Anda di halaman 1dari 2

URGENSITAS PENGOLAHAN DASAR MENGENAI TEKNOLOGI PADA

PEKERJA KANTORAN
Urgency of Basic Processing of Technology Regarding Office Workers

Earlyta Dewi Saraswati


NIS 1153/120.074
Program Studi Bahasa Indonesia, Farmasi Klinis dan Komunitas, SMK Muhammadiyah Satu
Pandaan
earlytasaraswati@gmail.com
Abstrak: Penelitian berjudul “Urgensitas Pengolahan Dasar mengenai Teknologi pada
Pekerja kantoran” bertujuan menyajikan (1) penelitian ini merupakan penelitian berjenis,
menggunakan metode peneliltian. Penelitian ini memanfaatkan teori. Dengan kondisi
demikian, maka dapat disimpulkan bahwa

PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Kemajuan teknologi informasi di kantor-kantor di dunia dimulai pada pertengahan
abad ke-20, dengan diperkenalkannya telepon otomatis, alat pencatat telegram, telex,
mesin ketik elektrik, mesin duplikator, mesin penjumlah, tabulator dan perangkat
pengolahan data. Perkembangan teknologi informasi yang telah memicu globalisasi
adalah salah satu di antara perubahan lingkungan eksternal yang telah membawa dampak
sangat signifikan di dalam bisnis dan perilaku masyarakat saat kini. Sedemikian besar
perubahan tadi sehingga diperlukan paradigma baru untuk dapat bersaing dalam
lingkungan bisnis yang baru. Dalam kaitan ini penerapan teknologi informasi dalam
bisnis diharapkan dapat memberikan kontribusinya secara nyata. Tapscott dan Caston
dalam “paradigma shift: the new promise of information technology” mengemukakan
tujuh pendorong utama terbentuknya lingkungan bisnis baru tersebut, yaitu : 1.
Productivity of knowledge and service workers, 2. Quality, 3. Responsiveness, 4.
Globalization, 5. Outsourcing, . Partnering, 7. Social and environmental responsibility
(Muhammad Irwan Padli Nasution;2014)
Dengan mempertimbangkan kekuatan dan kelemahan berbagai bidang industri,
terutama kemampuannya untuk mengambil manfaat dari teknologi informasi merupakan
hal yang penting. Hal ini dapat digunakan untuk mengidentifikasi kesempatan-
kesempatan dan ancaman potensi yang berdasarkan pengaruh potensial teknologi
informasi dalam industri dan keseimbangan usaha kompetisi.
Salah satu pertanyaan yang menarik adalah sejauh mana penerapan teknologi
informasi dapat dijadikan sarana untuk memperoleh keunggulan dalam bersaing. Masih
banyak belum diterapkannya teknologi informasi secara optimal di Indonesia sehingga
membuka kesempatan bagi perusahaan untuk menggunakan sebagai alat untuk
memperoleh keunggulan dalam bersaing. Untuk berhasil dalam lingkungan bisnis yang
baru tersebut Tapscott dan Caston menawarkan penggeseran paradigma ke arah: Work-
group computing, The integrated enterprises dan The extended enterprise. Kesempatan
untuk memperoleh keunggulan dalam bersaing dapat diterapkan dalam teknologi. Yang
perlu dilakukan adalah mengantisipasi perubahan dalam lingkungan bisnis serta
pengembangan teknologi informasi yang dapat menerapkan teknologi tersebut sebelum
pesaing melakukan keunggulan bersaing (Muhammad Irwan Padli Nasution, 2014)
(Muhammad Irwan Padli Nasutuion, 2014) Mengelola pengetahuan (managing
knowledge) sebagai dasar yang harus dimiliki oleh pekerja bisnis sebagai memberikan
dan menyediakan sistem informasi yang baik terhadap kabar buruk dan diberikan kepada
pihak-pihak terkait untuk menyelesaikan soulusi suatu masalah. Sistem digital yang
dibangun secara cepat mampu mengalirkan umpan balik pelanggan yang biasanya berupa
keluhan kepada pekerja berpengetahuan di dalam organisasi, mereka mampu
menyelesaikan permasalahan tersebut. Manajer dapat melakukan analisis pembelian
produk atau jasa dengan baik dan menggunakan hasilnya untuk melakukan berbagai
analisis. Organisasi dapat menentukan kelompok pelanggan mana yang paling
menguntungkan menurut pendapatan, umur, lokasi geografis, atau faktor demografis
lainnya.

Anda mungkin juga menyukai