Anda di halaman 1dari 14

PROPOSAL KEGIATAN SOSIALISASI

PERAWATAN LUKA PERINEUM DI RUMAH PADA KELOMPOK


IBU-IBU DI DESA BAGELAN RT 3

Dosen Pengampu:
Ns. Fitri Nuriyah Santi M.Kep.,Sp.kep.,Mat.

Disusun Oleh:
KELOMPOK
1. Raka Pratama, 6. M Rizky Alkahfi
2. Fadia Khairunnisa 7. Mifahul Janah
3. Dita Faujiah, 8. Haris Nastiar .
4. Indra Kusmaya 9. Eka Putri Yanti
5. Eva Yuliana

PROGRAM STUDI D III KEPERAWATAN


STIKES PANCA BHAKTI BANDAR LAMPUNG
TAHUN AJARAN 2023/2024
SATUAN ACARA PENYULUHAN
PERAWATAN PERINEUM

A. Topik
1. Pokok Bahasan : Perawatan Luka Perineum
2. Sub Pokok Bahasan :
a. Definisi Perawatan Perineum
b. Tujuan Perawatan Perineum
c. Faktor Yang Mempengaruhi Perawatan Perineum
d. Waktu dan Cara Perawatan Perineum
e. Penatalaksanaan Perawatan Luka Perineum
f. Manfaat Perawatan Luka Perineum
3. Sasaran : Ibu-ibu yang baru menikah, ibu hamil, dan ibu
yang masih berencana ingin memiliki anak lagi

B. Tujuan
1. Tujuan Umum
Untuk mengetahui dan memahami manfaat serta pentingnya perilaku
personal hygiene ibu post partum dengan perawatan perineum, serta
bagaimana berperilaku menjaga personal hyegiene ibu post partum dengan
perawatan perineum.
2. Tujuan Khusus
Setelah menerima pendidikan kesehatan, ibu mampu :
a. Mengetahui definisi perawatan perineum
b. Mengetahui tujuan perawatan perineum
c. Mengetahui faktor yang mempengaruhi perawatan perineum
d. Mengetahui waktu dan cara perawatan perineum
e. Mengetahui penatalaksanaan perawatan luka perineum
f. Mengetahui manfaat perawatan luka perineum
C. Jadwal Kegiatan
1. Hari/Tanggal : Senin, 04 Desember 2023
2. Waktu : 08.00 – 08.45 (45 menit)
3. Tempat : Balai Kampung, Desa Bagelen RT 3

D. Metode Pelaksanaan
1. Ceramah
2. Tanya jawab

E. Media Dan Alat


1. Power point
2. Leaflet

F. Kepanitian
Kegiatan ini diselenggarakan oleh Mahasiswa dan Mahasiswi Program Studi
D III Keperawatan STIKES Panca Bhakti Bandar Lampung.

G. Jenis Kegiatan
Penyuluhan menggunakan media power point dan peserta diberikan leaflet

H. Pelaksanaan Kegiatan
No Tahap Waktu Kegiatan Penyuluh Kegiatan Sasaran
1. Pendahuluan 5 menit a. Memberi salam a. Menjawab salam
pembuka. b. Memperhatikan
b. Memperkenalkan diri. c. Memperhatikan dan
c. Menjelaskan pokok Menerima
bahasan, manfaat dan
tujuan penyuluhan.
2. Penyajian 20 menit a. Menjelaskan definisi a. Memperhatikan
perawatan luka b. Menanyakan hal-hal
perineum yang belum jelas
b. Menjelaskan tujuan c. Memperhatikan
perawatan perineum jawaban penyaji
c. Menjelaskan faktor d. Menjawab
yang mempengaruhi pertanyaan penyaji
perawatan perineum
d. Menjelaskan waktu
dan cara perawatan
perineum
e. Menjelaskan
penatalaksanaan
perawatan luka
perineum
f. Menjelaskan manfaat
perawatan luka
perineum
g. Memberikan
kesempatan kepada
peserta untuk
bertanya
h. Mengevaluasi materi
yang disampaikan
3. Penutup 5 5 menit a. Memberi kesimpulan a. Memperhatikan dan
b. Mengucapkan mendengar
terimakasih atas peran b. Merespon
serta peserta. c. Menjawab salam
c. Mengucapkan salam
penutup.
I. Materi
1. Definisi Perawatan Luka Perineum
Luka perineum adalah insisi pada perineum atau luka robek pada
perineum orifisium vulva pada saat melahirkan bayi.
Perawatan adalah proses pemenuhan kebutuhan dasar manusia
(biologis, psikologis, sosial dan spiritual) dalam tujuan untuk menyehatkan
daerah antara paha yang dibatasi vulva dan anus pada ibu yang dalam
masa antara kelahiran plasenta sampai dengan kembalinya organ genetik
seperti pada waktu sebelum hamil rentang sakit sampai dengan sehat.
Perineum adalah daerah antara kedua belah paha yang dibatasi oleh
vulva dan anus. Perawatan perineum adalah pemenuhan kebutuhan untuk
menyehatkan daerah antara paha yang dibatasi vulva dan anus pada ibu
yang dalam masa antara kelahiran plasenta sampai dengan kembalinya
organ genetik seperti pada waktu sebelum hamil.

2. Tujuan Perawatan Luka Perineum


Tujuan perawatan perineum adalah mencegah terjadinya infeksi
sehubungan dengan penyembuhan jaringan. Ada beberapa alasan perlunya
meningkatkan kebersihan vagina pada masa nifas adalah:
a. Adanya darah yang keluar dari vagina selama masa nifas yang disebut
lochea.
b. Secara anatomis, letak vagina bedekatan dengan saluran buang air
kecil dan buang air besar yang setiap hari kita lakukan. Kedua saluran
tersebut merupakan saluran pembuangan dan banyak mengandung
microorganisme pathogen.
c. Adanya luka/trauma di daerah perineum yang terjadi akibat proses
persalinan dan bila terkena kotoran dapat terinfeksi.
d. Vagina merupakan organ terbuka yang mudah dimasuki
mikroorganisme yang dapat menjalar ke rahim.
3. Faktor yang Mempengaruhi Perawatan Luka Perineum
Adapun faktor-faktor yang mempengaruhi luka perineum yaitu sebagai
berikutt :
a. Gizi
Ibu nifas memerlukan nutrisi dan cairan untuk pemulihan kondisi
kesehatan setelah melahirkan. Ibu nifas harus mengkonsumsi makanan
yang mengandung zat-zat yang berguna bagi tubuh ibu pasca
melahirkan dan untuk persiapan produksi ASI, bervariasi dan
seimbang, terpenuhi kebutuhan karbohidrat, protein, zat besi, vitamin
dan mineral untuk mengatasi anemia dan mempercepat penyembuhan
luka perineum. Ibu nifas dianjurkan untuk memenuhi kebutuhan akan
gizi sebagai berikut :
1) Mengkonsumsi makanan tambahan, kurang lebih 500 kalori tiap
hari.
2) Makanan dengan diet gizi seimbang untuk memenuhi kebutuhan
karbohidrat, protein, lemak, vitamin, dan mineral.
3) Minum sedikitnya 3 liter setiap hari.
4) Mengkonsumsi tablet zat besi selama 40 hari post partum.
5) Mengkonsumsi vitamin A 200.000 intra unit.
Faktor gizi terutama protein akan sangat mempengaruhi terhadap
proses penyembuhan luka perineum karena penggantian jaringan
sangat membutuhkan protein. Pada ibu nifas, makanan yang bergizi
dan sesuai porsi akan menyebabkan ibu dalam keadaan sehat dan
segar. Ibu nifas yang biasanya memiliki budaya pantang makan seperti
telur, ayam dan daging akan mempengaruhi proses kesembuhan luka
perineum. Luka dikatakan sembuh jika dalam 1 minggu kondisi luka
kering, menutup dan tidak ada tanda-tanda infeksi. Makanan yang
bergizi akan mempercepat masa penyembuhan luka perineum. Bila
gizi ibu nifas tidak terpenuhi, maka proses penyembuhan luka
perineum menjadi lebih lama. Faktor gizi terutama protein sangat
mempengaruhi proses penyembuhan luka perineum karena
penggantian jaringan sangat membutuhkan protein.
Budaya dan keyakinan juga mempengaruhi penyembuhan luka
perineum, misalnya kebiasaan berpantang makan telur, ikan dan
daging ayam, akan mempengaruhi asupan gizi ibu, yang akan sangat
mempengaruhi penyembuhan luka perineum. Akan tetapi ada 35% ibu
nifas yang masih berpantang makanan sehingga mempengaruhi
kesembuhan luka perineumnya.
Ibu nifas sering membatasi asupan kalori dengan alasan karena ada
yang mengatakan masih pantang makanan di antaranya konsumsi ikan
segar, dengan alasan bayi menetek akan muntah, pantang makan ikan
ayam karena akan menimbulkan nyeri pada luka dan lama sembuhnya,
juga pantang ikan asin karena akan menimbulkan gatal-gatal. Padahal
proses penyembuhan luka perineum yang normal adalah 6-7 hari post
partum.
b. Ambulasi
Ambulasi setelah melahirkan sangatlah penting dilakukan. Oleh karena
itu, ibu harus istirahat. Mobilisasi yang dilakukan tergantung pada
komplikasi persalinan, nifas dan sembuhnya luka. Mobilisasi
sebaiknya dilakukan secara bertahap. Diawali dengan gerakan miring
kekanan dan kekiri diatas tempat tidur, duduk kemudian berjalan
setelah 2-3 jam pertama setelah melahirkan. Ambulasi dini (early
ambulation) adalah mobilisasi segera setelah melahirkan dengan
membimbing ibu untuk bangun dari tempat tidurnya. Ibu post partum
diperbolehkan bangun dari tempat tidurnya dan berjalan 24-28 jam
setelah melahirkan. Adapun keuntungan dari ambulasi
dini, antara lain :
a. Penderita merasa lebih sehat dan kuat
b. Faal usus dan kandung kemih menjadi lebih baik.
c. Memungkinkan bidan untuk memberikan bimbingan kepada ibu
mengenai cara merawat bayinya
c. Obat-obatan
a. Steroid : dapat menyamarkan adanya infeksi dengan mengganggu
respon inflantasi normal
b. Antikoagualan : dapat menyebabkan hemoragi
c. Antibiotik spectrum luas/spesipik : efektif bila diberikan segera
sebelum pembedahan untuk patologi spesifik atau kontaminasi
bakteri. Jika diberikan setelah luka ditutup, tidak efektif karena
koagulasi intravascular.
d. Keturunan
Faktor genetik seseorang akan mempengaruhi kemampuan diri dalam
penyembuhan luka salah satu sifat genetik yang mempengaruhi adalah
kemampuan dalam sekresi insulin dapat dihambat, sehingga
menyebabkan glukosa darah meningkat. Dapat terjadi penipisan
protein-kalori.
e. Sarana prasarana
Kemampuan ibu dalam menyediakan sarana dan prasarana dalam
perawatan perineum akan sangat mempengaruhi penyembuhan
perineum, misalnya kemampuan ibu dalam menyediakan antiseptic.
f. Budaya dan keyakinan
Budaya dan keyakinan akan mempengaruhi penyembuhan perineum,
misalnya kebiasaan tarak telur, ikan dan daging ayam, akan
mempengaruhi asupan gizi ibu yang akan sangat mempengaruhi
penyembuhan luka. Ibu nifas terkadang memiliki kepercayaan/tradisi
yang diperoleh dari orang tuanya, kakek atau nenek. Mereka menerima
kepercayaan itu berdasarkan keyakinan dan tanpa adanya pembuktian
terlebih dahulu (Notoatmodjo, 2003). Padahal kepercayaan tersebut
belum tentu bermanfaat, malah kadang dapat membahayakan dirinya
sendiri, seperti halnya tradisi berpantang makanan setelah melahirkan.
Bisa juga disebabkan oleh ibu yang tidak bekerja, karena ibu yang
tidak bekerja sering mengikuti kegiatan kelompok– kelompok yang
diadakan masyarakat di sekitarnya (seperti arisan, kelompok kajian,
dll). Dari kegiatan itu, biasanya ibu mempunyai perilaku–perilaku
mengenai kesehatan. Padahal perilaku tersebut belum tentu
bermanfaat, bahkan dapat merugikan kesehatannya sendiri, salah
satunya adalah pantangan atau tabu.

4. Waktu dan Cara Perawatan Luka Perineum


a. Saat Mandi
Pada saat mandi, ibu post partum pasti melepas pembalut, setelah
terbuka maka ada kemungkinan terjadi kontaminasi bakteri pada cairan
yang tertampung pada pembalut, untuk itu maka perlu dilakukan
penggantian pembalut setiap selesai membersihkan vagina agar
mikroorganisme yang ada pada pembalut tersebut tidak ikut terbawa
kevagina yang baru dibersihkan, demikian pula pada perineum ibu,
untuk itu diperlukan pembersihan perineum.
b. Setelah buang air kecil
Pada saat buang air kecil, kemungkinan besar terjadi kontaminasi air
seni pada rektum akibatnya dapat memicu pertumbuhan bakteri pada
perineum untuk itu diperlukan pembersihan perineum siramilah vagina
dengan air bersih. Basuhlah dari arah depan kebelakang hingga tidak
ada sisa-sisa kotoran yang menempel disekitar vagina baik itu urine
maupun feses yang mengandung mikroorganisme dan bisa
menimbulkan infeksi pada luka jahitan.
c. Setelah buang air besar
Pada saat buang air besar, diperlukan pembersihan sisa-sisa kotoran
disekitar anus, untuk mencegah terjadinya kontaminasi bakteri dari
anus ke perineum yang letaknya bersebelahan maka diperlukan proses
pembersihan anus dan perineum secara keseluruhan.
d. Bila keadaan vagina terlalu kotor, cucilah dengan sabun atau cairan
antiseptic yang berfungsi untuk menghilangkan mikroorganisme yang
terlanjur berkembang di daerah tersebut.
e. Bila keadaan luka perineum terlalu luas atau ibu dilakukan episiotomi,
upaya menjaga kebersihan vagina dapat dilakukan dengan cara duduk
berendam dalam cairan antiseptic selama 10 menit setelah BAB dan
BAK.
f. Keringkan vagina dengan tisu atau handuk lembut setiap kali selesai
membasuh agar tetap kering dan kemudian kenakan pembalut yang
baru. Pembalut harus diganti setiap kali selesai BAB dan BAK atau
minimal 3 jam sekali atau bila ibu sudah merasa tidak nyaman.
g. Bila ibu membutuhkan salep antibiotic, dapat dioleskan sebelum
memakai pembalut yang baru.

5. Penatalaksanaan Perawatan Luka Perineum


a. Persiapan perawatan luka perineum
Perawatan perineum sebaiknya dilakukan setelah mandi dan setelah
BAB dan BAK dan sebelumnya luka perineum harus keringkan
dengan tisu atau handuk bersih terlebih dahulu.
b. Alat dan bahan yang dibutuhkan untuk perawatan luka perineum
1) Botol/baskom/gayung atau shower air
2) Air hangat atau air biasa
3) Antiseptik
4) Handuk bersih/waslap/tissue
5) Pembalut nifas baru
6) Bethadine
7) Kassa
8) Kantung plastik
c. Langkah pelaksaan perawatan luka perineum
Langkah-langkah perawatan luka perineum adalah sebagai berikut :
1) Mencuci tangan
2) Menyiapkan pembalut yang baru yang sudah direkatkan pada
celana dalam
3) Mengisi botol atau gayung yang dimiliki dengan air hangat/air
biasa/air dengan antiseptik.
4) Buang pembalut yang telah penuh dengan gerakan ke bawah
mengarah ke rectum (anus) dan letakkan pembalut tersebut ke
dalam kantung plastik.
5) Berkemih dan BAB di toilet
6) Guyurkan kan air dalam botol atau gayung ke seluruh perineum
dari arah depan ke belakang
7) Keringkan perineum dengan menggunakan waslap/handuk/tissue
dari depan ke belakang dengan cara ditepuk halus bukan dengan di
usap kasar.
8) Lakukan pengompresan dengan menggunakan kassa yang sudah
diberikan betadin ke daerah perineum
9) Apabila sudah menggunakan air dengan antiseptik maka
pengompresan boleh tidak dilakukan
10) Pakai celana dalam yang sudah di pasang pembalut dari depan ke
belakang.
11) Cuci tangan

6. Manfaat Perawatan Luka Perineum


Perawatan luka perineum yang dilakukan dengan baik dapat
menghindarkan hal berikut ini :
a. Infeksi
Kondisi perineum yang terkena lokia dan lembab akan sangat
menunjang perkembangbiakan bakteri yang dapat menyebabkan
timbulnya infeksi pada perineum.
b. Komplikasi
Munculnya infeksi pada perineum dapat merambat pada saluran
kandung kemih ataupun pada jalan lahir yang dapat berakibat pada
munculnya komplikasi infeksi kandung kemih maupun infeksi pada
jalan lahir.
Dibawah ini merupakan tanda-tanda infeksi yang bisa dialami ibu pada
saat masa nifas apabila tidak melakukan perawatan vagina dengan baik
a. Suhu tubuh pada aksila melebihi 37,50C
b. Ibu menggigil, pusing, dan mual
c. Keputihan yang berbau
d. Keluar cairan seperti nanah dari vagina yang disertai baud an rasa
nyeri
e. Terasa nyeri diperut
f. Terjadi perdarahan pervagina yang lebih banyak dari biasanya

J. Pendanaan
Sumber Dana :

No Rincian Banyak Satuan Jumlah


1. Iuran panitia 9 orang Rp. 35.000,- Rp 315.000,-
Jumlah Rp 315.000,-

Rincian Dana :

No Rincian Banyak Satuan Jumlah


1 Souvenir 10 Rp 15.000,- Rp 150.000,-
2 Print Leaflet 10 Rp 2.000,- Rp 20.000,-
3 Banner 1x3m Rp 60.000,- Rp 60.000,-
Konsumsi
4 (Snack panitia + 20 Rp. 3.000,- Rp 60.000,-
peserta)
Konsumsi
5 1 Rp 20.000,- Rp 25.000,-
(Pembimbing)
Total Rp 315.000,-
K. Penutup
Demikian proposal ini kami buat sebagai acuan bagi kami dalam menjalankan
kegiatan Sosialisasi Perawatan Luka Perineum di Rumah Pada Kelompok Ibu-
Ibu di Desa Bagelan RT 3. Kami mengharapkan partisipasi dari semua pihak
untuk berperan serta dalam menjalankan kegiatan tersebut. Semoga Tuhan
yang Maha Esa senantiasa melindungi dan meridhoi kita semua, Amin.
Lampiran 1

Penanggung Jawab : Ns. Fitri Nuriyah Santi M.Kep.,Sp.kep.,Mat.


Pengarah dan Humas :
1. Ketua Panitia : Raka Pratama,
2. Sekertaris : Fadia Khairunnisa
3. Moderator : Dita Faujiah,
4. Pemateri : Indra Kusmaya
5. Seksi-seksi :
a. Seksi Konsumsi : Eva Yuliana dan M Rizky Alkahfi
b. Seksi Acara : Mifahul Janah
c. Seksi Perlengkpan : Haris Nastiar .
d. Seksi Dokumntasi : Eka Putri Yanti

Anda mungkin juga menyukai