1) Sebuah perusahaan menerima order sebanyak 1.500 unit, yang terdiri dari
enam batch produk dan setiap batchnya terdiri dari 250 unit, yang harus
diproduksi dalam waktu tertentu. Waktu operasi per unit = 48 menit, dan
butuh 12 menit waktu persiapan per unit. Persiapan atau Penyesuaian mesin
untuk setiap batch membutuhkan waktu = 150 menit. Efisiensi organisasional
80%, efisiensi operasi mesin = 70%, produktifitas operator = 90%. Jam kerja
adalah 8 jam kerja per hari di luar istirahat. Jawablah dengan jelas
pertanyaan berikut :
a. Hitunglah jam kerja standard (Hst) yang dibutuhkan (dalam jam)?
b. Hitung pula jam kerja sebenarnya (H act) yang dibutuhkan (dalam jam)
untuk memenuhi order tsb!
c. Apabila mesin yang dialokasikan perusahaan untuk menangani order ini
sebanyak 20 unit, berapa hari kerja order tersebut bisa diselesaikan?
d. Ternyata order tsb diminta oleh pelanggan agar bisa diselesaikan dalam
waktu 15 hari kerja, berapa jumlah mesin yang harus dialokasikan?
e. Jika perusahaan bisa meningkatkan efisiensi dalam melakukan aktifitas
produksinya, yaitu dengan menaikkan efisiensi mesin menjadi 80%,
sedangkan Efisiensi Organisasional dan Produktifitas Operator tetap,
hitunglah berapa hari order bisa dipenuhi oleh perusahaan dengan
mengalokasikan mesin sebanyak 20 unit?
Catatan : Jumlah dan jam kerja mesin sama dengan jumlah dan jam kerja
operator (tenaga kerja).
Jawab:
a. Untuk menghitung jam kerja standar (Hst) yang dibutuhkan, pertama-
tama kita perlu menghitung waktu produksi total yang dibutuhkan untuk
memproduksi 1.500 unit. Berikut adalah langkah-langkahnya:
Hitung waktu persiapan per batch:
Waktu persiapan per batch = waktu persiapan per unit x jumlah unit per
batch
= 12 menit x 250 unit
= 3.000 menit
Hitung waktu produksi per batch:
Waktu produksi per batch = waktu operasi per unit x jumlah unit per
batch
= 48 menit x 250 unit
= 12.000 menit
Hitung waktu total produksi untuk keenam batch:
Waktu total produksi = waktu persiapan per batch x jumlah batch +
waktu produksi per batch x jumlah batch
= 3.000 menit x 6 + 12.000 menit x 6
= 90.000 menit
Hitung waktu kerja standar (Hst) yang dibutuhkan:
Waktu kerja standar (Hst) = waktu total produksi / (efisiensi
organisasional x efisiensi operasi mesin x produktivitas operator x jam
kerja per hari)
= 90.000 menit / (0,8 x 0,7 x 0,9 x 8 jam)
= 1.562,5 jam
Jadi, jam kerja standar yang dibutuhkan untuk memproduksi 1.500 unit
adalah sekitar 1.562,5 jam.
b. Untuk menghitung jam kerja sebenarnya (Hact) yang dibutuhkan, kita
perlu mempertimbangkan adanya faktor-faktor yang dapat mempengaruhi
waktu produksi aktual seperti gangguan mesin, kekurangan bahan baku,
dan absensi karyawan. Namun, jika diasumsikan bahwa tidak ada faktor-
faktor tersebut, maka jam kerja sebenarnya dapat dihitung menggunakan
rumus berikut:
Jam kerja sebenarnya (Hact) = waktu kerja standar (Hst) / efisiensi
produksi aktual
Efisiensi produksi aktual dapat dihitung dengan menggunakan persamaan
berikut:
Efisiensi produksi aktual = (jumlah unit yang dihasilkan / jumlah unit yang
seharusnya dihasilkan) x efisiensi produksi rencana
Karena order yang diterima adalah untuk memproduksi 1.500 unit, maka
jumlah unit yang seharusnya dihasilkan adalah 1.500 unit. Sedangkan
efisiensi produksi rencana dapat dihitung dengan mengalikan efisiensi
organisasional, efisiensi operasi mesin, dan produktivitas operator, yaitu:
Efisiensi produksi rencana = efisiensi organisasional x efisiensi operasi
mesin x produktivitas operator
= 0,8 x 0,7 x 0,9
= 0,504
Dengan demikian, efisiensi produksi aktual dapat dihitung menggunakan
data jumlah unit yang dihasilkan saat produksi selesai. Jika diasumsikan
bahwa produksi berjalan lancar tanpa gangguan dan absensi karyawan,
maka jumlah unit yang dihasilkan harus sama dengan jumlah yang
dipesan yaitu 1.500 unit.
Maka, efisiensi produksi aktual = (1.500 / 1.500) x 0,504
= 0,504
Jadi, jam kerja sebenarnya (Hact) yang dibutuhkan untuk memproduksi
1.500 unit adalah:
Hact = Hst / efisiensi produksi aktual
= 1.562,5 jam / 0,504
= 3.098,21 jam
Jadi, untuk memproduksi 1.500 unit dalam kondisi produksi yang normal,
dibutuhkan waktu sekitar 3.098,21 jam atau sekitar 387,28 hari (dengan
asumsi 8 jam kerja per hari).
c. Untuk menghitung berapa hari kerja yang dibutuhkan untuk
menyelesaikan order tersebut, kita perlu melakukan perhitungan berikut:
Waktu total yang dibutuhkan untuk memproduksi satu batch produk
adalah:
Waktu operasi per unit x jumlah unit per batch + waktu persiapan per
unit x jumlah unit per batch
= 48 menit x 250 + 12 menit x 250
= 12.000 menit atau 200 jam
Waktu total yang dibutuhkan untuk persiapan atau penyesuaian
mesin setiap batch adalah 150 menit atau 2,5 jam.
Waktu total yang dibutuhkan untuk memproduksi satu batch produk
dengan mempertimbangkan persiapan mesin adalah:
Waktu produksi per batch + waktu persiapan mesin
= 200 jam + 2,5 jam
= 202,5 jam
Waktu total yang dibutuhkan untuk memproduksi enam batch produk
adalah:
Waktu produksi per batch x jumlah batch
= 202,5 jam x 6
= 1.215 jam
Jumlah mesin yang dialokasikan untuk produksi adalah 20 unit.
Efisiensi operasi mesin adalah 70%, sehingga waktu operasi yang
tersedia per mesin adalah:
Jam kerja per hari x efisiensi operasi mesin x jumlah mesin
= 8 jam x 0,7 x 20
= 112 jam
Waktu kerja standar (Hst) yang dibutuhkan untuk menyelesaikan
order tersebut adalah:
Waktu total yang dibutuhkan / efisiensi produksi rencana
= 1.215 jam / (0,8 x 0,7 x 0,9)
= 2.500 jam
Berdasarkan waktu operasi yang tersedia per mesin dan waktu kerja
standar yang dibutuhkan, maka waktu yang dibutuhkan untuk
menyelesaikan order tersebut adalah:
Waktu kerja standar / waktu operasi yang tersedia per mesin
= 2.500 jam / 112 jam
= 22,32 hari
Jadi, apabila mesin yang dialokasikan perusahaan untuk menangani
order tersebut sebanyak 20 unit, maka order tersebut dapat diselesaikan
dalam waktu sekitar 22,32 hari atau sekitar 23 hari jika dihitung dengan
pembulatan ke atas.
d. Untuk menentukan jumlah mesin yang harus dialokasikan agar dapat
menyelesaikan order dalam waktu 15 hari kerja, kita dapat menggunakan
rumus berikut:
Jumlah mesin = Total waktu yang dibutuhkan / (Jumlah jam kerja per hari
x Jumlah hari kerja)
Kita sudah mengetahui total waktu yang dibutuhkan untuk memproduksi
seluruh order sebesar 3000 jam, dan pelanggan meminta agar order
tersebut diselesaikan dalam waktu 15 hari kerja, yang artinya jumlah jam
kerja yang tersedia adalah 15 x 8 = 120 jam.
Dengan mengganti nilai-nilai tersebut ke dalam rumus, kita dapat
menghitung jumlah mesin yang dibutuhkan:
Jumlah mesin = 3000 jam / (8 jam/hari x 15 hari) = 25 mesin
Jadi, perusahaan perlu mengalokasikan 25 mesin agar dapat
menyelesaikan order tersebut dalam waktu 15 hari kerja.
e. Jumlah unit produksi yang harus diproduksi adalah 1.500 unit, dengan
setiap batch terdiri dari 250 unit, maka jumlah batch yang harus
diproduksi adalah 6 batch.
Waktu operasi per unit adalah 48 menit, sedangkan waktu persiapan per
unit adalah 12 menit, sehingga waktu yang dibutuhkan untuk setiap unit
adalah 60 menit atau 1 jam.
Persiapan atau penyesuaian mesin untuk setiap batch membutuhkan
waktu 150 menit.
Efisiensi operasi mesin adalah 80%, sehingga waktu yang dibutuhkan
untuk setiap unit menjadi 0.8 x 60 menit = 48 menit.
Total waktu yang dibutuhkan untuk memproduksi 1 batch adalah sebagai
berikut:
Waktu operasi per unit x Jumlah unit per batch x Efisiensi operasi mesin =
48 menit x 250 unit x 0.8 = 9.600 menit.
Waktu persiapan mesin untuk 1 batch adalah 150 menit.
Total waktu yang dibutuhkan untuk memproduksi 6 batch adalah sebagai
berikut:
Waktu operasi per unit x Jumlah unit per batch x Jumlah batch x Efisiensi
operasi mesin + Waktu persiapan mesin x Jumlah batch = (48 menit x 250
unit x 6 batch x 0.8) + (150 menit x 6 batch) = 43.200 menit + 900 menit =
44.100 menit.
Efisiensi organisasional adalah 80%, sehingga waktu yang dibutuhkan
untuk produksi sebenarnya adalah 1.25 x 44.100 menit = 55.125 menit.
Produktivitas operator adalah 90%, sehingga waktu yang dibutuhkan
untuk produksi sebenarnya adalah 1.11 x 55.125 menit = 61.237,5 menit.
Jam kerja standar adalah 8 jam atau 480 menit.
Jumlah mesin yang dialokasikan adalah 20 unit.
Maka, jumlah hari yang dibutuhkan untuk menyelesaikan order adalah
sebagai berikut:
Jumlah waktu yang dibutuhkan untuk produksi sebenarnya / (Jam kerja
standar x Jumlah mesin) = 61.237,5 menit / (480 menit x 20 unit) = 2,55
hari atau sekitar 3 hari.
3) Menurut Saudara, apakah tata letak pabrik yang baik bisa meningkat-kan
kapasitas produksi perusahaan?
Jawab:
Ya, tata letak pabrik yang baik dapat meningkatkan kapasitas produksi
perusahaan. Dengan menempatkan mesin, peralatan, dan tenaga kerja
pada posisi yang tepat dalam pabrik, maka waktu yang diperlukan untuk
mengalihkan bahan dari satu stasiun kerja ke stasiun kerja lainnya dapat
dihemat, dan hal ini dapat meningkatkan produktivitas perusahaan. Selain
itu, tata letak pabrik yang baik juga dapat mengoptimalkan penggunaan
ruang dan fasilitas, sehingga dapat mengurangi waktu dan biaya yang
diperlukan dalam proses produksi. Namun, tata letak yang buruk atau
tidak efisien dapat membatasi kapasitas produksi perusahaan karena
dapat menyebabkan kemacetan, konflik antar pekerja, dan lain
sebagainya. Oleh karena itu, perusahaan perlu memperhatikan dan
merancang tata letak pabrik dengan baik agar dapat meningkatkan
kapasitas produksi dan efisiensi operasional.
2. Untuk menentukan mesin mana yang lebih baik dipilih, perlu dihitung
total biaya produksi untuk setiap mesin. Total biaya produksi untuk
setiap mesin adalah biaya tetap ditambah dengan biaya variabel
dikalikan dengan jumlah unit produksi.
Biaya produksi mesin buatan Cina per bulan:
Biaya tetap: Rp. 45.000.000
Biaya variabel: Rp. 30.000 x 3.000 = Rp. 90.000.000
Total biaya produksi: Rp. 45.000.000 + Rp. 90.000.000 = Rp.
135.000.000
6. Untuk mencari tahu mesin mana yang lebih baik dipilih untuk mencapai
laba Rp 15.000.000 per bulan, kita perlu melakukan perhitungan untuk
masing-masing mesin. Kita asumsikan harga jual tetap Rp 50.000/unit.
---o---
2023_WP_M_OPR_PERB_TUGAS1&2_0323