Anda di halaman 1dari 5

Envisioning Reclaimed

Water Use in Indonesia


15721012 - Muhammad Rezky Darmawan
25723901 - Abd. Syawal A. Dali
15819008 - Bryan Mare Simanungkalit

Concept Note
Latar Belakang

Air reklamasi (Reclaimed Water) umumnya didefinisikan sebagai air limbah kota yang telah
diolah dan dapat digunakan kembali, sebuah praktik yang dikenal sebagai penggunaan
kembali air (water reuse). Di perkotaan, air limbah perkotaan biasanya dibersihkan melalui
serangkaian proses mekanis, biologis, dan kimia untuk memastikan keamanan dan
sanitasinya sebelum dibuang ke badan air. Sistem pengolahan air limbah, yang awalnya
dirancang untuk menjaga kesehatan manusia dan lingkungan, telah berkembang ke tingkat di
mana air limbah dapat didaur ulang dan digunakan dengan aman untuk tujuan lain. Air
reklamasi, juga dikenal sebagai air daur ulang, atau air yang dimurnikan, digunakan untuk
berbagai tujuan bermanfaat, seperti irigasi lanskap, proses industri, pembilasan toilet, atau air
minum.
Konsumsi air domestik mencapai 8% dari total penggunaan air global (UNWATER, 2012).
Khususnya di negara-negara maju, penggunaan air domestik seringkali jauh lebih besar
daripada konsumsi minimum per kapita yang direkomendasikan WHO. Dengan demikian,
konsumsi air rumah tangga mempunyai potensi besar untuk dikurangi. Manfaat dari
pengurangan konsumsi air domestik mencakup tagihan air yang lebih rendah atau lebih sedikit
waktu yang dihabiskan untuk mengumpulkan air dan peningkatan ketersediaan air minum
yang tersedia untuk keperluan yang tepat seperti minum, memasak, dan kebersihan.
Salah satu cara efektif untuk mengurangi konsumsi air adalah dengan menggunakan kembali
air limbah yang dihasilkan di tingkat rumah tangga. Penggunaan kembali air limbah
memberikan peluang tidak hanya untuk menghemat air dan sumber daya keuangan dengan
mengurangi konsumsi air, namun sekaligus meningkatkan produksi pangan atau menciptakan
mata pencaharian. Oleh karena itu, di negara-negara berkembang, mengoptimalkan
penggunaan kembali air limbah dapat menjadi jendela pembangunan yang signifikan.
Aspek penting dalam penggunaan kembali air limbah adalah kualitas air limbah harus sesuai
untuk digunakan kembali. Ada beberapa jenis air limbah yang diproduksi di tingkat rumah
tangga yang memiliki tingkat kontaminan (misalnya nutrisi, patogen) dan potensi penggunaan
kembali yang sangat berbeda, termasuk air hujan, air limbah rumah tangga (semua air limbah
rumah tangga kecuali air pembilas toilet), urin, air blackwater, dan feses. Pemisahan aliran air
limbah ini mengurangi jumlah air limbah yang terkontaminasi oleh patogen (yaitu blackwater,
feses, urin) dengan mencegahnya bersentuhan dengan air yang kurang terkontaminasi
(misalnya greywater, air hujan), sehingga memungkinkan greywater dan air hujan digunakan
untuk tujuan yang lebih luas.

Maksud
Menormalisasikan penggunaan Reclaimed Water untuk kebutuhan rumah tangga/industri.

Tujuan
1. Menerapkan aturan penggunaan household greywater reuse system untuk setiap izin
pembangunan bangunan baru.
2. Melakukan sentralisasi iddle capacity hasil Reclaimed Water dari household greywater
reuse system untuk digunakan pada industri dan kebutuhan lain.

Sistem Kerja Household Greywater Reuse


Dengan memisahkan aliran limbah dari sumbernya, kita dapat mempertahankan sejumlah
besar air yang relatif aman (greywater, air hujan) yang dapat langsung digunakan kembali,
sekaligus mengurangi volume air limbah (blackwater) yang harus diolah sebelum digunakan
kembali. Khususnya di negara-negara berkembang dimana sistem air dan air limbah tidak ada
atau tidak lengkap, penerapan pemisahan sumber adalah kunci dalam mengembangkan
sistem berkelanjutan yang akan menguntungkan pengguna dalam jangka panjang.
Tergantung pada kandungan yang ada dalam air limbah dan penggunaan kembali di masa
depan, air limbah dapat langsung digunakan kembali, atau diolah kemudian digunakan
kembali (daur ulang).
● Penggunaan Kembali Langsung (Direct Reuse)
Air yang memiliki kualitas relatif tinggi dan sedikit kontaminan, seperti air hujan atau
greywater, dapat langsung digunakan kembali. Terdapat banyak teknologi untuk
menampung air hujan rumah tangga, sementara greywater dapat dikumpulkan dengan
memasang kembali pipa untuk mengalihkan air limbah dari peralatan seperti pancuran,
mesin cuci, dan bak cuci.
Meskipun air untuk digunakan kembali secara langsung mungkin relatif bebas dari
kontaminan, penggunaan kembali air hujan dan greywater di masa depan harus sesuai
dengan tingkat kontaminan yang ada. Tujuan yang tepat untuk penggunaan kembali
langsung dapat mencakup:
1. Mencuci (mobil, dll.)
2. Pembilasan toilet
3. Berkebun dan produksi pangan dapat dilakukan dengan menara greywater, taman
vertikal, fertigasi, irigasi tetes, dan irigasi tetes bawah permukaan.

● Mengolah dan Menggunakan Kembali Air Limbah (Daur Ulang)


Jika air limbah tidak cocok untuk digunakan kembali secara langsung, pilihan
pengolahan air limbah rumah tangga dapat digunakan untuk mengurangi tingkat
kontaminan ke tingkat yang aman untuk digunakan kembali. Beberapa kemungkinan untuk
sistem pengolahan air limbah rumah tangga meliputi:
1. Lahan basah buatan
2. Pemukim biogas
3. Anaerobic baffled reactors (Abr)
4. Tangki septik
5. Bidang ekstraksi padat cair
6. Evapo-transpiration beds
7. Pengisian ulang air tanah permukaan atau bawah permukaan
Setelah diolah secara memadai, air limbah dapat digunakan seperti air hujan atau
greywater, untuk keperluan seperti berkebun dan pertanian perkotaan, pembilasan toilet,
dll.
Aspek Hukum
Meskipun penggunaan kembali greywater dan air limbah dapat dianjurkan di daerah yang
mengalami kelangkaan air, seringkali terdapat peraturan ketat yang menentukan tingkat
kontaminan yang diperbolehkan untuk digunakan kembali, dan undang-undang yang
mengatur penggunaan air limbah dan air limbah yang diperbolehkan. Banyak negara (seperti
AS, Swiss, dan Australia) memiliki peraturan pembuangan air limbah yang menjadikan
penggunaan kembali air limbah menjadi sangat rumit. Peraturan mengenai penggunaan air
limbah, greywater dan kotoran dapat ditemukan dalam pedoman WHO untuk aspek kebijakan
dan peraturan penggunaan kembali air limbah yang aman.
Peraturan yang berkaitan dengan daur ulang air limbah ini umumnya berfokus pada aspek
kesehatan manusia dan aspek lingkungan. Untuk memastikan bahwa penggunaan air daur
ulang aman untuk kesehatan dan sesuai dengan aspek lingkungan maka keduanya perlu
dipertimbangkan dalam pengembangan peraturan tersebut. Dalam mengembangkan kegiatan
daur ulang air diperlukan peraturan yang berfungsi untuk melindungi kualitas sumber air baku
air minum, kualitas air daur ulang untuk kebutuhan masyarakat masyarakat, dan menjaga
kualitas badan air seperti sungai dan danau. Pemerintah Indonesia telah menetapkan
beberapa aturan yang berkaitan dengan kegiatan daur ulang. Peraturan tersebut antara lain,
adalah:
1. Peraturan Pemerintah No. 22 Tahun 2021 tentang Penyelenggaraan Perlindungan dan
Pengelolaan Lingkungan Hidup.
2. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor I7 Tahun 2019 tentang Sumber Daya Air
3. Permen ESDM No.15 tahun 2012 tentang Penghematan Penggunaan Air Tanah.
4. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 6 tahun 2011 tentang Pengelolaan Sumber
Daya Air, dimana pada pasal 37 ayat 1 menyebutkan bahwa daur ulang air limbah wajib
dilakukan oleh pengguna air dalam jumlah besar, hotel, restoran,rumah sakit dan
industri dengan membangun instalasi daur ulang.

Penutup
Tindakan dapat diambil untuk mengoptimalkan (reduce, reuse) air limbah atau sampah organik di
hampir semua rumah tangga. Penggunaan kembali greywater mungkin akan lebih sulit jika dilakukan
perubahan signifikan terhadap pengumpulan air limbah. Namun, jika diizinkan, penggunaan kembali air
limbah dapat sangat mengurangi jumlah air minum yang dibutuhkan rumah tangga. Khususnya di
daerah dimana penyaluran air dan pengumpulan air limbah dilakukan secara manual, penggunaan
kembali air mengurangi jumlah air minum yang harus dikumpulkan, mengurangi waktu dan tenaga
yang dihabiskan untuk mengumpulkan air, dan meningkatkan ketersediaan air yang dapat diminum
untuk keperluan yang tepat seperti minum, memasak, dan kebersihan pribadi.
Ada beberapa manfaat dari penggunaan reclaimed water diantaranya mengurangi konsumsi air
rumah tangga dan meningkatkan ketahanan terhadap kelangkaan air, mengurangi biaya dan
energi yang dikeluarkan untuk pasokan air karena lebih sedikit yang dibutuhkan, mengurangi
volume air limbah dan infrastruktur, uang dan energi yang dibutuhkan untuk pengolahan,
dapat menghasilkan mata pencaharian (misalnya urban farming) dan meningkatkan
ketahanan pangan, meningkatkan ketersediaan air untuk keperluan lain dan mengurangi
tekanan pada sumber daya air setempat. namun ada beberapa kekurangan/masalah dalam
penggunaan reclaimed water diantaranya perlunyapengelolaan air limbah lebih lanjut sebelum
digunakan kembali, mungkin ada hambatan hukum yang mencegah penggunaan kembali air
limbah, perlunya memperbaiki sistem perpipaan rumah tangga untuk menampung greywater.

Anda mungkin juga menyukai