Anda di halaman 1dari 241

BELITUNG TIMUR BANGKIT DAN BERDAYA

IKTISAR EKSEKUTIF
Dalam rangka mendorong terwujudnya tata kelola pemerintah yang baik, maka
Instansi Pemerintah diwajibkan untuk menyusun Laporan Kinerja yang merupakan salah satu
aspek penting yang harus diimplementasikan dalam manajemen pemerintahan. Pemerintah
Kabupaten Belitung Timur menyusun Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) sebagai
bentuk aplikasi dari penyelenggaraan pemerintah yang transparan dan akuntabel dan
memberikan gambaran tentang kinerja penyelenggaraan pemerintahan pada tahun 2022,
yang diformulasikan dari hasil kinerja Perangkat Daerah. Setiap Perangkat Daerah maupun
pemerintah dapat senantiasa melakukan perbaikan dalam mewujudkan praktek-praktek
Penyelenggaraan Pemerintah Yang Baik (GoodGovernance) dan meningkatkan kualitas
pelayanan publik untuk mewujudkan Reformasi Birokrasi. Penyelenggaraan pemerintahan
dan pembangunan daerah di Kabupaten Belitung Timur Tahun 2022 dilaksanakan dengan
mengacu pada Peraturan Daerah Belitung Timur Nomor 2 Tahun 2021 tentang Rencana
Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Belitung Timur 2021-2026 telah
menetapkan 3 (tiga) misi, 8 (delapan) tujuan, dan 28 (dua puluh delapan indikator sasaran).
Penyusunan Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) Kabupaten Belitung Timur
Tahun 2022 berpedoman pada Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 29 Tahun 2014
tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah, dan sebagai petunjuk teknis dalam
penyusunan Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Belitung Timur adalah Peraturan
Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Republik Indonesia Nomor
53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Tata Cara
Reviu Atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah.
Pencapaian Realisasi Kinerja Sasaran Strategis Pemerintah Kabupaten Belitung Timur
Tahun 2022 yang tersebar di dalam 89 (delapan puluh sembilan) Program Daerah dana
sebesar Rp. 349.235.287.380,00 terealisasi Rp 308.389.407.507,00 dengan capaian kinerja
anggaran 88,30% dari 17 (tujuh belas) Sasaran Strategis dalam Perjanjian Kinerja Pemerintah
Kabupaten Belitung Timur.
Demikian ikhtisar eksekutif Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) Kabupaten
Belitung Timur Tahun 2022 disusun, semoga dapat bermanfaat dan berguna bagi
pembangunan daerah dan negara menuju tata kelola Pemerintahan Yang Baik
(GoodGovernance).

LAPORAN KINERJA KABUPATEN BELITUNG TIMUR TAHUN 2022 ii


BELITUNG TIMUR BANGKIT DAN BERDAYA

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .......................................................................................................... i


IKHTISAR EKSEKUTIF ....................................................................................................... iI
DAFTAR ISI ...................................................................................................................... iii

BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang ............................................................................................. 1
1.2. Maksud dan Tujuan ..................................................................................... 5
1.3. Ruang Lingkup ............................................................................................. 6
1.4. Gambaran Umum …………............................................................................. 6
1.4.1. Wilayah Administratif .................................................................. 6
1.4.2. Kependudukan ............................................................................. 7
1.4.3. Pertumbuhan Ekonomi Kabupaten Belitung Timur ………………….. 10
1.4.4. Indeks Pembangunan Manusia .................................................... 11
1.4.5. Struktur Organisasi ...................................................................... 14
1.4.6. Kondisi Kepegawaian Daerah ....................................................... 16
BAB II PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA
2.1. Ringkasan Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJMD) Kabupaten
Belitung Timur Tahun 2021-2026……………………………………………………………. 19
2.1.1. Visi dan Misi Kabupaten Belitung Timur ..................................... 20
2.1.2. Tujuan dan Sasaran ..................................................................... 23
2.2. Perjanjian Kinerja Kabupaten Belitung Timur Tahun 2021.......................... 26

BAB III AKUNTABILITAS KINERJA


3.1. Capaian Kinerja Pemerintah Kabupaten Belitung Timur Tahun 2021 ............ 31
3.2. Analisis Capaian Kinerja Pemerintah Kabupaten Belitung Timur ................... 37
3.3. Akuntabilitas Keuangan Pemerintah Kabupaten Belitung
Timur............................................................................................................... 164

BAB IV PENUTUP ............................................................................................................... 168


LAMPIRAN :
1. Pengukuran Kinerja Pencapaian Sasaran RPJMD Kabupaten Belitung Timur
Tahun 2022
2. Perubahan Penetapan Kinerja Tahun 2022
3. Rincian Program dan Kegiatan Pada Setiap Sasaran

LAPORAN KINERJA KABUPATEN BELITUNG TIMUR TAHUN 2022 iii


BELITUNG TIMUR BANGKIT DAN BERDAYA

1.1 Latar Belakang

Berbagai upaya Pemerintah Kabupaten Belitung Timur lakukan dalam


memberikan pelayanan kepada masyarakat, dari pelayanan kesehatan, kependudukan,
pertanian, sosial masyarakat, pembangunan manusia, dan lainnya. Tiga tahun terakhir
merupakan tahun yang berat bagi perekonomian diseluruh negara dan wilayah di
Indonesia. Pertumbuhan ekonomi di sebagian besar wilayah mengalami perlambatan,
dan perlambatan yang cukup signifikan terjadi di seluruh komponen pengeluaran
maupun lapangan usaha, Konsumsi rumah tangga menjadi komponen yang paling
terdampak.
Dua tahun yang lalu Pemerintah Daerah Kabupaten Belitung Timur melakukan
berbagai upaya perbaikan ekonomi dampak dari penyebaran virus Covid-19 diantaranya
dengan penyaluran bantuan langsung tunai kepada masyarakat ekonomi rendah dan
operasi pasar murah yang bertujuan menstabilkan harga kebutuhan pokok bagi
masyarakat.
Pemerintah Daerah Kabupaten Belitung Timur memiliki tanggung jawab yang
sangat besar termasuk pula keharusan pemerintah untuk terus melaksanakan regulasi
dan restrukturisasi berbagai aspek penyelenggaraan pemerintahan untuk mewujudkan
iklim usaha yang lebih kondusif dan kehidupan masyarakat yang lebih nyaman dan
sejahtera. Dalam upaya menggerakkan segenap potensi pembangunan yang ada di

LAPORAN KINERJA KABUPATEN BELITUNG TIMUR TAHUN 2022 1


BELITUNG TIMUR BANGKIT DAN BERDAYA

daerah, diperlukan perencanaan pembangunan daerah sebagai suatu proses untuk


menentukan tindakan masa depan yang tepat dan berkelanjutan,sistematik, terarah,
terpadu, menyeluruh serta senantiasa tanggap terhadap perubahan dan tantangan yang
semakin berat.

Akuntabilitas adalah kapasitas pemerintah atau penyedia pelayanan untuk


mempertanggungjawabkan kebijakannya, kegiatannya dan pengalokasian anggaran.
Terdapat dua komponen akuntabilitas, yang pertama adalah kewajiban aparat
pemerintah, kemudian yang kedua adalah hak-hak masyarakat. Akuntabilitas terukur
melalui ketaatan pada aturan main kinerja.

Akuntabilitas adalah hal penting dan bukan merupakan hal yang mudah
untuk diterapkan secara langsung, butuh proses untuk melakukannya. Prinsip
akuntabilitas terkait erat dengan transparansi, masyarakat harus mengetahui
bagaimana aliran kebijakan berikut implementasinya serta dampak apa yang
diharapkan akan dicapai dari kebijakan-kebijakan yang diimplementasikan. Selain
itu masyarakat dapat meminta pertanggungjawaban pelaksana kebijakan apabila
terjadi penyimpangan dan ketidakselarasan, antara lain misalnya saja terjadi
ketidaksesuaian pelaksanaan pelayanan publik dengan yang telah diperjanjikan oleh
pemerintah. Pemerintahan yang akuntabel akan membawa dampak meningkatnya
kepercayaan masyarakat terhadap aparat pemerintahan selaku pelaksana dan
pembuat kebijakan. Sehingga dengan demikian, kebijakan-kebijakan yang dikeluarkan
oleh pemerintah akan memperoleh dukungan lebih luas jika akuntabilitas pemerintah
diterima oleh masyarakat.
Pemerintah juga menjadi aktor utama dalam menjalankan fungsi-fungsi
pokok pemerintahan, yaitu regulation, empowerment, protection, dan public services
sehingga menjadi keharusan pemerintah untuk melakukan pengukuran Akuntabilitas.
Selain itu, sudah menjadi kewajiban pimpinan organisasi untuk
mempertangungjawabkan, mempertanggunggugatkan dan menjelaskan kinerja dan
atau tindakannya kepada pihak-pihak yang mempunyai hak untuk meminta jawaban
serta penjelasan atas hasil seluruh tindakannya.
Pertanggungjawaban kinerja birokrasi pemerintah daerah dilaksanakan
berdasarkan dua perspektif. Dalam perspektif administrasi, kinerja birokrasi

LAPORAN KINERJA KABUPATEN BELITUNG TIMUR TAHUN 2022 2


BELITUNG TIMUR BANGKIT DAN BERDAYA

pemerintah daerah dipertangungjawabkan kepada Kepala Daerah dan Pemerintah


tingkat atasnya. Sedangkan dalam perspektif good governance, kinerja pemerintah
daerah dipertanggungjawabkan kepada stakeholders atau rakyat sebagai pemegang
kedaulatan tertinggi negara.
Dengan demikian, Laporan Kinerja Kabupaten Belitung Timur yang menjadi
laporan kemajuan penyelenggaraan pemerintahan Kabupaten Belitung Timur kepada
Presiden ini telah disusun dan dikembangkan sesuai peraturan yang berlaku. Realisasi
yang dilaporkan dalam laporan akuntabilitas kinerja ini merupakan hasil kegiatan Tahun
2022. Penyusunan Laporan Kinerja Tahun 2022 berpedoman kepada Peraturan Menteri
Nomor 53 Tahun 2014 tentang petunjuk teknis perjanjian kinerja, pelaporan kinerja dan
tata cara reviu atas laporan kinerja instansi pemerintah.Pelaksanaan penyusunan
Laporan Kinerja Pemerintah Kabupaten Belitung Timur Tahun 2022 dengan
memperhatikan kepada peraturan perundang-undangan yang melandasinya, yaitu :
1. Undang-Undang Nomor 28 Tahun 1999 tentang Penyelenggaraan Negara
Yang Bersih dan Bebas Korupsi, Kolusi dan Nepotisme;
2. Undang-undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 5);
3. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan
antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah;
4. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 244, Tambahan
Lembaran Republik Indonesia Negara Nomor 5587) sebagaimana telah
diubah dengan Peraturan Pengganti Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2014
tentang Perubahan Atas Undang-Undang Nomor 23 tentang Pemerintah
Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 246,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5589);
5. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 8 Tahun 2006 tentang
Pelaporan Keuangan dan Kinerja Instansi Pemerintah;
6. Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 29 Tahun 2014 tentang
Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah;
7. Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 18 Tahun 2020 tentang
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional Tahun 2020 – 2024;

LAPORAN KINERJA KABUPATEN BELITUNG TIMUR TAHUN 2022 3


BELITUNG TIMUR BANGKIT DAN BERDAYA

8. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 77 Tahun 2020 tentang Pedoman


Pengelolaan Keuangan Daerah sebagaimana telah diubah dengan Peraturan
Menteri Dalam Negeri Nomor 21 Tahun 2011 tentang Perubahan Kedua atas
Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman
Pengelolaan Keuangan Daerah;
9. Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi
Republik Indonesia Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis
Perjanjian Kinerja, Pelaporan kinerja dan Tata Cara Reviuatas Laporan Kinerja
Instansi Pemerintah;
10. Peraturan Daerah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung Nomor 14 Tahun 2017
Tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) Daerah Provinsi
Kepulauan Bangka Belitung Tahun 2017-2022;
11. Peraturan Daerah Kabupaten Belitung Timur Nomor 3 Tahun 2022 tentang
Pengelolaan Keuangan Daerah;
12. Peraturan Daerah Kabupaten Belitung Timur Nomor 3 Tahun 2019 tentang
Perubahan atas Peraturan Daerah Kabupaten Belitung Timur Nomor 11
Tahun 2016 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah
Kabupaten Belitung Timur Tahun 2016-2021 (Lembaran Daerah Kabupaten
Belitung Timur Tahun 2019 Nomor 3);
13. Peraturan Bupati Belitung Timur Nomor 40 Tahun 2021 tentang Indikator
Kinerja Utama Pemerintah Daerah Kabupaten Belitung Timur Tahun 2021 –
2026.

LAPORAN KINERJA KABUPATEN BELITUNG TIMUR TAHUN 2022 4


BELITUNG TIMUR BANGKIT DAN BERDAYA

1.2 Maksud dan Tujuan


Laporan Kinerja Kabupaten Belitung Timur merupakan suatu bentuk format
pertanggungjawaban dan pertanggunggugatan yang berisi informasi pengukuran kinerja,
yang menggambarkan apakah Pemerintah Daerah berhasil atau gagal dalam mencapai
visi dan misi Kepala Daerah yang berdampak pada progres tercapainya kesejahteraan
masyarakat di Kabupaten Belitung Timur. Secara umum Laporan Kinerja ini bermanfaat
untuk :
1. Meningkatkan akuntabilitas Instansi
2. Umpan balik peningkatan kinerja instansi pemerintah
3. Meningkatkan perencanaan di segala bidang (baik program maupun sumber daya
organisasi/instansi)
4. Meningkatkan kredibilitas instansi di mata instansi yang lebih tinggi
5. Meningkatkan kepercayaan masyarakat.
6. Mengetahui dan menilai keberhasilan dan kegagalan dalam melaksanakan tugas
dan tanggungjawab instansi
7. Mendorong instansi pemerintah untuk menyelenggarakan tugas umum
pemerintahan dan pembangunan secara baik
8. Menjadikan instansi pemerintah yang akuntabel, efektif, efisien dan responsif
terhadap aspirasi masyarakat.

LAPORAN KINERJA KABUPATEN BELITUNG TIMUR TAHUN 2022 5


BELITUNG TIMUR BANGKIT DAN BERDAYA

1.3 Ruang Lingkup


Ruang lingkup Laporan Kinerja Kabupaten Belitung Timur Tahun 2021 adalah :
1. Uraian singkat tentang Gambaran Umum Daerah;
2. Rencana dan target kinerja yang ditetapkan;
3. Pengukuran kinerja;
4. Evaluasi dan analisis kinerja untuk setiap sasaran strategis atau hasil
program/kegiatan dan kondisi terakhir yang seharusnya terwujud. Analisis ini juga
mencakup atas efisiensi penggunaan sumber daya.
1.4 Gambaran Umum
1.4.1 Wilayah Administratif

Sumber : BPS Belitung Timur dalam Angka 2022

Secara geografis Kabupaten Belitung Timur terletak pada 107045’ sampai


108018’ Bujur Timur dan 02030’ Lintang Selatan sampai 03015’ Lintang Selatan.
Kabupaten Belitung Timur terletak di Pulau Belitung, tepatnya bagian sebelah timur
Pulau Belitung dan merupakan bagian dari Propinsi Kepulauan Bangka Belitung.

Secara Geografis Belitung Timur berbatasan dengan :

- di sebelah Utara berbatasan dengan Laut Cina Selatan


- di sebelah Selatan berbatasan dengan Laut Jawa,
- di sebelah Barat berbatasan dengan Kabupaten Belitung dan
- di sebelah Timur berbatasan dengan Selat Karimata.
LAPORAN KINERJA KABUPATEN BELITUNG TIMUR TAHUN 2022 6
BELITUNG TIMUR BANGKIT DAN BERDAYA

Luas wilayah Kabupaten Belitung Timur yang berupa daratan sebesar 2.506,91
km2 dibagi menjadi tujuh wilayah Kecamatan yaitu Kecamatan Dendang, Kecamatan
Simpang Pesak, Simpang Renggiang, Gantung, Damar, Manggar, dan Kelapa Kampit,
serta terbagi menjadi 39 (tiga puluh sembilan) Desa didalamnya. Pusat
pemerintahan berada di Kecamatan Manggar dengan luas 229 km2.

1.4.2 Kependudukkan
1.4.2.1 Jumlah dan Sebaran/Distribusi Penduduk

Kondisi terakhir pada Tahun 2022 jumlah penduduk di Kabupaten Belitung


Timur dapat diukur sesuai data yang dikeluarkan oleh Dinas Kependudukan dan
Pencatatan Sipil Kabupaten Belitung Timur sebanyak 129.196 jiwa yang menghuni luas
wilayah 2.506,9 km2, sehingga kepadatan penduduk di Kabupaten Belitung Timur
tercatat sebesar 51,54 jiwa/km2. Untuk data detail dapat disajikan sebagai berikut:

Tabel 1.1
Jumlah Penduduk dan Kepadatan Penduduk
Kabupaten Belitung Timur Tahun 2022
NO. LUAS JUMLAH KEPADATAN
KECAMATAN WILAYAH PENDUDUK PENDUDUK
(km2) (jiwa/ km2)
1 Manggar 229,00 39.812 173.85
2 Gantung 546,30 29.719 54.40
3 Dendang 362,20 10.798 44.38
4 Kelapa Kampit 498,50 19.204 38.52
5 Damar 236,90 13.434 56.71
6 Simpang Renggiang 390,70 7.634 19.54
7 Simpang Pesak 243,30 8.595 23.73
Jumlah 2.506,9 129.196 51.54
Sumber : Database Kementrian Dalam Negeri Tahun 2022 Semester II

1.4.2.2 Komposisi Penduduk Menurut Struktur Usia

Struktur penduduk menurut kelompok umur di Kabupaten


Belitung Timur di dominasi oleh penduduk usia produktif (15 – 64
tahun) dengan porsi sebesar 69,80% disusul dengan usia muda (0 – 14
tahun) sebesar 24,47% dan usia tua (65+) sebesar 5.73%. Untuk lebih
jelasnya dapat dilihat pada tabel berikut ini :

LAPORAN KINERJA KABUPATEN BELITUNG TIMUR TAHUN 2022 7


BELITUNG TIMUR BANGKIT DAN BERDAYA

Tabel 1.3
Rekapitulasi Jumlah Penduduk Bedasarkan Kelompok
Umur dan Jenis Kelamin

No. Kelompok Umur Laki – Laki Perempuan Jumlah

2022 2022 2022

1 0-4 3.802 3.593 7.395

2 5–9 5.395 5.030 10.425

3 10 – 14 5.878 5.480 11.358

4 15 - 19 5.014 4.893 9.911

5 20 - 24 5.598 5.276 10.874

6 25 - 29 4.917 4.691 9.608

7 30 - 34 4.789 4.473 9.262

8 35 – 39 5.012 4.653 9.665

9 40 - 44 5.989 5.657 11.646

10 45 - 49 5.346 4.709 10.055

11 50 - 54 4.463 3.876 8.339

12 55 -59 3.299 2.991 6.290

13 60 -64 2.476 2.501 4.977

14 65 -69 1.869 2.057 3.926

15 70 – 74 1.266 1.450 2.716

16 75 + 1.145 1.604 2.749

TOTAL 66.262 62.934 129.196


Sumber : Database Kementrian Dalam Negeri RI Semester II tahun 2022

1.4.2.3 Jumlah Penduduk Menurut Tingkat Pendidikan


Tingkat Pendidikan adalah salah satu faktor yang menentukan kualitas
sumber daya manusia disebuah daerah. Di Kabupaten Belitung Timur jumlah
penduduk dengan tingkat pendidikan SD/sederajat yang paling tinggi, hal ini
sejalan dengan tingginya jumlah penduduk di usia 5 – 15 tahun.

LAPORAN KINERJA KABUPATEN BELITUNG TIMUR TAHUN 2022 8


BELITUNG TIMUR BANGKIT DAN BERDAYA

Tabel 1.5
Rekapitulasi Data Penduduk Bedasarkan Pendidikan dan Jenis Kelamin
Pendidikan Terakhir Laki – Laki Perempuan Jumlah
Penduduk
Tidak/Belum Sekolah 14.497 13.608 28.105
Belum Tamat SD/Sederajat 10.827 10.116 20.943
Tamat SD/Sederajat 17.033 17.123 34.156
SLTP/Sederajat 9.334 8.482 17.816
SLTA/Sederajat 11.826 10.049 21.875
Diploma I/II 254 524 778
Akademi/Diploma 698 951 1.649
III/Sarjana Muda
Diploma IV/Strata I 1.717 2.031 3.748
Strata II 74 47 121
Strata III 2 3 5
TOTAL 66.262 62.934 129.196
Sumber : Database Kementrian Dalam Negeri RI Semester II tahun 2022

1.4.2.4 Mobilitas Penduduk


Mobilitas penduduk adalah gerak atau perpindahan penduduk dari
suatu wilayah (geografis) ke wilayah lain dalam jangka waktu tertentu.
Perpindahan penduduk tidak terjadi tanpa konsekuensi. Beberapa
konsekuansi yang muncul diantaranya pertumbuhan ekonomi, kemiskinan,
kepadatan penduduk dan kriminalitas.
Berdasarkan hasil perhitungan, angka Migrasi Neto Kabupaten
Belitung Timur pada tahun 2022 adalah sebesar 36,39 yang berarti terjadi
Migrasi Neto Positif. Artinya bahwa jumlah penduduk yang pindah masuk
ke Kabupaten Belitung Timur lebih besar dari pada jumlah penduduk yang
pindah ke luar dari Kabupaten Belitung Timur. Migrasi Neto Positif akan
berpengaruh menambah jumlah penduduk Kabupaten Belitung Timur.

LAPORAN KINERJA KABUPATEN BELITUNG TIMUR TAHUN 2022 9


BELITUNG TIMUR BANGKIT DAN BERDAYA

Tabel 1.5
Jumlah Migrasi Neto Menurut Kecamatan Tahun 2022
WILAYAH Jumlah Jumlah Jumlah Selisih Angka
Penduduk Migrasi Migrasi Migrasi Migrasi
Pertengahan Masuk Keluar Netto
Tahun 2022
Manggar 39.812 1334 1214 120 3,01
Gantung 29.719 1319 732 587 19,75
Dendang 10.798 273 264 9 0,83
Kelapa Kampit 19.204 550 481 69 3,59
Damar 13.434 393 275 118 8.78
Simpang Renggiang 7.634 162 149 13 1,70
Simpang Pesak 8.595 197 208 -11 -1,27
Kab. Belitung Timur 129.196 4.228 3.323 905 36,39
Sumber : : Database Kementrian Dalam Negeri RI Semester II tahun 2022

Pada Tabel diatas dapat dilihat bahwa selisih antara migrasi keluar dari
Kabupaten Belitung Timur dan migrasi masuk ke Kabupaten Belitung Timur
pada tahun 2022 adalah sebanyak 905 jiwa.

1.4.3 Pertumbuhan Ekonomi Kabupaten Belitung Timur


Nilai Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) atas dasar harga berlaku
(ADHB) Tahun 2022 mengalami peningkatan mencapai 5.93 Triliun rupiah.
Angka tersebut naik dari 5.71 Triliun rupiah pada tahun 2021. Hal tersebut
menunjukkan bahwa selama tahun 2022 terjadi peningkatan pertumbuhan
ekonomi sebesar 3,80 persen. Berdasarkan PBDRB menurut lapangan usaha
atas harga berlaku, struktur perekonomian Kabupaten Belitung Timur (2021-
2026) didominasi oleh 3 kategori lapangan usaha diantaranya : pertanian,
kehutanan, dan perikanan, industri pengolahan dan kategori pertambangan
dan penggalian. Hal ini dapat dilihat dari peranan masing - masing kategori
lapangan usaha terhadap pembentukan PDRB Kabupaten Belitung Timur.
Peranan terbesar dalam pembentukan PDRB Kabupaten Belitung Timur pada
Tahun 2022 dihasilkan oleh kategori lapangan usaha pertanian, kehutanan dan
perikanan yaitu mencapai 24,99 persen (nilai ini menurun dari tahun 2021

LAPORAN KINERJA KABUPATEN BELITUNG TIMUR TAHUN 2022 10


BELITUNG TIMUR BANGKIT DAN BERDAYA

yaitu 25,40%). Selanjutnya kategori lapangan usaha industry pengolahan pada


tahun 2022 meningkat menjadi 23.73 persen (meningkat dari 21,87 persen
ditahun 2021), Disusul oleh kategori lapangan usaha Pertambangan dan
Penggalian sebesar 13,35 persen pada tahun 2022 (menurun dari 14,96 persen
di tahun 2021).

Sumber : BPS Belitung Timur (Kabupaten Belitung Timur dalam angka Tahun 2023)

1.4.4 Indeks Pembangunan Manusia


Pembangunan Manusia merupakan suatu proses untuk memperbanyak
pilihan yang dimiliki manusia. Diantara berbagai pilihan tersebut, pilihan yang
terpenting adalah untuk berumur panjang dan sehat, untuk berilmu
pengetahuan dan mempunyai akses terhadap sumber daya yang
dibutuhkan agar dapat hidup secara layak. Pilihan lain yang tak kalah
pentingnya adalah kebebasan berpolitik, jaminan atas hak asasi dan harga
diri. Dengan demikian, pembangunan manusia tidak hanya memperhatikan
peningkatan kemampuan manusia, seperti meningkatkan kesehatan dan
pendidikan, tetapi pembangunan manusia juga mementingkan apa yang bisa
dilakukan oleh manusia dengan kemampuan yang dimilikinya. Dengan kata
lain pembangunan manusia merupakan model pembangunan yang bertujuan
untuk memperluas peluang penduduk agar dapat hidup layak.
Tujuan tersebut dapat dicapai jika setiap orang memperoleh peluang

LAPORAN KINERJA KABUPATEN BELITUNG TIMUR TAHUN 2022 11


BELITUNG TIMUR BANGKIT DAN BERDAYA

seluas - luasnya untuk hidup sehat dan kemungkinan umur panjang,


berpendidikan dan berketerampilan, serta mempunyai akses terhadap sumber
daya yang dibutuhkan agar dapat hidup secara layak. Agar semua konsep yang
luas dan menyeluruh yang merangkum kisaran luas potensi manusia mulai dari
kesehatan dan gizi, pendidikan sampai kebebasan demokratis dan kualitas
hidup yang disebut pembangunan manusia tersebut dapat diterjemahkan
ke dalam pembuatan kebijakan, pembangunan manusia harus dapat dipantau
dan diukur dengan mudah yang diterjemahkan ke dalam data statistic Level
IPM Kabupaten Belitung Timur Tahun 2022.
Indikator lain yang biasa digunakan untuk melihat perbandingan antar
Kabupaten/Kota adalah Indeks Pembangunan manusia (IPM). Capaian Indeks
Pembangunan Manusia kabupaten Belitung Timur pada Tahun 2019 sebesar
70,84 poin. Capaian ini termasuk klasiikasi tinggi (70≤IPM<80). IPM
Kabupaten Belitung Timur Tahun 2020 tumbuh sebesar 0,32% dari tahun
sebelumnya yaitu 70,92. Kabupaten Belitung Timur menjadi salah satu dari
lima Kabupaten/Kota di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung yang memiliki
kategori IPM tinggi Empat Kabupaten/Kota lainnya yaitu Pangkal Pinang,
Bangka, Belitung dan Bangka Tengah.

klasifikasi Capaian IPM


Sangat Tinggi IPM ≥ 80
Tinggi 70 ≤ IPM < 80
Sedang Rendah 60 ≤ IPM < 70
Rendah IPM < 60

LAPORAN KINERJA KABUPATEN BELITUNG TIMUR TAHUN 2022 12


BELITUNG TIMUR BANGKIT DAN BERDAYA

Indeks Pembangunan Manusia Tahun 2019 - 2022

Sumber Statistik Daerah Kabupaten Belitung Timur 2023


Unsur Pembentuk IPM berasal dari tiga dimensi yaitu dimensi angka
harapan hidup saat lahir, Dimensi rata –rata lama sekolah dan harapan lama
sekolah dan dimensi harapan hidup layak. Pada dimensi pertama diketahui
bahwa Umur Harapan Hidup (UHH) saat lahir Kabupaten Belitung Timur Tahun
2022 sebesar 72,33 Tahun artinya Bayi yang lahir Tahun 2022, rata - rata
memiliki harapan hidup sampai dengan 72,03 tahun.

Selanjutnya dari Dimensi Pengetahuan diperoleh harapan lama sekolah


(HLS) dan rata - rata lama sekolah (RLS). HLS tahun 2022 sebesar 11.65 tahun
yang artinya anak – anak usia sekolah (7 tahun) memiliki peluang untuk
menamatkan pendidikan hingga kelas 2 SMA atau kelas 3 SMA sederajat.
Sementara itu RLS tahun 2022 sebesar 8,67 tahun yang artinya rata – rata
penduduk di Belitung Timur usia 15 tahun keatas telah mengenyam pendidikan
hingga kelas VIII atau IX tingkat SMP sederajat.

Sementara itu pada dimensi standar hidup layak dapat dilihat dari
pengeluaran per kapita. Pengeluaran per kapita Belitung Timur menjadi 12.357
juta rupiah per tahun di tahun 2022, artinya pengeluaran per kapita Kabupaten
Belitung timur meningkat dari 11.760 juta rupiah per tahun di Tahun 2021.

LAPORAN KINERJA KABUPATEN BELITUNG TIMUR TAHUN 2022 13


BELITUNG TIMUR BANGKIT DAN BERDAYA

Tabel 1.8
Rata - rata lama sekolah Kabupaten Belitung Timur

No. Tahun Rata – Rata Lama Sekolah


1 2010 6,96
2 2011 7,24
3 2012 7,51
4 2013 7,83
5 2014 7,89
6 2015 7,91
7 2016 7,95
8 2017 8,00
9 2018 8,14
10 2019 8,15
11 2020 8,22
12 2021 8,47
13 2022 8,67
Sumber : Badan Pusat Statistik Kabupaten Belitung Timur Tahun 2023

1.4.5 Struktur Organisasi

Tahun 2022 Pemerintah Kabupaten Belitung Timur tidak mengalami


penambahan perangkat daerah tetapi berdasarkan Peraturan Daerah
Kabupaten Belitung Timur Nomor 3 tahun 2020 tentang perubahan kedua atas
peraturan daerah Kabupaten Belitung Timur Nomor 10 Tahun 2016 tentang
Pembentukan dan Susunan Perangkat Daerah Kabupaten Belitung Timur yang
menjelaskan urusan Kesatuan Bangsa dan Politik. Bahwa dengan
diundangkannya Peraturan Menteri Nomor 11 Tahun 2019 tentang Perangkat
Daerah yang menyelenggarakan urusan Kesatuan Bangsa dan Politik maka
Pemerintah Kabupaten Belitung Timur segera melaksanakan amanat untuk
menyesuaikan nomenklatur perangkat daerah yang menyelenggarakan urusan
kesatuan bangsa dan politik dari semula Kantor Kesatuan Bangsa dan Politik
menjadi Badan Kesatuan Bangsa dan Politik.

LAPORAN KINERJA KABUPATEN BELITUNG TIMUR TAHUN 2022 14


BELITUNG TIMUR BANGKIT DAN BERDAYA

Tabel 1.9
Susunan Organisasi Perangkat Daerah
Pemerintah Kabupaten Belitung Timur

BUPATI

WAKIL BUPATI
SEKRETARIAT SEKRETARIAT
STAF AHLI
DAERAH DPRD

DINAS BADAN DAERAH INSPEKTORAT


DAERAH
1. Dinas Pendidikan; BADAN PERENCANAAN
2. Dinas Kesehatan, Pengendalian Penduduk PEMBANGUNAN, KECAMATAN
dan Keluarga Berencana; PENELITIAN DAN
3. Dinas Sosial, Pemberdayaan Masyarakat PENGEMBANGAN
dan Desa
DAERAH
4. Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan
Ruang;
BADAN PENGELOLAAN DESA
5. Satuan Polisi Pamong Praja
6. Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan KEUANGAN DAN
Permukiman; PENDAPATAN DAERAH
7. Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil;
8. Dinas Perhubungan; BADAN KEPEGAWAIAN
9. Dinas Komunikasi dan Informatika; DAN PENGEMBANGAN
10. Dinas Tenaga Kerja, Koperasi, Usaha Kecil SUMBER DAYA
dan Menengah; MANUSIA
11. Dinas Lingkungan Hidup;
12. Dinas Pertanian dan Pangan; BADAN
13. Dinas Kebudayaan dan Pariwisata; PENANGGULANGAN
14. Dinas Perikanan;
BENCANA DAN DAERAH
15. Dinas Kepemudaan dan Olahraga;
16. Dinas Penanaman Modal, Pelayanan
Terpadu Satu Pintu dan Perdagangan; BADAN KESATUAN
17. Dinas Perpustakaan. BANGSA DAN POLITIK

LAPORAN KINERJA KABUPATEN BELITUNG TIMUR TAHUN 2022 15


BELITUNG TIMUR BANGKIT DAN BERDAYA

1.4.6 Kondisi Kepegawaian Daerah

Birokrasi sebagai front liner akan selalu berkaitan dengan pembinaan


sumber daya manusia dalam pemerintahan dan karenanya akan timbul
pergeseran paradigma dalam pelayanan publik yang secara otomatis
menciptakan perubaan sistem dalam hukum kepegawaian meliputi penataan
kelembagaan birokrasi pemerintahan, sistem, dan penataan manajemen
kepegawaian.

Berdasarkan Undang-undang Republik Indonesia Nomor 5 Tahun 2014


Tentang Aparatur Sipil Negara yang selanjutnya disingkat ASN adalah profesi
bagi pegawai negeri sipil dan pegawai pemerintah dengan perjanjian kerja yang
bekerja pada instansi pemerintah. Pegawai Aparatur Sipil selanjutnya disebut
Pegawai ASN adalah pegawai negeri sipil dan pegawai pemerintah dengan
perjanjian kerja yang diangkat oleh pejabat pembina kepegawaian dan diserahi
tugas dalam suatu jabatan pemerintahan atau diserahi tugas negara lainnya
dan digaji berdasarkan peraturan perundang-undangan.

Dalam Reformasi Birokrasi sekarang ini, sumber daya manusia yaitu


Pegawai Negeri Sipil adalah hal yang tak kalah pentingnya. Dengan manajemen
kepegawaian yang baik diharapkan diperoleh aparatur pemerintah daerah
yang profesional, sehingga efisiensi dan efektifitas pelaksanaan tugas pokok
dan fungsi dari masing- masing SKPD dapat dicapai. Adapun Total PNS di
Kabupaten Belitung Timur per 31 Desember 2022 adalah sebanyak 2.713
orang, dengan rincian sebagai berikut:

Tabel 1.10
Jumlah PNS per OPD di Lingkungan Pemkab Belitung Timur Desember 2022
PNS
No. Nama OPD Berdasarkan Jumlah
Jenis Kelamin
Pria Wanita
1 Sekretariat Daerah 50 38 88
2 Sekretariat DPRD 16 8 24

LAPORAN KINERJA KABUPATEN BELITUNG TIMUR TAHUN 2022 16


BELITUNG TIMUR BANGKIT DAN BERDAYA

3 Inspektorat 26 23 49

4 BKPSDM 17 12 29
5 Badan Perencanaan Pembangunan, Penelitian 20 15 35
dan Pengembangan Daerah
6 Badan Pengelolaan Keuangan dan Pendapatan 28 17 45
Daerah
7 Dinas Pendidikan 27 17 44
8 Dinas Kesehatan, PPKB 25 36 61
9 Dinas Perikanan 17 12 29
10 Dinas Lingkungan Hidup 22 10 32
11 Dinas Tenaga Kerja, Koperasi, Usaha kecil dan 11 16 27
Menengah
12 Dinas Kebudayaan dan Pariwisata 16 8 24
13 Dinas Perpustakaan 18 9 27
14 Dinas Kepemudaan dan Olahraga 23 1 24
15 Dinas Komunikasi dan Informatika 23 10 33
16 Dinas Penanaman Modal, Pelayanan Terpadu 18 14 32
Satu Pintu dan Perdagangan
17 Dinas Pertanian dan Pangan 32 25 57
18 Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil 11 10 21
19 Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Tata 25 10 35
Ruang
20 Dinas Perumahan Rakyat dan kawasan 11 4 15
Permukiman
21 Dinas Sosial, Pemberdayaan masyarakat dan 14 16 30
Desa
22 Dinas Perhubungan 15 6 21
23 Satuan Polisi Pamong Praja 26 1 27
24 Badan Kesatuan Bangsa dan Politik 9 1 10
25 Kecamatan Manggar 7 7 14
26 Kecamatan Gantung 11 2 13
27 Kecamatan Dendang 12 1 13
28 Kecamatan kelapa kampit 12 6 18
29 Kecamatan Damar 12 4 16

LAPORAN KINERJA KABUPATEN BELITUNG TIMUR TAHUN 2022 17


BELITUNG TIMUR BANGKIT DAN BERDAYA

30 Kecamatan Simpang Renggiang 10 2 12


31 Kecamatan Simpang Pesak 6 6 12
32 Badan Penanggulangan Bencana Daerah 7 3 10
33 UPT Rumah Sakit Umum Daerah 82 162 244
34 UPT Puskesmas Manggar 9 44 53
35 UPT Puskesmas Gantung 14 44 58
36 UPT Puskesmas Kelapa Kampit 12 54 66
37 UPT Puskesmas Mengkubang 10 43 53
38 UPT Puskesmas Simpang Pesak 17 29 46
39 UPT Puskesmas Renggiang 6 27 33
40 UPT Puskesmas Dendang 14 23 37
41 TK, SD & SMP 371 825 1196
JUMLAH 1112 1601 2713
Sumber : BKPSDM Kabupaten Belitung Timur Tahun 2022

LAPORAN KINERJA KABUPATEN BELITUNG TIMUR TAHUN 2022 18


BELITUNG TIMUR BANGKIT DAN BERDAYA

2.1 RINGKASAN RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD)


KABUPATEN BELITUNG TIMUR TAHUN 2021 – 2026
Perencanaan Pembangunan merupakan suatu proses yang berkesinambungan
dan melibatkan berbagai pemangku kepentingan untuk menentukan tindakan yang tepat
melalui urutan prioritas dengan memperhitungkan sumber daya yang tersedia demi
meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Dalam Permendagri No. 86 Tahun 2017
disebutkan bahwa perencanaan perlu dilakukan unuk mewujudkan pembangunan dalam
rangka peningkatan dan pemerataan pendapatan masyarakat, kesempatan kerja,
lapangan berusaha, meningkatkan akses dan meningkatkan kualitas layanan publik serta
daya saing. Oleh karena itu, perencanaan pembangunan sangat penting untuk
menentukan arah perkembangan dan juga signifikan perannya dalam pencapaian tujuan
pembangunan daerah.
Perencanaan Pembangunan Kabupaten Belitung Timur juga merupakan bagian
dari pembangunan nasional sehingga penyusunan Rencana Pembangunan Jangka
Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Belitung Timur Tahun 2021-2026 turut
memperhatikan arahan yang tertera dalam RPJMD Provinsi Kepulauan Bangka Belitung
Tahun 2017 – 2022, Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) Tahun
2020 – 2024 serta memperhatikan arah kebijakan nasional seperti Peraturan Presiden
Nomor : 59 Tahun 2017 tentang pelaksanaan pencapaian tujuan pembangunan
LAPORAN KINERJA KABUPATEN BELITUNG TIMUR TAHUN 2022 19
BELITUNG TIMUR BANGKIT DAN BERDAYA

berkelanjutan. Pemilihan Bupati dan Wakil Bupati Belitung Timur Tahun 2021 – 2024
merupakan salah satu dasar bagi Pemerintah Daerah untuk menyusun kembali RPJMD
sebagai landasan dalam melaksanakan pembangunan dan pengembangan Kabupaten
Belitung Timur untuk lima tahun yang akan datang dengan turut memperhatikan dan
mempertimbangkan dinamika yang ada.

2.1.1 Visi dan Misi Kabupaten Belitung Timur


Rencana pembangunan jangka menengah daerah kabupaten Belitung Timur
Tahun 2021 – 2026 disusun dengan maksud memberikan arah dan pedoman bagi seluruh
pemangku kepentingan baik pemerintah daerah, masyarakat maupun dunia usaha dalam
membangun kesepahaman, kesepakatan, maupun komitmen bersama guna mewujudkan
visi dan misi pembangunan Kabupaten Belitung Timur secara konsisten dan
berkesinambungan. Penjabaran visi dan misi Bupati dan akil Bupati Belitung Timur terpilih
menjadi visi pembangunan yang menggambarkan arah pembangunan atau kondisi masa
depan daerah yang ingin dicapai setidaknya dalam kurun waktu lima tahun kedepan.
RPJMD Kabupaten Belitung Timur Tahun 2021 – 2026 adalah tahapan Pembangunan
Periode Keempat atau terakhir dari RPJPD Belitung Timur Tahun 2005 – 2025 sehingga
menjadi penting karena berpengaruh terhadap pencapaian target akhir pembangunan
sesuai RPJPD.

LAPORAN KINERJA KABUPATEN BELITUNG TIMUR TAHUN 2022 20


BELITUNG TIMUR BANGKIT DAN BERDAYA

Visi Pembangunan Kabupaten Belitung Timur Tahun 2021 – 2026 berdasarkan


Visi Bupati dan Wakil Bupati Belitung Timur terpilih adalah sebagai berikut :

BELITUNG TIMUR BANGKIT DAN BERDAYA

Bangkit diartikan suatu perubahan keadaan yang dapat berarti bangun,


timbul/terbit atau mulai sedangkan Berdaya merupakan suatu perubahan yang dapat
berarti kekuatan, berkemampuan, bertenaga atau mempunyai akal. Visi tersebut
mengandung makna bahwa selama lima tahun mendatang diharapkan terjadi perubahan
situasi dan kondisi di kabupaten Belitung Timur dari kondisi stagnan mengarah pada
kondisi yang lebih dinamis, terbangun dari kondisi lemah menjadi kuat, dari kondisi lesu
menjadi bersemangat dengan menggunakan segala tenaga, akal, dan upaya. Hal ini tidak
lain untuk mewujudkan Kabupaten Belitung Timur yang lebih maju dan dan berdaya saing
pada tingkat regional maupun rasional.
Misi merupakan penjabaran dari visi pembangunan yang berisi rumusan
umum mengenai upaya – upaya yang dilaksanakan untuk mendukung pencapaian visi.
Misi mengarahkan sekaligus membatasi proses pencapaian tujuan pembangunan yang
diterjemahkan dalam berbagai strategi dan arah kebijakan sebagai acuan dalam
perumusan perencanaan agar sesuai dan sejalan untuk pencapaian visi pembangunan
Kabupaten Belitung Timur.
Rumusan misi sesuai visi rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah
Kabupaten Belitung Timur Tahun 2021 – 2026 adalah sebagai berikut :
1. Membenahi manajemen penyelenggaraan ketatapemerintahan pemerintah
Kabupaten Belitung Timur agar berjalan sesuai dengan asas umum penyelenggaraan
pemerintahan yang baik.
Tata pemerintahan yang baik (good governance) diperlukan untuk membentuk
jalannya pemerintahan daerah yang selalu mengedepankan keinginan masyarakat,
kemandirian, pembangunan berkelanjutan juga keadilan sosial dalam masyarakat.
Tata kelola pemerintahan yang baik dan bersih akan memberikan pengaruh positif
terhadap kelancaran pelaksanaan pembangunan. Sedangkan prinsip pemerintah yang
bersih (Clean Government) berperan dalam meningkatkan transparansi serta
menekan penyalahgunaan wewenang pemerintahan.
Pelaksanaan Pelayanan Publik yang merupakan kewajiban bagi Pemerintah terhadap

LAPORAN KINERJA KABUPATEN BELITUNG TIMUR TAHUN 2022 21


BELITUNG TIMUR BANGKIT DAN BERDAYA

masyarakat berjalan seiring perkembangan teknologi informasi. Hal ini menjadi


tantangan bagi pemerintah dearah Kabupaten Belitung Timur untuk terus melakukan
adaptasi berupa peningkatan kualitas layanan dan juga kinerjanya. Berkaitan dengan
pembenahan manajemen ketatapemerintahan adalah kebutuhan akan manajemen
kelembagaan dan juga sumber daya aparatur yang efisien. Nantinya, sistem
kelembagaan manajemen aparatur yang tepat dan efisien akan tercermin dalam
bentuk peningkatan efektifitas dalam pelaksanaan tugas fungsi tiap organisasi
pemerintah daerah dan juga profesionalisme aparatur di Kabupaten Belitung Timur.
2. Pemberdayaan ekonomi masyarakat untuk menciptakan wirausahawan daerah
yang mandiri dan untuk perluasan kesempatan kerja
Pembangunan ekonomi Kabupaten Belitung Timur lima tahun mendatang
diprioritaskan pada pemberdayaan ekonomi masyarakat dalam rangka mendorong
lahirnya wirausahawan – wirausahawan baru serta memperluas kesempatan kerja.
Melalui penciptaan wirausahawan baru dan perluasan kesempatan kerja tersebut
diharapkan dapat mengurangi angka pengangguran di Kabupaten Belitung Timur serta
memperkuat perekonomian lokal. Di sisi lain, terdapat beberapa kondisi yang harus
diperbaiki untuk mencapai pemberdayaan ekonomi masyarakat yang berdampak bagi
pembangunan ekonomi daerah tersebut salah satunya adalah kualitas tenaga kerja.
Seorang wirausahawan dituntut untuk memiliki ide – ide dan inovasi – inovasi agar
dapat bertahan sehingga pembangunan ekonomi yang dilakukan di Kabupaten
Belitung Timur harus dapat mengakomodasi kondisi – kondisi tersebut.
3. Pemenuhan kebutuhan dasar masyarakat pemerintah Kabupaten Belitung Timur
melalui sinergitas kebijakan penanggulangan dan pengentasan kemiskinan
Pembangunan Kabupaten Belitung Timur lima tahun mendatang diprioritaskan pada
pemenuhan kebutuhan dasar masyarakat dalam bidang pendidikan, kesehatan, serta
pemenuhan layanan infrastruktur yang layak dan dapat diakses secara luas oleh
seluruh masyarakat dengan tujuan meningkatkan kehidupan masyarakat yang lebih
sejahtera dan berkualitas. Pembangunan ke depan harus mengarah pada penciptaan
pertumbuhan yang inklusif memberikan akses luas dan merata kepada seluruh lapisan
masyarakat atas berbagai fasilitas pembangunan. Pembangunan harus dapat
memberikan kontribusi yang signifikan bagi upaya peningkatan dan pemerataan
kesejahteraan masyarakat.

LAPORAN KINERJA KABUPATEN BELITUNG TIMUR TAHUN 2022 22


BELITUNG TIMUR BANGKIT DAN BERDAYA

Dalam persoalan kemiskinan di Belitung Timur pembangunan kedepan diarahkan


pada pemberdayaan masyarakat untuk meningkatkan kemandirian dan keberdayaan
masyarakat serta sinergitas kebijakan penanggulangan dan pengentasan kemiskinan
seluruh pemangku kepentingan.
2.1.2 Tujuan dan Sasaran
Tujuan dan sasaran merupakan turunan atau penjabaran secara operasional
yang akan berjalan selaras dalam mencapai visi dan misi yang telah ditetapkan.
Penjabaran ini nantinya akan menjadi penghubung dalam perencanaan dan pelaksanaan
pembangunan yang dituangkan dalam bentuk strategi dana arah kebijakan daerah.
Tujuan adalah pernyataan pernyataan tentang hal – hal yang perlu dilakukan untuk
mencapai sebuah visi, melaksanakan misi dengan menjawab isu strategis dan
permasalahan pembangunan daerah.
Secara alur, visi dan misi Bupati dan Wakil Bupati untuk periode lima tahun
akan menjadi landasan serta dijabarkan kedalam sebuah tujuan untuk dioperasionalkan
lewat program – program penyelenggaraan pemerintah. Oleh Karena itu tercapainya
tujuan dianggap sebagai impact keberhasilan dan tercapainya program – program yang
ditetapkan. Rumusan tujuan berdasarkan visi dan misi berdasarkan RPJMD kabupaten
Belitung Timur Tahun 2021 – 2026 adalah sebagai berikut :
Tujuan 1 : Terwujudnya tata kelola yang baik dan pemerintahan yang bersih

Merupakan tujuan dari misi pertama yaitu :

 Membenahi manajemen penyelenggaraan ketatapemerintahan


pemerintah Kabupaten Belitung Timur agar berjalan sesuai dengan asas
umum penyelenggaraan pemerintahan yang baik.
 Peningkatan kualitas sesuai dengan standar yang berlaku dan juga
pemanfaatan teknologi informasi didalamnya.
 Peningkatan kinerja dan koordinasi antar pemangku kepentingan juga
mengambil peran penting dalam upaya pembenahan penyelenggaraan
ketatapemerintahan.

Tujuan 2 : Terwujudnya pelayanan publik yang efektif dan efisien

LAPORAN KINERJA KABUPATEN BELITUNG TIMUR TAHUN 2022 23


BELITUNG TIMUR BANGKIT DAN BERDAYA

 Membenahi manajemen penyelenggaraan ketatapemerintahan


pemerintah Kabupaten Belitung Timur agar berjalan sesuai dengan asas
umum penyelenggaraan pemerintahan yang baik.
 Peningkatan kualitas sesuai dengan standar yang berlaku dan juga
pemanfaatan teknologi informasi didalamnya.

Tujuan 3 : Terwujudnya kelembagaan dan manajemen sumber daya


aparatur yang Efisien
 Membenahi manajemen penyelenggaraan ketatapemerintahan
pemerintah Kabupaten Belitung Timur agar berjalan sesuai dengan asas
umum penyelenggaraan pemerintahan yang baik.
 Peningkatan integritas dan profesionalisme aparatur
 Organisasi Perangkat Daerah melaksanakan tugas dan fungsi secara
efektif

Tujuan 4 : Meningkatnya kesempatan kerja bagi masyarakat

 Melakukan upaya – upaya peningkatan kesempatan kerja di kabupaten


Belitung Timur
 Peningkatan kualitas kerja
 Perluasan pembukaan investasi daerah

Tujuan 5 : Meningkatnya perekonomian lokal

 Pengembangan sektor prioritas daerah


 Memajukan kelompok usaha mikro

Tujuan 6 : Meningkatnya pemerataan pemenuhan kebutuhan dasar bagi


seluruh Masyarakat

 Pemenuhan kebutuhan dasar pendidikan dan kesehatan yang adil dan


merata bagi seluruh masyarakat.
 Meningkatkan sumber daya manusia yang berkualitas dan berkapasitas
sehingga dapat memberikan kontribusi bagi kemajuan wilayah.

Tujuan 7 : Meningkatnya tingkat pelayanan sarana dan prasarana

 Meningkatnya kualitas sarana dan prasarana wilayah; dan

LAPORAN KINERJA KABUPATEN BELITUNG TIMUR TAHUN 2022 24


BELITUNG TIMUR BANGKIT DAN BERDAYA

 Meningkatnya kualitas lingkungan hidup

Tujuan 8 : meningkatnya kesejateraan masyarakat

 Pemenuhan kebutuhan dasar masyarakat diharapkan menurunkan


angka kemiskinan
 Terwujudnya pemerataan perlindungan dan jaminan social

Sasaran adalah hasil atau kondisi yang diharapkan dari tercapainya suatu
tujuan. Rumusan sasaran dari Kabupaten Belitung Timur Tahun 2021 – 2026 berdasarkan
misi dan tujuan adalah sebagai berikut :
Tujuan I : Terwujudnya tata kelola ya g baik dan pemerintahan yang
bersih.
Untuk mencapai tujuan tersebut, maka sasaran – sasaran yang perlu
diwujudkan yaitu :
 Meningkatnya kapasitas perencanaan, pengendalian dan evaluasi
pelaksanaan pembangunan daerah ;
 Meningkatnya kapasitas pengelolaan keuangan daerah ; dan
 Meningkatnya akuntabilitas kinerja pemerintah daerah.
Tujuan 2 : Terwujudnya pelayanan publik yang efektif dan efisien
 Meningkatnya kualitas penyelenggaraan pelayanan public;
 Terwujudnya pelayanan publik berbasis elektronik

Tujuan 3 : Terwujudnya kelembagaan dan manajemen sumber daya


aparatur yang efisien :

 Meningkatnya efektifitas kelembagaan pemerintah daerah ; dan


 Meningkatnya profesionalisme sumber daya aparatur

Tujuan 4 : Meningkatnya kesempatan kerja bagi masyarakat

 Meningkatnya kompetensi tenaga kerja ; dan


 Meningkatnya investasi.
Tujuan 5 : Meningkatnya perekonomian lokal
 Meningkatnya pertumbuhan ekonomi sektor unggulan; dan
 Meningkatnya daya saing daerah.

LAPORAN KINERJA KABUPATEN BELITUNG TIMUR TAHUN 2022 25


BELITUNG TIMUR BANGKIT DAN BERDAYA

Tujuan 6 : Meningkatnya pemerataan pemenuhan kebutuhan dasar


bagi seluruh masyarakat
 Meningkatnya akses dan kualitas pelayanan pendidikan ; dan
 Meningkatnya akses dan kualitas kesehatan masyarakat

Tujuan 7 : Meningkatnya tingkat pelayanan sarana dan prasarana

 Meningkatnya kualitas sarana dan prasarana wilayah ; dan


 Meningkatnya kualitas lingkungan hidup.

Tujuan 8 : Meningkatnya kesejahteraan masyarakat

 Menurunnya tingkat kemiskinan ; dan


 Terwujudnya pemerataan perlindungan dan jaminan sosial.

2.2 Perjanjian Kinerja Kabupaten Belitung Timur Tahun 2022

Perjanjian Kinerja mewujudkan komitmen penerima amanah dan kesepakatan antara


penerima dan pemberi amanah atas kinerja terukur tertentu berdasarkan tugas, fungsi dan
wewenang serta sumber daya yang tersedia.

Kinerja yang disepakati tidak dibatasi pada kinerja yang dihasilkan atas kegiatan tahun
bersangkutan, tetapi kinerja (outcome) yang seharusnya terwujud akibat kegiatan tahun-tahun
sebelumnya yang juga menjadi target kinerja. Perjanjian Kinerja menyajikan Indikator Kinerja
Utama (IKU) yang menggambarkan hasil-hasil yang utama dan kondisi yang seharusnya, tanpa
mengesampingkan indikator lain yang relevan.

LAPORAN KINERJA KABUPATEN BELITUNG TIMUR TAHUN 2022 26


BELITUNG TIMUR BANGKIT DAN BERDAYA

Penyusunan Perjanjian Kinerja Kabupaten Belitung Timur tahun 2022 mengacu pada
dokumen RPJMD Tahun 2021 - 2026, dokumen indikator kinerja utama Peraturan Bupati Belitung
Timur Nomor 40 Tahun 2021 tentang Indikator Kinerja Utama Pemerintah Daerah Kabupaten
Belitung Timur Tahun 2021 - 2026, dokumen Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Tahun
2021, dan dokumen Prioritas dan Plafon Anggaran Sementara (PPAS) Tahun 2021, serta dokumen
Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Tahun 2022. Tabel formulir Perjanjian Kinerja
Kabupaten Belitung Timur Tahun 2022 sebagaimana terlampir pada dokumen ini dalam Lampiran

Tabel 2.1
Tabel Perjanjian Kinerja PerubahanTahun 2022
Pemerintah Kabupaten Belitung Timur

NO SASARAN INDIKATOR TARGET


Misi 1: Membenahi manajemen penyelenggaraan ketatapemerintahan pemerintahan Kabupaten Belitung
Timur agar berjalan sesuai dengan asas umum penyelenggaraan pemerintahan yang baik.
Tujuan Terwujudnya tata kelola Indeks Reformasi 55 Nilai
1.1 yang baik dan pemerintahan Birokrasi
yang bersih
1.1.1 Meningkatnya kapasitas Indeks Perencanaan 68 Persen
perencanaan, pengendalian Evaluasi Kinerja Tinggi Status
dan evaluasi pelaksanaan Penyelenggaraan (T)
pembangunan daerah Pemerintah Daerah
(EKPPD)
1.1.2 Meningkatkan kapasitas Indeks Pengelolaan 76 Nilai
pengelolaan Keuangan Keuangan Daerah
Daerah
1.1.3 Meningkatnya akuntabilitas Nilai Sistem BB Nilai
kinerja Pemerintah Daerah Akuntabilitas Kinerja
Instansi Pemerintahan
(SAKIP)
Tujuan Terwujudnya pelayanan Indeks Pelayanan Publik 3,35 Nilai Indeks
1.2 publik yang efektif dan
efisien
1.2.1 Meningkatnya kualitas Indeks Kepatuhan 72,00 Nilai Kepatuhan
penyelenggaraan pelayanan Standar Pelayanan
publik Publik
1.2.2 Terwujudnya pelayanan Indeks Sistem 2,70 Angka Indeks
publik berbasis elektronik Pemerintahan Berbasis
Elektronik (SPBE)
Tujuan Terwujudnya kelembagaan Indeks Merit System 102,00 Nilai
1.3 dan manajemen sumber 100-400
daya aparatur yang efisien
1.3.1 Meningkatnya efektifitas Indeks Kelembagaan 74,00 Persen
kelembagaan Pemerintah
Daerah

LAPORAN KINERJA KABUPATEN BELITUNG TIMUR TAHUN 2022 27


BELITUNG TIMUR BANGKIT DAN BERDAYA

1.3.2 Meningkatnya Indeks Profesionalisme 54, 00 Skor 1-100


profesionalisme sumber ASN
daya aparatur
Misi 2 : Pemberdayaan ekonomi masyarakat untuk menciptakan wirausahawan daerah yang mandiri untuk
perluasan kesempatan kerja.
Tujuan Meningkatnya kesempatan Tingkat Partisipasi 72,30 Persen
2.1 kerja bagi masyarakat Angkatan kerja
Tingkat Pengangguran 3,48 Persen
Terbuka
2.1.1 Meningkatnya kompetensi Persentase tenaga kerja 2,60 Persen
tenaga kerja yang bersertifikat
kompetensi
Persentase peningkatan 0,10 Persen
wirausaha baru per
tahun
2.1.2 Meningkatnya Investasi Nilai Investasi tahunan 367,382 Juta Rupiah
berskala nasional
(PMA/PMDN)
Tujuan Meningkatnya Laju Pertumbuhan 3,00 Persen
2.2 perekonomian lokal Ekonomi
PDRB per kapita 64,17 Juta Rupiah

2.2.1 Meningkatnya pertumbuhan Laju Pertumbuhan PDRB 3,11 Persen


Ekonomi sektor unggulan sektor industri
pengolahan
Laju Pertumbuhan PDRB 3,70 Persen
sektor pertanian,
kehutanan dan
perikanan
Laju pertumbuhan PRDB 3,40 Persen
sektor penyediaan
akomodasi makanan
dan minuman
2.2.2 Meningkatnya daya saing Indeks Daya Saing 1,61 Nilai 1-5
daerah Daerah
Misi 3 : Pemenuhan kebutuhan dasar masyarakat Pemerintah Kabupaten Belitung Timur melalui sinergitas
kebijakan penanggulangan dan pengentasan kemiskinan
Tujuan Meningkatnya pemerataan Indeks Pembangunan 71,97 Nilai Indeks
3.1 pemenuhan kebutuhan Manusia
dasar bagi seluruh
Masyarakat
3.1.1 Meningkatnya akses dan Angka harapan Lama 11,55 Tahun
kualitas pelayanan Sekolah
pendidikan Rara-Rata Lama Sekolah 8,37 Tahun
3.1.2 Meningkatnya akses dan Kabupaten Sehat Padapa Predikat
kualitas kesehatan
masyarakat
Tujuan Meningkatnya pelayanan Indeks Infrastruktur 80,00 Nilai 1-100
3.2 sarana dan prasarana wilayah

LAPORAN KINERJA KABUPATEN BELITUNG TIMUR TAHUN 2022 28


BELITUNG TIMUR BANGKIT DAN BERDAYA

Daya Dukung dan daya 0,37 Nilai


tampung Lingkungan
Hidup
3.2.1 Meningkatnya kualitas Proporsi 95,57 Persen
sarana dan prasarana penduduk/rumah
wilayah tangga dengan akses
terhadap pelayanan
dasar
Indeks Infrastruktur 64,95 Nilai
pekerjaan umum
Indeks Infra struktur 71,96 Nilai
perumahan dan
permukiman
3.2.2 Meningkatnya kualitas Indeks Kualitas 69,7 Nilai 1-100
lingkungan hidup Lingkungan Hidup
Indeks Resiko Bencana 168,40 Angka

Tujuan Meningkatnya Angka kemiskinan 6,34 Persen


3.3 kesejahteraan masyarakat Indeks Gini 0,260 Nilai
3.3.1 Menurunnya TingkatIndeks kedalaman 0,642 Angka
Kemiskinan Kemiskinan
Indeks Keparahan 0,16 Angka
Kemiskinan
3.3.2 Terwujudnya Pemerataan Proporsi Peserta 96,5 Persen
Perlindungan dan jaminan Jaminan Kesehatan
sosial melalui SJSN
Proporsi peserta 84,85 Persen
program jaminan sosial
bidang ketenagakerjaan
Persentase penyandang 100,00 Persen
cacat fisik dan mental,
serta lanjut usia tidak
potensial yang telah
menerima jaminan
sosial

LAPORAN KINERJA KABUPATEN BELITUNG TIMUR TAHUN 2022 29


BELITUNG TIMUR BANGKIT DAN BERDAYA

Manajemen pembangunan berbasis kinerja mengandaikan bahwa fokus dari


pembangunan bukan hanya sekedar melaksanakan program/kegiatan yang sudah
direncanakan. Esensi dari manajemen pembangunan berbasis kinerja adalah
orientasi untuk mendorong perubahan, di mana program/ kegiatan dan sumber
daya anggaran adalah alat yang dipakai untuk mencapai rumusan perubahan, baik
pada level keluaran, hasil maupun dampak. Pendekatan ini juga sejalan dengan
prinsip good governance di mana salah satu pilarnya, yaitu akuntabilitas, akan
menunjukkan sejauh mana sebuah instansi pemerintahan telah memenuhi tugas
dan mandatnya dalam penyediaan layanan publik yang langsung bisa dirasakan
hasilnya oleh masyarakat. Karena itulah, pengendalian dan pertanggungjawaban
program/kegiatan menjadi bagian penting dalam memastikan akuntabilitas kinerja
pemerintah daerah kepada publik telah dicapai. Dasar yang dipergunakan sistem
akuntabilitas kinerja ini adalah berpedoman kepada Peraturan Presiden Nomor 29
Tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah dan Peraturan
Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 53 Tahun
2014 tentang Petunjuk Teknis Penyusunan Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan
Reviu atas Laporan Kinerja. Sedangkan untuk skala penilaian terhadap kinerja
pemerintah, menggunakan pijakan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 86
Tahun 2017 tentang Tata Cara Perencanaan, Pengendalian Dan Evaluasi
Pembangunan Daerah, Tata Cara Evaluasi Rancangan Peraturan Daerah Tentang
Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Dan Rencana Pembangunan Jangka
Menengah Daerah, Serta Tata Cara Perubahan Rencana Pembangunan Jangka

LAPORAN KINERJA KABUPATEN BELITUNG TIMUR TAHUN 2022 30


BELITUNG TIMUR BANGKIT DAN BERDAYA

Panjang Daerah, Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah, Dan Rencana


Kerja Pemerintah Daerahsebagai berikut :
Tabel 3.1-1
Skala Nilai Peringkat Kinerja
Interval Nilai Kriteria Penilaian Kode
Realisasi Kinerja Realisasi Kinerja
No

1 91% <100% Sangat tinggi

2 76 % < 90% Tinggi

3 66 % < 75% Sedang

4 51 % < 65% Rendah

5 < 50 % Sangat Rendah

Sumber : Permendagri No 86 Tahun 2017, diolah

3.1 Capaian Kinerja Pemerintah Kabupaten Belitung Timur Tahun 2022.

Konsep dasar dasar akuntabilitas didasarkan pada klasifikasi responsibilitas


manajerial pada lingkungan dalam organisasi yang bertujuan untuk pelaksanaan
kegiatan pada tiap bagian. Masing-masing individu pada setiap jajaran aparatur
bertanggung jawab atas kegiatan yang dilaksanakan pada bagiannya. Konsep inilah
yang membedakan adanya kegiatan yang terkendali dengan kegiatan yang tidak
terkendali. Kegiatan-kegiatan yang terkendali merupakan kegiatan yang secara nyata
dapat dikendalikan oleh seseorang atau suatu pihak. Ini berarti, kegiatan tersebut
benar-benar direncanakan, dilaksanakan dan dinilai hasilnya oleh pihak yang
berwenang.
Laporan Kinerja ini memberikan gambaran terlaksananya Sistem Akuntabilitas
Kinerja Pemerintah di Kabupaten Belitung Timur dan memuat pengukuran kinerja yang
digunakan untuk menilai keberhasilan dan kegagalan pelaksanaan kegiatan sesuai
dengan sasaran dan program yang telah ditetapkan dalam rangka mewujudkan visi dan
misi Pemerintah Kabupaten Belitung Timur.

LAPORAN KINERJA KABUPATEN BELITUNG TIMUR TAHUN 2022 31


BELITUNG TIMUR BANGKIT DAN BERDAYA

Dengan demikian Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah perlu


dilaksanakan sebagai alat ukur untuk mengetahui kemampuan organisasi dalam
pencapaian visi dan misi serta tujuan organisasi tersebut. Dimana hasil yang dicapai
tersebut akan menjadi media evaluasi yang efektif bagi upaya dan sarana perbaikan
kinerja Instansi Pemerintah.
Pencapaian sasaran diperoleh melalui kerangka pengukuran kinerja dengan
cara membandingkan target dengan realisasi indikator sasaran. Kemudian atas hasil
pengukuran kinerja tersebut dilakukan evaluasi untuk mengetahui keberhasilan dan
kegagalan pencapaian sasaran strategis.
RPJMD Kabupaten Belitung Timur Tahun 2021-2026 menetapkan 17 ( tujuah
belas) sasaran dengan 28 (dua puluh delapan) indikator kinerja, yang diperjanjikan pada
tahun 2022 adalah sebanyak 28 (dua puluh delapan) indikator. Pencapaian indikator
sasaran kinerja untuk masing-masing misi Pemerintah Kabupaten Belitung Timur
adalah:
Tabel 3.1-1
Capaian Kinerja
Persentase Persentase
Indikator Kinerja Capaian capaian
Sasaran Strategis Satuan Target Realisasi
Utama Kinerja kinerja
2021 Persasaran

1.1.1 Meningkatnya
kapasitas
perencanaan,
pengendalian Indeks
1 Persen 68.00 89.91 132.22
dan evaluasi Perencanaan
pelaksanaan
pembangunan 66.11
daerah

Evaluasi Kinerja
Penyelenggaraan
2 Status Tinggi N/A #VALUE!
Pemerintah (T)
Daerah (EKPPD)
1.1.2 Meningkatkan
kapasitas Indeks
pengelolaan 3 Pengelolaan Nilai 76.00 58.85 77.43 77.43
Keuangan Keuangan Daerah
Daerah

LAPORAN KINERJA KABUPATEN BELITUNG TIMUR TAHUN 2022 32


BELITUNG TIMUR BANGKIT DAN BERDAYA

1.1.3 Meningkatnya Nilai Sistem


akuntabilitas Akuntabilitas
Kinerja 4 Kinerja Instansi Nilai BB (71) B (67,29) 94.77 94.77
Pemerintah Pemerintahan
Daerah
(SAKIP)
1.2.1 Meningkatnya Indeks
kualitas Kepatuhan Nilai
penyelenggaraan 5 72.00 78.73 109.35 109.35
Standar Kepatuhan
pelayanan publik
Pelayanan Publik
1.2.2 Terwujudnya Indeks Sistem
pelayanan publik Pemerintahan Angka
berbasis 6 2.70 2.70 100 100
Berbasis Indeks
elektronik Elektronik (SPBE)
1.3.1 Meningkatnya
efektifitas
Kelembagaan Indeks
7 Persen 74.00 100 135.14 135.14
Pemerintah Kelembagaan
Daerah

1.3.2 Meningkatnya
profesionalisme Indeks
Skors 1-
sumber daya 8 Profesionalisme 54.00 52.93 98.02 98.02
100
aparatur ASN

2.1.1 Meningkatnya
Persentase
kompetensi
tenaga kerja tenaga kerja yang
9 Persen 2.60 2.55 98.08
bersertifikat
kompetensi
127.04
Persentase
peningkatan
10 Persen 0.10 0.156 156.00
wirausaha baru
per tahun
2.1.2 Meningkatnya Nilai Investasi
Investasi tahunan berskala
Juta
11 nasional 367.382 1373.500 373.86 373.86
Rupiah
(PMA/PMDN)

2.2.1 Meningkatnya Laju


pertumbuhan Pertumbuhan
Ekonomi sektor PDRB sektor
unggulan 12 Persen 3.11 7.45 239.55
industri
pengolahan

Laju 174.15
Pertumbuhan
PDRB sektor
13 pertanian, Persen 3.70 1.38 37.30
kehutanan dan
perikanan

LAPORAN KINERJA KABUPATEN BELITUNG TIMUR TAHUN 2022 33


BELITUNG TIMUR BANGKIT DAN BERDAYA

Laju
pertumbuhan
PRDB sektor
14 penyediaan Persen 3.40 8.35 245.59
akomodasi
makanan dan
minuman
2.2.2 Meningkatnya Indeks Daya Saing Nilai 1-5
daya saing 15 Daerah 1.61 2.53 157.14 157.14
daerah
3.1.1 Meningkatnya Angka harapan
akses dan Lama Sekolah
kualitas 16 Tahun 11.55 11.65 100.87
pelayanan 102.23
pendidikan
Rara-Rata Lama Tahun
17 Sekolah 8.37 8.67 103.58

3.1.2 Meningkatnya
akses dan
kualitas 18 Kabupaten Sehat Predikat Padapa 0 #VALUE!
kesehatan
masyarakat
3.2.1 Meningkatnya Proporsi
kualitas sarana penduduk/rumah
dan prasarana 19 tangga dengan Persen 95.57 87.19 91.23
wilayah akses terhadap
pelayanan dasar
Indeks
88.00
20 Infrastruktur Nilai 64.95 64.08 98.66
pekerjaan umum
Indeks Infra
struktur
21 Nilai 71.96 53.32 74.10
perumahan dan
permukiman
3.2.2 Meningkatnya Indeks Kualitas
Kualitas 22 Lingkungan Nilai 1-100 69.70 76.24 109.38
lingkungan hidup Hidup 104.69
Indeks Resiko
23 Angka 168.40 168.4 100.00
Bencana
3.3.1 Menurunnya Indeks
Tingkat 24 Kedalaman Angka 0.642 0.9 59.81
Kemiskinan Kemiskinan 70.53
Indeks Keparahan
25 Angka 0.16 0.19 81.25
Kemiskinan
3.3.2 Terwujudnya Proporsi Peserta
Pemerataan Jaminan
Perlindungan 26 Persen 96.50 98.45 102.02 98.17
Kesehatan
Jaminan Sosial melalui SJSN

LAPORAN KINERJA KABUPATEN BELITUNG TIMUR TAHUN 2022 34


BELITUNG TIMUR BANGKIT DAN BERDAYA

Proporsi peserta
program Jaminan
27 Persen 84.85 78.47 92.48
sosial bidang
ketenagakerjaan
Persentase
penyandang
cacat fisik dan
mental, serta
28 Persen 100.00 100.00 100.00
lanjut usia tidak
potensial yang
telah menerima
jaminan sosial

Tabel 3.1-2
Persentase Kategori Pencapaian Indikator Kinerja
N Kategori Jumlah Indikator Persentase
o Kinerja
Misi I (8 Indikator Kinerja)
1 Sangat tinggi 6 21,42
2 Tinggi 1 3,57
3 Data belum tersedia 1 3,57

1 Sangat tinggi 6 21,42


2 Sangat rendah 1 3,57

1 Sangat tinggi 9 32,14


2 Tinggi 1 3,57
3 Sedang 1 3,57
4 Rendah 1 3,57
5 Sangat rendah - -
6 Tidak ada data 1 7,14
Jumlah 28 100

Tabel 3.1-3
Persentase capaian indikator

Jumlah
Capaian Persentase
Indikator
Sangat tinggi 21 75
Tinggi 2 7,14
Sedang 1 3,57
Rendah 1 3,57

LAPORAN KINERJA KABUPATEN BELITUNG TIMUR TAHUN 2022 35


BELITUNG TIMUR BANGKIT DAN BERDAYA

Sangat rendah 1 3,57


Tidak ada data 2 7,14
Jumlah 28 100%

Berdasarkan tabel persentase capaian indikator di atas, sebanyak 20 indikator


termasuk kategori sangat tinggi dalam pencapaian target kinerja, terbanyak pada misi
3, yaitu sejumlah 8 indikator, antara lain :
1. Sasaran 3.1.1. Meningkatnya akses dan kualitas pelayanan pendidikan
1) Angka harapan Lama Sekolah
2) Rara-Rata Lama Sekolah
2. Sasaran 3.2.1 Meningkatnya kualitas sarana dan prasara wilayah :
1) Proporsi penduduk/rumah tangga dengan akses terhadap pelayanan
dasar
2) Infrastruktur pekerjaan umum.
3) Sasaran 3.2.2 Meningkatnya kualitas lingkungan hidup: Indeks
lingkugan Hidup.
4) Sasaran 3.3.2. Terwujudnya Pemerataan Perlindungan dan jaminan
sosial:
1) Proporsi Peserta Jaminan Kesehatan melalui SJSN.
2) Proporsi peserta program jaminan sosial bidang ketenagakerjaan.
3) Persentase penyandang cacat fisik dan mental, serta lanjut usia
tidak potensial yang telah menerima jaminan sosial.
.
Selain sasaran dan indikator dengan capaian target kinerja sangat baik di atas,
terdapat beberapa indikator yang belum ada data realisasi capaian target. Hal ini
disebabkan oleh beberapa faktor seperti belum rilisnya data dari Pemerintah Pusat dan
belum dapat terlaksananya kegiatan pengukuran karena kendala anggaran.
Selanjutnya berdasarkan hasil evaluasi kinerja dilakukan analisis pencapaian
kinerja untuk memberikan informasi yang lebih transparan mengenai sebab-sebab
tercapai atau tidak tercapainya kinerja yang diharapkan.

LAPORAN KINERJA KABUPATEN BELITUNG TIMUR TAHUN 2022 36


BELITUNG TIMUR BANGKIT DAN BERDAYA

3.2 Analisis Capaian Kinerja Pemerintah Kabupaten Belitung Timur.


Pengukuran kinerja dimaksudkan untuk mengetahui sejauhmana keberhasilan
dan kekurangan pelaksanaan kegiatan, seberapa jauh efektifitas penggunaan
anggaran untuk mencapai target-target yang telah ditetapkan, serta seberapa jauh
tingkat efisiensi pemanfaatan sumberdaya yang ada. Pengukuran kinerja dalam rangka
mengetahui tingkat keberhasilan/kegagalan pencapaian sasaran dilakukan dengan
cara membandingkanantara realisasi dengan target setiap indikator kinerja yang telah
ditetapkan. Rumus untuk menghitung capaian kinerja setiap indikator ada dua macam:
 Indikator bermakna positif, artinya : jika semakin besar realisasi berarti semakin
baik kinerjanya, atau sebaliknya semakin kecil realisasi semakin buruk
kinerjanya, maka digunakan rumus pendek. Indikator ini diukur dengan
menggunakan rumus:

𝑟𝑒𝑎𝑙𝑖𝑠𝑎𝑠𝑖 𝑥 100%
𝑡𝑎𝑟𝑔𝑒𝑡

 Indikator bermakna negatif, artinya jika semakin besar realisasi berarti semakin
buruk kinerjanya, atau sebaliknya semakin kecil realisasi berarti semakin baik
kinerjanya. Indikator ini diukur dengan menggunakan rumus :

𝑡𝑎𝑟𝑔𝑒𝑡 − (𝑟𝑒𝑎𝑙𝑖𝑠𝑎𝑠𝑖 − 𝑡𝑎𝑟𝑔𝑒𝑡)


𝑥 100%
𝑡𝑎𝑟𝑔𝑒𝑡

Pengukuran dilakukan terhadap akuntabilitas kinerja dan keuangan. Pengukuran


akuntabilitas keuangan dapat dilihat pada Lampiran II. Adapun rincian dan analisis
capaian kinerja masing-masing sasaran dan indikator sasaran adalah sebagai berikut :

LAPORAN KINERJA KABUPATEN BELITUNG TIMUR TAHUN 2022 37


BELITUNG TIMUR BANGKIT DAN BERDAYA

Misi 1
Membenahi manejemen penyelenggaraan ketatapemerintahan Pemerintah
Kabupaten Belitung Timur agar berjalan sesuai dengan asas umum
penyelenggaraan pemerintahan yang baik

Tujuan 1.1
Terwujudnya tata kelola yang baik dan pemerintahan yang bersih

Tabel 1.1.1
Tahun 2021 Tahun 2022 Akum Rencan Perse
Capaia ulasi a Sesuai ntase
Capaian
n Capai dengan Capai
Satua Kinerja
Indikator Reali Kinerja Targe Reali an s/d Target an
n Target Tahun
sasi Tahun t sasi Tahun RPJMD Kinerj
2022 2022 Tahun a (%)
2021
(%) 2026
(%)
1 Indeks Reformasi Nilai 53,12 55,2 104,05 55 58,20 105,81 105,8 65,00 89,53
Birokrasi 7 1

Jumlah 104,05 105,81 89,53

Reformasi Birokrasi merupakan salah satu upaya pemerintah untuk mencapai good
governance dan melakukan pembaharuan dan perubahan mendasar terhadap sistem
penyelenggaraan pemerintahan terutama menyangkut aspek-aspek kelembagaan
(organisasi), ketatalaksanaan dan sumber daya manusia aparatur.
Dasar pelaksanaan Reformasi Birokrasi adalah Peraturan Presiden No. 81 Tahun 2010
tentang Grand Design Reformasi Birokrasi 2010-2025 dan Peraturan Menteri
Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi No. 25 Tahun 2020 tentang
Road Map Reformasi Birokrasi 2020-2024. Kabupaten Belitung Timur hingga saat ini
terus berupaya dalam menerapkan reformasi birokrasi dengan :

LAPORAN KINERJA KABUPATEN BELITUNG TIMUR TAHUN 2022 38


BELITUNG TIMUR BANGKIT DAN BERDAYA

1. Tim Reformasi Birokrasi sudah melaksanakan monitoring terhadap pelasanaan


reformasi Birokrasi sesuai dengan rencana kerja yang telah ditetapkan pada
Road Map Reformasi Birokrasi Kabupaten Belitung Timur.
2. Melaksanakan sosialisasi budaya kerja di perangkat Daerah melalui agen
perubahan, mengimplementasikan Budaya Kerja ASN BerAKHLAK pada setiap
agenda internal Perangkat daerah dan tingkat Kabupaten.
3. Melakukan evaluasi, harmonisasi terhadap kebijakan produk hukum daerah,
melakukan fasilitasi terhadap penyusunan peraturan perundang-
undangansesuai dengan Undang-Undang nomor 12 Tahun 2011 dan
perubahannya serta Permendagri 80 Tahun 2015 dan perubahannya.
4. Penyederhanaan birokrasi yang dilaksanakan pada tahun 2021 telah
ditindaklanjuti dengan perubahan SOTK Perangkat Daerah tentang SOTK.
5. Peta Proses Bisnis Kabupaten Belitung Timur telah ditetapkan dengan
Keputusan Bupati Belitung Timur Nomor 188.45-607 Tahun 2022 tentang
Penetapan Peta Proses Bisnis Kabupaten Belitung Timur.
6. Mengevaluasi SOP, menyesuaikan dengan Proses Bisnis.
7. Mengoptimalkan layanan kearsipan yang berbasis Elektronik:
8. Layanan Perencanaan, penenggaran dan Kinerja yang berbasis elektronik.
9. Mengevaluasi kebijakan yang terkait dengan keterbukaan informasi publik,
menetapkan Perda Nomor 5 tahun 2022 tentang Keterbukaan Informasi Publik.
10. Sebagai rencana distribusi pegawai dan untuk memproyeksikan kebutuhan 5
tahun, Pemkab. Belitung Timur telah menetapkan Peraturan Bupati Belitung
Timur Nomor 37 Tahun 2022 tentang Peta Jabatan di Lingkungan Pemerintah
Kabupaten Belitung Timur dan SK Bupati belitung Timur Nomor 188.45-289
Tahun 2022 tentang Hasil Analisis Jabatan dan beban Kerja di Lingkungan
Pemerintah Kabupaten Belitung Timur.
11. Transparansi peneimaan Pegawai diinformasikan secara terbuka melalui SSCN.
12. Pengembangan kompetensi pegawai yang menyesuaikan dengan rencana
kebutuhan diklat.
13. Melaksanakan promosi, seleksi pegawai secara terbuka (informasi melalui
website Pemkab. Belitung Timur).

LAPORAN KINERJA KABUPATEN BELITUNG TIMUR TAHUN 2022 39


BELITUNG TIMUR BANGKIT DAN BERDAYA

14. Keterlibatan pimpinan dalam menyusun rencana strategis, evaluasi rencana


strategis serta monitoring dan evaluasi terhadap rencana strategis.
Ketercapaian terhadap pelaksanaan rencana strategis dapat dilihat melalui
aplikasi e monev.
15. Menggunakan aplikasi WBS https://wbs.beltim.go.id/ sebagai wadah pengaduan.
16. Pada tahun 2022 Pemerintah Kabupaten Belitung Timur berada di Zona Hijau
untuk Kepatuhan terhadap Standar Pelayanan Publik.
Beberapa rekomendasi yang disampaikan melalui hasil evaluasi terhadap pelaksanaan
telah ditindaklanjuti dengan melaksanakan fasilitasi pada pengsisian PMPRB dan
monitoring pelaksanaan Reformasi Birokrasi secara berkala.
Sebagai upaya perbaikan pada tahun 2023, Pemerintah Kabupaten Belitung Timur
melakukan Assesment untuk seluruh pegawai yang merupakan langkah awal sebagai
dasar pengembangan karir individu berbasis kompetensi (https://bit.ly/3SEMYrJ),
menyusun kebijakan sistem kompensasi kepada pengguna layanan apabila layanan
tidak sesuai dengan yang diberikan, dan melakukan pembaharuan data dan informasi
pada website Pemerintah Kabupaten Belitung Timur.

Analisis Pencapaian Sasaran 1.1.1.


Meningkatnya kapasitas perencanaan, pengendalian dan
evaluasi pelaksanaan pembangunan daerah

Tabel. 1.1.2

Tahun 2021 Tahun 2022


Capai Akumul Rencana
asi Sesuai Persentase
Capaia an
Capaian dengan Capaian
n Kinerj Target Kinerja (%)
Satua s/d
Indikator Reali Kinerja Targe Realisa a Tahun RPJMD
n Target
sasi Tahun t si Tahu 2022 Tahun
2021 n 2026
(%) 2022
(%)
1 Indeks Perencanaan Persen 65 85.5 131,55 68 89,91 132,2 132,22 80,00 112,39
1 2
2 Evaluasi Kierja Status Tinggi N/A N/A Tinggi N/A N/A N/A Sangat N/A
Penyelenggaraan Tinggi
(ST)

LAPORAN KINERJA KABUPATEN BELITUNG TIMUR TAHUN 2022 40


BELITUNG TIMUR BANGKIT DAN BERDAYA

Pemerintah Daerah
(EKPPD)

Jumlah 65,77 66,11 66,11 56,19

Adapun penjelasan yang terkait dengan sasaran Meningkatnya kapasitas


perencanaan, pengendalian dan evaluasi pelaksanaan pembangunan daerah adalah
sebagai berikut:
1. Indeks Perencanaan:
a. Penjelasan
Pentingnya pembangunan daerah yang berkeadilan dan berkelanjutan
perlu diterapkan dalam sistematika perencanaan yang inklusif, sehingga dapat
menjawab tantangan dan kebutuhan masyarakat yang dinamis. Kabupaten
Belitung Timur yang sejalan dengan Permenpan RB Nomor 25 Tahun 2020
tentang Road Map Reformasi Birokrasi 2020-2024 pada area perubahan
Penguatan Akuntabilitas dalam sasaran Birokrasi yang Bersih dan Akuntabel
menerapkan sistematika perencanaan pembangunan daerah yang sesuai
dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku serta mengukurnya
dalam Indeks Perencanaan. Hasil pengukuran Indeks Perencanaan tersebut
dapat menjadi gambaran akan kesesuaian sistematika perencanaan
pembangunan daerah Kabupaten Belitung Timur terhadap peraturan
perundang-undangan dan keselarasannya atas kebutuhan masyarakat.
Sistematika serta pembobotan dalam pengukuran Indeks Perencanaan
telah ditetapkan dalam Peraturan Bupati Belitung Timur Nomor 40 Tahun 2021
tentang Indikator Kinerja Utama Pemerintah Kabupaten Belitung Timur Tahun
2021-2026. Indeks Perencanaan yang diukur terbagi dalam tiga dimensi, yaitu
Dimensi Proses, Dimensi Isi dan Dimensi Tindak Lanjut. Besaran nilai pada
Dimensi Proses menggambarkan kualitas dari proses perencanaan, yaitu
Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang) dari tingkat Desa,
Kecamatan, hingga Kabupaten. Besaran nilai pada Dimensi Isi menggambarkan
kualitas dari dokumen penunjang perencanaan, ketepatan jadwal penyusunan
perencanaan, penerjemahan kebutuhan pada dokumen perencanaan, inovasi

LAPORAN KINERJA KABUPATEN BELITUNG TIMUR TAHUN 2022 41


BELITUNG TIMUR BANGKIT DAN BERDAYA

pelaksanaan rencana, dan instrumen penilaian kinerja. Besaran nilai pada


Dimensi Tindak Lanjut menggambarkan kualitas dari konsistensi implementasi
program kegiatan antar dokumen dan kinerja dari program serta serapan
anggaran.

b. Analisis Peningkatan/Pengukuran Kinerja


Indeks Kualitas Perencanaan atau Indeks Perencanaan merupakan ukuran
yang digunakan untuk mengetahui kinerja penyusunan rencana pembangunan
oleh pemerintah daerah. Indeks perencanaan diukur berdasarkan 3 (tiga)
dimensi, yaitu:
a. Dimensi Proses
b. Dimensi Isi
c. DimensiTindakLanjut
𝐼𝑛𝑑𝑒𝑘𝑠 𝑃𝑒𝑟𝑒𝑛𝑐𝑎𝑛𝑎𝑎𝑛 TU HATI BANGUN NEGERI
=(0,26 𝑃𝑟𝑜𝑠𝑒𝑠)+(0,327 𝐼𝑠𝑖)+(0,413 𝐽𝑎𝑚𝑖𝑛𝑎𝑛 𝑇𝑖𝑛𝑑𝑎𝑘 𝐿𝑎𝑛𝑗𝑢𝑡)
Skala pengukuran indeks perencanaan menggunakan 7 (tujuh) jenjang
kualitatif dalam skala 1-10 (kuantitatif), yaitu :
Tabel 1.1.3

No Skala Kategori
1. 1,00 – 2,28 Sangat Tidak Baik
2. 2. 2,29 – 3,56 Tidak Baik
3. 3,57 – 4,85 Kurang Baik
4. . 4,86 – 6,13 Cukup
5. 6,14 – 7,42 Cukup Baik
6. 7,43 – 8,70 Baik
7. 8,71 – 10,00 Sangat Baik

Nilai skala kemudian dikonversi dalam persentase dengan menggunakan rumus


berikut :
𝑁𝑖𝑙𝑎𝑖 𝐼𝑛𝑑𝑒𝑘𝑠= Nilai Skala x 100
Nilai skala maksimal

Penghitungan pada setiap dimensi dilakukan terhadap 39 Desa, 7 kecamatan


dan 17 dinas. Data pada dimensi proses diperoleh secara dokumentatif melalui
kuesioner yang didesain untuk mengetahui kelengkapan dan kesiapan

LAPORAN KINERJA KABUPATEN BELITUNG TIMUR TAHUN 2022 42


BELITUNG TIMUR BANGKIT DAN BERDAYA

penyelenggara proses perencanaan mulai dari tingkat desa, kecamatan hingga


kabupaten. Data pada dimensi isi diperoleh secara dokumentatif dan
persepsional melalui penghitungan bobot pada 5 (lima) sub dimensi, yaitu
dokumen pendukung, jadwal penyusunan, penerjemahan, inovasi dan
instrumen penilaikinerja.dan data pada dimensi tindak lanjut diperoleh secara
dokumentatif melalui laporan monitioring evaluasi dan laporan realisasi APBD
pada tahun pengukuran. Masing-masing dimensi memiliki bobot tersendiri
yang dihitung dengan menggunakan metode AHP (Analytical Hierarchy
Process), yaitu :
Rekapitulasi capaian Indeks Perencanaan Dimensi Proses, Dimensi Isi, dan
Dimensi Tindak Lanjut Kabupaten Belitung Timur Tahun 2022 dapat dilihat pada
Tabel 24 dan Grafik 19.
Tabel 1.1.4. Indeks Perencanaan Kabupaten
Belitung Timur Tahun 2022

Nilai
Capaian Nilai Indeks
Dimensi Variabel Bobot Indeks
Kualitas Variabel
Dimensi
Musrenbang Desa 46,41% 6,8% 3,15%
Musrenbang 95,83% 8,5% 8,15%
Proses Kecamatan 20,80%
Musrenbang 88,79% 10,7% 9,50%
Kabupaten
Dokumen Penunjang 93,33% 5,4% 5,04%
Ketaatan Jadwal 100% 4,1% 4,10%
Penerjemahan 100% 9,3% 9,30%
Isi 32,34%
Inovasi 100% 4,6% 4,60%
Instrumen Penilaian 100% 9,3% 9,30%
Kinerja
Tindak Konsistensi 87,83% 27,5% 24,15%
36,67%
Lanjut Kinerja Anggaran 90,66% 13,8% 12,51%
Indeks Perencanaan 89,81%

LAPORAN KINERJA KABUPATEN BELITUNG TIMUR TAHUN 2022 43


BELITUNG TIMUR BANGKIT DAN BERDAYA

Dimensi Tindak Lanjut 89.25%

Dimensi Isi 98.67%

Dimensi Proses 77.01%

0.00% 20.00% 40.00% 60.00% 80.00% 100.00%

Berdasarkan hasil rekapitulasi dalam Tabel diatas, dapat diketahui bahwa nilai
Indeks Perencanaan Kabupaten Belitung Timur Tahun 2022 adalah sebesar
89,81%. Besaran indeks tersebut diperoleh dari kualitas masing – masing
dimensi dengan perolehan 77,01% pada Dimensi Proses, 98,67% pada Dimensi
Isi dan 89,25% pada Dimensi Tindak Lanjut.
Mengacu pada Peraturan Bupati Belitung Timur Nomor 40 Tahun 2021 tentang
Indikator Kinerja Utama Pemerintah Kabupaten Belitung Timur Tahun 2021-
2026, maka nilai dari Indeks Perencanaan tersebut mendapatkan predikat
“Sangat Baik”. Dengan demikian diharapkan seluruh pemangku kepentingan
yang memiliki kontribusi terhadap capaian Indeks Perencanaan Kabupaten
Belitung Timur dapat mempertahankan dan meningkatkn pencapaian tersebut
pada tahun berikutnya. Berikut laporan secara rinci terkait dengan Pengukuran
indeks Perencanaan dapat dilihat pad https://bit.ly/3Z8Q3Cm
Upaya yang dilakukan oleh Pemerintah Kabupaten Belitung Timur dalam
meingkatkan kualitas perencanaan ,diantaranya:
1. Melakukan penyelarasan Program dan Kegiatan antar Dokumen, rekap dari
rasio keselarasan.
2. Melakukan pengukuran Capaian Kinerja dan Serapan Anggaran
Pemerintah Daerah Kabupaten Belitung Timur pada tahun berkenaan.
3. Melaksanakan Musrenbang Desa, Musrenbang Kecamatan, dan
Musrenbang Kabupaten.

LAPORAN KINERJA KABUPATEN BELITUNG TIMUR TAHUN 2022 44


BELITUNG TIMUR BANGKIT DAN BERDAYA

2. Evaluasi Kierja Penyelenggaraan Pemerintah Daerah (EKPPD)


a. Penjelasan
Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 6 Tahun 2008 tentang Pedoman
Evaluasi Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah, Pemerintah melalui Tim
Nasional EPPD dibantu oleh Tim Teknis dan Tim Daerah melakukan evaluasi
kinerja penyelenggaraan pemerintahan daerah (EKPPD) terhadap laporan
penyelenggaraan pemerintahan daerah setiap tahunnya. Evaluasi dilakukan
dengan menggunakan sumber informasi utama Laporan Penyelenggaraan
Pemerintahan Daerah (LPPD) yang disampaikan oleh Kepala Daerah kepada
Pemerintah 3 (tiga) bulan setelah tahun anggaran berakhir. LPPD dimaksud,
disusun berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 3 Tahun 2007 tentang
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah, Laporan Keterangan
Pertanggungjawaban Kepala Daerah Kepada DPRD dan Informasi Laporan
Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah.
Evaluasi Kinerja Penyelenggaraan Pemerintah Daerah (EKPPD) merupakan
evaluasi yang dilakukan oleh pemerintah pusat dan pemerintah daerah
dalam rangka penilaian kinerja penyelenggaraan pemerintahan daerah.
Lingkup penilaian EKPPD meliputi penilaian terhadap capaian kinerja makro
dan capaian kinerja urusan pemerintahan.
Realisasi dan persentase Capaian Kinerja Evaluasi Kinerja Penyelenggaraan
Pemerintah Daerah (EKPPD) Kabupaten Belitung Timur untuk Tahun 2021
dan Tahun 2022 yang ditetapkan melalui Keputusan Menteri Dalam Negeri
Republik Indonesia tentang Penetapan Peringkat dan Status Kinerja
Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Secara Nasional, belum mendapat
ketetapan dari Kementerian Dalam Negeri Republik Indonesia.

Metode perhitungan Capaian Indikator adalah sebagai berikut :

KPPD : [{CKM + CKUP} x 0,75] + [PKM x 0,25]


Ket.:
KPPD = Kinerja Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah
CKM = Capaian Kinerja Makro
CKUP = Capaian Kinerja Urusan Pemerintahan
PKM = Perubahan Kinerja Makro

LAPORAN KINERJA KABUPATEN BELITUNG TIMUR TAHUN 2022 45


BELITUNG TIMUR BANGKIT DAN BERDAYA

Tabel 1.1.5
Status Kinerja Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah

No. Skor Kinerja Status Kinerja


1 1,00 – 1,80 Sangat Rendah
2 1,81 – 2,60 Rendah
3 2,61 – 3,40 Sedang
4 3,41 – 4,20 Tinggi
5 4,21 – 5,00 Sangat Tinggi
(Sumber : Permendagri Nomor 18 Tahun 2020)

*Nilai EKPPD merujuk pada penilaian dari Kementerian Dalam Negeri


Dasar hukum penyusunan Evaluasi Kinerja Penyelenggaraan Pemerintah
Daerah (EKPPD), antara lain:
1. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintah Daerah;
2. Peraturan Pemerintah Nomor 6 Tahun 2008 tentang Pedoman Evaluasi
Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah;
3. Peraturan Pemerintah Nomor 13 Tahun 2019 tentang Laporan dan
Evaluasi Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah;
4. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 18 Tahun 2020 tentang
Peraturan Pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 13 Tahun 2019
tentang Laporan dan Evaluasi Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah.
b. Analisa Peningkatan/ Penurunan Kinerja
Yang mempengaruhi peningkatan dan penurunan kinerja pada
Penyelenggaraan Pemerintah Daerah diantaranya: Refocusing anggaran
belanja pada tahun 2022 yang menjadi kebijakan pemerintah berdampak pada
pencapaian Indikator Kinerja Kegiatan hal ini terjadi pada beberapa IKK dan
jumlah SDM teknis yang terbatas pada perangkat daerah menjadi salah satu
kendala dalam pencapaian Indikator Kinerja Kegiatan ( IKK).
Upaya yang dilakukan dalam mengevaluasi kinerja daerah adalah dengan :
Rasionalisasi target capaian kinerja, penambahan anggaran belanja kegiatan
yang terkait dengan peningkatan capaian Indikator Kinerja Kunci (IKK),
penggunaan dan penerapan teknologi informasi sebagai inovasi pelaksanaan
kegiatan dari analog ke versi digital telah di bangun sebagai upaya pencapaian
kinerja menjadi kebijakan Pemerintah Kabupaten Belitung Timur, penambahan

LAPORAN KINERJA KABUPATEN BELITUNG TIMUR TAHUN 2022 46


BELITUNG TIMUR BANGKIT DAN BERDAYA

jumlah SDM dan Pengembangan kompetensi SDM melalui diklat dan


penjenjangan.

Analisis Pencapaian Sasaran 1.1.2.


Meningkatnya kapasitas pengelolaan keuangan daerah

Tabel 1.1.6

Tahun 2021 Tahun 2022 Akumul


asi Rencana
Capaian Capaian Capaian Sesuai Persent
Indikator Satuan Realis Kinerja Realis Kinerja s/d dengan ase
Target Target Tahun Target Capaian
asi Tahun asi Tahun
RPJMD Kinerja
2021 (%) 2022 (%) 2022
Tahun (%)
2026
1 Indeks Pengelolaan Nilai 75,00 58,85 78,47 76 58,85 77,50 77,50 80 73,56
Keuangan Daerah

Jumlah 78,47 77,50 73,6

Adapun penjelasan mengenai indikator yang mewakili pencapaian kinerja sasaran


tersebut, sebagai berikut:
1. Indeks Pengelolaan Keuangan Daerah
a. Penjelasan
Pengelolaan keuangan daerah adalah keseluruhan kegiatan yang meliputi
perencanaan, penganggaran, pelaksanaan, penatausahaan, pelaporan,
pertanggungjawaban dan pengawasan keuangan daerah. Sistem pengelolaan
keuangan yang transparan dan akuntabel sudah menjadi kebutuhan dalam rangka
terciptanya good governance dan clean government yang menjadi simbol reformasi
birokrasi secara umum. Pengelolaan keuangan daerah sering menghadapi masalah
ketika perencanaan dan penganggaran tidak dilakukan dengan baik dan selaras.
Untuk mengatasi berbagai masalah yang dihadapi dalam pengelolaan keuangan
daerah, dibutuhkan instrumen dan upaya yang optimal. Salah satunya dengan
melakukan pengukuran Indeks Pengelolaan Keuangan Daerah (IPKD) di daerah.
Pengukuran IPKD diperlukan untuk memperoleh peta pengelolaan keuangan daerah
serta mendorong peningkatan kualitas kinerja pengelolaan keuangan daerah secara

LAPORAN KINERJA KABUPATEN BELITUNG TIMUR TAHUN 2022 47


BELITUNG TIMUR BANGKIT DAN BERDAYA

efektif, efisien dan akuntabel, dimana pengukuran IPKD diharapkan dapat


bermanfaat untuk :
1. Mengukur kinerja tata kelola keuangan daerah yang efektif, efisien, transparan
dan akuntabel dalam periode tertentu.
2. Memacu dan memotivasi pemerintahan provinsi dan kabupaten/kota dalam
meningkatkan kinerja pengelolaan keuangan daerah.
3. Melakukan publikasi atas hasil pengukuran IPKD bagi pemerintah daerah.
4. Memberikan penghargaan kepada pemerintah daerah yang memiliki indeks
pengelolaan keuangan daerah yang terbaik.
5. Meningkatkan peran APIP dalam mewujudkan pengelolaan keuangan daerah yang
transparan dan akuntabel.
Sehingga mempertimbangkan pentingnya dilakukan pengukuran IPKD ini, maka
pemerintah daerah menjadikan IPKD sebagai salah satu Indikator Kinerja Utama
Daerah yang ditetapkan dalam RPJMD 2021-2026.
Beberapa peraturan perundang-undangan yang menjadi dasar pelaksanaan
pengukuran IPKD, yang mengamanatkan bahwa pengelolaan keuangan daerah wajib
dilakukan secara tertib, taat pada ketentuan peraturan perundang-undangan, efisien,
ekonomis, efektif, transparan dan bertanggung jawab dengan memperhatikan rasa
keadilan, kepatutan dan manfaat untuk masyarakat, antara lain:
1. Undang-Undang No 23 Tahun 2014 Tentang Pemerintahan Daerah
2. Peraturan Pemerintah Nomor 12 Tahun 2017 tentang Pembinaan dan
Pengawasan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah
3. Peraturan Pemerintah Nomor 12 Tahun 2019 tentang Pengelolaan Keuangan
Daerah
4. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 19 Tahun 2020 tentang Pengukuran
Indeks Pengelolaan Keuangan Daerah
b. Analisa Kinerja
Indeks Pengelolaan Keuangan Daerah diukur pada tahun n+1, sehingga pada
tahun 2022 diukur IPKD tahun 2021. Pengukuran IPKD memuat 6 dimensi
pengukuran, yaitu kesesuaian dokumen perencanaan dan penganggaran,
pengalokasian belanja dalam APBD, transparansi pengelolaan keuangan daerah,

LAPORAN KINERJA KABUPATEN BELITUNG TIMUR TAHUN 2022 48


BELITUNG TIMUR BANGKIT DAN BERDAYA

penyerapan anggaran, kondisi keuangan daerah, serta opini Badan Pemeriksa


Keuangan atas Laporan Keuangan Pemerintah Daerah (LKPD), dimana dimensi-
dimensi tersebut memiliki bobot masing-masing dan indikator sebagaimana diatur
dalam Permendagri Nomor 19 tahun 2020 tentang Pengukuran IPKD.
Untuk mempermudah dilakukannya pengukuran IPKD, maka pemerintah
pusat membuat aplikasi berbagi pakai pada alamat https://ipkd-
bpp.kemendagri.go.id. Berikut hasil pengukuran IPKD Kabupaten Belitung Timur
pada setiap dimensi :
1. Dimensi Kesesuaian Dokumen Perencanaan dan Penganggaran

Pada dimensi ini diukur kesesuaian nomenklatur dan pagu program RPJMD dan
RKPD, kesesuaian nomenklatur dan pagu program RKPD dan KUA-PPAS,
kesesuaian nomenklatur dan pagu program KUA-PPAS dan APBD.

Indeks total dimensi 1 adalah 6.886. Hasil diukur dengan menjumlahkan


indeks totaldari dimensi 1.1 hingga 1.5 kemudian dibagi dengan 5, sehingga
akan menghasilkan skor rata-rata yaitu 0,459. Terakhir, skor rata-rata tersebut
akan dikalikan 15, maka indeks total dimensi 1 yang didapat adalah 6,886.

2. Dimensi Pengalokasian Anggaran Belanja Dalam APBD

Indikator yang terdapat pada Dimensi ini merupakan Mandatory Spending


beberapaperaturan perundang-undangan yang terdiri dari :

 Alokasi Belanja Fungsi Pendidikan 20% dari APBD

 Alokasi Belanja Fungsi Kesehatan 10% dari APBD diluar Gaji

 Alokasi jumlah belanja Insfrastruktur yang langsung dalam alokasi


danatransfer minimal 25% dari Dana Transfer Umum

 Alokasi Belanja Untuk memenuhi Standar Pelayanan Mininal (SPM)

Indikator ini diukur dengan menjumlahkan skor dari ke-4 alokasi belanja, yaitu
alokasi dana pendidikan, alokasi dana kesehatan, alokasi dana infrastruktur
dan alokasi danaStandar Pelayanan Minimal. Kemudian hasil dari penjumlahan
tersebut dibagi dengan4 sehingga akan menghasilkan skor rata-rata yaitu
0,9828. Terakhir, skor rata-rata tersebut akan dikalikan 20, maka Indeks
Total Dimensi 2 yang diperoleh adalah 19,6552.

LAPORAN KINERJA KABUPATEN BELITUNG TIMUR TAHUN 2022 49


BELITUNG TIMUR BANGKIT DAN BERDAYA

3. Dimensi Transparansi Pengelolaan Keuangan Daerah.


Indikator yang terdapat pada Dimensi ini adalah :
 Ketepatan Waktu.

Ketepatan waktu penyajian. Nilai 1 diberikan jika informasi/dokumen


pengelolaan keuangan daerah yang diukur telah tersedia atau
disajikan dalam situs jaringan resmi pemerintah daerah atau Sistem
Informasi Pemerintahan Daerah dalam waktu paling lama 30 hari
setelah ditetapkan, dan nilai 0 diberikan untuk kondisi sebaliknya.
 Keteraksesan.

Keteraksesan. Nilai 1 diberikan jika informasi/dokumen pengelolaan


keuangan daerah yang diukur telah tersedia untuk diakses atau
diunduh secara umum dan terbuka untuk publik melalui situs jaringan
resmi pemerintah daerah atau Sistem Informasi Pemerintahan
Daerah dan nilai 0 diberikan untuk kondisi sebaliknya.
Indikator ini belum dapat diukur karena pada tahun 2021 Pemerintah Kab.
Belitung Timur belum mempublikasikan informasi terkait perencanaan dan
penganggaran dalam website resmi Pemerintah Daerah. Sehingga nilai
indeks dimensi 3 menjadi 0 (nol).

4. Dimensi Penyerapan Anggaran.

Dimensi penyerapan anggaran merupakan suatu kewajiban yang fundamental


dalam pengelolaan keuangan daerah. Penyerapan anggaran diukur dengan
membandingkan antara anggaran dan realisasinya. Penilaian dimensi ini
diukur sebagai berikut :

a) Penentuan skor masing-masing indikator adalah persentase antara


anggaranbelanja dengan realisasinya:
 Apabila persentase antara anggaran dan realisasinya mencapai sama
atau

diatas 80% (≥ 80%) maka skor diberi angka 1.

LAPORAN KINERJA KABUPATEN BELITUNG TIMUR TAHUN 2022 50


BELITUNG TIMUR BANGKIT DAN BERDAYA

 Sebaliknya persentase anggaran dan realisasinya mencapai kurang


dari 80% (< 80%), maka skor diberikan angka 0. Penyerapan anggaran
dalam APBD adalah skor rata-rata dikali dengan bobot.
b) Data Penyerapan Anggaran diambil dari dokumen LKPD bagian Laporan
Realisasi Anggaran (LRA)
c) Penyerapan Anggaran mencakup indikator yag disesuaikan dengan
struktur anggaran belanja dalam APBD sesuai PP No.12 Tahun 2019,
meliputi penyerapan:
 Anggaran belanja operasional
 Anggaran belanja modal
 Anggaran belanja tidak terduga
 Anggaran belanja transfer
d) Untuk daerah yang masih menggunakan struktur anggaran belanja sesuai
peraturan perundang-undangan sebelum berlakunya peraturan
pemerintah tentang Pengelolaan Keuangan Daerah (PP No.12 Tahun
2019), maka dimensi penyerapan anggaran menggunakan indikator yang
meliputi penyerapan:
 Anggaran belanja pegawai
 Anggaran belanja bunga
 Anggaran belanja subsidi
 Anggaran belanja hibah
 Anggaran belanja bantuan sosial
 Anggaran belanja bagi hasil dan bantuan keuangan
 Anggaran belanja tidak terduga
 Anggaran barang dan jasa
 Anggaran belanja modal

Hasil nilai indeks diukur dengan menjumlahkan skor dari ke-4 indikator, yaitu
belanja operasional, modal, tidak terduga dan belanja transfer, lalu
membaginya dengan jumlah indikator. Terakhir, hasil pembagian dikalikan
dengan 20 yang merupakan bobot indeks dimensi 4, maka indeks total dimensi
4 yang diperoleh adalah 15.

LAPORAN KINERJA KABUPATEN BELITUNG TIMUR TAHUN 2022 51


BELITUNG TIMUR BANGKIT DAN BERDAYA

Pada dimensi ini, skor indikator terendah ada pada belanja tidak terduga, yaitu
0 (nol),hal ini dikarenakan realisasi belanja tidak terduga sangat rendah dari
anggaran yang dialokasikan.
5. Dimensi Kondisi Keuangan Daerah
Kondisi Keuangan Daerah adalah Kemampuan Keuangan suatu Pemerintah
Daerah untuk memenuhi kewajibannya, mengantisipasi kejadian tak terduga,
dan untuk mengeksekusi hak keuangan secara efisien dan efektif. Dimensi ini
terdiri dari 6 (enam) indikator, yaitu :
 Kemandirian Keuangan
Suatu Kondisi Pemda tidak rentan terhadap sumber pendanaan di luar
kendali atau pengaruhnya, baikdari sumber-sumber dalam dan luar negeri.
 Fleksibilitas Keuangan
Suatu kondisi Pemda dapat meningkatkan sumber daya keuangan untuk
menghadapi peningkatan komitmen, baik melalui peningkatan pendapatan
atau peningkatan kapasitas utang (debt capacity).
 Solvabilitas Operasional
Kemampuan pemerintah daerah dalam menghasilkan pendapatan untuk
menutupi beban operasional pemerintah selama periode anggaran.
 Solvabilitas Jangka Pendek
Kemampuan Pemda untuk memenuhi kewajiban keuangannya yang jatuh
tempo dalam waktu kurang atau sama dengan 12 bulan.
 Solvabilitas Jangka Panjang
Kemampuan Pemda dalam memenuhi kewajiban jangka panjang
 Solvabilitas Layanan
Kemampuan Pemda untuk menyediakan dan mempertahankan kualitas
pelayanan publik yang dibutuhkan dan diinginkan masyarakat
Hasil diukur berdasarkan 6 (enam) indikator kondisi keuangan daerah
mulai dari Kemandirian Keuangan hingga Solvabilitas Layanan. Setiap indikator
akan dikurang dengan nilai minimum pada indikator tersebut dari seluruh
instansi. Setelah itu mengurangi nilai maksimum dan nilai minimum dari
seluruh instansi yang akan digunakan untuk membagi nilai sebelumnya. Jika

LAPORAN KINERJA KABUPATEN BELITUNG TIMUR TAHUN 2022 52


BELITUNG TIMUR BANGKIT DAN BERDAYA

semua indikator telah mendapatkan hasil dari proses tersebut maka seluruh
indikator akan di jumlahkan dan membaginya dengan 6 (enam). Hasil dari
pembagian tersebut akan menghasilkan Indeks Total Dimensi 5 yaitu sebesar
2,31.

Gambar.1 Nilai Indikator pada Dimensi 5

6. Dimensi Opini Badan Pemeriksaan Keuangan


Pemberian opini atas LKPD yang dilakukan oleh BPK RI sesuai dengan amanat
peraturan perundang-undangan. Dimensi ini diukur dengan ketentuan sebagai
berikut :
 Opini WTP secara 3 tahun terakhir berturut-turut akan diberikan skor 1
 Opini WTP secara 2 tahun dalam masa 3 tahun terakhir berturut-turut
akan diberikan skor 2/3 (0,667).
 Opini WTP secara 1 tahun dalam masa 3 tahun terakhir berturut-turut
akan diberikan skor 1/3 (0,334)
 Opini Disclaimer diberikan skor 0
 Bobot dimensi opini BPK adalah 15
 Data Penyerapan Anggaran diambil dari dokumen LKPD

Hasil diukur dengan menjumlahkan skor dari opini BPK 1 lalu dikalikan dengan
bobot yang ditetapkan. Maka Indeks Total Dimensi 6 yang didapat adalah 15.

Berdasarkan hasil perhitungan seluruh dimensi pengelolaan keuangan


pada sistem informasi IPKD, maka diperoleh nilai total Indeks Pengelolaan

LAPORAN KINERJA KABUPATEN BELITUNG TIMUR TAHUN 2022 53


BELITUNG TIMUR BANGKIT DAN BERDAYA

Keuangan Daerah Kab. Belitung Timur yaitu 58,8508 dengan catatan Perlu
Perbaikan. Namun terdapat kesalahan pembacaan data dukung oleh sistem
pada penghitungan dimensi 1, sehingga nilai pada dimensi 1 yang diperkirakan
akan tinggi hanya mendapat skor 6,886. Hal ini sudah disampaikan kepada
Badan Penelitian dan Pengembangan Kemendagri, selaku pengelola sistem
informasi IPKD, dan untuk tahun mendatang data dukung pada dimensi 1 akan
langsung diintegrasikan dengan SIPD untuk menghindari kemungkinan
perbedaan karakter, tanda baca, dan lainnya pada penulisan nomenklatur
program.
Gambar.2. Grafik IPKD per Dimensi

Dengan demikian capaian IPKD sebagai Indikator Kinerja Utama Daerah adalah
sebagai berikut :

Upaya untuk peningkatan capaian Indeks Pengelolaan Keuangan Daerah Kab.


Belitung Timur di tahun berikutnya, akan dilakukan langkah sebagai berikut :
1. Dalam rangka transparansi perencanaan dan penganggaran, perlu dilakukan
publikasi terkait informasi dokumen perencanaan dan penganggaran pada
website resmi pemerintah daerah.

LAPORAN KINERJA KABUPATEN BELITUNG TIMUR TAHUN 2022 54


BELITUNG TIMUR BANGKIT DAN BERDAYA

2. Pada dimensi 4 Penyerapan Anggaran, skor terendah ada pada indikator Belanja
Tidak Terduga, karena penyerapan sangat rendah pada tahun 2020. Untuk tahun
mendatang, penyerapan belanja tidak terduga perlu ditingkatkan, atau tidak
dianggarkan terlalu tinggi sesuai perkiraan kebutuhan atau sesuai dengan
ketentuan porsi wajib penganggaran untuk belanja tidak terduga.
3. Pada dimensi 5, skor terendah ada pada indikator solvabilitas jangka pendek, yaitu
Kemampuan Pemda untuk memenuhi kewajiban keuangannya yang jatuh tempo
dalam waktu kurang atau sama dengan 12 bulan. Sehingga di tahun mendatang
diharapkan Pemerintah Kab. Belitung dapat menyelesaikan kewajiban jangka
pendeknya sebelum jatuh tempo.
Apabila dilihat dari realisasi akumulasi pencapaian sasaran sampai dengan tahun
ini dibandingkan dengan rencana yang tercantum dalam RPJMD Perubahan 2021-2026
adalah sebagai berikut:
Berdasarkan hasil pengukuran tahun 2022 yang dibandingkan dengan target tahun
RPJMD dapat disimpulkan bahwa:
Terhadap realisasi akumulasi sampai dengan tahun 2021 dengan nilai realisasi sebesar
58,85 atas hasil pengukuran indeks pengelolaan keuangan daerah Pemerintah
Kabupaten Belitung Timur yang ditetapkan dari target Tahun 2021 sebesar 75 dengan
persentasi capaian kinerja 78,47% dibandingkan dengan rencana sesuai target RPJMD
Tahun 2026 persentase kinerja mencapai 73,56 %
Program kegiatan dan sub kegiatan yang menunjang Sasaran Meningkatnya Kapasitas
Pengelolaan Keuangan Daerah adalah:
1. Program Pengelolaan Keuangan Daerah;
Adapun Kegiatan yang dilaksanakan adalah sebagai berikut:
a. Koordinasi dan Penyusunan Rencana Anggaran Daerah;
b. Koordinasi dan Pengelolaan Perbendaharaan Daerah;
c. Koordinasi dan Pelaksanaan Akuntansi dan Pelaporan Keuangan Daerah,
d. Penunjang Urusan Kewenangan Pengelolaan Keuangan Daerah,
2. Program Pengelolaan Barang Milik Daerah
Kegiatan pelaksana program adalah sebagai berikut:
a. Pengelolaan Barang Milik Daerah, dengan sub kegiatan yaitu:

LAPORAN KINERJA KABUPATEN BELITUNG TIMUR TAHUN 2022 55


BELITUNG TIMUR BANGKIT DAN BERDAYA

3. Pogram Pengelolaan Pendapatan Daerah


Kegiatan pelaksana program adalah sebagai berikut:
a. Pengelolaan Pendapatan Daerah, dengan sub kegiatan yaitu:

Analisis Pencapaian Sasaran 1.1.3.


Meningkatnya Akuntabilitas Kinerja Pemerintah Daerah

Tabel 1.1.7

Tahun 2021 Tahun 2022 Akumul


asi Rencana
Capaian Capaian Capaian Sesuai Persent
Indikator Satuan Realis Kinerja Realis Kinerja s/d dengan ase
Target Target Tahun Target Capaian
asi Tahun asi Tahun
RPJMD Kinerja
2021 (%) 2022 (%) 2022
Tahun (%)
2026
1 Nilai Sistem Nilai B B 100 BB B 94,77 94,77 BB 89,72
Akuntabilitas Kinerja (71) (67,29) (75)
Instansi Pemerintah
(SAKIP)
Jumlah 100 94,77 89,72

Adapun penjelasan mengenai indikator yang mewakili pencapaian kinerja sasaran


tersebut, sebagai berikut:
Nilai Sistem Akuntabilitas Instansi Pemerintah (SAKIP)
a. Penjelasan
Nilai SAKIP merupakan hasil evaluasi yang dilakukan untuk menilai tingkat
akuntabilitas atau pertanggungjawaban atas hasil (Outcome) atas penggunaan
anggaran dalam rangka terwujudnya pemerintahan yang berorientasi hasil kepada
hasil (result oriented government). Penilaian tersebut dilakukan oleh Kementerian
Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi berdasarkan Peraturan
Pemerintah Nomor 8 tahun 2006 tentang Pelaporan Keuangan dan Kinerja Instansi
Pemerintah dan Peraturan Presiden Nomor 29 tahun 2014 tentang Sistem
Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah.
b. Analisa Peningkatan Kinerja:

LAPORAN KINERJA KABUPATEN BELITUNG TIMUR TAHUN 2022 56


BELITUNG TIMUR BANGKIT DAN BERDAYA

Pemerintah Kabupaten Belitung Timur memperoleh Nilai 67,29 atau Predikat


B atas pelaporan Kinerja pada Tahun 2021. Penilaian tersebut menunjukkan
tingkat efektifitas dan efisiensi pengggunaan anggaran dibandingkan dengan
capaian kinerjanya, kualitas pembangunan budaya birokrasi dan penyelenggaraan
Pemerintahan yang berorientasi pada hasil di Pemerintahan Kabupaten Belitung
Timur sudah menunjukkan hasil yang baik, namun masih memerlukan perbaikan.
Beberapa hal yang akan dilakukan pada tahun 2023, diantaranya:
1. Melakukan evaluasi terhadap rencana strategis.
2. Melakukan penjenjangan kinerja, penyusunan cascading dan pohon kinerja
3. Melakukan refocusing terhadap program dan kegiatan dan fokus pada
pencapaian kinerja.
4. Implementasi aplikasi perencanaan dan penganggaran dengan
menggunakan Sistem Informasi Pemerintah Daerah (sipd.kemendagri.go.id).
5. Mengimplementasikan Budaya kerja ASN BerAKHLAK melalui surat edaran
Bupati Belitung Timur 060/33/VI/2023 tentang Implementasi Core value
BerAKHLAK, https://bit.ly/DokumenevaluasiimplementasiASNBerakhlak

Tabel 1.1.8
Komponen Penilaian

No Komponen yang dinilai Bobot Nilai

1. Perencanaan Kinerja 30 22,95


2. Pengukuran Kinerja 30 19,88
3. Pelaporan Kinerja 15 10,16
4. Evaluasi Akuntabilitas Kinerja Internal 25 14,30
Nilai Hasil Evaluasi 100 67,29
Tingkat Akuntabilitas Kinerja 100 B
Sumber: Hasil Evaluasi Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah tahun 2023.

Upaya untuk meningkatkan capaian pada nilai SAKIP dan memperbaiki


kinerja, Pemerintah Kabupaten Belitung Timur akan terus dilakukan hal
sebagai berikut:
- Melakukan evaluasi terhadap rencana strategis.
- Melakukan evaluasi terhadap Proses bisnis dan standar pelayanan
lainnya

LAPORAN KINERJA KABUPATEN BELITUNG TIMUR TAHUN 2022 57


BELITUNG TIMUR BANGKIT DAN BERDAYA

- Menerapkan budaya kerja ASN BerAKHLAK yang berlaku bagi seluruh


pegawai di lingkungan kerja Perangkat Daerah Kabupaten Belitung Timur.
- Pengaturan tentang jam kerja sesuai dengan Peraturan Bupati Belitung
Timur Nomor 57 Tahun 2021 tentang Pencatatan Kehadiran Pegawai
secara Elektronik Di Lingkungan Pemerintah Kabupaten Belitung Timur.
- Dalam memberikan kesempatan pengembangan kompetensi bagi
pegawai sudah diawali dengan perencanaan kebutuhan pendidikan dan
pelatihan, menyiapkan anggaran dan mengatur teknis pelaksanaannya.
- Dalam mendukung perbaikan kinerja pegawai, telah dilakukan
penjenjangan kinerja melalui penyusunan pohon kinerja.

Tujuan 1.2
Terwujudnya pelayanan publik yang efektif dan efisien
Tabel 1.1.9

Tahun 2021 Tahun 2022 Akumul


asi Rencana
Capaian Capaian Capaian Sesuai Persent
Indikator Satuan Realis Kinerja Realis Kinerja s/d dengan ase
Target Target Tahun Target Capaian
asi Tahun asi Tahun
RPJMD Kinerja
2021 (%) 2022 (%) 2022
Tahun (%)
2026
1 Indeks Pelayanan Nilai 3,20 2,98 93,12 3,35 3,36 100 100 3,95 8,51
Publik Indeks

Jumlah 93,12 100 8,51

Indeks Pelayanan Publik Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan


Reformasi Birokrasi. Lokus penilaian ini meliputi Dinas Penanaman Modal,
Pelayanan Terpadu Satu Pintu dan Perdagangan dan Dinas Kependudukan dan
Pencatatan Sipil. Hasil penilaian IPP Kabupaten Belitung Timur Tahun 2022
sebesar 3,36 dan berkategori B-.

LAPORAN KINERJA KABUPATEN BELITUNG TIMUR TAHUN 2022 58


BELITUNG TIMUR BANGKIT DAN BERDAYA

Analisis Pencapaian Sasaran 1.2.1.


Meningkatnya kualitas penyelenggaraan pelayanan

Tabel 1.1.10
Tahun 2021 Tahun 2022
Akum Renca Persenta
Capaia ulasi na se
n Capaian Capai Sesuai Capaian
Kinerj Kinerja an s/d denga Kinerja
Indikator Satuan Realis Targ Real
Target a Tahun Tahun n (%)
asi et isasi
Tahun 2022 2022 Target
2021 (%) RPJMD
(%) Tahun
2026
1 Indeks Kepatuhan Nilai 70,00 73,83 105,5 72 78,73 109,4 109,4 80 98,5
Pelayanan Publik Kepatuh
an
Jumlah 105,5 109,4 98,5

Adapun penjelasan mengenai indikator yang mewakili pencapaian kinerja sasaran


tersebut, sebagai berikut:
a. Penjelasan :
Indeks Kepatuhan Standar Pelayanan Publik adalah tolak ukur yang digunakan
untuk menilai ketaatan penyelenggara pelayanan publik dalam memenuhi
standar pelayanan publik yang efektif dan efisien.
Dimensi penilaian kepatuhan terhadap layanan antara lain sebagai berikut:
1. Dimensi Input terdiri dari variabel penilaian kompetensi pelaksana dan
variabel pemenuhan sarana prasarana pelayanan;
a. Pada variabel kompetensi diukur pengetahuan pejabat dan petugas
layanan mengenai komponen standar pelayanan, tugas dan
kewenangan jabatan, bentuk-bentuk maladministrasi dan pengetahuan
tentang layanan yang ramah kelompok marginal/rentan.
b. Pada variabel sarana prasarana diukur pemenuhan penjaminan mutu
untuk pelayanan yang diberikan, frekuensi pengawasan internal,
jaminan keaman - an dan keselamatan pelayanan serta sarana prasarana

LAPORAN KINERJA KABUPATEN BELITUNG TIMUR TAHUN 2022 59


BELITUNG TIMUR BANGKIT DAN BERDAYA

dan fasilitas begi pengguna layanan dan pengguna dengan perlakuan


khusus.
2. Dimensi Proses terdiri dari variabel standar pelayanan publik;
Pada variabel standar pelayanan diukur pemenuhan informasi standar
pelayanan seperti persyaratan, sistem mekanisme dan prosedur, jangka
waktu penyelesaian, biaya/tarif, produk pelayanan, maklumat pelayanan,
visi misi pelayanan, moto pelayanan, atribut dan pelayanan terpadu.
3. Dimensi Output terdiri dari variabel penilaian persepsi maladministrasi;
Pada variabel penilaian persepsi maladministrasi diukur persepsi
masyarakat sebagai pengguna layanan berdasarkan pengetahuan dan
pengalaman pribadi mengenai transparansi standar pelayanan di suatu unit
layanan setelah selesai mengakses suatu layanan.
4. Dimensi Pengaduan terdiri dari variabel pengelolaan pengaduan;
Pada variabel pengelolaan pengaduan diukur kewajiban pengelolaan
pengaduan, pemenuhan sarana pengaduan, pembinaan terhadap pengelola
pengaduan, mekanisme dan tata cara pengelolaan pengaduan dan informasi
jangka waktu penyelesaian pengaduan.

Tabel 1.1.11
Kategori Hasil Penilaian Kepatuhan :
Nilai Zonasi Kategori Predikat
88.00 – 100 Hijau A Kualitas Tertinggi
78.00 – 87.99 Hijau B Kualitas Tinggi
54.00 – 77.99 Kuning C Kualitas Sedang
32.00 – 53.99 Merah D Kualitas Rendah
0 – 31.99 Merah E Kualitas Terendah

Hasil Survei Kepatuhan yang dilaksanakan Ombudsman RI pada Tahun 2021 di


Kabupaten Belitung Timur mendapatkan predikat Zona Kuning dengan jumlah
nilai 73,83. Nilai tersebut diperoleh berdasarkan penilaian terhadap produk
layanan pada 4 (empat) PD yaitu: Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil, Dinas
Kesehatan, Dinas Penanaman Modal Pelayanan Terpadu Satu Pintu dan
Perdagangan dan Dinas Pendidikan.

LAPORAN KINERJA KABUPATEN BELITUNG TIMUR TAHUN 2022 60


BELITUNG TIMUR BANGKIT DAN BERDAYA

Sedangkan pada penilaian pada tahun 2022 Kabupaten Belitung Timur


memperoleh nilai 78,73. Adapun lingkup penilaian tingkat kepatuhan terhadap
Standar Pelayanan Publik dilakukan terhadap 3 produk pelayanan yang diakses
masyarakat terbanyak pada di 6 (enam) PD/Unit Layanan, yaitu: Dinas
Kependudukan dan Catatan Sipil, Dinas Kesehatan, Dinas Penanaman Modal
Pelayanan Terpadu Satu Pintu dan Perdagangan, Dinas Pendidikan, Dinas Sosial
Pemberdayaan Masyarakat dan Desa serta UPT Puskesmas Manggar dan UPT
Puskesmas Mengkubang.
b. Analisa Peningkatan Kinerja:
Penilaian Kepatuhan Pelayanan Publik oleh Ombudsman RI dengan lokus
sebanyak 7 (tujuh) Perangkat Daerah/ Unit Pelayanan Publik yaitu: Dinas
Pendidikan, Dinas Penanaman Modal, Pelayanan Terpadu Satu Pintu dan
Perdagangan, Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil, Dinas Kesehatan,
Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana, Dinas Sosial, Pemberdayaan
Masyarakat dan Desa, serta UPT Puskesmas Manggar dan UPT Puskesmas
Mengkubang. Hasil Penilaian Kepatuhan Pelayanan Publik Kabupaten Belitung
Timur Tahun 2022 sebesar 78,73 dengan Zonasi Hijau, Kategori B dan Opini
Kepatuhan Tinggi. Penilaian tersebut mengalami kenaikan sebesar 4,9 point dari
penilaian tahun 2021 sebesar 73,83 dengan Zonasi Kuning dan Tingkat Kepatuhan
Sedang.
Gambar 1.1 Rekapitulasi Hasil Penilaian penyelenggaraan pelayanan Publik

LAPORAN KINERJA KABUPATEN BELITUNG TIMUR TAHUN 2022 61


BELITUNG TIMUR BANGKIT DAN BERDAYA

Beberapa hal yang menjadi catatan dalam peningkatan pencapaian ini adalah:
 Sebagian besar Perangkat Daerah dan Unit Pelayanan Publik yang menjadi lokus
penilaian mampu merespon perubahan mekanisme penilaian dimana pada
tahun 2021 mekanisme berupa penilaian Kenampakan Fisik (Tangible), diperluas
pada tahun 2022 kepada pengukuran kompetensi penyelenggara, pemenuhan
sarana dan prasarana, standar pelayanan serta pengelolaan pengaduan.
 Kesiapan PD dan UPP masih terbatas dalam rangka penilaian saja dan belum
menyentuh seluruh aspek pelayanan publik. Hal tersebut menjadi tugas bersama
bagi setiap stakeholder untuk melakukan perbaikan yang langsung menyasar
kebutuhan masyarakat.
 Namun bila memperhatikan angka capaian tahun 2022 ini belum beranjak jauh
dari zona kuning di batas ambang angka 76. Begitu pula jika dibandingkan
dengan capaian Pemerintah Kabupaten / Kota di Lingkungan Provinsi Kepulauan
Bangka Belitung, capaian Kabupaten Belitung Timur masih berada di nomor urut
terakhir.
 Hal ini dapat dijadikan motivasi dan tantangan untuk peningkatan kinerja dan
kualitas pelayanan publik menjadi Kualitas Tertinggi.
Bila memperhatikan proses penilaian penyelenggaraan pelayanan publik di
Kabupaten Belitung Timur, masih banyak terdapat ruang perbaikan pada empat
dimensi penilaian. Tetapi perlu ditekankan kembali bahwa visi dan komitmen
Kepala Daerah dan Pimpinan PD menjadi motor penggerak utama bagi peningkatan
kualitas pelayanan publik. Pimpinan tersebut diharapkan mampu memberikan arah
kebijakan yang progressif dan berani keluar dari zona nyaman dan mendorong
berbagai inovasi yang fokus pada reformasi birokrasi tematik melalui pemanfaatan
Sistem Pemerintahan Berbasis Elektronik.

LAPORAN KINERJA KABUPATEN BELITUNG TIMUR TAHUN 2022 62


BELITUNG TIMUR BANGKIT DAN BERDAYA

Analisis Pencapaian Sasaran 1.2.2.


Terwujudnya Pelayanan Publik Berbasis Elektronik

Tabel 1.1.12

Tahun 2021 Tahun 2022 Akum Rencana Persenta


Capaia ulasi Sesuai se
n Capaia dengan Capaian
Capaian n s/d Target Kinerja
Kinerj
Indikator Satuan Realis Real Kinerja
Target a Target Tahun RPJMD (%)
asi isasi Tahun 2022 Tahun
Tahun
2022 (%) 2026
2021
(%)
1 Indeks Sistem Angka 2,60 2,15 82,70 2,70 2,70 100 100 3,10 87,09
Pemerintahan Berbasis Indeks
Elektronik (SPBE)
Jumlah 82,70 100 87,09

Sistem Pemerintahan Berbasis Elektronik (SPBE) adalah penyelenggaraan


pemerintahan yang memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi untuk
memberikan layanan kepada Pengguna SPBE. Hal ini seperti yang tertuang pada
Peraturan Presiden No. 95 Tahun 2018 tentang Sistem Pemerintahan Berbasis
Elektronik. SPBE ditujukan untuk untuk mewujudkan tata kelola pemerintahan yang
bersih, efektif, transparan, dan akuntabel serta pelayanan publik yang berkualitas
dan terpercaya. SPBE memberi peluang untuk mendorong dan mewujudkan
penyelenggaraan pemerintahan yang terbuka, partisipatif, inovatif, dan akuntabel,
meningkatkan kolaborasi antar instansi pemerintah dalam melaksanakan urusan
dan tugas pemerintahan untuk mencapai tujuan bersama, meningkatkan kualitas
dan jangkauan pelayanan publik kepada masyarakat.
Indeks Sistem Pemerintahan Berbasis Elektronik:
a. Penjelasan
Evaluasi Sistem Pemerintahan Berbasis Elektronik (SPBE) ini dilaksanakan
berdasarkan Peraturan Menteri PAN dan RB nomor 59 Tahun 2020 tentang
Pemantauan dan Evaluasi SPBE. Evaluasi SPBE menggunakan metode pengukuran
tingkat kematangan yang dilakukan melalui evaluasi mandiri dan evaluasi eksternal.
LAPORAN KINERJA KABUPATEN BELITUNG TIMUR TAHUN 2022 63
BELITUNG TIMUR BANGKIT DAN BERDAYA

Pelaksanaan evaluasi mandiri dan evaluasi eksternal menggunakan metode evaluasi


dokumen, wawancara, dan/atau observasi lapangan. Hasil evaluasi mandiri ini
kemudian akan dinilai kembali melalui evaluasi eksternal Kementerian PAN dan RB.
Capaian kinerja untuk indikator Indeks SPBE sebesar 2,70 merupakan hasil
evaluasi eksternal dari Kementerian PAN dan RB yang ditetapkan melalui Keputusan
Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Republik
Indonesia Nomor 108 Tahun 2023 tentang Hasil Pemantauan dan Evaluasi Sistem
Pemerintahan Berbasis Elektronik Pada Instansi Pusat dan Pemerintah Daerah
Tahun 2022. Pencapaian kinerja pada sasaran ini untuk tahun 2022 tercapai
100,00%. Indeks SPBE yang ditargetkan sebesar 2,70 dan berdasarkan hasil evaluasi
eksternal diperoleh nilai 2,70. Nilai ini mengalami peningkatan dari nilai tahun
2021. Predikat indeks SPBE tersebut meningkat dan masuk dalam kategori predikat
Baik. Untuk kategori predikat Indeks SPBE dapat dilihat sebagai berikut :

Tabel 1.1.13
Predikat Indeks SPBE

No. Nilai Indeks Predikat


1 4,2 -5,0 Memuaskan
2 3,5 - < 4,2 Sangat Baik
3 2,6 - < 3,5 Baik
4 1,8 - < 2,6 Cukup
5 < 1,8 Kurang

Domain dan aspek serta bobot penilaian Indeks SPBE terdiri dari :
a. Domain 1 – Kebijakan Internal SPBE (13,00%)
 Aspek 1 – Kebijakan Internal Tata kelola SPBE (13,00%)
b. Domain 2 – Tata Kelola SPBE (25,00%)
 Aspek 2 – Perencanaan Strategis (10,00%)
 Aspek 3 – Teknologi Informasi dan Komunikasi (10,00%)
 Aspek 4 – Penyelenggara SPBE (5,00%)
c. Domain 3 - Manajemen SPBE (16,50%)

LAPORAN KINERJA KABUPATEN BELITUNG TIMUR TAHUN 2022 64


BELITUNG TIMUR BANGKIT DAN BERDAYA

 Aspek 5 – Penerapan Manajemen SPBE (12,00%)


 Aspek 6 – Pelaksaan Audit SPBE (4,50%)
d. Domain 4 – Layanan SPBE (45,50%)
 Aspek 6 – Layanan Adm.Pemerintahan Berbasis Elektronik (27,50%)
 Aspek 7 – Layanan Publik Berbasis Elektronik (18,00%)
Dari proporsi penilaian tersebut dapat dilihat bahwa setiap domain memiliki
persentase nilai dan yang terbesar terdapat pada Domain Layanan SPBE. Hal ini
sejalan dengan indikator kinerja Dinas Komunikasi dan Informatika dimana
harus meningkatkan layanan berbasis elektronik di Kabupaten Belitung Timur
baik administrasi pemerintahan maupun publik.
Adapun nilai indeks SPBE tahun 2022 hasil evaluasi dari Kementerian PAN dan
RB berdasarkan domain dapat dilihat sebagai berikut :
Tabel 1.1.14
Hasil Evaluasi Berdasarkan Domain

Domain Kebijakan SPBE 3.00


Kebijakan Internal terkait Tata Kelola SPBE 3.00
Domain Tata Kelola SPBE 2.40
Perencanaan Strategis SPBE 1.75
Teknologi Informasi dan Komunikasi 2.75
Penyelenggara SPBE 3.00
Domain Manajemen SPBE 1.55
Penerapan Manajemen SPBE 1.50
Audit TIK 1.67
Domain Layanan SPBE 3.19
Layanan Administrasi Pemerintahan Berbasis
Elektronik 3.20
Layanan Publik Berbasis Elektronik 3.17
INDEKS SPBE 2022 2.70

b. Analisis Penurunan Kinerja


Dalam pencapaian target kinerja tahun 2022 ini telah berhasil mencapai target
nilai yang ditetapkan sebelumnya. Nilai indeks SPBE tahun ini mengalami
peningkatan dibandingkan dengan pencapaian tahun 2021 dan telah mencapai
predikat Baik. Perbandingan hasil penilaian tahun 2021 dan 2022 berdasarkan
domain dapat dilihat sebagai berikut :

LAPORAN KINERJA KABUPATEN BELITUNG TIMUR TAHUN 2022 65


BELITUNG TIMUR BANGKIT DAN BERDAYA

Tabel 1.1.15
Perbandingan Nilai Indeks SPBE

Domain SPBE Indeks Tahun 2021 Indeks Tahun 2022

Kebijakan 1,4 3,0

Tata Kelola 1,7 2,4

Manjemen 1,27 1,55

Layanan 2,92 3,19

Indeks SPBE 2,15 2,70

Dari perbandingan tersebut dapat dilihat bahwa setiap domain mengalami


peningkatan nilai dibandingkan tahun sebelumnya terutama pada domain
kebijakan, tata kelola dan layanan. Hal ini berarti pelaksanaan domain kebijakan,
tata kelola, manajemen dan layanan SPBE sudah lebih baik dari tahun sebelumnya
namun hal ini masih mempunyai ruang untuk dapat ditingkatkan. Beberapa faktor
yang dapat disiapkan dan dilakukan untuk pencapaian kinerja sasaran yang lebih
baik antara lain :
1. Belum adanya arsitektur dan peta jalan (roadmap) SPBE yang dapat menjadi
acuan untuk pelaksanaan SPBE di Kabupaten Belitung Timur.
2. Belum adanya dokumen proses bisnis SPBE yang bertujuan untuk memberikan
pedoman dalam penggunaan data dan informasi serta penerapan Aplikasi
SPBE, Keamanan SPBE, dan Layanan SPBE .
3. Penerapan manajemen SPBE yang masih belum optimal.
4. Belum maksimalnya pelaksanaan layanan SPBE terutama terkait layanan
publik.
5. Keterbatasan aparatur yang memiliki kompetensi teknis TIK yang baik.
Capaian indikator kinerja sasaran 1 tersebut didukung oleh kinerja
program/outcome sebagai tolak ukur jangka pendek yaitu meningkatnya
layanan administrasi pemerintahan dan publik berbasis elektronik yang
dikembangkan, meningkatnya infrastruktur TIK yang terintegrasi dan
meningkatnya ASN yang memiliki kompetensi TIK yang baik.
Upaya untuk pencapaian target kinerja ini akan dilakukan beberapa hal sebagai
antara lain :
LAPORAN KINERJA KABUPATEN BELITUNG TIMUR TAHUN 2022 66
BELITUNG TIMUR BANGKIT DAN BERDAYA

1. Mendorong pelaksanaan SPBE dengan melibatkan seluruh stakeholders


terutama terkait penyusunan arsitektur dan peta jalan (roadmap) SPBE,
manajemen data, pembangunan aplikasi, layanan pusat data dan layanan
jaringan intra instansi pemerintah daerah.
2. Meningkatkan inovasi proses bisnis dan penggunaan sistem penghubung
layanan pemerintah daerah.
3. Meningkatkan kualitas layanan publik yang termasuk dalam layanan SPBE
dengan terus memperbaiki layanan dan SDM yang ada.
4. mengupayakan memperkecil wilayah blankspot dengan berkomunikasi secara
rutin dengan Provinsi dan Pemerintah Pusat sehingga akses masyarakat
terhadap komunikasi dan informasi semakin luas.
5. Perlunya menjalankan fungsi koordinasi internal, pengawasan dan evaluasi
penerapan SPBE secara maksimal.
Jika dibandingkan dengan target capaian sampai dengan akhir RPJMD maka
dapat disimpulkan bahwa:
Realisasi nilai indeks SPBE sampai dengan tahun 2022 dibandingkan dengan kondisi
kinerja pada akhir RPJMD yang ingin dicapai masih memerlukan upaya dan tindakan
yang inovatif untuk mencapai nilai akhir capaian yang diinginkan. Kedepannya,
perlu dilakukan evaluasi terkait penetapan target capaian indeks SPBE ini yang perlu
ditingkatkan sampai ke kategori baik, sangat baik atau memuaskan. Untuk
mencapai target tersebut, khususnya Dinas Komunikasi dan Informatika sesuai
bidangnya dan Pemerintah Kabupaten Belitung Timur secara umum perlu
melaksanakan perbaikan perbaikan sesuai rekomendasi yang tertuang dalam
penilaian eksternal Kementerian PAN dan RB, agar nilai SPBE Kabupaten Belitung
Timur dapat terus mendapatkan hasil yang lebih baik.
Program dan Kegiatan Dinas Komunikasi dan Informatika yang menunjang capaian
Sasaran Terwujudnya Pelayanan Publik Berbasis Elektronik adalah :
1. Program Informasi dan Komunikasi Publik.
Melalui kegiatan Pengelolaan Informasi dan Komunikasi Publik.
2. Program Aplikasi dan Informatika.

LAPORAN KINERJA KABUPATEN BELITUNG TIMUR TAHUN 2022 67


BELITUNG TIMUR BANGKIT DAN BERDAYA

Melalui kegiatan Pengelolaan Nama Domain yang Telah Ditetapkan oleh


Pemerintah Pusat dan Sub Domain di Lingkup Pemerintah Daerah
Kabupaten/Kota, Pengelolaan E-government di Lingkup Pemerintah Daerah
Kabupaten/Kota.
3. Program Penyelenggaraan Statistik Sektoral.
Melalui kegiatan Penyelenggaraan Statistik Sektoral di Lingkup Daerah
Kabupaten/Kota.
4. Program Penyelenggaraan Persandian Untuk Pengamanan Informasi.
Melalui kegiatan Penyelenggaraan Persandian untuk Pengamanan Informasi
Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota.

Tujuan 1.3
Terwujudnya kelembagaan dan manajemen sumber daya aparatur yang efisien
Tabel 1.1.16

Tahun 2021 Tahun 2022 Akumul


asi Rencana
Capaian Capaian Capaian Sesuai Persent
Indikator Satuan Realis Kinerja Realis Kinerja s/d dengan ase
Target Target Tahun Target Capaian
asi Tahun asi Tahun
RPJMD Kinerja
2021 (%) 2022 (%) 2022
Tahun (%)
2026
1 Indeks Merit System Nilai 100,0 102,5 102,5 102,00 102,5 100,49 100,49 184,00 55,70
100- 0
400
Jumlah 102,5 100,49 55,70

*** Nilai Indeks Merit System masih menggunakan data tahun 2021, hasil evaluasi merit system
tahun 2022 belum di release oleh Kementerian PAN dan RB.

Indeks Merit Sistem adalah ukuran yang digunakan sebagai standar penilaian
penerapan sistem merit pada instansi pemerintah. Pelaksanaan Sisten Merit mengacu
pada Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor 40 Tahun 2018
tentang Pedoman Sistem Merit dalam Manajemen Aparatur Sipil Negara.ANGUN
NEGERI Dalam menjamin pelaksanaan sistem merit sebagai salah satu prioritas
nasional pemerintah Indonesia, Komisi Aparatur Sipil Negara (KASN) sebagai Lembaga
yang dibentuk berdasarkan Undang-Undang No. 5 tahun 2014 memiliki peran penting
untuk mengawasi penerapan sistem merit di Instansi Pemerintah. KASN telah
menyusun instrumen penilaian penerapan sistem merit yang tertuang dalam
LAPORAN KINERJA KABUPATEN BELITUNG TIMUR TAHUN 2022 68
BELITUNG TIMUR BANGKIT DAN BERDAYA

Peraturan KASN No. 9 Tahun 2019 tentang Tata Cara Penilaian Mandiri Penerapan
Sistem Merit dalam Manajemen ASN di Instansi Pemerintah.
Pengukuran Indeks Sistem Merit Pada tahun 2022 masih menunggu Verifikasi
dari Komisi Aparatur Sipil Negara (KASN), melalui aplikasi SIPINTER (Sistem Informasi
Penilaian Mandiri Penerapan Sistem Merit).

Analisis Pencapaian Sasaran 1.3.1


Meningkatnya Efektifitas Kelembagaan Pemerintah Daerah

Tabel 1.1.17

Tahun 2021 Tahun 2022 Akumul


asi Rencana
Capaian Capaian Capaian Sesuai Persent
Indikator Satuan Realis Kinerja Realis Kinerja s/d dengan ase
Target Target Tahun Target Capaian
asi Tahun asi Tahun
RPJMD Kinerja
2021 (%) 2022 (%) 2022
Tahun (%)
2026
1 Indeks Kelembagaan Persen 72,00 100 138,89 74,00 100 135,20 135,20 80 80

Jumlah 138,89 135,20 80

Adapun penjelasan mengenai indikator yang mewakili pencapaian kinerja sasaran


Meningkatnya Efektifitas Kelembagaan Pemerintah Daerah adalah sebagai berikut:
a. Penjelasan :
Sasaran reformasi birokrasi sebagaimana tercantum dalam Peraturan Menteri
Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 25 Tahun 2020
tentang Road Map Reformasi Birokrasi 2020-2024 adalah birokrasi yang kapabel
dengan mengukur indeks kelembagaan.
Terdapat kegiatan yang dilakukan untuk mengukur indeks kelembagaan
sebagai berikut :
1. Assesment organisasi berbasis kinerja;
2. Restrukturisasi (penyederhanaan) kelembagaan IP berdasarkan hasil asesmen;
dan
3. Membentuk struktur organisasi yang tepat fungsi;

LAPORAN KINERJA KABUPATEN BELITUNG TIMUR TAHUN 2022 69


BELITUNG TIMUR BANGKIT DAN BERDAYA

Berkenaan dengan hal tersebut di atas pada tahun 2022 Pemerintah Kabupaten
Belitung Timur telah melaksanakan :
 Telah mengevaluasi seluruh perangkat daerah di lingkungan Pemerintah
Kabupaten Belitung Timur sesuai Peraturan Pemerintah Nomor 18 Tahun 2016
tentang Perangkat Daerah (Rancangan Peraturan Daerah tentang Perubahan
Perangkat Daerah sesuai dengan Surat Sekretaris Daerah Nomor : 180/0021/III
tanggal 12 Januari 2023 tentang Fasilitasi Atas Rancangan Peraturan Daerah
Kabupaten Belitung Timur) dan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 99
Tahun 2018 tentang Pembinaan dan Pengendalian Perangkat Daerah (Hasil
Penghitungan Kematangan Perangkat Daerah Kabupaten Belitung Timur Tahun
2022 sebesar 32,3125)
 Penyederhanaan birokrasi/kelembagaan perangkat daerah telah dilaksanakan
pada tahun 2021 dengan mendapatkan persetujuan dari Provinsi Kepulauan
Bangka Belitung Belitung dengan di tindaklanjuti melalui:
1) Peraturan Bupati Nomor 8 Tahun 2022 tentang Susunan Organisasi, Tugas,
Fungsi dan Tata Kerja Inspektorat Daerah;
2) Peraturan Bupati Nomor 9 Tahun 2022 tentang Susunan Organisasi, Tugas,
Fungsi dan Tata Kerja Sekretariat Dewan Perwakilan Rakyat Daerah;
3) Peraturan Bupati Nomor 10 Tahun 2022 tentang Susunan Organisasi, Tugas,
Fungsi dan Tata Kerja Sekretariat Daerah;
4) Peraturan Bupati Nomor 11 Tahun 2022 tentang Susunan Organisasi, Tugas,
Fungsi dan Tata Kerja Badan Daerah; dan
5) Peraturan Bupati Nomor 11 Tahun 2022 tentang Susunan Organisasi, Tugas,
Fungsi dan Tata Kerja Dinas Daerah.
(Data sebagaimana di atas dapat di unduh pada JDIH Kabupaten Belitung
Timur)
 Sudah membentuk organisasi yang tepat fungsi sesuai dengan peraturan
perundang-undangan yang berlaku dan tidak ada tumpang tindih fungsi pada
perangkat daerah di lingkungan Pemerintah Kabupaten Belitung Timur.
Berdasarkan hal tersebut di atas dapat disimpulkan bahwa pencapaian indeks
kelembagaan telah terpenuhi 100%.

LAPORAN KINERJA KABUPATEN BELITUNG TIMUR TAHUN 2022 70


BELITUNG TIMUR BANGKIT DAN BERDAYA

b. Analisa Peningkatan Kinerja:


 Analisa peningkatan kinerja pada indeks kelembagaan di lingkungan
Pemerintah Kabupaten Belitung Timur telah adaptif/menyesuaikan dengan
ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
 Telah disusun Peta Proses Bisnis Pemerintah Kabupaten Belitung Timur dan
Peta Proses Bisnis Perangkat Daerah termasuk Sekretariat Daerah.
 Pendampingan berkelanjutan terhadap 8 area perubahan Reformasi
Birokrasi.
 Untuk meningkatkan nilai indeks kelembagaan Pemerintah Kabupaten
Belitung Timur akan membentuk struktur organisasi yang tepat fungsi dan
ukuran sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan serta
berbasis kinerja.
 Fasilitasi penyusunan, evaluasi dan monitoring terhadap dokumen wajib
pelayanan publik di lingkungan Sekretariat Daerah.
 Penguatan komitmen seluruh pihak yang terlibat dalam peningkatan
Reformasi Birokrasi tematik.

Analisis Pencapaian Sasaran 1.3.2


Meningkatnya profesionalisme Sumber Daya Aparatur

Tabel 1.1.18

Tahun 2021 Tahun 2022 Akumul


asi Rencana
Capaian Capaian Capaian Sesuai Persent
Indikator Satuan Realis Kinerja Realis Kinerja s/d dengan ase
Target Target Tahun Target Capaian
asi Tahun asi Tahun
RPJMD Kinerja
2021 (%) 2022 (%) 2022
Tahun (%)
2026
1 Indeks Profesionalisme Skor 1- 52,06 50,98 97,93 54,00 52,93 98,01 98,01 60,00 88,21
ASN 100

Jumlah 97,93 98,01 88,21

Adapun penjelasan terkait dengan sasaran Meningkatnya profesionalisme Sumber


Daya Aparatur adalah sebagai berikut:
Indeks Profesionalisme ASN

LAPORAN KINERJA KABUPATEN BELITUNG TIMUR TAHUN 2022 71


BELITUNG TIMUR BANGKIT DAN BERDAYA

a. Penjelasan
Pengukuran Indeks Profesionalitas ASN adalah suatu instrumen yang digunakan
untuk mengukur secara kuantitatif tingkat profesionalitas pegawai ASN yang
hasilnya dapat digunakan sebagai dasar penilaian dan evaluasi dalam upaya
pengembangan profesionalisme ASN. kriteria yang digunakan untuk mengukur
tingkat profesionalitas ASN mencakup Dimensi kualifikasi, Dimensi kompetensi,
Dimensi kinerja dan Dimensi disiplin.
Tata cara Pengukuran Indeks Profesionalitas ASN diatur pada Peraturan Badan
Kepegawaian Negara Nomor : 8 TAHUN 2019 Tanggal 15 Mei 2019 tentang
Pedoman Tata Cara dan Pelaksanaan Pengukuran Indeks Profesionalitas Aparatur
Sipil Negara, Kebijakan umum dalam Pengukuran Indeks Profesionalitas ASN
dilaksanakan oleh Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara Reformasi dan
Birokrasi, sedangkan tata cara dan pelaksanaan Pengukuran Indeks Profesionalitas
ASN dilaksanakan oleh BKN.

b. Analisis Peningkatan/Penurunan Kinerja


Untuk pengukuran Indeks Profesional ASN per Tahun 2022 ditargetkan sebesar
54 Indeks, dengan capaian Kinerja sebesar 0%, untuk data di tahun 2022, Statistik
Indeks Profesional ASN pada DJASN dengan data sebagai berikut :

Tabel 1.1.19
NILAI INDEKS PROFESIONALITAS INSTANSI PER JENIS KELAMIN

NILAI INDEKS
JUMLAH PNS KUALIFIKASI KOMPETENSI KINERJA DISIPLIN TOTAL
JENIS

Laki-Laki 958 12.72 12.11 20.23 4.94 50

Perempuan 1406 13.21 16.45 20.37 4.98 55.02

LAPORAN KINERJA KABUPATEN BELITUNG TIMUR TAHUN 2022 72


BELITUNG TIMUR BANGKIT DAN BERDAYA

Tabel 1.1.20
NILAI INDEKS PROFESIONALITAS INSTANSI PER JENIS JABATAN

JUMLAH
JENIS KUALIFIKASI KOMPETENSI KINERJA DISIPLIN TOTAL
PNS

Jabatan Struktural 270 14.8 9.72 20.87 4.97 50.36

Jabatan Fungsional 1549 13.24 18.69 20.1 4.97 57

Pelaksana 545 11.48 5.78 20.66 4.93 42.86

Tabel 1.1.21
NILAI INDEKS PROFESIONALITAS INSTANSI PER JENJANG JABATAN

JENIS JUMLAH KUALIFIKASI KOMPETENSI KINERJA DISIPLIN TOTAL


PNS

JABATAN PIMPINAN 0 0 0 0 0 0
TINGGI UTAMA

JABATAN PIMPINAN 0 0 0 0 0 0
TINGGI MADYA

JABATAN PIMPINAN 32 16.88 11.09 20.16 5 53.12


TINGGI PRATAMA

JABATAN ADMINISTRATOR 137 15.36 10.11 20.58 4.99 51.04

JABATAN PENGAWAS 101 13.37 8.76 21.49 4.94 48.55

JABATAN FUNGSIONAL 1 15 0 25 5 45
AHLI UTAMA

JABATAN FUNGSIONAL 170 14.06 21.5 22.47 4.96 62.99


AHLI MADYA

JABATAN FUNGSIONAL 758 14.58 20.5 21.87 4.98 61.93


AHLI MUDA

JABATAN FUNGSIONAL 214 14.63 21.54 21.85 4.99 63


AHLI PERTAMA

JABATAN FUNGSIONAL 132 9.92 13.3 14.81 4.93 42.96


PENYELIA

JABATAN FUNGSIONAL 166 9.67 12.26 13.31 4.94 40.18


MAHIR

LAPORAN KINERJA KABUPATEN BELITUNG TIMUR TAHUN 2022 73


BELITUNG TIMUR BANGKIT DAN BERDAYA

JENIS JUMLAH KUALIFIKASI KOMPETENSI KINERJA DISIPLIN TOTAL


PNS

JABATAN FUNGSIONAL 101 9.7 11.88 17.03 4.96 43.57


TERAMPIL

JABATAN FUNGSIONAL 0 0 0 0 0 0
PEMULA

JABATAN PELAKSANA 545 11.48 5.78 20.66 4.93 42.86

Tabel 1.1.21
NILAI INDEKS PROFESIONALITAS INSTANSI PER TINGKAT PENDIDIKAN

JENIS JUMLAH KUALIFIKASI KOMPETENSI KINERJA DISIPLIN TOTAL


PNS

S3 0 0 0 0 0 0

S2 74 20 14.02 15.95 4.97 54.94

S1/D4/Sederajat 1528 15 17.38 21.77 4.97 59.13

D3/Sederajat 518 10 9.97 16.74 4.94 41.65

D1/D2/SMA/SMK/Se 236 5 8.33 19.96 4.92 38.2


derajat

SD/SMP/ Sederajat 8 1 0 25 5 31

Pengukuran Indeks Profesionalitas adalah suatu instrumen yang digunakan untuk


mengukur secara kuantitatif tingkat profesionalitas pegawai ASN yang hasilnya
dapat digunakan sebagai dasar penilaian dan evaluasi dalam upaya pengembangan
profesionalisme ASN. Realisasi Akumulasi sampai dengan Tahun 2022 adalah
sebesar 98,01 pada tahun 2022 Realiasasi Indeks
Profesional ASN sebesar 52,93 % dengan target sebesar 54 %, Kategori tingkat
Profesionalitas ASN pada tahun 2022 dikategorikan Sangat Rendah yang memiliki
rentang nilai 60 kebawah.
Adaapaian pun upaya yang dilakukan untuk meningkatkan capaian Indeks
Indeks Profesionalisme ASN adalah sebagai berikut:
1. Melakukan perbaikan terhadap penyusunan rencana kebutuhan jumlah serta
jenis jabatan Pegawai Negeri Sipil (PNS) dan Pegawai Pemerintah dengan
LAPORAN KINERJA KABUPATEN BELITUNG TIMUR TAHUN 2022 74
BELITUNG TIMUR BANGKIT DAN BERDAYA

Perjanjian Kinerja (PPPK) berdasarkan analisis jabatan dan analisis beban kerja
yang sesuai dengan analisa kebutuhan Organisasi Secara nyata;
2. Menyusun kebutuhan jumlah dan jenis jabatan PNS berdasarkan analisis
jabatan dan analisis beban kerja;
3. Melakukan proses analisa dan identifikasi organisasi terhadap kebutuhan akan
sumber daya manusia, sehingga organisasi tersebut dapat menentukan langkah
yang harus diambil guna mencapai tujuannya;
4. Penyusunan HCDP ( Human Capital Development Plan) yang dilakukan melalui
tahapan inventarisasi jenis kompetensi dan rencana pengembangan
kompetensi dengan standar kompetensi jabatan dan rencana karier;
5. Pelaksanaan Analisis Kebutuhan Diklat yang diperkuat dengan anggaran yang
ada;
6. Penyusunan regulasi yang mendukung pengembangan SDM aparatur di
lingkungan Pemerintah Kabupaten Belitung Timur, seperti peraturan setiap
perangkat daerah wajib melaksanakan Analisis Kebutuhan Diklat sebagai dasar
pelaksanaan pengembangan kompetensi;
7. Meningkatkan kerjasama dalam bidang pengembangan kompetensi dengan
lembaga atau badan penyelenggara Diklat, Media, Swasta dan Masyarakat;
8. Pengoptimalan sarana dan prasarana sebagai penunjang pelaksanaan
kegiatan, dengan memanfaatkan katalog sarana dan prasarana;
9. Memanfaatkan Teknologi Informasi dalam pengembangan SDM aparatur
seperti penggunaan metode pelatihan online.
Program dan kegiatan yang menunjang Sasaran Meningkatnya Profesionalisme
Sumber Daya Aparatur adalah:
1. Program Kepegawaian Daerah
Kegiatan :
- Pengadaan, Pemberhentian dan Informasi Kepegawaian ASN;
- Mutasi dan Promosi ASN;
- Pengembangan Kompetensi ASN;
- Penilaian dan Evaluasi Kinerja Aparatur.

LAPORAN KINERJA KABUPATEN BELITUNG TIMUR TAHUN 2022 75


BELITUNG TIMUR BANGKIT DAN BERDAYA

2. Program Pengembangan Sumber Daya Manusia


Kegiatan :
- Pengembangan Kompetensi Teknis;
- Sertifikasi, Kelembagaan, Pengembangan Kompetensi Manajerial dan
Fungsional.

Misi 2
Pemberdayaan ekonomi masyarakat untuk menciptakan wirausahawan
daerah yang mandiri dan untuk perluasan kesempatan kerja

Tujuan 2.1
Meningkatnya kesempatan kerja bagi masyarakat
Tabel 2.1.1
Tahun 2021 Tahun 2022 Akumul
asi Rencana
Capaian Capaian Capaian Sesuai Persent
Indikator Satuan Realis Kinerja Realis Kinerja s/d dengan ase
Target Target Tahun Target Capaian
asi Tahun asi Tahun
RPJMD Kinerja
2021 (%) 2022 (%) 2022
Tahun (%)
2026
1 Tingkat Partisipasi Persen 72,20 69,23 95,88 72,30 67,36 93,16 93,16 72,70 92,65
angkatan kerja

2 Tingkat Pengangguran Persen 3,50 3,78 92,00 3,48 2,50 128,16 128,16 3,30 129,69
Terbuka

Jumlah 93,94 110,66 111,17

1. Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja :


Jumlah angkatan kerja 68.536 jiwa Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja (TPAK) di
Belitung Timur tercatat sebesar 67,36 persen atau dengan kata lain dari 100
penduduk usia kerja, sebanyak 67-68 orang termasuk dalam angkatan kerja baik
yang berstatus bekerja maupun sebagai pencari kerja.

LAPORAN KINERJA KABUPATEN BELITUNG TIMUR TAHUN 2022 76


BELITUNG TIMUR BANGKIT DAN BERDAYA

Gambar: Angkatan kerja


2. Tingkat Pengangguran Terbuka:
Jumlah penduduk usia Angkatan Kerja terdiri dari bekerja dan pengangguran.
Sedangkan, Bukan Angkatan Kerja terdiri dari yang bersekolah, mengurus rumah
tangga dan lainnya (umur 15 tahun ke atas). Dari 69.332 jiwa angkatan kerja,
terdapat 2.619 jiwa (3,78 persen) merupakan pengangguran. Dengan kata lain, dari
100 penduduk angkatan kerja terdapat 3-4 orang merupakan pengangguran.
Berdasarkan tingkat pendidikan, penduduk angkatan kerja di Belitung Timur
mayoritas adalah lulusan SD yaitu sebesar 42,01 persen, Sementara itu, hanya
10,57 persen yang merupakan lulusan perguruan tinggi.

LAPORAN KINERJA KABUPATEN BELITUNG TIMUR TAHUN 2022 77


BELITUNG TIMUR BANGKIT DAN BERDAYA

Analisis Pencapaian Sasaran 2.1.1


Meningkatnya Kompetensi Tenaga Kerja

Tabel 2.1.2
Tahun 2021 Tahun 2022 Akumul
asi Rencana
Capaian Capaian Capaian Sesuai Persent
Indikator Satuan Realis Kinerja Realis Kinerja s/d dengan ase
Target Target Tahun Target Capaian
asi Tahun asi Tahun
RPJMD Kinerja
2021 (%) 2022 (%) 2022
Tahun (%)
2026
1 Persentase tenaga Persen 2,50 2,44 97,60 2,60 2,55 98.08 98,08 3,00 85
kerja yang bersertifikat
kompetensi
2 Persentase Persen 0,10 01,0 100 0,10 0,156 156 156 0,12 130
peningkatan
wirausaha baru
pertahun
Jumlah 98,8 127 107,5

Adapun penjelasan mengenai indikator sasaran Meningkatnya Kompetensi Tenaga


kerja adalah sebagai berikut:
1. Persentase tenaga kerja yang bersertifikat kompetensi
a. Penjelasan:
Penciptaan lapangan kerja yang produktif diawali oleh tersedianya tenaga kerja
yang kompeten. Untuk mendapatkan kompetensi kerja yang memadai, calon
tenaga kerja harus dibekali pelatihan untuk memperoleh, meningkatkan, serta
mengembangkan kompetensi kerja, produktivitas, disiplin, sikap dan etos kerja
pada tingkat keterampilan/keahlian tertentu. Seseorang yang telah mengikuti
pelatihan kerja mendapat pengakuan atas keterampilan/kompetensinya berupa
sertifikat keterampilan/kompetensi. Sertifikat keterampilan dikeluarkan oleh BLK
atau Lembaga Pelatihan, sedangkan sertifikat kompetensi dikeluarkan oleh BNSP
(Badan Nasional Sertifikasi Profesi) atau LSP (Lembaga Sertifikasi Profesi). yang cara
perhitungannya adalah perbandingan antara jumlah tenaga kerja yang memiliki
sertifikat kompetensi dengan jumlah tenaga kerja. Dengan memiliki sertifikat
kompetensi diharapkan tenaga kerja dapat bertahan dan bersaing di dunia kerja
saat ini. Pengakuan kompeten yang diberikan oleh LSP memberikan nilai tambah

LAPORAN KINERJA KABUPATEN BELITUNG TIMUR TAHUN 2022 78


BELITUNG TIMUR BANGKIT DAN BERDAYA

pada tenaga kerja dan menjadi pertimbangan dalam pemilihan tenaga kerja yang
berkualitas dan layak dipertahankan di dunia usaha dan industri di masa pandemi
ini.
Berikut disajikan data peserta pelatihan yang bersertifikat kompetensi di
Kabupaten Belitung Timur tahun 2022 :

Tabel 2.1.3
data peserta pelatihan yang bersertifikat kompetensi di Kabupaten Belitung
Timur tahun 2020-2022

No Nama perusahaan Tenaga kerja yeng Tenaga kerja yeng Tenaga kerja yeng
bersertifkat kompetensi bersertifkat bersertifkat
Tahun 2020 kompetensi Tahun kompetensi Tahun
2021 2022
1 Swasta 114 377 377

2 Pemerintah 1.473 1.250 1.326

TOTAL 1.643 1.627 1.703

Sumber : Bidang Penempatan dan Pelatihan Tenaga Kerja, Disnakerkopukm (diolah)

Tabel 2.1.4
Data Ketenagakerjaan Belitung Timur
Periode Tahun 2017 – 2022

Kegiatan 2017 2018 2019 2020 2021 2022

Jumlah Penduduk 62.050 95.974 98.221 98.622 66.713 68.536


Bekerja
Jumlah Angkatan Kerja 63.717 69.033 70.103 70.345 69.332 66.821

Tidak 1.667 1.035 1.197 2.765 2.619 1.715


Bekerja/Pengangguran
Terbuka
TPAK (%) 68 71,93 71,37% 71,33% 69,23% 67,36

TPT (%) 2,62 1,50 1,71 3.93 3,78% 2,50

Sumber : BPS Kab. Beltim 2022 (diolah)

LAPORAN KINERJA KABUPATEN BELITUNG TIMUR TAHUN 2022 79


BELITUNG TIMUR BANGKIT DAN BERDAYA

Metode perhitungan capaian indikator adalah sebagai berikut :


Persentase Tenaga Kerja Bersertifikat Kompetensi
Tenaga Kerja yang memiliki sertifikat kompetensi
= X 100%
Tenaga KerjaKeseluruhan
Rumus capaian kinerja :
Realisasi
Tingkat Capaian = X 100%
Target

b. Analisis Peningkatan dan Penurunan Kinerja


Jika dibandingkan target sampai dengan akhir tahun RPJMD dapat disimpulkan
bahwa:
a. data peserta pelatihan yang bersertifikat kompetensi di Kabupaten
Belitung Timur tahun 2020-2022 dan data ketenagakerjaan Belitung Timur
Tahun 2017-2022, capaian indikator adalah sebagai berikut :
1.703
TKSK = X 100% = 2,55%
66.821

Dengan capaian kinerja :


2,55
Tingkat Capaian = X 100% = 98,08%
2,60
Realisasi indikator Persentase Tenaga Kerja Bersertifikat Kompetensi tahun 2022
dapat dihitung dengan hasil sebesar 2,55% (Dua Koma Lima Puluh Lima Persen),
maka capaian kinerja indikator adalah sebesar 98,08% (Sembilan Puluh Delapan
Koma Delapan Persen) atau interpretasi sangat tinggi, sedangkan tahun 2021 yaitu
sebesar 2,44% (Dua Koma Empat Puluh Empat Persen), maka capaian kinerja
indikator adalah sebesar 97,6% (Sembilan Puluh Tujuh Koma Enam Persen).
Kenaikan capaian kinerja dikarenakan adanya penambahan sebanyak 76 orang
tenaga kerja bersertifikat kompetensi dimana pada tahun 2021 sebanyak 1.627
orang sedangkan tahun 2022 sebanyak 1.703 orang.
b. Presentase Capaian kinerja pada Tenaga Kerja yang Bersertifikat Kompetensi s.d
Tahun 2022 dibandingkan Target Akhir terhadap Rencana Pembangunan Jangka
Menengah Daerah [RPJMD] Perubahan Tahun 2021-2026 sebesar 85%. Dimana
perhitungannya dapat dilihat dari realisasi akumulasi pencapaian sasaran sampai

LAPORAN KINERJA KABUPATEN BELITUNG TIMUR TAHUN 2022 80


BELITUNG TIMUR BANGKIT DAN BERDAYA

dengan tahun ini dibandingkan dengan rencana yang tercantum dalam RPJMD
2021-2026 adalah sebagai berikut :
Tingkat Capaian = 2,55 x 100 % = 85 %
3,00
Upaya yang akan dilakukan diantaranya:
a. Melakukan kegiatan pelatihan kewirausahaan dan kompetensi dalam rangka
menciptakan wirausaha baru dan meminimalisir peningkatan penduduk yang
masuk golongan bukan angkatan kerja, serta meningkatkan kompetensi pencari
kerja.
b. Melakukan kerjasama pelatihan dengan lembaga pelatihan kerja, baik milik
pemerintah, swasta maupun perusahaan
c. Mendorong pembentukan dan pengembangan LSP di daerah;
d. Meningkatkan koordinasi dengan sektor dan institusi terkait melalui
pengembangan program pelatihan berbasis kompetensi, kurikulum dan modul
pelatihan yang mengacu standar yang dikembangkan industri serta penerapan
pengembangan sertifikasi kompetensi melalui uji kompetensi di setiap sektor
dan profesi oleh LSP.

2. Persentase Peningkatan wirausaha baru pertahun.


a. Penjelasan:
Peningkatan wirausaha baru per tahun merupakan tenaga kerja yang dibina
melalui kegiatan tenaga kerja mandiri (TKM), penerapan teknologi tepat guna (TTG)
dan inkubasi bisnis untuk menjadi wirausaha baru. Peningkatan wirausaha baru per
tahun dapat dihitung dari perbandingan jumlah penambahan wirausaha baru dalam
satu periode waktu tertentu dibandingkan dengan jumlah wirausaha baru periode
waktu (tahun) sebelumnya.
Tenaga Kerja mandiri yang menjadi wirausaha baru tahun 2020 - 2022 disajikan
pada tabel sebagai berikut :

LAPORAN KINERJA KABUPATEN BELITUNG TIMUR TAHUN 2022 81


BELITUNG TIMUR BANGKIT DAN BERDAYA

Tabel 2.1.5
Tenaga Kerja mandiri yang menjadi wirausaha baru tahun 2020 - 2022
No Tahun Tenaga Kerja TKM yang menjadi
Mandiri Wirausaha Baru
1 2020 60 29

2 2021 32 32

3 2022 100 37

Sumber : Bidang Penempatan dan Pelatihan Tenaga Kerja, Disnakerkopukm

Metode perhitungan capaian indikator adalah sebagai berikut :


Persentase Peningkatan wirausaha baru per tahun
= ( Wirausaha baru n- Wirausaha baru n-1)
- Wirausaha baru n-1
Rumus capaian kinerja :
Realisasi
Tingkat Capaian = X 100%
Target
b. Analisa Peningkatan/Penurunan Kinerja
Berdasarkan tabel diatas dapat disimpulkan bahwa:
a. tabel data Peningkatan wirausaha baru per tahun tahun 2022 , capaian
indikator adalah sebagai berikut :
PWUB = (37-32) = 0,156
32
Dengan capaian kinerja :
Tingkat capaian = 0,156 x 100 % = 156 %
0,10
Realisasi indikator Persentase Peningkatan wirausaha baru per tahun
tahun 2022 dapat dihitung dengan hasil sebesar 0,156 % (Nol Koma Seratus
Lima Puluh Enam Persen), maka capaian kinerja indikator adalah sebesar
156% (Seratus Lima Puluh Enam Persen) atau interpretasi sangat tinggi.
Dibandingkan dengan tahun sebelumnya 2021 hasil yang didapat sebesar
0,1 % (Nol Koma Satu Persen) dengan capaian kinerja indikator adalah
sebesar 100% (Seratus Persen).Kenaikan dari tahun sebelumnya

LAPORAN KINERJA KABUPATEN BELITUNG TIMUR TAHUN 2022 82


BELITUNG TIMUR BANGKIT DAN BERDAYA

dikarenakan adanya penambahan pelatihan kerja pada tenaga kerja


mandiri yang berakibat ada penambahan terhadap wirausaha baru.
b. Presentase Capaian kinerja pada Peningkatan Wira Usaha Baru per Tahun
s.d Tahun 2022 dibandingkan Target Akhir terhadap Rencana
Pembangunan Jangka Menengah Daerah [RPJMD] Perubahan Tahun 2021-
2026 sebesar 130% Dimana perhitungannya dapat dilihat dari realisasi
akumulasi pencapaian sasaran sampai dengan tahun ini dibandingkan
dengan rencana yang tercantum dalam RPJMD 2021-2026 adalah sebagai
berikut:
Persentase Peningkatan Wira Usaha Baru per Tahun

Tingkat Capaian = 0,156 x 100 % = 130 %


0,12
Upaya yang akan dilaksanakan diantaranya adalah:
a. Mengupayakan perluasan kesempatan kerja untuk meningkatkan jumlah
wirausaha muda dan memberi akses menjadi tenaga kerja mandiri formal
b. Membuat usulan permohonan dana ke kementerian tenaga kerja melalui
Program Tenaga Kerja Mandiri.
c. Melakukan kegiatan pelatihan kewirausahaan dan kompetensi dalam rangka
menciptakan wirausaha baru dan meminimalisir peningkatan penduduk yang
masuk golongan bukan angkatan kerja, serta meningkatkan kompetensi
pencari kerja.

LAPORAN KINERJA KABUPATEN BELITUNG TIMUR TAHUN 2022 83


BELITUNG TIMUR BANGKIT DAN BERDAYA

Analisis Pencapaian Sasaran 2.1.2


Meningkatnya Investasi

Tabel 2.1.6

Tahun 2021 Tahun 2022


Cap Rencan
aian Akumula a Sesuai Persentas
Kine si dengan e Capaian
Capaian Capaian Target Kinerja
Rea rja
Indikator Satuan Targe Kinerja Targe Reali
lisa Tah s/d RPJMD (%)
t Tahun t sasi
si un Tahun Tahun
2021 (%)
202 2022 2026
2
(%)
1 Nilai Investasi Juta 359,0 472 131,59 367,3 1.373, 373, 373,861 1.845,9 74,41
Tahunan Rupiah 57 ,46 82 500 861 66
berskalanasional 6
(PMA/PMDN)
Jumlah 131, 59 373, 74,41
861

Berikut analisis capaian dari indikator pada sasaran ini :


Nilai investasi berskala nasional (PMDN/PMA)
a. Penjelasan
Nilai investasi tahunan berskala nasional (PMDN/PMA) Kabupaten Belitung
Timur bersumber dari data Laporan Kegiatan Penanaman Modal (LKPM) Bidang
Penanaman Modal Tahun 2022. Laporan Kegiatan Penanaman Modal (LKPM)
adalah kewajiban bagi setiap pelaku usaha sebagaimana tertuang dalam Pasal 15
huruf (c) Undang-Undang No. 25 Tahun 2007 tentang Penanaman Modal dan dalam
Pasal 5 huruf (c) Peraturan BKPM No. 5 Tahun 2021 tentang Pedoman dan Tata Cara
Pengawasan Perizinan Berusaha Berbasis Risiko. Pelaku usaha yang wajib
menyampaikan LKPM secara online adalah Semua Pelaku Usaha, kecuali Pelaku
Usaha Mikro, Perusahaan di bidang usaha hulu migas, perbankan, Lembaga
keuangan non bank dan asuransi.
LKPM adalah laporan mengenai perkembangan realisasi penanaman modal
dan permasalahan yang dihadapi pelaku usaha yang wajib dibuat dan disampaikan
secara berkala (Pasal 1 angka 20 PBKPM 5/2021). Investor domestik maupun asing

LAPORAN KINERJA KABUPATEN BELITUNG TIMUR TAHUN 2022 84


BELITUNG TIMUR BANGKIT DAN BERDAYA

diwajibkan untuk menyampaikan LKPM kepada BKPM untuk memotret


investasi yang ada di Indonesia. Dengan adanya LKPM tersebut, para pihak bisa
mengetahui sektor usaha yang sedang berkembang, hambatan yang tengah terjadi,
serta kebijakan yang harus diterapkan agar kegiatan usaha tersebut berjalan lancar.
Penyampaian LKPM juga memberikan keuntungan bagi perusahaan jika di
kemudian hari perusahaan mengalami masalah permodalan dan investasi, BKPM
akan turun tangan untuk memfasilitasi. Selain itu, LKPM juga memberikan peranan
penting untuk menunjang pertumbuhan ekonomi di Indonesia.
Penyampaian LKPM dilakukan secara online melalui https://oss.go.id/ pada
menu “Pelaporan LKPM”. Penyampaian LKPM disampaikan oleh Pelaku Usaha
untuk setiap tingkat Risiko secara berkala dengan ketentuan sebagai berikut:
a. bagi Pelaku Usaha kecil setiap 6 (enam) bulan dalam 1 (satu) tahun laporan; dan
b. bagi Pelaku Usaha menengah dan besar setiap 3 (tiga) bulan (triwulan).
Peranan Dinas Penanaman Modal Pelayanan Terpadu Satu Pintu dan
Perdagangan Kabupaten Belitung Timur untuk meningkatkan realisasi investasi ini
dengan melakukan kegiatan pengendalian penanaman modal melalui kegiatan
pemantauan, pembinaan, dan pengawasan kepada pelaku usaha Penanam Modal
Dalam Negeri (PMDN) dengan skala mikro, kecil dan menengah atau pelaku usaha
dengan rencana realisasi maksimal 10 milyar rupiah. Sedangkan untuk pelaku usaha
Penanam Modal Dalam Negeri (PMDN) skala besar menjadi kewenangan
Pemerintah Provinsi dan pelaku usaha dengan Penanaman Modal Asing (PMA)
menjadi kewenangan Pemerintah Pusat.
Pelaksanaan kegiatan pembinaan dilakukan berupa bimbingan kepada
penanam modal untuk merealisasikan penanaman modalnya. Kegiatan
pengawasan dilakukan sebagai upaya untuk mencegah dan mengurangi
penyimpangan terhadap ketentuan pelaksanaan penanaman modal dan
penggunaan fasilitas penanaman modal. Pengawasan dilaksanakan langsung
melalui kunjungan ke lokasi usaha. LKPM yang dilaporkan oleh penanam modal
untuk kemudian di rekapitulasi dalam bentuk Laporan Perkembangan Realisasi
Penanaman Modal Kabupaten Belitung Timur setiap Triwulan, untuk melihat

LAPORAN KINERJA KABUPATEN BELITUNG TIMUR TAHUN 2022 85


BELITUNG TIMUR BANGKIT DAN BERDAYA

perkembangan investasi di Kabupaten Belitung Timur, dengan mengakses


https://oss.go.id/ menggunakan hak akses dalaks (Pengendalian Pelaksanaan).
Tahun 2022 realisasi investasi/ penanaman modal diperoleh sebesar Rp
1.373.500.761.980,- sedangkan tahun 2021 diperoleh sebesar Rp 472.466.243.047.
Perhitungan persentase capaian kinerja diperoleh dengan membandingkan
angka realisasi dengan target dikali 100 persen, dalam pengertian semakin tinggi
angka realisasi dibandingkan angka target maka semakin baik nilai kinerjanya.
Untuk mempermudah perhitungan, satuan nilai investasi dirubah menjadi dalam
juta rupiah, sehingga perhitungan capaian kinerja sebagai berikut:
- Capaian kinerja tahun 2022 di hitung sebagai berikut : Rp 1.373,500,-/ Rp
378,771,- X 100% = 362,62 %
- Capaian kinerja tahun 2021 di hitung sebagai berikut : Rp 472,466,-/ Rp
359,057,- X 100% = 131,59 %
b. Analisis Peningkatan Kinerja
Terjadi peningkatan nilai investasi tahunan beskala nasional yang sangat
signifikan pada tahun 2022 dibandingkan tahun 2021 sebesar Rp 901.034.518.933,-
, tahun 2021 diperoleh nilai investasi sebesar Rp 472.466.243.047,- dengan capaian
kinerja sebesar 131,59 persen dari target yang ditetapkan dari target yang
ditetapkan sebesar Rp 359,057 juta rupiah. Sedangkan pada tahun 2022 nilai
investasi yang diperoleh sebesar Rp 1.373.500.761.980,- dengan capaian kinerja
sebesar 362,52 persen dari target. Target nilai investasi yang ditetapkan pada tahun
2022 dalam RPJMD periode 2021-2026 sebesar Rp 378,771,- juta rupiah.
Penyebab yang menyebabkan realisasi nilai investasi daerah meningkat dan
melebih target adanya kegiatan replanting yang dilakukan perusahaan yang
bergerak di sektor perkebunan dan didukung kegiatan pengendalian penanam
modal kepada pelaku usaha berupa pemantauan, pembinaan dan pengawasan yang
kembali mendapat dukungan Dana Alokasi Khusus Non Fisik Bidang Fasilitasi
Penanaman Modal pada tahun 2022.

LAPORAN KINERJA KABUPATEN BELITUNG TIMUR TAHUN 2022 86


BELITUNG TIMUR BANGKIT DAN BERDAYA

Tabel 2.1.7
Data Realisasi Investasi Berdasarkan Sektor
Kabupaten Belitung Timur

REALISASI NILAI INVESTASI


SEKTOR
2019 2020 2021 2022
Pertambangan/Sektor
66.541.982.145 6.276.668.220 16.000.000.000 113.951.474.834
Primer
Perkebunan/Sektor
70.540.120.962 85.584.996.656 291.889.623.127 723.664.440.604
Primer
Perikanan/Sektor
72.866.340 55.115.300 - 31.825.753.040
Primer
Perdagangan/Sektor
1.575.000.000 13.628.136.660 11.578.823.000 6.049.305.825
Tersier
Hotel, Restoran Dan
Jasa Lainnya/Sektor 465.552.911 991.000.000 7.245.125.000 3.394.698.000
Tersier
Konstruksi/Sektor
115.000.000 3.055.000.000 102.338.952.990 3.143.700.000
Tersier
Industri/Sektor
26.240.991.631 236.974.764.327 43.413.718.930 490.073.789.677
Sekunder
Kesehatan - - - 30.000.000
Pendidikan - 6.000.000 - -
Pengangkutan/
1.367.600.000
Transportasi
Kesenian/ Hiburan dan
-
Reksreasi
JUMLAH 165.551.513.989 346.571.681.163 472.466.243.047 1.373.500.761.980
Sumber : Laporan Kegiatan Penanaman Modal (LKPM) Kab. Belitung Timur

Untuk peningkatan nilai realisasi investasi tahun 2022, terbesar berada pada
sektor Perkebunan/Sektor Primer mencapai 52,69 persen dari jumlah keseluruhan
nilai investasi, hal ini disebabkan perusahaan yang bergerak pada bidang usaha ini
melakukan replanting atau menanam/mengganti tanaman yang sudah tidak
produktif. Penyumbang nilai investasi kedua berada pada sektor Industri/Sektor
Sekunder sebesar 35,68 persen. Penambahan investasi di sektor industry ini berasal
industry pengolahan Minyak Mentah Kelapa sawit dan industry pengolahan logam.
Kemudian sektor Pertambangan/ Sektor Primer menyumbang nilai investasi
sebesar 8,30 persen. Berikut grafik realisasi investasi berdasarkan sektor Kabupaten
Belitung Timur pada 3 tahun terakhir.

LAPORAN KINERJA KABUPATEN BELITUNG TIMUR TAHUN 2022 87


BELITUNG TIMUR BANGKIT DAN BERDAYA

Grafik Perkembangan Realisasi Investasi


Kabupaten Belitung Timur

Realisasi Investasi per Sektor Usaha


(Dalam Juta Rupiah)
800,000
700,000
600,000
500,000
400,000
300,000
200,000
100,000
-

2020 2021 2022

Berdasarkan grafik perkembangan realisasi investasi selama 3 tahun terakhir,


nilai realisasi investasi masih didominasi sector perkebunan yang berasal dari
perusahaan perkebunan kelapa sawit, kemudian diikuti sector industry/sector
tersier, ini sebagian besar merupakan rangkaian bidang usaha dari sector
perkebunan dimana realisasi investasi ini berupa sector industry yang bergerak
dibidang pengolahan buah kelapa sawit ditambah industry logam.
Beberapa upaya yang dapat dilakukan untuk menambah nilai investasi
diantaranya adalah :
1. Melakukan pengendalian pelaksanaan penanaman modal lebih intensif melalui
kegiatan pemantauan, pembinaan dan pengawasan terhadap perizinan
berusaha yang diterbitkan.
2. Meningkatkan promosi yang lebih efektif dengan melibatkan perangkat daerah
terkait lainnya.
3. Berupaya menciptakan iklim investasi dengan cara memberikan kemudahan
proses perizinan serta membantu memfasilitasi calon investor yang mempunyai
keinginan malakukan investasi di Kabupaten Belitung Timur.

LAPORAN KINERJA KABUPATEN BELITUNG TIMUR TAHUN 2022 88


BELITUNG TIMUR BANGKIT DAN BERDAYA

Jika dilihat dari capaian realisasi akumulasi sampai dengan tahun 2022 indikator
ini yang dibandingkan dengan rencana target akhir periode RPJMD yaitu tahun 2026
sudah melebihi target, namun nilai realisasi indikator setiap tahunnya selalu
berubah. Target indikator di akhir periode RPJMD adalah target dari indikator
ditahun 2026. Pemerintah Kabupaten Belitung Timur terus berupaya untuk selalu
meningkatkan indikator nilai investasi tahunan beskala nasional (PMDN/PMA) ini
dengan menjalankan program dan kegiatan sebagai berikut:
1. Program Pengembangan Iklim Penanaman Modal
 Kegiatan Penetapan Pemberian Fasilitas/Insentif dibidang Penanaman
Modal yang menjadi Kewenangan Daerah Kabupaten/Kota
 Kegiatan Pembuatan Peta Potensi Investasi Kabupaten/Kota
2. Program Promosi Penanaman Modal
 Kegiatan Penyelenggaraan Promosi Penanaman Modal yang menjadi
Kewenangan Daerah Kabupaten/Kota
3. Program Pengendalian Pelaksanaan Penanaman Modal
 Kegiatan Pengendalian Pelaksanaan Penanaman Modal yang menjadi
Kewenangan Daerah Kabupaten/Kota

Pada tahun 2022 program yang memiliki kemanfaatan langsung pada


masyarakat khususnya pelaku usaha adalah Program Pengendalian Pelaksanaan
Penanaman Modal. Untuk meningkatkan realisasi investasi, Dinas Penanaman
Modal Pelayanan Terpadu Satu Pintu dan Perdagangan Kabupaten Belitung Timur
telah melakukan kegiatan pengendalian pelaksanaan penanaman modal,
diantaranya :
Sub Kegiatan Koordinasi dan Sinkronisasi Pemantauan Pelaksanaan Penanaman
Modal
- Memfasilitasi para penanam modal yang memiliki permasalahan pada
kegiatan usaha mereka. Sebanyak 15 pelaku usaha menerima manfaat dari
kegiatan ini. Sebagian besar permasalahan terkait sulitnya memperoleh
Sertifikat Badan Usaha (SBU) untuk izin usaha jasa konstruksi sebanyak 11
pelaku usaha, dan 4 pelaku usaha difasilitasi permasalahannya terkait
kesulitan dalam memperoleh daya listrik.

LAPORAN KINERJA KABUPATEN BELITUNG TIMUR TAHUN 2022 89


BELITUNG TIMUR BANGKIT DAN BERDAYA

- Adanya layanan pendampingan / Konsultasi terkait pelaporan LKPM.

Berikut foto kegiatan pemantauan pelaksanaan penanaman modal:

Foto kegiatan fasilitasi permasalahan kegiatan Foto kegiatan layanan pendampingan/ konsultasi
usaha LKPM

Sub Kegiatan Koordinasi dan Sinkronisasi Pembinaan Pelaksanaan Penanaman


Modal:
Melakukan sosialisasi kepada ke 200 pelaku usaha terkait Implementasi Perizinan
Berusaha Berbasis Resiko dan Bimtek Pengawas Perizinan Usaha Berbasis Resiko.
Kegiatan di lakuakan sebanyak 4 kali.

Foto kegiatan Pembinaan pelaksanaan Penanaman Modal

LAPORAN KINERJA KABUPATEN BELITUNG TIMUR TAHUN 2022 90


BELITUNG TIMUR BANGKIT DAN BERDAYA

Tujuan 2.2
Meningkatnya perekonomian lokal
Tabel 2.2.1
Tahun 2021 Tahun 2022 Akumul
asi Rencana
Capaian Capaian Capaian Sesuai Persent
Indikator Satuan Realis Kinerja Realis Kinerja s/d dengan ase
Target Target Tahun Target Capaian
asi Tahun asi Tahun
RPJMD Kinerja
2021 (%) 2022 (%) 2022
Tahun (%)
2026
1 Laju pertumbuhan Persen 2,50 4,55 182 3,00 3,80 126,66 126,66 5,00 76
ekonomi

2 PDRB per kapita Juta 63,47 54,79 86,32 64,17 75,00 116,87 116,87 70,39 106,54
Rupiah

Jumlah 134,16 121,76 121,76 91,27

1. Laju Pertumbuhan ekonomi


a. Penjelasan
Ekonomi Kabupaten Belitung Timur pada tahun 2022 tumbuh sebesar 3,80 persen,
pertumbuhan tersebut cenderung melambat dibandingkan tahun 2021 dimana ekonomi
tumbuh sebesar 4,56 persen dari kondisi tahun 2020 yang sebelumnya mengalami
kontraksi ekonomi, hal ini disebut sebagai low base effect sehingga perlambatan yang
terjadi pada tahun 2022 dirasa cukup relevan. Dari sisi pengeluaran, konsumsi pemerintah
memberikan konstribusi sebesar 11,15 persen terhadap perekonomian di Kabupaten
Belitung Timur dengan total pengeluaran sebesar 1,091 miliar dan laju pertumbuhan
sebesar 2,05 persen. Laju pertumbuhan tertinggi terjadi pada Pembentukan Modal Tetap
Bruto (PMTB) yang tumbuh sebesar 8,99 persen diikuti konsumsi rumah tangga sebesar
4,72 persen dan pengeluaran konsumsi LNPRT sebesar 3,97 persen. Pengeluaran
pemerintah diartikan sebagai pengeluaran pemerintah kabupaten, pemerintah provinsi
yang dialokasikan di kabupaten Belitung Timur dan pengeluaran pemerintah pusat yang
dialokasikan di wilayah Kabupaten Belitung Timur.
b. Analisis Peningkatan/Penurunan Kinerja
Secara umum konstribusi pengeluaran konsumsi pemerintah mengalami penurunan
dari 12,86 persen di Tahun 2020, menjadi 12,01 persen di Tahun 2021 dan menjadi 11,15
persen di Tahun 2022, pada tahun 2021 penurunan terjadi karena pemerintah mengalihkan
pengeluaran untuk belanja barang dan jasa menjadi bantuan sosial untuk mendongkrak

LAPORAN KINERJA KABUPATEN BELITUNG TIMUR TAHUN 2022 91


BELITUNG TIMUR BANGKIT DAN BERDAYA

porsi pengeluaran rumah tangga, sedangkan di Tahun 2022 peningkatan konstribusi sektor
lain dalam hal ini PMTB dan Net ekspor barang dan jasa menekan porsi konstribusi
pemerintah yang juga diikuti laju pertumbuhan pengeluaran pemerintah yang tidak terlalu
signifikan pada angka 2,05 persen, bisa disimpulkan bahwa konsumsi akhir pemerintah
menjadi salah satu unsur pendorong dalam meningkatkan atau menurunkan besaran nilai
PDRB.
Konsumsi pemerintah memberikan konstribusi terbesar ketiga dari sisi pengeluaran
setelah konsumsi rumah tangga dan Pembentukan Modal Tetap Bruto (PMTB), dengan
besaran proporsi diatas sepuluh persen, mendorong belanja barang dan jasa pemerintah
tentu mampu mendorong pertumbuhan ekonomi, pengeluaran yang dikategorikan dalam
konsumsi pemerintah antara lain jasa pelayanan Kesehatan pemerintah di rumah
sakit/puskesmas, jasa Pendidikan di sekolah negeri, jasa pertahanan yang dilakukan oleh
TNI dan keamanan yang dilakukan oleh kepolisian.

2. PDRB atas dasar harga berlaku


a. Penjelasan
Pada periode 2018 -2022 nilai PDRB Kabupaten Belitung Timur atas dasar harga berlaku
meningkat, berturut-turut sebesar 7,41 triliun rupiah (2018), 7,71 triliun rupiah (2019), 7,84
triliun rupiah (2020), 8,88 trilliun rupiah (2021) dan 9,78 triliun rupiah pada Tahun 2022.
Peningkatan ini dipengaruhi baik oleh perubahan harga maupun perubahan volume.
Peningkatan PDRB sisi produksi diikuti oleh peningkatan PDRB dari sisi permintaan akhir atau
PDRB pengeluaran. Nilai PDRB yang meningkat menurut komponen pengeluaran Kabupaten
Belitung Timur periode 2020-2022 dapat dilihat dari tabel berikut :

LAPORAN KINERJA KABUPATEN BELITUNG TIMUR TAHUN 2022 92


BELITUNG TIMUR BANGKIT DAN BERDAYA

b. Analisis Peningkatan/Penurunan Kinerja


Secara umum nilai PDRB ADHB pada komponen pengeluaran konsumsi pemerintah
mengalami peningkatan dari 1,007 miliar rupiah di Tahun 2020, menjadi 1,066 miliar rupiah
di Tahun 2021 dan menjadi 1,091 miliar rupiah di Tahun 2022, namun secara konstribusi di
Tahun 2022 peningkatan konstribusi sektor lain dalam hal ini PMTB dan Net ekspor barang
dan jasa menekan porsi konstribusi pemerintah yang juga diikuti laju pertumbuhan
pengeluaran pemerintah yang tidak terlalu signifikan pada angka 2,05 persen, bisa
disimpulkan bahwa konsumsi akhir pemerintah menjadi salah satu unsur pendorong dalam
meningkatkan atau menurunkan besaran nilai PDRB.
Konsumsi pemerintah memberikan konstribusi terbesar ketiga dari sisi pengeluaran
setelah konsumsi rumah tangga dan Pembentukan Modal Tetap Bruto (PMTB), dengan
besaran proporsi diatas sepuluh persen, mendorong belanja barang dan jasa
pemerintah tentu mampu mendorong pertumbuhan ekonomi, pengeluaran yang
dikategorikan dalam konsumsi pemerintah antara lain jasa pelayanan Kesehatan
pemerintah di rumah sakit/puskesmas, jasa Pendidikan di sekolah negeri, jasa
pertahanan yang dilakukan oleh TNI dan keamanan yang dilakukan oleh kepolisian.
Perhitungan PDRB perkapita, dihitung dengan menggunakan rumus :

= 9 785 767,95
130 463
= 75

LAPORAN KINERJA KABUPATEN BELITUNG TIMUR TAHUN 2022 93


BELITUNG TIMUR BANGKIT DAN BERDAYA

Analisis Pencapaian Sasaran 2.2.1


Meningkatnya Pertumbuhan ekonomi sektor unggulan

Tabel 2.2.2

Tahun 2021 Tahun 2022 Akumul


asi Rencana
Capaian Capaian Capaian Sesuai Persent
Indikator Satuan Realis Kinerja Realis Kinerja s/d dengan ase
Target Target Tahun Target Capaian
asi Tahun asi Tahun
RPJMD Kinerja
2021 (%) 2022 (%) 2022
Tahun (%)
2026
1 Laju pertumbuhan Persen 2,96 7,45 251,69 3,11 5,96 191,639 191,639 3,69 161,51
PDRB sektor industri 7
pengolahan
2 Laju pertumbuhan Persen 3,50 1,38 39,43 3,70 1,51 40,81 40,81 4,50 33,55
PRDB sektor pertanian,
kehutanan dan
perikanan
3 Laju pertumbuhan Persen 3,26 8,35 256,13 3,40 13,08 384,70 384,70 4,20 311,42
PDRB sektor 8
penyediaan akomodasi
makanan dan
minuman
Jumlah 182,41 205,716 168,831

Pertumbuhan ekonomi adalah salah satu tolak ukur yang dapat dipakai untuk
melihat adanya pembangunan di suatu daerah dari berbagai sektor ekonomi yang
secara tidak langsung menunjukan tingkat pertumbuhan ekonomi. Menurut
Sukirno dalam Nizar (2013), Pertumbuhan ekonomi adalah perkembangan kegiatan
serta faktor produksi dalam perekonomian yang menyebabkan barang dan jasa
yang di produksinya bertambah dan kesejahteraan masyarakat mengalami
kenaikan. Laju pertumbuhan ekonomi diartikan sebagai kenaikan dalam PDRB
tanpa memandang apakah kenaikan itu lebih besar atau lebih kecil dari tingkat
pertumbuhan penduduk dan apakah ada perubahan atau tidak dalam struktur
ekonomi. Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) atas dasar harga berlaku ataupun
atas dasar harga konstan menjadi salah satu indikator yang dapat menunjukan
tingkat kemakmuran suatu daerah. Suatu daerah mengalami suatu pertumbuhan

LAPORAN KINERJA KABUPATEN BELITUNG TIMUR TAHUN 2022 94


BELITUNG TIMUR BANGKIT DAN BERDAYA

dalam kesejahteraan masyarakatnya apabila pendapatan perkapita terus menerus


mengalami peningkatan. Untuk mencapainya, dalam penyelengggara
pemerintahan harus memanfaatkan dan mengembangkan sektor ekonomi yang
ada di daerah, khususnya sektor ekonomi yang potensial.

1. Laju Pertumbuhan PDRB Sektor Industri Pengolahan


a. Penjelasan
Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) pada tingkat regional (kabupaten)
menggambarkan kemampuan suatu wilayah untuk menciptakan output (nilai tambah)
pada suatu waktu tertentu (satu tahun). Laju pertumbuhan PDRB menunjukkan
pertumbuhan produksi barang dan jasa di suatu wilayah perekonomian dalam selang
waktu tertentu. Pertumbuhan ekonomi suatu daerah dicerminkan dari pertumbuhan
Produk Domestik Regional Bruto (PDRB).
Kategori Industri Pengolahan meliputi kegiatan ekonomi di bidang perubahan
secara kimia atau fisik dari bahan, unsur atau komponen menjadi produk baru. Bahan
baku industri pengolahan berasal dari produk pertanian, kehutanan, perikanan,
pertambangan atau penggalian seperti produk dari kegiatan industri pengolahan
lainnya. Perubahan, pembaharuan atau rekonstruksi yang pokok dari barang secara
umum diperlakukan sebagai industri pengolahan. Unit industri pengolahan
digambarkan sebagai pabrik, mesin atau peralatan yang khusus digerakkan dengan
mesin dan tangan. Termasuk kategori industri pengolahan adalah perubahan bahan
menjadi produk baru dengan menggunakan tangan, kegiatan maklon atau kegiatan
penjualan produk yang dibuat di tempat yang sama dimana produk tersebut dijual dan
unit yang melakukan pengolahan bahan- bahan dari pihak lain atas dasar kontrak
Industri pengolahan selalu menjadi 3 besar komponen pembentuk PDRB Kabupaten
Belitung Timur. Lapangan usaha industri pengolahan di Kabupaten Belitung Timur
didominasi oleh kegiatan industri makanan dan minuman, khususnya CPO (Crude Palm
Oil) dan industri logam dasar, yaitu timah.
Perhitungan Laju Pertumbuhan PDRB Sektor Industri Pengolahan dihitung dengan
menggunakan rumus :

LAPORAN KINERJA KABUPATEN BELITUNG TIMUR TAHUN 2022 95


BELITUNG TIMUR BANGKIT DAN BERDAYA

b. Analisis Peningkatan Kinerja


Realisasi pertumbuhan PDRB sektor industry pengolahan tahun 2022 berdasarkan
data BPS dalam Buku Kabupaten Belitung Timur dalam Angka tahun 2023 sebesar 5,96
persen, sedangkan target pada tahun 2022 sebesar 3,11 persen sehingga diperoleh
capaian kinerja sebesar 191,64 persen. Untuk pertumbuhan PDRB sektor industri
pengolahan tahun 2021 sebesar 7,41 persen. Dari realisasi tersebut dapat dilihat terjadi
penurunan nilai pertumbuhan PDRB sector industri pengolahan dari tahun 2021. Hal ini
dikarenakan laju pertumbuhan PDRB industri pengolahan tahun 2021 menggambarkan
kondisi volume produksi di sector industri pengolahan tahun 2021 dibanding dengan
kondisi volume produksi industri pengolahan tahun 2020, dimana pada tahun 2020
terjadi kontraksi hampir di seluruh sektor termasuk industri pengolahan yakni -0,64
persen, artinya tahun pembanding yang rendah membuat laju pertumbuhan yang
sebenarnya normal, nampak menjadi sangat tinggi.
Pada tahun 2022 laju pertumbuhan diukur berdasarkan perbandingan pada tahun
2021 dimana kondisi pada tahun 2021 (tahun pembanding) volume produksi sudah
cukup tinggi, sehingga persentase pertumbuhan di tahun 2022 masih lebih rendah
dibanding kondisi tahun sebelumnya.
Penyebab lainnya adalah rendahnya harga logam timah dipasar dunia dan sebagai
salah satu produk utama pembentuk PDRB industri pengolahan di Belitung Timur
berdampak pada pengurangan produksi baik bijih timah maupun logam timah di
wilayah Belitung Timur. Hal ini terlihat pada penurunan kinerja lapangan usaha
pertambangan dan penggalian yang pada tahun 2022 terkontraksi sebesar -0,14
persen setelah pada tahun 2021 tumbuh sebesar 3,81 persen.
Laju pertumbuhan PDRB pada sektor industri pengolahan dapat dilihat pada tabel
berikut :

LAPORAN KINERJA KABUPATEN BELITUNG TIMUR TAHUN 2022 96


BELITUNG TIMUR BANGKIT DAN BERDAYA

Laju Pertumbuhan PDRB ADHK (Persen)


Kategori PDRB
2015 2016 2017 2018 2019 2020r 2021* 2022**
Industri Pengolahan
5,01 3,76 9,50 4,16 2,81 -0,64 7,41 5,96
Sumber: BTDA Tahun 2023

Upaya pemerintah dalam melakukan percepatan pemerataan dan penyebaran


industri ke seluruh wilayah Indonesia dilaksanakan dengan melakukan penataan
regulasi terkait pembangunan industri yang berkesinambungan antara pemerintah,
pemerintah daerah provinsi dan pemerintah daerah kabupaten/kota. Regulasi yang
telah diterbitkan oleh pemerintah yaitu memberikan kewenangan bertingkat melalui
Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2014 tentang Perindustrian, untuk mengatur rencana
pembangunan industri nasional, rencana pembangunan industri provinsi dan rencana
pembangunan industri kabupaten/kota secara bersinergi.
Upaya yang dapat dilakukan Pemerintah Kabupaten Belitung Timur sendiri untuk
meningkatkan laju pertumbuhan PDRB sektor industri pengolahan yaitu dengan
melakukan pengembangan pada industry/ pelaku usaha dengan skala mikro, kecil dan
menengah dengan meningkatkan kemampuan daya saing seperti efisensi usaha,
peningkatan kualitas produk, dan jaringan pemasarannya melauli pelatihan, dan
pendampingan pelaku usaha IKM. Sedangkan untuk industry besar sudah menjadi
kewenangan Pemerintah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung.
Indikator capaian realisasi akumulasi sampai dengan tahun 2022 jika dibandingkan
dengan rencana target akhir periode RPJMD yaitu tahun 2026 melebihi dari target,
namun nilai realisasi indikator setiap tahunnya selalu berubah. Target indicator di akhir
periode RPJMD adalah target dari indicator ditahun 2026. Pemerintah Kabupaten
Belitung Timur terus berupaya untuk selalu meningkatkan indicator Laju Pertumbuhan
PDRB Sektor Industri Pengolahan ini dengan menjalankan program dan kegiatan
sebagai berikut:

PROGRAM PERENCANAAN DAN PEMBANGUNAN INDUSTRI


1. Kegiatan Penyusunan, Penerapan dan Evakuasi Rencana Pembangunan Industri
Kabupaten/Kota.
PROGRAM PENGELOLAAN SISTEM INFORMASI INDUSTRI NASIONAL

LAPORAN KINERJA KABUPATEN BELITUNG TIMUR TAHUN 2022 97


BELITUNG TIMUR BANGKIT DAN BERDAYA

1. Kegiatan Penyediaan Informasi Industri untuk IUI,IPUI, IUKI dan IPKI Kewenangan
Kabupaten/Kota.
 Sub Kegiatan Diseminasi, Publikasi Data Informasi dan Analisa Industri
Kabupaten/ Kota melalui SIInas.
Program yang dilaksanakan Dinas Penanaman Modal Pelayanan Terpadu Satu
Pintu dan Perdagangan Kabupaten Belitung Timur yang memiliki kemanfaatan
langsung pada masyarakat khususnya pelaku usaha Industri Kecil dan Menegah
(IKM) sesuai dengan kewenangan urusan perindustrian di kabupaten adalah
Program Perencanaan Dan Pembangunan Industri.
Sub Kegiatan Koordinasi dan Sinkronisasi dan Pelaksanaan Pembangunan
Sumber Daya Industri.
- Adanya pelatihan Keamanan Pangan dengan peserta pelaku usaha Industri
Kecil dan Menengah sebanyak 80 IKM yang bertujuan untuk meningkatkan
pemahaman para pelaku usaha khususnya IKM agar tahu cara mengolah
pangan yang sehat dan aman sehungga produk yang dihasilkan lebih
berkualitas, mempunyai daya saing dan aman bagi konsumen.
- Adanya fasilitasi sertifikasi Halal, dimana pada tahun 2022 melalui bidang
perindustrian Dinas Penanaman Modal Pelayanan Terpadu Satu Pintu dan
Perdagangan Kabupaten Belitung Timur memfasilitasi pelaku usaha sebanyak
29 IKM untuk produk yang mereka hasilkan disertifikasi Halal sebanyak 29
produk.
Sub Kegiatan Koordinasi dan Sinkronisasi dan Pelaksanaan Industri dan Peran
Serta Masyarakat
- Pelatihan Pengelolaan Bisnis dan Manajemen Wirausaha Pelatihan ini
dilaksanakan untuk memberikan pengetahuan dan kemampuan wirausaha
IKM dalam mengelola bisnis/usahanya, baik yang terkait dengan manajemen
keuangan, manajemen sumber daya manusia, manajemen produksi,
manajemen pemasaran dan hal yang terkait dengan kewirausahaan.
Penerima manfaat yaitu 30 orang IKM
- Pelatihan Teknis Produksi dan/atau standarisasi produk Pelatihan ini
dilaksanakan untuk memberikan pengetahuan dan kemampuan serta

LAPORAN KINERJA KABUPATEN BELITUNG TIMUR TAHUN 2022 98


BELITUNG TIMUR BANGKIT DAN BERDAYA

keterampilan para anggota sentra IKM dalam melaksanakan proses produksi


secara baik dan benar, serta memahami persyaratan standar produk yang
berlaku pada 1 komoditas. Dengan peserta sebanyak 60 orang IKM sebagai
penerima manfaat.
- Pelatihan Teknis Produksi dan/atau standarisasi produk Pelatihan ini
dilaksanakan untuk memberikan pengetahuan dan kemampuan serta
keterampilan para anggota sentra IKM dalam melaksanakan proses produksi
secara baik dan benar, serta memahami persyaratan standar produk yang
berlaku pada 1 komoditas.
- Penerapan sertifikasi produk dan system mutu Kegiatan ini bertujuan untuk
memberikan kesempatan dan peluang bagi IKM untuk dapat memperoleh
sertifikat tertentu sesuai dengan kebutuhan industrinya untuk dapat
menjangkau pasar yang lebih luas dan ekspor. Pada kegiatan ini difasilitasi
Sertifikasi berupa 20 pendaftaran merk untuk IKM 3 sentra dan 50 Sertifikat
Halal.
- Pengembangan Promosi Produk IKM dalam menjalin kemitraan untuk
mendorong IKM agar dapat menjalin kemitraan usaha dengan usaha besar
atau sektor ekonomi lainnya sehingga dapat meningkatkan produktivitas dan
efisiensi usahanya bentuk kegiatan pameran mini produk IKM 20-2 Oktober
festival kolong minyak
- Pelatihan Komunikasi Publik dalam mendukung Pariwisata untuk memberikan
pengetahuan dan kemampuan serta keterampilan para pengelola sentra, para
pengusaha IKM, dan masyarakat setempat tentang cara pengembangan
wisata Industri di sentra IKM waktu dan tempat pelaksanaan 22-25 November
2022 di Galeri Tanjung Seloekat Manggar, 28-30 November 2022 di Bangka
narasumber dan Instruktur Praktisi industri Pariwisata dari Asosiasi Pelaku
Pariwisata Indonesia. Peserta 30 orang IKM dan 10 orang Pengurus Sentra
sebagai penerima manfaat.
- Pelatihan Manajemen Mutu dan Pengelolaan Sentra IKM untuk memberikan
pengetahuan dan kemampuan serta keterampilan para pengelola sentra
terkait tugas pembinaan dan pengembangan IKM di sentra, cara mengelola

LAPORAN KINERJA KABUPATEN BELITUNG TIMUR TAHUN 2022 99


BELITUNG TIMUR BANGKIT DAN BERDAYA

sentra IKM, dan pemahaman tentang kebutuhan IKM waktu dan tempat
pelaksanaan 5-9 Desember 2022 di Galeri Tanjung Seloekat Desa Baru
Kecamatan Manggar. peserta 30 orang IKM dan 10 orang Pengurus Sentra.
Gambar
Program Perencanaan Dan Pembangunan Industri yang Memiliki Manfaat
Langsung ke Masyarakat

Foto Kegiatan Pelatihan Teknik Produksi Foto Kegiatan Pelatihan Manajemen


Pembuatan Batik Cap dengan Mutu berupa Diversifikasi Olahan Buah
Memanfaatan Kembali Kotak Snack Sukun (Lumpia Sukun) dan Teknik
menjadi Cap Batik Berbahan Kertas Pengemasannya

2. Laju pertumbuhan PDRB sektor pertanian, kehutanan dan perikanan


a. Penjelasan
Pertumbuhan ekonomi merupakan salah satu indikator makro untuk
melihat kinerja perekonomian secara riil di suatu wilayah. Laju pertumbuhan
PDRB diperoleh dari perhitungan PDRB atas dasar harga konstan tahun yang
bersangkutan terhadap tahun sebelumnya, cara mengukurnya dengan
mengurangi nilai PDRB pada tahun ke-n terhadap nilai pada tahun ke n-1
(tahun sebelumnya), dibagi dengan nilai pada tahun ke n-1, dikalikan 100
persen. Laju pertumbuhan menunjukkan perkembangan agregat pendapatan
dari satu waktu tertentu terhadap waktu sebelumnya.
Berdasarkan harga konstan 2010, nilai PDRB Kabupaten Belitung Timur
mengalami peningkatan. Peningkatan tersebut dipengaruhi oleh
meningkatnya produksi dan aktivitas di seluruh kategori lapangan usaha yang
ada. Nilai PDRB Kabupaten Belitung Timur atas dasar harga konstan, mencapai
5,71 triliun rupiah, angka tersebut naik dari 5,46 triliun rupiah pada tahun
2020, hal tersebut menunjukkan bahwa selama tahun 2021 terjadi
peningkatan pertumbuhan ekonomi sebesar 4,55 persen, jika dibandingkan

LAPORAN KINERJA KABUPATEN BELITUNG TIMUR TAHUN 2022 100


BELITUNG TIMUR BANGKIT DAN BERDAYA

dengan pertumbuhan ekonomi tahun sebelumnya yang mengalami kontraksi


sebesar -0,64 persen. Setelah mengalami kontraksi ekonomi pada tahun 2020
sebesar 0,64 persen, pada tahun 2021 ekonomi Kabupaten Belitung Timur
Kembali tumbuh sebesar 4,55 persen yang juga ditopang oleh laju positif 17
kategori lapangan usaha pengadaan listrik dan gas sebesar 12,30 persen.
Setelah lebih dari satu tahun terjadinya pandemic Covid-19 yang secara
umum memberikan dampak negative terhadap perekonomian, kini tahun
2021 telah terlihat perbaikan kinerja perekonomian. Seiring dengan adanya
akselerasi program vaksinasi Covid-19, maka hal tersebut mendorong
aktivitas kegiatan masyarakat menjadi semakin meningkat. Dampak positif
dari upaya penanganan pandemi tersebut juga tercermin pada kondisi
perekonomian Kabupaten Belitung Timur Tahun 2021.
Perekonomian Kabupaten Belitung Timur sudah Kembali bangkit yang
terlihat dari pertumbuhan pada seluruh lapangan usaha. Laju pertumbuhan
ekonomi tertinggi pada tahun 2021 dicapai oleh kategori pengadaan listrik
dan gas (12,30 persen), diikuti oleh kategori jasa kesehatan dan kegiatan
sosial yang tumbuh sebesar 10,52 persen. Kategori listrik dan gas sebagai
lapangan usaha pendukung mengalami peningkatan seiring peningkatan
kinerja yang terjadi pada seluruh kategori. Sementara itu, pertumbuhan yang
tinggi pada ketegori jasa kesehatan dan kegiatan sosial dipengaruhi semakin
maraknya rapid tes atau PCR yang dilakukan oleh klinik maupun rumah sakit
dalam masa pandemic Covid-19 sehingga mendorong pertumbuhan positif
pada ketegori ini.
Dari 17 lapangan usaha ekonomi yang ada, seluruh kategori mengalami
pertumbuhan yang positif. Enam kategori lapangan usaha mengalami
pertumbuhan positif sebesar tujuh hingga dua belas persen. Sementara
sebelas lapangan usaha lainnya berturut-turut tercatat mengalami
pertumbuhan positif namun lebih rendah, yaitu kurang dari tujuh persen.
Enam kategori yang mengalami pertumbuhan positif sebesar tujuh hingga dua
belas persen tersebut antara lain: kategori pengadaan listrik dan gas sebesar
12,30 persen, jasa kesehatan dan kegiatan social yang tumbuh sebesar 10,52

LAPORAN KINERJA KABUPATEN BELITUNG TIMUR TAHUN 2022 101


BELITUNG TIMUR BANGKIT DAN BERDAYA

persen, diikuti oleh lapangan usaha jasa keuangan asuransi tumbuh 8,43
persen, penyediaan akomodasi dan makan minum yang tumbuh sebesar 8,35
persen, industri pengolahan yang tumbuh 7,45 persen serta lapangan usaha
perdagangan besar dan eceran, reparasi mobil dan sepeda motor sebesar
7,14 persen. Sementara sebelas lapangan usaha yang mengalami
pertumbuhan positif kurang dari 7 (tujuh) persen adalah kategori jasa
perusahaan sebesar 6,13 persen, administrasi pemerintahan sebesar 5,65
persen, informasi dan komunikasi sebesar 5,10 persen, transportasi dan
pergudangan sebesar 4,42 persen, jasa lainnya sebesar 4,27 persen, real
estate sebesar 3,91 persen, pertambangan dan penggalian sebesar 3,84
persen, konstruksi sebesar 3,43 persen, pengadaan air, pengelolaan sampah,
limbah dan daur ulang sebesar 2,96 persen, jasa pendidikan sebesar 2,61
persen serta kategori pertanian, kehutanan dan perikanan yang tumbuh
sebesar 1,38 persen.
Meningkatnya pertumbuhan kategori Pertanian, Kehutanan dan
Perikanan pada tahun 2020 di akibatkan oleh meningkatnya produksi pada
sub kategori tanaman pangan serta meningkatnya produksi tanaman
perkebunan tahunan. Dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel 2.2.4
Laju Pertumbuhan PDRB Kabupaten Belitung Timur
Atas Dasar Harga Konstan (ADHK) Tahun 2022

Laju Pertumbuhan PDR ADHK (Persen)


Kategori/ Lapangan Usaha
2017 2018 2019 2020 2021 2022

Pertanian, Kehutanan dan 0,31 3,73 3,46 6,12 1,38 1,51


Perikanan

b. Analisis Kinerja
Pertanian, kehutanan, dan perikanan merupakan kategori yang memberikan
peranan paling besar dalam pembentukan PDRB Kabupaten Belitung Timur. Pada
tahun 2021 peranan kategori ini sebesar 25,40 persen. Dari tahun 2017 sampai

LAPORAN KINERJA KABUPATEN BELITUNG TIMUR TAHUN 2022 102


BELITUNG TIMUR BANGKIT DAN BERDAYA

dengan 2021 perananya berfluktuasi tetapi tetap merupakan kategori yang


memberikan kontribusi yang terbesar terhadap PDRB. Laju pertumbuhan
kategori pertanian, kehutanan dan perikanan pada tahun 2021 sebesar 1,38
persen, mengalami penurunan bila dibandingkan dengan tahun 2020 yang
mencapai 6,12 persen. Menurunnya laju pertumbuhan kategori pertanian,
kehutanan dan perikanan pada tahun 2021 di akibatkan oleh produktivitas hasil
tanaman pangan mengalami penurunan. Hal ini didorong adanya kenaikan harga
pupuk dan serangan hama. Selain itu hasil perkebunan juga menurun
dikarenakan adanya replanting sawit.
Laju Pertumbuhan PDRB sektor pertanian di tahun 2022 dipengaruhi oleh
capaian beberapa indikator terkait jumlah hasil produksi sektor pertanian di
Kabupaten Belitung Timur, pada sektor pertanian di dominasi oleh sub sektor
dengan komoditas penyumbang nilai PRDB terbesarnya yaitu Pertanian tanaman
pangan dan hortikultura, subkategori tanaman perkebunan yang terdiri dari
tanaman perkebunan semusim dan perkebunan tahunan, baik yang diusahakan
oleh rakyat maupun perusahaan perkebunan (negara maupun swasta) serta
subkategori peternakan yaitu peningkatan populasi ternak sehingga populasi
meningkat. Adapun evaluasi pengukuran capaian kinerja Dinas Pertanian dan
Pangan Kabupaten Belitung Timur Tahun 2022 adalah sebagai berikut:
Tabel 2.2.5
Evaluasi Pengukuran Capaian Kinerja

Tahun 2021 Capaian Tahun 2022 Capaian


No Indikator Sasaran Satuan Kinerja Kinerja
Target Realisasi Tahun Target Realisasi Tahun
2021 2022 (%)
(%)
1 Ketersediaan Energi Kkal/Kapita/Hari 2.515 2.637 104,43 2.496 2.549 102,12
Perkapita
2 Ketersediaan Gram/Kapita/Hari 125,86 130,21 103,45 66,15 149,38 225,82
Protein Perkapita
3 Penguatan Ton 20 30 150 30 40 133,33
Cadangan Pangan
4 Pencapaian Skor Angka 82,30 82,30 100 83,30 82,70 99,28
Pola Pangan
Harapan (PPH)

LAPORAN KINERJA KABUPATEN BELITUNG TIMUR TAHUN 2022 103


BELITUNG TIMUR BANGKIT DAN BERDAYA

Tahun 2021 Capaian Tahun 2022 Capaian


No Indikator Sasaran Satuan Kinerja Kinerja
Target Realisasi Tahun Target Realisasi Tahun
2021 2022 (%)
(%)
5 Pengawasan dan Persen 100 95,24 95,24 88 97,42 110,70
Pembinaan
Keamanan Pangan
6 Persentase Persen 2,13 -0,56 -269 0,5 0,61 122
Penurunan Jumlah
Penduduk Rentan
Rawan Pangan
7 Produksi Sektor Ton 8.333,78 5602,4 67,22 10.409,96 3.687,65 35,42
Pertanian (Padi
Sawah, Padi bukan
sawah, Jagung,
Kacang Tanah, Ubi
Kayu, Ubi Jalar)
8 Produksi Sektor Ton 10.289,36 9654,4 93,82 10.539 10.161,22 96,42
Perkebunan (Lada,
Karet, Kelapa Sawit,
Lelapa, Kopi, Aren,
Kemiri dan Jambu
Mete)
9 Produktivitas Padi Ton per Hektar 2,47 6,5 263,15 3,799 5,7 150,39
atau bahan pangan
utama lokal
Lainnyaper hektar
10 Cakupan Bina Kelompok Tani 181 217 119,89 201 427 212,43
Kelompok Tani

11 Produktivitas Ekor 1784 1806 101,23 1.904 1.958 102,83


hewan ternak dan
sejenisnya

Capaian indikator sasaran Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Belitung


Timur Tahun 2022 dilihat pada tabel tersebut diatas banyak yang melebihi dari
target indikator sasaran yang telah ditetapkan, hal ini dikarenakan pencapaian
pelaksanaan pada setiap program dan kegiatan yang telah dilaksanakan.
Pelaksanaan program dan kegiatan tersebut langsung bisa dirasakan oleh
masyarakat di Kabupaten Belitung Timur, Adapun kegiatan yaitu untuk
pembangunan ketahanan pangan dalam rangka mewujudkan penganekaragaman
konsumsi pangan untuk memenuhi kebutuhan gizi masyarakat sesuai dengan
potensi dan kearifan lokal guna mewujudkan hidup sehat, aktif dan produktif salah
satunya dengan optimalisasi pemanfaatan lahan melalui kegiatan pekarangan
LAPORAN KINERJA KABUPATEN BELITUNG TIMUR TAHUN 2022 104
BELITUNG TIMUR BANGKIT DAN BERDAYA

pangan lestari (P2L) dan Gerakan menanam pangan di pekarangan (GEMPAR) di 7


Kecamatan Kabupaten Belitung Timur. Kegiatan ini merupakan kegiatan
pemberdayaan kelompok masyarakat untuk budidaya tanaman sayuran melalui
kegiatan sarana pembibitan, pengembangan demplot, pertanaman, dan
penanganan pasca panen. Upaya pencapaian kegiatan tersebut dilakukan melalui
pendekatan pengembangan pertanian berkelanjutan, pemanfaatan sumber daya
lokal, pemberdayaan masyarakat dan berorientasi pasar. Serta menyediakan
sarana dan prasarana sebagai stimulus untuk meningkatkan produksi dan
produktivitas pertanian. Penyediaan benih, pupuk, obat-obatan, alat serta sarana
dan prasarana pertanian. Penyediaan vaksin dalam rangka penanggulangan
penyakit mulut dan kuku pada ternak, baik ternak besar maupaun ternak kecil
yang menjadi sasaran dalam penanggulangan penyakit mulut dan kuku di
Kabupaten Belitung Timur melalui program dan kegiatan kementerian pertania
dan penyediaan obat-obatan hewan, peningkatan perbaikan dalam pengelolaan
atau tata laksana pemeliharaan ternak terutama perbaikan mutu pakan yang
selain itu juga ditunjang dengan perbaikan pengelolaan kesehatan ternak. Untuk
meningkatkan jumlah populasi ternak sapi telah dilaksanakan program pencatatan
ternak/pemasangan tanda ternak dan melaksanakan program inseminasi buatan
pada ternak yang telah siap untuk dikawinkan (birahi).
Upaya yang dilakukan untuk meningkatkan produksi sektor pertanian , kehutanan
dan perikanan, adalah:
1. Peningkatan luas tanam tanaman pangan dan hortikultura serta sektor
perkebunan, meningkatkan produktivitasnya melalui pendampingan program
dan kegiatan serta melaksanakan penyuluhan yang lebih efektifdan efisien
dalam melaksanakan kegiatan berusaha tani atau on farm.
2. Melaksanakan pembinaan dalam pengolahan dan pemasaran hasil pertanian
sehingga petani dapat menerima hasil produknya dengan harga yang wajar.
3. Meningkatkan ketersediaan bahan pangan baik dari produk hewani maupun
tanaman yang cukup dan halal untuk menuju peningkatan kedaulatan pangan
daerah.

LAPORAN KINERJA KABUPATEN BELITUNG TIMUR TAHUN 2022 105


BELITUNG TIMUR BANGKIT DAN BERDAYA

4. Pelaksanaan vaksinasi massal pada ternak sapi, kerbau sebanyak 1000 dosis
dari jumlah populasi 1.986 ekor.
5. Program peningkatan populasi dilaksanakan inseminasi buatan (IB) sebanyak
360 dosis.

Analisis Pencapaian Sasaran 2.2.2


Meningkatnya daya saing daerah

Tabel 2.2.6
Tahun 2021 Tahun 2022 Akumul
asi Rencana
Capaian Capaian Capaian Sesuai Persent
Indikator Satuan Realis Kinerja Realis Kinerja s/d dengan ase
Target Target Tahun Target Capaian
asi Tahun asi Tahun
RPJMD Kinerja
2021 (%) 2022 (%) 2022
Tahun (%)
2026
1 Indeks daya saing Nilai 1- 1,59 2,665 167,61 1,61 2,53 157,2 157,2 1,65 153,4
daerah 5

Jumlah 167,61 157,2 153,4

Pengukuran IDSD 2022 merupakan kelanjutan dari IDSD yang telah diinisiasi oleh
Kementerian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi sejak tahun 2017 hingga 2021.
IDSD 2022 menggunakan konsep dan metode pengukuran yang baru, yaitu dengan
mengadopsi kerangka pengukuran Global Competitiveness Index (GCI) 2019 dari
World Economic Forum, yang disesuaikan dengan konteks daerah di Indonesia.
Dengan kerangka ini maka IDSD 2022 selaras dengan GCI sehingga bisa digunakan
stakeholder global untuk mengukur GCI bagi Indonesia. Kerangka pengukuran IDSD
2022 terdiri dari empat komponen yang dielaborasi ke dalam 12 pilar daya saing. IDSD
2022 menggunakan data sekunder yang bersumber dari kementerian/lembaga (K/L)
produsen data indikator daya saing.
IDSD tahun 2022 diperoleh sebesar 2,53 , dan capaian hasil pemetaan ekosistem
Inovasi melalui Indeks Daya Saing Daerah (IDSD) tahun 2022. Adapun Rincian Penilaian
tersebut adalah sebagai berikut:

LAPORAN KINERJA KABUPATEN BELITUNG TIMUR TAHUN 2022 106


BELITUNG TIMUR BANGKIT DAN BERDAYA

Tabel 2.2.7
Analisis Data IDS Kabupaten Belitung Timur

No Pilar /Komponen Skor


1. Institusi 4,27
Institusi yang kuat merupakan pendorong fundamental bagi
produktivitas dan pertumbuhan ekonomi jangka panjang. Institusi
memberikan ketentuan dalam bentuk peraturan tertulis
(kebijakan) dan tidak tertulis (norma perilaku) yang memengaruhi
pelaku ekonomi dalam membuat keputusan yang optimal.

2. Infrastruktur 1,85
Pilar infrastruktur mengukur keberadaan dan kualitas sarana dan
prasarana pendukung aktivitas ekonomi di suatu daerah.
Infrastruktur menyediakan layanan dasar dan mendukung kegiatan
operasional pelaku ekonomi. Infrastruktur yang memadai membuat
aktivitas ekonomi menjadi efisien sehingga menghasilkan output
ekonomi yang berdaya bersaing.

3. Adopsi TIK 2,95


Pilar Adopsi TIK mengukur tingkat difusi pemanfaatan teknologi
informasi dan komunikasi dari suatu daerah. TIK dapat mengurangi
biaya transaksi dan mempercepat pertukaran informasi dan ide
pada suatu daerah sehingga meningkatkan efisiensi dan
mendorong inovasi.

LAPORAN KINERJA KABUPATEN BELITUNG TIMUR TAHUN 2022 107


BELITUNG TIMUR BANGKIT DAN BERDAYA

4. Stabilitas Ekonomi Makro 2,77


Pilar stabilitas ekonomi makro
memberikan gambaran tentang kondisi keuangan daerah yang
dilihat dari beberapa indikator ekonomi makro. Kondisi ekonomi
makro yang stabil merupakan kunci kepercayaan investor dan
memudahkan pelaku ekonomi dalam menjalankan usaha, sehingga
berdampak positif terhadap peningkatan produktivitas secara
keseluruhan.

5. Kesehatan 3,69
Pilar kesehatan menggambarkan tahun hidup masyarakat melalui
Angka Harapan Hidup. Angka Harapan Hidup merupakan alat
untuk mengevaluasi kinerja pemerintah dalam meningkatkan
kesejahteraan penduduk.

6. Keterampilan: 2,44
Pilar keterampilan mengukur tingkat pendidikan dan keterampilan tenaga
kerja di suatu wilayah.
7. Pasar Produk: 1,75
Pilar pasar produk menggambarkan keterbukaan pasar produk melalui
besarnya kesempatan yang sama bagi para produsen untuk memasarkan
produknya. Tidak dapat dipungkiri bahwa kelompok bermodal besar
adalah kelompok yang dapat mendominasi pasar
8. Pasar tenaga kerja: 3,15
Fleksibilitas tenaga kerja dan besarnya upah merupakan faktor
penentu pasar tenaga kerja.
9. Sistem Keuangan: 1,37
Sistem keuangan terdiri atas sejumlah institusi keuangan,
sekumpulan pasar keuangan, infrastruktur sistem keuangan, dan
sejumlah prosedur dan peraturan yang menjamin terlaksananya
simpan pinjam secara baik (Gunadi et al., 2013).
10. Ukuran Pasar 0,41
Ukuran pasar memengaruhi produktivitas karena pasar yang besar
memungkinkan perusahaan mengeksploitasi skala ekonomi.
Ukuran pasar menguatkan struktur industri sehingga meningkatkan
nilai tambah.

11. Dinamisme Bisnis 5,00


Dinamisme bisnis menggambarkan kemudahan melakukan bisnis
yang dilihat melalui administrasi dan budaya kewirausahaan Secara
administratif, rendahnya hambatan untuk memulai bisnis serta
kejelasan hukum mengenai kepailitan akan memudahkan
perusahaan keluar masuk pasar.

LAPORAN KINERJA KABUPATEN BELITUNG TIMUR TAHUN 2022 108


BELITUNG TIMUR BANGKIT DAN BERDAYA

12. Kapabilitas Inovasi 0,73


Kapabilitas inovasi memberikan gambaran kuantitas dan kualitas
penelitian serta pengembangan formal. Pilar ini juga
menggambarkan sejauh mana lingkungan suatu daerah mendorong
kolaborasi, konektivitas, kreativitas, keragaman, konfrontasi
lintasvisi, dan sudut pandang yang berbeda, serta sejauh mana
kapasitas daerah dapat mengubah ide menjadi barang dan jasa
baru.

SKOR IDS 2,53

Target yang ditetapkan IDSD Kabupaten Belitung Timur tahun 2022 dalam
RPJMD 2021-2026 sebesar 1,61 sehingga perolehan capaian kinerja sebesar
157,2 persen. Terjadi peningkatan capaian IDSD Kabupaten Belitung Timur
tahun 2022 dibandingkan tahun 2021 perolehan nilai IDSD sebesar 1,53
Capaian realisasi akumulasi sampai dengan tahun 2021 indikator ini jika
dibandingkan dengan rencana target akhir periode RPJMD yaitu tahun 2026
sudah memenuhi target, namun nilai realisasi indikator setiap tahunnya
selalu berubah. Target indikator di akhir periode RPJMD adalah target dari
indikator ditahun 2026, dan pemenuhannya sangat tergantung pada capaian
pada tahun tersebut.

LAPORAN KINERJA KABUPATEN BELITUNG TIMUR TAHUN 2022 109


BELITUNG TIMUR BANGKIT DAN BERDAYA

Misi 3
Pemenuhan kebutuhan dasar masyarakat Pemerintah Kabupaten
Belitung Timur melalui sinergitas kebijakan penanggulangan dan
pengentasan kemiskinan

Tujuan 3.1
Meningkatnya pemerataan pemenuhan kebutuhan dasar bagi seluruh
masyarakat
Tabel 3.1.1
Tahun 2021 Tahun 2022 Akumul
asi Rencana
Capaian Capaian Capaian Sesuai Persent
Indikator Satuan Realis Kinerja Realis Kinerja s/d dengan ase
Target Target Tahun Target Capaian
asi Tahun asi Tahun
RPJMD Kinerja
2021 (%) 2022 (%) 2022
Tahun (%)
2026
1 Nilai 71,52 71,47 99,93 71,97 72,29 100,44 100,44 73,78 97,98
Indeks Pembangunan
Indeks
Manusia

Jumlah 99,93 100,44 100,44 97,98

Indeks Pembangunan Manusia (IPM) menjelaskan bagaimana penduduk dapat


mengakses hasil pembangunan dalam memperoleh pendapatan kesehatan
pendidikandan sebagainya. IPM diperkenalkan oleh UNDP pada tahun 1990 dan
dipublikasikan secara berkala dalam laporan tahunan Human Development Report
(HDR). Sejak tahun 2010, IPM dihitung dengan metode baru. Komponen IPM metode
baru adalah angka harapan hidup saat lahir, harapan lama sekolah, rata-rata lama
sekolah, dan pengeluaran per kapita.

LAPORAN KINERJA KABUPATEN BELITUNG TIMUR TAHUN 2022 110


BELITUNG TIMUR BANGKIT DAN BERDAYA

Analisis Pencapaian Sasaran 3.1.1


Meningkatnya akses dan kualitas pelayanan pendidikan

Tabel 3.1.2
Tahun 2021 Tahun 2022 Akumul
asi Rencana
Capaian Capaian Capaian Sesuai Persent
Indikator Satuan Realis Kinerja Realis Kinerja s/d dengan ase
Target Target Tahun Target Capaian
asi Tahun asi Tahun
RPJMD Kinerja
2021 (%) 2022 (%) 2022
Tahun (%)
2026
1 Tahun 11,54 11,6 100,78 11,55 11,65 100,87 100,87 11,61 100,34
Angka Harapan Lama
3
Sekolah

Tahun 8,30 8,47 102,05 8,37 8,67 103,58 103,58 8,64 100,35
Rata-rata Lama Sekolah

Jumlah 151,80 152,66 150,51

Adapun penjelasan mengenai indikator yang mewakili pencapaian kinerja sasaran


tersebut, sebagai berikut:
1. Angka Harapan Lama Sekolah
a. Penjelasan
Angka Harapan Lama Sekolah (HLS) didefinisikan sebagai lamanya sekolah
(dalam tahun) yang diharapkan akan dirasakan oleh anak pada umur tertentu di
masa mendatang. Asumsi harapan lama sekolah yaitu kemungkinan anak
tersebut akan tetap bersekolah pada umur-umur berikutnya sama dengan rasio
penduduk yang bersekolah per jumlah penduduk untuk umur yang sama pada
saat ini.
Tujuan harapan lama sekolah adalah untuk mengetahui kondisi
pembangunan sistem pendidikan diberbagai jenjang yang ditunjukkan dalam
bentuk lamanya pendidikan (dalam tahun) yang diharapkan dicapai oleh setiap
anak.
b. Analisa Peningkatan/Penurunan Kinerja
Berdasarkan data tabel diatas angka harapan lama sekolah di Kabupaten
Belitung Timur pada tahun 2022 mengalami kenaikan/peningkatan dibanding

LAPORAN KINERJA KABUPATEN BELITUNG TIMUR TAHUN 2022 111


BELITUNG TIMUR BANGKIT DAN BERDAYA

tahun 2021 yaitu dari 11,63 tahun pada 2021 menjadi 11,65 tahun pada tahun
2022 atau meningkat sebesar 0,02 tahun.
Angka HLS 2022 (11,65 tahun) menunjukkan bahwa anak usia 7 tahun di
Kabupaten Belitung Timur memiliki harapan dapat menikmati pendidikan selama
11,65 tahun atau setara dengan jenjang kelas 12 hingga lulus (dibulatkan). Jika
dibanding dengan angka HLS propinsi Kep. Babel pada tahun 2022 angka HLS
Kabupaten Belitung Timur masih dibawah HLS propinsi yaitu sebesar 12,18
tahun.
Bila melihat trend HLS Kabupaten Belitung Timur dari tahun ke tahun terus
mengalami peningkatan. Angka ini diupayakan terus meningkat seiring dengan
upaya pemerintah dalam meningkatkan kualitas layanan pendidikan yaitu
dengan penyediaan/peningkatan kualitas sarana dan prasarana pendidikan,
peningkatan kualitas tenaga pendidik dan tenaga kependidikan dan membuka
akses pendidikan yang lebih luas bagi masyarakat terutama pendidikan non
formal hingga level desa.
2. Angka rata-rata lama sekolah
a. Penjelasan
Angka rata-rata lama sekolah adalah rata-rata lama sekolah atau jumlah
tahun yang dihabiskan oleh penduduk berusia 25 tahun keatas untuk
menempuh semua jenis pendidikan formal yang sedang di jalankan. Indikator
ini dihitung dari variabel pendidikan tertinggi yang ditamatkan dan tingkat
pendidikan yang sedang dijalankan ( standar BPS).
Angka Rata-rata Lama Sekolah (RLS) akan menjadi salah satu komponen
pembentuk indikator Indeks Pembangunan Manusia (IPM) atau Human
Development Index (HDI) yaitu termasuk dalam dimensi pengetahuan. IPM
digunakan untuk mengklasifikasikan apakah sebuah negara adalah negara
maju, negara berkembang atau negara terbelakang dan juga untuk mengukur
pengaruh dari kebijaksanaan ekonomi terhadap kualitas hidup di suatu wilayah.
b. Analisa Peningkatan/Penurunan Kinerja
Berdasarkan data tabel diatas angka rata-rata lama sekolah di Kabupaten
Belitung Timur pada tahun 2022 mengalami kenaikan/peningkatan sebesar 0,2

LAPORAN KINERJA KABUPATEN BELITUNG TIMUR TAHUN 2022 112


BELITUNG TIMUR BANGKIT DAN BERDAYA

tahun, dari 8,47 tahun menjadi 8,67 tahun. Artinya adalah bahwa rata-rata
penduduk di Belitung Timur usia 25 tahun keatas telah menempuh pendidikan
selama 8,67 tahun atau setara dengan kelas VIII pada jenjang SMP/sederajat.
Jika dibanding dengan angka rata-rata lama sekolah di Propinsi Kepulauan
Bangka Belitung, Kabupaten Belitung Timur masih berada diatas angka rata-
rata lama sekolah propinsi Kep. Bangka Belitung yang baru mencapai 8,11
tahun.
Masih rendahnya angka rata-rata lama sekolah di Kabupaten Belitung
Timur disebabkan beberapa faktor seperti: masih banyaknya penduduk yang
hanya mengeyam/menamatkan pendidikan sekolah dasar, masih tingginya
angka putus sekolah, masih kurangnya kesadaran masyarakat dalam
berpartisipasi dalam bidang pendidikan, faktor ekonomi, sosial dan lain
sebagainya.
Upaya yang dilakukan untuk meningkatkan Program Yuk Sekolah
merupakan program yang didesain sebagai upaya untuk menekan angka putus
sekolah dengan meningkatkan lama sekolah yang dihabiskan oleh penduduk
Belitung Timur. Putus sekolah yang terjadi di Kabupaten Belitung Timur
disebabkan oleh berbagai faktor. Faktor ekonomi, psikologis, serta lingkungan
sosial menjadi pemicu seorang anak tidak dapat melanjutkan pendidikannya.
Oleh karena itu, melalui pendekatan THIS (Tematik, Holistik, Integrative dan
Spasial) dilaksanakan percepatan peningkatan kualitas akademis masyarakat
Kabupaten Belitung Timur untuk memperluas cakupan akses penerimaan
layanan pendidikan bagi masyarakat, dengan melakukan berbagai pendekatan
agar anak-anak usia sekolah dapat memenuhi haknya untuk menerima
pendidikan setinggi-tingginya, dan bagi masyarakat pada umumnya untuk
mendapatkan pendidikan yang layak melalui jalur penyetaraan.
Apabila dilihat dari realisasi akumulasi pencapaian sasaran sampai dengan
tahun ini dibandingkan dengan rencana yang tercantum dalam RPJMD, dapat
dijelaskan bahwa:
1. Angka harapan lama sekolah di Kabupaten Belitung Timur sampai dengan
tahun 2022 telah mencapai 11,65 tahun, hal ini menunjukkan bahwa anak

LAPORAN KINERJA KABUPATEN BELITUNG TIMUR TAHUN 2022 113


BELITUNG TIMUR BANGKIT DAN BERDAYA

usia 7 tahun di Kabupaten Belitung Timur memiliki harapan dapat


menikmati pendidikan selama 11,67 tahun atau setara dengan jenjang
kelas 12 hingga lulus SMA/K. Angka ini jika dibandingkan dengan target
pada akhir periode renstra tahun 2026 persentase capaian kinerja sampai
dengan tahun 2022 telah mencapai 100,34%.
2. Angka rata-rata lama sekolah di Kabupaten Belitung Timur pada tahun
2022 telah mencapai 8,67 tahun atau setara kelas 8 SMP/sederajat dari
rencana target RPJMD tahun 2026 yaitu 8,64 tahun. Bila dipersentase
tingkat capaian angka rata-rata lama sekolah di Kabupaten Belitung Timur
pada tahun 2022 sudah mencapai 10,35% dari target RPJMD tahun 2026 .
Hal ini perlu mendapat perhatian dan dorongan dari semua pihah baik
pemerintah daerah, masyarakat maupun LSM peduli pendidikan dalam
mendongkrak laju angka rata-rata lama sekolah di Kabupaten Belitung
Timur agar bisa bersaing dengan daerah lain.
Adapun Program dan kegiatan yang menunjang Sasaran 3.1.1. yaitu
Meningkatnya Akses & Kualitas Pelayanan Pendidikan adalah sebagai berikut:
1. Program Pengelolaan Pendidikan
Program ini didukung oleh beberapa kegiatan sebagai berikut :
a. Pengelolaan Pendidikan SD
b. Pengelolaan Pendidikan SMP
c. Pengelolaan PAUD
d. Pengelolaan Pendidikan Non Formal/Kesetaraan
e. Program Pengembangan Kurikulum
2. Penetapan Kurikulum Muatan Lokal PAUD dan Non Formal
Program Pendidik dan Tenaga Kependidikan
a. Pemerataan Kuantitas dan Kualitas Pendidik dan Tenaga Kependidikan
bagi Satuan Pendidikan Dasar, PAUD dan Pendidikan Non
Formal/Kesetaraan:

LAPORAN KINERJA KABUPATEN BELITUNG TIMUR TAHUN 2022 114


BELITUNG TIMUR BANGKIT DAN BERDAYA

Analisis Pencapaian Sasaran 3.1.2


Meningkatnya akses dan kualitas kesehatan masyarakat

Tabel 3.1.3

Tahun 2021 Tahun 2022 Akumul


asi Rencana
Capaian Capaian Capaian Sesuai Persent
Indikator Satuan Realis Kinerja Realis Kinerja s/d dengan ase
Target Target Tahun Target Capaian
asi Tahun asi Tahun
RPJMD Kinerja
2021 (%) 2022 (%) 2022
Tahun (%)
2026
1 Predika Pada 0 0 Padapa 0 0 0 Wistara 0
Kabupaten Sehat
t pa

Jumlah

Adapun penjelasan mengenai indikator yang mewakili pencapaian kinerja sasaran


tersebut, sebagai berikut:
1. Kabupaten Sehat
a. Penjelasan
Kabupaten Sehat menurut Peraturan Bersama Menteri Dalam Negeri dan
Menteri Kesehatan RI No. 34 Tahun 2005 adalah Kondisi kabupaten yang bersih,
indah, aman dan nyaman serta sehat untuk dihuni warganya, yang dicapai melalui
konsep penyelenggaraan kabupaten sehat dimana hidup sehat sejahtera dengan
keseimbangan ekosistem didalamnya. Program ini mencoba mengakomodasi dan
mengkoordinasikan berbagai program di tingkat Kabupaten dan Kota (dengan
peran aktif masyarakat) sehingga dapat sinkron dan menjelma menjadi daya ungkit
besar terhadap kriteria sehat pada segala sektor dan bidang.
Penyelenggaraan kabupaten/ kota sehat sesuai Peraturan Bersama Menteri
Dalam Negeri dan Menteri Kesehatan Nomor : 34 Tahun 2005 Nomor :
1138/Menkes/PB/VIII/2005 tentang Penyelenggaraan Kabupaten/Kota sehat.
Penyelenggaraan program kabupaten/kota sehat melibatkan banyak lintas sektor
dan lintas program melalui tatanan dalam kabupaten/kota sehat. Dalam rangka
pemberian penghargaan terhadap program kabupaten/Kota Sehat dilakukan
pemberian penghargaan setiap 2 tahun sekali. Dasar pelaksanaan penghargaan ini

LAPORAN KINERJA KABUPATEN BELITUNG TIMUR TAHUN 2022 115


BELITUNG TIMUR BANGKIT DAN BERDAYA

antra lain tercantum pada BAB V pasal 11 dijelaskan bahwa penghargaan Kab/ Kota
Sehat Tingkat Nasional dilaksanakan setiap 2 tahun sekali.
Ada 7 tatanan kabupaten sehat, antara lain ; Kawasan Pemukiman Sarana dan
Prasarana Umum, Kawasan Tertib Lalu Lintas dan Sarana Pelayanan Transportasi,
Kawasan Industri dan Perkantoran Sehat, Kawasan Pariwisata Sehat, Ketahanan
Pangan Dan Gizi, Kehidupan Masyarakat Sehat yang Mandiri, Serta Kehidupan
Sosial yang Sehat.
Dengan terwujudnya tatanan-tatanan tersebut yang sesuai dengan standar
akan mendukung pembangunan berwawasan Kesehatan sebagai modal
tercapainya derajat kesehatan yang setinggi-tingginya.
b. Analisa Peningkatan/Penurunan Kinerja
Kabupaten Belitung Timur pada tahun 2022 belum mencapai kabupaten
sehat. Dalam siklus penilaian 2 tahun sekali maka usulan kabupaten sehat Belitung
Timur akan dilaksanakan pada tahun 2023. Walaupun belum berhasil mencapai
status kabupaten Sehat pemerintah kabupaten masih memiliki berbagai kendala
diantaranya tatanan dan sasaran yang dibidangi oleh perangkat daerah belum
mempunyai regulasi yang jelas, masih mempunyai paradigma bahwa masalah
kesehatan hanya terpaku pada perangkat daerah khusus urusan kesehatan.
Forum Kecamatan Sehat dan Pokja Desa/Kelurahan Sehat masih mempunyai
masalah di berkas administrasi, teknis penilaian dan penyusunan dokumen
penyelenggaraan Kabupaten/Kota Sehat, tahapan pembinaan/verifikasi yang
dilakukan Tim Pembina Provinsi, serta kelengkapan berkas administrasi yang harus
ada pada Sekretariat Forum Kabupaten/Kota Sehat.
Untuk mencapai kabupaten sehat pemerintah daerah belum maksimal dalam
pendekatan Kabupaten Sehat, melalui sektor terkait memberikan dukungan teknis
dan administrasi serta pendanaan yang tidak mungkin dilakukan masyarakat,
mengundang organisasi masyarakat, tokoh masyarakat, stake holder lainnya,
membentuk forum kabupaten sehat dan membentuk Pokja Desa Sehat sesuai
dengan kegiatan dan kebutuhan masyarakat.
Adapun upaya yang telah dilakukan Oleh Dinas Kesehatan, Pengendalian
Penduduk dan Keluarga Berencana dalam kabupaten sehat diantaranya

LAPORAN KINERJA KABUPATEN BELITUNG TIMUR TAHUN 2022 116


BELITUNG TIMUR BANGKIT DAN BERDAYA

menyelesaikan program Stop Buang Air Besar Sembarangan (ODF). Di tahun 2022
kabupate Belitung Timur menjadi kabupaten pertama yang mendeklarasikan Open
Defecation Free (ODF)/ Stop Buang Air Besar Sembarangan (BABS) di Provinsi
Bangka Belitung.
Penyelenggaraan kabupaten sehat terus dilakukan melalui berbagai kegiatan
dengan pemberdayaan masyarakat serta komitmen pemerintah daerah dalam
bentuk kebijakan/regulasi/pendanaan, prioritas/bertahap, sinergitas multi sektor
dalam Tim Pembina Kabupaten/Kota Sehat, gerakan masyarakat melalui Forum
Kabupaten/Kota Sehat, pembagian tanggung jawab yang jelas dan indikator
keberhasilan, monitoring dan evaluasi, dokumentasi, serta verifikasi baik oleh
provinsi maupun pemerintah pusat.
Dalam hal ini kewajiban pembentukan Forum Kecamatan Sehat dan Pokja
Desa/Kelurahan Sehat, teknis penilaian dan penyusunan dokumen
penyelenggaraan Kabupaten/Kota Sehat, tahapan pembinaan/verifikasi yang
dilakukan Tim Pembina Provinsi, serta kelengkapan berkas administrasi yang harus
ada pada Sekretariat Forum Kabupaten/Kota Sehat.
Selain program Stop Buang Air Besar Sembarangan (BABS), Dinas Kesehatan
juga menyelenggarakan “Yuk Gi Nyelik Pasien”. Program “Yuk Gi Nyelik Pasien”
adalah program yang akan menjadi benang merah dalam rangka mengintegrasikan
kebutuhan pelayanan kesehatan pasien atau masyarakat dari rumah sakit ke
puskesmas. Secara garis besar, tujuan program Yuk Nyelik Pasien adalah
meningkatkan jangkauan atau akses pelayanan kesehatan yang diprioritaskan bagi
keluarga rentan, yaitu keluarga miskin dan tidak mampu serta memiliki masalah
kesehatan melalui tim perawat kesehatan masyarakat dengan kunjungan rumah.
Keluarga rentan merupakan keluarga yang berisiko tidak terakses atau mengkases
pelayanan kesehatan sebagaimana mestinya akibat terbatasnya berbagai sumber
daya dalam keluarga seperti keterbatasan keuangan, sarana transportasi,
pengetahuan dalam perawatan kesehatan, dan sebagainya.
Peningkatan akses dan kualitas pelayanan kesehatan menjadi prioritas yang
harus terus diupayakan sebagai salah satu upaya dalam rangka mewujudkan
sumber daya masyarakat yang berkualitas guna menuju ”Belitung Timur Bangkit

LAPORAN KINERJA KABUPATEN BELITUNG TIMUR TAHUN 2022 117


BELITUNG TIMUR BANGKIT DAN BERDAYA

dan Berdaya.” Upaya ini tentunya tidak dapat dilakukan sendiri oleh sektor
kesehatan, tetapi harus dilakukan secara bersama-sama dan bersinergi dengan
melibatkan lintas sektor dan yang lebih utama adalah peran serta masyarakat.
Program, kegiatan dan subkegiatan yang menunjang Sasaran 3.1.2: Meningkatnya
akses dan kualitas kesehatan masyarakat adalah:
1. Program Pemenuhan Upaya Kesehatan Perorangan dan Upaya Kesehatan
Masyarakat dengan kegiatan dan subkegiatan:
 Kegiatan: Penyediaan Fasilitas Pelayanan Kesehatan untuk UKM dan UKP
Kewenangan Daerah Kabupaten/Kota,
 Penyediaan Layanan Kesehatan untuk UKM dan UKP Rujukan Tingkat
Daerah Kabupaten/Kota:
 Penyelenggaraan Sistem Informasi Kesehatan secara Terintegrasi,
2. Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Manusia Kesehatan
 Perencanaan Kebutuhan dan Pendayagunaan Sumberdaya Manusia
Kesehatan untuk UKP dan UKM di Wilayah Kabupaten/Kota
 Pengembangan Mutu dan Peningkatan Kompetensi Teknis Sumber Daya
Manusia Kesehatan Tingkat Daerah Kabupaten/Kota
3. Program sediaan farmasi, Alat kesehatan dan Makanan Minuman,
 Kegiatan penerbitan sertifikat laik higiene sanitasi tempat pengolahan
makanan (TPM) antara lain jasa boga, rumah makan/ restoran dan depot
air minum (DAM)
 Kegiatan pemeriksaan dan tindaklanjut hasil pemeriksaan p[ost market
pada produksi dan produk malkanan minuman industri rumah tangga
4. Program pemberdayaan Masyarakat Bidang Kesehatan dengan kegiatan dan
sub kegiatan:
 Advokasi, Pemberdayaan, Kemitraan, Peningkatan Peran serta Masyarakat
dan Lintas Sektor Tingkat Daerah Kabupaten/Kota:
 Pelaksanaan Sehat dalam rangka Promotif Preventif Tingkat Daerah
Kabupaten/Kota
 Pengembangan dan Pelaksanaan Upaya Kesehatan Bersumber Daya
Masyarakat (UKBM) Tingkat Daerah Kabupaten/Kota:

LAPORAN KINERJA KABUPATEN BELITUNG TIMUR TAHUN 2022 118


BELITUNG TIMUR BANGKIT DAN BERDAYA

5. Program Pengendalian Penduduk


 Pemaduan dan Sinkronisasi Kebijakan Pemerintah Daerah Provinsi dengan
Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota dalam rangka Pengendalian Kuantitas
Penduduk:
 Pemetaan Perkiraan Pengendalian Penduduk Cakupan Daerah
Kabupaten/Kota:
6. Program Pembinaan Keluarga Berencana (KB) dengan kegiatan dan
subkegiatan:
 Pelaksanaan Advokasi, Komunikasi, Informasi dan Edukasi (KIE)
Pengendalian Penduduk dan KB sesuai Kearifan Budaya Lokal
 Pendayagunaan Tenaga Penyuluh KB/Petugas Lapangan KB (PKB/PLKB)
 Pengendalian dan Pendistribusian Kebutuhan Alat dan Obat Kontrasepsi
serta Pelaksanaan Pelayanan KB di Daerah Kabupaten/Kota
 Pemberdayaan dan Peningkatan Peran serta Organisasi Kemasyarakatan
Tingkat Daerah Kabupaten/Kota dalam Pelaksanaan Pelayanan dan
Pembinaan Kesertaan Ber-KB.
7. Program Pemberdayaan dan Peningkatan Keluarga Sejahtera (KS) Pelaksanaan
dan Peningkatan Peran Serta Organisasi Kemasyarakatan Tingkat Daerah
Kabupaten/ Kota dalam Pembangunan Keluarga Melalui Pembinaan Ketahanan
dan Kesejahteraan Keluarga.

LAPORAN KINERJA KABUPATEN BELITUNG TIMUR TAHUN 2022 119


BELITUNG TIMUR BANGKIT DAN BERDAYA

Tujuan 3.2
Meningkatnya pelayanan sarana dan prasarana

Tabel 3.1.4

Tahun 2021 Tahun 2022 Akumul


asi Rencana
Capaian Capaian Capaian Sesuai Persent
Indikator Satuan Realis Kinerja Realis Kinerja s/d dengan ase
Target Target Tahun Target Capaian
asi Tahun asi Tahun
RPJMD Kinerja
2021 (%) 2022 (%) 2022
Tahun (%)
2026
1 Nilai 1- 75,00 63,32 84,42 80,00 63,907 79,88 79,88 100,00 63,907
Indeks Infrastruktur
100
wilayah

2 Nilai 0,36 0,36 100 0,37 0,36 97,29 97,29 0,41 87,80
Daya Dukung dan Daya
Tampung Lingkungan
Hidup
Jumlah 92,21 88,58 75,85

Adapun penjelasan terkait dengan sasaran Meningkatnya pelayanan sarana dan


prasarana, adalah:
2. Indeks Infrastruktur Wilayah
a. Penjeasan:
Indeks Infrastruktur Pekerjaan Umum merupakan indeks komposit yang
diperoleh dari perhitungan data-data terkait infrastruktur pekerjaan Umum yang
meliputi : Jalan, drainase, dan Irigasi dengan penjelasannya sebagai berikut:
Indeks Infrastruktur Pekerjaan Umum =
(50% Jalan Kondisi Baik)+(30% Layanan Drainase Kabupaten)+(20% Rasio
Irigasi)
Untuk menentukan Indeks Infrastruktur diperlukan data persentase kondisi jalan
baik dan sedang kabupaten, layanan drainase kabupaten dan rasio irigasi
kewenangan kabupaten dan dijelaskan dengan perhitungan sebagai berikut:
− Kondisi Jalan Kabupaten
Persentase target panjang jalan kabupaten dalam kondisi baik ditentukan
berdasarkan perbandingan panjang jalan kabupaten dalam kondisi baik
sedang dengan total jalan kabupaten,

LAPORAN KINERJA KABUPATEN BELITUNG TIMUR TAHUN 2022 120


BELITUNG TIMUR BANGKIT DAN BERDAYA

= Panjang memenuhi kondisi jalan kondisi sedang dan baik x 100%


Panjang Jalan Kabupaten
= 390/488,08 X 100%
= 81,17%

Tabel 3.1.5
Kondisi Jalan Kabupaten Tahun 2022
Kondisi Jalan (Km) Tahun 2021
Kondisi Baik 344.87
Kondisi Sedang 45.47
Kondisi Rusak Ringan 46.67
Kondisi Rusak Berat 43.87
Total Jalan Kabupaten 488,08
Sumber : Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Tahun 2022

Berdasarkan Surat Keputusan Bupati Belitung Timur Nomor 188.45-479 Tahun


2021 tentang Ruas Jalan Kabupaten tanggal 12 Agustus 2021, panjang ruas Jalan
Kabupaten Belitung Timur bertambah dari 488,08 km menjadi 752,40 km.
− Layanan Drainase Kabupaten
Persentase layanan drainase kabupaten ditentukan dengan menghitung
perbandingan panjang saluran drainase yang telah dibangun dengan rencana
saluran drainase yang akan dibangun.

Saluran Drainase Kabupaten


= x 100%
Rencana Saluran Drainase Kabupaten

137.734,69
= x 100%
206.502,61

= 66,69%

Tabel 3.1.6.
Panjang Drainase yang Dibangun Cipta Karya sampai dengan Tahun 2022
No Tahun Panjang Drainase (m)
1 s / d 2013 72.000
2 2014 8.018
3 2015 12.413,00
4 2016 9.167,30
5 2017 12.717,43
6 2018 5.404,20

LAPORAN KINERJA KABUPATEN BELITUNG TIMUR TAHUN 2022 121


BELITUNG TIMUR BANGKIT DAN BERDAYA

7 2019 3.287,00
8 2020 4.738,60
9 2021 2.075,71
10 2022 7.913,45
Total 137.734,69

− Rasio Jaringan Irigasi


Rasio jaringan irigasi adalah perbandingan panjang jaringan irigasi terhadap
lahan budidaya. Panjang jaringan irigasi meliputi jaringan primer, sekunder, dan
tersier. Rasio Jaringan Irigasi ini memberikan gambaran ketersediaan saluran
irigasi untuk kebutuhan budidaya pertanian

Panjang Saluran Irigasi (m)


=
Luas Lahan Budidaya Pertanian (ha)
20.833,7
= X 100%
1.021,09

= 20,40 m/ha

Berdasarkan ke tiga data perhitungan di atas nilai Indeks Infrastruktur


Pekerjaan Umum
= (50% Jalan Kondisi Baik)+(30% Layanan Drainase Kabupaten)+(20% Rasio Irigasi)
= (50% x79,64)+(30% x66,69)+(20% x 20,40)
= 63,907%
b. Analisa Peningkatan/Penurunan Kinerja:
Secara umum terjadi peningkatan kinerja pada Indeks Infrastruktur
Pekerjaan Umum yaitu sebanyak 1,812 dari 62,86% di tahun 2021 menjadi
64,67% pada tahun 2022. Kondisi Jalan Kabupaten mengalami peningkatan
dengan adanya pemeliharaan diberbagai ruas jalan di Kabupaten. Anggaran
untuk pemeliharaan jalan selain berasal dari APBD Daerah, juga didukung oleh
Dana Alokasi Khusus Bidang Jalan.
Untuk layanan drainase kabupaten, terjadi kenaikan sebanyak 3,83%.
dengan pendanaan yang cukup diharapkan dapat menanggulangi beberapa titik
genangan di wilayah kabupaten. Sedangkan Rasio Jaringan Irigasi tidak
mengalami kenaikan. Anggaran yang tersedia pada tahun 2022 dipergunakan
untuk membangun embung di sekitar Daerah Irigasi yang berguna untuk
menampung air yang nanti akan dialirkan di Irigasi setempat.

LAPORAN KINERJA KABUPATEN BELITUNG TIMUR TAHUN 2022 122


BELITUNG TIMUR BANGKIT DAN BERDAYA

Upaya yang dilakukan untuk peningkatan kinerja di bidang infrastruktur


diantaranya:
- Menyusun Perencanaan yang matang dan koordinasi yang baik dalam
membangun infrastruktur karena perencanaan bukan hanya berhubungan
dengan masalah teknis saja, akan tetapi juga berhubungan dengan
pembiayaan dalam pembangunan infrastruktur.
- Melakukan perawatan infrastruktur yang telah dibangun juga harus
dilakukan dengan baik agar dapat digunakan dengan baik dan berumur
panjang, dan anggaran yang tersedia dapat dipergunakan untuk
pembangunan infrastruktur lainnya
Jika dilihat capaian tahun 2022 yang dibandingkan dengan target akhir RPJMD,
dapat disimpulkan bahwa:
1. Dari target RPJMD Tahun 2026, persentase realisasi capaian kinerja
Akumulasi Capaian Kinerja Proporsi penduduk/rumah tangga dengan akses
terhadap pelayanan dasar sebesar 87,29%. Masih terdapat 12,71% yang
harus dicapai untuk memenuhi target RPJMD Tahun 2026 sebesar 99,88%.
2. Dari 4 aspek dalam Proporsi penduduk/rumah tangga dengan akses
terhadap pelayanan dasar ter dapat 2 layanan yang masih belum tercapai,
yaitu Akses Air Minum dan Akses pada Fasilitas Penyehatan Dasar.
3. Untuk persentase realisasi capaian kinerja Akumulasi Capaian Indeks
Infrastruktur Pekerjaan Umum dengan akses terhadap pelayanan dasar
telah tercapai sebesar 85,75%. Masih terdapat 14,25% yang harus dicapai
untuk memenuhi target RPJMD Tahun 2026 sebesar 74,52%.
Program dan kegiatan yang menunjang Sasaran Sasaran 3.2.1 : Meningkatnya
Kualitas Sarana dan Prasarana Wilayah adalah:
1. Program Pengelolaan Dan Pengembangan Sistem Penyediaan Air Minum
- Kegiatan Pengelolaan dan Pengembangan Sistem Penyediaan Air Minum
(SPAM) di Daerah Kabupaten/Kota
2. Program Pengelolaan Dan Pengembangan Sistem Drainase
- Kegiatan Pengelolaan dan Pengembangan Sistem Drainase yang
Terhubung Langsung dengan Sungai dalam Daerah Kabupaten/Kota
3. Program Penyelenggaraan Jalan
LAPORAN KINERJA KABUPATEN BELITUNG TIMUR TAHUN 2022 123
BELITUNG TIMUR BANGKIT DAN BERDAYA

- Kegiatan Penyelenggaraan Jalan Kabupaten/Kota


4. Program Pengelolaan dan Pengembangan Sistem Air Limbah Domestik
dalam Daerah Kabupaten/Kota
- Kegiatan Pengelolaan dan Pengembangan Sistem Air Limbah Domestik
dalam Daerah Kabupaten/Kota
5. Program Pengelolaan Sumber Daya Air (SDA)
- Pengembangan dan Pengelolaan Sistem Irigasi Primer dan Sekunder pada
Daerah Irigasi yang Luasnya dibawah 1000 Ha dalam 1 (satu) Daerah
Kabupaten/Kota.

3. Daya Dukung dan Daya Tampung Lingkungan Hidup.


a. Penjelasan:
Berdasarkan Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan
dan Pengelolaan Lingkungan Hidup, pengertian Daya Dukung dan Daya Tampung
Lingkungan Hidup (DDDTLH) adalah sebagai berikut, Daya Dukung Lingkungan
Hidup adalah kemampuan lingkungan hidup untuk mendukung perikehidupan
manusia, makhluk hidup lain dan keseimbangan antar keduanya, sedangkan
Daya Tampung Lingkungan Hidup adalah kemampuan lingkungan hidup untuk
menyerap zat, energi dan atau komponen lain yang masuk atau dimasukkan ke
dalamnya.
Daya Dukung Lingkungan Hidup adalah kemampuan lingkungan hidup untuk
mendukung perikehidupan manusia, makhluk hidup lain, dan keseimbangan
antarkeduanya dan Daya Tampung Lingkungan Hidup adalah kemampuan
lingkungan hidup untuk menyerap zat, energi, dan/atau komponen lain yang
masuk atau dimasukkan ke dalamnya. Jasa Ekosistem adalah manfaat yang
diperoleh oleh manusia dari berbagai sumberdaya dan proses alam yang secara
bersama-sama diberikan oleh suatu ekosistem yang dikelompokkan ke dalam
empat macam manfaat yaitu manfaat penyediaan (provisioning), produksi
pangan dan air; manfaat pengaturan (regulating) pengendalian iklim dan
penyakit; manfaat pendukung (supporting),seperti siklus nutrien dan polinasi
tumbuhan; serta manfaat kultural (cultural), spiritual dan rekreasional. Sistem

LAPORAN KINERJA KABUPATEN BELITUNG TIMUR TAHUN 2022 124


BELITUNG TIMUR BANGKIT DAN BERDAYA

klasifikasi jasa ekosistem tersebut menggunakan standar dari Millenium


Ecosystem Assessment (2005)
b. Analisis Peningkatan /Penurunan Kinerja
Kriteria penentuan evaluasi arahan kesimpulan studi kajian penelitian
terhadap kondisi daya dukung dan daya tampung lingkungan hidup tertuang
dalam tabel di bawah ini :
Tabel 3.1.7
Selang Nilai Indeks
No. Skala Prioritas Komposit Jasa Justifikasi Tingkat kepentingan
Ekosistem
1. Prioritas I >0,51 Kondisi kualitas daya dukung dan
daya tampung lingkungan hidup yang
tidak terlampaui
2. Prioritas II 0,34 – 0,51 Kondisi kualitas daya dukung dan
daya tampung lingkungan hidup yang
belum terlampaui
3. Prioritas III 0,17 – 0,33 Kondisi kualitas daya dukung
dan daya tampung lingkungan
hidup yang sedang akan
terlampaui
4. Prioritas IV < 0,17 Kondisi kualitas daya dukung dan
daya tampung lingkungan hidup yang
telah terlampaui

Berdasarkan hasil dan telahaan serta interpretasi kajian Daya Dukung dan Daya
Tampung Lingkungan Hidup Berbasis Jasa Ekosistem Kabupaten Belitung Timur,
maka dapat disimpulkan bahwa berdasarkan PDRB menurut Lapangan usaha
atas harga berlaku, struktur perekonomian Kabupaten Belitung Timur
didominasi oleh tiga lapangan usaha yaitu lapangan usaha pertanian, kehutanan,
dan perikanan; lapangan usaha industri pengolahan; dan lapangan usaha
pertambangan dan penggalian. Berdasarkan indikator tersebut sebagai telaahan
pemanfaatan sumber daya alam yang menghasilkan manfaat ekonomi (Rp. 7.512
miliar) menghasilkan nilai indeks komposit jasa ekosistem (0,36) masuk dalam

LAPORAN KINERJA KABUPATEN BELITUNG TIMUR TAHUN 2022 125


BELITUNG TIMUR BANGKIT DAN BERDAYA

selang nilai indeks 0,34-0,51 dengan kesimpulan interpretasi dinyatakan kondisi


tingkat daya dukung dan daya tampung lingkungan hidup berbasis jasa
ekosistem yang Belum Terlampaui.
Berdasarkan hasil dan telahaan serta interpretasi kajian Daya Dukung dan
Daya Tampung Lingkungan Hidup Berbasis Jasa Ekosistem Kabupaten Belitung
Timur yang berada pada skala prioritas II yaitu kondisi kualitas daya dukung dan
daya tampung lingkungan hidup yang belum terlampaui, maka diperlukan
spesifikasi Program Pengembangan dan Pemanfaatan dalam Kebijakan sumber
daya alam dan Pengendalian Pencemaran serta Perusakan Lingkungan Hidup
yang tertuang dalam:
1. Program Perencana Lingkungan Hidup
a) Pengendalian Pelaksanaan RPPLH Kabupaten/Kota
b) Pembuatan dan Pelaksanaan KLHS RPJPD/RPJMD
2. Program Pengendalian Pencemaran dan/atau Kerusakan Lingkungan Hidup
a) Pelaksanaan pencegahan pencemaran lingkungan hidup dilaksanakan
terhadap media tanah, air, udara dan laut
b) Pelaksanaan pengendalian emisi gas rumah kaca, mitigasi dan adaptasi
perubahan iklim
c) Pelaksanaan pemulihan pencemaran dan/atau kerusakan lingkungan
hidup
3. Program Pengelolaan Keanekaragaman Hayati (KEHATI)
a) Pengelolaan sarana dan prasarana keanekaragaman hayati
4. Program Pembinaan dan Pengawasan Terhadap Izin Lingkungan dan Izin
Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup (PPLH)
a) Pelaksanaan Pembinaan dan Pengawasan Terhadap Izin Lingkungan dan
Izin Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup (PPLH)

LAPORAN KINERJA KABUPATEN BELITUNG TIMUR TAHUN 2022 126


BELITUNG TIMUR BANGKIT DAN BERDAYA

Analisis Pencapaian Sasaran 3.2.1


Meningkatnya kualitas sarana dan prasarana wilayah

Tabel 3.1.8

Tahun 2021 Tahun 2022 Akumul


asi Rencana
Capaian Capaian Capaian Sesuai Persent
Indikator Satuan Realis Kinerja Realis Kinerja s/d dengan ase
Target Target Tahun Target Capaian
asi Tahun asi Tahun
RPJMD Kinerja
2021 (%) 2022 (%) 2022
Tahun (%)
2026
1 Proporsi Persen 94,65 85,11 89,92 95,57 87,19 91,23 91,23 99.88 87,29
penduduk/rumah
tangga dengan akses
tehadap pelayanan
dasar
2 Nilai 62,74 62,78 100,06 64,95 64,08 98,66 98,66 74,52 85,99
Indeks infrastruktur
pekerjaan umum

3 Nilai 69,36 42,25 60,91 71,96 53,32 74,10 74,10 78,04 68,32
Indeks Infrastruktur
perumahan dan
permukiman
Jumlah 83,63 87,99 87,99 80,53

Adapun penjelasan indikator sasaran terkait Meningkatnya kualitas sarana dan prasarana
wilayah adalah sebagai berikut:
1. Proporsi penduduk/rumah tangga dengan akses terhadap pelayanan dasar:
a. Penjelasan
Proporsi penduduk/rumah tangga dengan akses terhadap pelayanan dasar
merupakan tolak ukur yang menggambarkan tingkat pelayanan dan pemertaan akses
pelayanan dasar yang dapat dijangkau masyarakat
Indikator pelayanan dasar merujuk pada sistem penyediaan layanan publik yang
memenuhi kebutuhan dasar manusia meliputi air minum, sanitasi dan penyehatan
serta mobilitasi
Pelayanan dasar adalah hal yang sangat mendasar untuk perbaikan standar
hidup, dan merupakan tanggungjawab pemerintah dalam pemenuhannya. Indikator
ini akan mengukur tingkat aksesibilitas pada pelayanan dasar dan pedoman bagi upaya

LAPORAN KINERJA KABUPATEN BELITUNG TIMUR TAHUN 2022 127


BELITUNG TIMUR BANGKIT DAN BERDAYA

pemerintah dalam penyediaan pelayan dasar yang setara bagi semua dalam rangka
pengentasan kemiskinan.
Akses pada layanan dasar menyangkut kecukupan dan layanan terjangkau yang
dapat diandalkan dengan kualitas memadai, yaitu:
1. Akses pada layanan air minum merujuk pada air minum berasal dari sumber yang
baik dan tersedia dengan waktu pengambilan tidak lebih dari 30 menit pp termasuk
waktu antrian. Sumber air yang meningkat kualitasnya termasuk dari PAM, mata
air, sumur bor, sumur galian yang terlindung, penampungan air hujan, dan air
kemasan.
2. Akses pada Layanan Sanitasi Dasar merujuk pada penggunaan fasilitas yang
ditingkatkan yang tidak digunakan bersama dengan rumahtangga lain.
3. Akses pada Mobilitas Dasar merujuk pada akses pada jalan yang dapat digunakan
sepanjang musim di pedesaan atau mempunyai akses pada transportasi umum di
perkotaan. Penghitungan “Akses pada Mobilitas Dasar” karenanya merupakan
kombinasi dari hal di atas.
4. Akses pada Fasilitas Penyehatan Dasar merujuk pada ketersediaan dari fasilitas cuci
tangan dengan sabun dan air.
Proporsi penduduk dengan akses pelayanan dasar merupakan nilai rata rata dari
jumlah penduduk yang memperoleh pelayanan dasar per jumlah penduduk tahun
berkenan.
1. Akses Pada Layanan Air Minum
Akses pelayanan air minum yang memenuhi syarat menggunakan data dari Bidang
Cipta Karya Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang untuk data SPAM
Perdesaan, UPT SPAM Dinas Pekerjaa Umum dan Penataan Ruang untuk data SPAM
IKK, PDAM Kab Belitung Timur, Dinas Kesehatan, Pengendalian Penduduk dan
Keluarga Berencana Kab. Belitung Timur.

LAPORAN KINERJA KABUPATEN BELITUNG TIMUR TAHUN 2022 128


BELITUNG TIMUR BANGKIT DAN BERDAYA

Tabel 3.1.9
Penduduk dengan Akses Berkelanjutan Terhadap Air Minum Berkualitas (Layak)
Kab.Belitung Timur Tahun 2022

Total
Perpipa Bukan
SPAM yang
SPAM an(mem Perpipaan
PDAM PEDESAA Memen
No Kecamatan Jiwa IKK enuhi Memenuhi
N uhi
syarat) Syarat
Syarat
Jiwa Jiwa* Jiwa Jiwa Jiwa Jiwa
1 KEC. MANGGAR 39.862 4.100 8.665 400 4.803 32.105 36.908
2 KEC. GANTUNG 13.288 - 4.170 400 910 16.376 17.286
3 KEC. DENDANG 19.237 - - - 48 7.196 7.244
KEC. KELAPA
4 - 5.590 400 6.128 9.674 15.802
KAMPIT 28.905
5 KEC. DAMAR 7.559 3.706 - 640 5.018 7.621 12.639
KEC. SP.
6 1.724 - 400 800 5.149 5.949
RENGGIANG 8.588
7 KEC. SP. PESAK 10.718 2.316 - - 350 6.061 6.411
JUMLAH 128.157 11.846 18.425 2.240 18.057 84.182 102.239

Persentase Penduduk dengan Akses pada Layanan Air Minum Dasar

Jumlah Penduduk dengan Akses pada Air Minum


= x 100%
Jumlah Penduduk

102.239
= x 100%
128.157

= 79,78 %

2. Akses pada Layanan Sanitasi Dasar


Untuk akses layanan sanitasi dasar merujuk pada penggunaan fasilitas yang
ditingkatkan yang tidak digunakan bersama dengan rumah tangga lain. Berdasarkan
pengertian ini jumlah penduduk yang memilik akses sanitasi dihitung hanya pada
rumah tangga/penduduk yang memiliki sarana jamban yang memenuhi syarat dan
tidak digunakan bersama-sama dengan rumah tangga lain.

LAPORAN KINERJA KABUPATEN BELITUNG TIMUR TAHUN 2022 129


BELITUNG TIMUR BANGKIT DAN BERDAYA

Tabel 3.1.10
Penduduk dengan Akses Terhadap Fasilitas Sanitasi Yang layak
(Jamban Sehat) Menurut Jenis Jamban

Pendud
uk
dengan
Komunal Leher Angsa Cemplung
Akses
Jumlah
No Kecamatan Sanitasi
Penduduk
Layak
Jumlah
Jumlah Jumlah Jumlah Jumlah Jumlah
Pendudu
Sarana Penduduk Sarana Sarana Penduduk
k

1 Manggar 39.862 197 1335 10.585 37.957 140 570 39.862

2 Damar 13.288 167 810 3.136 12.366 29 112 13.288


Kelapa
3 Kampit 19.237 173 865 4.891 17.466 156 906 19.237

4 Gantung 28.905 95 513 6.560 28.307 15 85 28.905

5 SP.Renggiang 7.559 63 809 1.444 6.733 7 17 7.559

6 SP.Pesak 8.588 84 141 2.939 8.402 35 45 8.588

7 Dendang 10.718 389 2.464 1.655 7.224 358 1.030 10.718

Jumlah 128.157 1.168 6.937 31.210 118.455 740 2.765 128.157


Sumber : Dinas Kesehatan, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana kab.Belitung Timur.

Jumlah Penduduk dengan Akses pada layanan sanitasi dasar


= x 100%
Jumlah Penduduk
128.157
= x 100%
128.157

= 100%

3. Akses pada Mobilitas Dasar


Akses mobilitas dasar merujuk pada akses pada jalan yang dapat digunakan
sepanjang musim di pedesaan atau mempunyai akses pada transportasi umum di
perkotaan.

LAPORAN KINERJA KABUPATEN BELITUNG TIMUR TAHUN 2022 130


BELITUNG TIMUR BANGKIT DAN BERDAYA

Tabel 3.1.11
Data Angkutan Umum (Darat) Tahun 2022
NO. PLAT
NO RUTE DAN LINTASAN
KENDARAAN
1 Tanjung Pandan – Kelapa Kampit – Manggar BN 1575 WL
2 Tanjung Pandan – Kelapa Kampit – Manggar BN 7001 WU
3 Tanjung Pandan – Kelapa Kampit-Manggar BN 7004 WU
4 Manggar – Kelapa Kampit – Tanjung Pandan BN 3004 LB
5 Manggar – Kelapa Kampit – Tanjung Pandan BN 3037 LB
6 Manggar – Kelapa Kampit – Tanjung Pandan BN 3016 FA
7 Manggar – Kelapa Kampit – Tanjung Pandan BN 3049 LB
8 Manggar – Kelapa Kampit – Tanjungpandan BN 3025 FA
9 Manggar – Kelapa Kampit – Tanjungpandan BN 7014 XU
Tanjung Pandan – Badau – Manggar (PERUM
10 BN 7705 VU
DAMRI)
Manggar – Badau – Tanjung Pandan (PERUM
11 BN 7706 VU
DAMRI)
12 Bus Sekolah Dendang -
13 Bus Sekolah Kelapa Kampit BN 7011 XA
14 Bus Sekolah Gantung -
Sumber: Dinas Perhubungan Kab.Belitung Timur Tahun 2022

Jumlah Penduduk Kota dan Desa dengan Akses pada layanan


= mobilitas dasar x 100%
Jumlah Penduduk
128.157
= x 100%
128.157

= 100%

4. Akses pada Fasilitas Penyehatan Dasar


Data persentase penduduk dengan akses pada fasilitas penyehatan dasar yang
merujuk pada ketersediaan dari fasilitas cuci tangan dengan sabun dan air
menggunakan data cuci tangan dengan sabun/gunakan hand sanitizer. (Sumber
Data : Perilaku Masyarakat Pada Masa PPKM Darurat Provinsi Kepulauan Bangka
Belitung(Hasil Survei Perilaku Masyarakat Pada Masa Pandemi COVID-19 Periode
16-25 Februari 2022/ https://babel.bps.go.id/publication)

LAPORAN KINERJA KABUPATEN BELITUNG TIMUR TAHUN 2022 131


BELITUNG TIMUR BANGKIT DAN BERDAYA

Gambar
Tingkat Kepatuhan Responden dalam Melaksanakan Protokol Kesehatan
Menurut Wilayah

Jumlah Penduduk dengan akses pada fasilitas penyehatan dasar


= x 100%
Jumlah Penduduk
88.428
= x 100%
128.157

= 69%

Proporsi penduduk dengan akses pelayanan dasar merupakan nilai rata rata dari
jumlah penduduk yang memperoleh pelayanan dasar per jumlah penduduk tahun
berkenan.
Tabel 3.1.12
Proporsi Penduduk dengan akses pelayanan dasar
Akses Pelayanan Dasar Persentase Jumlah Penduduk
Akses Air Minum 79,78 102.239
Akses Sanitasi 100 128.157
Akses Mobilitas 100 128.157
Akses pada Fasilitas Penyehatan
69 88.428
Dasar
Rerata 111.745

LAPORAN KINERJA KABUPATEN BELITUNG TIMUR TAHUN 2022 132


BELITUNG TIMUR BANGKIT DAN BERDAYA

Dari data di atas perhitungan Proporsi penduduk dengan akses pelayanan dasar
adalah sebagai berikut :

Proporsi Penduduk dengan semua Akses Pelayanan Dasar


= x 100%
Jumlah Penduduk

111.745
= x 100
128.157

b. Analisa Peningkatan/Penurunan Kinerja


Berdasarkan data diatas secara keseluruhan terjadi peningkatan kinerja pada
indikator sasaran Proporsi Penduduk/Rumah Tangga dengan Akses terhadap
Pelayanan Dasar sebanyak 1,31%, dari 89,92% ditahun 2021 menjadi 91,23% pada
tahun 2022. Dari 4 Akses pada layanan dasar sebagai komponen perhitungannya, 2
aspek layannan dasar mengalami peningkatan yaitu pada Akses layanan pada Air
Minum dan Akses layanan pada Sanitasi Dasar. Hal ini terjadi akibat dampak dari
pencanangan Program Stunting oleh Pemerintah. Pemerintah gecar membangun
fasilitas dasar untuk pencegahan stunting pada balita. Pada Akses Mobilitas Dasar,
masih pada nilai yang sama yaitu 100%, dengan tidak adanya peningkatan ataupun
penurunan kinerja. Penurunan kinerja terjadi pada Akses pada Fasilitas Penyehatan
Dasar, dengan nilai 71,22% di tahun 2021, turun menjadi 69% pada tahun 2022, terjadi
penurunan 2,22% dari tahun sebelumnya.
Upaya yang dilakukan untuk menigkatkan pelayanan dasar:
- menyiapkan data yang akurat disetiap basic data pada masing-masing akses pada
layanan dasar, agar didapat data yang valid untuk mengetahui permasalahan agar
ditemukan solusi dari untuk peningkatan kinerja masing-masing Aspek layanan.
- Terus melakukan sosialisasi terhadap pentingnya kebiasaan cuci tangan terhadap
masyarakat tetap harus digalakan. Agar kebiasaan mencuci tangan ini menjadi
budaya sehat pada seluruh lapisan masyarakat.

LAPORAN KINERJA KABUPATEN BELITUNG TIMUR TAHUN 2022 133


BELITUNG TIMUR BANGKIT DAN BERDAYA

2. Indeks infrastruktur pekerjaan umum:


a. Penjelasan
Indeks Infrastruktur Pekerjaan Umum merupakan indeks komposit yang diperoleh
dari perhitungan data-data terkait infrastruktur pekerjaan Umum yang meliputi :
Jalan, drainase, dan Irigasi dengan penjelasannya sebagai berikut:

Indeks Infrastruktur Pekerjaan Umum =


(50% Jalan Kondisi Baik)+(30% Layanan Drainase Kabupaten)+(20% Rasio
Irigasi)

Untuk menentukan Indeks Infrastruktur diperlukan data persentase kondisi jalan


baik dan sedang kabupaten, layanan drainase kabupaten dan rasio irigasi
kewenangan kabupaten dan dijelaskan dengan perhitungan sebagai berikut:
− Kondisi Jalan Kabupaten
Persentase target panjang jalan kabupaten dalam kondisi baik ditentukan
berdasarkan perbandingan panjang jalan kabupaten dalam kondisi baik sedang
dengan total jalan kabupaten,

= Panjang memenuhi kondisi jalan kondisi sedang dan baik x 100%


Panjang Jalan Kabupaten
599,23
= x 100%
752,40

= 79,64%

Tabel 3.1.13
Kondisi Jalan Kabupaten Tahun 2021 dan 2022

Kondisi Jalan (Km) Tahun 2021 Tahun 2022


Kondisi Baik 344.87 553.66
Kondisi Sedang 45.47 45.57
Kondisi Rusak Ringan 46.67 9.72
Kondisi Rusak Berat 43.87 143.45
Total Jalan Kabupaten 488,08 752,40
Sumber : Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Tahun 2022

LAPORAN KINERJA KABUPATEN BELITUNG TIMUR TAHUN 2022 134


BELITUNG TIMUR BANGKIT DAN BERDAYA

Berdasarkan Surat Keputusan Bupati Belitung Timur Nomor 188.45-479 Tahun 2021
tentang Ruas Jalan Kabupaten tanggal 12 Agustus 2021, panjang ruas Jalan
Kabupaten Belitung Timur bertambah dari 488,08 km menjadi 752,40 km.
− Layanan Drainase Kabupaten
Persentase layanan drainase kabupaten ditentukan dengan menghitung
perbandingan panjang saluran drainase yang telah dibangun dengan rencana
saluran drainase yang akan dibangun.
Saluran Drainase Kabupaten
= x 100%
Rencana Saluran Drainase Kabupaten
137.734,69
= x 100%
206.502,61

= 66,69%

Tabel 3.1.15
Panjang Drainase yang Dibangun Cipta Karya sampai dengan Tahun 2022

No Tahun Panjang Drainase (m)


1 s / d 2013 72.000
2 2014 8.018
3 2015 12.413,00
4 2016 9.167,30
5 2017 12.717,43
6 2018 5.404,20
7 2019 3.287,00
8 2020 4.738,60
9 2021 2.075,71
10 2022 7.913,45
Total 137.734,69

LAPORAN KINERJA KABUPATEN BELITUNG TIMUR TAHUN 2022 135


BELITUNG TIMUR BANGKIT DAN BERDAYA

− Rasio Jaringan Irigasi


Rasio jaringan irigasi adalah perbandingan panjang jaringan irigasi terhadap
lahan budidaya. Panjang jaringan irigasi meliputi jaringan primer, sekunder, dan
tersier. Rasio Jaringan Irigasi ini memberikan gambaran ketersediaan saluran
irigasi untuk kebutuhan budidaya pertanian
Panjang Saluran Irigasi (m)
=
Luas Lahan Budidaya Pertanian (ha)
20.833,7
= X 100%
1.021,09

= 20,40 m/ha

Berdasarkan ke tiga data perhitungan di atas nilai Indeks Infrastruktur Pekerjaan


Umum :
= (50% Jalan Kondisi Baik)+(30% Layanan Drainase Kabupaten)+(20% Rasio Irigasi)
= (50% x79,64)+(30% x66,69)+(20% x 20,40)
= 63,907%
b. Analisa Peningkatan
Secara umum terjadi peningkatan kinerja pada Indeks Infrastruktur Pekerjaan
Umum yaitu sebanyak 1,407 dari 62,86% di tahun 2021 menjadi 63,907% pada
tahun 2022. Walaupun terjadi penurunan nilai terhadap perhitungan Jalan Dalam
Kondisi Baik yang diakibatkan adanya penyerahan Ruas Jalan Kewenangan Propinsi
yang menjadi Jalan Kabupaten sepanjang 264,32 Km, dengan kondisi jalan yang
belum seluruhnya dalam kondisi baik. Untuk layanan drainase kabupaten, terjadi
kenaikan sebanyak 3,83%. dengan pendanaan yang cukup diharapkan dapat
menanggulangi beberapa titik genangan di wilayah kabupaten. Sedangkan Rasio
Jaringan Irigasi tidak mengalami kenaikan. Anggaran yang tersedia pada tahun 2022
dipergunakan untuk membangun embung di sekitar Daerah Irigasi yang berguna
untuk menampung air yang nanti akan dialirkan di Irigasi setempat.
Upaya perbaikan yang dilakukan diantaranya:
- Pentingnya Perencanaan yang matang dan koordinasi yang baik dalam
membangun infrastruktur karena perencanaan bukan hanya berhubungan

LAPORAN KINERJA KABUPATEN BELITUNG TIMUR TAHUN 2022 136


BELITUNG TIMUR BANGKIT DAN BERDAYA

dengan masalah teknis saja, akan tetapi juga berhubungan dengan pembiayaan
dalam pembangunan infrastruktur.
- Perawatan infrastruktur yang telah dibangun juga harus dilakukan dengan baik
agar dapat digunakan dengan baik dan berumur panjang, dan anggaran yang
tersedia dapat dipergunakan untuk pembangunan infrastruktur lainnya
Berdasarkan capaian tahun 2022 tang dibandingkan dengan akhir tahun RPJMD
dapat disimpulkan bahwa:
1. Dari target RPJMD Tahun 2026, persentase realisasi capaian kinerja Akumulasi
Capaian Kinerja Proporsi penduduk/rumah tangga dengan akses terhadap
pelayanan dasar sebesar 87,29%. Masih terdapat 12,71% yang harus dicapai
untuk memenuhi target RPJMD Tahun 2026 sebesar 99,88%.
2. Dari 4 aspek dalam Proporsi penduduk/rumah tangga dengan akses terhadap
pelayanan dasar ter dapat 2 layanan yang masih belum tercapai, yaitu Akses
Air Minum dan Akses pada Fasilitas Penyehatan Dasar.
3. Untuk persentase realisasi capaian kinerja Akumulasi Capaian Indeks
Infrastruktur Pekerjaan Umum dengan akses terhadap pelayanan dasar telah
tercapai sebesar 85,75%. Masih terdapat 14,25% yang harus dicapai untuk
memenuhi target RPJMD Tahun 2026 sebesar 74,52%.
Program dan kegiatan yang menunjang Sasaran Sasaran 3.2.1 : Meningkatnya
Kualitas Sarana dan Prasarana Wilayah adalah:
Program Pengelolaan Dan Pengembangan Sistem Penyediaan Air Minum
- Kegiatan Pengelolaan dan Pengembangan Sistem Penyediaan Air Minum
(SPAM) di Daerah Kabupaten/Kota
Program Pengelolaan Dan Pengembangan Sistem Drainase
- Kegiatan Pengelolaan dan Pengembangan Sistem Drainase yang Terhubung
Langsung dengan Sungai dalam Daerah Kabupaten/Kota
Program Penyelenggaraan Jalan
- Kegiatan Penyelenggaraan Jalan Kabupaten/Kota
Program Pengelolaan dan Pengembangan Sistem Air Limbah Domestik dalam
Daerah Kabupaten/Kota

LAPORAN KINERJA KABUPATEN BELITUNG TIMUR TAHUN 2022 137


BELITUNG TIMUR BANGKIT DAN BERDAYA

- Kegiatan Pengelolaan dan Pengembangan Sistem Air Limbah Domestik dalam


Daerah Kabupaten/Kota
Program Pengelolaan Sumber Daya Air (SDA)
- Pengembangan dan Pengelolaan Sistem Irigasi Primer dan Sekunder pada
Daerah Irigasi yang Luasnya dibawah 1000 Ha dalam 1 (satu) Daerah
Kabupaten/Kota

3. Indeks Infrastruktur perumahan dan permukiman:


a. Penjelasan
Indeks infrastruktur perumahan dan permukiman penilaiannya didapat dengan
menggabungkan nilai capaian dari 4 (empat) kriteria pada indikator sasaran proporsi
penduduk/rumah tangga dengan akses terhadap pelayanan dasar, meliputi : rumah
layak huni dengan target (40), sanitasi layak dengan target (25), persampahan dengan
target (20) dan air minum dengan target (15), sehingga total penilaiannya (100), dari
keempat kriteria proporsi penduduk/rumah tangga dengan akses terhadap pelayanan
dasar ini terbagi beberapa OPD pengampuh, diantarnya Dinas Perumahan Rakyat dan
Kawasan Permukiman yang mengampuh kriteria rumah layak huni dengan target
50,50%, capaian realisasi 38,37% atau sebesar (75,98%) dengan nilai indek (53,32),
Capaian ini melebihi target yang telah ditetapkan yaitu 40 atau dengan predikat
memuaskan. Dalam perhitungannya nilai indeks sama dengan proporsi dikali capaian.
Rumus untuk perhitungan nilai indeks adalah sebagai berikut :

Nilai Indeks = Proporsi x Capaian =

𝑃𝑎𝑛𝑗𝑎𝑛𝑔 𝑠𝑎𝑙𝑢𝑟𝑎𝑛 𝑖𝑟𝑖𝑔𝑎𝑠𝑖 (𝑚)


= 𝐿𝑢𝑎𝑠 𝑙𝑎ℎ𝑎𝑛 𝑏𝑢𝑑𝑖𝑑𝑎𝑦𝑎 𝑝𝑒𝑟𝑡𝑎𝑛𝑖𝑎𝑛(ℎ𝑎)

𝑃𝑎𝑛𝑗𝑎𝑛𝑔 𝑠𝑎𝑙𝑢𝑟𝑎𝑛 𝑖𝑟𝑖𝑔𝑎𝑠𝑖 (𝑚)


= 𝐿𝑢𝑎𝑠 𝑙𝑎ℎ𝑎𝑛 𝑏𝑢𝑑𝑖𝑑𝑎𝑦𝑎 𝑝𝑒𝑟𝑡𝑎𝑛𝑖𝑎𝑛(ℎ𝑎)
21.686,16
= = 21,24 m/ha
1.021,09

LAPORAN KINERJA KABUPATEN BELITUNG TIMUR TAHUN 2022 138


BELITUNG TIMUR BANGKIT DAN BERDAYA

Pembangunan infrastruktur berupa jalan permukiman pada Sub Kegiatan


Prasarana, Sarana dan Utilitas Umum di perumahan untuk menunjang fungsi hunian,
dibangun sepanjang 2,3 km yang terbagi di dua kecamatan, yaitu : Kecamatan Damar
dan Kecamatan Gantung.
b. Analisa Peningkatan/Penurunan Kinerja
Capaian kinerja atas Indikator sasaran yang diampuh Dinas Perumahan Rakyat dan
Kawasan Permukiman dengan capaian memuaskan dengan nilai 53,32 dari target 40
terhadap indicator sasaran Indeks infrastruktur Perumahan dan Permukiman yang
diampuh Dinas Perumahan dan Permukiman.
Upaya yang dilakukan dalam mencapai indeks infrastruktur perumahan dan
Permukiman diantaranya: adanya pemeliharaan secara berkala untuk mempertahankan
kualitas rumah agar tetap baik dan tidak menjadi rumah kumuh. Diantara kebutuhan
primer yang ada, sumberdaya untuk pemeliharaan rumah yang terlebih dahulu
diabaikan ketika kondisi perekonomian masyarakat menurun, melaksanakan sosialisasi
secara berkala untuk mengingatkan serta membangun kesadaran masayarakat dan
komunitas.

Analisis Pencapaian Sasaran 3.2.2


Meningkatnya kualitas lingkungan hidup

Tabel 3.2.2.1

Tahun 2021 Tahun 2022 Akumul


asi Rencana
Capaian Capaian Perse
Capaian Sesuai
Satua Kinerja Kinerja ntase
Indikator Reali Targ Reali s/d dengan
n Target Tahun Tahun Capai
Tahun Target
sasi et sasi an
2021 2022 RPJMD
2022 Kiner
(%) (%) Tahun
ja (%)
2026
1 Indeks Kualitas Nilai 1 69,18 70,96 102,57 69,7 76,74 110,10 110,10 69,18 110,
- 100 92
Lingkungan Hidup

2 Indeks Resiko Angka 168,40 0 0 168,4 168,40 100 100 168,40 100
0
Bencana

Jumlah 51,28 105,05 105,4


6

LAPORAN KINERJA KABUPATEN BELITUNG TIMUR TAHUN 2022 139


BELITUNG TIMUR BANGKIT DAN BERDAYA

Adapun penjelasan terkait indikator yang mewakili pencapaian sasaran tersebut


adalah sebagai berikut:
1. Indeks Kualitas Lingkungan Hidup:
a. Penjelasan
Pada tahun 2021 Kementerian Lingkungan Hidup dan kehutanan
mengeluarkan peraturan baru tentang tata cara serta indikator dalam
penyusunan dan perhitungan nilai IKLH yaitu permen LHK Nomor 27 Tahun 2021.
Dalam peraturan tersebut terdapat perubahan bobot persentase dalam
perhitungan nilai Indeks KUalitas Air (IKA) dari 30% menjadi 37,6% , bobot Indeks
Kualitas Udara (IKU) dari 30% menjadi 40,5% dan Indeks Kualitas Lahan (IKL) yang
semula 40% menjadi 21,9%. Indikator Sasaran Indeks Kualitas Air , Indeks Kualitas
Udara dan Indeks Kualitas Lahan merupakan nilai parameter kunci yang
digunakan untuk Penghitungan IKLH Kabupaten dilakukan dengan
menggunakan persamaan sebagai berikut :
IKLH Kabupaten = (IKA x 0,376) + (IKU x 0,405) + (IKL x 0,219)
Setelah mendapatkan nilai dari masing-masing parameter kunci penyusun IKLH,
selanjutnya dilakukan pembobotan setiap parameter untuk menghasilkan nilai
Indeks Kualitas Lingkungan Hidup. Tabel berikut ini merupakan hasil penghitungan
IKLH Kabupaten Belitung Timur pada Tahun 2022:
Tabel 3.2.2.2
Indeks Kualitas Linkungan Hidup Kabupaten Belirung Timur
Komponen Indeks Kualitas Lingkungan Nilai
Bobot Jumlah
Hidup Indeks
Indeks Kualitas Air 67,50 0,376 25,38
Indeks Kualitas Udara 95,84 0,405 38,81
Indeks Kualitas Lahan 57,30 0,219 12,55
Indeks Kualitas Lingkungan Hidup Kabupaten Belitung Timur 76,74

b. Analisa Peningkatan/Penurunan Kinerja


Indeks kualitas lingkungan Hidup Kabupaten Belitung Timur pada tahun 2022
mengalami peningkatan sebesar 5,78 di bandingkan tahun 2021. Setelah
didapatkan nilai IKLH, kemudian di klasifikasikan berdasarkan rentang nilai IKLH
seperti di tunjukkan pada Tabel di bawah ini.

LAPORAN KINERJA KABUPATEN BELITUNG TIMUR TAHUN 2022 140


BELITUNG TIMUR BANGKIT DAN BERDAYA

Tabel 3.2.2.3
Rentang nilai IKLH

Kategori IKLH Angka Rentang


Sangat Baik 90 ≤ x ≤ 100
Baik 70 ≤ x < 90
Sedang 50 ≤ x < 70
Kurang 25 ≤ x < 50
Sangat Kurang 0 ≤ x < 25

Dari hasil penghitungan dan pembobotan yang dilakukan dari setiap indikator kualitas
lingkungan hidup yaitu, kualitas air, kualitas udara, dan kualitas lahan, didapatkan nilai
Indeks kualitas lingkungan Hidup (IKLH) Kabupaten Belitung Timur adalah
76,74.Berdasarkan nilai IKLH tersebut, maka kelas kualitas lingkungan hidup Kabupaten
Belitung timur termasuk kategori “Baik”.
Upaya yang dilakukan dalam memperbaiki kualitas lingkungan hidup, diantanya:
1. Kegiatan pertambangan timah menjadi salah satu sumber pencemaran
lingkungan khusunya untuk kualitas air dan tutupan lahan, untuk mengurangi
dampak negatif terhadap lingkungan diperlukan beberapa tindakan preventif
terhadap kegiatan yg memicu pencemaran antara lain :
2. Harmonisasi dan sinkronisasi kebijakan lintas sektoral dalam berbagai tingkatan
pemerintahan baik provinsi maupun kabupaten.
3. Melakukan pemulihan kondisi ekosistem kawasan hutan konservasi yang telah
rusak melalui rehabilitasi hutan dan melakukan dan pengawasan (monitoring
dan evaluasi) jalannya kegiatan reklamasi lahan bekas pertambangan timah
rakyat.
4. Lakukan pemantauan lebih selektif pada air sungai. Salah satu contohnya
adalah dengan melakukan pemantauan lebih periodik.
5. Kualitas udara di Kabupaten Belitung Timur perlu dipertahankan dan dilakukan
pengendalian. Pengendalian udara yang dapat dilakukan antara lain :
- Penghijauan di area yang menghasikan banyak pencemar udara dan
mengembangkan ruang terbuka hijau.

LAPORAN KINERJA KABUPATEN BELITUNG TIMUR TAHUN 2022 141


BELITUNG TIMUR BANGKIT DAN BERDAYA

- Penerapan aturan mengenai sumber emisi bergerak karena sesuai dengan


hasil pemantauan, sumber pencemar yang paling berpengaruh di Kabupaten
Belitung Timur adalah hasil transportasi dan di wilayah perkotaan
6. Mengendalikan aktivitas pembangunan dan memultifungsikan ruang terbuka
hijau yang dapat berfungsi secara produktif dalam segala aspek kehidupan
bermasyarakat.
7. IKLH perlu dikembangkan sebagai salah satu alat pendukung pembuatan
kebijakan khusunya pada tingkatan kabupaten yang dimulai dari kegiatan
pengumpulan data melalui kegiatan pemantauan, sehingga dapat ditelusuri
setiap angka indikatifnya dan dapat ditemukan sumber permasalahannya.
2. Indeks Resiko Bencana:
a. Penjelasan:
Tingkat resiko Bencana adalah perbandingan antara Tingkat Kerugian dengan
kapasitas Daerah untuk memperkecil Tingkat Kerugian dan Tingkat ancaman
akibat bencana. Sedangkan bencana adalah peristiwa atau rangkaian peristiwa
yang mengancam dan mengganggu kehidupan dan penghidupan masyarakat
yang disebabkan, baik oleh faktor alam dan/atau faktor nonalam maupun faktor
manusia sehingga mengakibatkan timbulnya korban jiwa manusia, kerusakan
lingkungan, kerugian harta benda, dan dampak psikologis.
Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2007 tentang Penanggulangan Bencana
mendefinisikan bahwa bencana sebagai peristiwa atau rangkaian peristiwa yang
mengancam dan menggangu kehidupan dan penghidupan masyarakat yang
disebabkan oleh alam dan atau nonalam maupun manusia, sehingga
mengakibatkan timbulnya korban jiwa manusia, kerusakan lingkungan, kerugian
harta benda dan dampak psikologis. Kawasan rawan bencana alam adalah
kawasan yang sering atau berpotensi tinggi mengalami bencana alam.
Perlindungan terhadap kawasan rawan bencana dilakukan untuk melindungi
manusia dan kegiatannya dari bencana yang disebabkan oleh alam. Kawasan
rawan bencana di Kabupaten Belitung Timur meliputi:

LAPORAN KINERJA KABUPATEN BELITUNG TIMUR TAHUN 2022 142


BELITUNG TIMUR BANGKIT DAN BERDAYA

1. Kawasan Rawan Abrasi dan Gelombang Pasang:


Adapun arahan kawasan rawan gelombang pasang di Kabupaten Belitung
Timur tersebar di pantai selatan dan timur, meliputi Kecamatan Kelapa Kampit
(Desa Cendil, Air Kelik, Mayang, dan Desa Pembaharuan); Kecamatan Dendang
(Desa Batu Itam, Dendang, Simpang Pesak, dan Desa Tanjung Kelumpang);
Kecamatan Gantung (Desa Gantung, Jangkar Asam, Lilangan, dan Desa
Selingsing); dan Kecamatan Manggar (Desa Buku Limau, Kurnia Jaya, Lalang,
Lalang Jaya, Mempaya, Mengkubang, Padang, Desa Sukamandi). Sedangkan
kawasan dengan potensi terjadi abrasi meliputi seluruh kawasan pantai di
Kabupaten Belitung Timur. Berdasarkan dokumen Pengurangan Risiko Bencana
(PRB) menyebutkan bahwa tingkat abrasi yang ada di Kabupaten Belitung Timur
terkategorikan “Sedang”. Oleh karena itu, proteksi kawasan pantai harus
dilakukan melalui penanaman bakau atau tanaman pantai lainnya untuk
mengurangi laju abrasi.
2. Kawasan Rawan Banjir
Bencana banjir merupakan salah satu masalah di Kabupaten Belitung Timur.
Dari titik lokasi genangan dan banjir diketahui bahwa terdapat di enam titik
kawasan rawan banjir meliputi kawasan Desa Baru, Kurnia Jaya, Mekar Jaya,
Buding, Mayang, dan Lenggang. Beberapa faktor penyebab terjadinya
genangan yang teridentifikasi adalah faktor alamiah karena tingginya
gelombang pasang air laut dan debit hujan yang turun; faktor pola perilaku
masyarakat yang membuang sampah ke dalam saluran drainase dan
pembangunan fisik sehingga menyebabkan penyumbatan dan kerusakan
saluran drainase; serta adanya pengembangan wilayah kota yang mengubah
tata guna lahan, mengakibatkan bertambahnya debit air di saluran. Topografi
Kepulauan Bangka Belitung umumnya relatif datar yang terdiri dari lahan datar
(46,19%), bergelombang (41,08%) dan wilayah berbukit, bergunung serta rawa-
rawa (12,37%). Wilayah Kepulauan Bangka Belitung memiliki 2 jenis perairan
yaitu perairan terbuka yang terdapat di sekitar pulau Bangka sebelah utara,
timur dan selatan, dan perairan semi ter-tutup yang terdapat di selat bangka
dan teluk kelabat di Bangka Utara. Data Bencana Indonesia pada tahun 2022

LAPORAN KINERJA KABUPATEN BELITUNG TIMUR TAHUN 2022 143


BELITUNG TIMUR BANGKIT DAN BERDAYA

mencatat 3 jenis bencana alam yang dominan terjadi di Kepulauan Bangka


Belitung yaitu banjir, puting beliung, dan kebakaran hutan dan lahan.
Berdasarkan hasil pengukuran indeks risiko bencana Indonesia (IRBI) 2022
Provinsi Kepulauan Bangka Belitung memiliki kelas risiko tinggi dengan nilai
158,52 (tinggi). Sedangkan untuk Kabupaten Belitung Timur memiliki nilai
Indeks Resiko Bencana dengan nilai 168,40 (Tinggi).
ANCAMAN BENCANA:
Gempabumi, banjir, tanah longsor, kekeringan, cuaca ekstrim, gelombang
ekstrim dan abrasi, serta kebakaran hutan dan lahan.

Pemerintah Kabupaten Belitung Timur melalui Badan Penanggulangan


Bencana Daerah tetap berupaya untuk melakukan kegiatan untuk
meminimalisir Tingkat Resiko Bencana dengan menjalankan program dan
kegiatan sebagai berikut:
PROGRAM PENANGGULANGAN BENCANA
1. Pelayanan Informasi Rawan Bencana Kabupaten/Kota:
- Penyusunan Kajian Risiko Bencana
- Sosialisasi, Komunikasi, Informasi dan Edukasi (KIE) Rawan Bencana
- Kabupaten/Kota

LAPORAN KINERJA KABUPATEN BELITUNG TIMUR TAHUN 2022 144


BELITUNG TIMUR BANGKIT DAN BERDAYA

- (Per Jenis Bencana)


2. Pelayanan Pencegahan dan Kesiapsiagaan Terhadap Bencana:
- Pelatihan Pencegahan dan Mitigasi Bencana Kabupaten/Kota
- Pengendalian Operasi dan Penyediaan Sarana Prasarana Kesiapsiagaan
Terhadap Bencana Kabupaten/Kota
- Penyediaan Peralatan Perlindungan dan Kesiapsiagaan terhadap
- Bencana
- Penanganan Pascabencana Kabupaten/Kota
3. Pelayanan Penyelamatan dan Evakuasi Korban Bencana:
- Respon Cepat Darurat Bencana Kabupaten/Kota
- Pencarian, Pertolongan dan Evakuasi Korban Bencana Kabupaten/Kota
- Penyediaan Logistik Penyelamatan dan Evakuasi Korban Bencana

Tujuan 3.3
Meningkatnya kesejahteraan masyarakat
Tabel 3.3.1

Tahun 2021 Tahun 2022 Akumul


asi
Capaia Capaia Rencana
n Capaian n s/d Sesuai
Persentas
Indikator Satuan Realis Kinerja Realis Kinerja Tahun dengan
Target Target e Capaian
2022 Target
asi Tahun asi Tahun Kinerja
RPJMD
2021 2022(%) (%)
Tahun
(%) 2026

1 Angka kemiskinan Persen 6,45 7,20 88,37 6,34 6,49 97,63 97,63 5,88 89,62

2 Indeks Gini Nilai 0,260 0,256 98,46 0,260 0,255 98,07 98,07 0 ,260 98,07

Jumlah 93,41 97,85 93,84

Adapun penjelasan mengenai indikator tujuan yang mewakili pencapaian kinerja sasaran
Meningkatnya kesejahteraan masyarakat adalah sebagai berikut:

LAPORAN KINERJA KABUPATEN BELITUNG TIMUR TAHUN 2022 145


BELITUNG TIMUR BANGKIT DAN BERDAYA

1. Angka Kemiskinan:
Penduduk Miskin adalah penduduk yang memiliki rata-rata pengeluaran perkapita
perbulan dibawah garis kemiskinan, sumber data utama yang dipakai adalah data
survei Sosial Ekonomi Nasional (Susenas) Panel Modul Konsumsi dan Kor. II. Garis
Kemiskinan (GK) Konsep: Garis Kemiskinan (GK) merupakan penjumlahan dari Garis
Kemiskinan Makanan (GKM) dan Garis Kemiskinan Non Makanan (GKNM). Penduduk
yang memiliki rata-rata pengeluaran perkapita per bulan dibawah Garis Kemiskinan
dikategorikan sebagai penduduk miskin. Garis Kemiskinan Makanan (GKM)
merupakan nilai pengeluaran kebutuhan minimum makanan yang disetarakan dengan
2100 kilokalori perkapita perhari. Paket komoditi kebutuhan dasar makanan diwakili
oleh 52 jenis komoditi (padi-padian, umbi-umbian, ikan daging, telur dan susu,
sayuran, kacang-kacangan, buah-buahan, minyak dan lemak, dll). Garis Kemiskinan
Non Makanan (GKNM) adalah kebutuhan minimum untuk perumahan, sandang,
pendidikan dan kesehatan.
2. Indeks Gini:
Pada September 2022, tingkat ketimpangan pengeluaran penduduk
Provinsi Kepulauan Bangka Belitung yang diukur oleh Gini Ratio adalah sebesar
0,255. Angka ini meningkat 0,019 poin jika dibandingkan dengan Gini Ratio Maret 2022
yang sebesar 0,236 dan menurun 0,008 poin dibandingkan dengan Gini
Ratio September 2021 yang sebesar 0,247.
Gini Ratio di daerah perkotaan pada September 2022 tercatat sebesar 0,263, turun
dibanding Gini Ratio Maret 2022 yang sebesar 0,248 dan Gini Ratio September
2021 yang sebesar 0,259.
Gini Ratio di daerah perdesaan pada September 2022 tercatat sebesar 0,222, naik
dibanding Gini Ratio Maret 2022 yang sebesar 0,206 dan Gini Ratio September 2021
yang sebesar 0,215.
Berdasarkan ukuran ketimpangan Bank Dunia, distribusi pengeluaran
pada kelompok 40 persen terbawah adalah sebesar 24,96 persen. Hal ini
berarti pengeluaran penduduk pada September 2022 berada pada kategori
tingkat ketimpangan rendah. Jika dirinci menurut wilayah, di daerah perkotaan
angkanya tercatat sebesar 24,68 persen yang berarti tergolong pada kategori

LAPORAN KINERJA KABUPATEN BELITUNG TIMUR TAHUN 2022 146


BELITUNG TIMUR BANGKIT DAN BERDAYA

ketimpangan rendah. Sementara untuk daerah perdesaan, angkanya tercatat sebesar


26,61 persen, yang berarti tergolong dalam kategori ketimpangan rendah.

Analisis Pencapaian Sasaran 3.3.1.


Menurunnya Tingkat Kemiskinan

Tabel 3.3.2
Tahun 2021 Tahun 2022 Akumul
asi Rencan
Capaian a
Capaian
Capaian s/d Sesuai Persent
Kinerja denga ase
Indikator Satuan Realis Kinerja Realis Tahun
Target Target Tahun n Capaian
asi Tahun asi 2022
2022 Target Kinerja
2021 (%) RPJMD (%)
(%)
Tahun
2026
1 Indeks Kedalaman Angka 0,696 1,15 34,77 0,642 0,90 59,81 59,81 0,426 47,33
kemiskinan

2 Indeks Keparahan Angka 0,16 0,29 18,75 0,16 0,19 81,25 81,25 0,12 63,16
Kemiskinan

Jumlah 26,76 70,53 55,24

Adapun penjelasan mengenai indikator yang mewakili pencapaian kinerja sasaran


Menurunnya Tingkat Kemiskinan adalah sebagai berikut:
1. Indeks Kedalaman Kemiskinan:
b. Penjelasan
Indeks Kedalaman Kemiskinan (Poverty Gap Index-P1), merupakan ukuran rata-rata
kesenjangan pengeluaran masing-masing penduduk miskin terhadap garis kemiskinan.

LAPORAN KINERJA KABUPATEN BELITUNG TIMUR TAHUN 2022 147


BELITUNG TIMUR BANGKIT DAN BERDAYA

Semakin tinggi nilai indeks, semakin jauh rata-rata pengeluaran penduduk dari garis
kemiskinan.
Rumus Penghitungan :

Dimana :
α =1
z = garis kemiskinan.
yi = Rata-rata pengeluaran per kapita sebulan penduduk yang berada dibawah garis
kemiskinan (i=1, 2, 3, ...., q), yi < z
q = Banyaknya penduduk yang berada di bawah garis kemiskinan.
n = jumlah penduduk.
Sumber Data : Sumber data utama yang dipakai adalah data Survei Sosial Ekonomi
Nasional (Susenas) Panel Modul Konsumsi dan Kor.
c. Analisis Penurunan/Peningkatan Kinerja
Indeks kedalaman kemiskinan menggambarkan seberapa jauh penduduk yang
berada dalam kelompok miskin dengan pendapatan di bawah garis kemiskinan terhadap
garis kemiskinan itu sendiri, semakin kecil nilai indeks mengartikan penduduk miskin
memiliki pendapatan yang semakin baik atau mendekati besaran nilai garis kemiskinan.
Pada tahun 2022 indeks kedalaman kemiskinan di Kabupaten Belitung Timur mengalami
penurunan dari tahun sebelumnya, yang mana pada tahun 2021 sebesar 1,15 sedangkan
untuk tahun 2022 sebesar 0,90. Hal ini menggambarkan pendapatan penduduk pada
kelompok miskin mengalami peningkatan walaupun masih di bawah garis kemiskinan
namun besarannya semakin mendekati garis kemiskinan, dan nilai tersebut juga
mengindikasikan terjadinya penurunan kesenjangan kemiskinan. Pertumbuhan
perekonomian khususnya di Belitung Timur juga sudah sedikit demi sedikit berangsur
pulih setelah pandemi dalam kurun waktu 2 tahun terakhir. Hal ini terlihat dari
meningkatnya daya beli masyarakat dan mulai bertambahnya usaha ekonomi
produktif/UMKM yang dapat menciptakan lapangan pekerjaan ataupun menaikan
pendapatan untuk kebutuhan keluarga. Dalam penurunan indeks kedalaman

LAPORAN KINERJA KABUPATEN BELITUNG TIMUR TAHUN 2022 148


BELITUNG TIMUR BANGKIT DAN BERDAYA

kemiskinan Dinas Sosial, Pemberdayaan Masyarakat dan Desa sendiri menjadi salah satu
pendukung indikator tersebut, dimana untuk mendukung indikator tersebut terdapat 2
Program Dinas pada Dinas Sosial, Pemberdayaan Masyarakat dan Desa yaitu Program
Pemberdayaan Sosial dan Program Peningkatan Kualitas Keluarga.
Berikut data Indeks kedalaman Kemiskinan :

11)
12)
13)
14) Sumber : https://belitungtimurkab.bps.go.id/indicator/23/84/1/indeks-
kedalaman-kemiskinan-p1-menurut- kabupaten-kota.html
15)
16)

Dalam mengimplementasikan program kegiatan untuk pencapaian indikator


sasaran telah dilaksanakan dengan kegiatan pemberian bantuan pada masyarakat
miskin baik itu melalui dana APBD, APBD Provinsi maupun APBN, pada tahun 2022
jumlah bantuan yang di berikan sebanyak 21,203 KK dan 351 Orang Bantuan kepada
masyarakat miskin.
Berikut tabel uraian bantuan :
Tabel 3.3 4
Pemberian Bantuan Sosial

Jumlah Sumber
No Uraian Jumlah Anggaran
(KK) Anggaran
1 Program Keluarga 3423 bantuan 1 tahun di bagi 4 APBN
Harapan (PKH) tahap pemberian
9,382,075,000
2 Program 5751 Rp. 200.000,-/kk/bln (selama APBN
Sembako/Bantuan 12 bulan)
Pangan Non Tunai 13,802,400,000
(BPNT)
3 Bantuan Langsung 6294 Rp. 150.000,-/kk/bln (selama APBN
Tunai Bahan Bakar 4 bulan, dari bulan September
Minyak (BLT-BBM) - Desember)
3,776,400,000
4 Bantuan Langsung 4986 Rp. 300.000,-/kk/bln (selama APBD
Tunai Penanganan 2 bulan, dari bulan Nopember Kabupaten
- Desember)

LAPORAN KINERJA KABUPATEN BELITUNG TIMUR TAHUN 2022 149


BELITUNG TIMUR BANGKIT DAN BERDAYA

Jumlah Sumber
No Uraian Jumlah Anggaran
(KK) Anggaran
Dampak Inflasi 2,991,600,000
Kabupaten
5 Bantuan Langsung 450 Rp. 200.000,-/kk/bln (selama APBD Propinsi
Tunai Penanganan 3 bulan, dari bulan Oktober -
Dampak Inflasi Desember)
Propinsi 270,000,000
6 Bantuan Langsung 299 Rp. 200.000,-/kk/bln (selama APBD Propinsi
Tunai Penanganan 3 bulan, dari bulan Oktober -
Dampak Inflasi Desember)
Bagi Nelayan dari 179,400,000
Dinas Perikanan
prop Kep Babel
TOTAL 21,203

NO Bantuan Jumlah/Orang Sumber Dana


1 Lansia,Disabilitas dan Anak 287 APBD dan Bantuan
Terlantar Abiyoso(APBN)
2 Bantuan Bencana 64 APBD dan APBD
TOTAL 351

Dalam hal ini, untuk menurunkan indeks kedalaman Kemiskinan tidak bisa hanya di
lakukan oleh Dinas Sosial saja karena Kemiskinan merupakan suatu kondisi yang
dipandang sebagai ketidakmampuan dari sisi ekonomi untuk memenuhi kebutuhan
dasar manusia, yakni pangan dari aspek pemasukan untuk membeli makanan, dan
bukan dari aspek pengeluaran. Dengan kata lain bahwa kemiskinan terkait dengan
tingkat pendapatan. Apabila seseorang kehilangan pendapatan dan aksesibilitas
terhadap sumber daya pemenuh kebutuhan hidup berupa pangan, sandang, papan,
serta layanan hidup lainnya. Kemiskinan identik pula dengan kelaparan, tempat tinggal
yang tidak layak, tidak bersekolah, sehingga berdampak langsung pada perasaan
kehilangan atas hak untuk hidup, terkucilkan, dan merasakan masa depan yang suram.
Selain daripada memberikan bantuan kepada masyarakat, diharapkan juga dapat
memberikan pelatihan dan pendampingan untuk berwirausaha, Bekerjasama dengan
kementrian ketenagakerjaan dan pihak perbankan untuk memberikan permodalan
kepada yang bersangkutan.

LAPORAN KINERJA KABUPATEN BELITUNG TIMUR TAHUN 2022 150


BELITUNG TIMUR BANGKIT DAN BERDAYA

Selain itu juga Bagi para kepala keluarga yang mengalami PHK, diberikan insentif
oleh pemerintah bukan berupa biaya hidup. Akan tetapi insentif untuk menciptakan
sumber pendapatan baru, misalnya bercocok tanam, berkebun, berternak, dan
menjahit.
Maka dari itu perlunya Koordinasi dan Sinkronisasi Kebijakan Pengelolaan
Kemiskinan antara lintas sektor harus berbanding lurus dengan yang berhasil di
tanggulangi dan pembentukan tim Kabupaten untuk mengatasi Indeks Kedalaman
Kemiskinan.
Pengentasan Kemiskinan yang dilaksanakan oleh Pemerintah dapat dibagi menjadi
dua bagian besar, pertama melindungi keluarga dan kelompok masyarakat yang
mengalami kemiskinan sementara, dan kedua membantu masyarakat yang mengalami
kemiskinan kronis dengan memberdayakan dan mencegah terjadinya kemiskinan baru.
Selanjutnya dituangkan dalam dua program yang langsung diarahkan pada
penduduk miskin yaitu: (1) penyediaan kebutuhan pokok; 2) pengembangan sistem
jaminan sosial. Pada dinas Sosial untuk Penyediaan Kebutuhan Pokok masuk kedalam
pemenuhan SPM dan bantuan yang bersumber dari dana APBD, APBD Provinsi dan
APBN yang dapat di lihat pada tabel analisis, untuk Pengembangan sistem Jaminan Sosial
telah ada aplikasi SIKS-NG untuk Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS) merupakan
data induk yang berisi data pemerlu pelayanan kesejahteraan sosial, penerima bantuan
dan pemberdayaan sosial, serta potensi dan sumber kesejahteraan sosial.
1. Indeks Keparahan Kemiskinan:
a. Penjelasan:
Indeks Keparahan Kemiskinan (Proverty Severity Index-P2) memberikan gambaran
mengenai penyebaran pengeluaran diantara penduduk miskin. Semakin tinggi nilai
indeks, semakin tinggi ketimpangan pengeluaran diantara penduduk miskin.
Rumus Penghitungan :

Dimana :
α =2
z = garis kemiskinan.
yi = Rata-rata pengeluaran per kapita sebulan penduduk yang berada dibawah garis
kemiskinan (i=1, 2, 3, ...., q), yi < z

LAPORAN KINERJA KABUPATEN BELITUNG TIMUR TAHUN 2022 151


BELITUNG TIMUR BANGKIT DAN BERDAYA

q = Banyaknya penduduk yang berada di bawah garis kemiskinan.


n = jumlah penduduk.
Sumber Data :
Sumber data utama yang dipakai adalah data Survei Sosial Ekonomi Nasional (Susenas)
Panel Modul Konsumsi dan Kor.
b. Analisis Penurunan/Peningkatan Kinerja:
Sama halnya dengan Indikator sebelumnya yaitu Indeks Kedalaman Kemiskinan,
Indeks keparahan kemiskinan menjelaskan sebaran penduduk miskin di dalam
kelompok penduduk miskin itu sendiri, semakin kecil nilai indeks menggambarkan
sebaran penduduk miskin semakin homogen (seragam). Pencapaian pada tahun 2022
menunjukan adanya penurunan nilai indeks keparahan kemiskinan dari 0,29 turun
menjadi 0,19, data tersebut menunjukkan kelompok penduduk miskin memiliki
kesenjangan yang semakin kecil diantara mereka, keseragaman karakter penduduk
miskin itu sendiri akan memudahkan dalam pengambilan kebijakan karena intervensi
yang dilakukan pada suatu kelompok yang semakin homogen akan memiliki dampak
yang semakin besar. Pertumbuhan perekonomian khususnya di Belitung Timur juga
sudah sedikit demi sedikit berangsur pulih setelah pandemi dalam kurun waktu 2 (dua)
tahun terakhir. dengan ditandai banyaknya gerai-gerai mini market/swalayan/UMKM
yang dapat menciptakan lapangan pekerjaan ataupun menaikan pendapatan untuk
kebutuhan keluarga. Dalam penurunan indeks kedalaman kemiskinan Dinas Sosial,
Pemberdayaan Masyarakat dan Desa sendiri menjadi salah satu pendukung indikator
tersebut, dimana untuk mendukung indikator tersebut terdapat 2 Program Dinas pada
Dinas Sosial, Pemberdayaan Masyarakat dan Desa yaitu Program Pemberdayaan Sosial
dan Program Peningkatan Kualitas Keluarga.
Berikut data Indeks Keparahan Kemiskinan :

LAPORAN KINERJA KABUPATEN BELITUNG TIMUR TAHUN 2022 152


BELITUNG TIMUR BANGKIT DAN BERDAYA

Sumber : https://belitungtimurkab.bps.go.id/indicator/23/85/1/indeks-keparahan-kemiskinan-p2-
menurut-kabupaten-kota.html

Upaya yang dilakukan dalam mengimplementasikan program kegiatan untuk


pencapaian indikator sasaran telah dilaksanakan dengan kegiatan pemberian bantuan
pada masyarakat miskin baik itu melalui dana APBD, APBD Provinsi maupun APBN, pada
tahun 2022 jumlah bantuan yang di berikan sebanyak 21,203 KK dan 351 Orang
Bantuan kepada masyarakat miskin.
Berikut tabel uraian bantuan :
Tabel 3.3 5
Jumlah bantuan yang diberikan kepada Masyarakat
Jumlah Sumber
No Uraian Jumlah Anggaran
(KK) Anggaran
1 Program Keluarga 3423 bantuan 1 tahun di bagi 4 APBN
Harapan (PKH) tahap pemberian
9,382,075,000
2 Program 5751 Rp. 200.000,-/kk/bln APBN
Sembako/Bantuan (selama 12 bulan)
Pangan Non Tunai (BPNT) 13,802,400,000
3 Bantuan Langsung Tunai 6294 Rp. 150.000,-/kk/bln APBN
Bahan Bakar Minyak (selama 4 bulan, dari bulan
(BLT-BBM) September - Desember)
3,776,400,000
4 Bantuan Langsung Tunai 4986 Rp. 300.000,-/kk/bln APBD
Penanganan Dampak (selama 2 bulan, dari bulan Kabupaten
Inflasi Kabupaten Nopember - Desember)
2,991,600,000
5 Bantuan Langsung Tunai 450 Rp. 200.000,-/kk/bln APBD
Penanganan Dampak (selama 3 bulan, dari bulan Propinsi
Inflasi Propinsi Oktober - Desember)
270,000,000

LAPORAN KINERJA KABUPATEN BELITUNG TIMUR TAHUN 2022 153


BELITUNG TIMUR BANGKIT DAN BERDAYA

Jumlah Sumber
No Uraian Jumlah Anggaran
(KK) Anggaran
6 Bantuan Langsung Tunai 299 Rp. 200.000,-/kk/bln APBD
Penanganan Dampak (selama 3 bulan, dari bulan Propinsi
Inflasi Bagi Nelayan dari Oktober - Desember)
Dinas Perikanan prop Kep 179,400,000
Babel
TOTAL 21,203

NO Bantuan Jumlah/Orang Sumber Dana


1 Lansia,Disabilitas dan Anak 287 APBD dan Bantuan
Terlantar Abiyoso(APBN)
2 Bantuan Bencana 64 APBD dan APBD
TOTAL 351

Dalam hal ini, untuk menurunkan indeks Keparahan Kemiskinan tidak bisa hanya di
lakukan oleh Dinas Sosial saja karena Kemiskinan merupakan suatu kondisi yang
dipandang sebagai ketidakmampuan dari sisi ekonomi untuk memenuhi kebutuhan
dasar manusia, yakni pangan dari aspek pemasukan untuk membeli makanan, dan
bukan dari aspek pengeluaran. Dengan kata lain bahwa kemiskinan terkait dengan
tingkat pendapatan. Apabila seseorang kehilangan pendapatan dan aksesibilitas
terhadap sumber daya pemenuh kebutuhan hidup berupa pangan, sandang, papan,
serta layanan hidup lainnya. Kemiskinan identik pula dengan kelaparan, tempat tinggal
yang tidak layak, tidak bersekolah, sehingga berdampak langsung pada perasaan
kehilangan atas hak untuk hidup, terkucilkan, dan merasakan masa depan yang suram.
Selain daripada memberikan bantuan kepada masyarakat, diharapkan juga dapat
memberikan pelatihan dan pendampingan untuk berwirausaha, Bekerjasama dengan
kementrian ketenagakerjaan dan pihak perbankan untuk memberikan permodalan
kepada yang bersangkutan.
Selain itu juga Bagi para kepala keluarga yang mengalami PHK, diberikan insentif
oleh pemerintah bukan berupa biaya hidup. Akan tetapi insentif untuk menciptakan
sumber pendapatan baru, misalnya bercocok tanam, berkebun, berternak, dan
menjahit.

LAPORAN KINERJA KABUPATEN BELITUNG TIMUR TAHUN 2022 154


BELITUNG TIMUR BANGKIT DAN BERDAYA

Maka dari itu perlunya Koordinasi dan Sinkronisasi Kebijakan Pengelolaan


Kemiskinan antara lintas sektor harus berbanding lurus dengan yang berhasil di
tanggulangi dan pembentukan tim Kabupaten untuk mengatasi Indeks Kedalaman
Kemiskinan.
Pengentasan Kemiskinan yang dilaksanakan oleh Pemerintah dapat dibagi menjadi
dua bagian besar, pertama melindungi keluarga dan kelompok masyarakat yang
mengalami kemiskinan sementara, dan kedua membantu masyarakat yang mengalami
kemiskinan kronis dengan memberdayakan dan mencegah terjadinya kemiskinan baru.
Selanjutnya dituangkan dalam dua program yang langsung diarahkan pada
penduduk miskin yaitu: (1) penyediaan kebutuhan pokok; 2) pengembangan sistem
jaminan sosial. Pada dinas Sosial untuk Penyediaan Kebutuhan Pokok masuk kedalam
pemenuhan SPM dan bantuan yang bersumber dari dana APBD, APBD Provinsi dan
APBN yang dapat di lihat pada tabel analisis, untuk Pengembangan sistem Jaminan Sosial
telah ada aplikasi SIKS-NG untuk Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS) merupakan
data induk yang berisi data pemerlu pelayanan kesejahteraan sosial, penerima bantuan
dan pemberdayaan sosial, serta potensi dan sumber kesejahteraan sosial.
Apabila dilihat dari realisasi akumulasi pencapaian sasaran sampai dengan tahun
2022 dibandingkan dengan rencana yang tercantum dalam RPJMD dapat disimpulkan
bahwa belum tercapainya target dikarenakan sikon pandemi yang tidak terprediksi
sebelumnya, penambahan angka kemiskinan tidak berbanding lurus dengan anggaran
untuk pengentasan kemiskinan.
Program dan kegiatan yang menunjang Sasaran 3.3.1 Menurunnya Tingkat Kemiskinan
adalah:
1. PROGRAM PEMBERDAYAAN SOSIAL
 Pengembangan Potensi Sumber Kesejahteraan Sosial Daerah Kabupaten/Kota:
2. PROGRAM PENINGKATAN KUALITAS KELUARGA
 Penyediaan Layanan bagi Keluarga dalam Mewujudkan KG dan Hak Anak yang
Wilayah Kerjanya dalam Daerah Kabupaten/Kota:

LAPORAN KINERJA KABUPATEN BELITUNG TIMUR TAHUN 2022 155


BELITUNG TIMUR BANGKIT DAN BERDAYA

Analisis Pencapaian Sasaran 3.3.2.


Terwujudnya Pemerataan Perlindungan dan Jaminan Sosial

Tabel 3.3 6

Tahun 2021 Tahun 2022 Akumul


Capaia asi
Rencana
Capaia Perse
Capaian n Sesuai
ntase
Indikator Satuan Realisas Kinerja Realis Kinerja n s/d dengan
Target Target Capai
Tahun Target
i Tahun asi Tahun an
2022 RPJMD
2021 (%) 2022 Kinerj
Tahun
(%) a (%)
2026
1 Proporsi Peserta Persen 96,30 97,07 100,80 96,5 98,45 102,02 102,02 97,80 100,6
Jaminan Kesehatan 6
melalui SJSN
Bidang Kesehatan

2 Proporsi peserta Persen 84,80 98,37 116,00 84,85 78,43 92,43 92,43 85,00 92,27
program jaminan
sosial bidang
Ketenagakerjaan
3 Persentase Persen 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00 100,0
penyandang cacat 0
fisik dan mental,
serta lanjut usia
tidak potensial
yang telah
menerima jaminan
sosial
Jumlah 105,6 98,15 97,64

Adapun penjelasan terkait dengan indikator sasaran Terwujudnya Pemerataan


Perlindungan dan Jaminan Sosial adalah sebagai berikut:
1. Proporsi Peserta Jaminan Kesehatan melalui SJSN Bidang Kesehatan
a. Penjelasan
Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) merupakan bagian dari Sistem Jaminan Sosial
Nasional (SJSN) yang diselenggarakan dengan menggunakan mekanisme asuransi
kesehatan nasional yang bersifat wajib (mandatory) berdasarkan Undang-Undang
Nomor 40 Tahun 2004 tentang SJSN dengan tujuan untuk memenuhi kebutuhan dasar
kesehatan masyarakat yang layak yang diberikan kepada setiap orang yang telah
membayar iuran atau iurannya dibayar oleh pemerintah. Rumus perhitungan cakupan
jaminan kesehatan nasional (JKN) adalah Jumlah penduduk yang mendapat

LAPORAN KINERJA KABUPATEN BELITUNG TIMUR TAHUN 2022 156


BELITUNG TIMUR BANGKIT DAN BERDAYA

perlindungan kesejahteraan (JKN) dibagi jumlah penduduk seluruhnya pada periode


yang sama dan dinyatakan dalam satu persen (%).
b. Analisa Peningkatan Kinerja:
Pada tahun 2021 capaian Cakupan Jaminan Kesehatan Nasional adalah 97,07%
sedangkan capaian ditahun 2022 adalah sebesar 98,45% dari Target 96,5% atau naik
1,38% dibandingkan tahun 2021. Peningkatan persentase capaian memperlihatkan
bahwa mayoritas masyarakat Belitung Timur sudah tercover secara baik dalam urusan
kesehatan. Hal ini merupakan suatu kesberhasilan dalam menurunkan salah satu
masalah sosial/masalah kemanusiaan.
Walaupun mayoritas masyarakat Belitung Timur sudah tercover jaminan
kesehatan akan tetapi perlu upaya menekan/membatasi penambahan peserta
jaminan kesehatan dengan PBPU yang dibayarkan Pemerintah Daerah. Untuk itu perlu
adanya edukasi bagi masyarakat yang sebetulnya dikategorikan mampu mendaftarkan
diri dan keluarganya ke PBPU mandiri.
3. Proporsi peserta program jaminan sosial bidang Ketenagakerjaan
a. Penjelasan
Proporsi peserta program Jaminan Sosial Bidang Ketenagakerjaan adalah
banyaknya pekerja yang telah membayar iuran (pasal 1 angka 8 UU SJSN), yang
memiliki jaminan kecelakaan kerja, jaminan hari tua, jaminan pension dan jaminan
kematian yang cara perhitungannya adalah perbandingan antara jumlah pekerja yang
memiliki jaminan sosial bidang ketenaga kerjaan pada periode waktu tertentu dengan
jumlah seluruh pekerja pada periode waktu yang sama dikali 100%.
Adapun Proporsi peserta program Jaminan Sosial Bidang Ketenagakerjaan tahun
2020-2022 disajikan pada tabel sebagai berikut :

Tabel 3.3 7
Data Pekerja dan Pekerja Peserta BPJS Ketenagakerjaan tahun 2020-2022
No Uraian Tahun 2020 Tahun 2021 Tahun 2022

1 BPJS NAKER 7328 7554 7575

2 Total Pekerja 8652 7679 9658

Sumber : Bidang Hubungan Industrial, Disnakerkopukm (diolah)

LAPORAN KINERJA KABUPATEN BELITUNG TIMUR TAHUN 2022 157


BELITUNG TIMUR BANGKIT DAN BERDAYA

Metode perhitungan capaian indikator adalah sebagai berikut :


Proporsi peserta program Jaminan Sosial Ketenagakerjaan
= pekerja yg memiliki jaminan sosial bidang ketenagakerjaan pd periode tertentu x100
 seluruh pekerja pada periode waktu yang sama
Rumus capaian kinerja :
Realisasi
Tingkat Capaian = X 100%
Target
b. Analisis Peningkatan/ Penurunan Kinerja
Jika dibandingkan dengan target sampai dengan akhir RPJMD dapat disimpulkan
bahwa :
a. Berdasarkan tabel diatas data Proporsi peserta program Jaminan Sosial Bidang
Ketenagakerjaan tahun 2022, capaian indikator adalah sebagai berikut :

P3JSBK = 7575 x 100% = 78,43 %


9658
Dengan capaian kinerja :
Tingkat Capaian = 78,43 x 100 % = 92,27%
85
Realisasi indikator Proporsi peserta program Jaminan Sosial Bidang
Ketenagakerjaan tahun 2022 dapat dihitung dengan hasil sebesar 78,43% (Tujuh Puluh
Delapan Koma Empat Puluh Tiga Persen), maka capaian kinerja indikator adalah sebesar
92,27% (Sembilan Puluh Dua Koma Dua Puluh Tujuh Persen) atau interpretasi sangat
tinggi, maka capaian kinerja indikator adalah sebesar 81,27% (Delapan Puluh Satu koma
Dua Puluh Tujuh Persen). Penurunan dibandingkan pada tahun sebelumnya dikarenakan
pada tahun 2022 penambahan pekerja lebih banyak dibandingkan dengan penambahan
peserta BPJS Ketenagakerjaan yakni total pekerja tahun 2022 adalah sebanyak 9.658
orang dengan peserta BPJS ketenagakerjaan sebanyak 7.575 orang sedangkan tahun
2021 total pekerja adalah sebanyak 7.679 orang dengan peserta BPJS ketenagakerjaan
sebanyak 7.554 orang.
b. Presentase Capaian kinerja pada Proporsi peserta program Jaminan Sosial Bidang
Ketenagakerjaan per Tahun s.d Tahun 2022 dibandingkan Target Akhir terhadap
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah [RPJMD] Perubahan Tahun 2021-
2026 sebesar 92,27 % Dimana perhitungannya dapat dilihat dari realisasi akumulasi

LAPORAN KINERJA KABUPATEN BELITUNG TIMUR TAHUN 2022 158


BELITUNG TIMUR BANGKIT DAN BERDAYA

pencapaian sasaran sampai dengan tahun ini dibandingkan dengan rencana yang
tercantum dalam RPJMD 2021-2026 adalah sebagai berikut:
Proporsi peserta program Jaminan Sosial Bidang Ketenagakerjaan
Tingkat Capaian = 75,37 x 100 % = 88,67 %
85,00
Upaya yang dilakukan oleh Dinas Tenaga Kerja Koperasi dan UMKM dalam
meningkatkan capaian indikator ini adalah menciptakan hubungan industrial yang
harmonis serta memperluas cakupan kepesertaan jaminan sosial ketenagakerjaan
Beberapa permasalahan yang dihadapi dalam pencapaian target indikator
diantaranya adalah :
a. Fungsi pengawasan ketenagakerjaan tidak menjadi wewenang Kabupaten
melainkan kewenangan Provinsi, sedangkan permasalahan hubungan industrial
sangat erat kaitannya dengan masalah pengawasan.
b. Masih kurangnya pemahaman perusahaan dan pekerja terhadap peraturan
ketenagakerjaan khususnya tentang BPJS Ketenagakerjaan
Upaya yang dilakukan diantaranya adalah :
a. Melaksanakan sosialisasi peraturan BPJS ketenagakerjaan secara lebih intensif
dengan melakukan kerjasama dengan BPJS ketenagakerjaan.
Program dan kegiatan yang menunjang Sasaran : Terwujudnya pemerataan
perlindungan dan jaminan sosial adalah:
1. Program Hubungan Industrial, dengan kegiatan:
- Pengesahan Peraturan Perusahaan dan Pendaftaran Perjanjian Kerja Bersama
untuk Perusahaan yang hanya Beroperasi dalam 1 (satu) Daerah
Kabupaten/Kota.
- Penyelenggaraan Pendataan dan Informasi Sarana Hubungan Industrial dan
Jaminan Sosial Tenaga Kerja serta Pengupahan
- Pencegahan dan Penyelesaian Perselisihan Hubungan Industrial,Mogok Kerja
dan Penutupan Perusahaan di Daerah Kabupaten/Kota.

LAPORAN KINERJA KABUPATEN BELITUNG TIMUR TAHUN 2022 159


BELITUNG TIMUR BANGKIT DAN BERDAYA

3. Persentase penyandang cacat fisik dan mental, serta lanjut usia tidak potensial
yang telah menerima jaminan sosial.
a. Penjelasan
Persentase penyandang cacat fisik dan mental, serta lanjut usia tidak
potensial yang telah menerima jaminan sosial, merupakan ukuran dalam
perumusan yang ditentukan pada Permendagri 86 tahun 2017 tentang Tata Cara
Perencanaan, Pengendalian Dan Evaluasi Pembangunan Daerah, Tata Cara
Evaluasi Rancangan Peraturan Daerah Tentang Rencana Pembangunan Jangka
Panjang Daerah Dan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah, Serta Tata
Cara Perubahan Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah, Rencana
Pembangunan Jangka Menengah Daerah, Dan Rencana Kerja Pemerintah Daerah
dalam mengukur pencapaian mengatasi penyandang cacat dan lanjut usia tidak
potensial agar terjamin hidupnya.
Rumus Penghitungan:
Jumlah penyandang cacat fisik dan mental,
Persentase penyandang serta lansia tidak potensial yang telah
cacat fisik dan mental, menerima jaminan sosial dalam 1 tahun
serta lanjut usia tidak Jumlah penyandang cacat fisik dan mental, X 100%
potensial yang telah serta lansia tidak potensial yang seharusnya
menerima jaminan sosial menerima jaminan sosial dalam 1 (satu)
tahun

Dimana :
Jumlah penyandang cacat fisik dan mental, serta lansia tidak potensial yang telah
menerima jaminan sosial dalam 1 tahun dibagi Jumlah penyandang cacat fisik dan
mental, serta lansia tidak potensial yang seharusnya menerima jaminan sosial
dalam 1 (satu) tahun dikali 100%.
Sumber Data : Permendagri 86 Tahun 2017
b. Analisis Peningkatan dan Penurunan Kinerja
Target dan realisasi pada tahun 2021 dan tahun 2022, tetap sama yaitu 100%.
Artinya seluruh sasaran penyandang disabilitas fisik dan mental, serta lansia tidak
potensial yang diusulkan mendapatkan bantuan pada tahun anggaran dapat
tercapai. Berikut uraian data perbandingan Tahun 2021 dan Tahun 2022.
Tabel 3.3 8
Jenis Pelayanan Dasar

LAPORAN KINERJA KABUPATEN BELITUNG TIMUR TAHUN 2022 160


BELITUNG TIMUR BANGKIT DAN BERDAYA

NO JENIS PELAYANAN DASAR TAHUN 2021 CAPAIAN TAHUN 2022 CAPAIAN

1 Rehabilitasi sosial dasar


penyandang disabilitas terlantar 126 126 100% 56 56 100%
di luar panti

Rehabilitasi sosial dasar Lanjut


2 Usia terlantar di luar panti 184 184 100% 200 200 100%

Tahun 2022
No Uraian Jumlah Keterangan
1 Rehabilitasi sosial dasar penyandang disabilitas terlantar di luar panti
Bantuan penyediaan alat bantu 9 Sumber APBN (BLBI
Abiyoso Kemensos RI)
Layanan Reunifikasi 1 Sumber APBD
Bantuan penyediaan alat bantu 13 Sumber APBD
Pemberian bimbingan 5 Sumber APBD
Bantuan kebutuhan dasar 28 Sumber APBN (BLBI
Abiyoso Kemensos RI)
Jumlah 56
2 Rehabilitasi sosial dasar Lanjut Usia terlantar di luar panti
Bantuan Alat Bantu 12 Sumber APBN (BLBI
Abiyoso Kemensos RI)
Layanan Reunifikasi 1 Sumber APBD
Bantuan Penyediaan Sandang 50 Sumber APBD
Bantuan kebutuhan dasar 137 Sumber APBN (BLBI
Abiyoso Kemensos RI)
Jumlah 200

Upaya yang dilakukan dalam rangka meningkatkan layanan pemberian bantuan


jaminan sosial bagi penyandang cacat fisik dan mental serta lanjut usia diantaranya
yaitu: meningkatkan kerjasama dengan berbagai sistem sumber kesejahteraan sosial
(Balai-balai Kementerian Sosial RI, BAZNAS dan lembaga-lembaga kesejahteraan
sosial lainnya), agar penyandang disabilitas fisik dan mental, serta lansia tidak
potensial dapat diberikan pelayanan lebih optimal.
Jika melihat capaian kinerja tahun 2022 dibandingkan dengan target akhir
RPJMD dapat disimpulkan bahwa:

LAPORAN KINERJA KABUPATEN BELITUNG TIMUR TAHUN 2022 161


BELITUNG TIMUR BANGKIT DAN BERDAYA

Indikator Persentase penyandang cacat fisik dan mental, serta lanjut usia tidak
potensial yang telah menerima jaminan sosial, untuk persentase capaian kinerja
sebesar 100.00% dengan Realisasi akumulasi s/d Tahun 2022 sebesar 100% yang
mana untuk Kebijakan yang dilakukan sudah tepat.
Program dan kegiatan yang menunjang Sasaran Sasaran 3.3.2 Terwujudnya
pemerataan perlindungan dan jaminan sosial adalah :
1. PROGRAM PENGARUSUTAMAAN GENDER DAN PEMBERDAYAAN PEREMPUAN
 Pelembagaan Pengarusutamaan Gender (PUG) pada Lembaga Pemerintah
Kewenangan Kabupaten/Kota
 Pemberdayaan Perempuan Bidang Politik, Hukum, Sosial, dan Ekonomi
pada Organisasi Kemasyarakatan Kewenangan Kabupaten/Kota
 Penguatan dan Pengembangan Lembaga Penyedia Layanan Pemberdayaan
Perempuan Kewenangan Kabupaten/Kota
- PROGRAM PERLINDUNGAN PEREMPUAN
 Pencegahan Kekerasan terhadap Perempuan Lingkup Daerah
Kabupaten/Kota
 Penyediaan Layanan Rujukan Lanjutan bagi Perempuan Korban Kekerasan
yang Memerlukan Koordinasi Kewenangan Kabupaten/Kota
 Penguatan dan Pengembangan Lembaga Penyedia Layanan Perlindungan
Perempuan Tingkat Daerah Kabupaten/Kota
2. PROGRAM PEMENUHAN HAK ANAK (PHA)
 Pelembagaan PHA pada Lembaga Pemerintah, Nonpemerintah, dan
Dunia Usaha Kewenangan Kabupaten/Kota
3. PROGRAM PERLINDUNGAN KHUSUS ANAK
 Pencegahan Kekerasan Terhadap Anak yang Melibatkan Para Pihak
Lingkup Daerah Kabupaten/Kota.
 Penyediaan Layanan bagi Anak yang Memerlukan Perlindungan Khusus
yang Memerlukan Koordinasi Tingkat Daerah Kabupaten/Kota.
- yang Memerlukan Perlindungan Khusus Kewenangan
Kabupaten/Kota.

LAPORAN KINERJA KABUPATEN BELITUNG TIMUR TAHUN 2022 162


BELITUNG TIMUR BANGKIT DAN BERDAYA

 Penguatan dan Pengembangan Lembaga Penyedia Layanan bagi Anak


yang Memerlukan Perlindungan Khusus Tingkat Daerah
Kabupaten/Kota.
4. PROGRAM REHABILITASI SOSIAL
 Rehabilitasi Sosial Dasar Penyandang Disabilitas Terlantar, Anak
Terlantar, Lanjut Usia Terlantar, serta Gelandangan Pengemis di Luar
Panti Sosial
 Rehabilitasi Sosial Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS)
Lainnya Bukan Korban HIV/AIDS dan NAPZA di Luar Panti Sosial
5. PROGRAM PERLINDUNGAN DAN JAMINAN SOSIAL
 Pemeliharaan Anak-Anak Terlantar
 Pengelolaan Data Fakir Miskin Cakupan Daerah Kabupaten/Kota
6. PROGRAM PENANGANAN BENCANA
 Perlindungan Sosial Korban Bencana Alam dan Sosial Kabupaten/Kota
 Penyelenggaraan Pemberdayaan Masyarakat terhadap Kesiapsiagaan
Bencana Kabupaten/Kota.
7. PROGRAM PENGELOLAAN TAMAN MAKAM PAHLAWAN
Pemeliharaan Taman Makam Pahlawan Nasional Kabupaten/Kota.

LAPORAN KINERJA KABUPATEN BELITUNG TIMUR TAHUN 2022 163


BELITUNG TIMUR BANGKIT DAN BERDAYA

3.3 Akuntabilitas Keuangan Pemerintah Kabupaten Belitung Timur

Pengukuran Kinerja dan Anggaran


Kabupaten : Belitung Timur

Tahun Anggaran : 2022

Persentase Persentase Persentase


Indikator Kinerja Capaian capaian serapan
Sasaran Strategis Satuan Target Realisasi Anggaran 2022 Realisasi Anggaran Persentase Efektif/Efesien
Utama Kinerja kinerja anggaran
2021 Persasaran per sasaran

1.1.1 Meningkatnya
kapasitas
perencanaan,
pengendalian dan Indeks
1 Persen 68,00 89,91 132,22 Rp511.306.000 Rp329.093.225 64,36% Efektif/Efesien
evaluasi Perencanaan
pelaksanaan
pembangunan
daerah 66,11 80.92

Evaluasi Kinerja
Penyelenggaraan Tinggi
2 Status N/A #VALUE! Rp439.136.650 Rp428.070.585 97,48%
Pemerintah (T)
Daerah (EKPPD)

1.1.2
Meningkatkan
Indeks
kapasitas
3 Pengelolaan Nilai 76,00 58,85 77,43 77,43 Rp111.362.072.922 Rp103.392.906.464 92,84% Efektif/Efesien
pengelolaan 92,84
Keuangan Daerah
Keuangan Daerah

1.1.3 Meningkatnya Nilai Sistem Nilai


akuntabilitas Akuntabilitas
Kinerja Pemerintah 4 Kinerja Instansi BB (71) B (67,29) 94,77 94,77 Rp145.833.000 Rp134.828.472 92,45% Efektif/Efesien
Daerah 92,45
Pemerintahan
(SAKIP)

LAPORAN KINERJA KABUPATEN BELITUNG TIMUR TAHUN 2022 164


BELITUNG TIMUR BANGKIT DAN BERDAYA

1.2.1 Meningkatnya
kualitas Indeks Kepatuhan
penyelenggaraan Nilai
5 Standar 72,00 78,73 109,35 109,35 Rp145.833.000 Rp134.828.472 92,45% Efektif/Efesien
pelayanan publik kepatuhan 92,45
Pelayanan Publik

1.2.2 Terwujudnya Indeks Sistem


pelayanan publik Pemerintahan Angka
6 2,70 2,70 100 100 Rp7.259.840.290 Rp6.229.496.976 85,81% Efektif
berbasis elektronik Berbasis Indeks 85,81
Elektronik (SPBE)
1.3.1 Meningkatnya
efektifitas Indeks
7 Persen 74,00 100 135,14 135,14 Rp153.367.630 Rp143.294.986 93,43% Efektif/Efesien
Kelembagaan Kelembagaan 93,43
Pemerintah Daerah
1.3.2 Meningkatnya
Indeks
profesionalisme Skors 1-
8 Profesionalisme 54,00 52,93 98,02 98,02 Rp5.742.902.910 Rp4.116.724.451 71,68%
sumber daya 100 71,68
ASN
aparatur
2.1.1 Meningkatnya
kompetensi tenaga Persentase
kerja tenaga kerja yang
9 Persen 2,60 2,55 98,08 Rp1.039.434.254 Rp934.553.700 89,91% Efektif/Efesien
bersertifikat
kompetensi
127,04
94,06
Persentase
peningkatan
10 Persen 0,10 0,156 156,00 Rp214.993.100 Rp211.151.888 98,21% Efektif/Efesien
wirausaha baru
per tahun
2.1.2 Meningkatnya Nilai Investasi
Investasi tahunan berskala Juta
11 367,382 1373,500 373,86 373,86 Rp739.259.700 Rp629.417.186 85,14% 85,14 Efektif/Efesien
nasional Rupiah
(PMA/PMDN)
2.2.1 Meningkatnya Laju
pertumbuhan Pertumbuhan
Ekonomi sektor 12 PDRB sektor Persen 3,11 7,45 239,55 174,15 Rp5.436.383.770 Rp1.876.547.824 34,52% Efektif/Efesien
70,37
unggulan industri
pengolahan

LAPORAN KINERJA KABUPATEN BELITUNG TIMUR TAHUN 2022 165


BELITUNG TIMUR BANGKIT DAN BERDAYA

Laju
Pertumbuhan
PDRB sektor
13 Persen 3,70 1,38 37,30 Rp5.172.572.160 Rp4.639.429.151 89,69% Kurang efektif
pertanian,
kehutanan dan
perikanan
Laju
pertumbuhan
PRDB sektor
14 penyediaan Persen 3,40 8,35 245,59 Rp11.653.961.643 Rp10.128.396.311 86,91% Efektif/Efesien
akomodasi
makanan dan
minuman
2.2.2 Meningkatnya Indeks Daya Saing Nilai 1-5 Rp Rp
daya saing daerah 15 Daerah 1,61 2,53 157,14 157,14 93,86% 93,86 Efektif/Efesien
2.782.817.194 2.611.979.720
3.1.1 Meningkatnya Angka harapan
akses dan kualitas Lama Sekolah
16 Tahun 11,55 11,65 100,87
pelayanan
Rp Rp
pendidikan 102,23 91,36% Efektif/Efisien
60.803.603.666 55.552.640.189 91,36
Rara-Rata Lama
17 Sekolah Tahun 8,37 8,67 103,58

3.1.2 Meningkatnya
akses dan kualitas Rp Rp
18 Kabupaten Sehat Predikat Padapa 0 #VALUE! 87,68% 87,68
kesehatan 39.553.910.721 34.680.717.899
masyarakat
3.2.1 Meningkatnya Proporsi
kualitas sarana dan penduduk/rumah
prasarana wilayah tangga dengan
19 Persen 95,57 87,19 91,23
akses terhadap
pelayanan dasar Rp Rp
88,00 90,59% Efektif/Efisien
72.574.737.059 65.742.480.760 93,62
Indeks
20 Infrastruktur Nilai 64,95 64,08 98,66
pekerjaan umum

LAPORAN KINERJA KABUPATEN BELITUNG TIMUR TAHUN 2022 166


BELITUNG TIMUR BANGKIT DAN BERDAYA

Indeks Infra
struktur Rp Rp
21 perumahan dan Nilai 71,96 53,32 74,10 96,64% Kurang Efektif
3.441.810.120 3.326.240.000
permukiman

3.2.2 Meningkatnya Indeks Kualitas


Nilai 1- Rp Rp
Kualitas lingkungan 22 Lingkungan Hidup 69,70 76,24 109,38 85,38% Efektif/Efisien
100 9.420.123.659 8.043.009.928
hidup 104,69
82,02
Indeks Resiko Rp Rp
23 Angka 168,40 168,4 100,00 78,65% Kurang Efektif
Bencana 2.858.637.000 2.248.304.286
3.3.1 Menurunnya Indeks
Tingkat Kemiskinan 24 Kedalaman Angka 0,642 0,9 59,81 Kurang Efektif
Kemiskinan Rp Rp
70,53 99,65%
Indeks Keparahan 958.537.800 955.205.300 99,65
25 Kemiskinan Angka 0,16 0,19 81,25 Efektif

3.3.2 Terwujudnya Proporsi Peserta


Pemerataan Jaminan Rp Rp
26 Persen 96,50 98,45 102,02 82,22% 82,22 Efektif/Efisen
Perlindungan Kesehatan 1.777.481.225 1.461.492.610
Jaminan Sosial melalui SJSN
Proporsi peserta
program Jaminan
27 sosial bidang Persen 84,85 78,47 92,48 #DIV/0! #DIV/0! Efektif
ketenagakerjaan
98,17
Persentase
penyandang
cacat fisik dan
mental, serta
28 Persen 100,00 100,00 100,00 #DIV/0! #DIV/0! Efektif
lanjut usia tidak
potensial yang
telah menerima
jaminan sosial

LAPORAN KINERJA KABUPATEN BELITUNG TIMUR TAHUN 2022 167


BELITUNG TIMUR BANGKIT DAN BERDAYA

Laporan Kinerja Kabupaten Belitung Timur bertujuan untuk memberikan gambaran


tingkat pencapaian sasaran maupun tujuan instansi pemerintah sebagai jawaban dari
visi, misi dan tujuan strategis instansi pemerintah yang mengindikasikan tingkat
keberhasilan dan kegagalan pelaksanaan kegiatan- kegiatan sesuai dengan program dan
kebijakan yang ditetapkan.
Berdasarkan Laporan Kinerja Kabupaten Belitung Timur Tahun 2022, dapat
disimpulkan bahwa secara umum Pemerintah Kabupaten Belitung Timur telah
memperlihatkan pencapaian kinerja yang BAIK dan signifikan atas sasaran-sasaran
strategis yang telah ditetapkan.
Sasaran strategis Tahun 2022 sebagaimana tertuang dalam Peraturan Bupati
Belitung Timur Nomor 40 Tahun 2021 tentang Indikator Kinerja Utama Pemerintah
Kabupaten Belitung Timur Tahun 2021-2026 di Lingkungan Pemerintah Kabupaten
Belitung Timur berjumlah berjumlah 17 (tujuh belas) sasaran dengan 2 (dua puluh
delapan) indikator sasaran.
Berdasarkan hasil analisis pengukuran kinerja terhadap 17 (tujuh belas) sasaran dan
28 (dua puluh delapan) indikator yang diperjanjikan di tahun 2022 yang mendukung
pencapaian sasaran-sasaran tersebut, maka dapat disimpulkan:
a) 21 (dua puluh satu) indikator sasaran dengan kinerja pencapaian Sangat Tinggi
b) 2 (dua) indikator sasaran dengan kinerja pencapaian Tinggi
c) 1(satu) indikator sasaran dengan kinerja pencapaian Sedang
d) 1 (satu) indikator sasaran dengan kinerja pencapaian Rendah
LAPORAN KINERJA KABUPATEN BELITUNG TIMUR TAHUN 2022 168
BELITUNG TIMUR BANGKIT DAN BERDAYA

e) 1 (satu) indikator sasaran dengan kinerja pencapaian Sangat Rendah


f) 2 (dua) indikator sasaran tidak/belum dapat dihitung capaiannya
Tabel berikut menyajikan data capaian kinerja sasaran di tahun 2022 :

Tabel 4.1
Capaian Kinerja Sasaran tahun 2022
No Sasaran Capaian kinerja
2022 (%)
Meningkatnya kapasitas perencanaan,
1 pengendalian dan evaluasi pelaksanaan 66,11
pembangunan daerah
Meningkatkan kapasitas pengelolaan
2 77,43
Keuangan Daerah
Meningkatnya akuntabilitas kinerja
3 94,77
Pemerintah Daerah
Meningkatnya kualitas penyelenggaraan
4 109,35
pelayanan publik
Terwujudnya pelayanan publik berbasis
5 100
elektronik
Meningkatnya efektifitas kelembagaan
6 135,14
Pemerintah Daerah
Meningkatnya profesionalisme sumber
7 98,02
daya aparatur
8 Meningkatnya kompetensi tenaga kerja 127,04

9 Meningkatnya Investasi 373,86


Meningkatnya pertumbuhan Ekonomi
10 174,15
sektor unggulan
11 Meningkatnya daya saing daerah 157,14
Meningkatnya akses dan kualitas
12 102,23
pelayanan pendidikan
Meningkatnya akses dan kualitas
13 -
kesehatan masyarakat
Meningkatnya kualitas sarana dan
14 88
prasarana wilayah
15 Meningkatnya kualitas lingkungan hidup 104,69
16 Menurunnya Tingkat Kemiskinan 70,53
Terwujudnya Pemerataan Perlindungan
17 98,17
dan jaminan sosial

Dari tabel diatas dapat dilihat sejumlah 11 (sebelas) sasaran dengan capaian Sangat
Tinggi, atau baru 64,70 % dari total jumlah sasaran yang ada. Namun demikian

LAPORAN KINERJA KABUPATEN BELITUNG TIMUR TAHUN 2022 169


BELITUNG TIMUR BANGKIT DAN BERDAYA

masih terdapat 1 (satu) sasaran dengan capaian kategori Sangat Rendah di tahun
2022, yaitu Meningkatnya akses dan kualitas kesehatan masyarakat yang belum
dapat dihitung. Dalam hal ini Kabupaten Belitung Timur pada tahun 2022 belum
mencapai kabupaten sehat. Dalam siklus penilaian 2 tahun sekali maka usulan
kabupaten sehat Belitung Timur akan dilaksanakan pada tahun 2023. Walaupun
belum berhasil mencapai status kabupaten Sehat pemerintah kabupaten masih
memiliki berbagai kendala diantaranya tatanan dan sasaran yang dibidangi oleh
perangkat daerah belum mempunyai regulasi yang jelas, masih mempunyai
paradigma bahwa masalah kesehatan hanya terpaku pada perangkat daerah
khusus urusan kesehatan.

Adapun upaya yang telah dilakukan Oleh Dinas Kesehatan, Pengendalian Penduduk
dan Keluarga Berencana dalam kabupaten sehat diantaranya :

1. Menyelesaikan program Stop Buang Air Besar Sembarangan (ODF). Di tahun


2022 Kabupaten Belitung Timur menjadi kabupaten pertama yang
mendeklarasikan Open Defecation Free (ODF)/ Stop Buang Air Besar
Sembarangan (BABS) di Provinsi Bangka Belitung.
2. Penyelenggaraan kabupaten sehat terus dilakukan melalui berbagai kegiatan
dengan pemberdayaan masyarakat serta komitmen pemerintah daerah dalam
bentuk kebijakan/regulasi/pendanaan, prioritas/bertahap, sinergitas multi
sektor dalam Tim Pembina Kabupaten/Kota Sehat, gerakan masyarakat melalui
Forum Kabupaten/Kota Sehat, pembagian tanggung jawab yang jelas dan
indikator keberhasilan, monitoring dan evaluasi, dokumentasi, serta verifikasi
baik oleh provinsi maupun pemerintah pusat.

Dalam hal ini kewajiban pembentukan Forum Kecamatan Sehat dan Pokja
Desa/Kelurahan Sehat, teknis penilaian dan penyusunan dokumen
penyelenggaraan Kabupaten/Kota Sehat, tahapan pembinaan/verifikasi yang
dilakukan Tim Pembina Provinsi, serta kelengkapan berkas administrasi yang
harus ada pada Sekretariat Forum Kabupaten/Kota Sehat.

3. Selain program Stop Buang Air Besar Sembarangan (BABS), Dinas Kesehatan
juga menyelenggarakan “Yuk Gi Nyelik Pasien”. Program “Yuk Gi Nyelik Pasien”

LAPORAN KINERJA KABUPATEN BELITUNG TIMUR TAHUN 2022 170


BELITUNG TIMUR BANGKIT DAN BERDAYA

adalah program yang akan menjadi benang merah dalam rangka


mengintegrasikan kebutuhan pelayanan kesehatan pasien atau masyarakat dari
rumah sakit ke puskesmas. Secara garis besar, tujuan program Yuk Nyelik Pasien
adalah meningkatkan jangkauan atau akses pelayanan kesehatan yang
diprioritaskan bagi keluarga rentan, yaitu keluarga miskin dan tidak mampu
serta memiliki masalah kesehatan melalui tim perawat kesehatan masyarakat
dengan kunjungan rumah. Keluarga rentan merupakan keluarga yang berisiko
tidak terakses atau mengkases pelayanan kesehatan sebagaimana mestinya
akibat terbatasnya berbagai sumber daya dalam keluarga seperti keterbatasan
keuangan, sarana transportasi, pengetahuan dalam perawatan kesehatan, dan
sebagainya.
4. Peningkatan akses dan kualitas pelayanan kesehatan menjadi prioritas yang
harus terus diupayakan sebagai salah satu upaya dalam rangka mewujudkan
sumber daya masyarakat yang berkualitas guna menuju ”Belitung Timur
Bangkit dan Berdaya.” Upaya ini tentunya tidak dapat dilakukan sendiri oleh
sektor kesehatan, tetapi harus dilakukan secara bersama-sama dan bersinergi
dengan melibatkan lintas sektor dan yang lebih utama adalah peran serta
masyarakat.

Hal ini dilakukan oleh Pemerintah Kabupaten Belitung Timur, dalam rangka
meningkatkan derajat kesehatan masyarakat di Kabupaten Belitung Timur.

-o00o-

LAPORAN KINERJA KABUPATEN BELITUNG TIMUR TAHUN 2022 171


Rincian Program dan Kegiatan Pada Setiap Sasaran
Input (Rp)
Kode
Sasaran Indikator Program dan Kegiatan
Sasaran
no Target (DPA) Target (DPPA) Realisasi %

1.1.1 Meningkatnya 1 Indeks


- 4,530,512,645.00 2,839,623,717.00 62.68
kapasitas Perencanaan
perencanaan,
pengendalian dan 1 1 PROGRAM PERENCANAAN, PENGENDALIAN DAN
- 511,306,000 329,093,225 64.36
evaluasi EVALUASI PEMBANGUNAN DAERAH
pelaksanaan
* Penyusunan Perencanaan dan Pendanaan - 373,446,600 226,779,829 60.73
pembangunan
daerah
- Koordinasi Pelaksanaan Forum SKPD/Lintas 11,137,200 11,137,200
- 100.00
SKPD

- Pelaksanaan Musrenbang Kabupaten/Kota - 24,825,500 18,972,650 76.42

- Penyiapan Bahan Koordinasi Musrenbang 3,018,400 2,619,120


- 86.77
Kecamatan

- Koordinasi Penyusunan dan Penetapan 334,465,500 194,050,859


Dokumen Perencanaan Pembangunan Daerah - 58.02
Kabupaten/Kota

* Pengendalian, Evaluasi dan Pelaporan Bidang 137,859,400 102,313,396


- 74.22
Perencanaan Pembangunan Daerah

- Monitoring, Evaluasi dan Penyusunan Laporan 137,859,400 102,313,396


- 74.22
Berkala Pelaksanaan Pembangunan Daerah

2 2 PROGRAM KOORDINASI DAN SINKRONISASI


- 584,638,970 454,323,949 77.71
PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH

* KEGIATAN KOORDINASI PERENCANAAN


BIDANG PEMERINTAHAN DAN - 217,572,020 159,098,214 73.12
PEMBANGUNAN MANUSIA

- Sub Kegiatan Koordinasi Pelaksanaan 72,602,360 46,358,390


Sinergitas dan Harmonisasi Perencanaan - 63.85
Pembangunan Daerah Bidang Pemerintahan
- Sub Kegiatan Asistensi Penyusunan Dokumen 38,419,760 33,937,560
Perencanaan Pembangunan Perangkat Daerah - 88.33
Bidang Pemerintahan

- Sub Kegiatan Pelaksanaan Monitoring dan 32,933,640 22,237,240


Evaluasi Penyusunan Dokumen Perencanaan
- 67.52
Pembangunan Perangkat Daerah Bidang
Pemerintahan

- Sub Kegiatan Koordinasi Penyusunan 73,616,260 56,565,024


Dokumen Perencanaan Pembangunan Daerah
- 76.84
Bidang Pemerintahan (RPJPD, RPJMD, dan
RKPD)

* KEGIATAN KOORDINASI PERENCANAAN


BIDANG PEMERINTAHAN DAN - 367,066,950 295,225,735 80.43
PEMBANGUNAN MANUSIA

- Sub Kegiatan Koordinasi Pelaksanaan 166,157,440 128,139,309


Sinergitas dan Harmonisasi Perencanaan
- 77.12
Pembangunan Daerah Bidang Pembangunan
Manusia

- Sub Kegiatan Asistensi Penyusunan Dokumen 88,148,200 72,081,840


Perencanaan Pembangunan Perangkat Daerah - 81.77
Bidang Pembangunan Manusia

- Sub Kegiatan Pelaksanaan Monitoring dan 24,628,350 20,349,950


Evaluasi Penyusunan Dokumen Perencanaan
- 82.63
Pembangunan Perangkat Daerah Bidang
Pembangunan Manusia

- Sub Kegiatan Koordinasi Penyusunan 88,132,960 74,654,636


Dokumen Perencanaan Pembangunan Daerah
Bidang Pembanguna Daerah Bidang - 84.71
Pembangunan Manusia (RPJPD, RPJMD, dan
RKPD)Pembangunan Manusia

3 3 KOORDINASI PERENCANAAN BIDANG


- 933,833,875 440,762,783 47.20
PEREKONOMIAN DAN SDA (SUMBER DAYA ALAM)

* Pelaksanaan Monitoring dan Evaluasi 852,792,475 391,866,902


- 45.95
Penyusunan Dokumen Perencanaan
Pembangunan Perangkat Daerah Bidang
Perekonomian

- Persentase PD yang Memiliki Konsistensi


Dokumen Perencanaan Bernilai Baik PD Mitra
Bidang Perekonomian dan SDA (RPJMD,
RENSTA, RKPD, RENJA) (Persen)
- 600,183,975 273,216,713 45.52
- Persentase Capaian Kinerja Tinggi terhadap
Evaluasi Hasil RKPD PD Mitra Bidang
Perekonomian dan SDA (Persen)

- Jumlah Dokumen hasil koordinasi penyusunan


dokumen perencanaan pembangunan bidang
- 252,608,500 118,650,189 46.97
Perekonomian (RPJPD, RPJMD dan RKPD)
(Dokumen)

* Asistensi Penyusunan Dokumen Perencanaan 81,041,400 48,895,881


Pembangunan Perangkat Daerah Bidang - 60.33
Perekonomian

- Jumlah laporan hasil asistensi penyusunan


dokumen perencanaan pembangunan
- 81,041,400 48,895,881 60.33
Perangkat Daerah bidang Perekonomian
(Laporan)

4 4 KOORDINASI PENYUSUNAN DOKUMEN 49,249,300 9,338,000


PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH DAERAH - 18.96
BIDANG SDA (RPJPD, RPJMD dan RKPD)

- Jumlah laporan hasil asistensi penyusunan


dokumen perencanaan pembangunan - 49,249,300 9,338,000 18.96
Perangkat Daerah bidang SDA (Laporan)

5 5 KOORDINASI PELAKSANAAN SINERGITAS DAN 47,069,500 18,118,400


HARMONISASI PERENCANAAN PEMBANGUNAN - 38.49
DAERAH BIDANG KEWILAYAHAN

- Jumlah laporan hasil pelaksanaan sinergitas


dan harmonisasi perencanaan pembangunan - 47,069,500 18,118,400 38.49
daerah bidang Kewilayahan (laporan)
6 6 MONITORING, EVALUASI DAN PENYUSUNAN
LAPORAN BERKALA PELAKSANAAN - 243,949,500 177,838,952 72.90
PEMBANGUNAN DAERAH

* Jumah Dokumen evaluasi hasil RKPD 243,949,500 177,838,952


- 72.90
(Dokumen)

- Jumlah Laporan realisasi dana DAK (Laporan) 243,949,500 177,838,952


- 72.90

7 7 PROGRAM PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN


- 2,553,702,000 1,290,891,866 50.55
DAERAH

* Persentase Fasilitasi, Pelaksanaan dan Evaluasi


Penelitian dan Pengembangan Bidang
- 1,276,851,000 645,445,933 50.55
Penyelenggaraan Otonomi Daerah
(Persentase)

* Persentase Penelitian dan Pengembangan 750,000 525,000


- 70.00
Komunikasi dan Informatika (Persen)

* Laporan Penelitian dan Pengembangan 750,000 525,000


- 70.00
Komunikasi dan Informatika

* Persentase Pengembangan Inovasi dan 1,276,101,000 644,920,933


- 50.54
Teknologi (Persentase)

- jumlah kategori lomba inovasi daerah 326,645,000 188,880,657


- 57.82
(kategori)

- Buletin kelitbangan (buletin) -

- persentase keterisian data (persen) -

- Persentase publikasi data dan informasi 787,737,000 456,040,276 57.89


-
(persen)

- Persentase data dan informasi kelitbangan


-
(persen)

- Fasilitasi Hak Kekayaan Intelektual - 161,719,000 96,905,455 59.92

8 8 PROGRAM PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN


- 2,160,465,500 1,410,148,408 65.27
DAERAH
* Penelitian dan Pengembangan Bidang 122,245,500 24,904,505
Penyelenggaraan Pemerintahan dan - 20.37
Pengkajian Peraturan

- Persentase Pelaksanaan pengendalian dan 122,245,500 24,904,505


- 20.37
penguatan kapasitas kelitbangan (laporan)

- Laporan Pelaksanaan pengendalian dan 122,245,500 24,904,505


- 20.37
penguatan kapasitas kelitbangan (laporan)

* Penelitian dan Pengembangan Bidang


- 1,385,362,000 1,015,571,433 73.31
Ekonomi dan Pembangunan

- Penelitian dan Pengembangan Koperasi, Usaha 493,909,500 412,569,609


- 83.53
Kecil dan Menengah

- Penelitian dan Pengembangan Perindustrian 311,928,000 201,180,633


- 64.50
dan Perdagangan

- Penelitian dan Pengembangan Pertanian, 5,400,500 3,911,500


- 72.43
Perkebunan dan Pangan

- Penelitian dan Pengembangan Kelautan dan 280,480,500 196,758,858


- 70.15
Perikanan

- Penelitian dan Pengembangan Pekerjaan 293,643,500 201,150,833


- 68.50
Umum

* Pengembangan Inovasi dan Teknologi - 652,858,000 369,672,470 56.62

- Penelitian, Pengembangan, dan Perekayasaan 283,230,500 172,968,975


- 61.07
di Bidang Teknologi dan Inovasi

- Sosialisasi dan Diseminasi Hasil-Hasil 369,627,500 196,703,495


- 53.22
Kelitbangan

398,127,650 439,136,650 428,070,585 97

2 Evaluasi 9 1 PROGRAM PEMERINTAHAN DAN KESEJAHTERAAN 398,127,650 439,136,650 428,070,585


97
Kinerja RAKYAT
Penyelengga
raan * Kegiatan Administrasi Tata Pemerintahan 337,328,500 378,337,500 367,283,435 97
Pemerintah - Sub kegiatan Penataan Administrasi 330,483,500 339,935,500 335,080,256
99
Daerah Pemerintahan
(EKPPD)
- Sub Kegiatan Pengelolaan Administrasi 6,845,000 38,402,000 32,203,179
84
Kewilayahan

* Kegiatan Fasilitasi Kerja Sama Daerah 60,799,150 60,799,150 60,787,150 100

- Sub kegiatan Penataan Administrasi 60,799,150 60,799,150 60,787,150


100
Pemerintahan

- Penataan Administrasi Pemerintahan 60,799,150 60,799,150 60,787,150 99.98

1.1.2 Meningkatkan 3 Indeks 111,042,541,636 111,362,072,922 103,392,906,464 92.84


kapasitas Pengelolaan
pengelolaan Keuangan 10 1 PROGRAM PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH 109,201,600,906 108,900,599,212 101,287,862,509
93.01
Keuangan Daerah Daerah

* Koordinasi dan Penyusunan Rencana Anggaran 811,760,350 637,367,300 466,465,470


73.19
Daerah

- Koordinasi dan Penyusunan KUA dan PPAS 118,573,350 40,231,600 34,237,850 85.10

- Koordinasi dan Penyusunan Perubahan KUA 81,008,700 56,332,700 37,135,800


65.92
dan Perubahan PPAS

- Koordinasi, Penyusunan dan Verifikasi RKA- 160,530,550 179,547,250 120,375,080


67.04
SKPD

- Koordinasi, Penyusunan dan Verifikasi 141,174,300 160,191,300 99,590,830


62.17
Perubahan RKA-SKPD

- Koordinasi, Penyusunan dan Verifikasi DPA- 12,440,000 8,934,000 8,290,500


92.80
SKPD

- Koordinasi, Penyusunan dan Verifikasi 10,961,000 5,406,500 5,349,500


98.95
Perubahan DPA-SKPD

- Koordinasi dan Penyusunan Peraturan Daerah 56,539,950 19,099,950 16,674,850


tentang APBD dan Peraturan Kepala Daerah 87.30
tentang Penjabaran APBD

- Koordinasi dan Penyusunan Peraturan Daerah 69,790,500 69,790,500 51,233,860 73.41


tentang Perubahan APBD dan Peraturan
Kepala Daerah tentang Penjabaran Perubahan
APBD

- Koordinasi dan Penyusunan Regulasi serta 160,742,000 97,833,500 93,577,200


95.65
Kebijakan Bidang Anggaran

* Koordinasi dan Pengelolaan Perbendaharaan 780,550,082 715,333,782 518,713,813


72.51
Daerah

- Koordinasi dan Pengelolaan Kas Daerah 372,581,250 374,547,450 284,883,433 76.06

- Penyiapan, Pelaksanaan Pengendalian dan 31,682,250 31,682,250 27,167,250


85.75
Penerbitan Anggaran Kas dan SPD

- Koordinasi, Fasilitasi, Asistensi, Sinkronisasi, 249,771,950 182,589,450 114,645,230


Supervisi, Monitoring dan Evaluasi
62.79
Pengelolaan Dana Perimbangan dan Dana
Transfer Lainnya

- Koordinasi dan Penyusunan Laporan Realisasi 97,515,732 97,515,732 70,014,400


Penerimaan dan Pengeluaran Kas Daerah,
Laporan Aliran Kas, dan Pelaksanaan 71.80
Pemungutan/Pemotongan dan Penyetoran
Perhitungan Fihak Ketiga (PFK)

- Rekonsiliasi Data Penerimaan dan Pengeluaran 28,998,900 28,998,900 22,003,500


Kas serta Pemungutan dan Pemotongan Atas 75.88
SP2D dengan Instansi Terkait

* Koordinasi dan Pelaksanaan Akuntansi dan 477,545,550 524,498,150 410,080,998


78.19
Pelaporan Keuangan Daerah

- Koordinasi Pelaksanaan Akuntansi Penerimaan 35,481,000 35,481,000 18,945,000


53.39
dan Pengeluaran Kas Daerah

- Koordinasi Penyusunan Laporan 43,695,300 41,195,300 31,659,850


Pertanggungjawaban Pelaksanaan APBD 76.85
Bulanan, Triwulanan dan Semesteran

- Konsolidasi Laporan Keuangan SKPD, BLUD 143,721,450 119,784,500 107,647,890


89.87
dan Laporan Keuangan Pemerintah Daerah
- Koordinasi dan Penyusunan Rancangan 70,443,850 67,294,850 46,127,050
Peraturan Daerah tentang
Pertanggungjawaban Pelaksanaan APBD
Provinsi dan Rancangan Peraturan Kepala 68.54
Daerah tentang Penjabaran
Pertanggungjawaban Pelaksanaan APBD
Kabupaten/Kota

- Penyusunan Kebijakan dan Panduan Teknis 59,467,200 112,861,200 94,784,800


Operasional Penyelenggaraan Akuntansi 83.98
Pemerintah Daerah

- Penyusunan Sistem dan Prosedur Akuntansi 96,673,800 119,818,350 96,316,308


-
dan Pelaporan Keuangan Pemerintah Daerah

- Pembinaan Akuntansi, Pelaporan dan 28,062,950 28,062,950 14,600,100


Pertanggungjawaban Pemerintah 52.03
Kabupaten/Kota

* Penunjang Urusan Kewenangan Pengelolaan


107,131,744,924 107,023,399,980 99,892,602,228 93.34
Keuangan Daerah

- Analisis Perencanaan dan Penyaluran Bantuan 88,357,682,500 92,848,027,400 92,787,081,198


99.93
Keuangan

- Pengelolaan Dana Darurat dan Mendesak 11,533,153,990 4,706,480,080 249,084,207 5.29

- Pengelolaan Dana Bagi Hasil Kabupaten/Kota 7,240,908,434 9,468,892,500 6,856,436,822.52 72.41

11 2 PROGRAM PENGELOLAAN BARANG MILIK DAERAH 634,754,880 1,357,482,460 1,127,042,584 83.02

* Pengelolaan Barang Milik Daerah 634,754,880 678,741,230 563,521,292 83.02

- Penyusunan Standar Harga 67,749,000 67,749,000 62,655,500 92.48

- Penyusunan Perencanaan Kebutuhan Barang 40,595,430 33,795,430 32,807,500


97.08
Milik Daerah

- Penyusunan Kebijakan Pengelolaan Barang 47,597,200 47,597,200 39,148,692


82.25
Milik Daerah

- Penatausahaan Barang Milik Daerah 223,479,000 222,926,350 167,943,216 75.34

- Inventarisasi Barang Milik Daerah 207,756,250 259,095,250 213,663,184 82.47


- Pengamanan Barang Milik Daerah 47,578,000 47,578,000 47,303,200 99.42

- Pengawasan dan Pengendalian Pengelolaan - - -


-
Barang Milik Daerah

- Optimalisasi Penggunaan, Pemanfaatan, - - -


Pemindahtanganan, Pemusnahan, dan -
Penghapusan Barang Milik Daerah

12 3 PROGRAM PENGELOLAAN PENDAPATAN DAERAH 1,206,185,850 1,103,991,250 978,001,371 88.59

* Kegiatan Pengelolaan pendapatan Daerah 1,206,185,850 1,103,991,250 978,001,371 88.59

- Penyuluhan dan Penyebarluasan Kebijakan 52,930,000 38,355,000 36,605,000


95.44
Pajak Daerah

- Pendataan dan Pendaftaran Objek Pajak 175,808,000 137,158,000 122,271,800


89.15
Daerah

- Pengolahan, Pemeliharaan, dan Pelaporan 60,000,000 47,095,000 34,812,304


73.92
Basis Data Pajak Daerah

- Pelayanan dan Konsultasi Pajak Daerah 339,426,000 311,108,200 302,256,723 97.15

- Penelitian dan Verifikasi Data Pelaporan Pajak 43,674,800 35,347,850 20,059,850


56.75
Daerah

- Pengendalian, Pemeriksaan dan Pengawasan 534,347,050 534,927,200 461,995,694


86.37
Pajak Daerah

1.1.3 Meningkatnya 4 Nilai Sistem 134,162,930 145,833,000 134,828,472 92.45


Akuntabilitas Akuntabilitas
Kinerja Pemerintah Kinerja 13 1 PROGRAM PENUNJANG URUSAN PEMERINTAH 134,162,930 145,833,000 134,828,472
92.45
Daerah Instansi DAERAH KABUPATEN/KOTA
Pemerintaha
Sub Kegiatan Peningkatan dan Reformasi 134,162,930 149,083,930 135,595,751
n (SAKIP) - 90.95
Birokrasi

1.2.1 Meningkatnya 5 Indeks 148,246,270 145,833,000 134,828,472 92.45


kualitas Kepatuhan
penyelenggaraan Standar 14 1 PROGRAM PENUNJANG URUSAN PEMERINTAH 148,246,270 145,833,000 134,828,472
pelayanan publik Pelayanan DAERAH KAB/KOTA 92.45
Publik
Sub Kegiatan Fasilitasi Pelayanan Publik dan 82,637,320 82,087,320 76,328,990
- 92.99
Tata Laksana

Sub Kegiatan Monitoring, Evaluasi dan 65,608,950 68,572,030 62,600,257


- 91.29
Pengendalian Kualitas Pelayanan Publik

1.2.2 Terwujudnya 6 Indeks 5,800,793,430 7,259,840,290 6,229,496,976 85.81


pelayanan publik Sistem
berbasis elektronik Pemerintaha 15 1 PROGRAM APLIKASI INFORMATIKA 3,605,533,350 4,611,183,298 3,886,856,571 84.29
n Berbasis
- Pengelolaan Nama Domain yang telah 3,190,675,050 3,413,613,150 2,809,344,165
Elektronik
ditetapkan oleh Pemerintah Pusat dan Sub
(SPBE) 82.30
Domain di lingkup Pemerintah Daerah
Kabupaten/Kota

- Pengelolaan e-Government Di lingkup 414,858,300 1,197,570,148 1,077,512,406


89.97
Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota

16 2 PROGRAM INFORMASI DAN KOMUNIKASI PUBLIK 1,400,250,530 1,908,643,708 1,688,616,150 88.47

- Pengelolaan Informasi dan Komunikasi Publik 1,400,250,530 1,908,643,708 1,688,616,150


88.47
Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota

17 3 PROGRAM PENYELENGGARAN STATISTIK 463,922,000 463,588,000


415,627,349 89.65
SEKTORAL

- Penyelenggaraan Statistik Sektoral di Lingkup 463,922,000 463,588,000


415,627,349 89.65
Daerah Kabupaten/Kota

18 4 PROGRAM PENYELENGGARAAN PERSANDIANN 331,087,550 276,425,284 238,396,906


86.24
UNTUK PENGAMANAN INFORMASI

- Penyelenggaraan Persandian untuk 289,074,050 240,101,050 210,136,650


Pengamanan Informasi Pemerintah Daerah 87.52
Kabupaten/Kota

- Penetapan Pola Hubungan Komunikasi Sandi 42,013,500 36,324,234 28,260,256


77.80
Antar Perangkat Daerah Kabupaten/Kota

1.3.1 Meningkatnya 7 Indeks 153,367,630 153,367,630 143,294,986


efektifitas Kelembagaa 93.43
n
Kelembagaan 19 1 PROGRAM PENUNJANG URUSAN PEMERINTAH 153,367,630 153,367,630 143,294,986
93.43
Pemerintah Daerah DAERAH KAB/KOTA

Pengelolaan Kelembagaan dan Analisis 153,367,630 153,367,630 143,294,986


- 93.43
Jabatan

1.3.2 Meningkatnya 8 Indeks 6,857,223,351 5,742,902,910 4,116,724,451 71.68


profesionalisme Profesionalis
sumber daya me ASN 20 PROGRAM KEPEGAWAIAN DAERAH 2,059,190,992 2,023,705,313 1,463,919,443 72.34
aparatur
Pengadaan, Pemberhentian dan Informasi
* 760,135,300 701,046,850 376,175,743 53.66
Kepegawaian ASN

Penyusunan Rencana Kebutuhan, Jenis dan


- Jumlah Jabatan untuk Pelaksanaan Pengadaan 21,537,600 21,537,600 16,129,674 74.89
ASN

- Koordinasi dan Fasilitasi Pengadaan PNS dan PPPK 486,144,050 489,308,600 192,766,125 39.40

Koordinasi Pelaksanaan Administrasi


- 53,735,650 54,030,250 48,933,100 90.57
Pemberhentian

- Pengelolaan Sistem Informasi Kepegawaian 136,149,000 73,306,800 58,979,344 80.46

- Pengelolaan Data Kepegawaian 51,898,000 52,192,600 51,777,500 99.20

Evaluasi Data, Informasi dan Sistem Informasi


- 10,671,000 10,671,000 7,590,000 71.13
Kepegawaian

* Mutasi dan Promosi ASN 663,294,478 719,601,748 525,417,628 73.02

- Pengelolaan Mutasi ASN 20,574,780 34,424,500 28,125,500 81.70

- Pengelolaan Kenaikan Pangkat ASN 282,923,698 264,941,898 216,075,479 81.56

- Pengelolaan Promosi ASN 359,796,000 420,235,350 281,216,649 66.92

* Pengembangan Kompetensi ASN 536,799,864 505,877,565 478,273,822 94.54

- Pengelolaan Pendidikan Lanjutan ASN 536,799,864 505,877,565 478,273,822 94.54

* Penilaian dan Evaluasi Kinerja Aparatur 98,961,350 97,179,150 84,052,250 86.49

Pelaksanaan Penilaian dan Evaluasi Kinerja


- 77,783,450 76,001,250 65,492,650 86.17
Aparatur
- Pembinaan Disiplin ASN 10,484,100 10,484,100 8,992,600 85.77

Pengelolaan Penyelesaian Pelanggaran Disiplin


- 10,693,800 10,693,800 9,567,000 89.46
ASN

21 PROGRAM PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA 4,798,032,359 3,719,197,597 2,652,805,008 71.33

* Pengembangan Kompetensi Teknis 132,545,131 132,545,131 86,211,876 65.04

Penyelenggaraan Pengembangan Kompetensi


Teknis Umum, Inti, dan pilihan bagi Jabatan
- Administrasi Penyelenggara Urusan Pemerintahan 132,545,131 132,545,131 86,211,876 65.04
Konkuren, Perangkat Daerah Penunjang, dan
Urusan Pemerintahan Umum

Sertifikasi, Kelembagaan, Pengembangan


* 4,665,487,228 3,586,652,466 2,566,593,132 71.56
Kompetensi Manajerial dan Fungsional

Pelaksanaan Sertifikasi Kompetensi di Lingkungan


- 148,437,500 - - #DIV/0!
Pemerintah Kabupaten/Kota

- Pelaksanaan Kerjasama Antar Lembaga 525,617,332 605,093,100 431,233,210 71.27

Penyelenggaraan Pengembangan Kompetensi bagi


Pimpinan Daerah, Jabatan Pimpinan Tinggi,
- 3,991,432,396 2,981,559,366 2,135,359,922 71.62
Jabatan Fungsional, Kepemimpinan, dan
Prajabatan

2.1.1 Meningkatnya 9 Persentase 1,039,434,254 1,039,434,254 934,553,700 89.91


kompetensi tenaga tenaga kerja
kerja yang 22 1 PROGRAM PERENCANAAN TENAGA KERJA 113,896,230 113,896,230 84,846,958 74.49
bersertifikat
kompetensi Kegiatan Penyusunan Rencana Tenaga Kerja
* 113,896,230 113,896,230 84,846,958 74.49
Makro

- Penyusunan Rencana Tenaga Kerja Makro 81,876,600 81,876,600 58,830,128 71.85

- Penyusunan Rencana Tenaga Kerja Mikro 32,019,630 32,019,630 26,016,830 81.25

23 2 PROGRAM PELATIHAN KERJA DAN 831,689,524 831,689,524 766,077,176


92.11
PRODUKTIVITAS TENAGA KERJA

Kegiatan Pelaksanaan Pelatihan berdasarkan 831,689,524 831,689,524 766,077,176


* 92.11
Unit Kompetensi
Proses Pelaksanaan Pendidikan dan Pelatihan
- Keterampilan bagi Pencari Kerja berdasarkan 489,950,524 489,950,524 475,928,684 97.14
Klaster Kompetensi

Koordinasi Lintas Lembaga dan Kerjasama


dengan sector swasta untuk Penyediaan
- 341,739,000 341,739,000 290,148,492 84.90
Instruktur serta sarana dan prasarana
Lembaga pelatihan Kerja

24 3 PROGRAM PENEMPATAN TENAGA KERJA 93,848,500 93,848,500 83,629,566 89.11

* Kegiatan Pengelolaan Informasi Pasar Kerja 93,848,500 93,848,500 83,629,566 89.11

- Job Fair/Bursa Kerja 93,848,500 93,848,500 83,629,566 89.11

214,993,100 214,993,100 211,151,888 98.21

10 Persentase 25 1 PROGRAM HUBUNGAN INDUSTRIAL 214,993,100 214,993,100 211,151,888 98.21


peningkatan
wirausaha * Kegiatan Pengesahan Peraturan Perusahaan 10,588,000 10,588,000 7,138,000
baru per dan Pendaftaran Perjanjian Kerja Bersama
tahun untuk Perusahaan yang hanya Beroperasi 67.42
dalam 1 (satu) Daerah Kabupaten/Kota 1
(satu) Daerah Kabupaten/Kota

- Penyelenggaraan Pendataan dan Informasi 10,588,000 10,588,000 7,138,000


Sarana Hubungan Industrial dan Jaminan 67.42
Sosial Tenaga Kerja serta Pengupahan

* Kegiatan Pencegahan dan Penyelesaian


Perselisihan Hubungan Industrial, Mogok Kerja
204,405,100.00 204,405,100.00 204,013,888.00 99.81
dan Penutupan Perusahaan di Daerah
Kabupaten/Kota

Pencegahan Perselisihan Hubungan Industrial,


Mogok Kerja, dan Penutupan Perusahaan yang
- 70,242,100.00 70,242,100.00 69,963,100.00 99.60
Berakibat/Berdampak pada Kepentingan di 1
(satu) Daerah Kabupaten/Kota

Penyelesaian Perselisihan Hubungan


- 34,532,500.00 34,532,500.00 34,420,288.00 99.68
Industrial, Mogok Kerja, dan Penutupan
Perusahaan yang Berakibat/Berdampak pada
Kepentingan di 1 (satu) Daerah
Kabupaten/Kota

Penyelenggaraan Verifikasi dan Rekapitulasi


Keanggotaan pada Organisasi Pengusaha,
- 4,564,200.00 4,564,200.00 4,564,200.00 100.00
Federasi dan Konfederasi Serikat
Pekerja/Serikat Buruh serta Non Afiliasi

Pelaksanaan Operasional Lembaga Kerjasama


- 95,066,300.00 95,066,300.00 95,066,300.00 100.00
Tripartit Daerah Kabupaten/Kota

2.1.2 Meningkatnya 11 Nilai 760,371,700 739,259,700 629,417,186 85.14


Investasi Investasi
tahunan 26 1 PROGRAM PENGEMBANGAN IKLIM PENANAMAN
41,892,700.00 41,892,700.00 40,740,500.00 97.25
berskala MODAL
nasional
* Kegiatan Penetapan Pemberian
(PMA/PMDN
Fasilitas/Insentif dibidang Penanaman Modal
) 6,799,700.00 6,799,700 6,391,500 94.00
yang menjadi Kewenangan Daerah
Kabupaten/Kota

Sub Kegiatan Penetapan Kebijakan Daerah


- mengenai Pemberian Fasilitas/ Insentif dan 6,799,700.00 6,799,700.00 6,391,500.00 94.00
Kemudahan Penanaman Modal

* Kegiatan Pembuatan Peta Potensi Investasi


35,093,000.00 35,093,000 34,349,000 97.88
Kabupaten/Kota

- Sub Kegiatan Penyediaan Peta Potensi dan


35,093,000.00 35,093,000.00 34,349,000 97.88
Peluang Usaha Kabupaten/Kota

27 2 PROGRAM PROMOSI PENANAMAN MODAL 241,503,500 220,391,500 212,524,180 96.43

* Kegiatan Penyelenggaraan Promosi


Penanaman Modal yang menjadi Kewenangan 241,503,500 220,391,500 212,524,180 96.43
Daerah Kabupaten/Kota

- Sub Kegiatan Penyusunan Strategi Promosi


130,187,500 130,187,500 129,867,500 99.75
Penanaman Modal

- Sub Kegiatan Pelaksanaan Kegiatan Promosi


111,316,000 90,204,000 82,656,680 91.63
Penanaman Modal Daerah Kabupaten/Kota
28 PROGRAM PENGENDALIAN PELAKSANAAN
3 476,975,500 476,975,500 376,152,506 78.86
PENANAMAN MODAL

* KegiatanPengendalian Pelaksanaan
Penanaman Modal yang menjadi Kewenangan 476,975,500 476,975,500 376,152,506 78.86
Daerah Kabupaten/Kota

- Sub Kegiatan Koordinasi dan Sinkronisasi


113,518,000 127,787,500 67,551,700 52.86
Pemantauan Pelaksanaan Penanaman Modal

- Sub Kegiatan Koordinasi dan Sinkronisasi


195,323,000 236,932,000 206,426,856 87.12
Pembinaan Pelaksanaan Penanaman Modal

- Sub Kegiatan Koordinasi dan Sinkronisasi


168,134,500 112,256,000 102,173,950 91.02
Pengawasan Pelaksanaan Penanaman Modal

2.2.1 Meningkatnya 12 Laju 10,561,312,640 10,708,203,440 3,607,883,908 34


pertumbuhan Pertumbuha
Ekonomi sektor n PDRB 29 1 PROGRAM PERENCANAAN DAN PEMBANGUNAN 5,363,083,270 5,436,383,770 1,876,547,824
35
unggulan sektor INDUSTRI
industri
pengolahan * Kegiatan Penyusunan dan Evaluasi Rencana 5,363,083,270 5,436,383,770 1,876,547,824
35
Pembangunan Industri Kabupaten/Kota

- Sub Kegiatan Koordinasi, Sinkronisasi, dan


Pelaksanaan Kebijakan Percepatan
38,100,200 38,100,200 38,096,600 100
Pengembangan, Penyebaran dan Perwilayahan
Industri

- Sub Kegiatan Koordinasi, Sinkronisasi, dan


pelaksanaan Pembangunan Sumber Daya 137,437,150 137,437,150 117,801,150 86
Industri

- Sub Kegiatan Koordinasi, Sinkronisasi, dan


Pelaksanaan Pembangunan Sarana dan 20,062,750 20,062,750 20,057,150 100
Prasarana Industri

- Sub Kegiatan Koordinasi, Sinkronisasi, dan


Pelaksanaan Pemberdayaan Industri dan 5,124,583,370 5,197,883,870 1,657,698,584 32
Peran Serta Masyarakat

- Sub Kegiatan Evaluasi terhadap Pelaksanaan


42,899,800 42,899,800 42,894,340 100
Rencana Pembangunan Industri
30 2 PROGRAM PENGELOLAAN SISTEM INFORMASI 73,646,000 73,935,800 73,637,500 100

* Kegiatan Penyediaan Informasi Industri untuk 73,646,000 73,935,800 73,637,500


Informasi Industri untuk IUI, IPUI, IUKI dan IPKI 100
Kewenangan Kabupaten/Kota

- Sub Kegiatan Diseminasi, Publikasi Data


Informasi dan Analisa Industri Kabupaten/Kota 73,646,000 73,935,800 73,637,500 100
melalui SIINas

13 Laju 4,187,471,830 5,172,572,160 4,639,429,151 89.69


Pertumbuha
n PDRB 31 1 PROGRAM PENGELOLAAN SUMBER DAYA 31,112,000 31,112,000 28,300,000
sektor EKONOMI UNTUK KEDAULATAN DAN 90.96
pertanian, KEMANDRIAN PANGAN
kehutanan
* Kegiatan Penyediaan Infrastruktur dan seluruh 31,112,000 31,112,000 28,300,000
dan
pendukung kemandirian pangan sesuai 90.96
perikanan
kewenangan daerah Kabupaten/Kota

- Sub Kegiatan Penyediaan Infrastruktur 31,112,000 31,112,000 28,300,000


90.96
Lumbung Pangan

32 2 PROGRAM PENINGKATAN DIVERSIFIKASI DAN 1,204,468,500 1,404,444,950 1,334,638,016


95.03
KETAHANAN PANGAN MASYARAKAT

* Kegiatan Penyediaan dan Penyaluran Pangan 72,399,000 72,399,000 69,526,000


Pokok atau Pangan Lainnya sesuai dengan
96.03
kebutuhan daerah Kabupaten/ Kota dalam
rangka stabilitas pasokan dan harga pangan

- Sub Kegiatan Penyediaan Informasi Harga 9,998,500 9,998,500 9,223,500


92.25
Pangan dan Neraca Bahan Makanan

- Sub Kegiatan Pemantauan Stok, Pasokan dan 13,637,500 13,637,500 13,637,500


100.00
Harga Pangan

- Sub Kegiatan Pengembangan Kelembagaan 48,763,000 48,763,000 46,665,000


Usaha Pangan Masyarakat dan Toko Tani 95.70
Indonesia

* Kegiatan Pengelolaan dan Keseimbangan 644,713,000 744,701,225 701,143,516


94.15
Cadangan Pangan Kabupaten/ Kota
- Sub Kegiatan Pengadaan Cadangan Pangan 150,000,000 150,000,000 129,818,516
86.55
Pemerintah Kabupaten/ Kota

* Kegiatan Pelaksanaan Pencapaian Target 487,356,500 587,344,725 563,968,500


Konsumsi Pangan Perkapita/ Tahun sesuai 96.02
dengan Angka Kecukupan Gizi

- Sub Kegiatan Penyusunan dan Penetapan 7,356,500 7,356,500 7,356,500


100.00
Target Konsumsi Pangan perKapita per Tahun

- Sub kegiatan Pemberdayaan Masyarakat 480,000,000 579,988,225 556,612,000


dalam Penganekaragaman Konsumsi Pangan 95.97
Berbasis Sumber Daya Lokal

33 3 PROGRAM PENANGANAN KERAWANAN PANGAN 69,993,000 69,993,000 65,578,000 93.69

* Kegiatan Penyusunan Peta Kerentanan dan 9,995,500 9,995,500 9,995,500


100.00
Ketahanan Pangan Kecamatan

- Sub Kegiatan Penyusunan, Pemutakhiranndan 9,995,500 9,995,500 9,995,500


Analisis Peta Ketahanan dan Kerentanan 100.00
Pangan

* Kegiatan Penanganan Kerawanan Pangan 59,997,500 59,997,500 55,582,500


92.64
Kewenangan Kabupaten/ Kota

- Sub Kegiatan Koordinasi dan Sinkronisasi 9,997,500 9,997,500 9,997,500


Penanganan Kerawanan Pangan 100.00
kabupaten/Kota

- Sub Kegiatan Pelaksanaan Pengadaan, 50,000,000 50,000,000 45,585,000


Pengelolaan dan Penyaluran Cadangan Pangan
91.17
pada Kerawanan Pangan yang mencakup
dalam 1 (satu)Daerah Kabupaten/ Kota

34 4 PROGRAM PENGWASAN KEAMANAN PANGAN 49,648,000 49,648,000 39,345,500 79.25

* Kegiatan Pelaksanaan Pengawasan Keamanan 49,648,000 49,648,000 39,345,500


79.25
Pangan Segar Daerah kabupaten/ Kota

- Sub Kegiatan Penyediaan Sarana dan 49,648,000 49,648,000 39,345,500 79.25


Prasarana Pengujian Mutu dan Keamanan
Pangan Segar Asal Tumbuhan Daerah
Kabupaten/ Kota

35 PROGRAM PENYEDIAAN DAN PENGEMBANGAN 1,308,930,000 2,095,178,880 1,719,981,600


82.09
5 DARANA PERTANIAN

* Kegiatan Pengawasan Penggunaan Sarana 292,820,000 1,086,818,880 891,415,600


82.02
Pertanian

- Sub Kegiatan Pendampingan Penggunaan 292,820,000 1,086,818,880 891,415,600


82.02
Sarana Pendukung Pertanian

* Kegiatan Peningkatan Mutu dan Peredaran 34,560,000 34,560,000 24,801,500


Benih/ Bibit Ternak dan Tanaman Pakan
71.76
Ternak serta Pakan dalam Daerah Kabupaten/
Kota

- Sub Kegiatan Pengawasan Peredaran Bahan 34,560,000 34,560,000 24,801,500


Pakan/ Pakan, Benih/ Bibit Hijauan Pakan 71.76
Ternak

* Kegiatan Pengendalian dan Pengawasan 900,000,000 900,000,000 743,764,500


Penyediaan dan Peredaran Benih/ Bibit
82.64
Ternak, dan Hijauan Pakan Ternak dalam
Daerah Kabupaten/ Kota

- Sub Kegiatan Penjaminan Peredaran HPT, 900,000,000 900,000,000 743,764,500


82.64
Bahan Pakan/ Pakan

* Kegiatan Penyediaan Benih/ Bibit Ternak dan 81,550,000 73,800,000 55,000,000


Hijauan Pakan Ternak yang Sumbernya dalam 74.53
1 (satu) Daerah Kabupaten/ Kota lainnya

- Sub Kegiatan Pengadaan Benih/ Bibit Ternak 81,550,000 73,800,000 55,000,000


yang Sumbernya dari Daerah Kabupaten/ Kota 74.53
lainnya

36 PROGRAM PENYEDIAN DAN PENGEMBANGAN


6 964,115,800 964,115,800 939,750,950 97.47
PRASARANA PERTANIAN

* Kegiatan Pengembangan Prasarana Pertanian 29,998,300 29,998,300 7,182,500 23.94

- Sub Kegiatan Pengelolaan Lahan Pertanian 29,998,300 7,182,500


23.94
Pangan Berkelanjutan/ LP2B, Kawasan 29,998,300
Pertanian Pangan Berkelanjutan/ KP2B dan
Lahan Cadangan Pertanian Pangan
Berkelanjutan (LCP2B)

* Kegiatan Pembangunan Prasarana Pertanian 934,117,500 934,117,500 932,568,450 99.83

- Sub Kegiatan Pembangunan, Rehabilitasi dan 203,430,000 203,430,000 203,430,000


100.00
Pemeliharaan Jaringan Irigasi Usaha Tani

- Sub Kegiatan Pembangunan, Rehabilitasi dan 130,687,500 130,687,500 130,687,500


100.00
Pemeliharaan Jalan Usaha Tani

- Sub Kegiatan Pembangunan, Rehabilitasi dan 600,000,000 600,000,000 598,450,950


Pemeliharaan Balai Penyuluh di Kecamatan 99.74
serta Sarana Pendukungnya

37 PROGRAM PENGENDALIAN KESEHATAN HEWAN 354,886,730 353,761,730 309,741,085


7 87.56
DAN KESEHATAN MASYARAKAT VETERINER

* Kegiatan Penjaminan Kesehatan Hewan, 315,460,530 315,460,530 276,028,500


Penutupan dan Pembukaan Daerah Wabah
87.50
Penyakit Hewan Menular Dalam daerah
kabupaten/ Kota

- Sub Kegiatan Pengendalian dan 315,460,530 315,460,530 276,028,500


87.50
Penanggulangan Penyakit Hewan dan Zoonosis

* Kegiatan Penerapan dan Pengawasan 39,426,200 38,301,200 33,712,585


Persyaratan Teknis Kesehatan Masyarakat 88.02
Veteriner

- Sub Kegiatan Pendampingan Unit Usaha 39,426,200 38,301,200 33,712,585


88.02
Hewan dan Produk Hewan

38 PROGRAM PENGENDALIAN DAN 81,978,400 81,978,400 81,956,000


8 99.97
PENANGGULANGAN BENCANA PERTANIAN

* Kegiatan Pengendalian dan Penanggulangan 81,978,400 81,978,400 81,956,000


99.97
Bencana Pertanian Kabupaten/Kota

- Sub Kegiatan Pengendalian Organisme 81,978,400 81,978,400 81,956,000


Pengganggu Tumbuhan (OPT) Tanaman 99.97
Pangan, Hortikultura dan Perkebunan

39 9 PROGRAM PERIZINAN USAHA PERTANIAN 33,141,300 33,141,300 33,118,500 99.93


* Kegiatan Penerbitan izin Usaha Pertanian yang 33,141,300 33,141,300 33,118,500
Kegiatan Usahanya dalam Daerah Kabupaten/ 99.93
Kota

- Sub Kegiatan Pembinaan dan Pengawasan 33,141,300 33,141,300 33,118,500


99.93
Penerapan Izin Usaha Pertanian

40 10 PROGRAM PENYULUHAN PERTANIAN 89,198,100 89,198,100 87,019,500 97.56

* Kegiatan Pelaksanaan Penyuluhan Pertanian 89,198,100 89,198,100 87,019,500 97.56

- Sub Kegiatan Peningkatan Kapasitas 21,300,000 21,300,000 21,300,000


Kelembagaan Penyuluhan Pertanian di 100.00
Kecamatan dan Desa

- Sub Kegiatan Penyedian dan Pemanfaatan 28,751,000 28,751,000 28,511,000


99.17
Sarana dan Prasarana Penyuluhan Pertanian

- Sub Kegiatan Pembentukan Badan Usaha Milik 9,998,600 9,998,600 8,075,000


80.76
Petani

- Sub Kegiatan Pembentukan dan 29,148,500 29,148,500 29,133,500


Penyelenggaraan Sekolah lapang Kelompok 99.95
Tani Tingkat kabupaten/ Kota

14 Laju 10,065,713,908 11,653,961,643 10,128,396,311 86.91


pertumbuha
n PRDB 41 1 PROGRAM PENGEMBANGAN KEBUDAYAAN 9,992,254,908.00 10,996,001,643.00 9,507,806,311.00 86.47
sektor
penyediaan * Kegiatan Pengelolaan Kebudayaan Yang 1,529,998,775.00 1,529,998,775.00 1,361,737,593.00
89.00
akomodasi Masyarakat Pelakunya Dalam Kabupaten/Kota
makanan
- Sub Kegiatan Pelindungan, Pengembangan, 1,529,998,775.00 1,529,998,775.00 1,361,737,593.00
dan 89.00
Pemanfaatan, Objek Pemajuan Kebudayaan
minuman
* Kegiatan Pelestarian Kesenian Tradisional Yang 699,999,500.00 718,629,500.00 561,346,540.00
Masyarakat Pelakunya Dalam Daerah 78.11
Kabupaten/Kota

- Sub Kegiatan Pembinaan Sumber Daya 699,999,500.00 718,629,500.00 561,346,540.00


78.11
Manusia, Lembaga, Dan Pranata Tradisional

* Kegiatan Pembinaan Lembaga Adat Yang 73,459,000.00 657,960,000.00 620,590,000.00


94.32
Penganutnya Dalam Daerah Kabupaten / Kota
- Pembinaan Sumber Daya Manusia, Lembaga, 73,459,000.00 657,960,000.00 620,590,000.00
94.32
Dan Pranata Adat

42 2 PROGRAM PENGEMBANGAN KESENIAN 273,825,000.00 273,387,500.00 232,521,608.00


85.05
TRADISIONAL

* Kegiatan Pembinaan Kesenian Yang 273,825,000.00 273,387,500.00 232,521,608.00


Masyarakat Pelakunya Dalam Daerah 85.05
Kabupaten/Kota

- Sub Kegiatan Peningkatan Pendidikan Dan 273,825,000.00 273,387,500.00 232,521,608.00


Pelatihan Sumber Daya Manusia Kesenian 85.05
Tradisional

43 3 PROGRAM PEMBINAAN SEJARAH 407,555,500.00 392,622,250.00 192,190,000.00 48.95

* Kegiatan Pembinaan Sejarah Lokal Dalam 1 407,555,500.00 392,622,250.00 192,190,000.00


48.95
(Satu) Daerah Kabupaten/Kota

- Sub Kegiatan Pemberdayaan Sumber Daya 248,864,250.00 234,008,250.00 100,795,000.00


Manusia Dan Lembaga Sejarah Lokal 43.07
Kabupaten /Kota

- Sub Kegiatan Peningkatan Akses Masyarakat 158,691,250.00 158,614,000.00 91,395,000.00


57.62
Terhadap Data Dan Informasi Sejarah

44 4 PROGRAM PELESTARIAN DAN PENGELOLAAN 561,109,700.00 461,220,700.00 234,324,382.00


50.81
CAGAR BUDAYA

* Kegiatan Penetapan Cagar Budaya Peringkat 411,615,200.00 376,037,200.00 183,724,382.00


48.86
Kabupaten / Kota

- Sub Kegiatan Pendaftaran Objek Diduga Cagar 171,500,200.00 170,971,200.00 74,785,200.00


43.74
Budaya

- Sub Kegiatan Penetapan Cagar Budaya 240,115,000.00 205,066,000.00 108,939,182.00 53.12

* Kegiatan Pengelolaan Cagar Budaya Peringkat 149,494,500.00 85,183,500.00 50,600,000.00


59.40
Kabupaten/Kota

- Sub Kegiatan Pengembangan Cagar Budaya 149,494,500.00 85,183,500.00 50,600,000.00 59.40

45 5 PROGRAM PENGELOLAAN PERMUSIUMAN 265,969,127.00 217,708,127.00 154,610,000.00 71.02


* Kegiatan Pengelolaan Museum Kabupaten / 265,969,127.00 217,708,127.00 154,610,000.00
71.02
Kota

- Sub Kegiatan Perlindungan, Pengembangan, 173,912,000.00 151,212,000.00 124,885,000.00


82.59
Dan Pemanfaatan Koleksi Secara Terpadu

- Sub Kegiatan Penyediaan Dan Pemeliharaan 92,057,127.00 66,496,127.00 29,725,000.00


44.70
Sarana Dan Prasarana Museum

46 6 PROGRAM PENINGKATAN DAYA TARIK DESTINASI 4,128,076,306.00 5,521,048,541.00 5,088,422,578.00


92.16
WISATA

* Kegiatan Pengelolaan Daya Tarik Wisata 149,993,400.00 149,972,600.00 131,619,250.00


87.76
Kabupaten/Kota

- Sub Kegiatan Pengembangan Daya Tarik 100,000,000.00 100,000,000.00 99,579,000.00


99.58
Wisata Kabupaten/Kota

- Sub Kegiatan Monitoring Dan Evaluasi 49,993,400.00 49,972,600.00 32,040,250.00


Pengelolaan Daya Tarik Wisata 64.12
Kabupaten/Kota

* Kegiatan Pengelolaan Kawasan Strategis 2,253,313,050.00 3,549,032,550.00 3,303,213,500.00


93.07
Pariwisata Kabupaten/Kota

- Sub Kegiatan Pengembangan Kawasan 1,894,123,500.00 2,692,123,500.00 2,481,820,300.00


92.19
Strategis Pariwisata Kabupaten/Kota

- Sub Kegiatan Pengadaaan/ 200,000,000.00 699,700,000.00 698,305,000.00


Pemeliharaan/Rehabilitasi Sarana Dan
99.80
Prasarana Dalam Pengelolaan Kawasan Wisata
Strategis Pariwisata Kabupaten/ Kota

- Sub Kegiatan Monitoring Dan Evaluasi 50,000,000.00 48,019,500.00 20,455,400.00


Pengelolaan Kawasan Strategis Pariwisata 42.60
Kabupaten/Kota

- Sub Kegiatan Pemberdayaan Masyarakat 109,189,550.00 109,189,550.00 102,632,800.00


Dalam Pengelolaan Kawasan Strategis 94.00
Pariwisata Kabupaten/Kota

* Kegiatan Pengelolaan Destinasi Pariwisata 1,549,772,306.00 1,647,117,541.00 1,528,200,078.00


92.78
Kabupaten/Kota
- Sub Kegiatan Pengembangan Destinasi 200,022,500.00 199,339,000.00 198,230,400.00
99.44
Pariwisata Kabupaten/Kota

- Sub Kegiatan 850,023,056.00 945,741,491.00 901,568,850.00


Pengadaan/Pemeliharaan/Rehabilitasi Sarana
95.33
Dan Prasarana Dalam Pengelolaan Destinasi
Pariwisata Kabupaten/Kota

- Sub Kegiatan Monitoring Dan Evaluasi 49,992,500.00 52,318,900.00 43,856,550.00


Pengelolaan Destinasi Pariwisata 83.83
Kabupaten/Kota

- Sub Kegiatan Pemberdayaan Masyarakat 449,734,250.00 449,718,150.00 384,544,278.00


Dalam Pengelolaan Destinasi Pariwisata 85.51
Kabupaten/Kota

* Kegiatan Penetapan Tanda Daftar Usaha 174,997,550.00 174,925,850.00 125,389,750.00


71.68
Pariwisata Daerah Kabupaten/Kota

- Sub Kegiatan Penyediaan Layanan 74,997,800.00 74,953,600.00 54,490,250.00


72.70
Pendaftaran Usaha Pariwisata Kabupaten/Kota

- Sub Kegiatan Pembinaan Dan Pengawasan 99,999,750.00 99,972,250.00 70,899,500.00


70.92
Usaha Pariwisata

47 7 PROGRAM PEMASARAN PARIWISATA 1,779,108,000.00 1,576,258,000.00 1,415,186,316.00 89.78

* Kegiatan Pemasaran Pariwisata Dalam Dan 1,779,108,000.00 1,576,258,000.00 1,415,186,316.00


Luar Negeri Daya Tarik, Destinasi Dan Kawasan 89.78
Strategis Pariwisata Kabupaten/Kota

- Sub Kegiatan Penguatan Promosi Melalui 1,029,530,000.00 1,011,803,000.00 931,805,000.00


Media Cetak, Elektronik, Dan Media Lainnya 92.09
Baik Dalam Dan Luar Negeri

- Sub Kegiatan Fasilitasi Kegiatan Pemasaran 549,578,000.00 425,740,000.00 370,586,316.00


Pariwisata Baik Dalam Dan Luar Negeri 87.05
Pariwisata Kabupaten/Kota

- Sub Kegiatan Peningkatan Kerja Sama Dan 200,000,000.00 138,715,000.00 112,795,000.00


81.31
Kemitraan Pariwisata Dalam Dan Luar Negeri

48 8 PROGRAM PENGEMBANGAN SUMBER DAYA


1,046,612,500.00 1,023,757,750.00 828,813,834.00 80.96
PARIWISATA DAN EKONOMI KREATIF
* Kegiatan Pelaksanaan Peningkatan Kapasitas 911,952,250.00 889,097,500.00 719,221,834.00
Sumber Daya Manusia Pariwisata Dan 80.89
Ekonomi Kreatif Tingkat Dasar

- Peningkatan Peran Serta Masyarakat Dalam 624,402,500.00 624,402,500.00 491,185,600.00


78.66
Pengembangan Kemitraan Pariwisata

- Pelatihan Dasar SDM Kepariwisataan Bagi 40,554,000.00 40,554,000.00 35,748,000.00


Masyarakat, Guru Dan Pelajar (Mahasiswa 88.15
Dan/Atau Siswa)

- Sub Kegiatan Sertifikasi Kompetensi Bagi 117,294,750.00 97,740,000.00 87,965,421.00


90.00
Tenaga Kerja Bidang Pariwisata

- Sub Kegiatan Fasilitasi Pengembangan 100,000,000.00 100,000,000.00 87,011,813.00


87.01
Kompetensi Sumber Daya Manusia Ekonomi

- Sub Kegiatan Monitoring Dan Evaluasi 29,701,000.00 26,401,000.00 17,311,000.00


Pengembangan Sumber Daya Pariwisata Dan 65.57
Ekonomi Kreatif

* Kegiatan Pengembangan Kapasitas Pelaku 134,660,250.00 134,660,250.00 109,592,000.00


81.38
Ekonomi Kreatif

- Sub Kegiatan Pelatihan, Bimbingan Teknis Dan 134,660,250.00 134,660,250.00 109,592,000.00


81.38
Pendampingan Ekonomi Kreatif

2.2.2 Meningkatnya daya 15 Indeks Daya - 2,782,817,194 2,611,979,720 93.86


saing daerah Saing Daerah
49 1 PROGRAM PENINGKATAN SARANA DISTRIBUSI - 2,328,899,910 2,260,174,975
97.05
PERDAGANGAN

* Kegiatan Pembangunan dan Pengelolaan - 2,328,899,910 2,260,174,975


97.05
Sarana Distribusi Perdagangan

- Sub Kegiatan Penyediaan Sarana Distribusi


348,363,450 337,750,000 96.95
Perdagangan

- Sub Kegiatan Fasilitasi Pengelolaan Sarana


1,980,536,460 1,922,424,975 97.07
Distribusi Perdagangan

50 2 PROGRAM STABILISASI HARGA BARANG


- 156,025,600 112,340,000 76.47
KEBUTUHAN POKOK DAN BARANG PENTING
* Kegiatan Menjamin Ketersediaan Barang
Kebutuhan Pokok dan Barang Penting - 105,285,600 79,995,000 75.98
Kabupaten/ Kota di Tingkat Daerah

- Pengendalian Ketersediaan Barang Kebutuhan


Pokok dan Barang Penting di Tingkat Agen dan 105,285,600 79,995,000 75.98
Pasar Rakyat

* Kegiatan Pengendalian Harga, dan Stok Barang


Kebutuhan Pokok dan Barang Penting di - 33,740,000 25,800,000 76.47
Tingkat Pasar Kabupaten/Kota

- Sub Kegiatan Pemantauan Harga dan Stok


Barang Kebutuhan Pokok dan Barang Penting
33,740,000 25,800,000 76.47
pada Pasar Rakyat yang Terintegrasi dalam
Sistem Informasi Perdagangan

* Kegiatan Pengawasan pupuk dan pestisida


- 17,000,000 6,545,000 38.50
bersubsidi di tingkat kabupaten/kota

- Sub Kegiatan Pemeriksaan kelengkapan


5,000,000 3,245,000 64.90
legalitas dokumen perizinan

- Sub Kegiatan Pengawasan pengadaan pupuk


6,000,000 - -
dan pestisida bersubsidi

- Sub Kegiatan Pengawasan penyaluran pupuk


6,000,000 3,300,000 55.00
dan pestisida bersubsidi

51 3 PROGRAM PENGEMBANGAN EKSPOR - 20,000,000 11,788,400 58.94

* Kegiatan Penyelenggaraan Promosi Dagang


melalui Pameran Dagang dan Misi Dagang bagi
- 20,000,000 11,788,400 58.94
Produk Ekspor Unggulan yang terdapat pada 1
(satu) Daerah Kabupaten/Kota

- Sub Kegiatan Pembinaan Pelaku Usaha Ekspor 20,000,000 11,788,400 58.94

52 PROGRAM STANDARDISASI DAN PERLINDUNGAN


4 - 277,891,684 227,676,345 81.93
KONSUMEN

* Kegiatan Pelaksanaan Metrologi Legal, Berupa


- 277,891,684 227,676,345 81.93
Tera, Tera Ulang, dan Pengawasan
- Sub Kegiatan Pelaksanaan Metrologi Legal,
252,891,734 208,574,695 82.48
Berupa Tera, Tera Ulang

- Sub Kegiatan Pengawasan/Penyuluhan


24,999,950 19,101,650 76.41
Metrologi Legal

3.1.1 Meningkatnya 16 Angka 53,043,505,360 60,803,603,666 55,552,640,189 91.36


akses dan kualitas Harapan
pelayanan Lama 53 1 PROGRAM PENGELOLAAN PENDIDIKAN
52,643,783,080 60,672,759,786 55,444,146,803 91.38
pendidikan Sekolah

17 Rata - Rata
Lama * Pengelolaan Pendidikan SD 29,995,838,750 30,629,319,790 28,628,200,530 93.47
Sekolah

- Penambahan Ruang guru/Kepsek/TU 810,220,000 810,220,000 809,312,000 99.89

Pembangunan Sarana, Prasarana dan Utilitas


- 3,088,000,000 3,159,500,000 3,155,644,000 99.88
Sekolah

- Rehabilitasi Sedang/Berat Ruang Kelas 3,772,000,000 3,772,000,000 3,650,137,989 96.77

Rehabilitasi Sedang/Berat Ruang UKS 176,250,000 176,250,000 175,690,000 99.68

Rehabilitasi Sedang/Berat Perpustakaan


- 428,000,000 428,000,000 427,650,000 99.92
Sekolah

Rehabilitasi Sedang/Berat Sarana, Prasarana


- 518,750,000 518,750,000 458,505,000 88.39
dan Utilitas Sekolah

- Pengadaan Mebel Sekolah 424,455,000 465,623,000 458,012,000 98.37

- Pengadaan Perlengkapan Sekolah 109,992,000 109,992,000 109,992,000 100.00

- Pengadaan Perlengkapan Siswa 150,000,000 150,000,000 150,000,000 100.00

Penyediaan Biaya Personil Peserta Didik


- 13,213,370,000 13,213,370,000 12,221,081,391 92.49
Sekolah Dasar

Pengadaan Alat Praktik & Peraga Siswa 3,974,556,000 3,974,556,000 3,953,436,000 99.47

Penyelenggaraan Proses Belajar dan Ujian bagi


127,596,340 124,829,380 122,647,000 98.25
Peserta Didik
Penyiapan dan Tindak Lanjut Evaluasi Satuan
- 9,931,530 9,931,530 9,742,650 98.10
Pendidikan Dasar

- Pembinaan Minat, Bakat dan Kreativitas Siswa 317,203,000 209,409,000 209,368,200 99.98

Penyediaan Pendidik dan Tenaga


- Kependidikan bagi Satuan Pendidikan Sekolah 2,750,150,000 3,381,524,000 2,613,866,300 77.30
Dasar

Pengembangan Karir Pendidik dan Tenaga


- Kependidikan pada Satuan Pendidikan Sekolah 96,270,600 96,270,600 81,308,000 84.46
Dasar

Pembinaan Kelembagaan dan Manajemen


- 14,094,800 14,094,800 12,459,500 88.40
Sekolah

- Pengelolaan Dana BOS SD 14,999,480 14,999,480 9,348,500 62.33

* Pengelolaan Pendidikan SMP 15,497,314,000 18,317,589,000 15,875,642,398 86.67

- Pembangunan Ruang Guru/Kepala Sekolah/TU 340,000,000 340,000,000 339,750,000 99.93

- Pembangunan Ruang Unit Kesehatan Sekolah 402,000,000 402,000,000 401,744,000 99.94

- Pembangunan Laboratorium 223,794,000 557,244,000 2,000,000 0.36

Pembangunan Rumah Dinas Kepala


- 280,000,000 280,000,000 279,600,000 99.86
Sekolah/Guru/Penjaga Sekolah

Pembagunan kantin sekolah 149,250,000 149,250,000 149,000,000 99.83

Pembangunan Sarana, Prasarana dan Utilitas


- 2,069,500,000 4,741,550,000 4,732,707,829 99.81
Sekolah

Rehabilitasi Sedang/Berat Gedungs Sekolah 173,390,000 173,390,000 0 0.00

- Rehabilitasi Sedang/Berat Ruang Kelas Sekolah 1,186,414,000 1,186,414,000 976,071,251 82.27

- Rehab sedang/berat Perpustakaan Sekolah 150,000,000 150,000,000 149,900,000 99.93

- Rehabilitasi Sedang/Berat Laboratorium 241,293,000 241,293,000 203,378,934 84.29


Rehabilitasi Sedang/Berat Sarana, Prasarana
- 373,820,000 252,250,000 249,534,984 98.92
dan Utilitas Sekolah

- Pengadaan Mebel Sekolah 434,540,000 434,540,000 382,795,155 88.09

- Pengadaan Perlengkapan Siswa 134,390,000 134,390,000 134,390,000 100.00

Penyediaan Biaya Personil Peserta Didik


- 6,500,000,000 6,500,000,000 5,664,396,544.00 87.14
Sekolah Menengah Pertama

- Pengadaan Alat Praktik dan Peraga Siswa 1,025,130,000 691,680,000 675,196,000 97.62

Penyelenggaraan Proses Belajar dan Ujian bagi


- 44,150,000 44,150,000 35,270,000 79.89
Peserta Didik

Penyiapan dan Tindak Lanjut Evaluasi Satuan


- 6,334,000 6,334,000 2,375,000 37.50
Pendidikan Sekolah Menengah Pertama

- Pembinaan Minat, Bakat dan Kreativitas Siswa 300,000,000 198,789,000 198,753,000 99.98

Penyediaan Pendidik dan Tenaga


- 1,356,387,500 1,727,393,500 1,236,973,200 71.61
Kependidikan bagi Satuan Pendidikan SMP

Pengembangan Karir Pendidik dan Tenaga


- 79,941,000 79,941,000 49,158,000 61.49
Kependidikan pada Satuan PendidikanSMP

Pembinaan Kelembagaan dan Manajemen


- 6,339,500 6,339,500 5,375,000 84.79
Sekolah

- Pengelolaan Dana BOS SMP 9,861,000 9,861,000 4,433,500 44.96

Peningkatan Kapasitas Pengelolaan Dana BOS


- 10,780,000 10,780,000 2,840,000 26.35
SMP

* Pengelolaan PAUD 6,501,195,230 9,446,389,063 8,782,735,776 92.97

- Pembangunan Gedung/Ruang Kelas/Ruang


411,875,000 461,875,000 461,125,450 99.84
Guru PAUD

- Pembangunan Sarana, Prasarana dan Utilitas


1,712,709,000 1,712,709,000 1,710,624,768 99.88
PAUD
- Rehabilitasi Sedang/Berat Gedung/Ruang
150,000,000 150,000,000 149,950,000 99.97
Kelas/Ruang Guru PAUD

- Pembangunan Sarana, Prasarana dan Utilitas


50,000,000 50,000,000 48,583,659 97.17
Sekolah

- Pengadaan Mebel PAUD 55,438,000 55,438,000 55,360,140 99.86

- Pengadaan Alat Praktik dan Peraga Siswa


904,700,000 904,700,000 903,695,059 99.89
PAUD

- Penyelenggaraan Proses Belajar PAUD 59,993,080 59,993,080 59,972,500 0.00

- Penyiapan dan Tindak Lanjut Evaluasi Satuan


4,236,400 4,236,400 4,236,400 100.00
PAUD

- Penyediaan Pendidik dan Tenaga


2,371,346,650 3,504,314,150 2,983,003,900 85.12
Kependidikan bagi Satuan PAUD

Pengelolaan Pendidikan Non Formal /


* 649,435,100 2,279,461,933 2,157,568,100 94.65
Kesetaraan

- Pengadaan Mebel Pendidikan Non Formal 49,912,000 85,873,750 85,657,800 99.75

- Pengadaan Alat Rumah Tangga PNF 17,510,000 113,747,750 113,358,000 99.66

- Penyelenggaraan Proses Belajar Non Formal 64,040,000 64,040,000 49,600,000 77.45

Penyiapan dan Tindak Lanjut Evaluasi Satuan


- 6,785,100 6,785,100 3,685,100 54.31
PNF

Penyediaan Pendidik dan Tenaga


- Kependidikan bagi Satuan Pendidikan 158,400,000 1,497,324,000 1,432,621,200 95.68
Nonformal/Kesetaraan

Pengembangan Karir Pendidik dan Tenaga


- Kependidikan pada Satuan Pendidikan 34,999,000 34,999,000 0 0.00
NonFormal

Pembinaan Kelembagaan dan Manajemen


- 29,546,000 29,546,000 29,546,000 100.00
Sekolah Nonformal/Kesetaraan
Pengelolaan Data BOP Sekolah
- 284,330,000 443,233,333 443,100,000 99.97
Nonformal/Kesetaraan

Peningkatan Kapasitas Pengelolaan Dana BOP


- 3,913,000 3,913,000 1,597,500 40.83
Sekolah Non Formal

54 2 PROGRAM PENGEMBANGAN KURIKULUM 24,282,880 24,282,880 18,232,000 75.08

* Penetapan Kurikulum Muatan Lokal PAUD dan


24,282,880 24,282,880 18,232,000 75.08
PNF

- Penyusunan Kompetensi Dasar Mulok PAUD &


12,141,440 12,141,440 9,116,000 75.08
PNF

- Penyusunan Silabus Mulok PAUD & PNF 12,141,440 12,141,440 9,116,000 75.08

55 3 PROGRAM PENDIDIK DAN TENAGA


375,439,400 106,561,000 90,261,386 84.70
KEPENDIDIKAN

Pemerataan Kuantitas dan Kualitas Pendidik


dan Tenaga Kependidikan bagi Satuan
* 375,439,400.00 106,561,000.00 90,261,386.00 84.70
Pendidikan Dasar, PAUD, dan Pendidikan
Nonformal/Kesetaraan

- Perhitungan dan Pemetaan Pendidik dan


Tenaga Kependidikan Satuan Pendidikan
24,997,000 24,997,000 23,570,000 94.29
Dasar, PAUD, dan Pendidikan
Nonformal/Kesetaraan

- Penataan Pendistribusian Pendidik dan Tenaga


Kependidikan bagi Satuan Pendidikan Dasar, 350,442,400 81,564,000 66,691,386 81.77
PAUD, dan Pendidikan Nonformal/Kesetaraan

3.1.2 Meningkatnya 18 Kabupaten 28,491,509,031 39,553,910,721 34,680,717,899 87.68


akses dan kualitas Sehat
kesehatan 56 1 PROGRAM PEMENUHAN UPAYA KESEHATAN 24,418,260,721 33,928,839,771 30,012,371,504
masyarakat . PERORANGAN DAN UPAYA KESEHATAN 88.46
MASYARAKAT

Penyediaan Fasilitas Pelayanan Kesehatan 5,182,485,111 6,072,273,731 5,580,782,825


* untuk UKM dan UKP Kewenangan Daerah 91.91
Kabupaten/Kota

- Pembangunan Rumah Dinas Tenaga Kesehatan 405,000,000 405,000,000 401,140,000 99.05


- Rehabilitas dan Pemeliharaan Fasilitas 287,272,000 507,132,000 399,841,000
78.84
Kesehatan Lainnya

- Pengadaan Prasarana dan Pendukung Fasilitas 1,286,352,000 1,956,365,500 1,698,303,000


86.81
Pelayanan Kesehatan

- Pengadaan Obat Vaksin 1,423,796,000 1,000,000,000 951,265,922 95.13

- Pengadaan Bahan Habis Pakai 1,652,108,631 2,075,904,631 2,019,381,403 97.28

- Pemeliharaan rutin dan Berkala Alat 50,894,480 50,809,600 46,269,500


Kesehatan/Alat Penunjang Medik Fasilitas 91.06
Pelayanan Kesehatan

- Distribusi Alat Kesehatan, Obat Vaksin, Bahan 77,062,000 77,062,000 64,582,000


Medis habis pakai (BMHP), makanan dan
83.81
minuman puskesmas serta fasilitas kesehatan
lainnya

Penyediaan Layanan Kesehatan untuk UKM 18,946,797,520 27,567,587,950 24,334,048,679


* dan UKP Rujukan Tingkat Daerah 88.27
Kbupaten/Kota

- Pengelolaan Pelayanan Kesehatan Ibu Hamil 277,683,050 277,656,010 213,316,826 76.83

- Pengelolaan Pelayanan Kesehatan Ibu Bersalin 83,528,800 83,528,800 66,129,814 79.17

- Pegelolaan Pelayanan Kesehatan Bayi Baru 81,211,700 81,211,700 53,146,300


65.44
Lahir

- Pengelolaan Pelayanan Kesehatan pada Usia 63,382,700 63,292,550 46,643,192


Pendidikan Dasar 73.69

- Pengelolaan Pelayanan Kesehatan pada Usia 70,745,650 70,745,650 48,552,436


68.63
Pendidikan Dasar

- Pengelolaan Pelayanan Kesehatan pada Usia 611,213,780 611,213,780 501,790,032


82.10
Produktif

- Pengelolaan Pelayanan Kesehatan pada Usia 583,344,750 583,344,750 547,016,150


93.77
Lanjut
- Pengelolaan Pelayanan Kesehatan Penderita 76,901,970 76,901,970 68,118,650
88.58
Hipertensi

- Pengelolaan Pelayanan Kesehatan Penderita 72,138,980 72,138,980 72,138,980


100.00
Diabetes Melitus

- Pengelolaan Pelayanan Kesehatan Orang 72,024,900 72,024,900 72,024,900


100.00
dengan Gangguan Jiwa Berat

- Pengelolaan Pelayanan Kesehatan Orang 429,850,000 429,850,000 425,200,000


98.92
Terduga Tuberkulosis

- Pengelolaan Pelayanan Kesehatan Orang 54,749,650 54,749,650 51,625,856


94.29
dengan Risiko Terinfeksi HIV

- Pengelolaan Pelayanan Kesehatan bagi 196,130,800 196,130,800 97,524,480


Penduduk pada Kondisi Kejadian Luar Biasa 49.72
(KLB)

- Pengelolaan Pelayanan Kesehatan bagi 882,275,000 - -


Penduduk Terdampak Krisis Kesehatan Akibat #DIV/0!
Bencana dan/atau Berpotensi Bencana

- Pengelolaan Pelayanan Kesehatan Gizi 275,147,300 488,370,240 288,422,500


59.06
Masyarakat

- Pengelolaan Pelayanan Kesehatan Kerja dan 128,456,700 124,496,700 112,126,247


90.06
Olahraga

- Pengelolaan Pelayanan Kesehatan Lingkungan 134,761,670 108,881,670 92,586,604 85.03

- Pengelolaan Surveilans Kesehatan 175,220,280 257,860,280 109,832,410 42.59

- Pelayanan Kesehatan Penyakit Menular dan 203,023,350 259,508,400 197,237,000


76.00
Tidak Menular

- Pengelolaan Jaminan Kesehatan Masyarakat 13,507,859,000 20,851,244,800 20,028,698,766 96.06

- Penyelenggaraan Kabupaten/Kota Sehat 244,180,650 222,058,200 203,790,031 91.77

- Penyediaan Telemedicine di Fasilitas 124,037,400 1,074,741,970 718,546,105


66.86
Pelayanan Kesehatan
- Pelaksanaan Akreditasi Fasilitas Kesehatan di 348,929,440 124,037,400 70,581,400
56.90
Kabupaten/Kota

- Penyediaan dan Pengelolaan Sistem 250,000,000 1,383,598,750 249,000,000


18.00
Penanganan Gawat Darurat Terpadu (SPGDT)

Penyelenggaraan Sistem Informasi Kesehatan 288,978,090 288,978,090 97,540,000


* 33.75
secara Terintegrasi

- Pengelolaan Sistem Informasi Kesehatan 139,000,000 139,000,000 -


-

- Pengadaan Alat/Perangkat Sistem Informasi 149,978,090 149,978,090 97,540,000


65.04
Kesehatan dan Jaringan Internet

57 2 PROGRAM PENINGKATAN KAPASITAS SUMBER


714,537,880 2,255,095,640 1,888,895,516 83.76
. DAYA MANUSIA KESEHATAN

Perencanaan Kebutuhan dan Pendayagunaan 366,047,940 1,847,377,100 1,607,164,865


* Sumberdaya Manusia Kesehatan untuk UKP 87.00
dan UKM di Wilayah Kabupaten/Kota

Perencanaan dan Distribusi serta Pemerataan 17,558,000 17,558,000 15,114,900


- Sumber Daya Manusia Kesehatan Kesehatan 86.09
sesuai Standar

Pemenuhan Kebutuhan Sumber Daya Manusia 1,705,432,500 1,791,453,500 1,572,724,365


- 87.79
Kesehatan sesuai dengan standar

- Pembinaan dan Pengawasan Sumber Daya 104,554,400 38,365,600 19,325,600


50.37
Manusia Kesehatan

Pengembangan Mutu dan Peningkatan 348,489,940 407,718,540 281,730,651


* Kompetensi Teknis Sumber Daya Manusia 69.10
Kesehatan Tingkat Daerah Kabupaten/Kota

Pengembangan Mutu dan Peningkatan 348,489,940 407,718,540 281,730,651


- Kompetensi Teknis Sumber Daya Manusia 69.10
Kesehatan Tingkat Daerah Kabupaten/Kota

58 PROGRAM SEDIAAN FARMASI, ALAT


3 133,162,700 99,182,800 53,101,500 53.54
KESEHATAN MAKANAN DAN MINUMAN
Kegiatan penerbitan sertifikat laik higiene 59,965,800 59,715,800 13,634,500
sanitasi tempat pengolahan makanan (TPM)
* 22.83
antara lain jasa boga, rumah makan/ restoran
dan depot air minum (DAM)

Pengendalian dan Pengawasan serta Tindak 59,965,800 59,715,800 13,634,500


Lanjut Pengawasan Penerbitan Sertifikat Laik
- Higiene Sanitasi Tempat Pengelolaan Makanan 22.83
(TPM) antara lain Jasa Boga, Rumah
Makan/Restoran dan Depot Air Minum (DAM)

Kegiatan pemeriksaan dan tindaklanjut hasil


pemeriksaan p[ost market pada produksi dan
* 73,196,900 39,467,000 39,467,000 100.00
produk malkanan minuman industri rumah
tangga

Pemeriksaan Post Market pada Produk 73,196,900 39,467,000 39,467,000


Makanan-Minuman Industri Rumah Tangga
- 100.00
yang Beredar dan Pengawasan serta Tindak
Lanjut Pengawasan

59 4 PROGRAM PEMBERDAYAAN MASYARAKAT 211,870,800 211,870,800 169,237,950


79.88
BIDAN KESEHATAN

Advokasi, Pemberdayaan, Kemitraan, 73,862,200 73,862,200 57,296,250


* Peningkatan Peran serta Masyarakat dan 77.57
Lintas Sektor Tingkat Daerah Kabupaten/Kota

Peningkatan Upaya Promosi Kesehatan, 73,862,200 73,862,200 57,296,250


- Advokasi, Kemitraan dan Pemberdayaan 77.57
Masyarakat

Pelaksanaan Sehat dalam rangka Promotif 124,341,300 124,341,300 99,049,400


* 79.66
Preventif Tingkat Daerah Kabupaten/Kota

Penyelenggaraan Promosi Kesehatan dan 124,341,300 124,341,300 99,049,400


- 79.66
Gerakan Hidup Bersih dan Sehat

Pengembangan dan Pelaksanaan Upaya 13,667,300 13,667,300 12,892,300


* Kesehatan Bersumber Daya Masyarakat 94.33
(UKBM) Tingkat Daerah Kabupaten/Kota

Bimbingan Teknis dan Supervisi 13,667,300 13,667,300 12,892,300


- 94.33
Pengembangan dan Pelaksanaan Upaya
Kesehatan Bersumber Daya Masyarakat
(UKBM)

60 5 Program Pengendalian Penduduk 684,618,350 684,618,350 641,142,604 93.65

Pemanduan dan Sinkronisasi Kebijakan 113,080,900 113,080,900 106,280,554


Pemerintah Daerah Provinsi dengan
* 93.99
Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota dalam
rangka Pengendalian Kuantitas Penduduk

Penyerasian Kebijakan Pembangunan Daerah 67,191,900 67,191,900 61,591,554


Kabupaten/Kota terhadap
- 91.67
Kependudukan,Keluarga Berencana dan
Pembangunan Keluarga (Program KKBPK)

Dukungan Pelaksanaan Survei/Pendataan 21,175,000 21,175,000 19,975,000


- Indeks Pembangunan Berwawasan 94.33
Kependudukan

Advokasi, Sosialisasi dan Fasilitasi Pelaksanaan 24,714,000 24,714,000 24,714,000


Pendidikan Kependudukan Jalur Formal di
- 100.00
Satuan Pendidikan Jenjang SD/MI dan
SLTP/MTS, Jalur Nonformal dan Informal

Pemetaan Perkiraan Pengendalian Penduduk 571,537,450 571,537,450 534,862,050


* 93.58
Cakupan Daerah Kabupaten/Kota

Membentuk Kependudukan di Kampung KB 44,997,500 44,997,500 18,953,000


- Untuk Memperkuat Integrasi Program KKBPK 42.12
di Sektor Lain

- Penyediaan Data dan Informasi Keluarga 3,845,000 3,845,000 3,840,000 99.87

- Pencatatan dan Pengumpulan Data Keluarga 79,695,000 79,695,000 78,902,000 99.00

Pengolahan dan Pelaporan Data Pengendalian 393,000,000 393,000,000 383,254,950


- 97.52
Lapangan dan Pelayanan KB

- Pembinaan dan Pengawasan Pencatatan dan 49,999,950 49,999,950 49,912,100


99.82
Pelaporan Program KKBPK

PROGRAM PEMBINAAN KELUARGA


44 6 1,366,189,020 1,411,433,800 1,188,631,265 84.21
61 BERENCANA (KB
Pelaksanaan Advokasi, Komunikasi, Informasi 711,683,800 711,683,800 667,160,565
* dan Edukasi (KIE) Pengendalian Penduduk dan 93.74
KB sesuai Kearifan Budaya Lokal

Advokasi Program KKBPK kepada 29,690,000 29,690,000 20,818,000


- 70.12
Stakeholders dan Mitra Kerja

Komunikasi, Informasi dan Edukasi (KIE) 25,000,000 25,000,000 25,000,000


- 100.00
Program KKBK sesuai Kearifan Budaya Lokal

Promosi dan KIE Program KKBPK Melalui 224,293,800 224,293,800 214,482,365


- Media Massa Cetak dan Elektronik serta Media 95.63
Luar Ruang

Pelaksanaan Mekanisme Oprasional Program 109,200,000 109,200,000 101,914,200


KKBPK Melalui Rapat Koordinasi Kecamatan
- 93.33
(Rekorcam), Rapat Koordinasi Desa (Rakordes),
dan Mini Lokakarya (Minilok)

- Pengelolaan Operasional dan Sarana di Balai 283,500,000 283,500,000 274,996,000


97.00
Penyuluhan KKBPK

- Pengendalian Program KKBPK 40,000,000 40,000,000 29,950,000 74.88

Pendayagunaan Tenaga Penyuluh KB/Petugas 217,200,000 217,200,000 216,905,000


* 99.86
Lapangan KB (PKB/PLKB)

Penguatan Pelaksanaan Penyuluhan, 30,000,000 30,000,000 29,705,000


Penggerakan, Pelayanan dan Pengembangan
- Program KKBPK untuk Petugas Keluarga 99.02
Berencana/Penyuluh Lapangan Keluarga
Berencana (PKB/PLKB)

Penggerakan Kader Institusi Masyarakat 187,200,000 187,200,000 187,200,000


- 100.00
Pedesaan (IMP)

Pengendalian dan Pendistribusian Kebutuhan 178,555,220 223,800,000 88,623,700


* Alat dan Obat Kontrasepsi serta Pelaksanaan 39.60
Pelayanan KB di Daerah Kabupaten/Kota

Pengendalian Pendistribusian Alat dan Obat 89,985,220 30,000,000 46,413,700


Kontrasepsi dan Sarana Penunjang Pelayanan
- 154.71
KB ke Fasilitas Kesehatan Termasuk Jaringan
dan Jejaringnya
Peningkatan Kesertaan Penggunaan Metode 81,970,000 187,200,000 41,160,000
- 21.99
Kontrasepsi Jangka Panjang (MKJP)

Pembinaan Pelayanan Keluarga Berencana dan 6,600,000 6,600,000 1,050,000


- Kesehatan Reproduksi di Fasilitas Kesehatan 15.91
termasuk jaringan dan jejaringnya

Pemberdayaan dan Peningkatan Peran serta 258,750,000 258,750,000 215,942,000


Organisasi Kemasyarakatan Tingkat Daerah
* 83.46
Kabupaten/Kota dalam Pelaksanaan Pelayanan
dan Pembinaan Kesertaan Ber-KB

Pelaksanaan dan Pengelolaan Program KKBPK 258,750,000 258,750,000 215,942,000


- 83.46
di Kampung KB

PROGRAM PEMBERDAYAAN DAN PENINGKATAN


7 962,869,560 962,869,560 727,337,560 75.54
62 KELUARGA SEJAHTERA (KS)

Pelaksanaan Pembangunan Keluarga melalui 840,460,600 840,460,600 621,840,600


* Pembinaan Ketahanan dan Kesejahteraan 73.99
Keluarga

Pembentukan Kelompok Ketahanan dan 27,020,000 27,020,000 8,120,000


Kesejahteraan Keluarga (Bina Keluarga Balita
(BKB),Bina Keluarga Remaja (BKR), Pusat
- Informasi dan Konseling Remaja (PIK-R) Bina 30.05
Keluarga Lansia (BKL), Unit Peningkatan
Pendapatan Keluarga Sejahtera (UPPKS) dan
Pemberdayaan Ekonomi Keluarga)

Pengadaan Sarana Kelompok Kegiatan 150,000,000 150,000,000 142,000,000


Ketahanan dan Kesejahteraan Keluarga (BKB,
- 94.67
BKR, BKL, PPPKS, PIK-R dan Pemberdayaan
Ekonomi Keluarga/UPPKS)

Orientasi/Pelatihan Teknis Pelaksana/Kader 39,520,600 39,520,600 38,720,600


Ketahanan dan Kesejahteraan Keluarga (BKB,
- 97.98
BKR, BKL, PPPKS, PIK-R dan Pemberdayaan
Ekonomi Keluarga/UPPKS)

Penyediaan Biaya Operasional bagi Kelompok 623,920,000 623,920,000 433,000,000


- 69.40
Kegiatan Ketahanan dan Kesejahteraan
Keluarga (BKB, BKR, BKL, PPPKS, PIK-R dan
Pemberdayaan Ekonomi Keluarga/UPPKS)

Pelaksanaan dan Peningkatan Peran Serta 122,408,960 122,408,960 105,496,960


Organisasi Kemasyarakatan Tingkat Daerah
* Kabupaten/ Kota dalam Pembangunan 86.18
Keluarga Melalui Pembinaan Ketahanan dan
Kesejahteraan Keluarga

Penguatan Kebijakan Daerah dalam Rangka 15,776,200 15,776,200 9,476,200


Pemberdayaan dan Peningkatan Peran Serta
Organisasi Kemasyarakatan dan Mitra Kerja
Lainnya dalam Pembinaan Ketahanan dan
- 60.07
Kesejahteraan Keluarga(BKB, BKR, BKL,
PPPKS,PIK-R dan Pemberdayaan
EkonomiKeluarga/UPPKS)dan Pemberdayaan
Ekonomi Keluarga)

Pendayagunaan Mitra Kerja dan Organisasi 65,438,960 65,438,960 62,926,960


Kemasyarakatan dalam Penggerakan
Operasional pembinaan program ketahanan
- 96.16
dan kesejahteraan keluarga
(BKB,BKR,BKL,PPPKS,PIK-KR dan
Pemberdayaan Ekonomi keluarga/UPPKS)

Promosi dan Sosialisasi Program Ketahanan 41,193,800 41,193,800 33,093,800


- 80.34
dan Kesejahteraan Keluarga bagi Mitra Kerja

3.2.1 Meningkatnya 19 Proporsi 46,457,822,859 72,574,737,059 65,742,480,760 90.59


kualitas sarana dan penduduk/ru
prasarana wilayah mah tangga 63 1 PROGRAM PENGELOLAAN DAN PENGEMBANGAN 7,928,694,800.00 15,982,669,000.00 14,326,865,560.00
89.64
dengan SISTEM PENYEDIAAN AIR MINUM
akses
* Kegiatan Pengelolaan dan Pengembangan 7,928,694,800.00 7,991,334,500.00 7,163,432,780.00
terhadap
Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) di 89.64
pelayanan
Daerah Kabupaten/Kota
dasar

20 Indeks - Penyusunan Rencana, Kebijakan, Strategi dan 320,285,000.00 315,525,000.00 299,365,000


94.88
Infrastruktur Teknis SPAM
pekerjaan
umum - Peningkatan SPAM Jaringan Perpipaan di 634,574,200.00 609,373,900.00 604,922,000
99.27
Kawasan Perkotaan
- Peningkatan SPAM Jaringan Perpipaan di 3,097,637,000.00 3,097,637,000.00 2,701,197,670
87.20
Kawasan Perdesaan

- Perluasan SPAM Jaringan Perpipaan di 1,359,500,000.00 1,359,500,000.00 1,258,263,000


92.55
Kawasan Perkotaan

- Perbaikan SPAM Jaringan Perpipaan di 200,000,000.00 200,000,000.00 199,000,000


99.50
Kawasan Perdesaan

- Pembinaan dan Pengawasan Terhadap 56,271,600.00 56,271,600.00 53,500,000


Penyelenggaraan SPAM oleh Pemerintah Desa 95.07
dan Kelompok Masyarakat

- Operasi dan Pemeliharaan SPAM di Kawasan 487,750,000.00 580,350,000.00 577,668,310


99.54
Perkotaan

- Perluasan SPAM Jaringan Perpipaan di 1,572,677,000.00 1,572,677,000.00 1,270,502,000


80.79
Kawasan Perdesaan

- Perbaikan SPAM Jaringan Perpipaan di 200,000,000.00 200,000,000.00 199,014,800


99.51
Kawasan Perkotaan

64 2 PROGRAM PENGELOLAAN DAN PENGEMBANGAN 5,493,930,000.00 5,943,870,000.00 5,836,276,000.00


98.19
SISTEM DRAINASE

* Pengelolaan dan Pengembangan Sistem 5,493,930,000.00 5,943,870,000.00 5,836,276,000.00


Drainase yang Terhubung Langsung dengan 98.19
Sungai dalam Daerah Kabupaten/Kota

- Pembangunan Sistem Drainase Perkotaan 3,574,000,000.00 3,874,000,000.00 3,868,898,000.00 99.87

- Rehabilitasi Saluran Drainase Perkotaan 69,930,000.00 69,870,000.00 19,320,000.00 27.65

- Pembangunan Sistem Drainase Lingkungan 1,550,000,000.00 1,700,000,000.00 1,648,558,000 96.97

- Rehabilitasi Saluran Drainase Lingkungan 300,000,000.00 300,000,000.00 299,500,000 99.83

65 3 PROGRAM PENYELENGGARAAN JALAN 30,465,085,059.00 48,078,085,059.00 43,132,499,200.00 89.71

* Penyelenggaraan Jalan Kabupaten/Kota 30,465,085,059.00 48,078,085,059.00 43,132,499,200.00 89.71

- Penyusunan Rencana, Kebijakan, dan Strategi 100,000,000.00 300,000,000.00 290,880,000 96.96


Pengembangan Jaringan Jalan Serta
Perencanaan Teknis Penyelenggaraan Jalan
dan Jembatan

- Survey Kondisi Jalan/Jembatan 500,000,000.00 500,000,000.00 499,590,000 99.92

- Rekonstruksi Jalan 11,480,135,800.00 14,540,635,800.00 13,684,615,000 94.11

- Rehabilitasi Jalan 6,724,963,000.00 6,724,963,000.00 6,580,336,800 97.85

- Pemeliharaan Berkala Jembatan 6,790,011,909.00 21,142,511,909.00 17,244,602,900 81.56

- Pemeliharaan Rutin Jalan 3,869,974,350.00 3,869,974,350.00 3,855,114,500 99.62

- Penggantian Jembatan 600,000,000.00 600,000,000.00 578,000,000 96.33

- Pemeliharaan Rutin Jembatan 400,000,000.00 400,000,000.00 399,360,000 99.84

66 4 PROGRAM PENGELOLAAN DAN PENGEMBANGAN 1,275,863,000.00 1,275,863,000.00 1,267,163,000.00


99.32
SISTEM AIR LIMBAH

* Pengelolaan dan Pengembangan Sistem Air 1,275,863,000.00 1,275,863,000.00 1,267,163,000.00


Limbah Domestik dalam Daerah 99.32
Kabupaten/Kota

- Penyusunan Rencana, Kebijakan, Strategi dan 100,000,000.00 100,000,000.00 99,700,000.00


Teknis Sistem Pengelolaan Air Limbah 99.70
Domestik dalam Daerah Kabupaten/Kota

- Pembangunan/Penyediaan Sub Sistem 1,175,863,000.00 1,175,863,000.00 1,167,463,000


99.29
Pengolahan Setempat

67 5 PROGRAM PENGELOLAAN SUMBER DAYA AIR 1,294,250,000 1,294,250,000 1,179,677,000


91.15
(SDA)

* Pengembangan dan Pengelolaan Sistem Irigasi 1,294,250,000 1,294,250,000 1,179,677,000


Primer dan Sekunder pada Daerah Irigasi yang
91.15
Luasnya dibawah 1000 Ha dalam 1 (satu)
Daerah Kabupaten/Kota

- Penyusunan Rencana Teknis dan Dokumen 255,000,000 255,000,000 253,416,000


Lingkungan Hidup untuk Konstruksi Irigasi dan 99.38
Rawa

- Pembangunan Jaringan Irigasi Permukaan 500,000,000 500,000,000 399,952,000 79.99


- Rehabilitasi Jaringan Irigasi Permukaan 539,250,000 539,250,000 526,309,000 97.60

21 Indeks Infra 68 1 PROGRAM KAWASAN PERMUKIMAN 3,441,810,120.00 3,326,240,000.00 96.64


struktur
perumahan * Penataan dan Peningkatan Kualitas Kawasan 194,805,120.00 155,604,000.00
79.88
dan Permukiman Kumuh dengan Luas 10 Ha
permukiman
* Peningkatan Kawasan Permukian Kumuh 3,247,005,000.00 3,170,636,000.00
97.65
dengan Luas di Bawah 10 Ha

3.2.2 Meningkatnya 22 Indeks 7,878,823,820.00 9,420,123,659.00 8,043,009,928.00 85.38


kualitas lingkungan Kualitas
hidup Lingkungan 69 1 PROGRAM PENANGANAN PENGADUAN 46,404,200 46,404,200 9,723,918
20.95
Hidup LINGKUNGAN HIDUP

* Penyelesaian Pengaduan Masyarakat di Bidang 46,404,200 46,404,200 9,723,918


Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan 20.95
Hidup (PPLH) Kabupaten/Kota

- Koordinasi dan Sinkronisasi Penerapan Sanksi 46,404,200 46,404,200 9,723,918


Administrasi, Penyelesaian Sengketa, dan/atau
20.95
Penyidikan Lingkungan Hidup di Luar
Pengadilan atau melalui Pengadilan

70 2 PROGRAM PERENCANAAN LINGKUNGAN HIDUP 162,818,500 152,944,580 93.94

* Rencana Perlindungan dan Pengelolaan 200,000,000 162,818,500 152,944,580


Lingkungan Hidup (RPPLH) Kabupaten/Kota
93.94
Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan
Hidup (PPLH) Kabupaten/Kota

- Pengendalian Pelaksanaan RPPLH 200,000,000 162,818,500 152,944,580


93.94
Kabupaten/Kota

71 2 PROGRAM PENGENDALIAN PENCEMARAN 643,463,100 862,545,600 540,578,600


62.67
DAN/ATAU KERUSAKAN LINGKUNGAN HIDUP

* Pencegahan Pencemaran dan/atau Kerusakan 369,293,000 588,375,500 278,473,000


47.33
Lingkungan Hidup Kabupaten/Kota

- Koordinasi, Sinkronisasi, dan Pelaksanaan 184,234,000 184,234,000 86,262,500


Pencegahan Pencemaran Lingkungan Hidup
46.82
Dilaksanakan terhadap Media Tanah, Air,
Udara, dan Laut
- Koordinasi, Sinkronisasi dan Pelaksanaan 50,000,000 49,082,500 48,977,500
Pengendalian Emisi Gas Rumah Kaca, Mitigasi 99.79
dan Adaptasi Perubahan Iklim

- Pengelolaan Laboratorium Lingkungan Hidup 135,059,000 355,059,000 143,233,000


40.34
Kabupaten/Kota

* Penanggulangan Pencemaran dan/atau 50,000,000 50,000,000 49,939,500


99.88
Kerusakan Lingkungan Hidup Kabupaten/Kota

- Pemberian Informasi Peringatan Pencemaran 50,000,000 50,000,000 49,939,500


dan/atau Kerusakan Lingkungan Hidup pada 99.88
Masyarakat

* Pemulihan Pencemaran dan/atau Kerusakan 224,170,100 224,170,100 212,166,100


94.65
Lingkungan Hidup Kabupaten/Kota

- Koordinasi, Sinkronisasi dan Pelaksanaan 224,170,100 224,170,100 212,166,100


94.65
Rehabilitasi

72 PROGRAM PENGENDALIAN BAHAN BERBAHAYA


3 DAN BERACUN (B3) DAN LIMBAH BAHAN 63,225,000 32,537,500 32,167,500 98.86
BERBAHAYA DAN BERACUN (LIMBAH B3)

* Penyimpanan Sementara Limbah B3 63,225,000 32,537,500 32,167,500 98.86

- Verifikasi Lapangan untuk Memastikan 63,225,000 32,537,500 32,167,500


Pemenuhan Persyaratan Administrasi dan 98.86
Teknis Penyimpanan Sementara Limbah B3

73 4 PROGRAM PEMBINAAN DAN PENGAWASAN 156,950,520 156,950,520 85,507,373


TERHADAP IZIN
LINGKUNGAN DAN IZIN PERLINDUNGAN DAN 54.48
PENGELOLAAN
LINGKUNGAN HIDUP (PPLH)

- Pembinaan dan Pengawasan Terhadap Usaha 156,950,520 156,950,520 85,507,373


dan/atau Kegiatan yang Izin Lingkungan dan
54.48
Izin PPLH diterbitkan oleh Pemerintah Daerah
Kabupaten/Kota

- Fasilitasi Pemenuhan Ketentuan dan 50,666,520 50,666,520 14,157,373


27.94
Kewajiban Izin Lingkungan dan/atau Izin PPLH
- Pengembangan Kapasitas Pejabat Pengawasan 19,691,000 19,691,000 -
-
Lingkungan Hidup

- Pengawasan Usaha dan/atau Kegiatan yang 7,982,000 7,982,000 5,825,000


Izin Lingkungan Hidup, Izin PPLH yang
72.98
Diterbitkan oleh Pemerintah Daerah
Kabupaten/Kota

- Koordinasi dan Sinkronisasi Pengawasan dan 78,611,000 78,611,000 65,525,000


83.35
Penerapan Sanksi Upaya dan Rencana PPLH

74 5 PROGRAM PENINGKATAN PENDIDIKAN,


PELATIHAN DAN PENYULUHAN LINGKUNGAN 150,000,000 150,000,000 57,307,000 38.20
HIDUP UNTUK MASYARAKAT

- Penyelenggaraan Pendidikan, Pelatihan, dan 150,000,000 150,000,000 57,307,000


Penyuluhan Lingkungan Hidup untuk Lembaga 38.20
Kemasyarakatan

- Pendampingan Gerakan Peduli Lingkungan 150,000,000 150,000,000 57,307,000


38.20
Hidup

75 6 PROGRAM PENGHARGAAN LINGKUNGAN HIDUP 51,579,000 51,579,000 20,000,000


38.78
UNTUK MASYARAKAT

- Pemberian Penghargaan Lingkungan Hidup 51,579,000 20,000,000


38.78
Tingkat Daerah Kabupaten/Kota

- Penilaian Kinerja Masyarakat/Lembaga 51,579,000 51,579,000 20,000,000


Masyarakat/Dunia Usaha/Dunia Pendidikan/
38.78
Filantropi dalam Perlindungan dan
Pengelolaan Lingkungan Hidup

76 7 PROGRAM PENGELOLAAN PERSAMPAHAN 6,767,202,000 7,957,288,339 7,144,780,957 89.79

* Pengelolaan Sampah 6,767,202,000 7,957,288,339 7,144,780,957 89.79

- Penanganan Sampah dengan melakukan 5,199,202,000 5,829,288,339 5,122,159,775


Pemilahan, Pengumpulan, Pengangkutan,
87.87
Pengolahan, dan Pemrosesan Akhir Sampah di
TPA/TPST/SPA Kabupaten/Kota
- Penyediaan Sarana dan Prasarana Pengelolaan 1,568,000,000 2,128,000,000 2,022,621,182
Persampahan di TPA/TPST/SPA 95.05
Kabupaten/Kota

23 Indeks
Resiko 2,607,062,100 2,858,637,000 2,248,304,286 78.65
Bencana

77 1 PROGRAM PENANGGULANGAN BECANA 2,441,077,600 2,675,322,500 2,102,564,486 78.59

* Pelayanan Informasi Rawan Bencana 24,348,800 - -


-
Kabupaten/Kota

- Penyusunan Kajian Risiko Bencana 2,350,000 12,800,000 -


-
Kabupaten/Kota

- Sosialisasi, Komunikasi, Informasi dan Edukasi 21,998,800 21,998,800 9,620,000


(KIE) Rawan Bencana Kabupaten/Kota (Per 43.73
Jenis Bencana)

* Pelayanan Pencegahan dan Kesiapsiagaan 211,265,300 532,576,100 104,388,605


19.60
Terhadap Bencana

- Penyusunan Rencana Penanggulangan 90,277,000 90,277,000 14,404,000


15.96
Bencana Kabupaten/Kota

- Pelatihan Pencegahan dan Mitigasi Bencana 285,204,000 59,210,000


20.76
Kabupaten/Kota

- Pengendalian Operasi dan Penyediaan Sarana 61,000,000 138,000,000 11,900,000


Prasarana Kesiapsiagaan Terhadap Bencana 8.62
Kabupaten Kota

- Penyediaan Peralatan Perlindungan dan 59,988,300 19,095,100 18,874,605


98.85
Kesiapsiagaan terhadap Bencana

- Pengembangan Kapasitas Tim Reaksi Cepat


#DIV/0!
(TRC) Bencana Kabupaten/Kota

- Penyusunan Rencana Kontijensi #DIV/0!

- Gladi Kesiapsiagaan Terhadap Bencana #DIV/0!


* Pelayanan Penyelamatan dan Evakuasi 2,205,463,500 2,142,746,400 1,998,175,881
93.25
Korban Bencana

- Respon Cepat Darurat Bencana 1,902,226,000 1,839,524,900 1,744,223,881


94.82
Kabupaten/Kota

- Pencarian, Pertolongan dan Evakuasi Korban 30,000,000 30,000,000 29,600,000


98.67
Bencana Kabupaten/Kota

- Penyediaan Logistik Penyelamatan dan 214,242,000 214,226,000 170,034,000


79.37
Evakuasi Korban Bencana Kabupaten/Kota

- Respon Cepat Bencana Non Alam 58,995,500 58,995,500 54,318,000


92.07
Epidemi/Wabah Penyakit

78 2 PROGRAM PENCEGAHAN PENANGGULANGAN


PENYELAMATAN KEBAKARAN DAN 165,984,500 183,314,500 145,739,800 79.50
PEMYELAMATAN NON KEBAKARAN

* Pencegahan, Pengendalian, Pemadaman, 112,416,500 129,746,500 110,839,800


Penyelamatan dan Penanganan Bahan
85.43
Berbahaya dan Beracun Kebakaran dalam
Daerah Kabupaten/Kota

- Pencegahan Kebakaran dalam daerah 17,449,000 16,779,000 16,777,000


99.99
Kabupaten/Kota

- Pengadaan Saran dan Prasarana Pencegahan, 94,967,500 112,967,500 94,062,800


Penanggulangan Kebakaran, dan alat 83.27
perlindungan diri

* Pengadaan Saran dan Prasarana Pencegahan, 53,568,000 53,568,000 34,900,000


Penanggulangan Kebakaran, dan alat 65.15
perlindungan diri

- Pemberdayaan Masyarakat dalam Pencegahan 18,568,000 18,568,000 -


dan Penanggulangan Kebakaran melalui -
sosialisasi dan edukasi masyarakat

- Penyelenggaraan operasi Pencarian dan 35,000,000 35,000,000 34,900,000


Pertolongan terhadap kondisi membahayakan 99.71
manusia

3.3.1 24 846,537,800 958,537,800 955,205,300 99.65


Indeks 79 1 PROGRAM PEMBERDAYAAN SOSIAL 846,537,800 958,537,800 955,205,300
Kedalaman 99.65
Kemiskinan

Menurunnya * Pengumpulan Sumbangan dalam Daerah - - -


#DIV/0!
Tingkat Kemiskinan Kabupaten/Kota

25 Indeks - Koordinasi dan Sinkronisasi Penerbitan Izin -


Keparahan Undian Gratis Berhadiah dan Pengumpulan
Kemiskinan Uang atau Barang

* Pengembangan Potensi Sumber Kesejahteraan 846,537,800 958,537,800 955,205,300


99.65
Sosial Daerah Kabupaten/Kota

- Peningkatan Kemampuan Potensi Pekerja 708,750,000 820,750,000.00 820,750,000


Sosial Masyarakat Kewenangan 100.00
Kabupaten/Kota

- Peningkatan Kemampuan Potensi Tenaga 60,698,300 60,698,300.00 60,550,800


Kesejahteraan Sosial Kecamatan Kewenangan 99.76
Kabupaten/Kota

- Peningkatan Kemampuan Potensi Sumber 33,851,000 33,851,000.00 30,666,000


Kesejahteraan Sosial Keluarga Kewenangan 90.59
Kabupaten/Kota

- Peningkatan Kemampuan Sumber Daya 43,238,500 43,238,500.00 43,238,500


Manusia dan Penguatan Lembaga Konsultasi 100.00
Kesejahteraan Keluarga (LK3)

80 2 PROGRAM PENINGKATAN KUALITAS KELUARGA 24,693,700 20,954,500 20,869,500 99.59

Penyediaan Layanan bagi Keluarga dalam 24,693,700 20,954,500 20,869,500


- Mewujudkan KG dan Hak Anak yang Wilayah 99.59
Kerjanya dalam Daerah Kabupaten/Kota

Pelaksanaan Penyediaan Layanan 24,693,700 20,954,500.00 20,869,500


- Komprehensif bagi Keluarga dalam
Mewujudkan KG dan Perlindungan Anak yang 99.59
Wilayah Kerjanya dalam Daerah
Kabupaten/Kota

3.3.2 26 1,948,774,965 1,777,481,225 1,461,492,610 82.22


Proporsi 81 1 PROGRAM PENGARUSUTAMAAN GENDER DAN 298,780,250 232,771,750 204,462,337
Peserta PEMBERDAYAAN PEREMPUAN
Jaminan 87.84
Kesehatan
melalui SJSN

27 Proporsi * Pelembagaan Pengarusutamaan Gender (PUG) 84,366,300 80,086,300 60,425,687


peserta pada Lembaga Pemerintah Kewenangan 75.45
program Kabupaten/Kota
jaminan
sosial bidang - Koordinasi dan Sinkronisasi Perumusan Kebijakan 21,801,100 21,451,100.00 16,002,100
74.60
ketenagakerj Pelaksanaan PUG
aan
- Advokasi Kebijakan dan Pendampingan 28,648,000 28,648,000.00 17,541,287
61.23
Pelaksanaan PUG termasuk PPRG

28 Persentase - Sosialisasi Kebijakan Pelaksanaan PUG termasuk 33,917,200 29,987,200.00 26,882,300


89.65
penyandang PPRG
cacat fisik
dan mental, * Pemberdayaan Perempuan Bidang Politik, Hukum, 147,423,250 130,690,350 123,416,550
Terwujudnya
serta lanjut Sosial, dan Ekonomi pada Organisasi 94.43
Pemerataan
usia tidak Kemasyarakatan Kewenangan Kabupaten/Kota
Perlindungan
Jaminan Sosial potensial
- Sosialisasi Peningkatan Partisipasi Perempuan di 147,423,250 130,690,350.00 123,416,550
yang telah
Bidang Politik, Hukum, Sosial dan Ekonomi
menerima 94.43
jaminan
sosial

* Penguatan dan Pengembangan Lembaga Penyedia 66,990,700 21,995,100 20,620,100


Layanan Pemberdayaan Perempuan Kewenangan 93.75
Kabupaten/Kota

- Advokasi Kebijakan dan Pendampingan kepada 66,990,700 21,995,100.00 20,620,100


Lembaga Penyedia Layanan Pemberdayaan 93.75
Perempuan Kewenangan Kabupaten/Kota

82 2 PROGRAM PERLINDUNGAN PEREMPUAN 430,692,840 270,434,130 178,209,130 65.90

* Pencegahan Kekerasan terhadap Perempuan 74,844,900 65,232,000 64,706,400


99.19
Lingkup Daerah Kabupaten/Kota

- Koordinasi dan Sinkronisasi Pelaksanaan 74,844,900 65,232,000 64,706,400


99.19
Kebijakan, Program dan Kegiatan Pencegahan
Kekerasan terhadap Perempuan Lingkup Daerah
Kabupaten/Kota

* Penyediaan Layanan Rujukan Lanjutan bagi 174,520,640 173,359,130 81,659,730


Perempuan Korban Kekerasan yang Memerlukan 47.10
Koordinasi Kewenangan Kabupaten/Kota

- Koordinasi dan Sinkronisasi Pelaksanaan 174,520,640 173,359,130 81,659,730


Penyediaan Layanan Rujukan Lanjutan bagi
47.10
Perempuan Korban Kekerasan Kewenangan
Kabupaten/Kota

* Penguatan dan Pengembangan Lembaga Penyedia 181,327,300 31,843,000 31,843,000


Layanan Perlindungan Perempuan Tingkat Daerah 100.00
Kabupaten/Kota

- Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Lembaga 95,832,350 6,118,000.00 6,118,000


Penyedia Layanan Penanganan bagi Perempuan 100.00
Korban Kekerasan Kewenangan Kabupaten/Kota

- Penyediaan Kebutuhan Spesifik bagi Perempuan 85,494,950 25,725,000.00 25,725,000


dalam Situasi Darurat dan Kondisi Khusus 100.00
Kewenangan Kabupaten/Kota

83 3 PROGRAM PEMENUHAN HAK ANAK (PHA) 217,351,900 200,643,500 141,554,550 70.55

* Pelembagaan PHA pada Lembaga Pemerintah, 217,351,900 200,643,500 141,554,550


Nonpemerintah, dan Dunia Usaha Kewenangan 70.55
Kabupaten/Kota

- Advokasi Kebijakan dan Pendampingan 217,351,900 200,643,500 141,554,550


Pemenuhan Hak Anak pada Lembaga Pemerintah,
70.55
Non Pemerintah, Media dan Dunia Usaha
Kewenangan Kabupaten/Kota

84 4 PROGRAM PERLINDUNGAN KHUSUS ANAK 334,096,485 396,738,395 313,858,615 79.11

* Pencegahan Kekerasan Terhadap Anak yang 74,913,200 85,218,000 85,133,000


Melibatkan Para Pihak Lingkup Daerah 99.90
Kabupaten/Kota
- Koordinasi dan Sinkronisasi Pencegahan 74,913,200 85,218,000 85,133,000
Kekerasan terhadap Anak Kewenangan 99.90
Kabupaten/Kota

* Penyediaan Layanan bagi Anak yang Memerlukan 193,672,660 194,841,670 150,179,020


Perlindungan Khusus yang Memerlukan 77.08
Koordinasi Tingkat Daerah Kabupaten/Kota

- Penyediaan Layanan Pengaduan Masyarakat bagi 19,156,800 19,156,800 18,306,800


Anak yang Memerlukan Perlindungan Khusus 95.56
Tingkat Daerah Kabupaten/Kota

- Koordinasi dan Sinkronisasi Pelaksanaan 174,515,860 175,684,870 131,872,220


Pendampingan Anak yang Memerlukan
75.06
Perlindungan Khusus Kewenangan
Kabupaten/Kota

* Penguatan dan Pengembangan Lembaga Penyedia 65,510,625 116,678,725 78,546,595


Layanan bagi Anak yang Memerlukan
67.32
Perlindungan Khusus Tingkat Daerah
Kabupaten/Kota

- Koordinasi dan Sinkronisasi Penyediaan Sarana 14,372,725 14,372,725.00 12,874,725


Prasarana Layanan bagi Anak yang Memerlukan
89.58
Perlindungan Khusus Tingkat Daerah
Kabupaten/Kota

- Koordinasi dan Sinkronisasi Peningkatan Kapasitas 51,137,900 102,306,000 65,671,870


Sumber Daya Lembaga Penyedia Layanan Anak
64.19
yang Memerlukan Perlindungan Khusus Tingkat
Daerah Kabupaten/Kota

85 PROGRAM PENANGANAN WARGA NEGARA


5 - - - -
MIGRAN KORBAN TINDAK KEKERASAN

* Pemulangan Warga Negara Migran Korban Tindak - - -


Kekerasan dari Titik Debarkasi di Daerah
-
Kabupaten/Kota untuk dipulangkan ke
Desa/Kelurahan Asal

- Fasilitasi Pemulangan Warga Negara Migran - - -


Korban Tindak Kekerasan dari Titik Debarkasi di -
Daerah Kabupaten/Kota untuk dipulangkan ke
Desa/Kelurahan Asal

86 6 PROGRAM REHABILITASI SOSIAL 306,259,220 227,320,670 190,206,506 83.67

* Rehabilitasi Sosial Dasar Penyandang Disabilitas 167,647,790 139,305,290 137,232,050


Terlantar, Anak Terlantar, Lanjut Usia Terlantar, 98.51
serta Gelandangan Pengemis di Luar Panti Sosial

- Penyediaan Permakanan 28,628,100 - - -

- Penyediaan Sandang 26,169,800 26,169,800.00 25,261,000 96.53

- Penyediaan Alat Bantu 50,810,600 50,810,600.00 50,376,050 99.14

- Pemberian Bimbingan Fisik, Mental, Spiritual, dan 31,433,290 31,433,290.00 31,126,000


99.02
Sosial

- Pemberian Bimbingan Sosial kepada Keluarga 30,606,000 30,891,600.00 30,469,000


Penyandang Disabilitas Terlantar, Anak Terlantar,
98.63
Lanjut Usia Terlantar, serta Gelandangan
Pengemis dan Masyarakat

* Rehabilitasi Sosial Penyandang Masalah 138,611,430 88,015,380 52,974,456


Kesejahteraan Sosial (PMKS) Lainnya Bukan 60.19
Korban HIV/AIDS dan NAPZA di Luar Panti Sosial

- Penyediaan Permakanan 22,485,750 - - -

- Pemberian Bimbingan Fisik, Mental, Spiritual, dan 34,070,800 34,070,800.00 32,659,600


95.86
Sosial

- Pemberian Bimbingan Sosial kepada Keluarga 18,462,300 - -


Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS) -
Lainnya Bukan Korban HIV/AIDS dan NAPZA

- Pemberian Pelayanan Reunifikasi Keluarga 26,061,680 26,061,680.00 6,246,360 23.97

- Pemberian Layanan Rujukan 37,530,900 27,882,900.00 14,068,496 50.46

87 7 PROGRAM PERLINDUNGAN DAN JAMINAN SOSIAL 537,814,100 3,506,524,250 3,434,182,250 97.94

* Pemeliharaan Anak-Anak Terlantar 55,410,450 24,120,600 11,592,000 48.06


- Penjangkauan Anak-Anak Terlantar 11,049,200 11,038,800.00 - -

- Rujukan Anak-Anak Terlantar 28,423,250 - - -

- Pemantauan terhadap Pelaksanaan Pemeliharaan 15,938,000 13,081,800.00 11,592,000


88.61
Anak Terlantar

* Pengelolaan Data Fakir Miskin Cakupan Daerah 482,403,650 3,482,403,650 3,422,590,250


98.28
Kabupaten/Kota

- Pendataan Fakir Miskin Cakupan Daerah 156,580,600 156,580,600.00 130,367,200


83.26
Kabupaten/Kota

- Pengelolaan Data Fakir Miskin Cakupan Daerah 60,423,050 60,423,050.00 49,623,050


82.13
Kabupaten/Kota

- Fasilitasi Bantuan Sosial Kesejahteraan Keluarga 265,400,000 3,265,400,000.00 3,242,600,000 99.30

88 8 PROGRAM PENANGANAN BENCANA 672,122,700 717,917,300 685,100,852 95.43

* Perlindungan Sosial Korban Bencana Alam dan 54,275,500 54,275,500 53,480,500


98.54
Sosial Kabupaten/Kota

- Penanganan Khusus bagi Kelompok Rentan 54,275,500 54,275,500 53,480,500 98.54

* Penyelenggaraan Pemberdayaan Masyarakat 617,847,200 663,641,800 631,620,352


95.17
terhadap Kesiapsiagaan Bencana Kabupaten/Kota

- Koordinasi, Sosialisasi dan Pelaksanaan Taruna 617,847,200 663,641,800 631,620,352


95.17
Siaga Bencana

89 PROGRAM PENGELOLAAN TAMAN MAKAM


9 32,468,000 52,453,250 52,267,250 99.65
PAHLAWAN

* Pemeliharaan Taman Makam Pahlawan Nasional 32,468,000 52,453,250 52,267,250


99.65
Kabupaten/Kota

- Rehabilitasi Sarana dan Prasarana Taman Makam 32,468,000 52,453,250 52,267,250


99.65
Pahlawan Nasional Kabupaten/Kota

Total anggaran belanja pada sasaran RPJMD 291,674,498,964 349,235,287,380 308,389,407,507 88.30

Anda mungkin juga menyukai