PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Salah satu permasalahan yang terdapat pada suatu industri adalah penjadwalan
pada bagian produksi, dimana terdapat beberapa pekerjaan yang harus dikerjakan
dalam waktu bersamaan namun terkendala oleh jumlah mesin atau tenaga kerja yang
terbatas. Dewasa ini, suatu penjadwalan dalam suatu proses produksi adalah hal yang
vital dan penting untuk berlangsungnya suatu industri. Hal ini dikarenakan
terbatasnya sumber daya dan kapasitas yang dimiliki oleh suatu industri, sehingga
dengan penjadwalan diharapkan dapat meningkatkan efektivitas dan efisiensi dari
suatu industri. Suatu penjadwalan, harus didukung dengan suatu proses perencanaan
yang matang, agar segala kebutuhan dapat diatur dan tercukup dengan optimal sesuai
dengan apa yang diperlukan, agar dapat mendatangkan keuntungan yang maksimal
bagi suatu industri.
C. Manfaat Praktikum
TINJAUAN PUSTAKA
Model Single-Machine
Model ini hanya berisi sejumlah m mesin yang sejenis, yang harus
memproses sejumlah job yang terdiri dari satu operasi. Setiap job dapat
dikerjakan pada salah satu mesin yang ada tersebut.
Model Paralle-Machine
Model Flowshop
Model Jobshop
Penjadwalan Statis
Penjadwalan Dinamis
Penjadwalan Deterministik
Penjadwalan Stokastik
Informasi yang diperoleh tidak pasti, tetapi memiliki kecenderungan
yang jelas atau menyangkut adanya distribusi probabilitas tertentu, misalnya
kedatangan pekerjaan bersifat acak.
METODOLOGI PRAKTIKUM
Alat :
Laptop
Software WinQSB
Bahan :
A 30 45
B 45 50
C 50 54
D 40 43
E 35 40
F 48 50
G 56 60
H 28 30
I 27 30
J 15 17
Pennger Penggili
Stasiun Pengupa Pengove
ingan ngan Pengem
Sortasi san kulit nan Biji
Buah Biji asan
Kerja (jam) kopi Kopi
Kopi Kopi (jam)
(jam) (jam)
(jam) (jam)
Produk
Kopi
Jawa 4 7 2.5 7.5 3 0.5
Kopi
Gayo 7.5 7.5 2 7.8 4 0.3
Kopi
Toraja 6 8 3.2 8 3 0.8
Kopi
Sumatera 4.5 8.5 2.5 8.3 4 0.4
Kopi
Mocha 5 6 3 7.3 4 0.25
Prosedur Praktikum
Penjadwalan Jobshop
B. PEMBAHASAN
Aplikasi industri pada metode ini adalah pada PT Karya Makmur Armada
adalah perusahaan manufaktur yang bergerak di bidang konstruksi logam.
Penjadwalan produksi yang diterapkan perusahaan menggunakan sistem produksi
First Come First Serve (FCFS)(Novriansyah, 2011).
Aplikasi industri pada metode ini adalah proses penurunan barang dalam
truk di sebuah gudang PT. AQUA Dannone di Ring Road Selatan, Yogyakarta.
Metode Johnson
Aplikasi industri pada metode ini adalah pada PT. Cisangkan yang
bergerak di bidang supplier dalam bisnis properti yang selalu berusaha memenuhi
permintaan konsumen sesuai kualitas dan kuantitas serta tepat pada waktu yang
telah ditentukan. PT. Cisangkan adalah perusahaan yang memproduksi beberapa
jenis produk, yaitu genteng (concrete roof tile), block (yang terdiri: paving block,
rooster, concrete block, konstein, konsteen/ crub), serta tile ( classic tile, concerto
tile dan stone tile). Dalam proses produksinya, PT. Cisangkan kini memanfaatkan
kemajuan teknologi dengan menggunakan beberapa mesin yaitu: mesin ayak,
mesin aduk, mesin cetak, mesin cat. Oleh karena itu, sudah seharusnya
perusahaan memperhatikan masalah penjadwalan sehingga waktu pemrosesnya
dapat menjadi efisien dan dapat selesai pada waktu yang telah ditentukan. Karena
PT. Cisangkan menghasilkan produk dengan menggunakan proses produksi pada
lebih dari satu mesin dan prosesnya beraturan, maka jenis aliran proses produksi
yang dipergunakan adalah Flow Shop Scheduling dan metode penjadwalan
beberapa pekerjaan lebih dari 2 mesin yang bersifat seri dengan menggunakan
pendekatan Campbell, Dudek, dan Smith.
Metode Palmer
Metode Palmer adalah metode yang melakukan penjadwalan dengan
mengutamakan nilai slope index dimana pekerjaan dengan nilai indeks terbesar
akan didahulukan atau dikerjakan terlebih dahulu. Cara untuk mencari nilai Slope
index S(i) pada tiap pekerjaa atau job dengan menggunakan persamaan sebagai
berikut :
() = { (2. 1). }
=
Aplikasi industri pada metode ini adalah penjadwalan pada PT Siantar
Top. PT Siantar Top Surabaya adalah perusahaan yang bergerak dalam
pembuatan produk makanan ringan seperti Snack, noodles, crakres, dan candy.
Berbagai macam produk yang dihasilkan tersebut dipasarkan dalam pasar dalam
negeri dan proses produksinya dilakukan ber-dasarkan analisis perencanaan
produk yang dilakukan di dua tempat perencanaan produk yang dilakukan dengan
meneliti lapangan (survei pasar dan konsumen) baru kemudian perencanaan
produk tersebut dimatangkan di laboratorium. Dengan meneliti lapangan,
diharapkan perusahaan sudah dapat menentukan secara kasar tentang keadaan
pasar, segmen pasar, manfaat produk, bentuknya, kualitas, dan warna yang
disukai konsumen, sehingga perusahaan dapat menentukan kapasitas dan jenis
produksi yang akan dilakukan. Industri ini menerapkan metode palmer yang mana
mempertimbangkan beberapa kriteria yaitu minimasi makespan, total flow time,
minimisasi work in process inventory dan maksimisasi utilitas mesin, sehingga
diharapkan akan dapat diusulkan sebuah metode penjadwalan yang dapat
menghasilkan jadwal produksi yang lebih baik ditinjau dari criteria(Kurniawan
dkk, 2009).
Metode Gupta
Metode Gupta merupakan metode yang mirip dengan metode Palmer yaitu
nilai slope index menjadi patokan pengurutan jadwal, namun nilai slope index
harus diperoleh dari nilai jumlah minimal perhitungan slope index sebagai
penyebut.
Pada hasil Job Schedule yang diperoleh dari software WinQSB dapat
diketahui beberapa informasi baik dalam penjadwalan dengan metode jobshop
maupun dengan metode flowshop, yaitu terdapat nilai process time, start time,
dan finish time. Process time adalah estimasi waktu mengenai berapa lama waktu
yang dibutuhkan untuk menyelesaikan suatu operasi atau proses. Start time
adalah waktu yang digunakan untuk memulai suatu proses atau operasi.
Sedangkan finish time adalah waktu yang menunjukkan berakhirnya suatu proses
atau operasi.
Penjadwalan Jobshop
Process time
Pada tabel Job Schedule dapat diketahui bahwa pada job 1 operation 1
memerlukan processing time selama 8 menit dengan waktu start time dimulai
pada menit ke-14, sehingga memiliki nilai finish time pada menit ke-22. Pada
job 1 operation 2 memerlukan processing time selama 2 menit dengan waktu
start time dimulai pada menit ke-25, sehingga memiliki nilai finish time pada
menit ke-27. Pada job 1 operation 3 memerlukan processing time selama 12
menit dengan waktu start time dimulai pada menit ke-30, sehingga memiliki
nilai finish time pada menit ke-42. Pada job 1 operation 4 memerlukan
processing time selama 5 menit dengan waktu start time dimulai pada menit
ke-42, sehingga memiliki nilai finish time pada menit ke-47.
MC (Mean Completion)
()
=
= [47+30+55+14+16+25]/6
= 31,1667 menit
MW (Mean Weight)
()
=
= [20+12+28+0+9+8]/6
= 12.8333 menit
()
=
= [47+30+55+14+16+25]/6
= 31,1667 menit
()
=
= [17+0+25-16-19-5]/6
= 1.1667 menit
ME (Mean Earliness)
ME merupakan rata-rata earliness. Pada kasus dengan penjadwalan
metode jobshop ini, nilai ME yang diperoleh adalah 5.8333 menit dengan
perhitungan manual sebagai berikut :
()
=
= [0+0+0+16+5+14]/6
= 5.8333 menit
MT (Mean Tardiness)
MT merupakan nilai rata-rata tardiness. Pada kasus dengan
penjadwalan metode jobshop ini, nilai MT yang diperoleh adalah 7 menit.
Perhitungan manual adalah sebagai berikut :
()
=
=[42/6]
= 7 menit
()
=
= [47+30+55+14+16+25]/55
= 3.4 menit
MU (Mean Utilization)
=110/(4x55)
= 0.5 menit
TJC merupakan biaya total dari pelaksanaan job. Pada kasus dengan
penjadwalan metode jobshop, nilai TJC yang diperoleh adalah 0 hal ini
dikarenakan pada penjadwalan ini tidak mempertimbangan biaya pekerjaan.
TC (Total Cost)
Penjadwalan Flowshop
Process time
Pada tabel Job Schedule dapat diketahui bahwa pada job 1 operation 1
memerlukan processing time selama 8 menit dengan waktu start time dimulai
pada menit ke-24, sehingga memiliki nilai finish time pada menit ke-32. Pada
job 1 operation 2 memerlukan processing time selama 2 menit dengan waktu
start time dimulai pada menit ke-32, sehingga memiliki nilai finish time pada
menit ke-34. Pada job 1 operation 3 memerlukan processing time selama 12
menit dengan waktu start time dimulai pada menit ke-45, sehingga memiliki
nilai finish time pada menit ke-57. Pada job 1 operation 4 memerlukan
processing time selama 5 menit dengan waktu start time dimulai pada menit
ke-65, sehingga memiliki nilai finish time pada menit ke-70.
MC (Mean Completion)
()
=
=[70+48+65+23+59+33]/6
= 49.6667 menit
Job 1 = 24 + 11 +8 = 43 menit
Job 3 = 14 + 1 + 9 + 14 = 38 menit
Job 4 = 0 + (1-1) + (11-11) + (14-14) = 0 menit
MW (Mean Weight)
()
=
= [43+15+38+8]/6
= 22.8333 menit
MF (Mean Finished)
()
=
= [70+48+65+23+59+33]/6
= 49.6667 menit
()
=
= [40+18+35+(-7)+29+3]/6
= 19.6667 menit
ME (Mean Earliness)
()
=
= 7/6
= 1.1667 menit
()
=
= [40+18+35+29+3]/6
= 20.8333 menit
= 4.2571 menit
MU (Mean Utilization)
()
=
4
= 161/280
= 0.575menit
TJC merupakan biaya total dari pelaksanaan job. Pada kasus dengan
penjadwalan metode jobshop, nilai TJC yang diperoleh adalah 0 hal ini
dikarenakan pada penjadwalan ini tidak mempertimbangan biaya pekerjaan.
TC (Total Cost)
TC merupakan biaya total yang diperoleh dari penambahan nilai TJC
dengan TMC. Pada kasus dengan penjadwalan metode jobshop ini, nilai TC
yang diperoleh 0.
Gantt Chart merupakan bagan balok yang disusun dan memiliki fungsi
untuk mengidentifikasikan unsure waktu dan urutan dalam merencanakan suatu
kegiatan yang terdiri dari waktu memulai, waktu penyelesaian, dan waktu saat
pelaporan. Gantt Chart dalam sistem penjadwalan jobshop dan flowshop
memiliki fungsi untuk merepresentasikan urutan suatu pekerjaan yang harus
diselesaikan dengan memperhitungkan faktor kinerja mesin dan waktu
pengerjaannya. Dengan begitu, dapat diidentifikasi dan diketahui pada waktu
kapan pekerjaan satu dan lainnya dapat beroperasi secara teratur.
Berikut ini adalah penjelasan Gantt Chart pada penjadwalan Jobshop, yaitu
teridiri dari grafik jadwal berdasarkan pekerjaan dan mesin. Pada Gantt Chart
pekerjaan dapat dilihat bahwa terdapat 4 mesin yang beroperasi. Pada job 1
digunakan mesin 1, 2, 3, dan 4. Mesin pertama beroperasi dimulai dari menit ke-
14 sampai menit ke-22, mesin kedua dimulai dari menit ke-25 sampai menit ke-
27, mesin ketiga dimulai dari menit ke-30 sampai menit ke-42, sedangkan mesin
keempat dimulai dari menit ke-42 sampai menit ke-47. Pada job 2 digunakan
mesin 1, 2, dan 3. Mesin pertama beroperasi dimulai dari menit ke-4 sampai
menit ke-8, mesin kedua dimulai dari menit ke-16 sampai menit ke-25,
sedangkan mesin ketiga dimulai dari menit ke-25 sampai menit ke-30. Pada job 3
digunakan mesin 1, 2, 3, dan 4. Mesin pertama beroperasi dimulai dari menit ke-
22 sampai menit ke-32, mesin kedua dimulai dari menit ke-32 sampai menit ke-
36, mesin ketiga dimulai dari menit ke-42 sampai menit ke-49, sedangkan mesin
keempat dimulai dari menit ke-49 sampai menit ke-55. Pada job 4 digunakan
mesin 1, 2, dan 3. Mesin pertama beroperasi dimulai dari menit ke-0 sampai
menit ke-1, mesin kedua dimulai dari menit ke-1 sampai menit ke-11, sedangkan
mesin ketiga dimulai dari menit ke-11 sampai menit ke-14. Pada job 5 digunakan
mesin 1 dan 2. Mesin pertama beroperasi dimulai dari menit ke-8 sampai menit
ke-14, sedangkan mesin kedua dimulai dari menit ke-15 sampai menit ke-16.
Pada job 6 digunakan mesin 1, 2, dan 3. Mesin pertama beroperasi dimulai dari
menit ke-1 sampai menit ke-4, mesin kedua dimulai dari menit ke-11 sampai
menit ke-15, sedangkan mesin ketiga dimulai dari menit ke-15 sampai menit ke-
25.
Pada Gantt Chart mesin dapat dilihat bahwa terdapat 6 pekerjaan. Mesin 1
berisi job 1, 2, 3, 4, 5, dan 6 dimulai dari menit ke-0 sampai menit ke-32 tanpa
ada idle time. Mesin 2 berisi job 1, 2, 3, 4, 5, dan 6 dimulai dari menit ke-1
sampai menit ke-27 tetapi terdapat idle time pada menit ke-27 sampai menit ke-
31 dan kemudian job 3 adalah pada menit ke-32 sampai menit ke-36. Mesin 3
berisi job 1, 2, 3, 4, dan 6 dimulai dari menit ke-11 sampai menit ke-49 dengan
adanya idle time pada menit ke-14-15. Mesin 4 berisi job 1 dan 3 dimulai dari
menit ke-43 sampai menit ke-55 dengan adanya idle time pada menit ke 47
samapi 49.
Pada Gantt Chart mesin dapat dilihat bahwa terdapat 6 pekerjaan. Mesin 1
berisi job 1, 2, 3, 4, 5, dan 6 dimulai dari menit ke-0 sampai menit ke-32 tanpa
ada idle time. Mesin 2 berisi job 1, 2, 3, 4, 5, dan 6 dimulai dari menit ke-1
sampai menit ke-34 tetapi terdapat idle time pada menit ke-29 sampai 32. Mesin
3 berisi job 1, 2, 3, 4, 5, dan 6 dimulai dari menit ke-11 sampai menit ke-57
dengan adanya idle time pada menit ke-14 sampai 15. Mesin 4 berisi job 1, 2, 3,
4, 5, dan 6 dimulai dari menit ke-14 sampai menit ke-70 dengan adanya idle time
pada menit ke-23 sampai 25.
BAB V
KESIMPULAN