Anda di halaman 1dari 16

GLOBALISASI DALAM BIDANG SOSIAL DAN BUDAYA

(Kebudayaan Kontemporer)

Makalah
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Mata Kuliah Kebudayaan
Kontemporer Prodi Dirasah Islamiyah Pascasarjana UIN Alauddin Makassar

Oleh:
A. ARSY RAMLAN AMAL
NIM: 80100222019

Dosen Pengampuh:
Prof. Dr. H. Musafir Pababari, M. Msi.
Dr. Dewi Anggraini, M. Si.

PROGRAM STUDI DIRASAH ISLAMIYAH


KONSENTRASI SEJARAH PERADABAN ISLAM
PASCASARJANA UIN ALAUDDIN MAKASSAR
2023
KATA PENGANTAR

Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh


Alhamdulillah, Segala puji dan syukur kepada Allah Swt, yang telah
melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya. Salawat serta salam kita kirimkan kepada
Rasulullah saw, beserta keluarga, sahabat, dan para pengikutnya yang senantiasa
istiqomah mengikuti risalah perjuangan beliau hingga akhir zaman, yang telah
menyebarkan Islam ke seluruh Dunia. Dalam mata kuliah Kebudayaan
Kontemporer, kami menyusun makalah yang berjudul “Globalisasi dalam Bidang
Sosial dan Budaya” dalam bentuk yang sederhana dengan pembahasan yang
berkaitan dengan globalisasi budaya sosial yang terjadi dalam kehidupan sosial
masyarakat mulai dari makanan yang menjadi bagian kebutuhan wajib manusia,
serta adanya hiburan, dan pakaian sebagai gaya hidup masyarakat modern saat ini,
serta perkembangan dan transformasi global yang merambah pada kondisi zaman
yang modern dan penuh dengan kreativitas.
Dalam upaya penyelesaian makalah ini kami telah banyak mendapatkan
bantuan dan bimbingan dari berbagai pihak. Oleh karena itu kami ucapkan terima
kasih kepada para pembimbing kami dosen mata kuliah Kebudayaan Kontemporer
dan teman-teman yang telah membantu dalam penyelesaian makalah ini.
Terlepas dari semua ini, kami menyadari sepenuhnya bahwa masih ada
kekurangan baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasa. Oleh karena itu
kami menerima segala saran dan kritik yang dapat memperbaharui makalah ini.
Akhir kata, kami berharap semoga makalah ini dapat memberikan manfaat serta
pengetahuan baru.

Gowa, 30 November 2023

Penulis,

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ..................................................................................... i


DAFTAR ISI ..................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN.................................................................................. 1
A. Latar Belakang Masalah.......................................................................... 1
B. Rumusan Masalah................................................................................... 5
C. Tujuan..................................................................................................... 5
BAB II PEMBAHASAN................................................................................... 6
A. Globalisasi dalam Bidang Sosial dan Budaya......................................... 6
B. Dampak Globalisasi dalam Bidang Sosial dan Budaya.......................... 8
BAB III PENUTUP ......................................................................................... 11
A. Kesimpulan ............................................................................................ 11
B. Saran....................................................................................................... 11
DAFTAR PUSTAKA ....................................................................................... 12

ii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah


Globalisasi telah membuat masyarakat dunia, termasuk bangsa
Indonesia harus bersiap-siap menerima kenyataan masuknya pengaruh luar
terhadap seluruh aspek kehidupan bangsa, seperti dalam aspek sosial budaya.
Globalisasi dalam sosial budaya berkembang dengan sangat cepat yang
dipengaruhi oleh adanya kecepatan dan kemudahan dalam memperoleh akses
komunikasi dan berita namun hal ini justru menjadi boomerang tersendiri dan
menjadi suatu masalah yang paling krusial. Hal penting dalam globalisasi,
yaitu kenyataan bahwa perkembangan ilmu pengetahuan dikuasai oleh Negara
maju, memiliki dan mampu menggerakkan komunikasi internasional.
Akibatnya, Negara berkembang, seperti Indonesia selalu khawatir akan
tertinggal dalam arus globalisasi dalam berbagai bidang termasuk sosial
budaya.
Globalisasi dalam bidang sosial memiliki keterkaitan dan
ketergantungan antar manusia di seluruh dunia melalui perdagangan, investasi,
perjalanan, budaya popular, dan bentuk-bentuk interaksi yang lain sehingga
batas-batas suatu Negara menjadi sempit. Di zaman globalisasi saat ini muncul
fenomena baru yakni, Hallyu dan Korean Wave dengan pola penyebaran
dilakukan melalui film, drama TV, musik pop, fashion, bahasa, makanan dan
teknologi. Sehingga, semakin banyak penonton program hiburan, gaya
mendengarkan musik, mengenakan pakaian dan mengonsumsi produk serta
layanan merek global di berbagai wilayah dan Negara di dunia. Kondisi
tersebut menunjukkan munculnya sebuah “Budaya Global” dimana terdapat
kesamaan nilai, norma, kebiasaan, dan produk budaya lainnya yang dianut
oleh masyarakat dunia. 1

1
Dinda Larasati, Globalisasi Budaya dan Identitas: Pengaruh dan Eksistensi Hallyu
(Korean Wave) versus Westernisasi di Indonesia, (Jurnal HI Tahun XI, No. 1 Januari,
Universitas Muhammadiyah Malang, 2018), h. 113.

1
Globalisasi adalah suatu proses di mana antar individu, antar kelompok
dan antar Negara saling berinteraksi, bergantung, terkait, dan memengaruhi
satu sama lain yang melintasi batas Negara. Dalam banyak hal, globalisasi
mempunyai banyak karakteristik yang sama dengan internasionalisasi
sehingga kedua istilah ini sering dipertukarkan. Sebagian pihak sering
menggunakan istilah globalisasi yang dikaitkan dengan berkurangnya peran
negate atau batas Negara.
Dalam semangat globalisasi, perbedaan mulai menjadi hal yang tidak
penting lagi. Semua umat melihat manusia dari ras dan bangsa lain sebagai
rekan yang saling menguntungkan dalam kehidupan sosial taraf internasional.
Kehidupan sosial yang dimaksud disini yaitu kehudupan manusia yang terjadi
tidak lagi dibatasi oleh jarak dan waktu, melainkan dengan kemajuan
teknologi, pergaulan manusia seakan tanpa batas dan pembentukan relasi
individu antarbangsa dan antarnegara bukanlah hal sulit dilakukan. Hal ini
salah satunya disebabkan oleh perubahan cara berkomunikasi dan
perkembangan teknologi yang mendukungnya yang memungkinkan arus
informasi mengalir dengan bebas dan sangat cepat.
Globalisasi membawa pengaruh pada perubahan dalam diri masyarakat
dan lingkungan hidupnya serentak dengan laju perkembangan dunia, sehingga
terjadi pula dinamika masyarakat. Terjadi perubahan sikap terhadap nilai-nilai
budaya yang sudah ada. Sehingga terjadilah pergeseran system nilai budaya
yang membawa perubahan pula dalam hubungan interaksi manusia di dalam
masyarakat.2
Akan tetapi, di sisi lain, globalisasi ini tampaknya mempunyai dampak
negatif yaitu terjadinya kecenderungan homogenisasi budaya. Sedang budaya
yang didominasi menjadi sesuatu “yang lain” (the other) yang dianggap
memiliki posisi subordinat dan merepresentasikan kekunoan. Karena adanya
satu budaya dominan yang dianggap benar dan merepresentasikan kekinian
(up to date), maka segala macam produk budaya tersebut akan secara pelan-

2
Naomi Diah Budi Setyaningrum, Budaya Lokal di Era Global, (Jurnal Ekspresi
Seni, Vol. 20, No. 2, November, FKIP-Universitas PGRI Palembang, 2018), h. 104.

2
pelan mendominasi produk-produk budaya yang subordinat. Selain itu,
globalisasi memfasilitasi pertukaran budaya. Melalui perdagangan
internasional, wisata, dan migrasi, elemen-elemen budaya seperti makanan,
mode, dan seni yang dapat menyebar ke berbagai Negara. Restoran dengan
menu internasional, festival budaya, dan pameran seni global menjadi contoh
nyata dari bagaimana globalisasi menciptakan kesempatan untuk menghargai
dan merayakan keberagaman budaya.
Namun, perlu diakui bahwa integrasi budaya ini juga dapat membawa
tantangan. Beberapa khawatir tentang homogenisasi budaya, di mana
keunikan budaya tertentu dapat terkikis oleh dominasi unsur budaya global.
Sebagai contoh, seragamnya gaya hidup dan preferensi konsumen global dapat
menggeser atau menggantikan warisan lokal yang unik.
Terjadinya globalisasi yang bergulir di dunia saat ini telah membawa
konsekuensi bentrokan antarbudaya. Modernisasi teknologi komunikasi
sekarang ini telah membawa kemajuan seperti mesin giling yang menyangkal
dan menghapus perbedaan budaya dengan cara tidak hanya menawarkan
keuntungan (rasionalisasi, kontrol standardisasi) tetapi juga kerugian
(keterasingan, perpindahan, kekecewaan). Berkembangnya budaya global di
tengah identitas budaya local telah menjadi bentuk kekecewaan tersendiri
dalam menyikapi realitas kondisi zaman modern saat ini.3
Globalisasi bukanlah sesuatu hal yang negatif sehingga mesti dijauhi
atau dihilangkan. Globalisasi merupakan suatu proses yang mesti ditanggapi
secara kritis, terutama dengan upaya mengembangkan kreativitas yang datang
dari “dalam” kebudayaan sendiri, dan memilah “unsur luar” yang memang
lebih baik. Globalisasi merupakan kesempatan antara harapan dan tantangan,
peluang antara memilih ingin menjadi pemenang atau pecundang. Dalam
konteks globalisasi sosial, nilai-nilai juga menjadi fokus perhatian. Pemikiran
liberal, hak asasi manusia, dab konsep demokrasi seringkali dianggap sebagai
nilai universal yang diterapkan secara luas di berbagai belahan dunia.

3
Maimun Fuadi, Budaya Lokal Versus Budaya Global, (Jurnal At- Turas, Vol. 1
No.2 Juli-Desember, UIN At-Raniry Banda Aceh, 2014), h. 290.

3
Meskipun hal ini dapat dianggap sebagai langkah menuju pemahaman global
yang lebih baik, ada juga kritik yang mengemukakan bahwa pemaksaan nilai-
nilai tertentu dapat menjadi bentuk imperialisme budaya.
Perkembangan budaya di Indonesia saat ini memunculkan salah satu
fenomena budaya populer yang sedang diminati oleh masyarakat. Dalam
cultural studies, budaya populer atau seringkali dikenal sebagai pop culture
dipahami sebagai suatu budaya yang menjadi bagian dari kehidupan sehari-
hari semua orang dalam masyarakat. Budaya (culture) diartikan sebagai
keseluruhan cara hidup (way of life) dalam suatu kondisi masyarakat tertentu,
sedangkan populer atau pop berarti dikenal dan disukai oleh banyak orang.
Dengan kata lain, budaya populer atau budaya global secara singkat dapat
diartikan sebagai suatu budaya yang disukai oleh banyak orang. Budaya
populer mulai ramai dikenal masyarakat pada abad ke-20 yang disebabkan
oleh adanya pengaruh perkembangan zaman yang mengarah pada modernitas.
Hadirnya budaya populer mampu mendominasi budaya dalam kehidupan
masyarakat yang disukai serta mempresentasikan suatu hal yang modern, gaul,
kekinian atau up to date. Hal tersebut membuat produk budaya populer
mendominasi dan mempengaruhi apa yang dilakukan dan dikonsumsi
individu.4
Di samping itu, globalisasi sosial dan budaya tidak hanya menciptakan
integrasi positif, tetapi juga menciptakan ketidaksetaraan dalam distribusi
pengaruh. Negara maju dengan ekonomi yang kuat dan industry budaya yang
berkembang cenderung mendominasi pasar global. Akibatnya, produksi
budaya dari Negara berkembang sering kali menghadapi kendala akses dan
visibilitas.
Dalam dunia yang semakin terhubung ini, isu identitas juga menjadi
pusat perhatian. Masyarakat dihadapkan pada pertanyaan tentang bagaimana
mereka dalam menghadapi gelombang globalisasi. Kesenjangan antara
modernitas dinamika yang kompleks, di mana individu dan kelompok mencari
4
Karina Zain, Gaya Hidup dan Cermin Diri dalam Food, Fun, dan Fashion di
Kalangan Mahasiswa Universitas Sriwijaya. (Jurnal: Emperika, Vol.5 No.1 Mei, Fakultas
Ilmu Sosial Universitas Sriwijaya, 2020), h. 26.

4
keseimbangan antara kutub lain. Perubahan dalam lingkup pekerjaan dan
pasar tenaga kerja juga tercermin dalam globalisasi sosial budaya. Mobilitas
tenaga kerja internasional dan outsourcing memengaruhi struktur pekerjaan di
berbagai Negara. Pekerja migran membawa budaya mereka sendiri ke tempat
baru, menciptakan lingkungan kerja yang semakin beragam. Namun, hal ini
juga dapat menimbulkan isu-isu terkait ketidaksetaraan dan eksploitasi
pekerja.
Sehingga, dari uraian latar belakang diatas, dapat terlihat bahwa
globalisasi dalam bidang sosial dan budaya adalah fenomena hasil dari
interaksi kompleks antara faktor ekonomi, politik, dan teknologi. Sementara
membuka peluang untuk pertukaran dan pemahaman antarbudaya, globalisasi
juga menghadirkan tantangan yang memerlukan refleksi dan solusi kolaboratif
di tingkat global.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas maka rumusan masalah yang akan
menjadi pembahasan pada makalah ini terkait globalisasi dalam bidang sosial
dan budaya, antara lain sebagai berikut:
1. Bagaimana globalisasi dalam bidang sosial dan budaya?
2. Bagaimana dampak globalisasi dalam bidang sosial dan budaya?
C. Tujuan
Berdasarkan rumusan masalah diatas tujuan dari makalah terkait
globalisasi dalam bidang sosial dan budaya, antara lain sebagai berikut:
1. Untuk mengetahui globalisasi dalam bidang sosial dan budaya.
2. Untuk mengetahui dampak globalisasi dalam bidang sosial dan budaya.

5
BAB II
PEMBAHASAN

A. Globalisasi Sosial dan Budaya


Globalisasi didefinisikan sebagai penyebaran kebiasaan-kebiasaan
yang mendunia, ekspansi hubungan yang melintasi benua, organisasi
kehidupan sosial pada skala global, dan pertumbuhan sebuah kesadaran global
bersama. Menurut Robertson dalam buku Nanang (2014:188) globalisasi
diartikan “sebagai proses menghasilkan dunia tunggal, masyarakat dunia
saling tergantung di semua aspek kehidupan, ekonomi, politik dan budaya”.
Sementara menurut Johannes (2006:199), sosial dan budaya (kultural) dipakai
“sebagai istilah, baik deskriptif maupun normative. Sosial dalam arti deskriptif
dama dengan kemasyarakatan, berlawanan dengan privat atau perorangan atau
individual”. Berdasarkan pengertian tersebut, dapat disimpulkan bahwa
“sosial” adalah kerjasama antara kumpulan dari individu-individu yang saling
berketergantungan dan sifatnya bekerja sama dalam mencapai suatu tujuan
tertentu.
Globalisasi sosial budaya adalah suatu proses perubahan nilai-nilai,
norma, gagasan, ide, pemikiran, yang sifatnya menyeluruh (mendunia) yang
terjadi melalui proses interaksi dan komunikasi antar individu-individu dalam
lintas batas Negara yang mana proses perubahan tersebut terjadi secara intens
dan tanpa sekat.5
Globalisasi adalah proses, di mana berbagai peristiwa, keputusan dan
kegiatan di belahan dunia yang satu dapat membawa konsekuensi penting bagi
berbagai individu dan masyarakat di belahan dunia yang lain. 6 Ahmed dan
Hasting Donnan, sebagaimana dikutip oleh Tariqul Chaer mengungkapkan

5
Alimin Purba, dkk, Hubungan Globalisasi Bidang Sosial Budaya dengan Perilaku
Masyarakat Ketimuran di Lingkungan IX Kwala Bekala Kecamatan Medan Johor Medan,
(Jurnal Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan, Volume 3, Nomor 3, 2021 (Desember),
h. 24.
6
Sugeng Priyanto, Contextual Teaching and Learning, Pendidikan
Kewarganegaraan, Sekolah Menengah Pertama/Madrasah Tsanawiyah, Kelas IX Edisi 4,
(Jakarta: Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional, 2008), Hal. 73.

6
bahwa globalisasi dapat diartikan sebagai perkembangan yang relatif sangat
cepat di dalam teknologi, komunikasi, informasi, transformasi, yang bisa
membawa bagian yang jauh menjadi hal yang dapat dijangkau dengan mudah.7
Adanya globalisasi, yang sudah mulai merambah ke masyarakat dunia,
termasuk bangsa Indonesia harus bersiap-siap menerima kenyataan masuknya
pengaruh dari luar terhadap seluruh aspek kehidupan bangsa. Salah satu aspek
yang terpengaruh adalah kebudayaan Terkait dengan kebudayaan, kebudayaan
dapat diartikan sebagai nilai-nilai (values) yang dianut oleh masyarakat
ataupun persepsi yang dimiliki oleh warga masyarakat terhadap berbagai
banyak hal. Atau kebudayaan juga dapat didefinisikan sebagai wujudnya, yang
mencakup gagasan atau ide, kelakuan dan hasil kelakuan dimana hal-hal
tersebut terwujud dalam kesenian tradisional kita. Sebagai salah satu hasil
pemikiran dan penemuan seseorang adalah kesenian, yang merupakan
subsistem dari kebudayaan. Bagi bangsa Indonesia aspek kebudayaan
merupakan salah satu kekuatan bangsa yang memiliki kekayaan nilai yang
beragam, termasuk keseniannya. Kesenian rakyat, salah satu bagian dari
kebudayaan bangsa Indonesia tidak luput dari pengaruh globalisasi. 8
Globalisasi dalam kebudayaan dapat berkembang dengan cepat, hal ini
tentunya dipengaruhi oleh adanya kecepatan dan kemudahan dalam
memperoleh akses komunikasi dan berita namun hal ini justru menjadi
bumerang tersendiri dan menjadi suatu masalah yang paling krusial atau
penting dalam globalisasi, yaitu kenyataan bahwa perkembangan ilmu
pengetahuan dikuasai oleh negara-negara maju. Akibatnya, negara-negara
berkembang, seperti Indonesia selalu khawatir akan tertinggal dalam arus
globalisasi dalam berbagai bidang seperti politik, ekonomi, sosial, maupun
budaya. Wacana globalisasi sebagai sebuah proses ditandai dengan pesatnya
perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi sehingga ia mampu mengubah

7
Toriqul Chaer, “Peran Madrasah dalam Menghadapi EraGlobalisasi dan Budaya”,
…, Hal. 191.
8
Sigit Surahman, “Dampak Globalisasi Media Terhadap Seni dan Budaya di
Indonesia” (Banten: Universitas serang Raya, 2013), h. 31.

7
dunia secara mendasar.9
Kebudayaan setiap bangsa cenderung mengarah kepada globalisasi dan
menjadi peradaban dunia sehingga melibatkan manusia secara menyeluruh.
Misalnya saja khusus dalam bidang hiburan massa atau hiburan yang bersifat
masal, makna globalisasi itu sudah sedemikian terasa. Sekarang ini setiap hari
kita bisa menyimak tayangan film di tv yang bermuara dari negara-negara
maju seperti Amerika Serikat, Jepang, Korea, dll melalui stasiun televisi di
tanah air. Belum lagi siaran tv internasional yang bisa ditangkap melalui
parabola yang kini makin banyak dimiliki masyarakat Indonesia. Sementara
itu, kesenian-kesenian popular lain yang tersaji melalui kaset, VCD, dan DVD
yang berasal dari manca Negara pun makin marak kehadirannya di tengah-
tengah kita. Fakta yang demikian memberikan bukti tentang betapa Negara-
negara penguasa teknologi telah berhasil memegang kendali dalam globalisasi
budaya.
Peristiwa seperti itu mau tidak mau akan berpengaruh terhadap
keberadaan kebudayaan kita yang perlu dijaga kelestariannya. Di saat yang
lain dengan teknologi informasi yang semakin canggih seperti saat ini, kita
disuguhi oleh banyak alternatif tawaran hiburan dan informasi yang lebih
beragam, yang mungkin lebih menarik jika dibandingkan dengan kebudayaan
tradisional kita. Dengan perkembangan teknologi masyarakat bisa
menyaksikan berbagaitayangan hiburan yang bersifat mendunia yang berasal
dari berbagai belahan bumi. Kondisi yang demikian mau tidak mau membuat
semakin tersisihnya kesenian tradisional Indonesia dari kehidupan masyarakat
Indonesia yang sarat akan pemaknaan dalam masyarakat Indonesia.
B. Dampak Globalisasi dalam Bidang Sosial dan Budaya
Arus globalisasi saat ini telah menimbulkan pengaruh terhadap
perkembangan budaya bangsa Indonesia. Derasnya arus informasi dan
telekomunikasi ternyata menimbulkan sebuah kecenderungan yang mengarah
terhadap memudarnya nilai-nilai pelestarian budaya.

9
Sa’roni, “Pengaruh Globalisasi terhadap Eksistensi Kebudayaan Daerah di
Indonesia”, Jurnal Ilmiah Kerdinggartaraan Vol 15 No. 1 (2018): h. 50.

8
Perkembangan transportasi, telekomunikasi, dan teknologi
mengkibatkan berkurangnya keinginan untuk melestarikan budaya negeri
sendiri. Derasnya arus informasi dan telekomunikasi ternyata menimbulkan
sebuah kecenderungan yang mengarah terhadap memudarnya nilai- nilai
pelestarian budaya. Saat ini, ketika teknologi semakin maju, ironisnya
kebudayaan-kebudayaan daerah di Indonesia semakin lenyap di masyarakat,
bahkan hanya dapat disaksikan di televisi.
Padahal seandainya kesenian dan kebudayaan daerah yang ada itu
dikelola dengan baik selain menjadi potensi pariwisata seni dan budaya yang
tidak hanya mampu menghasilkan pendapatan untuk pemerintah baik pusat
maupun pemerintah daerah, juga dapat menjadi lahan pekerjaan yang
menjanjikan bagi masyarakat sekitarnya juga sebagai sarana dalam
memperkenalkan kebudayaan indonsia secara lebih mendalam. Namun dengan
adanya globalisasi yang terjadi tidak hanya memberikan pengaruh negatif
terhadap kebudayaan bangsa Indonesia, tidak dapat dipungkiri Globalisasi
juga turut menghadirkan dampak positif yang dapat kita rasakan. Adapun
dampak yang dihasilkan dari globalisasi antara lain sebagai berikut:
1. Dampak Positif
a. Nilai sosial dan budaya Indonesia dapat diperkenalkan kepada dunia
Internasional. Bangsa Indonesia dapat memperkenalan budaya dan
objek parawisata kepada Negara lain agar menarik wisatawan asing
untuk berkunjung ke Indonesia dan bahkan produk kebudayaan
Indonesia bisa merambah ke Negara lain.
b. Perubahan tata nilai dan sikap masyarakat yang semula irrasional
menjadi rasional.
c. Mengubah cara hidup, pola pikir, maupun ilmu pengetahuan dan
teknologi dari luar bangsa yang telah maju. Sehingga memberikan
kemudahan kepada masyarakat dalam beraktivitas dan meningkatkan
etos kerja yang tinggi dan disiplin serta iptek dari Negara yang sudah
maju.
d. Globalisasi sosial budaya mampu mendorong masyarakat untuk

9
berpikir lebih maju dan tingkat kehidupan yang lebih baik.
e. Nilai-nilai positif dalam budaya asing bisa membantu masyarakat asli
mengenal tren atau hal-hal kekinian yang teradi di negara lain.
Misalnya akulturasi budaya antara busana moderen hingga pakaian asli
atau tradisional.
2. Dampak Negatif
a. Bangsa Indonesia lebih mengadopsi nilai-nilai yang dianut bangsa
barat. Ini mengakibatkan bangsa Indonesia kehilangan jati dirinya
karna budaya barat kenderumg tidak sesuai dengan nilai-nilai bangsa
kita.
b. Terjadi akulturasi antara budaya asing dan budaya bangsa. Misalnya
dalam gaya hidup, cara berpakaian, makan, dan lain-lain. Itu tentu
merugikan karena kebanyakan budaya barat tidak sesuai dengan
norma-norma yang berlaku di Indonesia.
c. Berubahnya gaya hidup, dalam arti masyarakat semakin individualis
karena masyarakat merasa dimudahkan dengan teknologi maju
sehingga membuat mereka merasa tidak lagi membutuhkan orang lain.
Selain itu masyarakat juga dapat menjadi materealistis karena
masyarakat memandang segalanya berdasarkan materi dan hedonis
yaitu pandangan hidup yang menganggap bahwa orang akan menjadi
bahagia dengan mencari kebahagiaan sebanyak mungkin dan sedapat
mungkin menghindari perasaan yang menyakitkan dengan kemudahan
segala akses.
d. Meningkatkan sifat konsumerisme yaitu proses konsumsi atau
pemakaian barang-barang hasil produksi secara berkelanjutan.
e. Mengakibatkan adanya kesenjangan sosial yang tajam yang kaya dan
miskin.
Begitu cepatnya pengaruh budaya asing tersebut menyebabkan
terjadinya goncangan budaya (Culture Shock), yaitu keadaan dimana
masyarakat tidak mampu menahan berbagai pengaruh budaya yang datang
dari luar sehingga terjadi ketidakseimbangan dalam kehidupan masyarakat

10
yang bersangkutan.

11
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Globalisasi dalam bidang sosial dan budaya dapat berkembang dengan
cepat, hal ini tentunya dipengaruhi oleh adanya kecepatan dan kemudahan
dalam memperoleh akses komunikasi dan berita. Perkembangan transportasi,
telekomunikasi, dan teknologi mengkibatkan berkurangnya keinginan untuk
melestarikan budaya negeri sendiri. Derasnya arus informasi dan
telekomunikasi ternyata menimbulkan sebuah kecenderungan yang mengarah
terhadap memudarnya nilai- nilai pelestarian budaya. Sehingga
mengakibatkan msayarakat mulai meninggalkan kebudayaan-kebudayaan
tradisonal dan beralah ke tren-tren yang ada atau sesuatu yang cenderung di
sukai masyarakat luas yang sifatnya lebih moderen.
Namun dengan adanya globalisasi yang terjadi tidak hanya
memberikan pengaruh negatif terhadap kebudayaan bangsa Indonesia, tidak
dapat dipungkiri Globalisasi juga turut menghadirkan dampak positif yang
dapat kita rasakan. Seperti kemudahan dalam mengakses informasi serta
mempermudah kita dalam upaya memperknalkan budaya lokal ke kancah
Internasional, dan masih banyak lagi.
B. Saran
Penulis menyadari bahwa dalam pembuatan makalah ini masih banyak
terdapat kesalahan dan kekurangan maka dari itu besar harapan dari penulis
untuk diberikan kritik dan saran dari semua pihak demi perbaikan makalah ini
di masa yang akan datang agar lebih baik.

12
DAFTAR PUSTAKA

Chaer, Toriqul, “Peran Madrasah dalam Menghadapi EraGlobalisasi dan Budaya”.

Fuadi, Maimun, Budaya Lokal Versus Budaya Global, Jurnal At- Turas, Vol. 1
No.2 Juli-Desember, UIN At-Raniry Banda Aceh, 2014.

Larasati, Dinda, Globalisasi Budaya dan Identitas: Pengaruh dan Eksistensi


Hallyu (Korean Wave) versus Westernisasi di Indonesia, Jurnal HI Tahun
XI, No. 1 Januari, Universitas Muhammadiyah Malang, 2018.

Purba, Alimin, dkk, Hubungan Globalisasi Bidang Sosial Budaya dengan Perilaku
Masyarakat Ketimuran di Lingkungan IX Kwala Bekala Kecamatan
Medan Johor Medan, Jurnal Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan,
Volume 3, Nomor 3, 2021.

Priyanto, Sugeng. Contextual Teaching and Learning, Pendidikan


Kewarganegaraan, Sekolah Menengah Pertama/Madrasah Tsanawiyah,
Kelas IX Edisi 4, Jakarta: Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan
Nasional, 2008.

Sa’roni, “Pengaruh Globalisasi terhadap Eksistensi Kebudayaan Daerah di


Indonesia”, Jurnal Ilmiah Kerdinggartaraan Vol 15 No. 1, 2018.

Setyaningrum, Naomi Diah Budi, Budaya Lokal di Era Global, Jurnal Ekspresi
Seni, Vol. 20, No. 2, November, FKIP-Universitas PGRI Palembang,
2018.
Surahman, Sigit, “Dampak Globalisasi Media Terhadap Seni dan Budaya di
Indonesia”, Banten: Universitas serang Raya, 2013.

Zain, Karina, Gaya Hidup dan Cermin Diri dalam Food, Fun, dan Fashion di
Kalangan Mahasiswa Universitas Sriwijaya. Jurnal: Emperika, Vol.5 No.1
Mei, Fakultas Ilmu Sosial Universitas Sriwijaya, 2020.

13

Anda mungkin juga menyukai