Anda di halaman 1dari 5

TUGAS TEKNOLOGI TEPAT GUNA

DAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT

Ni Wayan Meisya Pundari


2105561035

PROGRAM STUDI TEKNIK LINGKUNGAN

FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS UDAYANA

BADUNG

2023
PENDAHULUAN

Air merupakan pemenuh berbagai keperluan manusia baik dalam kegiatan rumah
tangga, pertanian, perikanan, industri, sumber energi, sarana transportasi, dan tempat
rekreasi (Campbell dkk., 2002). Padatnya aktivitas tersebut merupakan representasi dari
banyaknya orang yang melakukan kegiatan setiap harinya. Semakin padat aktivitas
manusia, maka semakin tinggi pula kebutuhan terhadap air bersih yang berdampak pada
peningkatan jumlah pembuangan air limbah domestik. Limbah domestik adalah air
buangan yang berasal dari limbah rumah tangga, seperti air bekas cucian, dapur, kamar
mandi, dan toilet yang mengandung bahan kimia sehingga sebelum dibuang ke badan air
harus dilakukan pengolahan terlebih dahulu. Limbah cair domestik mengandung 99,9% air
dan 0,1% zat padat. Zat padat terdiri dari 85% protein; 25% karbohidrat; 10% lemak dan
sisanya zat anorganik terutama butiran pasir, garam-garam dan logam (Doraja, dkk. 2012).

Pengolahan limbah domestik bertujuan untuk menghindari pencemaran pada badan air,
khususnya air sungai. Pembuangan air limbah yang bersumber dari rumah tangga maupun
industri ke badan air dapat menyebabkan pencemaran lingkungan apabila kualitas air
limbah tidak memenuhi baku mutu limbah (Abdul, 2015). Pencemaran air sungai 60% -
70% berasal dari limbah domestik (Suswati & Wibisono. 2013). Sehingga tuntutan untuk
melakukan pengolahan semakin meningkat, sejalan dengan meningkatnya beban pencemaran
air permukaan maupun air tanah.

Teknologi pengolahan air limbah dibagi menjadi 2 (dua) jenis berdasarkan pengguna fasilitas
tersebut yaitu pengolahan air limbah domestik individual dan pengolahan air limbah
domestik komunal. Teknologi pengolahan air limbah domestic individual yang biasa
digunakan adalah tangki septik (septictank). Tangki septik dalah suatu ruangan kedap air
yang terdiri dari kompartemen ruang yang berfungsi menampung/mengolah air limbah rumah
tangga dengan kecepatan alir yang sangat lambat sehingga memberi kesempatan untuk
terjadinya pengendapan terhadap suspense benda-benda padat dan kesempatan dekomposisi
bahan-bahan organik oleh mikroba anaerobik. Proses ini berjalan secara alamiah yang
sehingga memisahkan antara padatan berupa lumpur yang lebih stabil serta cairan
(supernatant). Cairan yang terolah akan keluar dari tangki septik sebagai effluent dan gas
yang terbentuk akan dilepas melalui pipa ventilasi. Sementara lumpur yang telah matang
(stabil) akan mengendap di dasar tangki dan harus dikuras secara berkala setiap 2-5 tahun
bergantung pada kondisi. Effluent dari tangki septik masih memerlukan pengolahan lebih
lanjut karena masih tingginya kadar organik didalamnya. Pengolahan lanjutan yang dapat
digunakan berupa sumur resapan (bidang resapan).

Sumur peresapan dipakai untuk menerima effluent dari tangki septik. Sumur resapan
memiliki fungsi yang sama dengan saluran peresap dan terkadang dipasang secara seri pada
ujung saluran peresap.

PERHITUNGAN DEBIT AIR LIMBAH

Debit air limbah yang dihitung merupakan air limbah domestik yang berada pada salah satu
rumah di kawasan Kota Denpasar. Debit air limbah domestik penting untuk diketahui jumlah
karena akan menentukan kapasitas bangunan pengolahan yang akan direncanakan. Menurut
Pratiwi, & Purwanti, (2015) Diperkirakan besarnya air bersih yang akan menjadi air limbah
yaitu 80 - 90% dari total yang diketahui dari penggunaan rata-rata air bersih pada daerah
pelayanan. Persamaan untuk menghitung total penggunaan rata-rata air bersih terdapat pada
persamaan berikut.

Debit Rata – Rata (Qr) = total rumah pada kawasan x jumlah anggota keluarga x kebutuhan
air bersih (l/orang/hari) x 80% x 1/1000

Pada rumah rumah tersebut dihuni oleh 5 orang dengan kebutuhan air bersih rata – rata 120
liter/orang/hari. Sehingga debit air limbah domestik yang diperoleh yaitu :

Qr = 1 x 5 x 120 x 80% x 1/1000

= 0,48 m3/hari

Anda mungkin juga menyukai