Anda di halaman 1dari 5

SIMT ITS IT235408 - Etika Bisnis (B)

Winda Silviana Dosen Pengampu:


6032221089 Prof. Ir. Eddy Setiadi Soedjono Dipl.SE.M.Sc, Ph.D

DYNAMIC HOUSEHOLD WATER PROOF-PRINT

1. Berasal dari mana air di rumah dan digunakan untuk apa saja ?
Keperluan Air Bersih (MCK) :
• Air berasal dari tanah dengan sumur bor (menggunakan mesin dengan
kedalaman 15 meter) dan disimpan di tandon, digunakan untuk kebutuhan
sehari-hari yang dimana tidak dikonsumsi masuk ke dalam tubuh, seperti
keperluan MCK (mandi, cuci, kakus), mengepel, berwuduhu, dan
sebagainya. Pada Gambar 1 menunjukkan tandon atas dan mesin untuk
menyedot air dari dalam tanah.
Keperluan Air Konsumsi (Minum)
• Air isi ulang yang terlebih dahulu di filter (galon dengan ukuran 19 liter)
digunakan untuk keperluan dapur seperti memasak (baik untuk memasak
sayur ataupun nasi), dan membuat minuman yang perlu dimasak terlebih
dahulu (seperti minuman teh, kopi).
• Air Mineral (galon dengan ukuran 19 liter dan bersegel) digunakan untuk
di konsumsi langsung seperti minum secara langsung (tanpa perlu dimasak
terlebih dahulu). Gambar 2 menununjukkan air mineral galon yang
digunakan di rumah untuk konsumsi minum secara langsung.
Sisa air dari pembuangan AC (air conditioner)
• Air pembuangan air conditioner (ac), karna menggunakan
penampungan pembuangan air ac, air ini digunakan untuk menyirami
tanaman yang ada. Tentu air ini tidak bisa atau tidak layak dikonsumsi untuk
diminum, dan setiap hari rutin dilakukan pembuangan atau digunakan untuk
penyiraman sesuatu (seperti penyiraman tanaman, atau membersihkan
lantai kamar mandi). Gambar 3 menunjukkan penampungan sisa air AC,

Gambar 1. Tandon Atas dan Gambar 2. Air Mineral Gambar 3. Air Pembuangan AC
Mesin Penyedot Air Untuk Konsumsi Langsung

1
Dynamic Household Water Foot Print
SIMT ITS IT235408 - Etika Bisnis (B)
Winda Silviana Dosen Pengampu:
6032221089 Prof. Ir. Eddy Setiadi Soedjono Dipl.SE.M.Sc, Ph.D

2. Apakah air yang didapatkan sudah sesuai dengan yang diharapkan ?


• Berdasarkan Kuantitas :
- Air yang berasal dari tanah, secara kuantitas dapat dikatakan
cukup kurang, karena air yang ditarik oleh mesin sudah bervolume
kecil. Dengan kedalaman 15 meter, yang dibangun 20 tahun lalu pada
lingkungan rumah. Di lingkungan rumah sekitar, rata-rata masyarakat
telah mengebor kembali dengan lokasi baru disekitar rumah yang
berkedalaman sekitar 30 meter. Sehingga dengan hal ini, air yang
diperoleh di rumah tentu mendapatkan volume yang lebih kecil
dibandingkan dengan rumah warga lainnya yang memiliki penyedotan
mesin dengan kedalaman 30 meter. Oleh karena itu, jika menginginkan
penyedotan air dengan volume yang lebih besar dan cukup untuk
kebutuhan sehari-hari, diperlukan pengeboran tanah kembali dengan
kedalaman skitar 30 meter.
- Air isi ulang yang terlebih dahulu di filter (galon dengan ukuran 19
liter), secara kuantitas sudah memenuhi kebutuhan sehari-hari dan
cukup. Tidak pernah kekurangan untuk kebutuhan konsumsi di rumah.
Tentu, ketika air isi ulang habis, dapat dilakukan pembelian kembali ke
agen terdekat rumah.
- Air Mineral (galon dengan ukuran 19 liter dan bersegel), secara
kuantitas tentu terpenuhi dan tidak pernah kurang untuk kebutuhan
sehari-hari untuk keperluan konsumsi rumah. Ketika air mineral galon,
dapat dilakukan pembelian kembali agen air mineral terdekat dari
rumah.
- Air pembuangan air conditioner (ac), kuantitas yang diperoleh
setiap harinya hampir memenuhi ukuran galon 19 liter. Tentu, tidak ada
keperluan khusus dalam penggunaan air pembuangan ac ini. Hanya
memanfaatkan air untuk penyiraman sesuatu (seperti penyiraman
tanaman, atau menyiram lantai kamar mandi saat dibersihkan).

2
Dynamic Household Water Foot Print
SIMT ITS IT235408 - Etika Bisnis (B)
Winda Silviana Dosen Pengampu:
6032221089 Prof. Ir. Eddy Setiadi Soedjono Dipl.SE.M.Sc, Ph.D

• Berdasarkan Kualitas :
- Air yang berasal dari tanah, secara kualitas dapat dikatakan ‘tidak
sesuai dengan standar’, dikarenakan melihat dari kondisi air yang
terkadang berwarna keruh, berbau tanah, dan sedikit licin pada musim-
musim tertentu. Disamping itu juga, kandungan air yang memiliki
kandugan kapur yang cukup tinggi dengan melihat indikasi pada
peralatan kamar mandi (seperti cermin, ember, dan gayung) dan dinding
kamar mandi yang terdapat kerak putih. Sehingga, dalam hal ini
diperlukan proses penyaringan dengan menggunakan filter tertentu agar
kondisi air menjadi lebih baik (tidak berwarna, tidak berbau, dan tidak
berasa).
- Untuk kondisi air isi ulang, tidak pernah menemukan kondisi yang tidak
normal atau dapat dikatakan sesuai dengan standar. Hanya saja, karna
pada air isi ulang tersebut ‘tidak pernah melakukan uji kualitas air’, maka
memang hanya digunakan untuk keperluan dapur atau keperluan
konsumsi dimana air perlu dimasak terlebih dahulu sebelum dikonsumsi
(seperti untuk masak-memasak, dan minum teh atau kopi).
- Untuk air mineral yang digunakan juga sudah memenuhi kondisi
standart. Karna sudah lama menggunakan brand tertentu, dan kualitas
air yang terjamin dengan kualitasnya.

3. Setelah air digunakan, hal apa saja yang biasa dilakukan ?


• Air yang berasal dari tanah, ketika telah digunakan untuk keperluan MCK
(mandi, cuci, kakus), tentu masuk ke dalam saluran pembuangan air.
• Untuk air isi ulang dan air mineral, hampir selalu habis digunakan. Jarang
sekali kami membuang air yang dapat konsumsi. Mungkin ketika ada sisa air
mineral (dalam ukuran gelas), digunakan untuk mencuci sesuatu didapur
(untuk benda berukuran kecil), atau dapat digunakan untuk menyiram
tanaman hias di rumah).
• Hal yang sama yang terjadi pada air pembuangan ac, memang tidak baik
digunakan untuk kebutuhan konsumsi. Tidak langsung dibuang, tentu dapat
digunakan untuk kegiatan bersih-bersih di dalam rumah atau menyiram
tanaman hias.

3
Dynamic Household Water Foot Print
SIMT ITS IT235408 - Etika Bisnis (B)
Winda Silviana Dosen Pengampu:
6032221089 Prof. Ir. Eddy Setiadi Soedjono Dipl.SE.M.Sc, Ph.D

5. Bagaimana kondisi ideal air yang digunakan di rumah ?


• Air Bersih (MCK) yang berasal dari tanah (menggunakan mesin)
- Kondisi ideal, berdasarkan Permenkes No.32 Tahun 2017 dan PP
Nomor 122 Tahun 2014, harus terdapat system 3R untuk
menggunakan air bersih yang sudah digunakan. Air yang berasal dari
tanah, tidak dapat secara langsung dikonsumsi, dikarenakan rata-rata
memiliki pH>7, kandungan besi (Fe) tinngi, dan mengandung kapur.
Oleh karena itu, diperlukan pengolahan air terlebih dahulu yaitu Water
Treatment Plant (WTP) untuk menyesuaikan kandungan air yang ideal.
Kemudian, berdasakan PermenLH Nomor 5 Tahun 2014 dan
PermenLHK Nomo 16 Tahun 2019, air yang sudah digunakan dapat
dialirkan ke Waste Water Treatment Plant (WWTP) untuk diolah kembali
sesuai standar baku mutu air limbah.
- Kondisi sebenarnya, seringnya air sesuai standar yaitu tidak berbau,
tidak berwarna, dan tidak keruh. Tetapi pernah ditemukan kondisi air
yang tidak sesuai standar (air berwarna keruh, berbau tanah, dan terasa
licin) pada musim-musim tertentu. Tetapi tidak ada system 3R untuk
menggunakan kembali air bersih yang digunakan, dan tidak adanya
WTP (Water Treatment Plant). Air hanya ditarik atau disedot
menggunakan mesin, kemudian ditampung di dalam tandon atas.
Sehingga memang diperlukan penyaringan air bersih dan sistem
pengolahan air kembali atau tidak ada saluran air menuju Waste Water
Treatment Plant (WWTP).
• Keperluan Air Konsumsi (Minum)
- Kondisi ideal, berdasarkan baku mutu Permenkes No.2 Tahun
2023 tentang kesehatan lingkungan dan Organisasi Kesehatan Dunia
(WHO) terkait batas maksimal mineralogi air minum yaitu 300 ppm.
Kondisi standartnya, dibutuhkan system 3R untuk melakukan daur ulang
penggunaan air minum (apabila ada yang dibuang).
- Kondisi sebenarnya, air minum sudah sesuai standar yaitu tidak
berbau, tidak berasa, dan tidak berwarna. Hal ini sudah sesuai dengan
hasil uji yang dipublikasi oleh brand air minum yang digunakan. Tetapi,
belum ada proses 3R di rumah, sehingga air sisa yang ada, seoptimal
mungkin digunakan untuk menyiram tanaman hias.

4
Dynamic Household Water Foot Print
SIMT ITS IT235408 - Etika Bisnis (B)
Winda Silviana Dosen Pengampu:
6032221089 Prof. Ir. Eddy Setiadi Soedjono Dipl.SE.M.Sc, Ph.D

6. Bagaimana menutup gap antara kondisi ideal dengan sebenarnya ?


Adanya ditemukan hal yang tidak sesuai (gap) dengan kondisi ideal, dapat
disolusikan dengan menerapkan sistem 3R di lingkungan rumah, dan
tentu membuat penyaringan air bersih (sehingga dapat menyesuaikan air
bersih sesuai dengan baku mutu), serta dibutuhkan sistem aliran
pembuangan air menuju tempat pengolahan air kembali (seperti aliran
air yang dapat mengalie ke WWTP / Waste Water Treatment Plant).
Adapun hal-hal yang dapat dilakukan yaitu :
• Memanfaatkan secara optimal pada air yang sudah digunakan (seperti sisa
cucian beras, air sisa pembuangan ac) untuk menyiram tanaman, atau
melakukan kegiatan sederhana untuk bersih-bersih (seperti menyikat lantai
kamar mandi).
• Membuat saluran penampungan air hujan, agar dapat memanfaatkan air
hujan dan tidak terbuang secara langsung.
• Dapam membuat sistem 3R yang melakukan daur ulang (recycle) air, seperti
memanfaatkan penampungan air bekas wudhu dan memberikan filter yang
kemudian air tersebut dapat digunakan kembali untuk aktifitas kegiatan
bersih-bersih atau menyiram tanaman.
• Hal opsi yang dapat dilakukan yaitu dengan memanfaatkan alat atau mesin
yang dapat digunakan sebagai indikator terhadap ‘kelayakan air’ untuk
digunakan kembali atau langsung dibuang ke saluran pembuangan air.

5
Dynamic Household Water Foot Print

Anda mungkin juga menyukai