Anda di halaman 1dari 7

KRISIS TIROID

Anatomi dan Fisiologi kelenjar tiroid


A. Anatomi
1. Kelenjar tiroid terdiri dari lobus kanan dan kiri dimana kedua lobus tersebut dihubungkan
oleh istmus.
2. Kelenjar ini terdapat pada bagian inferior trakea dan beratnya diperkirakan 15-20 gram.

Fisiologi kelenjar tiroid


1. Kelenjar tiroid memiliki fungsi utama u/ mensuplai hormon tiroid u/ pengaturan fungsi
tubuh seperti metabolisme dan penggunaan energi.
2. Kelenjar tiroid mensekresikan hormon primer, yaitu tiroksin (T4) dan triiodotironin (T3).

Fugsi Hormon tiroid


1. Pada anak kecil hormon tiroid sangat penting u/ pertumbuhan dan perkembangan normal
2. Pada orang dewasa, peran utama hormon tiroid  menjaga stabilitas metabolik
3. Tiroksin meningkatkan penggunaan O2 hampir pd semua jaringan yg aktif dlm
metabolisme (jantung, otot rangka, hati & ginjal).
4. Juga berperan penting dlm thermogenesis (pengaturan suhu badan), yaitu pd suhu dingin
sekresi tiroksin bertambah, pembentukan kalori bertambah, terjadi vasodilatasi perifer &
curah jantung bertambah.

Gangguan Tiroid
1. Gangguan tiroid kondisi penyakit yg mempegaruhi produksi atau sekresi hormon tiroid
sehingga menyebabkan perubahan stabilitas metabolik.
2. Hipertiroid dan hipotiroid  sindroma klinik dan biokimia yg muncul dari peningkatan
dan penurunan produksi hormon tiroid.

Gangguan Tyroid berdasarkan kelainan fungsinya


1. Eutiroid : Keadaan tiroid yg berbentuk tdk normal tapi fungsinya normal.
2. Hipertiroid : disebut juga tirotoksikosis, merupakan kumpulan menifestasi klinis akibat
kelebihan hormone tiroid
3. Hipotiroid : kumpulan manifestasi klinis akibat berkurang atau berhentinya produksi
hormone tiroid

Patofisiologi Gangguan Tiroid


1. kadar T4 dan T3, keduanya yg berlebihan.
2. TSH-mensekresikan tumor hipofisis mengeluarkan hormon aktif secara biologis yg tdk
responsif u/ kontrol umpan balik normal.
3. Tumor dpt mengekskresikan prolaktin atau pertumbuhan hormon. Oleh karena itu, pasien
mengalami amenore, galaktorea, atau tanda-tanda akromegali.
4. Pd penyakit Graves, hipertiroidisme terjadi akibat aksi tiroid-stimulating antibodi (TSAb)
ditujukan terhadap reseptor thyrotropin pada permukaan tiroid sel.
5. Nodul tiroid otonom (adenoma toksik)  massa tiroid yg fungsinya tdk tergantung pd
kontrol hipofisis. Hipertiroidisme biasanya terjadi dgn nodul lebih besar Berdiameter 3
cm.
6. Pd gondok multinodular, folikel dgn fungsi otonom bekerja dgn normal atau bahkan
folikel tdk berfungsi. Tirotoksikosis terjadi saat folikel otonom menghasilkan lebih
banyak hormon tiroid daripada yg dibutuhkan.
7. Tiroiditis subakut (granulomatosa atau de Quervain) sering terjadi karena sindrom virus,
namun jarang memiliki virus spesifik yg telah diidentifikasi pd tiroid parenkim.
8. Tiroiditis tanpa rasa sakit (silent, lymphocytic, atau postpartum) adalah penyebab umum
tirotoksikosis; etiologinya tdk sepenuhnya dipahami; autoimun dpt mendasari
kebanyakan kasus.

Penyakit Grave
1. Penyakit Graves  sindrom autoimun yg biasanya mencakup hipertiroidisme,
pembesaran tiroid difus, exophthalmos, dan, yg kurang umum, myibedema pretibial dan
tiroid tiroid. paling umum hipertiroidisme.
2. Manifestasi hipertiroid, pembesaran difus tiroid, dan temuan ekstratiroidal
exophthalmos (= gerakan bola mata abnormal), pretibial myxedema, dan thyriod
acropachy. Kelenjar tiroid biasanya membesar secara difus, dgn permukaan halus dan
konsistensi dari lunak sampai keras. Pada sakit parah, bisa dirasakan getaran melalui
stetoskop pd kelenjar.
Pd penyakit Grave, hipertiroid muncul dari aksi thyroid-stimulating antibodies (TSAb) terhadap
reseptor tirotropin pd permukaan sel tiroid. Antibodi Imunoglobulin G (IgG) ini terikat ke
reseptor dan mengaktifkan enzim adenilat siklase dgn cara yg sama dgn TSH.

Penyakit Goiter / Gondok


1. Goiter (gondok) multinodular (penyakit Plummer), folikel dgn fungsi otonom tinggi
berada diantara folikel normal atau bahkan folikel yg tdk berfungsi. Tirotoksikosis terjadi
ketika folikel otonom menghasilkan hormon tiroid lebih banyak dari yg dibutuhkan
2. Penyakit Gondok  istilah umum u/ pembesaran kelenjar tiroid pd
tenggorokan. Kelenjar tiroid yg membesar bisa berupa benjolan biasa yg bersifat
setempat hingga terjadi pembengkakan pd kedua sisi kelenjar tiroid.
Penyakit Tirotoksikosis
1. Hipertiroid kondisi yg terjadi ketika fungsi kelenjar tiroid menjadi tdk normal 
menyebabkan produksi dan pelepasan hormon tiroid yg berlebihan. Keadaan hipertiroid
dpt menyebabkan thyrotoxicosis.
2. Thyrotoxicosis keadaan saat kelebihan hormon tiroid.
3. Thyrotoxicosis bisa saja terjadi pd kondisi disfungsi tiroid yg tdk menyebabkan
hipertiroid. Pada saat terjadi tiroiditissel tiroid yg rusak atau mengalami inflamasi akan
melepaskan hormon tiroid berlebihan secara langsung ke dlm pembuluh darah,

Manifestasi klinis
1. Gugup, emosi labil, mudah pingsan, tdk tahan terhadap panas, turunnya berat bersamaan
dgn peningkatan nafsu makan, peningkatan frekeuensi pergerakan intestinal, palpitasi,
kelemahan pd otot proksimal, menstruasi tdk teratur
2. Tanda fisik tirotoksikosis rasa hangat, kulit lembab, kondisi rambut yg tdk
bagus,lepasnya ujung kuku tangan (onycholysis), retraksi (tertarik) kelopak mata dan
kelopak mata atas masuk ke dlm rongga jika memandang ke bawah (lid lag), takikardi
sewaktu istirahat; tekanan pulsasi yg melebar, dan murmur (suara pelan, bisikan) dari
ejeksi sistolik getaran pd lidah yg terjulur dan tangan yg direntangkan; dan reflek tendon
dlm yg hiperaktif

Penyakit Hashimoto’s Thyroiditis


1. Tiroiditis Hashimoto  penyakit autoimun, yg melawan jaringan tubuh sehat itu sendiri,
yg diserang  organ tiroid (gondok).
2. Hashimoto, sistem imun menyerang tiroid dan akan menyebabkan kondisi
hipotiroidisme, yaitu kondisi ketika tiroid tdk mampu memproduksi hormon
tiroksin yg cukup u/ kebutuhan tubuh.
Hipertiroid
Hipertiroidisme keadaan akibat dari produksi hormon tiroid yg berlebihan oleh kelenjar tiroid
sehingga menyebabkan kadar hormon tiroid didlm darah berlebihan ,, Peningkatan kadar T4, T3,
atau keduanya yg berlebih

1. Pd grave berupa hipertiroid, pembesaran difus tiroid, dan temuan ekstratiroidal


exophthalmos ( gerakan bola mata abnormal), pretibial myxedema, dan thyriod
acropachy
2. Pd tiroiditis subakut, keluhan pasien akan sakit yg parah pd area tiroid, seringkali
menyebar ke telinga di sisi yg sama. Demam ringan umum terjadi, dan terlihat tanda
sistemik serta simtom tirotoksikosis. Kelenjar tiroid terasa padat lunak pd pemeriksaan
fisik.
Pengukuran TSH yang ada dalam tubuh penderita

TSH rendah, kadar T4 TSH rendah, kadar T4 TSH Normal, Kadar T4 TSH dan T4 Normal
Tinggi Normal tinggi

Tyrotositosis Primer Kadar T3 Sindrom Resistensi


Hormon Tiroid Tidak Ada Penyakit
Tiroktositosis/Hipertiroid

Tinggi Normal

Sub Klinik
T3 Toxicosis
Hypertiroid
Pengecekan Ada Penyakit
Pemantauan
Grave’s
Selama 6-12
Minggu
Ya Tidak

Penyakit Grave’s Gondok Multinodular/ Adenoma Beracun Ya Tidak

Ya Tidak

Hypertiroid Nodular Beracun Radionuklida Serapan Menyingkirkan Penyebab


Merusak Tyroiditis/
Rendah Lainnya Termasuk Stimulansia
Kelebihan
Yodium/Kelebihan Hormon oleh Chorionic Gonadotropin
Tyroid
Krisis Tiroid
Krisis tiroid  suatu keadaan klinis hipertiroidisme yg paling berat mengancam jiwa,
umumnya ini timbul pd pasien dgn dasar penyakit Graves atau Struma multinodular toksik.

Etiologi
1. Krisis tiroid  terjadi akibat disfungsi kelenjar tiroid, hipofisis, atau hipotalamus,
peningkatan TSH akibat malfungsi kelenjar tiroid akan disertai penurunan TSH dan TRF
karena umpan balik negatif HT terhadap pelepasan keduanya.
2. Krisis tiroid akibat malfungsi hipofisi memberikan gambaran kadar HT dan TSH yg
tinggi. TRF akan rendah karena umpan balik negatif dari HT dan TSH. Krisis tiroid
akibat malfungsi hipotalamus akan memperlihatkan HT yg tinggi disertai TSH dan TRH
yg berlebihan.

1. Penyebab utama
a. Penyakit Grave
b. Toxic multinodular
c. “Solitary toxic adenoma”
2. Penyebab lain
a. Tiroiditis
b. Penyakit troboblastis
c. Ambilan hormon tiroid secara berlebihan
d. Pemakaian yodium yg berlebihan
e. Kanker pituitari
f. Obat-obatan seperti Amiodaron
Faktor pencetus krisis tiroid yg sering ditemukan : infeksi, pembedahan (tiroid atau nontiroid),
terapi radioaktif, pewarna kontras yg mengandung yodium, penghentian obat antitiroid,
amiodaron, minum hormon tiroid, ketoasidosis diabetik, gagal jantung kongestif, hipoglikemia,
toksemia gravidarum, partus, stres emosi berat, emboli paru, cerebral vascular accident, infark
usus, trauma, ekstraksi gigi, palpasi kelenjar tiroid yg berlebihan.

Manifestasi Klinis
1. Peningkatan frekuensi denyut jantung
2. Peningkatan tonus otot, tremor, iritabilitas, peningkatan kepekaan terhadap katekolamin
3. Peningkatan laju metabolisme basal, peningkatan pembentukan panas, intoleran terhadap
panas, keringat berlebihan
4. Penurunan berat, peningkatan rasa lapar (nafsu makan baik)
5. Peningkatan frekuensi buang air besar
6. Gondok ( biasanya ) , yaitu peningkatan ukuran kelenjar tiroid
7. Gangguan reproduksi
8. Tidak tahan panas
9. Cepat letih
10. Tanda bruit
11. Haid sedikit dan tidak tetap
12. Pembesaran kelenjar tiroid
13. exoptalmus
Pemeriksaan Diagnostik
Diagnosa bergantung kepada beberapa hormon berikut ini :
Pemeriksaan darah yang mengukur kadar HT (T3 dan T4), TSH, dan TRH akan
memastikan diagnosis keadaan dan lokalisasi masalah di tingkat susunan saraf pusat atau
kelenjar tiroid.
1. TSH(Tiroid Stimulating Hormone)
2. Bebas T4 (tiroksin)
3. Bebas T3 (triiodotironin)
4. Diagnosa juga boleh dibuat menggunakan ultrabunyi untuk memastikan
pembesaran kelenjar tiroid
5. Tiroid scan untuk melihat pembesaran kelenjar tiroid
6. Hipertiroidisme dapat disertai penurunan kadar lemak serum
7. Penurunan kepekaan terhadap insulin, yang dapat menyebabkan hiperglikemia

Komplikasi
1. Komplikasi Krisis tiroid yg dpt mengancam nyawa  krisis tirotoksik (thyroid
storm).berkembang secara spontan pd pasien hipertiroid yg menjalani terapi, selama
pembedahan kelenjar tiroid, atau terjadi pd pasien hipertiroid yg tdk terdiagnosis.
2. Akibatnya  pelepasan HT dlm jumlah yg sangat besar yg menyebabkan takikardia,
agitasi, tremor, hipertermia (sampai 106°F), dan, apabila tdk diobati, kematian.
3. Penyakit jantung Hipertiroid, oftalmopati Graves, dermopati Graves, infeksi karena
agranulositosis pada pengobatan dgn obat antitiroid. Krisis tiroid : mortalitas

Penatalaksanaan
1. Konservatif
a. Obat Anti-Tiroid.
b. Beta-adrenergic reseptor antagonist. Obat ini u/ mengurangi gejala-gejala
hipotiroidisme. Contoh: Propanolol
2. Surgical

Prognosis
1. Krisis tiroid dpt berakibat fatal jika tdk ditangani. Angka kematian keseluruhan akibat
krisis tiroid diperkirakan berkisar antara 10-20% tetapi terdapat laporan penelitian yang
menyebutkan hingga 75%, tergantung faktor pencetus atau penyakit yg mendasari
terjadinya krisis tiroid.
2. Dengan diagnosis yang dini dan penanganan yang adekuat, prognosis biasanya akan baik.

Diagnosa, Luaran, dan Intervensi Keperawatan SDKI SLKI SIKI


1. Risiko Penurunan Curah Jantung (D.0011)
2. Keletihan (D.0057)
3. Defisit Nutrisi ( D,0019 )
4. Risiko Gangguan Integritas kulit (D.0139)

Anda mungkin juga menyukai