Anda di halaman 1dari 17

Laporan Kegiatan Bulan ke-4 Mahasiswa Peserta PMM 2

(Pencairan Bantuan Biaya Hidup dan Akomodasi

Laporan Mahasiswa Peserta PMM 2

I. Data Personal

Nama Mahasiswa : Tiara Nada Advisha Nurhidayah


Nama PT Pengirim : Universitas Teknokrat Indonesia
Nama PT Penerima : Universitas Pamulang

II. Rekap Kegiatan Modul Nusantara

Tabel 1. Rekap Laporan Bulanan Kegiatan Akademik yang Sudah Terlaksana

Bulan Kegiatan MN Sub Modul Kegiatan Modul Nusantara

Realisasi Kegiatan W4 Kebinekaan:


Bulan Sebelumnya
1. Kebhinekaan 13: Diskusi dan Observasi Desa Adat Suku
Hari : Sabtu Baduy.
Tanggal : 26 November
2022 Kegiatan ini dilaksanakan pada hari Sabtu, 26 November
Pukul : 16.00 – 17.30 2022 di Desa Wisata Saba Budaya Baduy (Baduy Luar).
WIB Pemberangkatan dari Kampus Viktor Universitas Pamulang
menuju Desa Baduy Luar pukul 07.30 WIB dan tiba di lokasi
sekitar pukul 12.30 WIB. Sampai di lokasi kami, istirahat untuk
makan siang serta melaksanakan salat Dzuhur bagi yang
beragama Islam kemudian melanjutkan perjalanan kami
menuju Desa Baduy Luar dengan berjalan kaki.
Setelah sampai di lokasi, kami beristirahat kemudian
dilanjutkan dengan kegiatan diskusi bersama Pak Mulyono.
Kegiatan ini dilakukan sekitar pukul 16.00 WIB. Pak Mulyono
sebagai narasumber untuk menyampaikan diskusi dan juga
merupakan salah satu warga yang tinggal di Desa Baduy Luar.
Pak Mulyono menjelaskan mengenai adat, kebiasaan, serta
kebudayaan Baduy.
Dimana Baduy ini terbentuk dari dua suku, yaitu Baduy
Luar (disebut sebagai Pendamping) dan Baduy Dalam. Baduy
Luar disebut sebagai Pendamping karena merupakan benteng
masyarakat Baduy Dalam. Masyarakat Baduy tidak
diperbolehkan mengikuti modernisasi, misalnya masyarakat
diharuskan memiliki KTP, dan di Baduy tidak berlaku hal
tersebut. Baduy Dalam dikatakan sebagai mutapa di batara,
yaitu bertakwa dari hal-hal modernisasi. Di Baduy memiliki
sebuah lembaga adat dinamakan Tang Tu Tilo Jalu Kidung
(adat keseluruhan Baduy) dan memiliki fungsi masing-
masing, yaitu Tang Tu Tilo (keadatan dan keagamaan), Jalu
Kidung (menyelaraskan aturan-aturan dari pemerintah).
Penduduk Baduy kurang lebih mencapai 12.000
penduduk. Penduduk Baduy menganut agama kepercayaan
“Ketuhanan yang Maha Esa” dinamakan Sunda Wiwitan, bila
di dalam KTP, termasuk dalam agama “Lainnya”. Luas
wilayah di Baduy terdiri dari tiga tahapan hutan, yaitu hutan
lindung (tertutup), di sekitar kampung lowong titipan, dan
lowong garapan untuk pertanian. Masyarakat Baduy
mayoritas bertani, karena sebagai kewajiban dan juga
menanam padi merupakan cara menyembah kepada Tuhan
Yang Maha Esa. Di Baduy tidak boleh menjual hasil panen padi
karena ada kaitannya dengan kepercayaan. Kematian di Baduy
sama halnya dengan Islam, tetapi rangkaian keadatannya
hanya diperingati kematian sampai Hari Ketujuh. Keburan di
Baduy tidak memiliki batu nisan, setelah tujuh hari mayat
terkubur acara adat dianggap selesai, jadi pemakaman tersebut
diperbolehkan untuk dijadikan lahan pertanian.
Dalam adat pernikahan di Baduy diwajibkan menikah
sesama Baduy karena ada kaitannya dengan kepercayaan di
Baduy. Ketika orang Baduy Luar menikah dengan Baduy
Dalam masih diperbolehkan karena masih memiliki
kepercayaan yang sama. Bila orang Baduy memutuskan untuk
menikah dengan orang diluar Baduy misal warga dari kota,
diharuskan orang tersebut keluar dari Baduy. Karena dalam
ikatan adat, orang tersebut tidak ada ikatan adat Baduy lagi.
Adapun, bila menetap di Baduy karena masih ada hubungan
atau ikatan kekeluargaan tidak boleh melebihi dari 40 hari.
Di Baduy, memiliki banyak aturan-aturan adat, salah
satunya tidak diperbolehkan untuk menempuh pendidikan
secara formal bagi warga suku Baduy. Orang Baduy
mendapatkan pembelajaran atau ilmu dari apa yang orangtua
mereka lakukan sehari-harinya. Di Baduy, tidak
diperbolehkan untuk menggunakan listrik ataupun alat-alat
rumah tangga yang berbau modern. Untuk rumah sebagai
tempat tinggal masih tradisional terbuat dari kayu dan dinding
rotan bambu. Di Baduy terdapat peribahasa “Lojor teu
meunang di potong, pondok teu meunang disambung”, yang
memiliki arti yaitu “Panjang tidak boleh dipotong, pendek
tidak boleh disambung”. Memiliki makna bahwa Baduy tetap
harus dilestarikan sampai kapanpun dan tidak boleh ada
perubahan-perubahan yang signifikan yang sekiranya dapat
mengancam adat istiadat di Baduy.
Pakaian adat di Baduy yang dikenakan pada acara resmi
biasanya mengenakan sarung tenun, serta ikat kepala yang
dinamakan Lomar. Baju hitam yang dikenakan oleh orang
Baduy dinamakan Baju Kampret. Bila di Baduy mengadakan
acara adat, biasanya akan ditutup selama tiga bulan dan tidak
menerima wisatawan dari luar daerah Baduy. Di Baduy, bagi
anak laki-laki, adanya adat sunat, yang dilakukan pada
rentang umur diatas 3 tahun dan dibawah 7 tahun dengan
menggunakan peralatan tradisional. Di Baduy, ada adat
pengesahan perempuan yang dinamakan peperan, yaitu
pembersihan dari dia kecil sampai dia beranjak remaja, atau
pertengahan sebelum dia beranjak dewasa. Untuk
menentukan dewasa atau tidaknya masyarakat Baduy dilihat
dari kinerja mereka bekerja di ladang dan tidak mengeluh.

2. Kebhinekaan 14: Tinggal Bersama Suku Baduy

Hari : Sabtu Setelah melakukan kegiatan modul nusantara, yaitu


Tanggal : 27 November kebhinekaan 13 dan refleksi 6. Kami menginap di rumah warga
2022 Baduy. Dari kegiatan ini, saya mengeksplorasi bagaimana
Pukul : 08.00 – 09.00 menjadi bagian dari masyarakat Baduy, dan seperti apa
WIB kegiatan mereka di malam hari. Tentunya, masyarakat Baduy
pada malam hari sudah sunyi dan tidak ada lagi berkeliaran
diluar rumah bila tidak ada kepentingan yang mendesak serta
keributan di malam hari. Pada situasi seperti ini, saya harus
menghargai mereka dengan tidak membuat kebisingan di
sekitar rumah. Saat saya belum berniat untuk tidur, saya harus
mengecilkan suara ketika ingin berbicara atau lebih baik diam.
Tidak adanya listrik di Desa Baduy, harus menggunakan
senter ataupun lampu teplok sebagai penerang rumah. Bila
ingin keluar dimalam hari karena ada keperluan, harus
membawa senter.
Kegiatan modul nusantara dilaksanakan setelah sarapan
pagi tepatnya pukul 08.00 WIB. Kami didampingi oleh dosen
modul nusantara serta mentor untuk menelusuri perumahan
warga di Baduy. Selama perjalanan menelusuri perumahan di
Baduy, saya melihat warga-warga Baduy mulai melakukan
kegiatan sehari-hari mereka. Saya melihat ada warga yang
menenum kain yang biasanya dijual untuk dijadikan souvenir
atau buah tangan bagi wisatawan yang berkunjung di Baduy.
Adapun, warga Baduy lainnya yang membuat souvenir yang
berupa gelang, gantungan kunci, tas, serta ikat kepala. Dimana
bahan yang digunakan dalam pembuatan kerajinan tersebut
menggunakan bahan-bahan yang mudah diperoleh dari alam.
Saya juga melihat warga Baduy selain berangkat ke ladang
untuk berkebun dan bertani, ada juga yang bekerja di sungai
untuk mencari hasil tangkapan laut. Saat menelusuri
perumahan warga di Baduy, saya menikmati kesegaran
udaranya karena masih terjaga alamnya serta bebas dari polusi
kendaraan. Karena, masyarakat Baduy memilki aturan yaitu
tidak memperbolehkan hal-hal yang berbau modernisasi dan
tetap mempertahankan kebudayaan serta kebiasaan
tradisional dari nenek moyang mereka.
Setelah dirasa cukup untuk menelusuri perumahan
warga Baduy. Kami kembali ke rumah penginapan yang telah
ditentukan dan membersihkan diri sebelum melakukan
perjalanan pulang. Kami pulang dari Desa Baduy menuju
Kampus Viktor Universitas Pamulang setelah makan siang
serta melaksanakan salat Dzuhur.

Hari : Sabtu Refleksi:


Tanggal : 26 November
2022 Kegiatan ini dilakukan setelah makan malam dan
Pukul : 19.00 – 20.30 melaksanakan salat Isya di Desa Baduy Luar sekitar pukul
WIB 19.00 WIB. Pada kegiatan kali ini, kami menceritakan
bagaimana dan apa yang dirasakan saat melakukan observasi
dan berkunjung ke Desa Baduy Luar dalam bentuk cerita
pendek yang diketik. Dalam menuangkan bentuk tulisan
kegiatan ini mengambil tema yaitu “Jika Kita Menjadi
Mereka”.

Inspirasi: -

Kontribusi Sosial: -

Jumlah Kegiatan Modul MN: 3 (Tiga)


1. Kebhinekaan 13: Diskusi dan Observasi Desa Adat
Suku Baduy
2. Kebhinekaan 14: Tinggal Bersama Suku Baduy
3. Refleksi 6: Jika Kita Jadi Mereka (Suku Baduy)

Bulan berjalan Kegiatan W1 Kebinekaan: -

Refleksi: -

Hari : Sabtu Inspirasi:


Tanggal : 03 Desember
2022 Kegiatan ini dilakukan di Ruang Serbaguna Lantai 8
Pukul : 09.00 – 11.30 Kampus Viktor Universitas Pamulang, pada hari Sabtu, 03
WIB Desember 2022 pukul 09.00 – 11.30 WIB. Kegiatan Talkshow
Inspirasi di Moderatori oleh Pak Prima Sadewa serta
Chaerudin yang biasa dipanggil Babeh Idin sebagai
narasumber pada kegiatan Talkshow Inspirasi ini. Kegiatan ini
mengangkat tema yaitu “Pendekar Perubahan dari
Pesanggrahan: Melawan Disrupsi Zaman dengan Manajemen
Kearifan Alam”.
Narasumber menyampaikan tentang asal-usul negara
Indonesia yang pada mulanya disebut sebagai Nusantara.
Indonesia sendiri merupakan negara kepulauan yang kaya
akan rempah-rempah. Rempah-rempah sendiri menjadi
sejarah awalnya berdirinya sebuah bangsa. Nusantara pada
awalnya merupakan sebuah jalur perdagangan rempah-
rempah dunia. Kemudian narasumber juga menjelaskan
tentang keberagaman alam yang ada di Indonesia, mulai dari
hutan, serta bentang alam (laut, gunung, pengunungan, bukit,
sungai, danau, lembah serta daratan).
Indonesia juga dikenal sebagai negara kepulauan
maritim. Indonesia disebut sebagai negara kepulauan karena
terdiri dari banyak pulau yang tersebar dari Aceh sampai
Papua, dan pulau-pulau kecil. Indonesia disebut sebagai
negara maritim karena Indonesia terdiri lebih banyak perairan
daripada daratan. Setiap pulau yang ada di Indonesia
dipisahkan oleh perairan.
Setelah pembicara selesai memaparkan materinya
dilanjutkan dengan sesi diskusi dan tanya jawab. Dari
beberapa pertanyaan mahasiswa kepada pembicara. Saya
menyimpulkan bahwa pembicara mengajak kepada para
mahasiswa sebagai generasi penerus bangsa untuk
mempertahankan karifan alam yang ada di Indonesia agar bisa
dinikmati oleh anak cucu atau penerus berikutnya, dengan
cara menjaga kebersihan lingkungan tempat tinggal, serta
melakukan konservasi yaitu upaya melestarikan dan
melindungi sumber daya alam yang ada di Indonesia secara
bijaksana. Adapun bentuk konservasi yaitu dengan
membangun cagar alam serta suaka margasatwa

Kontribusi Sosial: -

Jumlah Kegiatan Modul MN: 1 (Satu)


1. Talkshow Inspirasi 3 “Pendekar Perubahan dari Kali
Pesanggrahan: Melawan Disrupsi Zaman dengan
Manajemen Kearifan Lokal”

Bulan berjalan Kegiatan W2 Kebinekaan: -

Refleksi: -

Inspirasi: -

Kontribusi Sosial:
Hari : Kamis 1. Kontribusi Sosial Hari ke-1: Renovasi Yatim dan Dhuafa
Tanggal : 08 Desember Ishlahul Hayat Asrama 1
2022
Pukul : 13.00 – 16.30 Sebelum melakukan kegiatan Kontribusi Sosial, kami
WIB mengunjungi tempat-tempat yang dirasa perlu diperhatikan
untuk dibantu. Kami melakukan survei lokasi di beberapa
tempat di Tangerang Selatan, yaitu MI dan MTs Mathlaul
Anwar, Sung Jingga, Kampung Reni Jaya dan Asrama Yatim
dan Dhuafa Ishlahul Hayat. Kami memilih salah satu tempat
dari beberapa tempat yang telah kami survei sebelumnya
untuk menjadi tujuan kami melakukan kegiatan sosial ini, yaitu
Asrama Putra dan Putri Ishlahul Hayat. Dimana asrama Putra
dan Putri Ishlahul Hayat ini lokasinya terpisah dan jaraknya
lumayan berjauhan. Asrama Putri Ishlahul Hayat
beralamatkan di Jl. Raya Mujair No.25 RT 008 RW 004. Kel.
Bambu Apus sedangkan Asrama Putra Ishlahul Hayat
beralamatkan di Jln Raya Bali, Perum Reni Jaya Blok S7 No 12
RT. 006 RW. 006 Kel. Pondok Benda (Pamulang, Kota
Tangerang Selatan).
Kegiatan kontribusi sosial hari pertama dilaksanakan
pada hari Kamis, 08 Desember 2022. Dimana kami dalam satu
kelompok terdiri dari 19 orang dan kegiatan Kontribusi Sosial
dilaksanakan di dua tempat, yaitu Asrama Putri Ishlahul
Hayat dan Asrama Putra Ishlahul Hayat. Jadi, kami terbagi lagi
menjadi dua tim. Satu tim merenovasi Asrama Putri Ishlahul
Hayat serta tim lain melakukan kegiatan mengajar di Asrama
Putra Ishlahul Hayat. Kegiatan ini dimulai pukul 13.00 WIB
setelah melaksanakan salat Dzuhur. Untuk hari pertama, saya
bersama teman-teman mendatangi Asrama Putri Ishlahul
Hayat, dan kami mengecat bagian dalam Asrama Putri
Ishlahul Hayat dilanjutkan dengan bersih-bersih dan
merapikannya. Setelah melaksanakan kegiatan ini, kami
berkumpul di Kampus Viktor Universitas Pamulang untuk
melakukan kegiatan evaluasi, yang guna untuk memperbaiki
kinerja dalam tim.

2. Kontribusi Sosial Hari ke-2: Mengajar di Yatim dan


Hari : Sabtu Dhuafa Ishlahul Hayat Asrama 3
Tanggal : 10 Desember
2022 Kegiatan ini dilaksanakan pada hari Sabtu, 10 Desember
Pukul : 13.00 – 14.30 2022. Sistem pelaksanaan kegiatan kontribusi sosial ini masih
WIB sama dengan kegiatan kontribusi sosial hari pertama. Terbagi
menjadi dua tim, satu tim mengajar di Asrama Putra Ishlahul
Hayat dan tim lainnya melanjutkan kegiatan renovasi di
Asrama Putri Ishlahul Hayat. Akan tetapi, kami bertukar
peran, bila tim di hari pertama mengajar bertukar menjadi
merenovasi asrama Putri di hari kedua begitupun sebaliknya.
Jadi, saya bersama teman-teman mengajar di Asrama Putra
Ishlahul Hayat.
Kegiatan mengajar di Asrama Putra Ishlahul Hayat
dilakukan pukul 13.00 setelah melaksanakan salat Dzuhur.
Kegiatan pertama yaitu memperkenalkan diri baik dari peserta
(siswa) dan serta pengajar (mahasiswa) sebelum
melaksanakan kegiatan belajar mengajar lebih lanjut. Setelah
itu, dilanjutkan dengan kegiatan belajar mengajar. Peserta
berjumlah 20 orang (putra dan putri). Agar kegiatan belajar
mengajar lebih kondusif serta terarah, peserta dibagi menjadi
tiga kelompok, dimana satu kelompok terdiri dari dua
pengajar.
Saya bersama dengan Sri Susanti mengajar sekelompok
anak-anak yang duduk di bangku SD (Sekolah Dasar). Kami
memberikan pembelajaran mengenai Microsoft PowerPoint.
Pertama, kami memperkenalkan software Microsoft
PowerPoint. Kedua, kami menjelaskan langkah-langkah
membuka aplikasi PowerPoint serta membuat lembar kerja
baru. Ketiga, kami mengajarkan bagaimana cara membuat
bentuk (objek berupa lingkaran, segitiga, dan lain-lain) di
PowerPoint. Keempat, kami memberikan materi membuat
tulisan tiga dimensi menggunakan WordART, dan materi
kelima, kami menjelaskan bagaimana membuat desain pada
PowerPoint. Setiap menyelesaikan penjelasan pada satu
materi, kami memberikan kesempatan kepada para peserta
untuk mempratikkannya secara bergantian. Setelah kegiatan
belajar selesai, kami melakukan game kecil-kecilan karena di
rasa masih ada waktu yang cukup sebelum pulang. Kegiatan
kontribusi sosial hari kedua selesai pukul 14.30 WIB.

3. Kontribusi Sosial Hari ke-3: Merenovasi Asrama Putri


Hari : Minggu Ishlahul Hayat
Tanggal : 11 Desember
2022 Kegiatan kontribusi sosial hari ketiga dilaksanakan pada
hari Minggu, 11 Desember 2022 pukul 13.00 WIB. Pada
kegiatan kali ini, yaitu melanjutkan renovasi Asrama Putri
Pukul : 13.00 – 17.00 Ishlahul Hayat, pengecatan bagian luar Asrama serta
WIB pemasangan seng transparan di Asrama Putri Ishlahul Hayat.

Jumlah Kegiatan Modul MN: 3 (Tiga)


1. Kontribusi Sosial Hari ke-1: Meronvasi Yatim dan Dhuafa
Ishlahul Hayat Asrama 1
2. Kontribusi Sosial Hari ke-2: Mengajar di Yatim dan
Dhuafa Ishlahul Hayat Asrama 3
3. Kontribusi Sosial Hari ke-3: Renovasi Yatim dan Dhuafa
Ishlahul Hayat Asrama 1

Bulan berjalan Kegiatan W3 Kebinekaan: -

Refleksi: -

Inspirasi: -

Kontribusi Sosial: Penyerahan dan Peresmian Barang-barang


serta Terlaksananya Kontribusi Sosial Kelompok Laksa
Hari : Kamis
Tanggal : 15 Desember Kegiatan ini dilakukan di Asrama Putra Ishlahul Hayat,
2022 dan pengurus panti dari Asrama Putri serta anak-anak panti
Pukul : 09.00 – 15.00 Putri datang di Asrama Putra Ishlahul Hayat untuk
WIB menyaksikan penyerahan serta peresmian. Kegiatan ini
dilaksnakan pada hari Kamis, 15 Desember 2022 pukul 09.00
WIB. Kami meletakkan serta menata barang-barang di Asrama
Putra Ishlahul Hayat. Setelah selesai, karena dirasa masih
memiliki waktu yang cukup sebelum waktu ishoma, kami
melanjutkan ke agenda berikutnya yaitu game. Kegiatan game
ini dinyatakan selesai ketika sudah mencapai waktu ishoma,
dan hasil mewarnai dari peserta dikumpulkan ke panitia
(mahasiswa).
Kami makan bersama dengan pengurus panti baik dari
Asrama Putra dan juga Asrama Putri Ishlahul Hayat, serta
anak-anak panti dari Putra dan juga Putri. Setelah makan siang
bersama dilanjutkan dengan game. Kami memberikan
kesempatan kepada peserta untuk memperbaiki objek yang
diwarnainya. Adapun, saat peserta mengumpulkan hasilnya,
mereka menambahkan objek lain pada gambar tersebut. Pada
game kali ini, kami memberikan apresiasi kepada peserta
terbaik 1, 2, dan 3 dari putra dan juga putri. Adapun kriteria
yang dinilai adalah mewarnai objek yang paling rapi dan juga
kreativitas peserta dalam menambahkan objek pada gambar
sebagai pemenang 1, 2 dan 3. Setelah peserta mengumpulkan
semua hasil karya mereka. Kami panitia menilai hasil karya
tersebut yang mana layak dijadikan kategori pemenang. Lalu,
kami mengumumkan pemenang dari putra kemudian
dilanjutkan pemenang dari putri.
Pada kegiatan kontribusi sosial dihari terakhir ini dihadiri
oleh Dosen Modul Nusantara kami, Bu Weni Gurita Aedi serta
Mentor kami, Dhafinur Razzaq. Setelah pembagian hadiah
untuk para pemenang lomba, dilanjutkan dengan memberikan
bingkisan kepada anak-anak panti baik putra dan putri
disaksikan oleh Dosen Modul Nusantara kami. Kemudian,
dilanjutkan pemberian sertifikat kepada pengurus Asrama
Putri Ishlahul Hayat, Bu Dawi yang penyerahannya dilakukan
oleh Ketua kelompok kami, Irma Fitri Riswana. Dilanjutkan
penyerahan cinderamata berupa plakat kepada pengurus
Asrama Putra Ishlahul Hayat, Pak Syarif Hidayatulloh yang
penyerahannya dilakukan oleh Bu Weni. Setelah itu, kami
melakukan foto bersama di depan Asrama Putra Ishlahul
Hayat.
Kegiatan kontribusi sosial hari terakhir ini selesai sekitar
pukul 15.00 WIB. Setelah kegiatan sosial, kami melakukan
evaluasi dimana dilakukan di KFC Puspitek Serpong.

Jumlah Kegiatan Modul MN: 1 (Satu)


1. Kontribusi Sosial Hari ke-4: Penyerahan dan Peresmian
Barang-barang serta Terlaksananya Kontribusi Sosial
Kelompok Laksa

Rencana kegiatan W4 Pada minggu ke-4 ini, kami tidak melaksanakan kegiatan
modul nusantara. Karena rentang minggu ini, kami tengah
19 Desember – 25 menghadapi Ujian Akhir Semester (UAS). Dengan begitu,
Desember kami bisa lebih fokus menghadapi ujian dan mendapatkan
hasil yang memuaskan.

Setelah melaksanakan UAS, saya berkunjung ke tempat


kawan saya yang kebetulan mereka adalah mahasiswa yang
tengah mengikuti Program Pertukaran Mahasiswa Merdeka di
Universitas Komputer Indonesia, Bandung, Jawa Barat. Selama
beberapa hari yang menumpang di kostan kawan saya. Saya
menjelajahi beberapa tempat di Bandung, seperti Kiara Artha
Park yang merupakan tempat wisata yang layak dikunjungi
bersama teman, keluarga, serta orang-orang tercinta. Ditempat
tersebut memiliki wahana bermain, bersepeda, tempat makan,
dan lain-lain. Kemudian, saya mengunjungi Braga Citywalk,
yang merupakan jalan yang dijadikan tempat wisata yang
indah bila dikunjungi saat malam hari. Setelah itu, saya
mengunjungi Alun-Alun Bandung. Dilanjutkan keesokan
harinya, saya mengunjungi Gedung Sate, Monumen
Perjuangan Pancasila, dan Gedung Universitas Padjajaran.

Jumlah Kegiatan Modul MN: Tidak ada

III. Refleksi Diri dan Saran

Rangkaian kegiatan kebhinekaan bulan ini berjalan dengan baik dan mengesankan. Saya
katakan mengesankan karena rangkaian kegiatan kebhinekaan bulan ini memberikan banyak
pengalaman bagi saya sendiri. Mulai dari kegiatan realisasi kegiatan kebhinekaan Minggu ke-4
bulan November 2022 sampai kegiatan modul nusantara dimana saya harus terjun dalam
masyarakat dan melakukan kegiatan sosial di daerah yang belum saya ketahui.

Pertama, saya sangat menikmati perjalanan menuju Desa Baduy Luar. Perjalanan yang saya
tempuh sangat luarbiasa dan memerlukan kekuatan fisik yang bagus. Karena harus berjalan kaki
menaiki tanjakan dan menuruni turunan di jalan yang bebatuan. Kelelahan semakin bertambah
dikarenakan saya harus membawa barang-barang untuk menginap di Desa Baduy Luar. Selama
melakukan perjalanan menuju Desa Baduy Luar, saya melihat anak-anak Baduy menawarkan
tongkat kayu serta minuman kepada kami para pengunjung. Selain itu, ada juga warga Baduy
yang menawarkan souvenir kepada para pengunjung. Sampai di Desa Baduy Luar, kami
melakukan kegiatan diskusi bersama Pak Mulyono sebagai narasumber untuk kegiatan diskusi.
Saat memaparkan materi mengenai adat, kebiasaaan dan kebudayaan Baduy, yang saya tangkap
bahwa aturan berlaku di tengah masyarakat Baduy sangat ketat dan begitu tertinggal. Saat saya
mengeksplorasi perumahan di Desa Baduy Luar, melihat masyarakat Baduy yang telah
melakukan aktivitas keseharian mereka saat terbitnya matahari. Bila di malam hari, masyarakat
Baduy tidak lagi berada diluar rumah kecuali bila ada hal yang mendesak dan mengharuskan
mereka keluar rumah. Kehidupan di Desa Baduy Luar sangat tertinggal, dan saya menemukan
hal-hal tersebut. Pertama, tidak adanya listrik dan hanya memanfaatkan lampu teplok atau senter
sebagai penerangan. Kedua, tidak ada masyarakat Baduy yang menggunakan kendaraan roda
dua ataupun roda empat, bila mereka melakukan sebuah perjalanan atau hendak berpergian
yaitu ditempuh dengan berjalan kaki. Ketiga, tidak ada jaringan ketika berada di Desa Baduy
Luar. Keempat, masyarakat Baduy tidak menempuh pendidikan, mereka mendapatkan edukasi
atau pembelajaran dari hal-hal yang mereka pelajari dari pengalaman orangtua mereka. Kelima,
masyarakat Baduy tidak menganut keenam jenis kepercayaan yang telah ditetapkan oleh
Pemerintah Indonesia. Akan tetapi, masyarakat Baduy memiliki kepercayaan sendiri yang
dinamakan Sunda Wiwitan yaitu kepercayaan kepada “Ketuhanan Yang Maha Esa”. Hal positif
yang dapat saya ambil yaitu bagaimana masyarakat Baduy tetap memperkuat serta
mempertahankan nilai-nilai kebudayaan nenek moyang mereka walaupun tengah berada di
gemparan dunia yang serba modernisasi.

Kedua, melakukan kegiatan Talkshow Inspirasi bersama Babeh Idin sebagai pembicara pada
kegiatan ini. Dari kegiatan ini, hal yang saya dapat adalah bahwa Indonesia yang pada awalnya
merupakan Nusantara yang terkenal sebagai jalur perdagangan rempah-rempah di dunia. Hal
itu, saya sebagai rakyat Indonesia bangga bahwa Indonesia merupakan salah satu negara yang
kaya akan sumber daya alam hayati, salah satunya adalah rempah-rempah. Indonesia
merupakan negara yang memiliki banyak pulau maka dari itu Indonesia disebut sebagai negara
kepulauan. Dari pemaparan materi yang telah disampaikan oleh Babeh Idin bahwa Babeh Idin
mengajak para mahasiswa untuk melestarikan serta mempertahankan kearifan alam agar dapat
dinikmati oleh anak cucu atau penerus berikutnya. Ajakan tersebut membuat saya lebih sadar
untuk melakukan hal-hal kecil dalam menjaga lingkungan sekitar tempat tinggal, seperti tidak
membuang sampah sembarangan, dan memilah sampah sesuai dengan jenis sampah.

Ketiga, kegiatan modul nusantara terkahir di bulan ini, yaitu kontribusi sosial. Pada kegiatan
kali ini, kami terjun langsung ke lingkungan masyarakat dan memberikan andil terhadap
lingkungan masyarakat tersebut. Kami memilih tempat yang memang layak diberikan bantuan
yaitu Asrama Yatim dan Dhuafa Ishlahul Hayat. Pada kegiatan modul nusantara ini, kami
memberikan kontribusi berupa penambahan fasilitas kenyamanan tempat tinggal, perlengkapan
penunjang pendidikan, pembelajaran serta merenovasi tempat tinggal. Kami melakukan
kontribusi di dua tempat yang berbeda yaitu Asrama Putra dan Asrama Putri Ishlahul Hayat.
Untuk Asrama Putra Ishlahul Hayat kami memberikan fasilitas penunjang kenyamanan tempat
tinggal, pemberian perlengkapan penunjang pendidikan serta melakukan kegiatan belajar
mengajar selama dua hari disana. Sedangkan, Asrama Putri Ishlahul Hayat, kami memberikan
perlengkapan penunjang pendidikan, pembelajaran yang dilakukan selama dua hari di Asrama
Putra Ishlahul Hayat, serta merenovasi tempat tinggal.

Hal-hal yang dapat menjadi evaluasi serta pembelajaran terhadap diri saya sendiri, yaitu
menghargai aturan serta kebudayaan dari daerah lain, dengan cara tetap mengikuti aturan-
aturan yang berlaku di masyarakat bila memutuskan menetap di daerah tersebut. Kemudian
kegiatan kontribusi sosial, merupakan salah satu mengamalan dari Pancasila sila kedua bahwa
kita harus peduli dengan keadaan dilingkungan sekitar dan memang sudah menjadi keharusan
dalam bermasyarakat untuk saling membantu satu sama lain.

IV. Lampiran

Gambar 1. Foto Bersama Sebelum Berangkat ke Gambar 2. Foto Bersama ketika Observasi
Baduy. Perumahan di Desa Baduy Luar.

Gambar 3. Foto Bersama Setelah Kegiatan Modul Gambar 4. Foto Kegiatan Talkshow Inspiratif.
Nusantara di Desa Baduy Luar.
Gambar 5. Foto Bersama Setelah Kegiatan Talkshow Gambar 6. Foto Kegiatan Refleksi 6 di Desa
Inspiratif. Baduy.

Gambar 7. Foto Bersama Kegiatan Kontribusi Sosial Gambar 8. Foto Kegiatan Kontribusi Sosial Hari
Hari ke-1. ke-1.

Gambar 9. Foto Bersama Kegiatan Kontribusi Sosial Gambar 10. Foto Kegiatan Mengajar: Kontribusi
Hari ke-2. Sosial Hari ke-2.
Gambar 11. Bagian Asrama Putri Ishlahul Hayat Gambar 12. Foto Kegiatan Kontribusi Sosial Hari
yang telah Selesai di Renovasi (Kegiatan Kontribusi ke-4 (Sesi Penataan Barang di Asrama Putra
Sosial Hari ke-3). Ishlahul Hayat).

Gambar 13. Foto Kegiatan Kontribusi Sosial Hari ke- Gambar 14. Foto Kegiatan Kontribusi Sosial Hari
4 (Sesi Game Mewarnai). ke-4 (Sesi Makan Siang Bersama).

Gambar 15. Foto Kegiatan Kontribusi Sosial Hari ke- Gambar 16. Foto Kegiatan Kontribusi Sosial Hari
4 (Potret Para Pemenang Game Mewarnai). ke-4 (Sesi Pembagian Hadiah kepada Para
Pemenang Game).
Gambar 17. Foto Kegiatan Kontribusi Sosial Hari ke- Gambar 18. Foto Kegiatan Kontribusi Sosial Hari
4 (Sesi Penyerahan Sertifikat Terlaksananya ke-4 (Sesi Penyerahan Cinderamata
Kegiatan Kontribusi Sosial kepada Pengurus Asrama Terlaksananya Kegiatan Kontribusi Sosial kepada
Putri Ishlahul Hayat). Pengurus Asrama Putra Ishlahul Hayat).
Gambar 19. Sesi Foto Bersama di Asrama Putra Ishlahul Hayat

Tangerang Selatan, 19 Desember 2022

Pembuat Laporan,

Tiara Nada Advisha Nurhidayah

Anda mungkin juga menyukai