BAB IX
APLIKASI PENGUKURAN
WAKTU KERJA
Tujuan Pembelajaran:
Mahasiswa mampu memahami tentang manfaat pengukuran waktu kerja
(waktu baku) di industri.
Capaian Pembelajaran:
Mahasiswa mampu melakukan perhitungan, menerapkan hasil pengukuran
waktu kerja (waktu baku), dalam: perhitungan kapasitas produksi,
menentukan jumlah mesin yang dibutuhkan, biaya tenaga kerja langsung,
dan insentif pekerja.
W
aktu merupakan elemen yang sangat menentukan dalam
merancang atau memperbaiki suatu sistem kerja. Peningkatan
efisiensi suatu sistem kerja mutlak berhubungan dengan waktu
kerja yang digunakan dalam berproduksi. Pengukuran waktu (time study)
pada dasarnya merupakan suatu usaha untuk menentukan lamanya waktu
136
APLIKASI PENGUKURAN WAKTU KERJA
kerja yang dibutuhkkan oleh seorang operator (yang sudah terlatih) untuk
menyelesaikan suatu pekerjaan yang spesifik, pada tingkat kecepatan
kerja yang normal, serta dalam lingkungan kerja yang terbaik pada saat
itu. Senada dengan pendapat Sutalaksana (1979), pengukuran waktu kerja
ditujukan untuk mendapatkan waktu baku penyelesaian pekerjaan, yaitu
waktu yang dibutuhkan secara wajar oleh seorang pekerja normal untuk
menyelesaikan suatu pekerjaan yang dijalankan dalam sistem kerja
terbaik.
137
APLIKASI PENGUKURAN WAKTU KERJA
Contoh:
Di bagian produksi suatu perusahaan, manajer produksi ingin mengetahui
gambaran kemampuan produksi produk A dengan menentukan kapasitas
produksi. Untuk itu, dilakukan pengukuran waktu baku dengan metode jam
henti. Dari hasil pengukuran waktu kerja diperoleh waktu baku untuk
memproduksi satu init produk A adalah sebesar 1,8 menit. Dari
pengalaman sebelumnya, diperoleh tingkat performansi yang diharapkan
adalah sebesar 80%, dan downtime (setting, bersih-bersih, istirahat, dll)
adalah 30 menit per shift (8 jam) kerja. Berdasarkan informasi tersebut,
hitung:
a. Kapasitas produksi aktual selama 1 shift kerja! Berapa kapasitas
produksi sebulan jika diasumsikan terdapat 25 hari kerja regular dalam
1 bulan.
b. Jika terdapat permintaan sebanyak 5.500 unit produk A, yang harus
selesai dalam 1 bulan! Apakah kapasitas saat ini masih memadai?
c. Jika kapasitas produksi saat ini tidak memadai bagaimana cara
mengatasinya?
138
APLIKASI PENGUKURAN WAKTU KERJA
Penyelesaian:
139
APLIKASI PENGUKURAN WAKTU KERJA
Biasanya untuk waktu kerja non regular, upah yang dibayarkan kepada
pekerja lebih besar dari pada upah waktu kerja regular. Dengan demikian,
waktu baku juga dapat membantu dalam menentukan ongkos produksi
suatu produk.
Contoh:
Bagian produksi suatu perusahaan menargetkan kapasitas produksi 2.500
unit untuk produk A, dalam 1 shift kerja (8 jam). Berdasarkan perhitungan
waktu kerja diperoleh waktu baku sebesar 1,8 menit untuk mengerjakan
produk A tersebut di mesin X. jika tingkat performansi yang diharapkan
adalah sebesar 80%, dan maksimum downtime (setting, bersih-bersih,
istirahat, dll) sebesar 30 menit dalam 1 shift kerja. Tentukan jumlah mesin
X yang diperlukan sehingga target produksi dapat dicapai!
Penyelesaian:
140
APLIKASI PENGUKURAN WAKTU KERJA
Contoh:
Suatu perusahaan telah memproduksi produk A selama beberapa tahun
terakhir. Seiring dengan peningkatan jumlah permintaan pasar akan
produk A, bagian produksi berusaha untuk meningkatkan pula jumlah
produksinya menjadi 75.000 unit per tahun (atau rata-rata 6.250 unit per
bulan). Pada saat ini, waktu baku untuk menghasilkan 1 unit produk A
adalah sebesar 1,8 menit. Diketahui jumlah jam kerja yang tersedia adalah
8 jam kerja per shift, dan upah kerja karyawan sebesar Rp. 20.000 per jam.
Berdasarkan informasi tersebut, tentukan berapa biaya tenaga kerja
langsung per tahunnya!
Penyelesaian:
60
- Jumlah produk per jam = = 33,33 unit
1,8
- Jumlah jam kerja yang dibutuhkan untuk menghasilkan 36.000 unit
75.000
= = 2.250,23 jam kerja per tahun
33,33
- Totak biaya tenaga kerja langsung per tahun = 2.250,23 jam x
Rp. 20.000 per jam = Rp. 45.004.600,-
- Berdasarkan hasil perhitungan, diperoleh total biaya tenaga kerja
langsung yang dibutuhkan sebesar Rp. 45.004.600, untuk
menghasilkan 75.000 unit produk A per tahun.
141
APLIKASI PENGUKURAN WAKTU KERJA
b. Bagi karyawan
Dengan pemberian insentif dari perusahaan maka diharapkan
karyawan memperoleh banyak keuntungan, seperti misalnya
mendapatkan upah atau gaji yang lebih besar, mendapat dorongan
untuk mengembangkan dirinya dan berusaha bekerja dengan
sebaik sebaiknya.
142
APLIKASI PENGUKURAN WAKTU KERJA
yang tidak dapat dinilai dengan uang, misalnya jam kerja, tambahan hari
cuti, pengakuan atas partisipasi, penghargaan atas prestasi kerja,
kesempatan promosi, hubungan dengan atasan dan lain sebagainya.
a. Berdasarkan waktu kerja (per jam, per hari, per minggu, per bulan
atau per tahun).
Penentuan upah kerja berdasarkan waktu kerja ditentukan melalui
evaluasi kerja yaitu dengan nilai yang telah ditetapkan perusahaan
atau dengan perundingan bersama. Biasanya telah ada rate
tertentu yang ditetapkan untuk setiap kelas (level) pekerjaan.
Pembayaran upah tersebut juga disesuaikan dengan upah dasar,
keuntungan yang diperoleh perusahaan dan biaya hidup. Insentif
jenis ini dapat dibagi lagi menjadi:
(1) Premi didasarkan atas waktu yang dihemat.
• Halsey Plan
Halsey menentukan waktu standar dan upah per jam yang
tertentu. persentase premi yang diberikan adalah 50% dari
waktu yang dihemat. Alasannya adalah tidak adanya standar
kerja yang tepat sekali.
• 100 Percent Premium Plan
Pada dasarnya cara pemberian insentif ini sama dengan
Halsey Plan, tetapi persentase preminya adalah 100% dari
waktu yang dihemat.
• Bedaux Plan
Pemberian insentif yang diberikan pada karyawan adalah
sebesar 75% dari upah normal per jam dikalikan dengan
waktu yang dihemat.
(2) Premi didasarkan atas waktu pekerjaan.
• Rowan Plan
Pada sistem ini insentif didasarkan atas waktu kerja.
• Emerson Plan
Untuk menerapkan sistem insentif ini maka diperlukan
suatu tabel indeks efisiensi. Jadi insentif akan bertambah
143
APLIKASI PENGUKURAN WAKTU KERJA
144
APLIKASI PENGUKURAN WAKTU KERJA
145