Anda di halaman 1dari 3

Artikel

“Perilaku Korupsi”
Etika Profesi
Disusun guna memenuhi tugas mata Kuliah Etika Profesi
DOSEN PENGAMPU : Dra. Reni Dwi Widyastuti, M. Si

Kelas : Akuntansi B
Disusun oleh :
Leony Caiser (2010426678)
Adrianus Taupik (2010426688)
Sella Andi Liani (2010426689)
Naufalita Kusuma Putri (2010426696)

PROGRAM STUDI AKUTANSI


FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS PANCA BHAKTI
2021/2022
Korupsi dalam Pusaran Politik dan mementingkan kepentingan pribadi dan
Budaya kelompoknya. Pemimpin-pemimpin seperti
Korupsi saat ini sudah menjadi trend inilah yang pada akhirnya banyak
dimana-mana, yang melakukan korupsi pun melakukan penyalahgunaan kewenangan
sudah tidak mengenal kelas dan strata lagi, (abus de droit) dan penyalahgunaan
mulai dari level menteri, sampai kepada kekuasaan (abuse of power) yang pada
level kepala desa, korupsi pun kini sudah gilirannya melahirkan korupsi politik.
mulai menjalar sampai ke penegak hukum Menurut Artidjo Alkostar (Hakim Agung
dan swasta. Bahkan yang menyandang status sekaligus Ketua Kamar Pidana Mahkamah
PNS (Pegawai Negeri Sipil) pun, tanpa Agung RI) masalah besar yang dihadapi
disadari dalam kesehariannya telah bangsa Indonesia saat ini adalah
melakukan perilaku korupsi kecil-kecilan merajalelanya korupsi, terutama yang
dengan modus "terlambat masuk kantor dan berkualifikasi korupsi politik karena korupsi
cepat pulang sebelum waktunya" padahal merupakan penghalang pembangunan
telah digaji oleh negara dengan jam kantor ekonomi, sosial politik, dan budaya bangsa,
yang sudah ditentukan. Sangat ironis dimana korupsi dianggap sebagai kejahatan
memang ketika melihat sumber daya alam luar biasa (extra ordinary crime), karena
Indonesia yang melimpah ruah korupsi di Indonesia sudah meluas dan
dibandingkan dengan negara-negara lain, sistematis yang melanggar hak-hak ekonomi
apa yang dicari di negeri ini semuanya ada, masyarakat, untuk itu memerlukan cara-cara
bahkan negeri ini bisa dikatakan sebagai pemberantasan korupsi yang luar biasa.
"serpihan surga" yang diberikan oleh Tuhan Dampak dari perilaku korupsi
kepada kita semua rakyat Indonesia. Dari data ICW (Indonesian
Pertanyaannya kenapa kemiskinan semakin Corruption Watch) menemukan pejabat
banyak bukannya semakin berkurang? kementerian atau pemerintah daerah menjadi
Jawabannya karena kita tidak pernah aktor yang paling banyak melakukan tindak
bersyukur dan mengelola dengan baik apa pidana korupsi. Salah satu bentuk korupsi
yang telah diberikan oleh Tuhan kepada kita politik yang sering terjadi adalah adanya
ditambah lagi perilaku korupsi para modus balas jasa kepada para pendukung
pemimpin yang rakus dan tamak terhadap dan pendana sang penguasa ketika proses
harta yang bukan haknya dan hanya pilkada berlangsung. Salah satu bentuk balas
jasa tersebut adalah dengan memberikan terjadinya korupsi yang pada intinya terbagi
proyek dengan penunjukan langsung atas faktor eksternal dan faktor internal.
maupun memberikan proyek yang tidak Faktor eksternal merupakan penyebab orang
melalui mekanisme pelelangan sebagaimana melakukan korupsi atas dorongan
yang diatur dalam peraturan perundang- (pengaruh) pihak luar atau lingkungan.
undangan. Faktor internal penyebab korupsi datangnya
Analisa bagaimana sikap kami terhadap dari diri pribadi atau individu. Faktor
perilaku korupsi internal sangat ditentukan oleh kuat tidaknya
Pencegahan dan pemberantasan nilai-nilai anti korupsi tertanam dalam diri
korupsi di Indonesia saat ini didasarkan pada setiap individu. Oleh karena itu, perlu
Undang-Undang Nomor 31 Tahun 1999 adanya penanaman dan implementasi nilai-
Undang - Undang Nomor 20 Tahun 2001 nilai anti korupsi sebagai upaya
tentang Tindak Pidana Korupsi. Dengan pembentengan diri dari perilaku korupsi.
demikian pada prinsipnya pencegahan dan Ada Sembilan nilai anti korupsi yang dapat
pemberantasan korupsi telah menjadi diterapkan dalam kehidupan sehari-hari,
komitmen bangsa Indonesia. Komitmen ini baik dalam kehidupan berkeluarga, bekerja,
ditunjukkan dengan penyelenggaraan maupun bersosialisasi dalam masyarakat.
pemberantasan tindak pidana korupsi secara Kesembilan nilai anti korupsi dibagi menjadi
represif dengan menegakkan Undang- tiga bagian utama, yaitu inti (jujur, disiplin,
Undang Tindak Pidana Korupsi serta dengan dan tanggung jawab) yang dapat
membentuk suatu lembaga yang secara menumbuhkan sikap (adil, berani, dan
khusus diadakan untuk mencegah dan peduli) sehingga mampu menciptakan etos
memberantas korupsi yaitu Komisi kerja (kerja keras, mandiri, sederhana).
Pemberantasan Korupsi atau KPK. Upaya Penjabaran singkat arti nilai-nilai tersebut
pemberantasan korupsi pun sudah dilakukan penting dilakukan oleh kita semua dalam
sejak lama dengan menggunakan berbagai setiap perilaku di kesehariannya dalam
cara. Sanksi terhadap pelaku korupsi sudah interaksi kehidupan bermasyarakat dan
diperberat, namun kita masih membaca atau bernegara.
mendengar adanya berita mengenai korupsi.
Sebenarnya apa penyebab terjadinya
korupsi? Ada beberapa teori penyebab

Anda mungkin juga menyukai