan
penutup sambungan
Gambar 3.17 Lasdop
kabel dibandingkan (Sumber : Dokumentasi penulis,
isolasi. Memiliki 2022)
ukuran diameter 6ml.
34

15. Skun • Instalasi listrik


Connector kabel yang arus kuat
digunakan sebagai • Instalasi listrik
penyambung antara arus lemah
kabel dengan alat
listrik .

Gambar 3.18 Skun


(Sumber : Dokumentasi penulis,
2022)
16. Vinyl • Instalasi listrik
Digunakan untuk arus kuat
pelindung kabel skun • Instalasi listrik
yang terbuat dari karet arus lemah
elastis dan untuk
membedakan kabel
Gambar 3.19 Vinyl
NYY di dalam Panel (Sumber : Dokumentasi penulis,
LVMDP yang 2022)

dibedakan dengan
berupa warna pada
setiap penghantar
listrik (R berwarna
merah,S berwarna
kuning, T berwarna
hitam, Grounding
berwarna hijau dan
Netral berwarna biru).
17. Socket • Instalasi listrik
Digunakan untuk arus kuat
menyambungkan pipa • Instalasi listrik
PVC, dengan ukuran
35

pipa dan socket yang arus lemah


sama. Spesifikasi :
• Bahan PVC
• Ukuran
diameter
20mm, panjang
5cm

Gambar 3.20 Socket


(Sumber : Dokumentasi penulis,
2022)
18. Tang Press Hidrolik • Instalasi listrik
Digunakan untuk arus kuat
menyambungkan • Instalasi listrik
antara kabel dengan arus lemah
sepatu kabel atau skun,
dengan cara
mengepress kabel
NYY agar dapat masuk Gambar 3.21 Tang Press Hidrolik
(Sumber : Dokumentasi penulis,
ke skun. 2022)

19. WaterPass • Instalasi listrik


Alat yang digunakan arus kuat
untuk mengukur • Instalasi listrik
keseimbangan setelah arus lemah
pemasangan panel
SDP, stop kontak, dan
saklar.

Gambar 3.22 Water Pass


(Sumber : Dokumentasi penulis,
2022)
36

20. Isolasi • Instalasi listrik


Untuk memisahkan arus kuat
dua atau lebih • Instalasi listrik
penghantar listrik yang arus lemah
bertegangan, dan agar
menutupi terjadinya
Gambar 3.23 Isolasi
percikan dari induksi (Sumber : Dokumentasi penulis,
2022)
listrik.
21. Kabel Ties • Instalasi listrik
Digunakan untuk arus kuat
mengikat kabel NYY • Instalasi listrik
yang berada di tray arus lemah
agar lebih rapih dan
tidak berantakan,
terbuat dari bahan
plastik nylon.

Gambar 3.24 Kabel Ties


(Sumber : Dokumentasi penulis,
2022)
22. Cutter • Instalasi listrik
Digunakan untuk arus kuat
membuka kulit kabel • Instalasi listrik
intalasi listrik. arus lemah

Gambar 3.25 Cutter


(Sumber : Dokumentasi penulis,
2022)
37

23. Long Drat • Instalasi listrik


Merupakan besi ulir arus kuat
yang digunakan • Instalasi listrik
sebagai media pengatur arus lemah
ketinggian jalur kabel
tray jenis berlubang
yang digantung
terhadap dak beton.
Dan juga sebagai
pengikat atau
pengencang tray yang
dipasang menggunakan Gambar 3.26 Long Drat
(Sumber : Dokumentasi penulis,
dynaset kedalam dak
2022)
beton. Pemasangan
longdrat untuk yang
berplafond 50 cm dari
dak beton dan tidak
berplafond 60cm dari
dak beton.
24. Dynaset (Drop In • Instalasi listrik
Anchor) arus kuat
Merupakan mur beton • Instalasi listrik
untuk media tembok arus lemah
atau beton. Jadi, bagian
belahan garis dynaset
tersebut akan
mencekam atau
Gambar 3.27 Dynaset
menggigit dak beton. (Sumber : Dokumentasi penulis,
2022)
38

25. Digital Multi Tester • Instalasi listrik


Digunakan untuk arus kuat
pengetesan arus listrik • Instalasi listrik
juga tegangan listrik. arus lemah

Gambar 3.28 Digital Multi Tester


(Sumber : Dokumentasi penulis,
2022)

26. Megger Meter • Instalasi listrik


Berguna untuk arus kuat
mengecek ketahanan • Instalasi listrik
isolasi kulit kabel guna arus lemah
menghindarkan induksi
dari kebocoran kabel.

Gambar 3.29 Megger Meter


(Sumber : Dokumentasi penulis,
2022)
27. Scaffolding • Instalasi listrik
Merupakan perancah arus kuat
atau alat bantu para • Instalasi listrik
pekerja. Digunakan arus lemah
ketika sedang
memasang pipa
conduit di dak beton
dan saat penarikkan
kabel listrik. Gambar 3.30 Scaffolding
(Sumber : Dokumentasi penulis,
2022)
39

3.2 Macam dan Spesifikasi Persyaratan Material


Material adalah semua jenis bahan yang digunakan dalam pelaksanaan pembangunan suatu
proyek. Pemilihan material harus memperhatikan kualitas sehingga akan didapatkan hasil
yang sesuai dengan standar perencanaannya. Material yang digunakan harus memenuhi
syarat yang tercantum pada Rencana Kerja dan Syarat-syarat (RKS) yang telah ditetapkan
oleh konsultan perencana maupun pemilik proyek.
Adapun persyaratan-persyaratan material yang digunakan dalam pelaksanaan pekerjaan
Elektrikal pada Proyek Pembangunan Gedung Menara 1912 Universitas Muhammadiyah
Tangerang (UMT) sebagai berikut :

3.2.1 Material Instalasi Listrik Arus Kuat


Table 3.2.1 Material Instalasi Listrik Arus Kuat

No. Nama Material Fungsi dan Spesifikasi


1. Medium Voltage Main Distribution MVMDP merupakan tegangan listrik
Panel (MVMDP) atau Cubicle menengah langsung terhubung dari PLN
untuk menghubungkan ke trafo stepdown.
• Tegangan Kerja : 20kV
• Material Panel : Plat besi 1,6 – 2mm
• Komponen Panel : Kompartemen,
rellbusbar, kotak pemutus, pemisah
hubung tanah, terminal penghubung ,
fuseholder, mekanik kubikel, lampu
indikator, pemanas (heater),
handlekubikel (tuas operasi).

Gambar 3.31 Panel MVMDP


(Sumber : Dokumentasi penulis, 2022)
40

2. Trafo / Transformer Step Down Trafo berguna untuk menurunkan


tegangan dari cubicle tegangan menengah
MVMDP ke tegangan rendah LVMDP
sebesar 20kV menjadi 380 V ketika
tegangan masuk ke trafo.

Gambar 3.32 Trafo Step Down


(Sumber : Dokumentasi penulis, 2022)

3. Low Voltage Main Distribution Panel LVMDP adalah panel penerima


(LVMDP) daya/power dari transformer (trafo)
.Menggunakan Air Circuit Breaker atau
Moulded Case Circuit Breakers, panel sub
distribusi akan mendistribusikan power
tersebut ke peralatan electrikal.
Spesifikasi :
• Tegangan kerja : 220 V
Gambar 3.33 LVMDP
(Sumber : Dokumentasi penulis, 2022)
• Material : Plat Besi 1,6 – 2mm
• Komponen : MCCB, MCB,
Kontactor, Kapasitor, Main Breker

4. Sub Distribution Panel (SDP) SDP adalah panel pembagi daya yang
mendapat supply power dari panel
LVMDP. Panel SDP mendistribusikan
sumber tenaga menuju Panel Power yang
berada disetiap lantai. Panel SDP AC ada
di lantai 6 (melayani lantai
7,8,9,10,11,12), lantai 12 (melayani lantai
41

13,14,15,16,17,18). Panel SDP untuk


bagian SDP Penerangan ada di lantai P1
(melayani lantai P1 saja), lantai 7
(melayani LP di lantai 7,8,9,10,11,12),
lantai 13 (melayani LP di lantai
13,14,15,16,17,18).
Spesifikasi :
• Material : Plat Besi 1,6 – 2mm
• Komponen : ACB (Air Circuit
Breaker), MCCB (Moulded Case
Gambar 3.34 Panel SDP Circuit Breaker), MCB (Miniature
(Sumber : Dokumentasi penulis, 2022)
Circuit Breaker), Thermal Overload
Relay, Pilot Lamp, Ampere Meter, CT
(Current Transformator, Volt Meter.
• Ukuran : p = 80cm, l = 20cm,
t= 100cm

5. Panel Beban / Panel Power Panel beban adalah panel yang di letakkan
perlantai berfungsi sebagai tempat
peletakkan kabel-kabel arus lemah.
Diletakkan diatas panel SDP.
Spesifikasi :
• Material : plat besi 1,6 – 2mm

Gambar 3.35 Panel Power


(Sumber : Dokumentasi penulis, 2022)
42

6. Kabel, Pipa, Perlengkapan


Kabel Tegangan Menengah Kabel tegangan menengah (kabel TM)
atau biasa disebut kabel N2XSEY
merupakan kabel langsung dari PLN yang
menyalurkan ke cubicle dan ke trafo.
Kekuatan tegangan kabel TM ini 20kV
(standar tegangannya) sampai dengan
24kV (maksimal tegangan). Memiliki
ukuran berdiameter 50 ml. Lapisam
luarnya yang berwarna merah terbuat dari
PVC.
Gambar 3.36 Kabel N2XSEY
(Sumber : Dokumentasi penulis, 2022)

Kabel Tegangan Rendah


• Kabel NYY Merupakan kabel yang digunakan dari
LVMDP sampai ke SDP per lantainya.
Untuk ukuran kabel NYY untuk AC
digunakan kabel 495 ukuran 95 mm dan
untuk penerangan kabel 450 ukuran
50mm.

Gambar 3.37 Kabel NYY


(Sumber : Dokumentasi penulis, 2022)
43

• Kabel NYM

Instalasi yang menggunakan kabel NYM


dengan ukuran kabel 3x2,5 mm2 adalah
instalasi stop kontak, instalasi ac, instalasi
penerangan.

Gambar 3.38 Kabel NYM 3x2,5mm2


(Sumber : Dokumentasi penulis, 2022)

• Kabel NYA

Kabel yang digunakan untuk kabel fire


alarm dengan ukuran 1,5 mm2.

Gambar 3.39 Kabel NYA 1x1,5mm2


(Sumber : Dokumentasi penulis, 2022)

• Kabel NYMHY

Kabel yang digunakan pengerjaan sound


system. Untuk pemasangan sound system
bagian di speaker nya menggunakan
ukuran kabel 2x1,5 mm2 dan pemasangan
sound system bagian kabel untuk volume
kontrolnya menggunakan kabel ukuran
Gambar 3.40 Kabel NYMHY
(Sumber : Dokumentasi penulis, 3x1,5 mm2.
2022)
44

7. Tray Kabel dan Ladder Kabel 1. Definisi, merupakan rak kabel yang
dijadikan sebagai jalur sirkulasi kabel
arus kuat dan arus lemah baik secara
vertical dan horizontal.
2. Rak kabel terbuat dari besi galvanis
dan buatan pabrik (ketebalan 2,0 mm),
untuk ukurannya disesusaikan dengan
kebutuhan lokasi.
Gambar 3.41 Kabel Tray 3. Dimensi tray kabel sebagai berikut :
(Sumber : Dokumentasi penulis, 2022)
a. Type 20 (20cm x 5cm)
b. Type 10 (10cm x 5cm)

4. Dimensi ladder kabel, sebagai berikut :


a. Type 40 (40cm x 10cm) berfungsi
sebagai tempat jalur kabel
instalasi arus kuat.

Gambar 3.42 Kabel Ladder Type 40


(Sumber : Dokumentasi penulis, 2022)

b. Type 20 (20cm x 10cm) berfungsi


sebagai tempat jalur kabel instalasi
arus lemah (stop kontak, fire
alarm, data, sound system).

Gambar 3.43 Kabel Ladder Type 20


(Sumber : Dokumentasi penulis, 2022)
45

9. Perlengkapan Penerangan (Lighting


Fixtures)
• Downlight
Jenis lampu yang digunakan adalah LED
dengan daya 18 watt. Untuk lampu
downlight ruang kelas dan koridor
berukuran 6” dan untuk downlight untuk
ruang toilet menggumakan ukuran 4”.

Gambar 3.44 Downlight Expose


(Sumber : Dokumentasi penulis, 2022)

• Lampu RM
Merupakan lampu yang mempunyai
distribusi cahaya lebar untuk tempat yang
membutuhkan penerangan merata.
Digunakan pada ruang kelas. Jenis lampu
menggunakan lampu LED.
Gambar 3.45 Lampu RM
(Sumber : Dokumentasi penulis, 2022) Spesifikasi :
Tegangan Daya : 2 x 36 Watt
Ukuran : Panjang = 124cm, lebar = 32
tebal = 8,5cm

• Lampu TL (Tubular Lamp)


Lampu yang digunakan untuk area parkir.
Spesifikasi :
Tegangan : 36 watt

Gambar 3.46 Lampu TL


(Sumber : Dokumentasi penulis, 2022)
46

Saklar dan Kontak-Kontak


• Saklar a. Suatu komponen atau perangkat
yang digunakan untuk
memutuskan atau menghubungkan
aliran listrik atau tempat
menghidup dan mematikan alat
Gambar 3.47 Saklar Inbow listrik yang digunakan.
(Sumber : Dokumentasi penulis, 2022)
b. Mempunyai daya rating 10 A dan
mengikuti standar VDE.
c. Teknik pemasangan terdapat
inbow dan outbow.
d. Flush-box untuk tempat saklar.
e. Standar pemasangan saklar dari
lantai 150 cm.
Gambar 3.48 Saklar Outbow
(Sumber : Dokumentasi penulis, 2022)

• Stop Kontak
a. Adalah Alat pemutus ketika terjadi
kontak antara arus positif, arus
negatif dan grounding pada
instalasi listrik.
b. Standar pemasangan stop kontak
30 cm dari lantai.
Gambar 3.49 Stop Kontak
(Sumber : Dokumentasi penulis, 2022) c. Teknik pemasangan dengan
inbow.
47

3.2.2. Material Instalasi Listrik Arus Lemah


A. Material Sistem Fire Alarm
Tabel 3.3. Macam Material Sistem Fire Alarm

No. Nama Material Fungsi dam Spesifikasi


1. MCP-FA (Master Control Panel – Fire MCP-FA (Master Control Panel – Fire
Alarm) Alarm) berfungsi sebagai pusat
pengendali semua sistem dan merupakan
inti dari semua sistem fire alarm. Jadi
alat ini menerima input signal dari
detector dan komponen pendeteksi
lainnya. Diletakkan pada ruang alat
kontrol. Spesifikasi :
• Type : Semi - Addressable
• Main Power : 220V AC, 50Hz
Gambar 3.50 MCP-FA
(Sumber : Dokumentasi penulis, 2022) • Power Supply : 6.0 A
• Standby power : 24V DC
• Material : Steel plate 1.6 mm

2. FATB (Fire Alarm Terminal Box) FATB (Fire Alarm Terminal Box)
berfungsi untuk memudahkan dalam
pemeriksaan (troubleshooting) dan
pemeliharaan (maintenance). FATB
merupakan kotak penghubung antara
sumber tegangan menuju perangkat-
perangkat Fire Alarm. Terbuat dari plat
baja dengan tebal 1,2 mm. Dengan
finishing cat warna merah.

Gambar 3.51 FATB


(Sumber : Dokumentasi penulis, 2022)
48

3. Detector
• Detektor Panas (Heat Detector)
Heat Detector yang digunakan adalah
tipe semi addressable. Jenis yang
digunakan adalah Rate of Rise (ROR)
Detector . Spesifikasi :
• Model : HS-WS19L
• Alarm Current : 30mA
• Working Voltage : 24V DC
Gambar 3.52 Heat Detectore
(Sumber : Dokumentasi penulis, 2022) • Ambient Temp : -10°C~+55°C

• Detektor Asap (Smoke Detector) Smoke Detector yang digunakan adalah


tipe semi addressable. Jenis yang
digunakan adalah Photoelectric Smoke
Detector. Sensitivitas yang diterima bisa
dimulai dari sebuah asap rokok di dalam
ruangan.
Spesifikasi :
• Model : HS-WT30L
• Temperature : 0°C~+50°C
Gambar 3.53 Smoke Detectore
(Sumber : Dokumentasi penulis, 2022) • Voltage : 24VDC
• Current : 25mA

Rangkaian Fire Alarm Merupakan sistem terintegrasi yang


didesain dan dirancang untuk
memberikan isyarat / tanda setelah
gejala kebakaran terdeteksi. Rangkaian
fire alarm ini diletakkan di dalam
hydrant box. Berikut rangkaian fire
alarm, yaitu :
49

• Manual Call Point


Manual Call Point adalah tombol yang
ditekan secara manual, berfungsi untuk
menghidupkan sirine tanda kebakaran
(alarm bell).
Spesifikasi :
• Model : HS-FP1

Gambar 3.54 Manual Call Point • Rated Voltage : 24VDC


(Sumber : Dokumentasi penulis, 2022)
• Alarm Current : 30mA

• Alarm Bell
Alarm Bell digunakan sebagai penanda
suara apabila terjadi tanda-tanda
kebakaran dalam suatu bangunan.
Spesifikasi :
• Model : HS-F86
• Voltage/tegangan : DC24V
• Current : 30mA
Gambar 3.55 Alarm Bell
(Sumber : Dokumentasi penulis, 2022) • Volume : 90dB

• Lampu Indikator
Berfungsi sebagai tanda bahaya
kebakaran dan untuk indikator visual saat
fire alarm aktif. Bekerja secara otomatis.
Lampu indikator aktif akan menyala
berwarna merah.
Spesifikasi :
• Rated Voltage : 24VDC
Gambar 3.56 Lampu Indikator
(Sumber : Dokumentasi penulis, 2022) • Rated Current : LED 20mA
• Alarm Current : 12mA
• Bahan : Plastik tahan api PC
50

B. Material Sistem Sound System


Tabel 3.5 Macam Material Sistem Sound System
No. Nama Material Fungsi dan Spesifikasi
1. Flush Mount Ceiling Speaker Plafond Merupakan speaker yang diletakkan di
plafond ruangan dalam kelas.
Spesifikasi :
• Type : Speaker langit-langit
• Model : ZS-646R
• Rated Output: 6 watt (3,3 k Ω)
• Frekuensi Respon : 100-120 Hz
• Sound Pressure Level: 90dB
• Speaker Component : 12 cm
Gambar 3.57 Ceiling Speaker
dynamic
(Sumber : Dokumentasi penulis, 2022)

2. Box Speaker Merupakan speaker dengan bentuk kotak


dan diletakkan di dinding koridor
gedung.
Spesifikasi :
• Model : ZS-062
• Type : Box Speaker
• Rated input : 10 watt
• Sound Pressure Level : 90 dB
(1W,1m)
Gambar 3.58 Box Speaker
(Sumber : Dokumentasi penulis, 2022) • Respon Frekuensi : 100-12.000
Hz
• Dimensi : 29cm (p)x 21,4 cm(t) x
15 (t) cm
• Berat :2.10 kg
• Merk : TOA Corporation
51

3. Volume Kontrol Volume Kontrol berfungsi sebagai


pengatur besaran suara yang dihasilkan
oleh speaker.
Spesifikasi :
• Daya masukan : 6 watt (3,3 k Ω)
• Level Kontrol : 4 step, 0 (OFF),
1,2,3.
• Merk : TOA Corporation
Gambar 3.59 Volume Kontrol
(Sumber : Dokumentasi penulis, 2022)

4. Paging Microphone Berfungsi sebagai pemanggilan lewat


pengeras suara untuk sistem
penyampaian informasi suara antar
ruangan kelas maupun antar lokasi dalam
suatu area gedung.

Gambar 3.60 Microphone


(Sumber : Dokumentasi penulis, 2022)

5. Power Amplifier
Berfungsi untuk menyesuaikan output
yang dihasilkan.
• Sumber Daya : 100-240V AC,
50/60Hz / 24V D
• Output : 480W
• S/N Ratio : Over 60dB
• Respon Frekuensi : 50Hz-20kHz

Gambar 3.61 Main Unit Sound System


(Sumber : Dokumentasi penulis, 2022)
52

Mixer Pre Amplifier


Berfungsi sebagai pencampur suara.
• Power Source : 220 - 240V AC or
24V DC
• Frequency Response 50Hz - 20kHz,
±3dB

Zone Selectore 16 Zone


Speaker selector pada dasarnya adalah
saklar yang berfungsi menyambungkan
atau memutuskan penyaluran suara dari
amplifier ke speaker .
• Protection : AC Sikring x 1A
• Power Suplai : AC230 / 50Hz
• Konsumsi listrik : 20 Watt
53

3.2.3 Material Instalasi Penangkal Petir


Tabel 3.6 Macam Material Instalasi Penangkal Petir
No. Nama Material Fungsi dan Spesifikasi
1. Terminal Petir Penangkal petir yang digunakan berjenis
sistem elektrostatik (lightning protection
electrostatic system) jadi ramah akan
lingkungan sekitar. Spesifikasi :
• Merk : KURN (Box Hitam)
• Type : R-150
• Radius : 150 Meter
• Tegangan : 25kV
Gambar 3.62 Terminal Petir
(Sumber : Dokumentasi penulis, 2022)

2. Kabel Penghantar • Berfungsi sebagai konduktor atau


penerima aliran petir dari terminal
petir.
• Menggunakan jenis kabel NYA
berukuran diameter 50mm2 .

Gambar 3.63 Kabel NYA 50mm2


(Sumber : Dokumentasi penulis, 2022)

3. Kabel Bare Core (BC) Digunakan sebagai media kabel


pembuangan petir ke bumi, yang
sebelumnya dari kabel NYA di alirkan ke
kabel BC menggunakan clamp kuku
macan. Kabel Bare Core (BC) berukuran
50mm2.

Gambar 3.64 Kabel BC 50mm2


(Sumber : Dokumentasi penulis, 2022)
54

3.3 Persyaratan dan Teknis Pelaksanaan


3.3.1 Pekerjaan Instalasi Listrik Arus Kuat
A. Lingkup Pekerjaan
Garis besar lingkup pekerjaan Instalasi Listrik Arus Kuat pada proyek
pembangunan Gedung Menara 1912 Universitas Muhammadiyah Tangerang
(UMT), sebagai berikut :
1. Pengadaan dan pemasangan kabel distribusi tegangan menengah dari PLN
ke MVMDP (Medium Voltage Main Distribution Panel).
2. Penyedian dan pemasangan panel-panel
a. Panel MVMDP
b. Panel LVMDP
c. Panel-panel daya dan panel control
3. Pengadaan, pemasangan, dan pengaturan dari perlengkapan dan bahan
yang disebutkan dalam gambar atau Rencana Kerja dan Syarat-Syarat ini,
yaitu :
a. Sistem penerangan secara lengkap termasuk didalamnya, pipa conduit,
titik nyala lampu, saklar dan seluruh stop kontak.
b. Kabel NYY untuk panel penerangan dan untuk panel-panel tenaga.
c. Panel-panel penerangan dan panel tenaga.
d. Pengadaan dan pemasangan peralatan kontrol berikut panelnya.
4. Pengadaan dan pemasangan dan pengecakan ulang atas desain, baik yang
telah disebutkan dalam gambar atau Rencana Kerja dan Syarat-syarat
maupun yang tidak disebutkan namun secara umum atau teknis diperlukan
untuk memperoleh suatu sistem yang sempurna, aman, siap pakai, dan
handal.
5. Menyelenggarakan pemeriksaan, pengujian dan pengesahan seluruh
instalasi listrik yang terpasang.
55

B. Persyaratan Teknis Pemasangan


1. Panel – Panel
a. Sebelum pemesanan atau pembuatan panel, harus mengajukan gambar
kerja untuk mendapatkan untuk mendapatkan persetujuan, perenacana
dan Konsultan Manajemen Konstruksi.
b. Panel-panel harus dipasang sesuai dengan petuntuk dari pabrik pembuat
dan harus rata (horizontal).
c. Letak panel seperti yang ditunjukan dalam gambar, dan dapat
disesuaikan dengan kondisi dilapangan.
d. Untuk panel yang dipasang tertanam (inbow) kabel-kabel ke terminal
panel harus dilindungi pipa PVC high impact yang tertanam dalam
tembok secara kuat dan teratur rapi. Sedangkan untuk panel yang
dipasang menempel tembok (outbow), kabel-kabel ke terminal panel
harus melalui tangga kabel.
e. Penyambungan kabel ke terminal harus menggunakan sepatu kabel
(cable lug) atau skun yang sesuai.
f. Ketinggan panel yang dipasang pada dinding (wall mounted) 30 cm
dari lantai.

2. Rak kabel / cable tray


a. Rak kabel terbuat dari plat galvanis dan buatan pabrik (ketebalan 2,0
mm), ukurannya disesuaikan dengan kebutuhan. Rak kabel harus dicat
powder coating warna abu-abu.
b. Penggantung menggunakan dari long drat, jarang antar penggantung
maksimum 2 m. penggantung harus rapih dan kuat sehingga bila ada
pembebanan tidak akan berubah bentuk. Penggantung harus dicat
dasar anti karat sebelum dicat akhir dengan warna abu-abu.
56

3. Kabel – Kabel
a. Setiap kabel pada daya ujungnya harus diberi isolasi berwarna untuk
mengidentifikasi phase nya sesuai dengan ketentuan PUIL.
b. Kabel daya yang dipasang horizontal/vertical harus dipasang pada
tangga kabel, diklem dan disusun rapi. Setiap tarikan kabel tidak
diperkenakan adanya sambungan, kecuali pada T-doos untuk instalasi
penerangan.
c. Untuk kabel diameter 16 mm² atau lebih harus dilengkapi dengan
sepatu / vynil untuk terminasinya.
d. Pemasangan sepatu kabel yang berukuran 70 mm² atau lebih harus
menggunakan alat tang press hidrolik.
e. Semua kabel dipasang diatas langit-langit harus diletakkan pada satu
rak kabel.
f. Kabel penerangan yang terletak diatas rak kabel harus tetap didalam
conduit.
g. Penyambung kabel untuk penerangan dan kotak-kontak di dalam T-
Doos yang terbuat dari bahan yang sama dengan bahan conduit nya
dan dilengkapi dengan skrup. Penyambung kabel menggunakan
lasdop.
h. Setiap pemasangan kabel daya harus diberikan cadangan kurang lebih
1 m disetiap ujungnya.
i. Penyusunan conduit diatas rak kabel harus rapih dan tidak saling
menyilang.

4. Kontak – Kontak dan Saklar


Kontak-kontak dan saklar yang akan dipakai adalah tipe pemasangan
masuk (inbow) dan dipasang pada ketinggian antara 30cm dari level lantai
untuk kotak-kontak dan 150cm untuk saklar atau sesuai dengan gambar
detail.
57

5. Pembumian (Grounding)
a. Sistem pembumian harus memenuhi syarat PUIL.
b. Seluruh panel dan peralatan harus dibumikan (grounding). Penghantar
pembumian pada panel-panel menggunakan kabel BC dan maksimal
sesuai dengan gambar rencana, penyambungan ke panel harus
menggunakan sepatu kabel / skun.
c. Nilai ground resistance untuk grounding listrik tegangan menengah
(sesuai gambar rencana) harus kurang dari 3 ohm, diukur setelah tidak
hujan selama 3 (tiga) hari berturut-turut. Ujung elektroda pembumian
harus mencapai permukaan air tanah.
d. Nilai ground resistance untuk grounding listrik arus lemah/elektronik
(sesuai gambar rencana) harus kurang dari 0,2 ohm, diukur setelah
tidak hujan selama 3 (tiga) hari berturut-turut. Ujung elektroda
pembumian harus mencapai permukaan air tanah.

C. Pengujian
Sebelum semua peralatan utama dari sistem dipasang, harus diadakan
pengujian secara individual. Peralatan tersebut baru dapat dipasang setelah
dilengkapi dengan sertifikat pengujian yang baik dari pabrik pembuat dan
LMK/PLN serta instansi lainnya yang berwenang. Setelah peralatan tersebut
dipasang, harus diadakan pengujian menyeluruh dari sistem untuk menjamin
baahwa sistem berfungsi dengan baik. Terdapat dua macam pengujian yang
dilakukan yaitu :
1. Tes beban kosong (No Load Test)
a. Tes ini dilakukan tanpa beban artinya peralatan dilakukan tes satu
persatu seperti missal pengujian instalasi 0,6/1 Kv (kabel tegangan
rendah). Pengukuran tahanan isolasi dengan menggunakan megger
1,000 volt .
b. Setelah pengujian harus memberikan hasil tes berupa laporan
pengetesan/hasil pengujian pemeriksaan. Apabila hasil pengujian
58

dinyatakan baik, maka tes berikutnya harus dilaksanakan secara


keseluruhan (Full Load Test).

2. Tes Beban penuh (Full Load Test)


Tes beban ini harus dilakukan oleh kontraktor sebelum penyerahan
pertama pekerjaan. Tes ini meliputi :
a. Tes nyala lampu-lampu dengan harus menyala semua.
b. Tes seluruh kotak-kontak dengan memastikan adanya daya listrik.
c. Tes peralatan atau beban lainnya.

Lamanya tes ini harus dilakukan 3 x 24 jam non stop dengan beban
penuh, dan semua biaya serta tanggung jawab teknik sepenuhnya
menjadi beban kontraktor, dengan jadwal yang ditentukan oleh
Konsultan Manajemen Konstruksi.
Hasil tes harus mendapat pengesahan dari perencana dan konsultan
manajemen konstruksi. Selesai tes 3 x 34 jam harus dibuatkan berita
acara tes jam untuk lampiran penyerahan pertama pekerjaan.
59

Blok Diagram Distribusi Daya Listrik


Berikut merupakan gambar blok diagram distribusi daya listrik pada Proyek
Pembangunan Gedung Menara 1912 Universitas Muhammadiyah Tangerang
(UMT), sebagai berikut :

Gambar 3.65 Diagram Skematik Alur Listrik dari PLN Menuju Gedung UMT
(Sumber : Shop Drawing PT.Gucimas Artha Mandiri, 2022)
60

3.3.2 Pekerjaan Instalasi Arus Lemah


3.3.2.1 Pekerjaan Fire Alarm
A. Lingkup Pekerjaan
1. Berikut lingkup pekerjaan Instalasi Fire Alarm sebagai berikut:
• Pengadaan, pemasangan dan pengetesan Panel Kontrol MCPFA dan
sistem yang sudah terpasang.
• Pengadaan, pemasangan dan pengetesan instalasi kabel dari MCPFA
ke Anounciator.
• Pengadaan, pemasangan semua jenis Detektor, Manual Station,
Indicator Lamp, Alarm Bell.
• Pengadaan, pemasangan Terminal Box di setiap lantai.
2. Membantu Pemberian Tugas dalam mengurus dan menyelesaikan
perijinan Instalasi Fire Alarm dari instansi yang berwenang.
3. Melakukan testing dan commissioning.

B. Persyaratan Teknis Pemasangan


1. Denah setiap lantai menunjukkan lokasi perkiraan letak detektor dan
peralatan-peralatan lain dari sistem ini, dimana letak yang pasti
dijelaskan pada gambar.
2. Untuk Manual Push Button/Manual Call Point, Alarm Bell, Indicator
Lamp dipasang pada ketinggian 110 cm dari lantai.
3. Semua kabel harus dipasang di dalam konduit, baik yang di atas plafond
(horizontal) maupun yang di dinding/tembok/beton (vertikal), ukuran
konduit dan kabel harus sesuai gambar rencana.
4. Pemasangan peralatan utama ditempatkan pada ruang kontrol atau
sesuai dengan gambar perencanaan.
61

C. Pengujian
1. Setelah pekerjaan Fire Alarm ini diselesaikan, harus dilakukan
testing/pengetesan, yang disaksikan oleh Konsultan Manajemen
Konstruksi.
2. Satu persatu detektor dites, dengan menggunakan alat pemanas
seperti hair dryer untuk pengujian heat detector dan untuk smoke
detector menggunkan asap seperti menggunakan asap rokok.
3. Tiap-tiap zona di tes satu persatu tanpa terkecuali dan diberi nomor
urutan zonanya.
62

Berikut merupakan gambar Blok Diagram Skematik Fire Alarm pada pembangunan
Gedung Menara 1912 Universitas Muhammdiyah Tangerang (UMT), yaitu :

Gambar 3.66 Diagram Skematik Fire Alarm


(Sumber : Olah Gambar Penulis, 2022)
63

3.3.2.2 Pekerjaan Sound System


A. Lingkup Pekerjaan
Pengadaan pemasangan instalasi Sound System yang efektif, sehingga
berfungsi dengan baik dan memuaskan. Pemasangan Sound System sesuai
dengan gambar rencana, sebagai berikut :
• Untuk didalam bangunan dipasang sesuai gambar rencana.
• Pengadaan dan pemasangan instalasi kabel sound system serta
aksesoris lainnya.
• Mengadakan testing dan trial run (percobaan) serta balancing secara
menyeluruh semua sistem sehingga diperoleh sistem performance
yang berfungsi dengan tepat dan benar.

B. Persyaratan Teknis Pemasangan


1. Menggunakan pipa hight impact diameter 20 mm2. Instalasi ini diklem
ke rak besi siku atau tangga kabel, dan klem setiap 100 cm.
2. Kabel yang terpasang adalah inbow dan outbow menggunakan pipa
hight impact diameter 20 mm2.
3. Semua ceiling speaker di dalam bangunan dihindari dari cacat dalam
box dan dilindungi dari cacat dalam box.
4. Rak kabinet terpasang free standing di ruang monitor, sesuai gambar
rencana.

C. Pengujian
1. Semua peralatan yang dipasang harus dites sehingga bekerja dengan
sempurna.
2. Pengetesan dilakukan bersama-sama konsultan manajemen konstruksi
dan juga owner.
3. Semua perlengkapan untuk mengadakan pengetesan harus disediakan
oleh kontraktor yang bersangkutan.
4. Pengujian dengan menggunakan suara musik yang dihidupkan pada
ampli player, serta pengujian pada volume control nya.
64

Berikut merupakan gambar Blok Diagram Skematik Sound System pada proyek
Pembangunan Menara 1912 Universitas Muhammadiyah Tangerang , yaitu :

Gambar 3.67 Diagram Skematik Sound System


(Sumber : Olah Gambar Penulis, 2022)
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan
Kesimpulan yang dapat diambil pada pelaksanaan pekerjaan proyek pembangunan
Gedung Universitas Muhammadiyah Tangerang (UMT), antara lain :
1. Sumber listrik pada Gedung proyek yaitu aliran listrik dari panel dan generator set.
2. Alur listrik pada proyek pembangunan Gedung Universitas Muhammadiyah
Tangerang (UMT) dimulai dari gardu konsumen PLN yang berada di gedung lama
Universitas Muhammadiyah Tangerang diteruskan menuju Medium Voltage Main
Distribution Panel (MVMDP) dilanjutkan ke Trafo / Transformer Step Down lalu
ke Low Voltage Main Distribution Panel (LVMDP) pada basement gedung baru
Universitas Muhammadiyah Tangerang, kemudian dilanjutkan ke panel Sub
Distribution Panel (SDP) dan ke panel perlantai.
3. Kabel yang digunakan pada pemasangan instalasi listrik arus kuat yaitu :
• Kabel N2XSEY atau kabel tegangan menengah 50mm untuk instalasi panel
MVMDP ke Trafo Step Down.
• Kabel NYY 4 x 95mm (AC) dan 4 x 50mm (penerangan) untuk instalasi
daripanel LVMDP ke panel SDP.
• Kabel NYY 4 x 10mm (AC) dan 4 x 6mm (penerangan) untuk instalasi dari
panel SDP ke panel perlantai.
• Kabel NYA 50mm sebagai kabel penyalur petir
• Kabel Bare Copper (BC) 50mm sebagai kabel grounding.

4. Setelah semua peralatan dan material terpasang, harus diadakan pengujian secara
menyeluruh dari sistem untuk menjamin bahwa sistem berfungsi dengan baik
seperti pengujian tes beban kosong (no load test) dan tes beban penuh (full load
test).
104

5. Pekerjaan instalasi listrik pada gedung proyek masih belum seluruhnya terlaksana.
Karena masih terdapat beberapa instalasi yang harus menunggu pekejaan instalasi
lainnya selesai.
6. Sistem yang digunakan fire alarm adalah semi addressable. MCP-FA (Main Control
Panel Fire Alarm) terletak di dalam ruang panel kontrol yang berada di basement
untuk annunciator berada di ruang security agar mudah dalam pengontrolan jika
terjadi suatu insiden, FATB (Fire Alarm Terminal Box) terletak diruang panel
yang ada di setiap lantai nya. Detector yang digunakan yaitu, Smoke Detector dan
Heat Detector. Dan box hydrant indoor yang berisikan alarm bell, manual call point,
lampu indikator.
7. Speakaer yang digunakan adalah jenis Ceiling Speaker Plafond (untuk ruang kelas)
dan Speaker Box (untuk ruang koridor).
8. Pada alat yang berada di ruang kontrol di basement berisikan Main Distribution Frame
Sound System (MDFSS), power amplifier 480 watt, zone selectore 16 zone, mixer pre
amplifier, microphone, Master control Panel fire alarm (MCPFA).
6. Kabel yang digunakan pada pemasangan instalasi listrik arus lemah yaitu :
• Kabel NYM 3 x 2,5mm2 sebagai kabel stop kontak, penerangan, dan AC.
• Kabel NYA 1 x1,5 mm2 sebagai kabel bagian detektor dan alarm bell, manual
call point, lampu indikator.
• Kabel HWG 0,7mm2 4 pair sebagai kabel dari MCFA ke terminal box fire alarm.
• Kabel NYMHY 2 x 1,5mm2 sebagai kabel sound system bagian speaker dan
ukuran 3 x 1,5mm2 sebagai kabel volume kontrol.
7. Titik grounding memiliki kedalaman 12 meter (dapat disesuaikan dengan struktur
tanah lokasi), jika pada proyek gedung kampus ini 12 meter sudah bertemu titik
air dengan resistensi 3Ω.
8. Penangkal petir yang digunakan gedung memiliki radius 150 meter.
105

5.2 Saran
Berdasarkan pelaksanaan Kerja Praktik pada Proyek Pembangunan Gedung Universitas
Muhammadiyah Tangerang (UMT) penulis dapat memberikan saran sebagai berikut :
1. Dalam pengerjaan di proyek harus mempunyai pedoman dari rencana kerja dan
syarat-syarat (RKS) meskipun dalam kontraktor maupun sub kontraktor sudah ada
yang memiliki ahli dibidang nya.

2. Untuk semua pekerjaan instalasi, sebaiknya antara kontraktor pelaksana dan pihak
owner melakukan persetujuan mengenai sistem yang akan digunakan, agar tidak
terjadi perubahan setelah pemasangan.

3. Pemasangan instalasi listrik yang berada di plafond seperti titik lampu, detector fire
alarm harus mengikuti pemasangan yang telah dibuat di denah agar peletakkannya
tetap terlihat rapih dilihat.

4. Meminimalisir kesalahan dalam pemasangan instalasi listrik untuk tidak ada kerugian
waktu serta material jika terdapat perubahan kembali saat pemasangan instalasi
listrik.

5. Perlunya peningkatan pengawasan oleh K3 terhadap kedisiplinan para pekerja pada


saat dilapangan, agar tetap memperhatikan keselamatan kerja, dengan menggunakan
APD (Alat Pelindung Diri) yang telah ditentukan, serta mengikuti peraturan yang
berlaku. Dimana kontraktor harus menyediakan alat pelindung diri untuk para
pekerja juga.
DAFTAR ISTILAH

1. Ceiling Speaker : Speaker yang berada di palfond


2. Heat Detector : Pendeteksi dari panas api
3. Ladder Kabel : Jalur pemasangan kabel listrik secara
vertikal
4. Low Voltage Main Distribution Panel : Panel distribusi tegangan rendah
5. Medium Voltage Main Distribution Panel : Panel distribusi tegangan menengah
6. Pemasangan Inbow : Pemasangan dengan cara tertanam pada
dinding
7. Pemasangan Outbow : Pemasangan dipermukaan dinding
8. Scaffolding : Perancah untuk menyangga manusia
dan material dalam kontruksi
9. Semi Addreasebel : Proses pembentukan sistem fire alarm
dari sistem konvensional menjadi sistem
addressable dengan menggunakan
control module
10. Skun Kabel : Konektor kabel ke panel
11. Smoke Detector : Pendeteksi dari asap
12. Spiral Bending : Pembengkok Pipa Conduit 20mm2
13. Sub Distribution Panel : Panel distribusi daya listrik
14. Terminal Box : Manajemen kabel dalam instalasi di
sebuah zona dan mempermudah dalam
pemeriksaan kabel.
15. Transformer Step Down : Panel penurun tegangan menengah ke
tegangan rendah.
16. Tray Kabel : Jalur pemasangan kabel listrik secara
Horisontal
17. Waterpass : Pengukur benda dalam horisontal juga
vertikal.

xxiii
DAFTAR PUSTAKA

Administrator. (n.d.). Mengenal Fire Alarm Konvensional, Full Addressable dan Semi
Addressable. Retrieved Oktober 21, 2020, from firesolution: https://firesolution.id/fire-
solutions/fire-alarm-system/mengenal-fire-alarm-konvensional-full-addressable-dan-
semi-addressable

Asia, I. C. (n.d.). PERSYARATAN UMUM INSTALASI LISTRIK 2011. Retrieved 2014, from

gatrik.esdm: https://gatrik.esdm.go.id/assets/uploads/download_index/files/d8197-buku-
puil-2011.pdf

Listrik, T. (n.d.). Panel Distribusi Listrik, Urutan dan Jenis Panel. Retrieved mei 06, 2019, from
teknik-listrik: https://www.teknik-listrik.com/2019/05/panel-distribusi.html

Malik, I. (2016). LAPORAN KERJA PRAKTEK SISTEM PEMBUATAN PANEL LVMDP .

Jakarta.

xxiv

Anda mungkin juga menyukai