Anda di halaman 1dari 13

PRAKTIKUM III

PEMBUATAN BIOGAS

Hari/Tanggal : Jumat, 17 Februari 2023


Waktu : 10.00 s.d. 17.00 WIB
Tempat : Kampus jurusan kesehatan lingkungan , Hajimena, Kec.
Natar,Kab. Lampung Selatan Bandar Lampung
Tujuan : 1. Untuk mengetahui cara membuat biogas sederhana
2. Untuk mengetahui proses pembuatan biogas dari
kotoran sapi serta mengetahui kandungan yang terdapat
pada biogas.
3. Untuk mengetahui penggunaan biogas tersebut sebagai
bahan bakar alternatif.

I. TINJAUAN PUSTAKA

A. Pegertian Biogas
Biogas merupakan bahan bakar gas yang dihasilkan oleh aktivitas
anaerobik atau fermentasi dari bahan-bahan organik termasuk diantaranya
kotoran manusia dan hewan, limbah domestik (rumah tangga), atau
degradasi anaerobik bahan-bahan organik oleh bakteri-bakteri anaerobik.
Metana dalam biogas, bila terbakar akan relatif lebih bersih daripada
batubara, dan menghasilkan energi yang lebih besar dengan emisi karbon
dioksida yang lebih sedikit. Energi biogas adalah energi yang dihasilkan
dari limbah organik seperti kotoran ternak, atau limbah dapur seperti
sayuran yang sudah digunakan. Limbah-limbah tersebut akan melalui
proses urai yang dinamakan anaerobik digester di ruang kedap udara.
Komponen utama dari energi biogas ini adalah gas metana (CH4) dan
karbondioksida (CO2). Kedua gas tersebut dapat dibakar atau dioksidasi

1
dan melepas energi, dan energi tersebutlah yang dapat dimanfaatkan
manusia untuk kebutuhan sehari-hari. Akan tetapi, besarnya komponen gas
tersebut tergantung pada proses anaerobik dan komposisi dari bahan dasar
pembuatan energi biogas. Semakin besar kandungan metana dari energi
biogas, maka akan semakin besar juga energi yang bisa dihasilkan dari
biogas tersebut.

Biogas sendiri dapat dimanfaatkan masyarakat sebagai energi


alternatif pengganti LPG untuk memasak dan bahan bakar generator untuk
menghasilkan listrik. Selain itu, biogas dinilai lebih aman untuk bumi
karena pembakaran biogas mampu mengurangi emisi gas kaca. Biogas
juga dapat mengurangi bau, serangga, dan patogen yang berasal dari
timbunan kotoran tradisional. (Sysadmin, 2021)

B. Pemanfaatan biogas
Pemanfaatan Biogas bisa dipergunakan untuk menyuplay kebutuhan
energi rumah tangga dan lingkungan sekitarnya seperti untuk penerangan,
memasak/kompor, dan pemanas air dan lain sebagainya. Selain itu, sisa
produksi akhir produk Biogas akan menghasilkan sejumlah limbah Biogas
yang berupa kotoran ternak yang telah hilang gasnya (slurry) atau yang
disebut dengan pupuk organik yang sangat kaya nutrisi yang dibutuhkan
oleh tanaman. Yang pasti banyak manfaat yang dihasilkan dengan
pemanfaatan kotoran sapi sebagai energi alternatif potensial, diantaranya
adalah:
1. Pemanfaatan biogas untuk bahan bakar pembangkit listrik biogas.
2. Penyediaan energi alternatif untuk bahan bakar kompor rumah tangga
berupa biogas dari kotoran ternak.
3. Mengurangi volume timbunan kotoran ternak yang berpotensi
mencemari udara, tanah dan air.
4. Memanfaatkan kotoran ternak menjadi sesuatu yang lebih bernilai.
(Aziz, 2016)

2
C. Faktor-faktor yang mempengaruhi produksi biogas
Beberapa faktor yang mempengaruhi proses pembuatan biogas dengan
metode fermentasi anaerob adalah sebagai berikut:

1. Jenis Material Organik


Bahan baku isian berupa bahan organik seperti kotoran ternak, limbah
pertanian, sisa dapur, dan sampah organik. Bahan isian harus terhindar dari
bahan anorganik seperti pasir, batu, beling, dan plastik. Bahan baku dalam
bentuk selulosa lebih mudah dicerna oleh bakteri anaerobik. Sebaliknya,
pencernaan akan lebih sukar dilakukan bakteri anaerob jika bahan bakunya
banyak mengandung zat kayu. Kotoran sapi sangat baik dijadikan bahan
baku karena banyak mengandung selulosa.
2. Rasio Karbon dan Nitrogen (C/N)
Ternak ruminansia seperti sapi, kambing, dan domba rata-rata lebih lama
dalam menghasilkan biogas dibandingkan dengan ternak non ruminansia.
Lamanya produksi biogas disebabkan oleh mutu pakan yang lebih rendah,
segingga rasio C/N nya tinggi, akibatnya perkembangan mikroba
pembentuk gas lebih lama dibandingkan yang bermutu tinggi. Tinggi
rendahnya mutu ini tergantung pada nilai N (nitrogen) di dalam ransum.
Namun demikian N juga tergantung pada C (karbon). Jadi, perbandingan C
dan N akan menentukan lama tidaknya proses pembentukan biogas.
Mikroorganisme membutuhkan nitrogen dan karbon untuk proses
asimilasi. Karbon digunakan sebagai energi sedangkan nitrogen digunakan
untuk membangun struktur sel. Bakteri penghasil metana menggunakan
karbon 30 kali lebih cepat dari pada nitrogen
3. Temperatur
Temperatur yang baik untuk proses pembuatan biogas adalah 30 ℃ hingga
kira-kira 40℃ . Temperatur tersebut merupakan temperatur optimal bagi
bakteri perombak untuk menghasilkan biogas.

4. Derajat Keasaman (pH)


Derajat keasaman (pH) sangat berpengaruh terhadap pertumbuhan
aktivitas bakteri. Kisaran pH optimal untuk produksi metana adalah 7-7,2
tetapi pada kisaran 7,2-8,0 masih diizinkan. Untuk mencegah penurunan

3
pH pada awal pencernaan dan menjaga pH pada kisaran yang diiinkan,
maka dibutuhkan buffer yakni dengan penambahan larutan kapur. Derajat
keasaman sangat berpengaruh terhadap kehidupan mikroorganisme.
Derajat keasaman yang optimum bagi kehidupan mikroorganisme adalah
6,8-7,8. Pada tahap awal fermentasi bahan organik akan terbentuk asam
(asam organik) yang akan menurunkan pH. Untuk mencegah terjadinya
penurunan pH dapat dilakukan dengan menambahkan larutan kapur
(ca(OH)2) atau kapur CaCO3. (Nugraha, 2016)

D. Manfaat Biogas
Biogas memberikan banyak manfaat nilai tambah untuk masyarakat dari
limbah organik.
1. Pertanian
Anaerob pada kotoran ternak dan sisa makanan organic memberikan
manfaat bagi sektor pertanian. Beberapa manfaat termasuk :
a. Diversifikasi keuangan dan mitigasi risiko melalui penjualan energy.
b. Mendukung pengolahan lokal produksi pertanian.
2. Ekonomis
Manfaat ekonomi hijau dari biogas sangat besar dan meliputi :
a. Penciptaan lapangan kerja lokal di bidang teknis, manufaktur dan
konstruksi/perdagangan.

b. Pembangunan ekonomi menghasilkan miliaran dollar investasi di


masyarakat pedesaan.

3. Energi
Sebagai sumber energi terbarukan, biogas memiliki karakteristik unik,
yaitu :
a. Menghasilkan daya yang fleksibel dan dapat diandalkan 24/7
b. Mengelola suatu daya yang terbarukan yang terputus-putus melalui
sarana penyimpanan dan daya fleksibel.
c. Meningkatkan/mendukung infrastruktur lokal dan kualitas daya
d. Meningkatkan ke gas alam terbuka (RNG) untuk injeksi ke dalam

4
jaringan gas alam, menghasilkan energy terbarukan ‘hijau’ melalui
infrastruktur yang ada.
e. Dikompres untuk digunakan sebagai bahan bakar transportasi, atau
penggantian langsung gas alam yang berasal dari fosil dalam pemanasan
rumah tangga, atau proses industry, komersial, dan kelembagaan. (Sumber
buku Pengelolaan sampah : Linda Barus, 2021)

II. ALAT DAN BAHAN


A. ALAT
NamaAlat Gambar Fungsi

Untuk mencegah
Handscoon penularan penyakit
dari kotoran sapi

Sebagai sambungan 3
Y VALVE Selang ukuran ½ 65
(sambungan Y) dan cm dan sebagai outlet
kran besi kecil keluarnya gas
ukuran ¼

Sebagai penampungan
Ban dalam gas

5
Selang ukuran ½ Untuk mengalirkan
sepanjang 100 cm gas menuju ban dan
kran besi

Untuk melapisi ujung


Plastik steel selang,pipa,galon dan
mencegah kebocoran
gas

berguna untuk
Lem pvc mererkatkan pipa dan
dop pipa

Untuk memasukan
Corong kotoran kedalam
gallon melalu pipa

Sebagai wadah
Ember menampung dan
mengaduk kotoran
sapi

6
Pipa untuk
memasukan kotoran
Pipa dan dop pipa Dop pipa untuk
menutup lubang pipa
setelah diberi kotoran

Galon Sebagai wadah untuk


menyimpan biogas

Bor listrik Untuk melubangi


galon

Gergaji besi
Untuk memotong pipa

B. BAHAN
Nama bahan Gambar Fungsi

Sebagai bahan utama


Kotoran sapi pembuatan biogas

7
Sebagai campuran
Air untuk pembuatan
biogas

Sebagai campuran
Cairan TGH untuk pembuatan
biogas

III. PROSEDUR KERJA


 Potong pipa setinggi kepala galon dengan gergaji besi
 Lubangi bagian atas galon sebesar diameter pipa, kemudian lubangi
dengan paku yang telah dipanaskan menggunakan korek api
 Kemudian rapikan dengan gergaji besi
 Kemudian lubangi bagian samping kepala galon sebesar diameter
selang dengan solder listrik
 Kemudian rapikan dengan gergaji besi
 Kemudian pipa dimasukkan ke dalam lubang pertama dan atas pipa
ditutup
 Pada sisi lubang ditutup dengan superglue, pasir dan lem tembak agar
tidak ada celah udara Kemudian selang dimasukkan kedalam lubang
kedua
 Pada sisi lubang ditutup dengan superglue, pasir dan lem tembak agar
tidak ada celah udara

8
 Kemudian galon di cat hitam agar tidak ada celah cahaya masuk ke
dalam
 Kemudian dijemur 15-20 menit
 Pada ujung ujung selang disatukan dengan y valve
 Pada ujung selang ke-2 di pasang kran besi kecil ukuran ¼
 Pada ujung selang ke-3 dipasang ban dalam sebagai penampung gas
yang akan dihasilkan
 Pada tiap sambungan diberi lem superglue, pasir dan lem tembak agar
tidak ada celah udara
 Kemudian 3kg kotoran sapi dan 3 liter air dicampur rata
 Kemudian dimasukkan ke dalam gallon
 Lalu kepala galon ditutup dan dilapisi dengan lakban hitam
 Lalu disimpan ditempat gelap selama 2 minggu

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN


A. HASIL PENGAMATAN
Hasil dari praktikum pembuatan biogas dengan pemanfaatan kotoran
sapi sebanyak 3kg kotoran sapi dan di campur rata dengan 3 liter air
sebagai bahan baku kemudian di disimpan ditempat gelap selama 2
minggu

Hasil dari Pembuatan Biogas Skala


Rumah Tangga

9
Gas yang keluar dari Biogas
mengeluarkan api

B. PEMBAHASAN

Dari pratikum biogas sederhana yang telah kami buat dan didiamkan
selama 2 minggu, biogas yang telah kami buat dikatakan berhasil karena
Gas yang keluar dari Biogas mengeluarkan api. proses biogas
membutuhkan bakteri tertentu untuk bekerja dengan baik. Bakteri ini
sudah ada terkandung dalam kotoran sapi. Inilah alasan mengapa
digunakan kotoran sapi sebagai starter. Bakteri tersebut merupakan bakteri
metanogen, terdapat empat jenis bakteri anaerob yang berperan dalam
memproduksi gas metana yaitu, Methanobacterium, Methanobacillus,
Methanococcus, dan Methanosarcina. Energi biogas sebagai pengganti
bahan khusus minyak tanah dan dipergunakan untuk memasak. Proses
Biogas dihasilkan dari proses fermentasi bahan-bahan organik oleh bakteri
anaerob (bakteri yang hidup dalam kondisi kedap udara). Pada umumnya,
semua jenis bahan organik yang diproses menghasilkan biogas, tetapi
hanya bahan organik yang padat dan cair homogen, seperti kotoran hewan
ternak yang cocok untuk sistem biogas sederhana. Biogas merupakan gas
yang dihasilkan oleh aktivitas anaerobik yang mendegradasi bahan-bahan
organik. Contoh dari bahan organik ini adalah kotoran, limbah domestik,
atau setiap limbah organik yang dapat diurai oleh makhluk hidup dalam

10
kondisi anaerobik. Kandungan utama dalam biogas adalah metana dan
karbon dioksida. Biogas sumber energi terbarukan dan ramah lingkungan.
Energi dari biogas dapat digunakan sebagai bahan bakar kendaraan
maupun untuk menghasilkan listrik. Penyusun utama biogas adalah
metana (CH4) dan karbon dioksida (CO2) dan beberapa gas lain. Gas
metana, hidrogen, dan karbon monoksida dapat dibakar atau dioksidasi
dengan oksigen yasehingga melepaskan energi. Energi inilah yang
nantinya akan dijadikan sebagai bahan bakar. Energi ini dapat digunakan
untuk pelbagai tujuan pemanasan, seperti memasak. Organisme ini akan
mencerna material organik tersebut dalam baik dalam sistem yang
bermacam-macam, seperti kontinu, semi-kontinu, ataupun tertutup. Sistem
ini mendukung organisme tersebut untuk mengubah biomassa dari materi
organik menjadi biogas. Manfaat biogas bagi kehidupan sehari-hari
berikutnya yaitu dapat membantu mengurangi polusi tanah dan air. Dan
manfaat biogas lainya adalah Teknologi sederhana dengan biaya rendah
juga termasuk salah satu manfaat biogas yang tidak kalah menarik

V. PENUTUP
A. KESIMPULAN
Kondisi sumber energi yang semakin menipis memaksa kita untuk
segera menemukan solusinya. Salah satunya adalah dengan adanya energi
alternatif atau energi terbarukan. Biogas (gas bio) merupakan gas yang
ditimbulkan jika bahan-bahan organik, seperti kotoran hewan, kotoran
manusia, atau sampah, direndam didalam air dan disimpan di dalam
tempat tertutup atau anacrob. Biogas dari kotoransapi dibuat melalui
beberapa proses seperti proses pengumpulan kotoran sapi, proses
penampungan kotoran sapi, dan hasil biogas. Selain menghasilkan gas
yangdapat digunakan sebagai bahan bakar pengganti minyak untuk
kompor, limbah kotoran sapi juga diolah sebagai kompos. Adanya biogas
dari kotoran sapi ini sangat bermanfaat selain membantu warga dalam
memenuhi kebutuhan rumah tangganya juga dapat membantu menghemat
energi untuk menyelamatkan bumi.

11
B. SARAN
Saran bagi masyarakat lebih memanfaatkan kotoran-kotoran sapi agar
tidak menjadi limbah yang akan mencemari lingkungan. Selain itu, bisa
memproduksi biogas dalam skala besar agar dapat bermanfaat untuk
keperluan bersama.

12
DAFTAR PUSTAKA

Aziz, S. A. (2016). Energi Alternatif Biogas Andalan. Dipetik april 05, 2022, dari
https://www.kompasiana.com/sholehudinaaziz/552a4d206ea834aa0a552d1f/
kotoran-sapi-energi-alternatif-biogas-andalan

Linda Barus, 2021. Pengelolaan Sampah.Bandar Lampung:Penerbit Pusaka


Media. Diakses pada 05 april 2022Nugraha, M. (2016). biogas. Retrieved April
05, 2022, from http://eprints.polsri.ac.id/908/3/BAB%20II%20rev6.pdf

Sysadmin. (2021, Januari 19). Energi Biogas. Retrieved April 05, 2022, from
http://www.pertagas.pertamina.com/Portal/Content/Read/48.

13

Anda mungkin juga menyukai