Anda di halaman 1dari 34

ANALISIS MANAJEMEN STRATEGI

PT. PERTAMINA (Persero)


Untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Manajemen Strategi
Dosen Pengampu: Andini Grace Tinia, S.E., M.M

Disusun Oleh:
Dewi Febriani (3402200001)
Ananda Nisa Amellia (3402200003)
Destia Isra Mirajanti (3402200018)
Fani Nurliani (3402200026)
Deden Aditya (3402200043)
Saputra
Kevin Hardi Hasan (3402200048)
Yoga Yustian (3402200060)
Darma Rahmawan (3402200063)
Sri Mulyani (3402200502)

PROGRAM STUDI MANAJEMEN


FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS GALUH
2023

ii
DATA ANGGOTA

No. Anggota Kelompok


1. Nama : Dewi Febriani
NIM : 3402200001
Kelas : Manajemen Regular A
Tempat, Tanggal : Ciamis, 01 Februari
Lahir 2002
Jenis Kelamin : Perempuan
Alamat : Purwaharja, Banjar
2. Nama : Ananda Nisa Amellia
NIM 3402200003
Kelas : Manajemen Regular A
Tempat, Tanggal : Ciamis, 29 Maret 2001
Lahir
Jenis Kelamin : Perempuan
Alamat : Cimaragas, Ciamis
3. Nama : Destia Isra Mirajanti
NIM 3402200018
Kelas : Manajemen Regular B
Tempat, Tanggal : Ciamis, 15 Oktober
Lahir 2001
Jenis Kelamin : Perempuan
Alamat :
4. Nama : Fani Nurliani
NIM 3402200026
Kelas : Manajemen Regular B
Tempat, Tanggal : Banjar, 22 Agustus
Lahir 1999
Jenis Kelamin : Perempuan
Alamat : Purwaharja, Banjar
5. Nama : Deden Aditya Saputra
NIM 3402200043
Kelas : Manajemen Regular A
Tempat, Tanggal : Ciamis, 22 Januari 2002
Lahir
Jenis Kelamin : Laki-Laki
Alamat : Cipaku, Ciamis
6. Nama : Kevin Hardi Hasan
NIM 3402200048
Kelas : Manajemen Regular A
Tempat, Tanggal : Bekasi, 30 Mei 2002
Lahir
Jenis Kelamin : Laki-Laki
Alamat : Cisaga, Ciamis

i
7. Nama : Yoga Yustian
NIM 3402200060
Kelas : Manajemen Regular B
Tempat, Tanggal : Caimis, 19 Januari 2001
Lahir
Jenis Kelamin : Laki-Laki
Alamat : Lumbung, Ciamis
8. Nama : Darma Rahmawan
NIM 3402200063
Kelas : Manajemen Regular B
Tempat, Tanggal : Ciamis, 08 Mei 2002
Lahir
Jenis Kelamin : Laki-Laki
Alamat : Ling. Pasirangin
9. Nama : Sri Mulyani
NIM 3402200502
Kelas : Manajemen Regular B
Tempat, Tanggal : Ciamis, 12 Agustus
Lahir 2002
Jenis Kelamin : Perempuan
Alamat : Cigembor, Ciamis

ii
KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama Allah SWT Yang Maha Pengasih lagi Maha

Penyayang, kami panjatkan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah

melimpahkan rahmat, hidayah, dan inayah-Nya kepada kami, sehingga kami dapat

menyelesaikan tugas mengenai “Analisis Manajemen Strategi PT. Pertamina

(Persero)”.

Tugas ini dibuat bertujuan untuk menjelaskan strategi PT. Pertamina

(Persero) diantaranya analisis visi dan misi, analisis IFAS dan EFAS,

implementasi strategi, dab evaluasi serta pengendalian PT. Pertamina (Persero).

Terlepas dari semua itu, kami menyadari sepenuhnya bahwa masih ada

kekurangan baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena

itu dengan tangan terbuka kami menerima segala saran dan kritik dari pembaca

agar kami dapat memperbaiki tugas ini. Semoga makalah ini dapat memberikan

wawasan yang bermanfaat bagi pembaca, mahasiswa, dan siapa pun yang tertarik

untuk memahami lebih dalam mengenali manajemen strategi PT. Pertamina

(Persero). Penulis mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah

membantu dalam penyusunan tugas ini, serta berharap agar tugas ini dapat

memberikan kontribusi positif dalam pemahaman mengenai manajemen strategi

PT. Pertamina (Persero).

Ciamis, Desember 2023

Penulis

iii
DAFTAR ISI

iv
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Sebagai negara berkembang, Indonesia dikenal memiliki berbagai

perusahaan besar yang bergerak di berbagai bidang berbeda. Salah satu

perusahaan besar yang dimiliki oleh negara Indonesia adalah PT. Pertamina. PT.

Pertamina adalah perusahaan minyak dan gas bumi yang dimiliki Pemerintah

Indonesia (National Oil Company), yang berdiri sejak tanggal 10 Desember 1957.

Perusahaan ini menjalankan usahanya dengan bergerak di bidang eksplorasi,

transmisi serta melakukan produksi minyak dan gas.

PT Pertamina merupakan sebuah perusahaan BUMN terbesar di

Indonesia yang bergerak di sektor pertambangan minyak dan gas bumi. Dengan

kemampuannya, perusahaan ini berhasil memasuki urutan ke 122 dalam top

Fortune Global 500 di tahun 2013. Kemampuan Pertamina untuk menghasilkan

produk oli telah diakui oleh dunia dengan perusahaan ini yang berhasil

memperoleh sertifikat ISO.

Selain dengan produk – produknya yang berkualitas, perusahaan ini juga

dikenal memiliki pelayanan yang baik dan ramah. Akibat kemampuan para

pegawainya, perusahaan ini berhasil mendistribusikan produk – produknya hingga

ke seluruh penjuru Indonesia. Adanya kinerja yang bagus membuat PT Pertamina

berhasil meningkatkan laba usahanya secara cepat dan signifikan. Salah satu

kelebihan yang dimiliki oleh perusahaan ini adalah adanya sumber daya manusia

yang handal. PT Pertamina Indonesia dikenal telah memperkerjakan orang –


orang dengan kemampuan yang memasuki tingkat profesional. Selain mengalami

pengalaman yang sudah teruji, para pegawai perusahaan ini juga mendapatkan

beberapa latihan dan seminar sebelum memulai bekerja.

PT Pertamina telah berhasil membawahi 5 sub holding. Ada 5 sub

holding yang berada di bawah naungan PT Pertamina. Sub holding ini antara lain

Upstream Sub holding, Gas Sub holding, Refinery dan Petrochemical Sub

holding, Power dan NRE Sub holding serta Commercial dan Trading Sub holding.

Pengalaman menjadi hal yang penting dalam bekerja. Adanya

pengalaman profesional dalam bidang migas menjadikan salah satu nilai

tambahan yang didapatkan oleh perusahaan ini. Dengan pengalaman inilah yang

berhasil membuat PT Pertamina Indonesia mendapat pengakuan dan disegani oleh

beberapa negara tetangga. Untuk menunjang kinerjanya, perusahaan ini telah

dilengkapi oleh teknologi informasi yang sudah terintegrasi. Dengan adanya

Divisi SBTI menunjukkan bahwa PT Pertamina memiliki kepedulian tinggi

terhadap pihak manajemennya dalam proses mengembangkan teknologi informasi

perusahaan ini.

PT. Pertamina memiliki penghasilan yang dinilai besar. Dengan

kemampuannya dalam memproduksi bahan bakar yang diakui oleh dunia,

perusahaan ini berhasil mendapatkan penghasilan murni sebesar 253, 5 triliun di

tahun 2022. Bisnis yang dijalankan oleh PT Pertamina ialah pengolahan minyak

yang dimulai dari hulu hingga hilir dan pemasaran. Oleh karena itu, PT. Pertamina

merupakan salah satu perusahaan yang paling berpengaruh terhadap laju

perekonomian negara Indonesia. Kelebihan yang dimiliki oleh perusahaan inilah

2
yang melatarbelakangi dan menjadi alasan kami tertarik untuk menganalisis lebih

mendalam lagi mengenai perusahaan tersebut dengan judul “ANALISIS

MANAJEMEN STRATEGI PT. PERTAMINA (Persero)”.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang diatas, maka dapat dirumuskan masalah

sebagai berikut:

1. Bagaimana analisis dari visi dan misi PT. Pertamina (Persero)?

2. Bagaimana analisis IFAS dan EFAS PT. Pertamina (Persero)?

3. Bagaimana implementasi strategi PT. Pertamina (Persero)?

4. Bagaimana evaluasi dan pengendalian PT. Pertamina (Persero)?

1.3 Tujuan

1. Untuk mengetahui analisis dari visi dan misi PT. Pertamina (Persero).

2. Untuk mengetahui IFAS dan EFAS PT. Pertamina (Persero).

3. Untuk mengetahui implementasi strategi PT. Pertamina (Persero).

4. Untuk mengetahui evaluasi dan pengendalian PT. Pertamina (Persero).

3
BAB II

GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

2.1 Sejarah Singkat Perusahaan

a. Tahun 1957

Pada 10 Desember 1957, perusahaan tersebut berubah nama menjadi PT

Perusahaan Minyak Nasional, disingkat PERMINA. Tanggal ini

diperingati sebagai lahirnya Pertamina hingga saat ini. Pada 1960, PT

Permina berubah status menjadi Perusahaan Negara (PN) Permina.

Kemudian, PN Permina bergabung dengan PN Pertamin menjadi PN

Pertambangan Minyak dan Gas Bumi Negara (Pertamina) pada 20

Agustus 1968.

b. Tahun 1971

Selanjutnya, melalui UU No.8 tahun 1971, pemerintah mengatur peran

Pertamina untuk menghasilkan dan mengolah migas dari ladang-ladang

minyak serta menyediakan kebutuhan bahan bakar dan gas di Indonesia.

Kemudian melalui UU No.22 tahun 2001, pemerintah mengubah

kedudukan Pertamina sehingga penyelenggaraan Public Service

Obligation (PSO) dilakukan melalui kegiatan usaha.

c. Tahun 2003

Berdasarkan PP No.31 Tahun 2003 tanggal 18 Juni 2003, Perusahaan

Pertambangan Minyak dan Gas Bumi Negara berubah nama menjadi PT

Pertamina (Persero) yang melakukan kegiatan usaha migas pada Sektor

Hulu hingga Sektor Hilir. Pada 10 Desember 2005, Pertamina mengubah

4
lambang kuda laut menjadi anak panah dengan warna dasar hijau, biru,

dan merah yang merefleksikan unsur dinamis dan kepedulian lingkungan.

d. Tahun 2006

Pada 20 Juli 2006, PT Pertamina (Persero) melakukan transformasi

fundamental dan usaha Perusahaan. PT Pertamina (Persero) mengubah

visi Perusahaan yaitu, “Menjadi Perusahaan Minyak Nasional Kelas

Dunia“ pada 10 Desember 2007. Kemudian tahun 2011, Pertamina

menyempurnakan visinya, yaitu “Menjadi Perusahaan Energi Nasional

Kelas Dunia“. Melalui RUPSLB tanggal 19 Juli 2012, Pertamina

menambah modal ditempatkan/disetor serta memperluas kegiatan usaha

Perusahaan.

e. Tahun 2015

Pada 14 Desember 2015, Menteri BUMN selaku RUPS menyetujui

perubahan Anggaran Dasar Pertamina dalam hal optimalisasi

pemanfaatan sumber daya, peningkatan modal ditempatkan dan diambil

bagian oleh negara serta perbuatan-perbuatan Direksi yang memerlukan

persetujuan tertulis Dewan Komisaris. Perubahan ini telah dinyatakan

pada Akta No.10 tanggal 11 Januari 2016, Notaris Lenny Janis Ishak, SH.

f. Tahun 2016

Pada 24 November 2016, Menteri BUMN selaku RUPS sesuai dengan

SK BUMN No. S-690/MBU/11/2016, menyetujui perubahan Anggaran

Dasar Pertamina terkait dengan komposisi Direksi dan Dewan Komisaris,

5
kewenangan atas nama Direktur Utama, pembagian tugas dan wewenang

Direksi, kehadiran rapat Direktur Utama dan Dewan Komisaris.

2.2 Visi dan Misi Perusahaan

2.2.1 Visi

Menjadi perusahaan energi nasional kelas dunia.

2.2.2 Misi

Menjalankan usaha minyak, gas, serta energi baru dan terbarukan secara

terintegrasi, berdasarkan prinsip-prinsip komersial yang kuat.

2.3 Struktur Organisasi Perusahaan

6
BAB III

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

3.1 Analisis Visi dan Misi

3.1.1 Analisis Visi

1. Pernyataan visi PT. Pertamina telah memenuhi kriteria pertama, karena

telah memberikan gambaran yang jelas mengenai posisi perusahaan pada

jenis industri serta sasaran pasar perusahaan. Hal ini ditunjukkan dalam

kalimat "menjadi perusahaan energi nasional..", yang mengindikasıkan

bahwa PT Semen Indonesia bergerak dalam industri migas.

2. Pernyataan visi PT Pertamina telah memenuhi kriteria kedua, karena

telah memberikan gambaran tentang masa depan melalui kalimat menjadi

perusahaan energi nasional kelas dunia". Hal ini cukup untuk

memberikan gambaran masa depan yang ingin dicapai oleh PT Pertamina

sebaga perusahaan kelas dunia.

3. Pernyataan vis: PT Pertamina telah memenuhi kriteria ketiga, karena

pernyataan visi yang dibuat telah cukup jelas dan fokus pada tujuan yang

ingin dicapai perusahaan yaitu menjadi perusahaan energi nasional kelas

dunia.

4. Pernyataan visi PT Pertamina belum memenuhi kriteria ke empat, karena

bahasa yang digunakan dalam pernyataan visi tidak menunjukkan adanya

fleksibilitas dan penyesuaian terhadap perubahan kondisi pasar,

pelanggan dan teknologi.

7
5. Pernyataan visi PT Pertamina telah memenuhi kriteria kelima, karena

tujuan yang ingin dicapai oleh perusahaan untuk menjadi perusahaan

persemenan terkemuka di Asia Tenggara merupakan tujuan yang layak

dan bisa dicapai denga resource, energy, serta waktu yang dimiliki oleh

perusahaan. Selain itu, kemajuan yang telah dicapai perusahaan dalam

proses pencapaian tujuan ini juga dapat diukur sehingga memungkinkan

untuk dilakukan pengukuran kinerja.

6. Pernyataan visi PT Pertamina telah memenuhi kriteria ke-enam, karena

tujuan yang dituangkan dalam visi yaitu menjadi perusahaan persemenan

terkemuka di Asia Tenggara telah sesuai dan tidak bertentangan dengan

kepentingan jangka panjang seluruh stakeholder perusahaan tersebut.

7. Pernyataan visi PT Pertamina telah memenuhi kriteria ketujuh. Hal ini

ditunjukkan dengan pernyataan visi yang cukup singkat, padat, dan jelas

sehingga dapat dengan mudah dikomunikasikan dan diingat oleh seluruh

stakeholder perusahaan.

3.1.2 Analisis Misi

1. Pernyataan misi PT. Pertamina telah memenuhi kriteria pertama, karena

telah memberikan gambaran yang jelas mengenai posisi serta sasaran

pasar perusahaan. Hal ini ditunjukkan dalam pernyataan misi

"Menjalankan Usaha Minyak, Gas, Serta Energi Baru dan Terbarukan...."

2. Penyataan misi PT Pertamina telah memenuhi kriteria kedua, karena

telah memberikan gambaran tentang apa yang akan dicapai di masa

depan melalui kalimat pada pernyataan "Menjalankan Usaha Minyak,

8
Gas, Serta Energi Baru dan Terbarukan Secara Terintegrasi, Berdasarkan

Prinsip-Prinsip Komersial Yang Kuat"

3. Pernyataan misi PT Pertamina telah memenuhi kriteria ketiga, karena

pernyataan mısı yang dibuat telah cukup jelas dan fokus pada tujuan yang

ingin dicapai perusahaan. Hal ini ditunjukkan pada pernyataan misi

"Menjalankan Usaha Minyak, Gas, Serta Energi Baru dan Terbarukan

Secara Terintegrasi, Berdasarkan Prinsip-Prinsip Komersial Yang Kuat

Kalimat ini jelas menunjukkan bahwa PT Pertamina ingin menjadi

perusahaan energy kelas dunia dengan menjalankan usaha secara

terintegrasi dan berdasarkan prinsip yang kuat.

4. Pernyataan misi PT Pertamina belum memenuhi kriteria ke empat,

karena pernyataan misi tidak menunjukkan adanya fleksibilitas dan

penyesuaian terhadap perubahan kondisi pasar, pelanggan dan teknologi.

5. Pernyataan misi PT Pertamina telah memenuhi kriteria kelima, karena

tujuan yang ingin dicapai oleh perusahaan yang dinyatakan pada misi

merupakan tujuan yang layak dan bisa dicapai denga resource, energy,

serta waktu yang dimiliki oleh perusahaan. Selain itu, kemajuan yang

telah dicapai perusahaan dalam proses pencapaian tujuan ini juga dapat

diukur sehingga memungkinkan untuk dilakukan pengukuran kinerja.

6. Pernyataan misi PT Pertamina telah memenuhi kriteria ke-enam, karena

tujuan yang dinyatakan dalam misi perusahaan pada pernyataan misi

perusahaan telah sesuai dan tidak bertentangan dengan kepentingan

jangka panjang seluruh stakeholder perusahaan. Lersebut

9
7. Pernyataan misi PT Pertamina telah memenuhi kriteria ketujuh. Hal ini

ditunjukkan dengan poin-poin pernyataan misi yang cukup singkal,

padat, dan jelas sehingga dapat dengan mudah dikomunikasikan dan

diingat oleh seluruh stakeholder perusahaan. Namun akan lebih baik lagi

jika pernyataan misi lebih dibuat detail dalam beberapa poin sehingga

proses pencapaian tujuan perusahaan yang tertuang dalam visi

perusahaan dapat digambarkan dengan jelas dalam pernyataan misi

perusahaan.

3.2 Analisis IFAS dan EFAS

3.2.1 Analisis IFAS

Faktor Strategis
Bobot Rating Skor Keterangan
Internal
A. Kekuatan (Strength)
1. Menyediakan 0,20 4 0,80 Produk dari
produk yang Pertamina sudah
berkualitas memiliki
pengakuan dari
dunia
Internasional,
salah satu
produk yang
telah memiliki
sertifikat ISO
adalah oli
2. Memiliki 0,07 2 0,14 Untuk pelayanan
pelayanan yang sudah dapat
baik mendistribusikan
produknya ke
seluruh penjuru
Indonesia
bahkan sampai
ke daerah-daerah
terpencil
3. Sumber daya 0,06 3 0,18 SDM di
manusia yang Pertamina
handal merupakan

10
Faktor Strategis
Bobot Rating Skor Keterangan
Internal
orang-orang
yang sudah
professional di
bidangnya.
Memiliki
kemampuan dan
pengalaman
yang sudah
teruji. Selain
pelatihan dan
seminar yang
berhubungan
dengan dunia
bisnis banyak
diikuti oleh para
karyawan, yang
dapat
meningkatkan
ilmu
pengetahuan dan
kemampuannya
4. Pengalaman di 0,14 4 0,56 Pertamina sudah
bidang migas bergerak di
bidang migas
sejak tahun
1968.
Pengalaman dan
pengakuan dari
dunia
internasional
berhubungan
dengan dunia
migas
menjadikan
Pertamina cukup
disegani
dibidang migas
5. Penggunaan 0,05 2 0,10 Teknologi
teknologi informasi di
informasi yang Pertamina sudah
terintegrasi terintegrasi dan
mendukung
proses bisnis
perusahaan

11
Faktor Strategis
Bobot Rating Skor Keterangan
Internal
Total Strenght 0,52 1,78
B. Kelemahan (Weaknesses)
1. Kurangnya modal 0,15 3 0,45 Kekurangan
modal dalam hal
kegiatan
eksplorasi dan
eksploitasi
sumber daya
alam, sehingga
pihak
manajemen
keuangan kerja
sama dengan
pihak asing
untuk
melakukan
tersenut
2. Masalah birokrasi 0,05 2 0,10 Birokrasi yang
yang menghambat terlalu rumit
kinerja menghambat
proses
pengambilan
Keputusan
karena terlalu
banyak waktu
yang terbuang
untuk
menjalankan
suatu Keputusan
3. Penetapan 0,09 3 0,27 SDM di
karyawan yang Pertamina
tidak sesuai banyak yang
dengan penempatannya
kemampuan dan
penggunaannya
tidak maksimal
sehingga
mengurangi
efektifitas dan
efisiensi
perusahaan
4. Jumlah armada 0,11 2 0,22 Peningkatakan
yang kurang permintaan pasar
yang

12
Faktor Strategis
Bobot Rating Skor Keterangan
Internal
membutuhkan
arus distribusi
barang yang
tinggi dapat
terhambat
dengan
kurangnya
jumlah armada
pengangkut
barang yang ada
sekarang ini
5. Ketergantungan 0,08 1 0,08 Ketergantungan
pasokan pada satu pada suatu
pemasaok pemasok dapat
mengganggu
operasional
apabila terjadi
keterlambatan
pasokan produk
Tortal Weakness 0,48 1,12
Total S-W 1,00 2,90

3.2.2 Analisis EFAS

Faktor Strategis
Bobot Rating Skor Keterangan
Eksternal
A. Peluang (Opportunities)
1. Pasar bisnis yang 0,10 3 0,30 Penggunaan
masih tinggi migas yang
merupakan
salah satu
kebutuhan
pokok dunia
saat ini
membuat
permintaan
akan produk
ini tetap
tinggi
meskipun
terjadi
gejolak harga
2. Harga jual yang 0,11 4 0,44 Pertamina
murah dapat menjual

13
Faktor Strategis
Bobot Rating Skor Keterangan
Eksternal
BBM harga
murah karena
pemanfaatan
dari subsidi
pribadi
3. Sumber daya migas 0,08 2 0,16 Sumber daya
yang cukup tinggi migas yang
tersedia di
Indonesia
cukup banyak
yang belum
tereksplorasi,
yang dapat
digunakan
oleh
Pertamina
untuk
meningkatkan
penjualan
dalam
memenuhi
permintaan
pasar
4. Produk, yang bisa 0,12 2 0,24 Produk
jadi menggantikan (dengan nilai
dominasi penjualan oktan tinggi
premium yang
menghasilkan
pembakaran
yang lebih
bersih, non
subsidi) yang
bisa jadi
menggantikan
dominasi
penjualan
premium
5. Sebagai pemimpin 0,15 4 0,60 Pertamina
dalam pasar Bahan memiliki
Bakar Minyak kesepatan
(BBM) untuk
mengubah
pelayanan
yang kurang

14
Faktor Strategis
Bobot Rating Skor Keterangan
Eksternal
baik dan
mengubah
image yang
tertancap
dibenak
konsumen,
dan
menjadikan
konsumennya
menjadi
konsumen
yang
memiliki
loayalitas
tinggi
terhadap
Pertamina
Total Opportunities 0,56 1,74
B. Ancaman (Threats)
1. Masuknya pihak 0,09 2 0,18 Dengan
swasta untuk masuknya
beroperasi dibidang pihak swasta
Non-BBM yang bergerak
di bidang
Non-BBM
cakupan pasar
Pertamina
dalam hal
Non-BBM
seperti oli
menjadi
berkurang.
Hal ini
menjadikan
pendapatan
Pertamina
menjadi
berkurang
2. Makin banyaknya 0,10 3 0,30 Pihak swasta
pihak swasta yang yang
melakukan melakukan
eksplorasi migas di eksplorasi
wilayah Indonesia Migas di
Indonesia

15
Faktor Strategis
Bobot Rating Skor Keterangan
Eksternal
kadang
mempunyai
dana dan
peralatan
yang lebih
bagus
dibanding
Pertamina hal
ini
menyebabkan
lahan minyak
mentah yang
kaya akan
cadangan
minyak
akhirnya
dikelola oleh
pihak swasta
3. Pengaruh intervensi 0,08 2 0,16 Dikarenakan
Pertamina
merupakan
perusahaan
multi
internasional,
maka adanya
pengaruh-
pengaruh
intervensi di
dalam tubuh
Pertamina
khususnya
pada posisi
manajemen
strategis
seperti dewan
komisaris.
Intervensi ini
menyebabkan
terbatasnya
ruang gerak
manajemen
untuk
menentukan
kebijakan

16
Faktor Strategis
Bobot Rating Skor Keterangan
Eksternal
yang akan
diambil
4. Pasar bebas 0,11 2 0,22 Dengan
adanya pasar
bebas,
perusahaan
asing yang
bergerak di
bidang migas
diperbolehkan
untuk
memasarkan
hasil
produksinya
di wilayah
Indonesia.
Hal ini akan
meningkatkan
persaingan
bisnis yang
ketat
5. Image bahwa 0,06 3 0,18 Image bahwa
produk yang produk yang
ditawarkan ditawarkan
competitor memilik kompetior
Tingkat kualitas (Shell dan
yang lebih baik Petronas)
memiliki
tingkat
kualitas yang
lebih baik
menjadikan
ketertarikan
konsumen
untuk
berganti
produk
konsumsi
Total Threats 0,44 1,04
Total O-T 1,00 2,78

3.2.3 Matriks SWOT

IFAS Strength (S) Weakness (W)

17
 Menyediakan produk
yang berkualitas  Kekurangan modal
tinggi  Masalah birokrasi
 Memiliki pelayanan yang menghambat
yang baik kinerja
 Pengalaman di  Penempatan
bidang migas karyawan yang tidak
 Penggunaan sesuai dengan
teknologi informasi kemampuan
yang terintegrasi  Jumlah armada yang
kurang
 Ketergantungan
pasokan pada satu
pemasok
EFAS

18
Opprtunities (O) Strategi (SO) Strategi (WO)
 Pasar bisnis yang  Melakukan strategi  Penempatan
masih tinggi pemasaran yang karyawan yang sesuai
 Harga jual yang agresif dengan kemapuannya
murah  Meningkatkan sistem  Mengoptimalkan
 Sumber daya migas teknologi dan kegiatan armada
yang masih cukup informasi untuk dalam kegiatan
tinggi memenangkan distribusi
 Produk yang bisa kompetisi bersaing  Mengoptimalkan
jadi menggantikan  Memaksimalkan kegiatan eksplorasi
dominasi penjualan pelayanan kepada  Melakukan strategi
premium konsumen konservatif
 Sebagai pemimpin  Menjaga kualitas dan  Memperbaiki
dalam pasar Bahan harga tetap seimbang manajemen sumber
Bakar Minyak agar tetap menjadi daya perusahaan
(BBM) pemimpin pasar
Threats (T) Strategi (ST) Strategi (WT)
 Masuknya pihak  Melakukan strategi  Melakukan strategi
swasta untuk kompetitif defensive
beroperasi dibidang  Melakukan kegiatan  Mengikuti
Non-BBM yang mandiri perkembangan jaman
 Makin banyaknya  Memaksimalkan dengan cara
pihak swasta yang sumber daya yang mengadaptasikan
melakukan ada untuk teknologi terbaru
eksplorasi migas di menghadapi era pasar  Mengubah image dari
wilayah Indonesia bebas dan pesaing para konsumen
 Pengaruh intervensi lain bahwa produk
 Pasar bebas  Meningkatkan daya pesaing memiliki
 Image bahwa prosuk saing melalui kualitas yang lebih
yang ditawarkan peningkatan kualitas baik

19
competitor memiliki armada, fasilitas, dan  Meminimalisasi
tingkat kualitas yang pelayanan yang birokrasi yang
lebih baik efisien kompleks
 Menjaga dan  Melakukan diklat
meningkatkan terhadap SDM untuk
reputasi perusahaan menghadapi pasar
guna memperkuat bebas dan para
brand image di pesaing
masyarakat

Analisis SWOT adalah analisis mengenai kondisi internal perusahaan (IFAS) dan

eksternal (EFAS) yang selanjutnya akan dijadikan dasar dalan merancang suatu

strategi perusahaan untuk mengatasi kelemahan yang ada, menghadapi ancaman

baik yang sedang dihadapi maupun yang akan dihadapi, serta mempergunakan

peluang yang ada dengan baik yang dilakukan melalui pengoptimalan kekuatan

yang telah dimiliki oleh PT. Pertamina (Persero) dalam meghadapi persaingan.

Berdasarkan table yang mendeskripsikan mengenai IFAS dan EFAS table

maka diketahui bahwa:

Total skor kekuatan = 1,78

Total skor kelemahan = 1,12

Total skor peluang = 1,74

Total skor ancaman = 1,04

 Koordinat Analisis Internal = Total Kekuatan – Total Kelemahan

= 1,78 – 1,12

= 0,66

20
 Koordinat Analisis Eksternal = Total Peluang – Total Ancaman

= 1,74 – 1,04

= 0,70

Titik koordinat terletak pada (0,66;0,70)

Opportunity

Kuadran II Kuadran I
1,74

0,70
0,66
Weakness Strenght
-1,12 1,78 Opportunity
-1,04

Kuadran III Kuadran IV

Threat

3.3 Implementasi Strategi

Strategi Manajer Perusahaan dan Kaitannya dengan Kuadran I

Pada kuadra I (SO Strategi) strategi umum yang dapat dilakukan oleh
perusahaan adalah memanfaatkan kekuatan dan peluang untuk mendapat
keuntungan semaksimal mungkin.

Strategi Diversifikasi Konsentrasi (Consentric Diversification Strategy)

21
Pada kuadran I (SO strategi) strategi umum yang dapat dilakukan oleh
perusahaan adalah menggunakan kekuatan perusahaan untuk mengambil
setiap keunggulan pada kesempatan yang ada.

Pengembangan produk (produk development)

Meningkatkan penjualan dengan cara memperbaiki atau mengembang kan


produk-produk yang sudah ada.

Strategi ini digunakan ketika :

a. Memasok minyak mentah sebanyak mungkin untuk diolah


menjadi produk-produk yang unggul.

b. Mencari jenis bahan bakar alternatif

c. mengembangkan infrastruktur dan marketing, serta memperkuat


struktur keuangan.

d. Menempatkan harga produk relatif dapat dijangkau oleh masyarakat


luas

Keterkaitannyadengankuadran I (S0 Strategi) :

PT. PERTAMINA dapat memperbaiki kelemahannya terutama


menyangkut harga penjualan dalam menghadapi ancaman masuknya
pendatang baru dari luar negeri.

Strategi manajer dan perusahaan dan kaitannya dengan kuadran II

Pada kuadran II (WO strategi) strategi umum yang dapat dilakukan oleh
perusahaan adalah dengan menjadikan setiap kekuatan untuk menghadapi
setiap ancaman dengan menciptakan diversifikasi untuk menciptakan
peluang.

Penetrasi Pasar (Market Penetration)

22
Meningkatkan penjualan produk lam dan di tambah dengan variasi yang
baru melaui promoasi dan cara yang baru untuk menarik pelanggan pada
pasar yang lama.

Strategi ini di gunakan ketika:

a) meningkatkan promosi secara langsung, seperti pemberian kupon


mengisi bbm gratis

b) memberikan produk sampel gratis

c) memberikan member pada pelanggan

d) mengikuti market dadakan atau even untuk memperkenalkan


keunggulan bbm masing-masing

Keterkaitannyadengankuadran II :

Dengan memperbanyak promosi diharapkan mampu menyerap konsument


dalam pasar yang lam secara maksimal dengan mengkedepankan produk
dengan kualitas unggulan yang dimiliki.

Strategi manajer dan perusahaan dan kaitannya dengan kuadran III

Pada kuadran III (ST Strategi) strategi umum yang dilakukan oleh
perusahaan dengan menjadikan setiap kekuatan untuk menghadapi setiap
ancaman dengan menciptakan diversifikasi untuk menciptkan peluang.

Integrasi horisontal (Horizontal Integration)

Mendapatkan kepemilikan atau meningkatkan kontrol atas pesaing


(competitor).

Strategi ini di gunakan ketika :

a) meningkatkan responden dapa setiap media sosil sebagai wadah atas


kritik dan saran

b) mengikuti basar atau event

23
c) memberikan penawaran terhadap harga pada umumnya dengan
memberikan garansi dan cara yang berbeda bahan bakar.

Keterkaitannya dengan kuadran III :

Dengan menjaga hubungan dengan pelanggan di harapkan pelanggan akan


puas bukan hanya dengan produknya tetapi memiliki tingkat kepercayaan
kepada pemilik usaha, dengan kata lain pelanggan jika sudah yakin dan
percaya dengan penjual maka hubungan baik terjalin dan dapat di pastikan
nantinya pelnggan akan balik dan membeli produk kita.

Strategi manajer dan perusahaan dan kaitannya dengan kuadranIV

Pada kuadran IV (WT Strategi) strategi umum yang dapat dilakukan


perusahaan adalah dengan meminimumkan segala kelemahan untuk
menghadapi setiap ancaman.

Pengurangan

Penekanan biaya produksi dan berfokus pada biaya yang evektif tetapi
efektif dalam meningkatkan penjualan dan vulume penjualan.

Sgtrategi ini di gunakan ketika :

a) fokus pada pengembangan produk lama yang sering laku seperti


premium.

b) mengembangkan produk yang banyak peminatnya.

c) membuat perencaan atas biaya produksi yang ecvektif untuk kepuaan


konsumen.

Keterkaitannya dengan kuadran IV :

Dengan berfokus pada produk yang diminati konsumen dengan


perencanaan biaya efektif tetapi mampu mendongkrak penjualan,
perusahaan dapat menggunakan dana yang ada untuk mengembangkan

24
produk dengan inovasi-inovasi terbaru yang diharap kandapat membuka
peluang yang lebih besar untuk pertumbuhan PT. PERTAMINA.

3.4 Evaluasi dan Pengendalian Strategi

Evaluasi dan Pengendalian Rencana Pemasaran Divisi Pemasaran dan

Niaga PT. PERTAMINA (Persero) Dalam Mempromosikan Produk Minyak dan

Gas Bumi Bagi Konsumen, evaluasi yang dilakukan berlangsung positif, dapat

dibuktikan dengan meningkatnya profit/ laba untuk penjualan Minyak dan Gas

bumi sekitar 50%. Evaluasi tersebut dilakukan per 3 bulan, dalam satu tahun

dibuat 4 kali evaluasi atau bisa disebut juga dengan four quarter. Evaluasi tersebut

juga berlaku pada distributor, Pertamina Kantor Pusat menetapkan target tertentu

kepada pihak distributor, dan kemudian Pertamina yang me-review pencapaian

dari hasil kinerja yang dilakukan oleh distributor tersebut. Untuk pengendalian

rencana pemasarannya Pertamina Kantor Pusat telah menetapkan rancangan

activity plan dan review performance yang akan dilakukan secara berkala dan

dilakukan kepada pihak distributor juga.

25
BAB IV

PENUTUP

4.1 Simpulan

Setelah menganalisis data-data dan informasi sebelumnya, maka bisa ditarik

beberapa kesimpulan mengenai manajemen strategi Pertamina, yaitu:

1. Strategi yang tepat diperlukan dalam menghadapi persaingan yang sangat

ketat dalam industri penyedia Bahan Bakar Minyak (BBM), yang tingkat

persaingannya tidak lagi domestic, tetapi bersifat internasional.

2. Pertamina mempunyai kinerja yang cukup baik dalam menghasilkan

keuntungan.

3. Pertamina cukup tepat dalam memilih strategi bisnis dalam menghadapi

para pesaing (competitor) nya.

4.2 Saran

Berdasarkan analisa SWOT, terdapat beberapa hal yang dapat diterapkan

Pertamina, antara lain:

1. Dapat memanfaatkan kekuatan yang dimilikinya untuk mengambil

peluang-peluang yang bersifat strategis, serta memperbaiki kelemahannya

terutama menyangkut pada alat alat produksi dan ketergantungan pasokan

pada satu pemasok. Serta harga penjualan dalam menghadapi ancaman

masuknya pendatang baru dari luar negerri.

2. Memasok minyak mentah sebanyak mungkin untuk diolah menjadi

produk-produk yang unggul.

26
3. Memperbaiki pendistribusian Bahan Bakar Minyak (BBM) ke beberapa

daerah secara merata, agar tidak terjadi krisis Bahan Bakar Minyak(BBM).

4. Melakukan langkah-langkah yang tepat dan berhati hati dalam

menghadapi perekonomian dunia, sehingga dapat menjaga apa yang telah

dicapai perusahaan selama ini.

27
DAFTAR PUSTAKA

28

Anda mungkin juga menyukai