SKRIPSI
NPM : 1701024
2021
1
LEMBAR PERSETUJUAN
STRATEGI DAN LANGKAH LANGKAH YANG DILAKUKAN OLEH PT. BANK NEGARA
INDONESIA 1946 (PERSERO)
UNTUK MENINGKATKAN KINERJA
Diterima dan disetujui oleh Tim Pembimbing dengan Surat Keputusan Ketua
STIE Pioneer Manado, No. /SK/US/STIEP/MG/…../2021
Untuk diajukan kepada Panitia Ujian Sarjana Ekonomi Program Studi Manajemen
Jurusan Manajemen STIE Pioneer Manado.
Menyetujui
Pembimbing I Pembimbing II
Mengesahkan
2
LEMBAR PENGESAHAN
STRATEGI DAN LANGKAH LANGKAH YANG DILAKUKAN OLEH PT. BANK NEGARA
INDONESIA 1946 (PERSERO)
UNTUK MENINGKATKAN KINERJA
Disahkan oleh Penitia Ujian Skripsi Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi (STIE)
Pioneer Manado, Sesuai Surat Keputusan Ketua STIE Pioneer Manado, No.
/SK/US/STIEP/MG/…../2021, tanggal …….
Manado, 2021
Panitia Ujian Sarjan Ekonomi
Jurusan Manajemen Program Studi Manajeme Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi
(STIE) Pioneer Manado
Ketua Sekretaris
Tim Penguji
3
MOTO
4
BIOGRAFI
Nama Lengkap :
NPM :
Agama :
2.
3.
4.
5.
Nama Ayah :
Nama Ibu :
…………………………….
Pas Foto
…………………………….
5
KATA PENGANTAR
Terhadap selesainya karya ilmiah ini dan studi ini kami di STIE Pioneer Manado,
maka dengan ini kami menyampaikan terima kasih yang tidak terhingga kepada
semua pihak yang telah membantu kami dalam penyelesaian karya ilmiah dan
studi dimaksud masing-masing :
1. Drs. Robby F.L. Walalangi, selaku Ketua Badan Pembina Yayasan Bangun
Waya Manado, sebagai Badan Hukum Penyelenggara STIE Pioneer Manado
2. Merryati Kaawoan, SE. M.Pd, sekalu Ketua Yayasan Bangun Waya Manado,
sebagai Badan Hukum Penyelenggara STIE Iponeer Maando
3. Jilly. R. Walalangi, SE. MM, selaku Wakil Ketua Sekolah Tinggi Ilmu
Ekonomi Pioneer Manado.
6. Ray Julius Ruhupatty, SE, M.Si, selaku Wakil Ketua Bidang Kemahasiswaan,
STIE Pioneer Manado.
7.
8. Drs. Laurens Mambu. SE, M.Si, selaku Wakil Ketua Bidang Kerjasama STIE
Pioneer Manado.
9. Hentje Kandati, SE, M.Si, selaku Kepala Program Studi Manajemen, STIE
Pioneer Manado
6
9. Para Dosen Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Pioneer Manado
10.Para Pegawai dan Staf Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Pioneert Manado
12.Semua pihak yang turut membantu kami dalam penyelasaian studi ini.
Penulis
7
iii
Daftar Isi
Kata Pengantar..................................................................................................
Daftar Isi...........................................................................................................
BAB I. PENDAHULUAN
1
2.
3.
4.
5.
. A.
B.
C.
D.
A.
B.
C.
D.
E.
8
BAB VI. PEMBAHASAN
A.
B.
C.
D.
E.
BAB IV PENUTUP
A. Kesimpulan ....................................................................................
B. Saran ....................................................................................
KEPUSTAKAAN ................................................................................................
9
BAB I
PENDAHULUAN
dalam menjankan bisnis, apalagi perusahaan terbuka seperti Bank Bank milik
negara atau Badan Usaha Milik Negara (BUMN) seperti antara lain PT. Bank
perusahaan selama periode waktu tertentu, merupakan hasil atau prestasi yang
sebagian atau seluruh tindakan atau aktivitas dari suatu organisasi pada suatu
periode dengan referensi pada jumlah standar seperti biaya-biaya masa lalu
pertumbuan dan Ratio Ratio keuangan seperti lainnya CAR (capital adequency
ratio), NLP (non performance loan) Gross dan Net, ROA ( return on assets),
ROE ( return on equity), NIM (net interest margin), BOPO, dan LDR ( loan to
deposit ratio)
10
2. Rumusan Masalah
Atas dasar latar belakang masalah dimaksud, maka masalah dirumuskan antara
lain bahwa Apakah capaian kineja PT. Bank BNI 46 (Persero) yang diukur
Ketiga,Pertumbuhan Laba dan Ratio ratio keuangan seperti antara lain CAR
(capital adequency ratio), NPL (non performance loan) Gros dan Net, ROA
(return on assets) ROE (return on equity), NIM (net interest margin), BOPO dan
LDR (loan to deposit ratio) disebakan oleh keunggulan bersaing yang dimilikinya
3. Tujuan Penelitian.
Tujuan penelian adalah antara lain untuk ; Mengetahui dan menganalisis dampak
keunggulan bersaing yang efektif terhadap capaian kinerja keuangan dan non
4. Manfaat Penelitian
- Dijadikan sebagai masukan kepada pemilik dan pengurus Bank PT. Bank
Negara Indosesia 46 dalam rangka menaikan dan memenangkan kinerja Bank,
11
BAB II
KERANKA TEORI
Pijakan teori yang berkaitan dengan tulusan ini yaitu menigkatkan kinerja PT.
Perbedaan definisi menurut para ahli tentang pengukuran kinerja dan penilaian
a. Pengukuran Kinerja
Menurut Gaspersz (2005: 68), tujuan dari pengukuran kinerja “ adalah untuk
menghasilkan data, yang kemudian apabila data tersebut dianalisis secara
tepat akan memberikan informasi yang akurat bagi pengguna data tersebut”
Suatu pengukuran kinerja akan menghasilkan data, dan data yang telah
12
Manfaat sistem pengukuran kinerja yang baik adalah:
4. Membuat suatu tujuan strategis yang biasanya masih kabur menjadi lebih
b. Penilaian Kinerja
langkah yang akan diambil untuk masa depan. Sedangkan bagi pihak luar,
penilaian kinerja sebagai alat pendeteksi awal dalam memilih alternatif investasi
yang digunakan untuk meramalkan kondisi perusahaan di masa yang akan datang.
Tujuan utama penilaian kinerja (Mulyadi dan Setyawan, 2002: 227) adalah untuk
13
memotivasi personel dalam mencapai sasaran organisasi dan dalam mematuhi
yang paling baik dilakukan adalah memulai dengan menciptakan customer value
yang pada gilirannya nanti akan mampu menarik pelanggan dan mampu
14
Nilai yang melekat pada produk yang dipersepsikan konsumen disebut dengan persepsi
nilai dapat menjadi sebuah awal yang baik bagi perusahaan untuk dapat memenangkan
sebuah persaingan. Hal ini dapat dilihat dengan kemampuan perusahaan beradaptasi
dengan kebutuhan konsumen dalam menghasilkan produk yang sesuai dengan keinginan
konsumen dan bukan sesuai dengan rancang bangun yang ditetapkan oleh pihak
konsmen terhadap produk yang dihasilkan oleh perusahaan akan semakin baik nilainya
Perlu diingat bahwa inovasi nilai tidaklah sama dengan inovasi teknologi. Inovasi
nilai menolak salah satu dogma yang paling umum digunakan dalam strategi
Disini, strategi dilihat sebagai pembuat pilihan antara diferensiasi dan biaya
rendah.
Widjaya Tunggal Ak. MBA (2009) dalam Bagian Faktor Keberhasilan Kritikal
ukurang kinerja keuangan, seperti peertumbuhn penjualan dan laba, alirah kas dan
15
menggunakan manajemen strategik untuk mengfokuskan tertutama pada
yang bersifat non keuangan, seperti pangsa pasar, mutu produk, kepuasan
posisi keuangan perusahaan jangka pendek dan oleh karena itu juga memberikan
untuk saat ini dan masa yang akan dating, yang merupakan ukuran yang
dipandang dari tiga sudut pandang (a) pelanggan, (b) proses bisnis internal dan (c)
Ukuran stategik yang bersifat keuangan dan non keuangan biasanya disebut
dengan penjelasan yang panjang lebarnya, yang menurut penulis sangat relevan
16
Pertumbuhan Dividen - Pangsa pasar dan pertumbuhan
pagsa pasar
Obligasi dan Penilaian Kredit
- Pelayanan kepada pelanggan
Aliran Kas
- Pengiriman yang tepat waktu
Peningkatan harga saham
- Kepuasan pelanggan
- Metode manufacturing
17
4. Pengukuran Kinerja
secara tepat akan memberikan informasi yang akurat bagi pengguna data
kinerja organisasi.
4. Membuat suatu tujuan strategis yang biasanya masih kabur menjadi lebih
18
Dalam bagian lain, Vincent Gaspersz menjelaskan Indikator Kinerja
(challenging)
Visi, misi nilai-nilai dan tujuan strategi dari setiap perspektif dalam
organisasi
dan operasional,
Kepuas- Produk-
an tivitas
Pelangga 19
n
OEE Proses-proses
bisnis
Down Time
Kualitas Cycle Time
Pemboros
an
Departemen &
Proses-proses Operasional Dalam Organisasi
Pusat Kerja
Dalam bagan lain dibawah ini, Vencent menjelaskan bahwa Pengkuran kinerja
memberikan suatu alat untuk menetapkan “angka sebutan” untuk pembanding
sepanjang waktu. Pengukuran kinerja merupakan suatu cara mengukur arah dan
kecepatan perubahan, yang dapat diibaratkan seperti meteran pengukur
kecepatan dari sebuah mobil, seperti dalam bagan sebagai berikut :
Posisi
Sekarang
Keadaan keadaan yang
Sekarang akan datang
Gambar 2.6. Baseline target
Sumber : Vincent Gaspersz (2012)
Kinerja keseluruhan
Gambar 2.7.
Baseline Sasaran/Tujuan
Selanjuntnya masih menurut Vincent, bahwa untuk memahami secara
20
Angka-angka Sederhana dan mudah
Hanya baik sebagai
dipahami tujuan strategic
Indeks Mengijinkan kombinasi
Sulit dipahami tentang
beberapa pengukuran apa yang akan terjadi
Persentase Ukuran yang baik untuk Dapat digunakan secara
waktu berjangka keliru (tidak tepat)
Rating Ukuran yang baik untuk Dapat bersifat subyektif
informasi kualitatif berkaitan dengan
bagaimana itu dihasilkan.
Ratio Mengukur hubungan Membutuhkan tambahan
kritis/penting analisis untuk menarik
kesimpulan
Tipe Pengukuran Manfaat Kelemahan
Outcome-lag Obyektif dan mudah Berfokus pada masa lalu,
indicators memperoleh bukan pada keadaan
sekarang
Pengendali Kinerja- Prediktif dan mengendalikan Sukar untuk
driver/lead indicators kinerja organisasi mendefinisikan atau
menurunkan jenis
pengukurn ini.
Contoh Outcome-lag indicators Pengendali Kinerja-
driver/lead indicators
21
“feedback from the accountant to management that provides information about
how well the action represent the plants; it also identifies where manager may
need to make corrections or adjustment in future planning and controlling
activities”.
gaji karyawan, dan sebagainya, serta langkah yang akan diambil untuk masa
depan. Sedangkan bagi pihak luar, penilaian kinerja sebagai alat pendeteksi awal
Tujuan utama penilaian kinerja menurut Mulyadi dan Setyawan, 2002: 227
adalah untuk memotivasi personel dalam mencapai sasaran organisasi dan dalam
mematuhi standar perilaku berupa kebijakan manajemen atau rencana formal
yang dituangkan dalam anggaran organisasi yang telah ditetapkan sebelumnya,
agar membuahkan tindakan dan hasil yang diinginkan oleh organisasi.
berikut:
22
3. Mengidentifikasi kebutuhan pelatihan dan pengembangan karyawan dan untuk
23
- Mutu produk yang tinggi
- Metode manufacturing
24
Perbedaan definisi menurut para ahli tentang pengukuran kinerja dan
a. Pengukuran Kinerja
how well the action represent the plants; it also identifies where manager may
activities”.
Suatu pengukuran kinerja akan menghasilkan data, dan data yang telah
25
pengetahuan para manajer dalam mengambil keputusan atau tindakan
4. Membuat suatu tujuan strategis yang biasanya masih kabur menjadi lebih
b. Penilaian Kinerja
sebagainya, serta langkah yang akan diambil untuk masa depan. Sedangkan
bagi pihak luar, penilaian kinerja sebagai alat pendeteksi awal dalam memilih
26
alternatif investasi yang digunakan untuk meramalkan kondisi perusahaan di
Tujuan utama penilaian kinerja (Mulyadi dan Setyawan, 2002: 227) adalah
27
METODOLOGI PENELITIAN
terdekat.
3.2. Populasi
ada.
3.3. Sampel
Mereka yang ada pada tingkatan manajer operasional menengah sampai pada
Data Primer, yang diambil dari sumber pertama dalam hal ini PT. Bank
3.5. Sekunder
Data Sekunder, yang diambil dari infomasi media yang di olah dan
Dipublikasikan.
informasi melalui media cetak atau buku buku mengenai PT. Bank Negara
Indenesia 1946.
28
BAB IV
HASIL PENELITIAN
Penelitan ini mengenai adalah penilaian atau ukuran kinerja dilakukan di PT.
Bank Negara Indoesia 1946 (Persero). Untuk itu dapat diuraikan sedikit tentang
strategi bisnis yang di mulai dari Visi, Misi, Tujuan, Strategi dan Implementasi
Terhadap penjelasan tersebut tentang PT. Bank Negara Indonesia 1946 (Persero) Tbk
a. Visi
Visi BNI 46 yang ditetapkan adalah “ Menjadi Bank Kebanggan Nasional yang
b. Misi BNI
Memberikan layanan prima dan solusi yang bernilai tambah kapada seluruh
nasabah, dan selaku mitra pilihan utama.
Meningkatkan nilai investasi yang unggul bagi investor.
Menciptakan kondisi terbaik bagi karyawan sebagai kebanggaan untuk
berkarya dan berprestasi.
Meningkatkan kepedulian dan tanggung jawab kepada lingkungan dan
komunitas.
29
Menjadi acuan pelaksanaan kepatuhan dan tata kelola perusahaan yang baik
bagi industri.
c. Nilai dan Tujuan
PT. Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. Atau biasa dikenal dengan BNI merupakan
salah satu penyedia jasa perbankan terkemuka di Indonesia. BNI pertama kali
didirikan pada tanggal 5 Juli 1946 sebagai bank pertama yang dimiliki oleh
Pemerintah Republik Indonesia secara resmi. Debut pertama BNI sejak awal
berdirinya dengan mengedarkan ORI (Oeang Republik Indonesia) yang merupakan
alat pembayaran pertama yang resmi sejak tanggal 30 Oktober 1946. Hari tersebut
sekarang diperingati sebagai Hari Keuangan Nasional, sedangkan hari berdirinya BNI
tanggal 5 Juli diperingati sebagai Hari Bank Nasional. Peran BNI sebagai bank
sirkulasi atau bank sentral mulai dibatasi oleh Pemerintah seiring dengan penunjukan
bank warisan Belanda De Javsche Bank sebagai Bank Sentral sejak tahun 1949.
Selanjutnya BNI diberikan hak sebagai bank devisa selain berperan sebagai bank
pembangunan dengan memiliki akses transaksi langsung keluar negeri. Status BNI
kemudian berubah menjadi bank komersial milik pemerintah dengan penambahan
modal yang dilakukan pada tahun 1955. Hal ini menjadikan pelayanan BNI berjalan
semakin baik seiring dengan hadirnya dukungan bagi sector usaha nasional.
Nama BNI atau Bank Negara Indonesia 1946 yang dipakai sebagai identitas bank
secara resmi digunakan sejak akhir tahun 1968. Namun dalam perkembangan-nya
bank ini lebih dikenal sebagai ‘BNI 46’. Pada tahun 1988 perusahaan memutuskan
untuk merubah nama panggilan menjadi ‘Bank BNI’ dengan alas an mudah diingat
oleh nasabah. Sejak tahun 1992 status hukum Bank BNI berubah menjadi perusahaan
terbuka. Hal ini sejalan dengan penggantian nama menjadi PT Bank Negara Indonesia
(Persero). Perusahaan tak hanya berhenti sampai di sana saja, rencana untuk “go
public” kemudian dapat terealisasikan dengan melakukan penawaran umum perdana
di pasar modal pada tahun 1996. Perusahaan terus menjaga komitmen dalam
perbaikan kualitas kinerja di tengah perubahan dan kemajuan lingkungan, sosial-
budaya serta teknologi. Identitas baru perasahaan terus diperbaharui dengan
30
menggunakan nama “BNI” dan mencantumkan tahun berdiri “46” dalam logo
perusahaan sejak tahun 2004.
Pada tahun 2018, Pemerintah Indonesia telah memegang saham BNI sebesar 60% dan
sisanya 40% dimiliki oleh pemegang saham publik yang dating dari individu, instansi,
domestik maupun asing. Dengan visi “Menjadi bank yang unggul, terkemuka dan
terdepan dalam layanan dan kinerja”, BNI telah berhasil menjadi bank terbesar ke-4
di Indonesia bila dilihat dari total aset, total kredit maupun total dana pihak ketiga.
Hingga akhir twirulan I 2021 saja, BNI telah memiliki total asset sebesar Rp 456.426
triliun. Hal ini merupakan hasil kerja keras dari semua komponen BNI terutama
35.503 karyawan yang telah berdedikasi tinggi terhadap perusahaan. Selain itu,
jaringan layanan BNI berada di 341.999 outlet yang tersebar di seluruh Indonesia dan
telah berhasil merambah hingga Hong Kong, London, New York dan Singapura. BNI
juga memiliki unit ATM sebanyak 15.762 dan EDC sebanyak 321.707 serta fasilitas
internet dan SMS banking yang dapat memanjakan nasabah. Perkembangan BNI juga
dibantu melalui beberapa anak perusahaannya seperti Bank BNI Syariah, BNI Multi
Finance, BNI Securities dan BNI Life Insurance. Dengan tekad dan semangat yang
tinggi kedepan-nya BNI akan selalu berupaya untuk memberikan layanan terbaik dan
selalu menjadi kebanggaan negara.
Dalam perjalanan bisnisnya, BNI 46 di akui keberadaanya dalam ber bisnis di industri
perbankan. Berikut ini sejumah penghargaan yang telah di terima antara lain :
Best Issuer Award (Based on SPI) Visa dalam Visa Indonesia Bank
Awards 2018.
Best BPD Partnership Program Visa dalam Visa Indonesia Bank Awards
2019
Best Affinity Program Visa dalam Visa Indonesia Bank Awards 2019.
2nd Best SMS Banking; Commercial Bank MRI & Info bank dalam
Banking service Excellence Awards 2018
Regular Banking - Domestic Banking Carre& Service Excellence dalam
Service Quality Award 2019
Indonesia Service to Care Champhion 2019 Markphismsight dalam
Indonesia Service to Care Champion 2019
31
The 1st Winner in Category of Priority Banking based on Survey by
lpsos SWA Magazine &IpsosdaIam Consumer Banking Excellence
Award
Top 100 Annual Reports Worldwide; ranking at #80 League of American
Communications Professionals dalam 2019 Vision Awards Annual
Report Competition.
Best in House Annual Report - Bronze; Asia Pasific Region League of
American
Communications Professionals dalam 2020 Vision Awards Annual
Report Competition.
Special Category Best State-Owned Enterprise SBA id dalam Indonesia
Sustainable Business Awards 2020
Most Favorite Leadership of The Year 2020 : Gatot M. Suwondo
Indonesia Property & Bank Award VII dalam Most Favorite Leadership
of The Year 2020
In Recognition of Winning the “Most Admired ASEAN Enterprise for
Corporate Social Responsibility Large Company” ASEAN dalam Asean
Business Awards 2018
Indonesia Green Company Achievement SWA Magazine dalam
Indonesia Green
Company Achievement 2019.
Category Inovasi GCG BUMN TbkTerbaik BUMN Track dalam
Anugerah BUMN 2020
Most Admired ASEAN Enterprise for Employment Large Company
ASEAN dalam Asean Business Awards 2019.
ISO 9001:2008 - IT Operation Services oleh SGS Systems & Services
Certification.
ISO 9001:2008 - IT Security Management oleh SGS Systems & Services
Certification.
ISO 9001:2008 - Credit Card - Quality Management oleh PT Lloyd's
Register Indonesia.
ISO 9001:2008 - ISO 9001:2008 Quality Management System on Trade
Processing Center oleh SAI Global Australia.
32
Sejalan dengan model bisnis BNI yang memanfaatkan pendekatan customer
centric, strategi pemasaran BNI, terutama di segmen konsumer dan ritel,
dirancang berdasarkan pemahaman atas kebutuhan para nasabah sepanjang
siklus kehidupannya.
Intensitas persaingan yang semakin ketat di sektor perbankan menuntut BNI untuk
senantiasa melakukan inovasi vaik dalam hal produk maupun lavanan. Aspek
penting lainnya yang juga menuntut inovasi adalah pemasaran. Dibutuhkan
kreativitas tersendiri untuk memperkenalkan suatu produk atau layanan baru kepada
nasabah sehingga nasabah dapat menerima produk atau layanan baru dengan baik.
Strategi pemasaran di segmen Konsumer & Ritel disusun berdasarkan pemahaman
atas kebutuhan atau keinginan (voice of customer) nasabah BNI. Hal ini didukung
dengan riset untuk mendapatkan customer insight sehingga dapat diperoleh masukan
yang relevan terhadap kebutuhan pasar. Pemahaman tersebut kemudian
diterjemahkan menjadi produk atau layanan yang dibutuhkan, dikomunikasikan
melalui program pemasaran dan media yang fokus pada masing-masing target
segmen nasabah yang dituju, dan akhirnya dijual atau didistribusikan melalui jalur
distribusi yang sesuai bagi masing-masing target segmen tersebut.
Konsep ini dilanjutkan di tahun 2013 adalah 5 (Strategi Pemasaran) Program Iconic
Cluster:
33
4. BNI Travel Experience
5. BNI Entrepreneurship Experience
Implementasi Strategi Pemasaran Program Iconic Cluster, adalah bahwa dibawah
payung ‘BNI Experience’, program-program promosi untuk nasabah secara umum
dilakukan melalui 5 (lima) Iconic Cluster sesuai segmentasi dan preferensi
nasabah, yaitu BNI Music Experience, BNI Fashion Experience, BNI Food
Experience, BNi Travel Experience dan BNI Entrepreneurship Experience.
Dalam konsep BNI Music Experience, BNI bekerja sama dengan pihak ketiga
menyajikan berbagai pementasan musik dan teater musikal berkualitas dari
musisi Indonesia maupun rnternasionaf seperti Java jazz Festival 2018, Weezer,
Afrojack, Stoneroses, opera Padusi dan Slank serta Dia Frampton, Lenka, Danie
Wellington, Mika, Hi Five hasil kerja sama dengan salah satu mal terkemuka di
Jakarta. Program ini ditujukan kepada nasabah pemegang Kartu BNi (Kartu
Kredit BNI, Kartu Debit BNi, kartu debit BNI Emerald dan kartu BNI prepaid)
dimana BNI memberikan berbagai kemudahan dan keistimewaan bagi nasabah,
seperti Buy 1 Get 2, prioritas pembefian tiket, pembelian tiket dengan Diskon
ataupun dengan cicilan, jalur masuk VIP bebas antrian, BNI Lounge di tempat
penyelenggaraan pementasan sebagai meeting point ataupun tempat menunggu
yang nyaman, dan lain-lain.
BNI menyajikan berbagai acara dan pentas busana dalam rangka BNI Fashion
Experiencebagi para nasabah BNI. Pada tahun 2016, BNI menggelar acara
Indonesia Fashion Week 2016 dan Fashion Show 20 Tahun Dian Pelangi,
fashion desainer muda ternama. Beberapa dari acara peragaan busana tersebut
juga memberikan kesempatan kepada nasabah debitur maupun Usaha Kecil
Menengah (UKM) mitra binaan BNI untuk mempromosikan hasil usaha mereka.
Selain itu BNI juga memberikan kemudahan bagi pecinta fashion untuk memiliki
produk ternama Braun Buffel, Rumours, Aleira, Iwan Tirta, Ped Der Red, Dian
Pelangi serta produk GAP seperti guess, dan lainnya dengan program diskon,
cicilan dan point reward.
34
Melalui BNI Food Experience, BNI memberikan kesempatan kepada para
nasabah Kartu Kredit dan Kartu Debit BNI untuk menikmati sajian istimewa di
berbagai restoran ternama di Jakarta dan kota-kota besar lain di Indonesia,
dengan menawarkan diskon harga ataupun program promosi yang menarik
lainnya antara lain di restoran Pizza Marzano, Bon Chon, Domino Pizza, Cold
Stone, Roppan, KFC, dan Kenny Rogers. Pada tahun 2015, BNI juga
menyelenggarakan serangkaian acara promosi kulinertematik seperti Imlek
Dining Experience, Ramadhan Experience serta Year End Dining Experience.
Untuk lebih focus, terdapat Strategy Pemasaran dengan Promosi Spesifik Produk,
bahwa BNI juga melaksanakan berbagai program lain untuk mempromosikan dan
memasarkan produk-produk tertentu. Pada tahun 2013, program-program tersebut
antara tern adatah:
35
o BNI Taplus: Program Rejeki BNI Taplus 2013.
o BNI Taplus Anak : Anak berbakat dan anak BNI, Konser musik diatas
rata-rata kerja sama dengan Erwin Gutawa & Gita Gutawa.
o BNI Taplus Muda: Acara “Creativepreneur”, ajang pengembangan
entrepreneur di kalangan mahasiswa.
o BNI Griya: Fokus pada tema Lebih ringan dengan bunga lebih rendah,
Lebih cepat dengan program One Day Approval dan Lebih mudah
dengan persyaratan minimal.
o BNI e-Banking: promo transaksi “Around The World” dengan hadiah
jalan-jalan keliling dunia, dan lain-lain.
o Produk investasi: Sukuk Negara Ritef Seri 05, Obfigasi Negara Ritei 010
dan Rekasadana Expo.
o BNI Chelsea Payment Card: BNI Cup 2013 pertandingan langsung antara
FC Chelsea melawan BNI Indonesia All Star di stadion GBK Senayan.
o Ferrari Card by BNI: launching produk payment cards bekerja sama
dengan Ferrari Italia.
o BNI Emerald Education Assistance, Emerafd Event Series.
Salah satu strategi yaitu Menuju “The BNI Sales” bahwa selama kurun 2015,
BNI memberi perhatian yang signifikan terhadap pengelolaan sumber dayanya
dalam hal ini sumber daya manusia yang terkait dengan penjualan, yaitu Sales
Force atau yang disebut sebagai “The BMl Sales”, termasuk di dalamnya adalah
Sales Leader di BNI. Pengelolaan Sales Force bertujuan membangun Sales Force
yang memiliki identitas:
a. Total Solution yang kuat yaitu Team Sales yang dapat memberikan solusi
total yang terbaik terhadap penjualan produk-produk BNI.
b. Highly Skilled yaitu Team Sales yang memiliki selling skill yang optimal
dalam memasarkan produk-produk BNI.
36
Knowledgeable yaitu Team Sales yang mengerti dan memahami produk-
produk BNI, potensi, dan peluang pasar.
c. Positive Attitude yaitu Team Sales elegan yang memiliki perilaku penuh
kesopanan dan percaya diri serta pembawaan diri yang baik yang dapat
mempengaruhi target market, sesuai dengan strategi sales yang dijalankan
serta nilai-nilai yang berlaku di BNI.
Bahwa The BNI Sales adalah bagran proses membangun “Sales Culture” yang
fokus kepada Sales Capacity, Sales Capability, dan Sales Productivity, dengan
melakukan hal-hal berikut:
37
menajamkan kembali strategi yang fokus kepada Strategic Plan
sebagai berikut:
Terkait dengan kondisi dimaksud, disampaikan data kinerja PT. Bank Negara
- 2018 321.543
- 2019 370.716
- 2020 416.600
- 2021 456.460
(Twr I)
2. Kredit
- 2018 193.017
38
- 2019 239,363
- 2020 277.601
- 2021 307.120
(Iw I)
3. DPK
- 2018 248.993
- 2019 280,613
- 2020 313.902
- 2021 349.440
- (Tw I)
4. Laba
- 2018 6.792
- 2019 8.882
- 2020 10.829
- 2021 5.900
(Tw I)
5. Ratio Keuangan
5.1. C A R
- 2018 16,69
- 2019 16,99
- 2020 16.20
39
5.2. NPL GROSS
- 2018 2,84
- 2019 2,17
- 2020 1,96
- 2021 2,80
(Tw I)
- 2018 0,75
- 2019 0,55
- 2020 0,39
- 2021 0,70
(Tw I)
5.4. ROA
- 2018 2,92
- 2019 3,36
- 2020 3,50
- 2021 1,48
- (Tw I)
5.5. ROE
- 2018 19,99
- 2019 22,47
40
- 2020 23,60
- 2021 9,54
(Tw I)
5.6. NIM
- 2018 5,93
- 2019 6,11
- 2020 6,20
- 2021 6,50
(Tw I)
5.7. BOPO
- 2018 70,99
- 2019 67,09
- 2020 69.80
- 2021 (Tw.I) 87,41
5.8. LDR
- 2018 77,52
- 2019 85,30
- 2020 87,80
- 2021 87,70
(Tw I)
41
Selanjutnya Kinerja Saham PT. Bank Negara Indonesia adalah ;
dan jumah unit kerja / outlet PT. Bank Negara Indonesia 46 (Persero) Tbk
Thn Ktr Cab. Ktr Cab.Pemb. Ktr Kas Unit Mkr ATM EDC CDM Lainya Jmh
Dari data kinerja berbagai jenis kegiatan, ternyata PT. Bank Negara Indonesia 46
(Persero) Tbk menunjukan kemajuan kenerja yang menggembirakan dari tahun ke tahun.
(Persero) Tbk, menunjukan kinerja usaha baik sesuai dengan landasaan teori dan
Memang harus diakui bahwa kinerja PT. Bank Negara Indonesia, bagaimana pun
juga bertumbuh dari saat ke saat karena diawasi langsung oleh Pemilik dan
Pemegang Saham dan tidak terlepas dari tenaga yang trampil dari Pengurusnya,
dalam hal ini Direksi dan jajarannya dari semua tingkatan manajemen nya.
42
BAB V
A. KESIMUPALN
3. Kinerja harus sustain setiap dari semua situasi, dan menyesuaikan dengan
situasi.
B. S A R A N.
43
DAFTAR KEPUSTAKAAN
Gaspersz, V., 2005, Total Quality Management, edisi perdana, Penerbit PT.
Gramedia
Pustaka Utama, Jakarta.
Getz, Gary A. dan Frederick D. Sturdivant, 1989. The Nuts and Bolts of
Formulating Differentiation Strategy. Planning Review 17 (5) : 4 –
9
44
Tjiptono, F., (2002), Strategi Pemasaran, Edisi 2, Cetakan 6, Penerbit Andi,
Yogyakarta.
45
Selain itu, bahwa ekonomi Indonesia selama 3 tahun terakhir (2013, 2014 dan
beberapa negara mitra dagang Indonesia yaitu Amerika Serikat, Cina dan
46
- Dan pada tahun 2013 menjadi turun menjadi sebesar 5,78 %,
- Dan pada triwulan III tahun 2015 naik sedikit menjadi sebesar 4,73 %,
namun masih tetap dibawah tahun 2011, 2012, 2013 dan 2014.
Kondisi yang sama terjadi juga pada beberapa negara yang sering sekali
- Amerika Serikat, bahwa pada triwulan II tahun 2015 menjadi sebesar 2,7
- Cina pada triwulan II 2015 menjadi sebesar 7 %, turun menjadi sebesar 6,9
- Begitu juga dengan Jepang pada triwulan II tahun 2015 menjadi sebesar
secara signifikan.
- Kemungkinan revisi target pinjaman, dana pihak ketiga, laba rugi dan item
47
kewajiban /angsuran pinjaman akibat dari usaha yang mengalami
penurunan.
a. Kinerja Bisnis.
Dalam milyar
48
7. Kredit
8. DPK
9. Laba
10. Ratio
Keuangan
10.1. C
AR
- 2012 15,48 16,95 16,69 17,69
49
- 2014 16,00 18.57 16.20 22,28
5.9. NPL
GROSS
- 2012 1,74 1,78 2,84 4,09
5.11. ROA
5.12. ROE
50
- 2012 27,23 38,66 19,99 18,23
5.13. NIM
5.14. BOPO
5.15. LDR
51
Sumber Data : Dari masing-masing bank melalui pencarian data di google
setelah diolah.
b. Kinerja Saham
Terhadap kegiatan IPO di bursa efek Indonesia, tercatat harga saham, EPS,
P/E Ratio dan PBR per dana terakhir tahun 2015 sebagai berikut :
Sumber data : Dari masing-masing bank melalui pencarian data dari google setelah
diolah.
Terhadap data Kinerja Keuangan dan data Kinerja Harga Saham dimaksud,
berikut :
Secara umum, kinerja total asset, pinjaman, dana pihak ketiga dan laba rugi
52
- Total asset terus bertumbuh, rata-rata 10 % sampai 14 % per tahun.
tahunnya.
rendah namun ratio LDR terjaga dengan baik sesuai dengan ketentuan
- Laba bersih tiga tahun terakhir terus meningkat, namum tidak dalam
analisis menurut kinerja asset, pinjaman, dana pihak ketiga dan laba rugi
demikian tetap terjaga dengan dari tahun ketahun, baik sesuai dengan
53
Meski perkembangan dengan pertumbuhan posisif, namun perbankan
dan moneterl global antara lain Bank Sentral Amerika Serikat menaikan
BI Ratenya.
suku bunga simpanan relatif rendah dibanding investasi lain, yaitu : 5.5%
untuk bank umum dan 8% untuk BPD, bank perlu lebih kreatif dalam
- Persaingan antar bank menuntut para bankir harus siap bersaing ketat
dengan bank lain, semakin ketatnya persaingan bank yang ada “memaksa”
Tantangan baru yang dihadapi tersebut diatas, tidak membuat para bankir dan
lebih agresif untuk terus berinvestasi melalui bank, terutama para investor
54
asing, yang ekspansi usahanya di Indonesia. Saat ini dan di masa yang
baru dalam berbagai bentuk antara lain pembukaan unit kerja baru dalam dan
Fokus atas segmen dan spesifikasi dimaksud tersebut antara lain sebagai berikut :
- PT. Bank Mandiri (Persero) Tbk, di segmen kredit korporasi, dengan tetap
devisa)
- PT. Bank BRI (Persero) Tbk, di segmen kredit UMKM, dengan tetap
devisa)
sektor UMK.
- PT. Bank BTN (Persero) Tbk, di segmen kredit Perumahan, dengan tetap
55
Segmen bisnis dan spefisikasi tersebut sekaligus menjelaskan tentang core
saham terkait erat dengan kinerja keuangan perusahaan, untuk itu seharusnya
harga saham di bursa efek jauh lebih baik dari industri sejenis seperti misalnya
BCA yang sebesar 13.550 jika seandainya kinerja keuangan diatas baik, dapat
kaidah dan atau formula yang dikehendaki, yaitu rata-rata diatas 1 kali.
Atas kondisi- kondisi tersebut diatas, bahwa di masa yang akan datang masing-
mungkin pasar -pasar baru dalam berbagai bentuk antara lain pembukaan unit
kerja baru dalam dan luar negeri, pengembangan produk, pengembangan fitur-
fitur produk, pengembangan outlet dan membangun serta melakukan kerja sama
mendisain strategi binsis yang cocok dan efektif. Terhadap disain strategi bisnis
ini, penulis berpendapat bahwa alternative strategi yang dapat menjadi solusi adalah Blue
Ocean Strategy, bahwa Blue Ocean Strategy belum diketahui dan dikembangkan oleh
banyak pelaku bisnis atau perusahaan, terutama bisnis perbankan di Indonesia, strategi
56
- Mencari dan membuka pasar sebesar-besarnya dan seluas-luasnya melalui
pasar-pasar baru. Dalam konsep blue ocean strategy, pasar itu dilihat sebagai
lautan biru yang tidak habis-habisnya. Penulis memberikan istilah pasar tidak
berkesudahan.
memperbesar market space dan market share selain terus bersaing di Red
Ocean dan pendekatan White Ocean Strategy dan Purple Ocean Strategy.
kajian yang cermat dan mendalam tentang Analisis Keunggulan Bersaing Bank-
ketat, dipihak lain terdapat daya saing yang sangat lemah. Persaingan dimaksud
terjadi baik dengan bank swasta nasional maupun swasta asing, bahkan sesama
bank BUMN pun sangat ketat, dipihak lain daya saing terus menurun. Kondisi
pertumbuhan bisnis ini adalah daya saing yang lemah. Salah satu alat ukurnya
Pertumbuhan Laba/Rugi yang relative kecil dan Ratio Keuangan yang menglami
57
Menurut penulis bahwa perbaikan kinerja hanya dapat diperoleh dari Daya Saing
Yang Unggul, untuk menadapatkan daya saing yang unggul diperlukan disain
strategi yang dapat meningkatkan daya saing. Strategi dimaksud adalah Strategi
Blue Ocean, dalam hal ini Blue Ocean Strategy mutlak di perlukan.
Bahwa Perbaikan Daya Saing melalui Blue Ocean Strategy menjadikan bisnis
penulis bahwa peningkatan daya saing melalui strategi blue ocean mutlak di
perlukan.
diketahui dan dikembangkan oleh banyak pelaku bisnis dan atau perusahaan di
selain terus bersaing di Red Ocean dan pendekatan White Ocean Strategy dan
Ekonomi Indonesia 3 tahun terakhir (2013, 2014 dan Semester I/2015) ini
moneter dan kebijakan fiskal yang memadai. Kondisi ini nampak pada
pertumbuhan ekonomi yang sangat kecil selama dari 3 tahun terakhir jika
dibandingkan tahun tahun sebelumnya (2011 dan 2012). sebagaimana data yang
telah disajikan diatas. Bahwa sektor perbankan memiliki peranan yang sangat
58
penting dan signifikan terhadap akselerasi pertumbuhan dan perkembangan
layanan dan pengembangan fitur produk, untuk harus terus ditingkatkan. Jika
kemudahan layann ini dilakukan secara optimal, maka dapat dipastikan akan
pengembangan ekonomi.
Indonesia yaitu PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk.(BRI), PT. Bank
Mandiri (Persero) Tbk, PT. Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BNI) dan PT.
- bahwa atas peranan dan kontribusi bank bank dalam kebijkan moneter
perbankan nasional. Kondisi ini nampak dari data 4 bank BUMN ini
terhadap data perbankan nasional sebanyak kurang lebih 118 bank yang
terdiri dari bank swasta nasional dan bank asing yang beroperasi di
Indonesia. Berikut data dan kontribusi bank BUMN semester III tahun
59
Data Kontribusi /Share Bank Bank BUMN Terhadap Perbankan
Nasioanal
Rp. %
Ketiga
Sumber data : Masing-masng bank dan data OJK melalui pencarian data
nasional. Data menunjukan bahwa dari kurang lebih 118 bank, bahwa
b. Perolehan Total Asset, Jumlah Pinjaman dan Jumlah Dana Pihak Ketiga
dari empat bank BUMN tersebut terhadap total perbankan nasional yang
kurang lebih 118 bank diatas 60 %, melebih 114 bank lainnya, yaitu
60
baik absolut (Rp) maupun prosentasi (%) masing-masing total asset
Kondisi dan atau fenomena ini ini membuat penulis untuk mencermati
maka sharenya akan lebih besar lagi dan terus mendominasi bisnis
perbankan di tanah air. Sampai saat ini sebagian besar potensi pasar di
bentuk antara lain ATM, EDC dan CDM bank BUMN berkembang
pesat, fenomena ini perlu di teliti dan dikaji secara cermat dan mendalam
61
Berikut ini data hardware e-channel yang terdiri dari ATM, EDC dan
Data Outlet/ Jaringan Kerja E-Channel Bank Bank BUMN Semester I/2015
setelah diolah.
harus dan perlu memiliki tenaga-tenaga kerja dari berbagai tigkatan yang
dan peningkatan kinerja perusahaan, kondisi ini pun perlu dikaji lebih
62
dirasakan guna membangun bank dengan ukuran yang lebih besar.
kalangan perbankan, untuk itu tiap-tiap bank harus juga dapat mencermati
dari segi jumlah dan lebih luas dari segi wilayah, bahwa bank-bank
dibandingkan dengan bank bank swasta nasional dan swasta asing yang
ekonomi secara umum, kondisi ini membuat peneliti untuk mengkaji lebih
jaringan kerja e-banking dan e-channel PT. Bank Mandiri (Persero) Tbk,
63
PT. Bank BRI (Persero) Tbk, PT. Bank BNI 46 (Persero) Tbk dan PT.
1. Bank Mandiri
Jenis Jaringan Tahun Tahun Tahun Tahun 2015
Kerja/ 2012 2013 2014 Semester I
Outlet
Kantor Cabang 1.810 2.050 2.450 4.675
Micro Outles 2.212 2.465 2.663 4.965
ATM 10.985 11.514 11.998 17.000
EDC 180.532 230.352 235.400 285.947
Lainnya (CDM, Dll) 432 478 624 783
2. Bank BRI
Jenis Jaringan Tahun Tahun Tahun Tahun 2015
Kerja/ 2012 2013 2014 Semester I
Outlet
Kantor Cabang 446 453 461 560
Kantor Cabang 545 565 584 692
Pembantu
Kantor Kas 914 950 971 1.012
BRI Unit 5.000 5.144 5.819 5.989
Teras BRI 1,778 2.212 2.541 2.701
Teras Keliling 210 350 560 624
E-Buzz 20 50 65 75
BRILINK 9.12 10.400 15.012 16.280
ATM 14.292 18.292 20.792 21.215
EDC 44,715 85.936 131.204 153.786
CDM 126 192 309 426
Lain-lain (mocash) *) *) *) *)
Jumlah 68.958 124.544 178.318 203.360
*) belum terinventarisir
3. Bank BNI 46
Jenis Jaringan Kerja/ Tahun Tahun Tahun Tahun 2015
Outlet 2012 2013 2014 Semester I
64
Unit Mikro 111 159
ATM 8.227 11.163 14.017 12.850
EDC 85.900 150.200
CDM
Lainnya (Brancehless, 170
Dll)
Jumlah 87.657
4. Bank BTN
Jenis Jaringan Kerja/ Tahun Tahun Tahun Tahun 2015
Outlet 2012 2013 2014 Semester I
Kantor Cabang 50 55
Kantor Cabang 98 105
Pembantu
Kantor Kas 59 65
Kas Keliling 55 75
ATM 209 1.830
EDC 75.235
CDM 227
Jumlah 471
Sumber data; dari masing-masing bank melalui pencarian data dari google
setelah diolah
Catatan :
bagian pasar yang besar dan menjadi leader dalam persaingan, intinya adalah
bahwa perusahaan apapun, dari manapun selalu ingin untuk menang dalam
65
persaingan dan menjadi leader dalam pasar yang persaingannya sangat
kompetetif.
Menjadi sebuah hal yang sangat logis jika pemilik dan para pemangku
berkelanjutan.
66
akan menentukan keunggulan khas perusahaan yang mampu menciptakan posisi
differensial dibanding para pesaing. Maka ada empat kebutuhan pokok untuk
berkesinambungan yaitu: (1) Nilai. Dengan nilai tambah yang dimiliki akan
Perusahaan dengan produk yang tidak dapat ditiru pesaingnya dengan sempurna
telah memiliki nilai tambah dalam mencapai keunggulan bersaing, (4) Harus
tidak ada strategi yang sama yang dapat menggantikan sumberdaya. Jika tidak
ada strategi yang dapat menggantikan sumberdaya maka suatu perusahaan akan
industri, antara lain ; Porter (1994), dengan strategi generik , Barney (1991)
dengan cara-cara yang berbeda. Sehingga terdapat kesenjangan (gap) secara teori
67
Sebagai misal Porter (1994:35) menyatakan bahwa perusahaan memiliki
memiliki produk atau proses yang lebih baik, sukses menjalankan strategi fokus
segmen pasar tertentu. Daya tarik industri bergantung pada pengaruh bersama dari
permintaan, dan pemasok. Interaksi dua arah dari faktor-faktor ini mempengaruhi
kemampuan daya ungkit perusahaan untuk menghasilkan profit pada industri yang
sama. Profit perusahaan juga dipengaruhi oleh posisi spesifik perusahaan dalam
untuk mengadopsi strategi yang berbeda, memilih diantara tiga strategi generik,
sama pada harga yang lebih rendah dari pesaingnya. Kedua, diferensiasi. Ketika
perusahaan menawarkan produk yang berbeda (lebih bermutu dan berfungsi lebih)
pada harga lebih tinggi. Dalam kasus ini, perusahaan harus menetapkan harga
pada tingkat kecukupan untuk menutup biaya yang lebih tinggi dalam
memicu biaya tinggi yang tidak tertutup oleh pendapatan perusahaan. Dalam
strategi diferensiasi, fokus utama adalah membedakan produk dari unit bisnis
dengan cara menciptakan sesuatu yang unik bagi pelanggan (customer). Ketiga
fokus. Perusahaan mengikuti salah satu dari dua strategi sebelumnya, tetapi
berfokus pada segmen pasar yang terbatas. Perusahaan memiliki fokus biaya bila
68
Posisi yang tidak konsisten dengan tiga pilihan yang diajukan di atas
menghasilkan apa yang disebut Porter sebagai “stack in the midle” dan tidak
berbasis sumberdaya sebagai lawan dari corak utama yang disebutnya sebagai
model lingkungan. Perbedaan diantara dua pendekatan ini sangat dalam dan
bersaing secara lebih baik. Perbedaan umum dibuat antara sumberdaya dan
kompetensi. Sumberdaya adalah semua fisik, manusia, dan aset finansial yang
menghasilkan kompetensi.
69
kompetensinya khususnya melalui penggunaan sumberdaya. Kompetensi
aktivitas sehari-hari.
yang sama ke dalam sesuatu yang berbeda dari apa yang perusahaan beli.
dan kompetensi di satu sisi dengan keunggulan bersaing dan kesuksesan di sisi
lain tidak terjelaskan. Hasil pandangan ini hanya menunjukan daftar sumberdaya,
beberapa diketahui, dan lainnya tidak, tanpa pejelasan lebih akurat tentang cara
70
bersaing. Ketiga, pendekatan sumberdaya tidak memberi arti penting pada
kini.
Amit dan Schoemakaer (1993: 33) dimana mereka tidak menolak metode berbasis
tersebut.
riset yang lebih terseleksi. Persyaratan ini dipenuhi dengan penggunaan sejumlah
71
banyak. Perangkat yang dapat teridentifikasi untuk menganalisis keunggulan
perusahaan.
Ketiga pendekatan di atas relevan untuk memahami lingkungan industri saat ini
keputusan ke dalam dua tahap. Pertama, manajer harus merancang skenario masa
masing situasi masa depan, untuk memecahkan peluang industri (analisis industri)
diidentifikasi dan terlalu banyak untuk dikaji dengan cara yang lebih kongkrit.
72
Hasil kajian ini adalah bahwa analisis yang diajukan pendekatan sumberdaya
komitmen.
namun yang lebih penting, ini merupakan cara berbeda dalam bersaing. Dalam
konteks ini, perusahaan harus mengikuti aturan perilaku yang berbeda dan
bersaing yang solid dan tahan lama harus mengubah dan menghancurkan
73
menghancurkannya secara kontinu. Hal ini memungkinkan perusahaan untuk
yang dapat diterapkan untuk pasar dan konteks yang berbeda. Hambatan masuk
dalam rangka mencegah strategi peniruan dari pesaing. Ini bukan berarti bahwa
perusahaan harus mengubah strategi dengan cara irasional dan tidak memiliki
justifikasi, namun harus dilakukan dengan cara yang tidak dapat diprediksikan
dalam pola persaingan yang dinamis. Persaingan menjadi lebih sulit. Sulit untuk
memperbaiki kapabilitasnya untuk bersaing dengan cara yang cepat dan tak
terprediksikan.
74
Dyer dan Singh (2001;37) mengemukakan konsep Relational Approach
(RA) yang menyatakan bahwa pesaing akan sulit untuk meniru keunggulan
bernilai, yang lahir dari sebuah proses organisasional yang causally ambiguous,
path dependent, dan socially complex. Efek interaksi dan komplementer ini
menyebabkan salah satu sumberdaya atau kapabilitas tidak bisa dipisahkan dari
yang lain. Hal ini dikarenakan keberadaan suatu sumberdaya akan meningkatkan
nilai sumberdaya lain, yang akhirnya berdampak pada baik buruknya hasil yang
diperoleh organisasi.
yang telah dikemukakan oleh para pakar di atas, penulis berpendapat bahwa
adanya perbedaan konsep pemikiran. Hal inilah yang menjadi awal pemikiran
penulis bahwa mengapa konsep keunggulan bersaing tetap menjadi tema yang
berbeda beda. Hui-O Yang dan Hsin-Wei Fu (2009 ) dari hasil penelitiannya
industri yang sama dengan perusahaan para pesaingnya dapat dicapai dengan
75
pesaing, jaringan kerja strategis, diferensiasi dan merk. Pembatasan pada
Penelitian yang dilakukan oleh Ring & Van de Ven (1992), menyatakan
bahwa aliansi stratejik merupakan kerjasama yang tepat untuk menyetarakan diri,
khususnya ketika perusahaan mencari sumberdaya unik dan unggul. Hal ini
didukung oleh pendapat Bleeke and Ernst (1991) yang menyatakan bahwa
keunggulan kompetitif.
76
beberapa pendapat lain yang menyatakan bahwa inovasi produklah yang
empat tipe inovasi, yaitu : produk dan jasa; proses manufaktur, material, dan
2. Theorical Gap dan Emperical Gap, Dengan Alternative Solusi Blue Ocean
Strategy.
Untuk mendapatkan daya saing yang kuat atau keunggulan bersaing yang
signifikan atau memadai, maka berbagai teori dan konsep telah disampaikan,
antara lain Michael E Porter (1994), dengan strategi generik , Barney (1991)
dengan cara-cara yang berbeda. Sedangkan dalam ranah emppirik antara lain
dan internal, Ring & Van de Ven (1992), dengan aliansi stratejik, didukung oleh
Bleeke and Ernst (1991) dan (Hamel, Doz dan Prahalad, 1989), Brown dan
77
Konsep dari berbagai ahli tersebut diatas menimbulkan kesenjangan (gap) secara teori
Penelitian ini didasari pemikiran bahwa apa yang telah diuraikan di atas,
berada pada konteks pasar yang memiliki pesaing, atau bersaing pada pasar yang
sudah ada (Red Ocean). Sementara Blue Ocean Strategy (BOS) adalah sebuah
strategi yang menawarkan sebuah konsep dimana perusahaan mencari pasar baru,
karena pada bahwa pasar itu merupakan lautan biru yang tidak habis habisnya.
- Daerah-daerah baru
Dalam konsep Blue Ocean Strategy, perusahaan memiliki sebuah kelebihan untuk
melakukan penguasaan pasar sebesar besarnya dengan mencari
dan memasuki pasar-pasar baru yang belum dimasuki oleh
kompetitor, disamping itu tetap melakukan penetrasi pasar
terhadap pasar yang telah ada untuk terus bersaing dan
a. Kajian Teoritik
Dalam kajian teoritik ini, penulis menyampaikan berbagai teori yang berkaitan
langsung dengan bagaimana mendapatkan daya saing atau keunggulan bersaing
yang signifikan, termasuk unsur dan faktor faktornya antara lain : Keunggulan
Bersaing (Competitive Advance). BCG Matrix, Model Bussiness Proses
Reengineering, Posistioning –Trout & Ries Model, Product/Market Grid Ansoff,
Konsep Strategi, Strategi Bisnis, Kinerja Perusahaan, Pengukuran Kinerja dan
Penilaian Kinerja dan Blue Ocean Strategy
Teori dan alat analisis yang mendasari penelitian ini sehingga terlaksananya pembuatan
startegi yang berlandaskan pada Blue Ocean Strategy adalah: Keunggulan Bersaing
(Competitive Advantage), sebagaimana yang disampaikan diatas masing-masing
BCG Matrix, Bussiness Process Reenginering Model, Positioning,
78
Product/market grid Ansoff business unit strategy model, Strategi, Kinerja
Perusahaan.
perumusan startegi yang hendak dibuatnya. Berikut ini adalah uraian masing-
Keunggulan bersaing pada dasarnya tumbuh dari nilai atau manfaat yang
dapat diciptakan perusahaan bagi para pembelinya yang lebih dari biaya yang
yang sedia dibayar oleh pembeli, dan nilai yang unggul berasal dari penawaran
harga yang lebih rendah ketimbang harga pesaing untuk manfaat setara atau
penawaran manfat unik yang melebihi harga yang ditawarkan (Poter, 1993: 110).
79
meningkatkn nilai para pemegang saham, para manejer harus mendorong
penyusunan strategi yang dapat meningkatkan kemampulabaan dari perusahan
dan memastikan laba perusahaan akan terus meningkat. Untuk dapat
melakukan ini, perusahaan harus dapat mengalahkan para pesaingnya;
perusahaan harus memiliki keuggulan bersaing (competitive advantage)
(Coyne,1997:182-184) yaitu :
pesaingnya dan dalam hal ini tidak hanya sekedar diferensiasi namun harus
Atribut pengiriman produk barang / jasa tidak hanya terdiri dari elemen-
elemen seperti harga, kualitas, estika, dan kegunaan yang dirasakan, tetapi
80
Setiap produk memiliki berbagai atribut yang dapat dipakai untuk
atribut, sehingga bisa disebut sebagai kriteria pembeli yang sangat penting
untuk segmen pasar tertentu dan tidak digantikan oleh perbedaan yang
sifatnya negatif.
konsumen yang tertarik pada produk melebihi yang lain akibat perbedaan
atributnya dan berapa jumlah yang dibeli konsumen ; (2) berapa pilihan
telah membangkitkan perbedaan ini dan apakah perubahan kecil dalam hal
2. Capability gap
Hal lain yang harus mendapat perhatian besar dari perusahaan yang
pesaingnya, yang diharapkan terus ada. Ini terjadi jika diferensiasi hanya
dimiliki oleh perusahaan atau dengan kata lain diferensiasi tersebut memiliki
halangan yang besar terhadap kemungkinan tindakan peniruan dari para pesaing
diferensiasi tersebut adalah dengan usaha yang keras. Ada empat kategori
81
a. Bussiness system gaps.
Hasil dari kemampuan untuk melakukan fungsi individual lebih efektif daripada
b. Positive gaps.
Hasil dari keputusan terlebih dahulu dari kegiatan dan situasi. Reputasi,
ditampilkan sebagai capabiltiy gaps yang penting, sehingga dapat pula disebut
yang lalu.
Hasil dari pemerintah yang membatasi pesaing atau kompetitor yang dapat
menunjukan aktivitas yang nyata. Hak paten, ijin operasional, kuota impor, dan
Hasil dari kemampuan organisasi yang secara secara konsisten selalu berinovasi,
dahulu atau selangkah lebih maju. Dalam industri lain kunci peluang dapat
82
Kondisi ini diharapkan akan terus berlangsung dalam jangka waktu yang lama.
Pada kegiatan lebih awal, semua persyaratan tersebut terpadu di dalam suatu
konsep yang disebut KFS (Key Factor Success atau kunci keberhasilan), tingkat
kebebasan dan biaya yang lebih rendah atau nilai yang lebih tinggi terhadap
differensiasi. Perbedaan dengan para pesaing yang ada dalam produk harus
Product / Delivery attribute yang merupakan Key buying criteria untuk pasar.
Dan produk mesti memiliki perbedaan yang cukup untuk memenangkan ataupun
mendapatkan loyalitas yang signifikan dari para pembeli, untuk itu harus
menghadapi bukan saja pesaing, tetapi juga tantangan. Ketika kreativitas berada
pada kultur organisasi yang benar, hasilnya adalah inovasi. Dalam kondisi
kreativitas dan inovasi yang dapat memuaskan keinginan pelanggan secara lebih
83
Menurut Porter (1994: 157), dengan inovasi produk, perusahaan
melakukan pengembangan produk, sehingga dapat menciptakan produk yang
mempunyai keunggulan kompetitif.Inovasi merupakan jalan keluar untuk
memperoleh keunggulan bersaing melalui “core competence” yang dimiliki
perusahaan. Inovasi produk merupakan suatu strategi penting bagi perusahaan
agar tetap dapat beradaptasi dengan pasar, teknologi dan persaingan. Produk
yang inovatif diyakini mampu meraih pangsa pasar yang lebih baik
dibandingproduk tanpa inovasi atau pembauran produk. Oleh karenanya
inovasi merupakan kunci dari keunggulan bersaing. Lebih lanjut dikemukakan
bahwa agar dapat bertahan dalam pasar yang bersifat dinamis, maka
perusahaan harus selalu terlibat dalam inovasi terus-menerus yang merupakan
kebutuhan mendasar dalam suatu perusahaan untuk menciptakan keunggulan
bersaing.
keunikan dibandingkan para pesaingnya dalam sesuatu yang dinilai penting oleh
yang dianggap unik oleh para konsumennya dan dengan demikian strategi tersebut
84
konsumen adalah karena produk yang dihasilkan perusahaan dipandang memiliki
efektif. Strategi tersebut dapat difokuskan pada biaya, struktur industri, pilihan-
pilihan yang ada dalam pasar, atau kemampuan internal perusahaan. Pendekatan
kegagalan.
a.Involving
85
Melibatkan semua fungsi internal yang penting.
b.Comprehensive
c. Integrating
harus mengeluarkan biaya untuk menjadi unik karena untuk mencapai keunikan,
86
perusahaan harus melaksanakan sejumlah aktivitas nilai secara lebih baik daripada
lebih tinggi daripada mendiferensiasikan diri dengan cara memberi produk ciri
saja (Nixon, 1999: 814-816). Proses disain ini tidak dapat diabaikan karena sangat
penting bagi pembuatan produk yang menciptakan hambatan untuk ditiru dengan
timbulnya pembuatan produk yang dapat dengan mudah ditiru oleh pesaing. Salah
satu syarat keberhasilan dari diferensiasi adalah hambatan untuk peniruan oleh
pesaing terhadap produk yang telah dibuat (Reinhardt, 1998:51) karena tiap
87
dengan melakukan hal tersebut, perusahaan menciptakan sukses di masa yang
akan datang.
harga tinggi (harga premi), menjual produknya semakin banyak pada harga
kesetiaan pembeli selama masa menurunnya permintaan dalam daur hidup usaha.
premi yang berhasil ditawarkan lebih besar daripada biaya manapun dari usaha
88
Ferdinand, (2000: 4-5), menyatakan bahwa dalam bidang jasa
perbankan, “ kualitas produk yang diukur adalah kualitas layanan. Oleh sebab
itu, sumberdaya perusahaan harus dikelola secara sistematis sehingga dapat
menghasilkan superior value yang benar-benar dapat dihargai oleh para
pelanggan”
1. Cost Leadership
produk yang dihasilkan pada proses produksi akan berbeda jauh dengan para
2.Differentiation
Perusahaan harus dapat mencari keunikan dan kelebihan dari produk yang
memberikan nilai tambah untuk konsumen. Hal ini juga dapat diaplikasikan
3. Fokus
terbaik dalam segment yang digarapnya, sehingga dapat Fokus terhadap apa
89
2.1.2. BCG Matrix
perusahaan adalah posisi perusahaan pada saat ini yang dapat dilihat pada siklus
menggunakan Product Life Cycle untuk menentukan posisi perusahaan pada saat
ini. Dalam BCG Matrix dikenal dengan empat kategori yang mewakili portofolio
perusahaan. Berikut adalah empat kategori dalam BCG Matrix (David, 2012) :
Ciri – cirinya adalah menggunakan uang dalam jumlah yang besar dan
merupakan pemimpin pasar yang juga menghasilkan uang yang sangat banyak.
b. Cash Cow ( Pertumbuhan yang lambat dan Market Share yang cukup tinggi )
Tingkat keuntungan dan penghasilan yang cukup tinggi dihasilkan ada siklus ii
tetapi pada saat ini pertumbuhan yang lambat dari perusahaan menyebabkan
d. Question Mark ( Pertumbuhan yang tinggi dan Market Share yang rendah )
90
Merupakan keadaan perusahaan yang sangat parah dari segi keuangan dimana
karena market share yang rendah. Keadaan ini hanya dapat diatasi dengan cara
meningkatkan market share yang dimiliki oleh perusahaan atau dengan cara
baik.
Metode BPR digerakan oleh visi bisnis dimana mengimplikasikan tujuan bisnis
mutu produk
91
2. Mengidentifikasi proses bisnis untuk dapat di rancang ulang.
masalah tersebut.
kegiatan BPR.
Dengan membangun sistem yang baru bukan berarti proses BPR berhenti tetapi
terus berlanjut sehingga menghasilkan hal – hal yang jauh lebih sempurna.
produk, merk atau identitas perusahaan. Beberapa hal, berikut adalah yang dapat
Fasilitas Produk
b. Penggunaan Kategori
92
Secara konseptual, tiga dasar positioning dapat dibagi menjadi hal – hal
berikut :
bagi konsumen ).
3. Experiential Positioning.
Batasan Ansoff terhadap produk dan pasar adalah model yang telah
terbukti sangat berguna dalam proses strategi unit bisnis untuk menentukan
peluang dari pertumbuhan bisnis. Model ini memiliki dua dimensi yaitu produk
dan pasar. Diluar dari produk dan pasar, terdapat empat strategi pertumbuhan
Stategi perusahaan berdasar pada penetrasi pasar yang secara normal akan
berfokus pada perubahan dari konsumen yang hanya insidental saja menjadi
pelanggan yang setia dan berubah kembali menjadi pelanggan yang fanatik.
produk yang telah ada dari pasar lain yang telah dijual perusahaan atau
93
• Pengembangan Produk / Product Development:
mencoba untuk menjual produk yang lain pada pelanggan tetapnya, hal ini dapat
berupa asesoris, penambahan pada produk yan telah ada, atau memperkenalkan
• Diversifikaasi / Diversification:
pasar baru dengan produk yang baru. Berikut adalah empat kuadran
hasil perusahaan).
mirip dan memiliki hubungan dengan produk yang sudah ada di pasar ke
94
Persaingan bisnis yang semakin ketat dewasa ini menuntut pihak
bagi produk atau jasa layanan yang dijualnya. Pihak perusahaan harus mengamati
kondisi persaingan bisnis yang selalu berkembang atau berubah setiap saatnya.
akibat dari langkah sebelumnya maupun karena adanya tekanan dari luar.
Keseluruhan dari proses tersebut berada dalam suatu arah tujuan yang telah
ditetapkan oleh perusahaan dari awal. Dengan manajemen strategi yang baik,
memandang perusahaan secara keseluruhan, sehingga akan cepat dan mudah bagi
ditargetkan sesuai dengan visi dan misi di dalam situasi organisasi dan prospek
yang dihadapi. Strategi ini adalah jalan untuk mencapai tujuan tertentu dan untuk
Definisi strategi menurut Jain (1990) seperti yang dikutip oleh Tjiptono
(2002:6) adalah sebagai berikut:“Strategi menggambarkan arah bisnis yang
mengikuti lingkungan yang dipilih dan merupakan pedoman untuk
mengalokasikan sumberdaya dan usaha suatu organisasi.”
95
Definisi strategi menurut Kotler (2008:25) adalah sebagai
berikut:“Strategi adalah proses manajerial untuk mengembangkan dan menjaga
keserasian antara tujuan perusahaan, sumberdaya perusahaan, dan peluang
pasar yang terus berubah, dengan tujuan untuk membentuk dan menyesuaikan
usaha perusahaan dan produk yang dihasilkan sehingga bisa mencapai
keuntungan dan tingkat pertumbuhan yang menguntungkan.”
berpendapat bahwa strategi adalah alat untuk mencapai tujuan perusahaan dengan
strategi, yaitu strategi level korporasi, strategi level bisnis, dan strategi level
fungsional.
kegiatan dan operasi organisasi yang memiliki lini atau unit bisnis lebih dari
b. Inovasi.
c. Produktivitas.
96
d. Sumberdaya fisik dan financial.
e. Profitabilitas.
h. Tanggungjawab social.
Strategi tingkat bisnis lebih dirahkan pada pengelolaan kegiatan operasi suatu bisnis
tertentu.
Pada dasarnya strategi level unit bisnis bisa berupaya menentukan pendekatan yang
Corporate Strategy
Functional Strategy
Business
Strategy
97
Model hirarki yang ditunjukkan gambar 2.1. di atas menggambarkan
pengelompokan tipe strategi tiap level dalam organisasi. Tiap-tiap tipe strategi
tersebut saling mendukung. Jadi strategi fungsional mendukung strategi bisnis dan
strategi korporat. Perencanaan strategi pada level yang lebih rendah dibatasi oleh
perusahaan mereka ingin tetap tumbuh dan bertahan dalam situasi persaingan
dunia global yang semakin hebat seperti saat ini. Perusahaan menggunakan
bahwa secara umum terdapat tiga tingkatan strategi, yaitu strategi level korporasi,
strategi level bisnis dan strategi level fungsional. Definisi strategi bisnis menurut
Dalam mengkaji strategi perusahaan, perlu diketahui bahwa bentuk strategi akan
berbeda-beda antar industri, antar perusahaan, bahkan antar situasi. Namun ada
98
sejumlah strategi yang umum dan dapat diterapkan pada berbagai bentuk dan
dan keuntungan. Strategi ini resikonya relatif rendah dan biasanya dilakukan
Strategi ini menekankan pada penambahan atau perluasan produk, pasar dan
Tetapi selain keuntungan yang ingin diraih lebih besar, strategi ini juga
99
Pada prinsipnya strategi ini dimaksudkan untuk melakukan pengurangan
atas produk yang dihasilkan atau pengurangan atas pasar maupun fungsi-
Strategi ini biasanya diterapkan pada bisnis yang berada pada tahap menurun
diciutkan itu lebih baik dikerahkan, misalnya untuk usaha lain yang sedang
berkembang.
ini kurang populer, paling tidak ditinjau dari sisi tingginya tingkat kesulitan
100
Strategi ini bermaksud agar perusahaan melakukan tindakan-tindakan
penyelamatan agar terlepas dari kerugian yang lebih besar, yang pada ujungnya
operasional yang merupakan tindak lanjut dari strategi generik. Paparannya akan
(2003:35) yang menggunakan konsep dari GE ini dapat dilihat melalui Tabel 2.1
di bawah ini:
101
Strategy) / Strategi Likuidasi
(Liquidation Strategy)
Sumber: Wheelen-Hunger (2003)
Strategi generik pertumbuhan memiliki dua strategi utama. Setiap jenis strategi
a). Horizontal. Dari sisi internal, hendaknya segmen pasar diperluas untuk
besar. Dari sisi eksternal, perusahaan dapat melakukan akuisisi atau joint-
b).Vertikal. Strategi ini dapat dilakukan dengan cara mengambil alih fungsi
distributor (forward integration). Dengan kata lain, terdapat satu atau lebih
bisnis yang selama ini disediakan oleh perusahaan lain. Pada kedua strategi
yang baru untuk memasok bahan baku dan bahan setengah jadi untuk
102
jointventure yang bertujuan memasok kebutuhan barang untuk bisnis
pelanggan mereka.
berbeda dengan produk atau divisi yang telah ada. Strategi ini terdiri dari
internal maupun eksternal. Jika dilaksanakan dengan cara internal, hal ini
ada hubungannya dengan lini produk atau jasa yang telah dimiliki
sebelumnya.
Strategi generik stabilitas adalah strategi yang paling sesuai bagi perusahaan
yang berhasil pada industri dengan daya tarik industri medium. Ada empat
103
1). Strategi Istirahat (Pause Strategy). Strategi ini tepat dilakukan sebagai
pemerintah.
3). Strategi Tanpa Perubahan (No Change Strategy). Pada strategi ini
inflasi.
panjang.
kegagalan dalam berusaha. Ada lima bentuk strategi utama untuk strategi
104
1). Strategi Turnaround. Strategi ini dianjurkan untuk digunakan pada saat daya tarik
namun belum kritis. Strategi ini menekankan pada upaya perbaikan efisiensi
operasional.
2). Strategi Captive Company. Pada strategi ini, beberapa aktivitas dari bagian
tertentu yang kurang menarik perlu dikurangi, kemudian diusahakan agar fungsi-
fungsi lain menjadi lebih menarik. Dengan demikian diharapkan ada calon
3). Strategi Sell Out/Divestment. Jika perusahaan tidak lagi mampu melakukan strategi
dijual tidak jatuh, sehingga tidak merugikan para pemegang saham. Jika
menghindar dari tanggung jawab atas hutang-hutang dan juga dapat menyatakan
5). Strategi Liquidation. Strategi terakhir yang dapat dilakukan oleh manajemen
karena perusahaan sudah relatif tidak mempunyai prospek lagi. Prinsipnya, lebih
bagi pemegang saham, harga saham likuidasi jauh lebih baik daripada
Karena bagi pemegan saham, harga saham likuidasi jauh lebih baik daripada
105
Jabaran strategi utama dari strategi generik versi David (2009:209) seperti yang
bawah ini:
106
a. Forward Integration Strategy. Strategi ini menghendaki agar perusahaan
meningkat sehingga tidak dapat lagi diandalkan. Jadi, tujuan dari strategi ini
perusahaan pemasok.
sebagai berikut:
untuk meningkatkan market share suatu produk atau jasa yang sudah ada
107
sekarang ke daerah-daerah yang secara geografis merupakan daerah baru
menambahkan produk dan jasa yang baru tetapi masih saling berhubungan.
Hal ini dapat dilakukan jika bersaing pada industri yang pertumbuhannya
menambahkan produk dan jasa pelayanan yang baru, tetapi tidak saling
berhubungan. Hal ini dapat dilakukan jika produk baru akan mendukung
produk lama.
menambahkan produk atau jasa yang tidak saling berhubungan. Hal ini
dapat dilakukan jika industri di sektor ini telah mengalami kejenuhan. Ada
peluang untuk memiliki bisnis dan berkaitan, yang masih berkembang baik
108
4. Kelompok Strategi Bertahan (Devensive Strategies)
a. Joint Venture Strategy. Strategi ini merupakan strategi yang populer, dimana
penghematan biaya dan aset untuk membalik penjualan dan laba yang
menurun.
dari sebuah perusahaan, yang dapat dihitung nilainya bagian per bagian, atas
kegagalan.
resiko yang istimewa bila dilaksanakan terlalu jauh. Tidak ada organisasi
109
perusahaan. Keputusan yang sulit harus dibuat serta prioritas harus
ditetapkan.
a. Pengukuran Kinerja
110
Berdasarkan tujuan pengukuran kinerja, maka suatu metode pengukuran
Suatu pengukuran kinerja akan menghasilkan data, dan data yang telah
4. Membuat suatu tujuan strategis yang biasanya masih kabur menjadi lebih
b. Penilaian Kinerja
111
dapat menggunakannya dalam mengambil keputusan penting dalam rangka bisnis
langkah yang akan diambil untuk masa depan. Sedangkan bagi pihak luar,
penilaian kinerja sebagai alat pendeteksi awal dalam memilih alternatif investasi
yang digunakan untuk meramalkan kondisi perusahaan di masa yang akan datang.
Tujuan utama penilaian kinerja (Mulyadi dan Setyawan, 2002: 227) adalah
untuk memotivasi personel dalam mencapai sasaran organisasi dan dalam
mematuhi standar perilaku berupa kebijakan manajemen atau rencana formal
yang dituangkan dalam anggaran organisasi yang telah ditetapkan
sebelumnya, agar membuahkan tindakan dan hasil yang diinginkan oleh
organisasi.
112
Dalam menerapkan dan membuat sebuah strategi yang berbasis pada Blue Ocean
yang menjadi landasan bagi perusahaan agar dapat membuat keputusan yang tepat
customer value yang pada gilirannya nanti akan mampu menarik pelanggan dan
Nilai yang melekat pada produk yang dipersepsikan konsumen disebut dengan
persepsi nilai dapat menjadi sebuah awal yang baik bagi perusahaan untuk dapat
memenangkan sebuah persaingan. Hal ini dapat dilihat dengan kemampuan perusahaan
dengan keinginan konsumen dan bukan sesuai dengan rancang bangun yang ditetapkan
oleh pihak perusahaan. Semakin baik kemampuan beradaptasi sebuah perusahaan dalam
konsmen terhadap produk yang dihasilkan oleh perusahaan akan semakin baik nilainya.
Blue Ocean Strategy yang merupakan salah satu landasan strategi perusahaan
pada saat ini memiliki peranan yang cukup besar yang membuat
perusahaan mencari daerah – daerah target yang belum tersentuh oleh pesaingnya.
Menurut Kim dan Mauborgne (2005:12 ) dalam bukunya yang berjudul “Blue Ocean
Strategy” menyatakan bahwa BOS (Blue Ocean Strategy) merupakan sebuah terobososan
strategi perusahaan untuk keluar dari samudra merah (Red Ocean). Samudra merah itu
113
sendiri merupakan istilah untuk menyebut “strategi konvensional” dimana sebagian besar
Dasar dalam membuat samudra biru adalah inovasi nilai. Inovasi nilai hanya
terjadi ketika perusahaan memadukan inovasi dengan utilitas (manfaat), harga, dan posisi
biaya. Inovasi nilai seperti terlihat pada gambar dibawah (segitiga tengah berwarna biru
muda kecil bertuliskan VI) diciptakan dalam wilayah dimana tindakan perusahaan secara
positif mempengaruhi struktur biaya dan tawaran nilai bagi pembeli. Penghematan biaya
menciptakan elemen-elemen yang belum ditawarkan industri. Maka biaya berkurang jauh
ketika ekonomi skala bekerja setelah terjadi volume penjualan tinggi akibat nilai unggul
yang diciptakan.
teknologi. Inovasi nilai menolak salah satu dogma yang paling umum digunakan
114
dalam strategi berbasiskan kompetisi yaitu : dilemma atau pertukaran (tradeoff)
nilai biaya. Disini, strategi dilihat sebagai pembuat pilihan antara diferensiasi dan
dengan biaya rendah secara bersamaan. Tabel 2.3 berikut adalah perbedaan antara
dicapai jika keseluruhan sistem utilitas perusahaan, harga dan biaya benar-benar
selaras. Hal ini dikarenakan nilai yang diterima konsumen berasal dari manfaat
dan harga yang ditawarkan perusahaan dan nilai bagi perusahaan berasal dari
struktur biaya dan harga. BOS juga menyediakan tools berguna yang mendorong
kita berpikir tentang ide alternatif bukan pesaing dan nonkonsumen bukan
konsumen. BOS sendiri telah berhasil diterapkan dalam berbagai industri, seperti
115
Dalam merumuskan BOS, terdapat empat prinsip yang harus dijalankan,
yaitu dengan merekonstuksi batasan pasar, fokus pada gambaran besar bukan pada
Mengeksekusi BOS lebih sulit daripada mengeksekusi strategi pada red ocean,
quo. Setiap tahap memiliki rintangan tersendiri untuk dieksekusi, yaitu rintangan
A.Logic of Industry
Sebelum masuk dalam perumusan BOS, terlebih dahulu harus dapat memahami
kondisi perusahaan dengan melihat beberapa hal yang perlu diperhatikan. Yang
pertama adalah logic of industry (LOI). Dalam suatu perusahaan terdapat aktivitas
primer dan aktivitas pendukung yang harus dijalankan secara optimal untuk
aktivitas primer merupakan aktivitas yang menggambarkan nilai tambah dari proses
awal pembelian bahan baku sampai menjadi produk akhir (dalam Crain & Abraham,
2008). LOI merupakan pendukung bagi aktivitas primer suatu perusahaan dalam
mencapai keunggulan kompetitifnya, yang terdiri dari beberapa elemen (Porter, 1990)
B.Driving Forces
Hal kedua yang harus dipahami adalah driving forces. Kondisi industri terus
116
para pelaku industri harus dapat memahami kunci pasar dan perkembangan
memiliki pengaruh yang paling besar terhadap perubahan yang akan terjadi di
dan terkontrol, dan perubahan tidak terencana sering terjadi karena kebetulan
Tichy, 1983 dalam Banker dan Srinivasan, 2000). Ada beberapa faktor yang
teknologi baru, konsumen baru, pasar yang dinamis dan teknologi informasi
C.Prime Movers
Hal ketiga yang harus dipahami adalah prime movers yaitu pihak-pihak yang
memiliki pengaruh besar dalam dunia bisnis yang mendefinisikan ulang sistem
dalam bisnis (Kim & Seidel, 2008; Locke, 2000 dalam Thayer, 2001). Prime
keyakinan dan mau untuk mengambil resiko. Prime movers akan bergerak
117
orang-orang yang tidak dapat menyelesaikan pekerjaannya, menetapkan tujuan
Hal keempat yang harus dipahami adalah key success factors (KSF). KSF
Stricklnd, 2005). Hal ini menjadi sangat penting dimana semua perusahaan
dibutuhkan dan atribut tertentu serta memahami situasi industri dengan baik
agar dapat bersaing dengan sukses pada industri tersebut. (Thompson, Gamble
& Strickland, 2005). Anggota industri harus berfokus pada tugas dan kegiatan
yang harus dilakukan dengan baik untuk mencapai kesuksesan dan dengan
penting). Terdapat beberapa tipe KSF, antara lain; terkait dengan teknologi,
2005).
E.SERVO Analysis
118
Yang terakhir adalah kerangka kerja SERVO Analysis merupakan suatu alat
dan implementasi strategi perusahaan dalam konteks pasar dan perubahan dalam
dalam hubungannya satu sama lain sehingga dapat dinilai apakah strategi yang
persaingan saat ini. SERVO Analysis menjadi penting dalam analisa kompetitif
karena dapat diaplikasikan dalam berbagai kondisi yang berbeda (Fleisher &
Bensoussan, 2007).
begitu juga dengan BOS. Pada keenam prinsip BOS tersebut juga terdapat resiko
resiko yang akan ditangani oleh setiap prinsipnya. Empat prinsip pertama
119
Sumber: Kim dan Mauborgne (2005)
dan praktis. Perangkat kerja ini telah dipelajari dan diuji selama hampir 15 tahun
1. Strategy Canvas
a.Merangkum situasi terkini dalam ruang pasar yang sudah dikenal Hal ini
untuk memahami di mana kompetisi saat ini sedang terjadi, memahami faktor
yang sedang dijadikan ajang kompetisi dalam produk, jasa dan pengiriman
120
serta apa yang didapat konsumen dari penawaran kompetitif yang ada di
pasar.
utama kompetisi.
1. Bila kurva nilai memenuhi tiga kriteria yang mendefinisikan strategi samudra
biru, yaitu fokus, divergensi, dan mempunyai moto/tagline maka hal ini
2. Bila kurva nilai suatu perusahaan bertemu dengan kurva nilai pesaingnya,
merah.
3. Bila kurva nilai menunjukkan tingkat nilai yang tinggi dalam semua faktor,
pelanggannya.
121
4. Jika kurva nilai suatu perusahaan terlihat tanpa pola yang jelas, dimana
elemen nilai pembeli dalam membuat kurva nilai baru. Kerangka kerja empat
langkah ini terdiri dari empat pertanyaan kunci untuk menantang logika strategi
a. Faktor apa saja yang harus ”dihapuskan” dari faktor yang telah diterima
b. Faktor apa saja yang harus ”dikurangi” hingga di bawah standar industri ?
c. Faktor apa saja yang harus ”ditingkatkan” hingga di atas standar industri?
d. Faktor apa saja yang belum pernah ditawarkan industri sehingga harus
”diciptakan” ?
Alat analisis ketiga ini merupakan pelengkap bagi kerangka kerja empat
kualitas atau ciri strategi yang harus ada dan tertuang dalam kanvas strategi dan
kurva nilai. Menurut Kim dan Mauborgne, (2008), tiga ciri strategi yang baik
tersebut adalah :
122
1. Fokus
Setiap strategi hebat memiliki fokus dan suatu profil strategis atau kurva nilai
Ketika strategi suatu perusahaan dibentuk secara reaktif dalam usaha mengikuti
nilai dengan gerak menjauh dari pemain-pemain lain, merupakan sebuah hasil
dari mencari dan melihat alternatif dan bukan dari membandingkan diri dengan
pesaing.
3. Moto utama
Sebuah strategi yang baik memiliki moto yang jelas dan memikat. Cara yang
tepat untuk menguji keefektifan dan kekuatan dari sebuah strategi adalah
123
penawaran produk dan jasa pelangkap, orientasi funsional-emosional suatu
suatu penawaran baru, pendekatan ini mengurangi resiko skala yang mengiringi
penciptaan pasar baru. Untuk mencapai hal ini, perusahaan harus menentang
dua praktik strategi konvensional. Pertama, berfokus pada konsumen yang ada.
124
samudera biru melambangkan langkah yang signifikan dalam meninggalkan
konvergensi ke divergensi dalam kurva nilai dengan biaya yang lebih rendah.
manajer tidak punya waktu selama itu. Rintangan terakhir adalah rintangan
125
proses yang adil dapat mengatasi dilema diatas. Dengan mengorganisasi proses
atau berbeda dengan padangan mereka mengenai strategi yang pantas bagi
unitnya.
dalam bentuk jurnal, artikel, karya tulis, berupa Skripsi dan Tesis, dan lain-
lain, tentang Keunggulan Bersaing, (Daya Saing), Strategi Bisnis dan Blue
pesaingnya.
penelitian dalam bentuk jurnal, artikel, karya tulis, berupa Skripsi, Tesis
126
dan lain-lain, berikut disampaikan beberapa kajian dimaksud tentang
lanjut dikatakan bahwa aturan atau lingkungan persaingan yang ada pada
industri terdiri atas lima kekuatan bersaing, yaitu masuknya pesaing baru,
127
berpengaruh positif dan signifikan terhadap keunggulan bersaing produk,
kinerja pemasaran.
Kinerja Perusahaan.
sama dengan perusahaan para pesaingnya dapat dicapai dengan melihat pengelolaan dan
128
penyesuaian lingkungannya, baik lingkungan eksternal maupun lingkungan internal.
strategis, diferensiasi dan merk. Pembatasan pada lingkungan industri didasarkan pada
suatu perusahaan.
Selain itu Inovasi produk juga merupakan kunci sukses dalam meraih
berkelanjutan. Korth mengidentifikasi empat tipe inovasi, yaitu : produk dan jasa;
proses manufaktur, material, dan inovasi dalam praktek bisnis, dalam hal ini
inovasinya.
bersaing, Ring & Van de Ven (1992), dalam penelitianya menyatakan bahwa
Terkait dengan aliansi strategi juga, bahwa Bleeke and Ernst (1991)
bahwa aliansi stratejik merupakan jawaban bagi banyak perusahaan yang berusaha
129
Selain itu, penelitian lain mengatakan bahwa keunggulan kompetitif dari
mengelola lingkungan.
keunggulan kompetitif.
Konseptual oleh (Tesis), Adil Tobing (2014) Hasil analisis menggunakan uji
Kruskal Wallis, uji t dan Mann Whitney menunjukan bahwa pelaksanaan GCG
berbeda secara signifikan antara bank” pemerintah dan bank” swasta dimana
rentabilitas bank” pemerintah lebih tinggi dari bank” swasta dan resiko kredit dan
Ditunjukan pula bahwa pelaksanaan GCG pada bank pemerintah lebih baik
daripada bank swasta. Berdasarkan hasil ISM,perbedaan ini terkait dengan prinsip
kunci transparansi sedangkan bank swasta dengan sub elemen kunci akuntabilitas.
penerapan GCG terhadap tingkat kesehatan (kinerja) antara bank pemerintah dan
130
swasta yaitu, pada pemerintah yang signifikan adalah terhadap resiko stratejik dan
permodalan sedangkan pada bank swasta terhadap resiko pasar, risiko niali tukar
dan risiko kepatuhan. Hasil analisis diskriminan juga menunjukan bahwa terdapat
pada bank-bank pemerintah pengaruh yang sigifikan pada semua elemen daya
bank swasta pengaruh tersebut tidak signifikan. Untuk hasil rancang bangun
untuk masing-masing bank. Hanya bank mandiri yang secara tegas/jelas memiliki
tingkat kesehatan maupun dengan daya saing, bank mandiri menjadi berbeda
menjadi sub elemen kunci adalah komite GCG. Bagi bank mandiri, tidak ada
saing.
hidup perusahaan.
131
- Aliansi strategi sangat dibutuhkan penguatan daya saing, aliansi stategi lebih
untuk meningkatkan daya saing, untuk itu perusahaan harus terus menerus
terkini/kontemporer.
beda antar lain Strategi Binis secara umum terkait dengan visi dan misi
keuangan.
Strategi Bisnis Yang Tepat Terhadap Persepsi Nilai Yang Dimiliki Oleh
132
Konsumen (Melalui Pendekatan Blue Ocean Strategy Yang Disesuaikan
yang ada yang telah dirumuskan dalam pembuatan Blue Ocean Strategy
tersebut,
Strategy adalah strategi yang tepat bagi perseroan yang memiliki market
Cabang Cik Ditoro Yogyakarta, (Skripsi 2014), Siti Eka Hardiyati 2014) ,
marketing yang diterapkan Ban BPD DIY Syariah baru 75%, hal ini
aspek tersebut Bank BPD DIY Syariah dapat melakukan evaluasi yang
133
Teddy Hikmat Fauzi, (2010) dalam penelitiannya tentang Strategi
Barat dari sub variable formulasi strategi ; yaitu mengenai dimensi misi
yang meliputi misi perusahaan yang tertulis dan formal, memuat tujuan
‘ Modal yang ada akan bertambah besar melalui kepiawaian pelaku bisnis
setempat, (Danandjaja 1986, Hodgetss & Luthans 1997). Oleh karena itu
134
yang tinggi untuk menarik minat kastemer serta sistim undian berhadiah.
Stategi ini banyak dilakukan oleh bank-bank di Indonesia, pada hal jasa
komitmen dan structural equation, dari subyek 140 nasabah aktif bank
dana pihak ketiga, terdapat Bank BNI memperoleh peringkat pangsa pasar
Bank BCA 13,83 %, BNI 10,45 % dan BRI 8,47 %, Bank Danamon 4,93
%.
135
mobilisasi dana sangat menentukan peringkat pangsa pasar bank dalam
saing.
Dalam konsepnya, bahwa pasar dilihat seperti lautan biru yang tidak akan
beberapa peneliti antara lain ; Ibrahim Rawabdeh, Alaa Raqab, Dana Al-
strategi adalah alat yang membantu perusahaan melihat secara visual nilai
136
pasar yang ada, pada langkah ini analisa pasar dibutuhkan berdasarkan
menggunakan 6 metode. b). Menguji ide-ide baru untuk blue ocean, c).
dapat diterapkan untuk membuka ide-ide dan produk baru sebagai alat
Pendekatan pertama lebih cepat, ketika memasuki pasar baru dan strategi
menjadi pioneer, tetapi lebih pada membentuk target pasar baru diposisi
137
Teknologi ; Sebuah teknologi baru akan mengakhiri teknologi yang
Jaka Lidic, Mojca Bavdaz dan Helena Kovacic dalam penelitian tentang
Dari sudut pandang Blue Ocean Strategy, ada 4 hal yang disampaikan,
ekonomi. 3). Nilai inovasi sama pentingnya dengan teknologi inovasi. 4).
Korporasi,
138
dengnn Keywords B2B sector, Strategic Canvas, Blue Ocean Strategy
pernyataan tersebut sesuai, dapat diterima dan layak, bahwa Blue Ocean
Analysis Of The Use Of The Blue Ocean Strategy: Case Study Analysis
139
menerapkan prinsip-prinsip Blue Ocean Strategy dalam usahanya, akan
yaitu Line Bisnis Reguler dan Line Bisnis Trading, penjelasan lainnya
dalam sulan
140
Pendekatan Blue Ocean Strategy Yang Disesuaikan Dengan Teori
yang ada yang telah dirumuskan dalam pembuatan Blue Ocean Strategy
tersebut,
yang tepat bagi perseroan yang memiliki market share 0,08 % untuk
yaitu ‘
141
Keuntungan Dengan Blue Ocean Strategy, menyampaikan cerita tentang
membuka rumah makan dengan menu yang belum pernah ada. Inti
lima
makan.
4. Dengan prinsip bahwa jika tidak bisa menjadi yang pertama, maka
5. Dengan prinsip itu mereka menggunakan blue ocean strategy, dari pada
mereka memutuskan untuk berjualan pecel sayur khas salah satu daerah
barang atau jasa yang lain yang seringkali dilupakan oleh pebisnis lain.
dengan sambal kacang yang sedap, dan umumnya tidak jual malam
hari, tetapi siang hari dengan analisa bahwa a. Pecel yang ada umumnya
dijual malam hari, dipihak lain pecel itu biasanya dimakan di siang hari,
142
8. Setelah sukses disatu tempat, maka dibukalah di berbagai tempat
proses dengan data yang sama. Curren Strategy PT. Pelabuhan Indonesia
dengan BOI index. Hanya utilisasi yang memenuhi syarat New Proposed
BOI index dengan nilai untuk semua kriteria, sehingga memiliki kelayakan
sebagai Blue Ocean Strategy. Strategi yang saat ini dilakukan oleh PT.
mungkian penelitian lain yang belum dapat disampaikan dalam tulisan ini,
pasar yang telah sudah ada dan berdarah darah dengan solusi mencari
143
pasar-pasar baru dalam konteks wilayah dan dalam konteks melakukan
penelti menemukan bahwa strategi ini memang sudah, telah dan akan
dicontohkan antara lain Wings Foods, Sostro The Botol, Avansa &
Xenia, Lion Air, dan masih banyak lagi perusahaan yang lain.
4. Blue Ocean Strategi adalah opsi untuk keluar dari Red ocean (pasar
2.3.1.Definisi Konsep
Dalam persaingan yang sangat ketat saat ini, keunggulan bersaing adalah
144
oleh pesaing, melalukan sesuatu yang lebih baik, atau mampu
145
- biaya lebih rendah dari yang lain
pemasok
pesaingnya.
antara lain Porter (1994), dengan konsep strategi generic, Barney (1991)
perhatian utama.
146
menggunakan perangkat konseptual yang berbeda secara simultan,
masing-masing :
kompleks.
dari lingkungan persaingan, namun yang lebih penting, ini merupakan cara
bersaing, yaitu Relational Approach (RA), bahwa pesaing akan sulit untuk
147
meniru keunggulan bersaing sebuah organisasi yang memiliki kombinasi
complex.
yang terdiri atas sumber keunggulan, keunggulan posisi, dan prestasi hasil
untuk waktu yang terbatas. Untuk dapat disebut baru, suatu produk harus
benar-benar baru atau berubah dalam hal-hal yang sifatnya penting atau
berada pada kultur organisasi yang benar, hasilnya adalah inovasi. Dalam
148
kondisi lingkungan yang berubah dengan cepat, keunggulan bersaing
persaingan.
Produk yang inovatif diyakini mampu meraih pangsa pasar yang lebih baik
bahwa agar dapat bertahan dalam pasar yang bersifat dinamis, maka
149
mengancam perkembangan dan pertumbuhan bisnis, selanjutnya mendisain
beberapa produk, merek, divisi, atau segmen pasar yang mempunyai kesamaan
tertentu, misalnya sistem distribusi yang sama. Setiap Unit Bisnis Strategy
150
yang berbeda seperti strategi bisnis, olahraga misalnya sepak bola dan tenis),
catur, ekonomi, pemasaran, perdaganga, manajemen strategi dan lain-lain.
Kata Strategi disinonimkan dengan kata-kata antara lain Cetak Biru, Desain,
Muslihat, Program, Rencana, Siasat, Skema, Garis Haluan, Kebijakan, Khita,
Pendekatan, Politik, Prosedur, Langkah, Taktik dan Trik.
Jain (1990) seperti yang dikutip oleh Tjiptono (2002:6) bahwa Strategi
adalah “Strategi menggambarkan arah bisnis yang mengikuti lingkungan yang
dipilih dan merupakan pedoman untuk mengalokasikan sumberdaya dan usaha
suatu organisasi.”
Difinisi ini disesuaikan dengan kata Strategi berasal dari kata kerja
151
dilakukan, dalam arti kata bahwa pendekatan (approach) bias berbeda
sewaktu-waktu tergantung pada situasi dan kondisi.
akibat dari langkah sebelumnya maupun karena adanya tekanan dari luar.
Keseluruhan dari proses tersebut berada dalam suatu arah tujuan yang telah
ditetapkan oleh perusahaan dari awal. Dengan manajemen strategi yang baik,
memandang perusahaan secara keseluruhan, sehingga akan cepat dan mudah bagi
ditargetkan sesuai dengan visi dan misi di dalam situasi organisasi dan prospek
yang dihadapi. Strategi ini adalah jalan untuk mencapai tujuan tertentu dan untuk
152
Strategi Binis berasal dari 2 kata yaitu kata Strategi dan Bisnis, untuk
dalam penjelasan ini dijelaskan terlebih dahulu arti kedua kata tersebut, untuk
pencarian data google dijelaskan bahwa kata “Strategi “ adalah turunan dari kata
sebagai strategi militer saja, tetapi kemudian berkembang ke berbagai bidang yang
berbeda seperti strategi bisnis, olahraga misalnya sepak bola dan tenis), catur,
Kata Strategi disinonimkan dengan kata-kata antara lain Cetak Biru, Desain,
dijelskan kata dan pengertian “ bisnis “ adalah bahwa, Dalam ilmu eknomi,
bisnis adalah suatu organisasi yang menjual barang atau jasa kepada konsumen
atau bisnis lainnya, untuk mendapatkan lama. Secara historis kata “ bisnis “dari
Bahasa Inggris, bussines dari kata dasar busy yang berarti “sibuk “ dalam
para pemiliknya. Pemilik dan operator dari sebuah bisnis mendapatkan imbalan
153
sesuai dengan aktu, usaha, atau capital yang mereka berikan. Namun tidak semua
bisnis mengejar keuntungan seperti ini, misalnya bisnis koperatif yang bertujuan
maka dapat dijelaskan bahwa “ Strategi Bisnis “ dapat diartikan sebagai Strategi
served by that business unit.” (Strategi bisnis biasanya terjadi pada unit bisnis
154
atau tingkat produk, dan menekankan peningkatan posisi kompetitif dari produk
atau jasa perusahaan dalam industri spesifik atau pasar segmen yang dilayani oleh
berpendapat bahwa Strategi Bisnis adalah suatu konsep bisnis dibidang ekonomi
kebijakan, prosedur, langkah, dan trik untuk mendaatkan profit yang sebesar
besarnya dalam waktu yang tidak terhingga. bahwa setiap perusahaan sangat dan
berutmbuh dengan baik dan bertahan dalam situasi persaingan dunia global yang
semakin hebat saat ini, maka tidak ada pilihan lain kecuali disain srtategi binis
yang baik.
Blue ocean terdiri dari dua kata bahasa Inggris masing-masing blue artinya biru
dan ocean artinya lautan. Dua kata ini sesuaikan dengan bahasa Indonesia, maka
instilah menjadi laut biru, selanjutnya jika ditambahkan dengan kata strategi maka
akan menjadi kalimat Strategi laut biru, dalam bahasa aslinya (Inggris) disebut
Blue Ocean Strategy (menurut kami/peneliti). Pasar dilihat sebagai lautan biru
yang tidak akan habis-habisnya, dan jika dimasuki maka menjadikan pesaing tidak
relevan.
kesulitan pemasaran di pasar yang telah ada dan lama di dilakukan penetrasi
adalah pasar komersil ritel, komersil menengah dan komersil korporasi, dimana
155
semua bank ber lomba-lomba untuk bersaing di dalamnya sejak beroperasi sampai
saat ini dan sampai kapanpun. Disisi lain roduk yang di tawarkan kepada
bank, tanpa berusaha keras untuk memasuki produk e-banking secara proporsional
Menurut peneliti bahwa Blue Ocean Strategy muncul dan memberikan solusi
yang tepat, disamping tetap bersaing dengan ketat dalam pasar yang telah (red
Dasar dalam membuat samudra biru adalah inovasi nilai. Inovasi nilai
hanya terjadi ketika perusahaan memadukan inovasi dengan utilitas (manfaat),
harga, dan posisi biaya. Inovasi nilai seperti terlihat pada gambar dibawah
(segitiga tengah berwarna biru muda kecil bertuliskan VI) diciptakan dalam
wilayah dimana tindakan perusahaan secara positif mempengaruhi struktur
biaya dan tawaran nilai bagi pembeli.
terdapat empat prinsip yang harus dijalankan, yaitu dengan merekonstuksi batasan
pasar, fokus pada gambaran besar bukan pada angka, menjangkau melampaui
156
permintaan yang ada dan menjalankan rangkaian strategis dengan benar. Setelah
Strategy lebih sulit daripada mengeksekusi strategi pada red ocean, karena BOS
kondisi yang harus dipaham dan dipelajari secara mendalam, dimana manurut
Kim dan Mauborgne adalah : Logic of Industry, Driving Forces, Prime Movers,
sistematis dan praktis. Perangkat kerja ini telah dipelajari dan diuji selama hampir
dikemukakan dalam tiga hal yaitu: Strategy Canvas, Four Actions Framework,
2.3.2. Pengukuran
157
Dalam bukunya yang berjudul All-in-one Strategic Manajemen, Vincent
Gaspersz (2012), menyatakan bahwa tujuan dari pengukuran kinerja adalah
untuk menghasilkan data, yang kemudian apabila data tersebut dianalisis
secara tepat akan memberikan informasi yang akurat bagi pengguna data
tersebut. Berdasarkan tujuan pengukuran kinerja, maka suatu metode
pengukuran kinerja harus dapat menyelaraskan tujuan organisasi
perusahaan secara keseluruhan tujuan organisasi secara keseluruhan (goal
congruence).
4. Membuat suatu tujuan strategis yang biasanya masih kabur menjadi lebih
(challenging)
158
Vincent menguraikan Indikator Kinerja Kunci (KPls) yang ditetapkan harus
Visi, misi nilai-nilai dan tujuan strategi dari setiap perspektif dalam
organisasi
dan operasional,
Kepuas- Produk-
an OEE tivitas Proses-proses
Pelangga bisnis
n
Down Time
Kualitas Cycle Time
Pemboros
an
Departemen &
Proses-proses Operasional Dalam Organisasi
Pusat Kerja
159
Efektivitas Eksternal Efisiensi Internal
Dalam bagan lain dibawah ini, Vencent menjelaskan bahwa Pengkuran kinerja
memberikan suatu alat untuk menetapkan “angka sebutan” untuk pembanding
sepanjang waktu. Pengukuran kinerja merupakan suatu cara mengukur arah dan
kecepatan perubahan, yang dapat diibaratkan seperti meteran pengukur
kecepatan dari sebuah mobil, seperti dalam bagan sebagai berikut :
Posisi
Sekarang
Keadaan keadaan yang
Sekarang akan datang
Gambar 2.6. Baseline target
Sumber : Vincent Gaspersz (2012)
Kinerja keseluruhan
Gambar 2.7.
Baseline Sasaran/Tujuan
Selanjuntnya masih menurut Vincent, bahwa untuk memahami secara
160
Tipe Pengukuran Manfaat Kelemahan
Outcome-lag Obyektif dan mudah Berfokus pada masa lalu,
indicators memperoleh bukan pada keadaan
sekarang
Pengendali Kinerja- Prediktif dan mengendalikan Sukar untuk
driver/lead indicators kinerja organisasi mendefinisikan atau
menurunkan jenis
pengukurn ini.
Contoh Outcome-lag indicators Pengendali Kinerja-
driver/lead indicators
161
Masih dalam keterangan pada Kajian Teoritik, bahwa Mulyadi dan
gaji karyawan, dan sebagainya, serta langkah yang akan diambil untuk masa
depan. Sedangkan bagi pihak luar, penilaian kinerja sebagai alat pendeteksi awal
Tujuan utama penilaian kinerja menurut Mulyadi dan Setyawan, 2002: 227
adalah untuk memotivasi personel dalam mencapai sasaran organisasi dan dalam
mematuhi standar perilaku berupa kebijakan manajemen atau rencana formal
yang dituangkan dalam anggaran organisasi yang telah ditetapkan sebelumnya,
agar membuahkan tindakan dan hasil yang diinginkan oleh organisasi.
berikut:
162
(Mulyadi dan Setyawan (2002: 227).
Widjaya Tunggal Ak. MBA (2009) dalam Bagian Faktor Keberhasilan Kritikal
ukurang kinerja keuangan, seperti peertumbuhn penjualan dan laba, alirah kas dan
yang bersifat non keuangan, seperti pangsa pasar, mutu produk, kepuasan
posisi keuangan perusahaan jangka pendek dan oleh karena itu juga memberikan
untuk saat ini dan masa yang akan dating, yang merupakan ukuran yang
dipandang dari tiga sudut pandang (a) pelanggan, (b) proses bisnis internal dan (c)
163
Ukuran stategik yang bersifat keuangan dan non keuangan biasanya disebut
dengan penjelasan yang panjang lebarnya, yang menurut penulis sangat relevan
Tabel 2.6.
164
tinggi
- Metode manufacturing
Dalam penjelasan lebih lanjut, Amin Widjaya Tunggal menjelaskan bahwa dalam
fungsi keuangan harus dilihat untuk menentuan spesifikasi fungsi-fungsi ini dalam
Tunggal.
165
Efficiensy Throughput lime
Harga saham
166
Faktor Pelanggan
167
- Ketepatan waktu untuk produk baru Jumlah kelebihan atau kekurangan hari
dari tanggal pengiriman
168