Abstrak
Sistem manufaktur dituntut untuk mengubah pola produksinya menjadi mass customization
untuk bisa menjamin respon yang cepat terhadap permintaan pelanggan. Untuk mencapai
pemenuhan yang efektif dan efisien, maka sistem manufaktur harus menggunakan konsep
sistem produksi tepat waktu (just-in-time). Pada kondisi aktualnya, sistem manufaktur sulit
untuk mampu berada pada kondisi ideal, dimana tidak ada gangguan terhadap proses dan
proses itu sendiri beroperasi secara sempurna dengan tidak menghasilkan produk yang gagal
sama sekali. Penelitian ini mengembangkan model pemenuhan due-date yang sudah
memasukkan pertimbangan mengenai ketersediaan mesin (equipment availability),
keandalan mesin (equipment reliability), dan tingkat kualitas (quality level) dari proses. Dari
pengujian yang dilakukan dengan pembangkitan set data untuk kondisi statis dan dinamis,
model-model yang dikembangkan terbukti dapat memecahkan permasalahan yang diberikan.
Gambar 1
Waktu Tinggal Aktual Pekerjaan
Bila diketahui ukuran masing-masing Dengan kata lain waktu tinggal aktual masing-
batch, maka persamaan (2) dapat di- masing part sama dengan waktu tinggal aktual
formulasikan sebagai berikut. Misalkan terdapat batch. Jadi, waktu tinggal aktual F ia untuk
N batch dari satu jenis item dengan kuantitas seluruh part dalam batch L i dapat dihitung
masing-masing batch Q i , i 1,2, ..., N , waktu
dengan mengalikan waktu tinggal aktual batch
proses satuan tiap part adalah t , dan waktu set- dengan jumlah part dalam batch tersebut,
up antar batch adalah s . Jika diasumsikan sehingga:
bahwa batch terjadwal datang tepat pada saat
proses akan dimulai B i , dan semua part (dari i
(4)
F ia tQ j sj si .Q i dengan i 1,2, ..., N
seluruh batch) yang selesai diserahkan sekaligus j 1
Gambar 2
Skema Pengembangan Model
Pada penyusunan jadwal akhir, teknik insersi X wy 0,1 , Qi u 0 , dan N i 1, integer (13)
menyediakan kemudahan yang lebih baik dan Penjelasan formulasi di atas adalah
sebagaimana dikemukakan oleh Sotskov et al. sebagai berikut:
(1999) bahwa teknik insersi lebih baik daripada a. Formulasi (6) adalah fungsi tujuan untuk
aturan prioritas. Model 1 yaitu minimasi total waktu
tinggal aktual untuk semua item.
Model 1 b. Pembatas (7) merupakan keseimbangan
Sistem yang dibahas pada Model 1 ini material, artinya jumlah item yang
adalah sistem manufaktur yang memproduksi diproduksi pada seluruh batch untuk
beberapa jenis item dengan kedatangan setiap masing-masing item sama dengan jumlah
item bersifat statis (dalam pengertian: due-date item bersangkutan.
dari tiap item telah diketahui sebelumnya). Pada c. Pembatas (8) menyatakan saat mulai
sistem ini, tiap item memerlukan pemrosesan di batch pertama operasi pertama untuk
beberapa jenis mesin berbeda dengan routing masing-masing item harus lebih besar atau
yang juga berbeda-beda. Permasalahannya dapat sama dengan nol.
diformulasikan sebagai berikut. d. Pembatas (9) menyatakan pemrosesan
Misalkan terdapat r jenis item dengan batch pada suatu operasi bisa dilakukan
indeks i 1,2, ...,r yang masing-masing dibutuh- bila pemrosesan pada operasi sebelumnya
kan dalam jumlah ni . Masing-masing item ter- telah selesai.
sebut diproses dalam hi operasi, k 1,2, ...,hi , e. Pembatas (10) menyatakan pemrosesan
pada suatu sistem produksi job shop yang mem- suatu batch harus segera dilakukan bila
punyai v jenis mesin dengan indeks m 1,2, ...,v batch sebelumnya telah selesai.
f. Pembatas (11) dan (12) menyatakan
dengan waktu set-up sikm dan waktu proses tikm .
bahwa setiap mesin hanya dapat
Solusi yang harus dijawab dalam memproses satu buah batch operasi saja
permasalahan tersebut adalah: pada suatu saat tertentu.
a. Bagaimana menentukan jumlah batch, N i , g. Pembatas (13) menyatakan nilai X wy
dan ukuran batch, Qi u dengan u 1,2, ...,N i , adalah 1 jika L w mendahului L y , atau
untuk masing-masing item serta bernilai 0 jika sebaliknya, ukuran batch
menjadwalkannya pada tiap-tiap jenis harus bernilai positif, dan jumlah batch
mesin, dan merupakan bilangan integer yang bernilai
b. Bagaimana memastikan pemenuhan due- lebih besar atau sama dengan satu.
date dari masing-masing item.
Formulasi Model 1 di atas merupakan
Model pemenuhan due-date pada job model yang kompleks karena banyaknya
shop statis untuk kasus multi item di- variabel yang terkait. Untuk itu, perlu diusulkan
formulasikan sebagai Model 1. pendekatan heuristik yang mengubah beberapa
Model 1: variabel menjadi parameter, dimana variabel-
Fungsi tujuan: variabel yang bisa diubah menjadi parameter
r
Minimasi FJ a d i Bi (6) adalah jumlah batch dan urutan pengerjaan
i 1
batch (Halim dan Zaini (2000)). Dengan
Dengan pembatas-pembatas: demikian, sebelum memecahkan formulasi
N
Qi u ni ; i (7) matematis di atas, diperlukan sejumlah iterasi
u 1
Tabel 1
Item dan Jumlah
Item 1 2 3 4
Due-date
180 460 800 1.750
(menit)
Jumlah (unit) 30 20 30 15
Tabel 2
Mesin dan Kondisi
Mesin 1 2 3 4
Tingkat Efisiensi 100% 125% 95% 100%
Tingkat Utilisasi 95% 100% 90% 95%
Rata-Rata Periode Kerusakan (menit) 1.140 810 200 900
Rata-Rata Waktu Perbaikan (menit) 15 30 40 20
Tabel 3
Item dan Tingkat Kualitas Proses
Item 1 2 3 4
Mesin 4 3 2 1 3 2 1 4
Tingkat Kualitas (%) 5 8 10 7 6 9 11 4
Tabel 4
Data Proses untuk Masing-Masing Item
Waktu Set-Up Waktu Proses
Item Operasi Mesin
(menit) (menit/unit)
1 4 10 1
1
2 3 20 5
1 2 25 10
2
2 1 45 15
1 3 15 5
3
2 2 45 15
1 1 200 50
4
2 4 50 15
Tabel 5
Item Pesanan Baru dan Jumlah
Item 5 6
Due-date (menit) 1.200 2.100
Jumlah (unit) 30 20
Tabel 6
Item Pesanan Baru dan Tingkat Kualitas
Item 5 6
Mesin 4 3 2 1
Tingkat Kualitas (%) 5 8 4 9
Tabel 7
Data untuk Masing-Masing Item Pesanan Baru
Waktu Set-Up Waktu Proses
Item Operasi Mesin
(menit) (menit/unit)
1 4 10 1
5
2 3 20 5
1 2 25 10
6
2 1 45 15
Mesin 4 P1 P4
Mesin 3 P1 P3
Mesin 2 P2 P3
Mesin 1 P2 P4 P4
100 200 300 400 500 600 700 800 900 1000 1100 1200 1300 1400 1500 1600 1700 1800
Gambar 3
Gantt-Chart Jadwal Akhir untuk Kondisi Statis
Mesin 4 P5 P4
Mesin 3 P5
Mesin 2 P6 P6
Mesin 1 P4 P6
1000 1100 1200 1300 1400 1500 1600 1700 1800 1900 2000 2100
Gambar 4
Gantt-Chart Jadwal Akhir untuk Kondisi Dinamis
permasalahan yang dibuat untuk dapat melihat Flow Shop with both Receiving and
keberlakuan dari algoritma yang telah Delivery Just in Times”, International
dikembangkan dalam penelitian ini. Algoritma Journal of Operation Research, 31, 1943-
yang disusun juga terbukti dapat secara efektif 1955
mengakomodasi variabilitas dalam faktor
ketersediaan mesin, keandalan mesin, dan Halim, A.H., Miyazaki, S., and Ohta, H., “Lot
tingkat kualitas dari proses dalam penyusunan Scheduling Problems of Multiple Items
jadwal akhir dan pemenuhan due-date. in Shop with both Receiving and
Delivery Just in Time”, Production
Daftar Pustaka Planning and Control, Vol. 5, No. 2,
Abbas Ras, ”Pengembangan Model 175-184, 1994
Penjadwalan Produksi yang
Mempertimbangkan Kondisi Aktual dari Halim, A.H., Toha, I.S., Zahedi, Z., and Ohta,
Proses”, Laporan Penelitian Hibah H., “Simultaneous Resource Scheduling
Internal, Universitas Esa Unggul, to Minimize Total Actual Flow Times”,
Jakarta, 2013 Proceedings of 1998 Pacific Conference
on Manufacturing & Management,
_________, ”Penentuan Due-date dengan Australia, 658-663, 1997
Model Penjadwalan Batch pada Job
Shop Dinamis Berlingkungan Just-in- Halim, A.H., dan Barnali, L., “Model
Time”, Proceedings National Conference Penjadwalan Batch Dinamis Flow Shop
on Design and Application of untuk Kasus Multi-Item dengan Kriteria
Technology 2004, Surabaya, Agustus Waktu Tinggal Aktual”, Jurnal Teknik
2004 dan Manajemen Industri, Vol. 18, 14-25,
1998
Baker, K. R., “Introduction to Sequencing and
Scheduling”, John Willey & Sons, Inc., Halim, A.H., Hendrawidjaja, M., dan Toha, I.S.,
New York, 1974 “Model Penjadwalan Job Dependen
yang Diproses pada Job Shop untuk
Bedworth, D.D., and Bailey, J.E., “Integrated Meminimasi Total Weighted Earliness”,
Production Control Systems”, John Jurnal Teknik dan Manajemen Industri,
Willey & Sons, Inc., New York, 1987 Vol. 19, No. 2, 21-30, 1999
Dobson, G., Karmarkar, U.S., and Rummel, Halim, A.H., Toha, I.S., Tejaasih, I., and Ohta,
J.L., “Batching to Minimize Flow Times H., “A Dynamic Simultaneous Resource
on One Machines”, Management Batch Scheduling Model for A Flow
Science, Vol. 33, 784-799, 1987 Shop Processing Multiple Items with
Multi Due-date to Minimize Total Actual
_________, “Batching to Minimize Flow Times Flow Time”, Proceedings Pacific
on Heterogeneous Machines”, Conference on Manufacturing – Detroit,
Management Science, Vol. 35, 607-613, 2000
1989
Halim, A.H., dan Zaini, E., “Model
Halim, A.H., “Batching Scheduling for Penjadwalan Batch dengan Seluruh
Production System under Just in Time Sumber Simultan Digunakan pada
Environment”, Doctorate Dissertation, Sistem Produksi Flow Shop Dinamis
Graduate School of Engineering, untuk Meminimumkan Total Actual
Department of Industry, University of Flow Time”, Seminar BKSTI-2000,
Osaka Prefecture, 1993 Yogyakarta, 7-9 Juli, 2000
Halim, A.H., Abbas Ras, S. (2002), ”Model
Halim, A.H., Ohta, H., “Batch Scheduling Penjadwalan Batch pada Job Shop yang
Problems of Multiple Items Through the
Jurnal Inovisi™ Volume 10 Nomor 1, April 2014 8
Pengembangan Model Pemenuhan Due-Date Produksi yang Mempertimbangkan Kondisi Aktual Proses dan Keandalan Mesin